Anda di halaman 1dari 5

KRITERIA PENILAIAN TUGAS TUTORIAL

TUGAS TUTORIAL : I / II / III

Nama Matakuliah : Pembelajaran IPA SD


Kode/SKS : PDGK4202 / 3 SKS
Pokok Bahasan : MODUL 1: Teori Belajar dalam Pembelajaran IPA SD
MODUL 2: Pendekatan Dalam Pembelajaran IPA SD
Pengembang : Fajar Arianto, M.Si.
Penelaah :
Masa Registrasi : 2017.2
Rentang Skor : 0 - 100
Sumber Materi : Amalia Sapriati, Hartinawati, Momon Sulaiman, Ketut Budiastra, Isti
Rockiyah, Maman Rumanta, Rusna Ristansa, Noehi Nasution, dan Sri
Sulistyarini, 2012, Pembelajaran IPA di SD, Edisi 1, Tangerang Selatan:
Penerbit Universitas Terbuka.

Nomor Soal Aspek/konsep yang dinilai Skor


1 Mahasiswa mampu menjelaskan secara ringkas perbedaan teori belajar 25
Piaget, Bruner, Ausubel, dan Gagne dari aspek dasar, proses belajar, ciri-
ciri, pelaksanaan pembelajaran, dan peranan guru, yaitu :

Aspek Teori Piaget Teori Bruner Teori Ausubel Teori Gagne


Dasar Proses genetik Pengaruh Asimilasi Behaviorisme
kebudayaan bermakna dan
kognitivisme
Proses belajar - Asimilasi - Enaktif - Interaksi - Keterampila
- Akomodasi - Ikonik searah n yang telah
- Simbolik - Interaksi dua dimiliki
arah - Keterampila
- Interaksi n serta
resiprocal hierarki
untuk
mempelajari
tugas
Ciri-ciri Adanya - Semakin Adanya konsep Tergantung
perubahan tidak advance pada kondisi
kualitatif tergantung organizers tertentu:
dalam struktur pada respons - Internal
kognitifnya - Tergantung (kesiapan
pada siswa dan
kemampuan apa yang
menginternali telah
sasikan dipelajari
kejadian sebelumnya)
menjadi - Eksternal
ingatan (situasi
sesuai belajar dan
lingkungan penyajian)
- Mampu
mengutaraka
n pendapat
- Dapat
memikirkan
beberapa
alternatif
jawaban
sekaligus
Pelaksanaan Mengikuti pola - Pengalaman - Diferensiai - Keterampila
pembelajaran dan tahap- optimal untuk progresif n intelektual
tahap belajar - Rekonsiliasi yang
perkembangan - Penstrukturan integratif meningkat
sesuai umur, pengetahuan seiring usia
yaitu: - Perincian - Strategi
- Sensorimoto urutan kognitif
rik (0 - 2 penyajian dipakai
tahun) materi untuk
- Preoperasion - Bentuk dan memecahka
al (2 - 6 pemberian n masalah
tahun) penguatan sehingga
- Operasional lebih efisien
konkret (6/7
- 11/12
tahun)
- Formal
(11/12 - 18
tahun)
Peranan guru Menyajikan - Merencanaka - Mengukur - Mengatifkan
materi yang n kesiapan motivasi
harus dipelajari pembelajaran siswa - Memberikan
siswa sehingga yang terpusat - Memilih tujuan
menyebabkan pada masalah dan belajar
adanya esensial mengatur - Mengarahka
ketidakseimba - Menyajikan materi n perhatian
ngan kognitif materi dalam - Merangsang
dalam diri pembelajaran bentuk ingatan
siswa - Meperhatikan penyajian - Memberikan
cara konsep bimbingan
penyajian - Mengidentif belajar
secara ikasi - Meningkatk
enaktif, prinsip- an retansi
ikonik, dan prinsip yang - Membantu
simbolik harus transfer
- Memberikan dikuasai belajar
kesempatan - Menyajikan - Membangkit
pada siswa pandangan kan
utuk secara perbuatan
memecahkan menyeluruh dan
masalah tentang hal memberikan
- Menilai hasil yang umpan balik
belajar dipelajari
- Memakai
advance
organizers

2 Mahasiswa mampu memberikan sebuah contoh pembelajaran IPA di SD 25


kelas IV yang menerapkan model Bruner dengan topik udara diperlukan
bagi pembakaran yang meliputi tujuan, alat dan bahan, dan cara
pelaksanaan, yaitu :

Kelas : IV
Tujuan : Siswa memahami susunan, sifat, dan kegunaan
udara dengan melakukan percobaan dan
menafsirkan informasi.
Topik : Udara diperlukan bagi pembakaran
Alat dan bahan : a. Gelas kecil
b. Gelas besar
c. Stoples kira-kira berukuran 2 liter
d. Lilin pendek 3 buah
e. Korek api
Cara pelaksanaan:
1. Sebelum memperbolehkan siswa untuk melakukan percobaan,
berilah pertanyaan seperti:
a. Apa yang akan terjadi apabila lilin yang menyala ditutup dengan
gelas?
b. Bagaimana kemungkinan yang akan terjadi apabila tiga lilin yang
menyala ditutup dengan penutup yang berbeda besarnya?
2. Berilah kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan idenya
(sebagai hipotesis) dan kemudian mengujinya melalui percobaan.
3. Setelah selesai melakukan percobaan, berilah pertanyaan seperti:
a. Apakah hasil percobaan sesuai dengan prakiraan semula?
b. Mengapa diperlukan waktu yang bersamaan saat menutup ketiga
lilin?

Mahasiswa mampu menjelaskan secara ringkas 5 (lima) dari 9 (sembilan)


3 pendekatan yang digunakan pada pembelajaran IPA di SD, yaitu : 25
1. Pendekatan Lingkungan
Untuk membuktikan bahwa tumbuhan bereaksi terhadap rangsangan,
mungkin Anda perlu membawa siswa ke lapangan rumput yang ditumbuhi
putri malu. Atau saat Anda akan mengajarkan bagaimana penyerbukan
bunga oleh kumbang atau terjadinya pemcemaran sungai. Banyak pelajaran
yang menyangkut hewan, tumbuhan, dan ilmu alam yang dapat Anda
manfaatkan dari lingkungan alam.

2. Pendekatan Konsep
Ketika Anda mengajarkan IPA atau pembelajaran tematik yang berkaitan
dengan konsep IPA maka guru juga memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengetahui konsep dalam IPA. Untuk siswa SD sebaiknya Anda
tampilkan konsep nyata yang dapat Anda tunjukkan bendanya. Dengan
anda memnerikan contoh nyata dalam pembelajaran maka siswa akan lebih
mudah memahaminya. Beberapa konsep nyata misalnya: kapur, kursi,
almari, papan, pensil. Jadi untuk siswa SD konsep nyata lebih baik.

3. Pendekatan Nilai
Pendekatan nilai wujudnya yang nyata adalah keyakinan Anda sebagai guru
mengenai hidup, keadilan, kebenaran, pengorbanan, dan sebagainya. Siswa
adalah individu yang mempunyai nilai-nilai yang berbeda satu dengan
lainnya. Anda sebagai guru hendaknya dalam menggunakan pendekatan
nilai, misalnya dalam memberikan pelajaran ilmu kesehatan dan gizi dalam
menjelaskan perlu menyesuaikan diri dengan masyarakat darimana siswa
berasal. Dalam menggunakan pendekatan nilai dalam pembelajaran harus
sesuai dengan nilai yang dianut di sekolah tempat Anda mengajar.

4. Pendekatan Pemecahan Masalah


Pemecahan masalah adalah suatu proses dimana siswa mememukam
alternatif dalam suatu penyelesaian masalah.
Menurut Jhon Dewey langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam
pendekatan pemecahan masalah adalah ;
- adanya masalah yang dipecahkan siswa
- siswa merumuskan masalah
- siswa membuktikan hipotesa
- siswa mengamhil kesimpulan
Pendekatan pemecahan masalah akan melatih siswa untuk selalu berpikir
kritis. Banyak masalah dalam IPA yang bisa dijadikan tantangan untuk
siswa dalam memcahkannya. Seperti kenapa bisa terjadi gerhana matahari
atau bulan, mengapa kelelawar terbang dalam keadaan gelap. Cara yang
terbaik bagi Anda dalam membimbing siswa untuk memecahkan masalah
adalah langkah demi langkah. Dalam pendekatan pemecahan
masalah,siswa harus mengembangkan kebiasaan untuk menemukan
keputusan, mempertimbangkan bukti yang ada dan menarik kesimpulan
sementara.
5 Pendekatan Inkuiri
Pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan inkuiri adalah suatu
pendekatan yang menggunakan cara bagaimana atau ajalan apa yang
dilakukan oleh siswa untuk sampai pada penemuan itu sendiri. Dalam
pendekatan inkuiri siswa merumuskan hipotesa dan menguji sendiri
hipotesis tersebut.

Mahasiswa mampu menjelaskan sebuah contoh gambaran penerapan dari


sebuah pendekatan pembelajaran IPA SD (pilih 1 dari 9 pendekatan) yang
4 meliputi aspek/topik, standar kompetensi, kompetensi dasar, pendekatan 25
dan prosedur, dan evaluasi; satu contohnya (pendekatan inkuiri) yaitu :

Kelas/semester : IV / 2
Aspek : Energi dan perubahannya
Standar : Kemampuan menyelidiki bahwa gaya dapat
kompetensi mengubah gerak dan bentuk suatu benda;
menyadari keberadaan energi dalam berbagai
bentuk dan cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Kompetensi : Siswa mampu
dasar a. menyimpulkan dari hasil percobaan bahwa gaya
(mencakup dorongan dan tarikan) dapat
mengubah gerak dan bentuk suatu benda;
b. dalam sains, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat: merancang dan membuat suatu
karya model untuk menunjukkan perubahan
energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya
roket dari kertas/baling-baling/pesawat
kertas/parasut.
Pendekatan : Prosedur yang dilakukan adalah
dan prosedur a. Memilih menentukan kegiatan sebagai wahana
pembelajaran inkuiri, yaitu (1) kegiatan
mengamati berbagai gerak benda dan kegiatan
cara menggerakkan bola, (2) kegiatan
mengamati gaya pada benda jatuh, dan kegiatan
mengamati gaya pada bola yang menggelinding,
(3) kegiatan mengamati gaya pada benda yang
terbang, (4) kegiatan pengaruh gaya terhadap
plastisin/tanah liat, (5) kegiatan mengetahui
penyebab benda terapung, melayang, dan
tenggelam, (6) kegiatan mengetahui penyebab
logam terapung, (7) kegiatan menimbang benda
dalam air.
b. Melakukan kegiatan secara demonstrasi guru
atau siswa atau kerja kelompok dan
mendiskusikan hasil kegiatan.
c. Mengajarkan tentang cara mengubah gerak dan
bentuk benda, menggerakan benda yang diam
dengan memberi gaya, gaya pada benda yang
sedang bergerak. Contoh gaya yang dapat
mengubah bentuk dan gerakan benda.
d. Mendiskusikan siswa untuk membaca bacaan
terkait materi dan atau memberi tugas.
Evaluasi : Evaluasi formatif untuk memperbaiki program
pembelajaran dan memantapkan pemahaman,
pengembangan sikap, dan keterampilan. Dilakukan
evaluasi sumatif untuk menilai pemahaman, sikap,
dan keterampilan. Evaluasi dilakukan dengan
menggunakan berbagai instrumen, yaitu tes untuk
konsep dan keterampilan, pedoman observasi untuk
keterampilan dan perilaku, penilaian kinerja untuk
keterampilan, dan instrumen sikap untuk sikap.

Total 100

Anda mungkin juga menyukai