Anda di halaman 1dari 26

ASESMEN SIKAP

1. Pengertian dan lingkup asesmen sikap

Jawab :

Pengertian :

Berikut ini pengertian sikap dari beberapa ahli:

 Notoatmodjo S. (1997): Sikap adalah reaksi atau respons yang masih tertutup dan
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.
 Bimo Walgito, (2001): Sikap adalah organisasi pendapat, keyakinan seseorang
mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu,
dan memberikan dasar pada orang tersebut untuk membuat respons atau berpenilaku
dalam cara tertentu yang dipilihnya.

Sikap termasuk dalam ranah afektif. Bisa dilihat dari pengerian ranah afektif. Ranah
afektif merupakan ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup
watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Ciri-ciri hasil belajar
afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah ;aku.

Asesmen sikap sosial dapat dinyatakan sebagai penilaian terhadap sikap siswa yang
ditunjukkan melalui suatu perbuatan siswa terhadap proses pembelajaran dan nilai-nilai
tertentu yang ditanamkan melalui materi tertentu (Majid, 2007). Asesmen sikap sosial
sangat penting dalam mendukung keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan
psikomotorik. Siswa yang memiliki sikap yang positif terhadap pelajaran diharapkan akan
mencapai hasil pembelajaran yang optimal (Stiggins, 1994). Kurangnya perhatian
terhadap sikap sosial menimbulkan masalah dalam kecerdasan emosi siswa. Siswa yang
sulit mengontrol emosi, akan mengalami kesulitan belajar dan bergaul terhadap
lingkungan sosialnya (Darmansyah, 2014).

Penilaian sikap adalah penilaian terhadap perilaku dan keyakinan siswa terhadap suatu
objek, fenomena, atau masalah (Muslich, 2008). Menurut Uno dan Koni (2012) sikap
terdiri dari 3 komponen, yakni komponen afektif, komponen kognitif, dan komponen
konatif. Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seorang atau penilaiannya
terhadap suatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang
mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau
berbuat dengan cara-cara tertentu dengan kehadiran objek sikap.

Ruang Lingkup :

1. Sikap
Sikap merupakan suatu kencendrungan untuk bertindak secara suka atau tidak suka
terhadap suatu objek. Sikap dapat dibentuk melalui cara mengamati dan menirukan
sesuatu yang positif, kemudian melalui penguatan serta menerima informasi verbal.
Perubahan sikap dapat diamati dalam proses pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai,
keteguhan, dan konsistensi terhadap sesuatu. Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) sikap
adalah suatu predisposisi yang dipelajari untuk merespon secara positif atau negatif
terhadap suatu objek, situasi, konsep, atau orang. Sikap peserta didik terhadap objek
misalnya sikap terhadap sekolah atau terhadap mata pelajaran. Sikap peserta didik ini
penting untuk ditingkatkan (Popham, 1999). Sikap peserta didik terhadap mata pelajaran,
harus lebih positif setelah peserta didik mengikuti pembelajaran dibanding sebelum
mengikuti pembelajaran. Perubahan ini merupakan salah satu indikator keberhasilan
pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran. Untuk itu pendidik harus membuat
rencana pembelajaran termasuk pengalaman belajar peserta didik yang membuat sikap
peserta didik terhadap mata pelajaran menjadi lebih positif.
2. Minat
Menurut Getzel (1966), minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui
pengalaman yang mendorong seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas,
pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian. Sedangkan
menurut kamus besar bahasa Indonesia (1990: 583), minat atau keinginan adalah
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Hal penting pada minat adalah
intensitasnya. Secara umum minat termasuk karakteristik afektif yang memiliki intensitas
tinggi.

Penilaian minat dapat digunakan mengetahui minat peserta didik sehingga mudah untuk
diarahkan dalam pembelajaran, mengetahui bakat dan minat peserta didik yang
sebenarnya, pertimbangan penjurusan dan pelayanan individual peserta didik,
menggambarkan keadaan langsung di lapangan/kelas, acuan dalam menilai kemampuan
peserta didik secara keseluruhan, memilih metode yang tepat dalam penyampaian materi,
mengetahui tingkat minat peserta didik terhadap pelajaran yang diberikan pendidik,
bahan pertimbangan menentukan program sekolah, mingkatkankatkan motivasi belajar
peserta didik. mengelompokkan peserta didik yang memiliki minat sama, acuan dalam
menilai kemampuan peserta didik secara keseluruhan dan memilih metode yang tepat
dalam penyampaian materi, mengetahui tingkat minat peserta didik terhadap pelajaran
yang diberikan pendidik, bahan pertimbangan menentukan program sekolah, dan
meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
3. Konsep diri
Menurut Smith, konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan individu terhadap
kemampuan dan kelemahan yang dimiliki. Target, arah, dan intensitas konsep diri pada
dasarnya seperti ranah afektif yang lain. Target konsep diri biasanya orang tetapi bisa
juga institusi seperti sekolah. Arah konsep diri bisa positif atau negatif, dan intensitasnya
bisa dinyatakan dalam suatu daerah kontinum, yaitu mulai dari rendah sampai tinggi.
Konsep diri ini penting untuk menentukan jenjang karir peserta didik, yaitu dengan
mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri, dapat dipilih alternatif karir yang tepat
bagi peserta didik. Selain itu informasi konsep diri penting bagi sekolah untuk
memberikan motivasi belajar peserta didik dengan tepat.
4. Nilai
Nilai menurut Rokeach (1968) merupakan suatu keyakinan tentang perbuatan, tindakan,
atau perilaku yang dianggap baik dan yang dianggap buruk. Selanjutnya dijelaskan
bahwa sikap mengacu pada suatu organisasi sejumlah keyakinan sekitar objek spesifik
atau situasi, sedangkan nilai mengacu pada keyakinan.
5. Moral.
Moral berkaitan dengan perasaan salah atau benar terhadap kebahagiaan orang lain atau
perasaan terhadap tindakan yang dilakukan diri sendiri. Misalnya menipu orang lain,
membohongi orang lain, atau melukai orang lain baik fisik maupun psikis. Moral juga
sering dikaitkan dengan keyakinan agama seseorang, yaitu keyakinan akan perbuatan
yang berdosa dan berpahala. Jadi, moral berkaitan dengan prinsip, nilai, dan keyakinan
seseorang.

2. Target-target penilaian asesmen sikap

Jawab :
Kesesuaian target hasil belajar dan metode penilaian

Achievement Selected Essay Performance Personal


Target response assesment communication
Mastery of Semua format Menilai struktur Dapat Baik untuk
knowladge dapat digunakan kompleks digunakan domain
(pengetahuan) untuk menilai pengetahuan untuk menilai pengetahuan
pengetahuan penguasaan sempit untuk
pengetahuan menjaga ingatan
melalui dalam jangka
penggunaan pendek bila
bahan secara diperlukan
efektif
Reasoning Dapat menilai Deskripsi tertulis Dapat melihat Meminta siswa
(penalaran) beberapa dari solusi dalam proses berfikir keras
penalaran tetapi permasalahan pemecahan untuk memeriksa
tidak semua dapat masalah dan kemampuan
mengetahui menarik pemecahan
penalaran kesimpulan masalah
tentang
kemampuan
Skill Dapat menguji Mendeskripsikan Dapat Memberikan
(keterampilan) prasyarat secara kompleks mengamati dan
keterampilan
pengetahuan bagaimana mengevaluasi
dalam
prosedural, prosedural tetapi keterampilan
kemampuan
tetapi bukan bukan seperti yang
komunikasi lisan;
kemampuan kemampuan ditunjukkan
dapat menjelaskan
melakukannya melakukannya dan berdiskusi
kompleks
bagaimana
pengetahuan
prosedural
Product Dapat menguji Kemampuan Dapat menilai Dapat menyelidiki
(produk) pengetahuan mendeskripsikan kemampuan pengetahuan
prasyarat komponen dalam prosedural dan
komponen kualitas produk melakukan komponen
kualitas produk yang berkualitas langkah- pengetahuan
dan produk itu langkah yang kualitas produk
sendiri diperlukan
untuk membuat
produk
Affective Dapat Dapat Dapat Dapat berbicara
(sikap) mengembangkan menggunakan menyimpulkan dengan siswa
item kuesioner iem kuesioner dari tentang apa yang
yang sangat terbuka pengamatan dirasakan
terstruktur perilaku atau
pemeriksaan
produk
(Stiggins, 1994)
1) Knowladge (pengetahuan)
Knowladge merupakan penguasaan siswa terhadap substansi pengetahuan suatu matra
pelajaran.
2) Reasoning (penalaran)
Reasoning menunjukkan kemampuan siswa dalam menggunakan pengetahuannya
dalam melakukan nalar (reason) dan memecahkan suatu masalah.
3) Skill (keterampilan)
Skill merupakan kemampuan untuk menunjukkan prestasi tertentu yang berhubungan
dengan keterampilan yang didasarkan pada penguasaan pengetahuan.
4) Product (produk)
Product merupakan kemampuan untuk membuat suatu produk tertentu didasarkan
pada penguasaan pengetahuan.
5) Affective (sikap)
Affective merupakan pencapaian sikap tertentu sebagai akibat mempelajari dan
mengaplikasikan pengetahuan.

Dilihat dari tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa sikap dapat diases menggunakan
selektif respon, essai, asesmen kinerja, dan komunikasi personal.

1. Sikap dapat diases dengan selektif respon dengan cara mengembangkan item
kuesioner yang sangat terstruktur.
2. Sikap dapat diases dengan essai dengan cara mengembangkan item kuesioner terbuka
3. Sikap dapat diases dengan asesmen kinerja dengan menyimpulkan dari pengamatan
perilaku atau pemeriksaan produk
4. Sikap dapat diases dengan komunikasi persoal melalui berbicara dengan siswa
tentang apa yang dirasakan.

3. Karakteristik asesmen sikap

Jawab :

1) Proses penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran,
bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran.
2) Penilaian mencerminkan masalah dunia nyata.
3) Penilaian menggunakan berbagai ukuran, metode dan kriteria yang sesuai dengan
karakteristik dan esensi pengalaman belajar.
4) Penilaian bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran
(kognitif, afektif, dan psikomotorik)

4. Prosedur pelaksanaan asesmen sikap

Jawab :

Menurut Purnomo (2013), langkah-langkah yang perlu dilakukan daam mengembangkan


instrumen penilaian sikap terdiri dari sebelas tahap, yaitu :

1) Menentukan spesifikasi instrumen


2) Menulis instrumen
3) Menentukan skala instrumen
4) Menentukan pedoman penskoran (rubrik)
5) Menelaah instrumen
6) Merakit instrumen
7) Melakukan uji coba
8) Menganalisis hasil uji coba
9) Memperbaiki instrumen
10) Melaksanakan pengukuran
11) Menafsirkan hasil pengukuran

 Pengertian skala

Skala penilaian adalah salah satu bentuk pedoman observasi yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data individu dengan menggolongkan, menilai tingkah laku individu atau
situasi dalam tingkatan-tingkatan tertentu.

Skala dapat berupa skala kuantitatif yaitu berupa angka, skala deskriptif yaitu berupa kata-
kata deskripsi, dan skala grafis yaitu skala berbentuk rangkaian (continuum).

 Pengertian Rubrik

Rubrik merupakan panduan penilaian yang menggambarkan kriteria yang diinginkan


guru dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil pekerjaan siswa Rubrik perlu memuat
daftar karakteristik yang diinginkan yang perlu ditunjukkan dalam suatu pekerjaan siswa
disertai dengan panduan untuk mengevaluasi masing-masing karakteristik tersebut.
Rubrik menurut beberapa pandangan para ahli adalah:
 Menurut Arens : “Rubrik adalah Deskripsi terperinci tentang tipe kinerja tertentu dan
kriteria yang akan digunakan untuk menilainya “
 Menurut Bernie Dodge dan Nancy Pickett : “Rubrik adalah dalah alat skoring untuk
asesmen yang bersifat subjektif, yang didalamnya terdapat satu set kriteria dan standar
yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang akan diases ke anak didik.”
 Menurut Nitko : “Rubrik adalah suatu alat yang berisi seperangkat aturan yang digunakan
untuk mengases kualitas dari performansi/kinerja mahasiswa/ peserta didik ”.
 Menurut Heidi Goodrich Andrade : “Rubrik adalah suatu alat penskoran yang terdiri dari
daftar seperangkat kriteria atau apa yang harus dihitung.”
Penentuan pedoman penskoran atau rubrik penskoran digunakan untuk memperkecil
ketimpangan. Kunandar (2013) menjelaskan pedoman atau rubrik penskoran sebagai panduan
atau petunjuk yang menjelaskan tentang batasan dan kata-kata kunci untuk melakukan
penskoran terhadap soal-soal bentuk uraian dan kriteria-kriteria jawaban terhadap soal-soal
uraian non objektif dan subjektif.

 Prosedur pelaksanaan penilaian sikap meliputi hal-hal sebagai berikut :


1. Mengamati perilaku peserta didik pada saat pembelajaran dan diluar pembelajaran
Pada saat pembelajaran berlangsung siswa melaksanakan diskusi, kerja kelompok,
tanya jawab, guru dapat melakukan penilaian aspek sikap sesuai dengan aspek yang
muncul dari pembelajaran tersebut. Instrumen yang digunakan lembar pengamatan
disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran dan sikap yang dinilai. Diluar
pembelajaran, penilaian sikapa dilakukan melalui observasi siswa sat istirahat,
diperpusakaan,kantin,dan sebagainya selama masih dalam jam belajar disekolah.
2. Mencatat perilaku peserta disik dengan menggunakan lembar observasi
Peserta didik yang menunjukkan sikap menonjol baik positif maupun negatif
dirangkum dalam jurnal oleh guru dalam satu seemester. Guru kelas menggunakan
satu lembar observasi untuk setiap kelas yang diajarkan. Pembina kegiatan ekstra
kulikuler meynerahkan hasil penilaiannya minimal pada pertengahan dan akhir
semester. Guru muatan pelajaran dan pembina ekskul menyerahkan perkembangan
sikap spiritual dan sosial setiap peserta didik kepada guru kelas unuk diolah lebih
kanjt. Hasil penilaian dirapatkan melalu rapat dewan guru untuk mrrnntukan nilai
rapor peserta didik.
3. Meninndaklanjuti hasil pengamatan
Hasil pengamatan dan catatan guru tentang aspek sikap peserta didik dinahas oleh
seluruh guru minimal dua kali dalam satu semester. Pembahasan tersebut untuk
menindaklanjuti hasil penilaian sikap peserta didik. Pada dasarnya setiap peserta didik
diasumsikan berperilaku baik, namun hasil penilaian lebih ditekankan pada
peningkatan dan penurunan sikap peserta didik. Sebagai tindak lanjut bagi peserta
didik yang mengalami peningkatan, lebih diberikan suatu penghargaan baik secara
verbal maupun non verbal, sedangkan untuk peserta didik yang mengalami penurunan
sikap, perlu diberikan program pembinaan atau motivasi.

5. Kekuatan dan kelemahan asesmen sikap

Jawab :

Kekuatan :

1. Dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi
kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri
2. Peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka
melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan
yang dimilikinya.
3. Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur,karena
mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.

Kelemahan :

1. Kurang mencerminkan kemampuan siswa


2. Mendorong siswa untuk merekayasa sikapnya
3. Sulit merumuskan instrumennya.
4. Didalam pelaksanaannya rentan terhadap subyektifitas guru.
5. Memerlukan waktu yang panjang.
6. Pengembangan asesmen sikap

Jawab :

a. Penyusunan instrumen asesmen

Penyusunan instrumen asesmen sikap sosial diawali dengan perancangan. Instrumen

asesmen sikap sosial yang dirancang sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa

terhadap instrumen sikap sosial pada hasil studi lapangan. Dalam pengembangan

instrumen asesmen sikap sosial perlu dipertimbangkan beberapa hal, seperti kriteria

asesmen sikap yang baik, kesesuaian asesmen sikap sosial dengan materi

pembelajaran

b. penyusunan rubrik asesmen sikap sosial

Penyusunan rubrik ini di awali dengan penentuan skala nilai untuk tiap instrumen

asesmen sikap sosial pada materi pemisahan campuran. Dalam pengembangan rubrik

asesmen sikap sosial perlu dipertimbangkan beberapa hal, yaitu seperti skala nilai

yang akan digunakan dan kesesuaian rubrik asesmen sikap sosial dengan instrumen

asesmen sikap sosial.

c. Validasi

Validasi untuk mengetahui kevalidan instrumen melalui validasi ahli

d. Uji coba awal

Pengujian produk ini dilakukan setelah model instrumen asesmen penelitian divalidasi

oleh dosen ahli. Pengujian pada produk ini bertujuan untuk mengetahui kesesuai

instrumen asesmen sikap sosial yang dikembangkan dengan prosedur pelaksanaan

pembelajaran, juga bertujuan untuk mengetahui tentang proses keterlaksanaan


instrumen sikap sosial yang telah dikembangkan dan untuk mengetahui kesesuaian

instrumen sikap sosial terhadap keadaan sekolah dan siswa yang terkait

e. Revisi hasil uji coba

Revisi uji coba dilakukan berdasarkan pertim- bangan hasil pengujian produk yang

telah dilakukan pada tahap sebelumnya.

Pada tahap ini dilakukan penyempurnaan produk dengan mengurangi hal-hal yang

tidak perlu dan menambahkan hal-hal yang perlu berdasarkan hasil pengujian

produk yang telah dilakukan sebelumnya.

7. Studi Kasus Asesmen Sikap

Jawab :

1) Pedoman Observasi Sikap Spiritual

Petunjuk :
a) Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik.

b) Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan


kadang-kadang tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan


sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan


Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..

Skor
No Aspek Pengamatan 1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah
menyampaikan pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun
tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
Tuhan
mempelajari ilmu pengetahuan
Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran :

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :


Skor diperoleh x 4 = skor akhir
Skor maksimal
Contoh : Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor
akhir 14 x 4 = 2,8
20

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai


adalah :

Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00

Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33


Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33

Kurang : apabila memperoleh skor: skor ≤ 1,33

2) Pedoman Observasi Sikap Jujur

Petunjuk :
a) Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik
dalam kejujuran.

b) Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan
oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan


kadang-kadang tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan


sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..

Skor
No Aspek Pengamatan 1 2 3 4
1 Tidak nyontek dalam mengerjakan
ujian/ulangan/tugas
2 Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin
karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas

3 Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu apa


adanya
4 Melaporkan data atau informasi apa adanya

5 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki

Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran :

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4


Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor diperoleh x 4 = skor akhir
Skor maksimal
Contoh : Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor
akhir: 14 x 4 = 2,8
20

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai


adalah :

Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00

Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33

Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33

Kurang : apabila memperoleh skor: skor ≤ 1,33

3) Pedoman Observasi Sikap Disiplin

Petunjuk :
a) Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik
dalam kedisiplinan.
b) Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai


aspek pengamatan

Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan


sesuai aspek pengamatan.

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..

Melakukan
No Sikap yang diamati Ya Tidak
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang
ditetapkan
7 Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
8 Membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah

Petunjuk Penskoran :

Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :


Skor x 4 = skor akhir
Skor tertinggi

Contoh : jawaban YA sebanyak 6, maka diperoleh skor 6, dan skor tertinggi 8,


maka skor akhir: 6 x 4 = 3
8

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL


(LEMBAR OBSERVASI)

A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi.

2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.

B. Petunjuk Pengisian

Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta
didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan
ketentuan sebagai berikut:

4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati

3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati

2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati

1 = apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati

LEMBAR OBSERVASI

Kelas : VII G
Semester : 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2014
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ...

Butir Nilai : Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.


Indikator Sikap :

1. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran.


2. Berperilaku bertakwa dalam pembelajaran.

3. Berperilaku bersyukur dalam pembelajaran.

Keterangan:

1. Masing-masing indikator di atas dapat dibuat instrumen penilaiannya satu satu,


sehingga ada tiga instrumen penilaian yang terpisah.

2. Untuk memudahkan penghitungan, guru sebaiknya membuat satu


instrumen saja yang menggabungkan tiga indikaor sekaligus seperti dapat dilihat
di bawah ini.
Skor Indikator
Sikap Spiritual Jml
No Indi Indi Indi Peroleha Tuntas/
(1 – 4)
Nama Peserta Didik kato kato kato n Skor Akhir Tidak
.
Ananda Amalia r1 r2 r3 (10:12)x4= Tuntas
1. 3 4 3 Skor
10
Romadhona 3,3
2. Ananda Dela Fatnadanti Tuntas
3 2 3 8 (8:12)x4=2,
3. Andini Cahya Putri
4. Andini Gusti Nur 6
Cahyaning Putri
5. Anggayasti Ega Alfreda
6. Bunga Deisyah Ferdania
7. Bunga Putri Tatwo
8. Cahya Ramadhani Setya

9. Chusnul Chotimah
10. Desti Wilandari
11. Faiza Husna Wanodya
12. Fatima Annisa Rachma
Tika
13. Fatimatsani Al Jea
14. Ferina Kusuma
Arlinawati
15. Fitri Norazahra Azahira
16. Jasmine Nurdiani
Haseenah Lewinsky
17. Karina Jayanti Putri
Kinasih
18. Karomah Sari Utami
19. Lathifah Apriana Putri
20. Lathifah Khansa
Salsabila
21. Miftah Khusumawati
22. Mufitasari Rojib
23. Nabila Ainur Rahmah
24. Naffa Sefrina Ratuliu
25. Nafisah Ivana
Ramadhani
26. Ristia Handayani
27. Sahira Shafiyya Ulinuha
28. Saisyahtul Ilmi
Rahmawati
29. Salma Angelika Pawestri

30. Salma Salsabila Luthfi

Guru Mata Pelajaran,

NIP.

PETUNJUK PENGHITUNGAN SKOR SIKAP SPIRITUAL

1. Rumus Penghitungan Skor


Jumlah Perolehan Skor
Skor Akhir = x4
Skor Maksimal

Skor Maksimal = Banyaknya Indikator x 4

2. Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 81A Tahun 2013
yaitu:

Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33 < Skor Akhir ≤ 4,00

Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33 < Skor Akhir ≤ 3,33

Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33 < Skor Akhir ≤ 2,33

Kurang (K) : apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33

Instrumen penilaian sikap sosial


(lembar observasi)
A. Petunjuk Umum

3. Instrumen penilaian sikap sosial ini berupa Lembar Observasi.

4. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.

B. Petunjuk Pengisian

Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta
didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan
ketentuan sebagai berikut:

4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati


3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati

2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati

1 = apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati

LEMBAR OBSERVASI 1

Kelas : VII G
Semester : 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2014
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ...
Butir Nilai : Tanggung Jawab
Indikator Sikap :

1. Melaksanakan setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

2. Melaksanakan tugas individu dengan baik

3. Menerima resiko dari setiap tindakan yang dilakukan

Jumlah
Skor Indikator Tuntas/
Peroleha Skor
Nama Peserta Didik Sikap Sosial Tidak
n
No – 4) Indi
Indi (1Indi Akhir Tuntas
kato kato kato Skor
.
Ananda Amalia r1 r2 r3 (10:12)x4 Tuntas
1. 4 3 3 10
Romadhona =3,33
2. (9:12)x4= Tuntas
3 3 3 9
Ananda Dela Fatnadanti 3,00
3. Andini Cahya Putri
4. Andini Gusti Nur
Cahyaning Putri
5. Anggayasti Ega Alfreda

6. Bunga Deisyah Ferdania

7. Bunga Putri Tatwo

8. Cahya Ramadhani Setya


Rini
9. Chusnul Chotimah

10 Desti Wilandari
.
11 Faiza Husna Wanodya
.
12 Fatima Annisa Rachma
.
Tika
13 Fatimatsani Al Jea
.
14 Ferina Kusuma
.
Arlinawati
15 Fitri Norazahra Azahira
.
16 Jasmine Nurdiani
.
Haseenah Lewinsky
17 Karina Jayanti Putri
.
Kinasih
18 Karomah Sari Utami
.
19 Lathifah Apriana Putri
.
20 Lathifah Khansa
.
Salsabila
21 Miftah Khusumawati
.
22 Mufitasari Rojib
.
23 Nabila Ainur Rahmah
.
24 Naffa Sefrina Ratuliu
.
25 Nafisah Ivana
.
Ramadhani
26 Ristia Handayani
.
27 Sahira Shafiyya Ulinuha
.
28 Saisyahtul Ilmi
.
Rahmawati

LEMBAR OBSERVASI 2
Kelas : VII G
Semester : 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2014

Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ...


Butir Nilai : Gotong Royong
Indikator Sikap :

4. Terlibat aktif dalam kerja bakti dalam membersihkan kelas atau sekolah

5. Aktif dalam kerja kelompok

6. Memusatkan perhatian pada tujuan kelompok

Jumlah
Skor Indikator Tuntas/
Peroleha Skor
Nama Peserta Didik Sikap Sosial Tidak
n
No Indi (1Indi
– 4) Indi Akhir Tuntas
kato kato kato Skor
.
Ananda Amalia r1 r2 r3 (10:12)x4 Tuntas
1. 4 3 3 10
Romadhona =3,33
2. Ananda Dela Fatnadanti (9:12)x4= Tuntas
3 3 3 9
3,00
3. Andini Cahya Putri
4. Andini Gusti Nuri
5. Anggayasti Ega Alfreda
6. Bunga Deisyah Ferdania
7. Bunga Putri Tatwo
8. Cahya Ramadhani Setya

9. Chusnul Chotimah
10 Desti Wilandari
.
11 Faiza Husna Wanodya
.
12 Fatima Annisa Rachma
.
13 Fatimatsani Al Jea
.
14 Ferina Kusuma
.15 Fitri Norazahra Azahira
. LEMBAR OBSERVASI 3
Kelas : VII G
Semester : 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2014

Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ...


Butir Nilai : Percaya Diri
Indikator Sikap :

7. Berpendapat atau melakukan tindakan tanpa ragu-ragu

8. Berani presentasi di depan kelas

9. Berani berpendapat, bertanya atau menjawab pertanyaan di hadapan guru dan


teman-teman

Jumlah
Skor Indikator Tuntas/
Peroleha Skor
Nama Peserta Didik Sikap Sosial Tidak
n
No – 4) Indi
Indi (1Indi Akhir Tuntas
kato kato kato Skor
.
1 Ananda Amalia r1 r2 r3 (10:12)x4 Tuntas
4 3 3 10
Romadhona =3,33
2 (9:12)x4= Tuntas
3 3 3 9
Ananda Dela Fatnadanti 3,00
3 Andini Cahya Putri
4 Andini Gusti Nur
Cahyaning Putri
5 Anggayasti Ega Alfreda
6 Bunga Deisyah Ferdania

PETUNJUK PENSKORAN DAN PENENTUAN NILAI SIKAP SOSIAL


3. Rumus Penghitungan Skor Akhir

Jumlah Perolehan Skor


Skor Akhir = x4
Skor Maksimal
Skor Maksimal = Banyaknya Indikator x 4

4. Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 81A Tahun 2013
yaitu:

Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33 < Skor Akhir ≤ 4,00

Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33 < Skor Akhir ≤ 3,33

Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33 < Skor Akhir ≤ 2,33

Kurang (K) : apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33

http://penilaianpembelajaran.blogspot.com/2014/03/penilaian-sikap.html

http://digilib.unila.ac.id/24568/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pd
f

http://bloggerfajar.blogspot.com/2010/06/pengertian-dan-jenis-jenis-kuesioner.html

http://bukuanakcerdas.org/2016/02/19/apa-itu-kognitif-afektif-dan-psikomotorik/

http://melyloelhabox.blogspot.com/2013/05/skala-penilaian.html

https://bellashabrina.wordpress.com/2013/09/17/5-skala-pengukuran-sikap/ ???

http://eprints.uny.ac.id/28104/1/WALTUSTI%20GINA%20WIRANTI_11105244027.pdf

DAFTAR PUSTAKA
Tania, S P. 2012.

Anda mungkin juga menyukai