Anda di halaman 1dari 39

ASSESSING AFFECTIVE

OUTCOMES

Aa Juhanda, M.Pd

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI


MENGAPA HASIL BELAJAR AFEKTIF
PENTING UNTUK DIASES?

Kemampuan lulusan sesuai tuntutan kurikulum


mencakup tiga ranah: kognitif, psikomotor, dan
afektif.

Ranah afektif menentukan keberhasilan belajar


seseorang (Popham,2011)

Terdapat hasil-hasil yang penting dalam afektif,


dan bahwa afektif merupakan mata rantai
menuju prestasi (Stiggins, 1994)
4
Tingkatan Ranah Afektif (Krathworl)

CHARACTERI
ORGANIZA ZATION
TION
VALUING
RESPOND
RECEIVING ING
Karakteristik Ranah Afektif

Perilaku
Perilaku harus
melibatkan
perasaan dan
tipikal perilaku Intensitas
seseorang
emosi seseorang

Karakteristik Ranah Afektif

Arah Target
Macam Afektif yang Penting
dalam Pendidikan
Anderson, 1981 (dalam
Stiggin,1994)
DIKNAS (2008)

Attitude / Sikap

Sikap Interest / Minat

Minat Motivation / Motivasi

Value / Nilai
Konsep Diri
Nilai Preference

Academic Self Concept


Norma
Locus of Control
ATTITUDE

suatu kencendrungan untuk bertindak


secara suka atau tidak suka terhadap
suatu objek.
Menurut Fishbein dan Ajzen (1975)
sikap adalah suatu predisposisi yang
dipelajari untuk merespon secara
positif atau negatif terhadap suatu
objek, situasi, konsep, atau orang.

Tidak suka ←Attitudes→ Suka


Lanjutan

Sikap dapat dibentuk melalui cara:


mengamati dan
menirukan sesuatu yang positif
melalui penguatan
menerima
informasi verbal.
Perubahan sikap dapat diamati dalam:,
proses pembelajaran
tujuan yang ingin dicapai
Keteguhan
konsistensi terhadap sesuatu

Perubahan  salah satu indikator


keberhasilanpendidik dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
Minat / Interest
 Menurut Getzel (1966), minat adalah suatu
disposisi yang terorganisir melalui pengalaman
yang mendorong seseorang untuk memperoleh
objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan
keterampilan untuk tujuan perhatian atau
pencapaian.
 menurut kamus besar bahasa Indonesia (1990:
583), minat atau keinginan adalah kecenderungan
hati yang tinggi terhadap sesuatu.
 Anderson (dalam Stiggin,...) mewakili perasaan
yang dapat merange dari sangat tertark hingga
tidak tertarik sama sekali pada prospek yang
terlibat di dalamnya, atau ketika terlibat dalam
beberapa kegiatan tertentu.
Tidak tertarik ←Interest→Tertarik
Penilaian minat dapat digunakan untuk:

 Mempermudah pengarahan dalam pembelajaran,


 Mengetahui bakat dan minat peserta didik yang sebenarnya,
 Pertimbangan penjurusan dan pelayanan individual peserta
didik,
 Menggambarkan keadaan langsung di lapangan/kelas,
 Mengelompokkan peserta didik yang memiliki minat sama,
 Acuan dalam menilai kemampuan peserta didik secara
keseluruhan dan
 Memilih metode yang tepat dalam penyampaian materi,
 Mengetahui tingkat minat peserta didik terhadap pelajaran
yang diberikan pendidik,
 Bahan pertimbangan menentukan program sekolah,
 Meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Kosep Diri
Smith,:konsep diri
adalah evaluasi yang
dilakukan individu
terhadap
kemampuan dan
kelemahan yang
dimiliki.

KONSEP DIRI

Penilaian konsep diri dapat


dilakukan dengan penilaian diri
VALUE / NILAI

PENGERTIAN

Rokeach (1968): suatu keyakinan tentang perbuatan,


tindakan, atau perilaku yang dianggap baik dan yang dianggap buruk.

Tyler (1973:7) : suatu objek, aktivitas, atau ide yang


dinyatakan oleh individu dalam mengarahkan minat, sikap,
dan kepuasan.

Stiggins: Nilai adalah keyakinan mengenai apa yang harus


diinginkan, penting atau dihargai, standar etik atau keberadaan
secara pribadi atau secara sosial dapat diterima.

Tidak penting ←Value→ Penting


lanjutan
Stiggins (1994):
Nilai mempengaruhi atau
Text memandu
in sesuatu  perilaku,
hereinterest, sikap, dan kepuasa.
Nilai adalah bertahan/abadi.

Satuan pendidikan harus membantu peserta didik


menemukan dan menguatkan nilai yang bermakna dan
signifikan bagi peserta didik untuk memperoleh
kebahagiaan personal dan memberi konstribusi positif
terhadap masyarakat.
Click to edit title style

2008

M 2007
 berkaitan
2006
dengan perasaan salah atau
benar terhadap kebahagiaan orang lain
O atau perasaan terhadap tindakan yang
2005

dilakukan diri sendiri.


2004

R sering dikaitkan dengan keyakinan


2003

agama seseorang, yaitu keyakinan akan


A perbuatan yang berdosa dan berpahala.
moral berkaitan dengan prinsip, nilai,
L dan keyakinan seseorang.
MOTIVASI

Kekuatan yang diperlukan seseorang


untuk berprestasi atau untuk
bertindak baik terhadap kegiatan
sekolah dan atau tugas sekolah
terkait.
Kesediaan melakukan tindak lanjut,
kecenderungan untuk mencapai
keberhasilan, untuk menghindari
kegagalan, untuk bercita-cita dengan
norma-norma kinerja dan harapan.
Lemah ←Motivation→ Kuat
PREFERENCES -ACADEMIC SELF
CONCEPT-LOCUS OF CONTROL

 PREFERENCES = PILIHAN
Preferen merefleksikan hasrat kita atau
kecenderungan untuk memilih satu objek di
atas yang lainnya.
Pilihan A ←Preferensi→ Pilihan B
 ACADEMIC SELF CONCEPT
visi yang dipelajari yang sebagian besar
dihasilkan dari evaluasi diri oleh orang lain
dari waktu ke waktu.
 Negatif ←Academic self-concept→Positif
LOCUS OF CONTROL

Persepsi diri yang dipelajari, yang


timbul dari sense hubungan usaha
dengan keberhasilan akademis.
Popham (200...) Ranah afektif lain
yang penting adalah:

Kejujuran/ Integritas/
Honesty Integrity

Kebebasan Adil/justice
/freedom
PENGEMBANGAN PERANGKAT
PENILAIAN AFEKTIF
Pengukuran Ranah Afektif
 Metode untuk mengukur ranah afektif ada dua
macam, yaitu metode observasi dan metode laporan
diri (Andersen, 1981)
 Penggunaan metode observasi berdasarkan pada
asumsi bahwa karakteristik afektif dapat dilihat dari
perilaku atau perbuatan yang ditampilakan dan/atau
reaksi psikologi.
 Metode laporan diri berasumsi bahwa yang
mengetahui keadaan afektif seseorang adalah dirinya
sendiri. Namun hal ini menuntut kejujuran dalam
mengungkap karakteristik afektif diri sendiri.
TIPE ASSESMEN AFFEEKTIF
(Stiggins,2001)
Metode paper and pencil yang
bersandar pada respon terpilih atau
esai. Alat penilaian afektif dasar:
kuesioner terstruktur dan tidak
terstruktur
Performance assesment dari hasil
afektif
Personal Communication, biasanya
mengambil bentuk wawancara, antara
siswa atau dengan yang lainnya yang
mengetahui tentang siswa tersebut.
Langkah-Langkah Pengembangan
Instrumen Instrumen Afektif
1 Menentukan spesifikasi instrumen
2 Menulis instrumen
3 Menentukan skala instrumen
4 Menentukan sistem penskoran
5 Menelaah instrumen
6 Merakit instrumen
7 Melakukan ujicoba
8 Menganalisis hasil ujicoba
9 Memperbaiki instrumen

1 Melaksanakan pengukuran
110 Menafsirkan hasil pengukuran
Penulisan Instrumen

Menentukan
spesifikasi
instrumen Instrumen
sikap
Instrumen
minat
Instrumen
1. Tujuan konsep
diri
2. Kisi-kisi instrumen
Instrumen
3. Bentuk & format nilai
instrumen
Instrumen
4. Panjang moral
instrumen
KISI – KISI INSTRUMEN
AFEKTIF

No. Indikator Jumlah Pertanyaan/ Skala


Butir Pernyataan
1
2
3
4
5
CONTOH INDIKATOR DAN
PERNYATAAN
Contoh indikator sikap terhadap mata pelajaran biologi misalnya.
 Membaca buku biologi
Mempelajari biologi
 Melakukan interaksi dengan guru biologi
Mengerjakan tugas biologi
Melakukan diskusi tentang biologi
Memiliki buku biologi

Contoh pernyataan untuk kuesioner:


 Saya senang membaca buku biologi
Tidak semua orang harus belajar biologi
Saya jarang bertanya pada guru tentang pelajaran biologi
Saya tidak senang pada tugas pelajaran biologi
Saya berusaha mengerjakan soal-soal biologi sebaik-baiknya
Memiliki buku biologi penting untuk semua peserta didik
Contoh indikator minat terhadap pelajaran biologi:
 Memiliki catatan pelajaran biologi.
Berusaha memahami biologi
Memiliki buku biologi
Mengikuti pelajaran biologi

Contoh pernyataan untuk kuesioner:


 Catatan pelajaran biologi saya lengkap
Catatan pelajaran biologi saya terdapat coretan-
coretan tentang hal-hal yang penting
Saya selalu menyiapkan pertanyaan sebelum
mengikuti pelajaran biologi
Saya berusaha memahami mata pelajaran biologi
Saya senang mengerjakan soal biologi.
 Saya berusaha selalu hadir pada pelajaran biologi
Contoh indikator konsep diri:
Memilih mata pelajaran yang mudah dipahami
Memiliki kecepatan memahami mata pelajaran
Menunjukkan mata pelajaran yang dirasa sulit
Mengukur kekuatan dan kelemahan fisik

Contoh pernyataan untuk instrumen:


Saya sulit mengikuti pelajaran matematika
Saya mudah memahami bahasa Inggris
Saya mudah menghapal suatu konsep.
Saya mampu membuat karangan yang baik
Saya merasa sulit mengikuti pelajaran fisika
Saya bisa bermain sepak bola dengan baik
Saya mampu membuat karya seni yang baik
Saya perlu waktu yang lama untuk memahami pelajaran
fisika.
Contoh indikator moral sesuai dengan definisi tersebut adalah:
Memegang janji
Memiliki kepedulian terhadap orang lain
Menunjukkan komitmen terhadap tugas-tugas
Memiliki Kejujuran

Contoh pernyataan untuk instrumen moral


Bila saya berjanji pada teman, tidak harus menepati.
Bila berjanji kepada orang yang lebih tua, saya berusaha menepatinya.
Bila berjanji pada anak kecil, saya tidak harus menepatinya.
Bila menghadapi kesulitan, saya selalu meminta bantuan orang lain.
Bila ada orang lain yang menghadapi kesulitan, saya berusaha membantu.
Kesulitan orang lain merupakan tanggung jawabnya sendiri.
Bila bertemu teman, saya selalu menyapanya walau ia tidak melihat saya.
Bila bertemu guru, saya selalu memberikan salam, walau ia tidak melihat
saya.
Saya selalu bercerita hal yang menyenangkan teman, walau tidak
seluruhnya benar.
Bila ada orang yang bercerita, saya tidak selalu mempercayainya
SKALA PENILAIAN AFEKTIF

Skala Thurstone
Skala Likert
Skala Beda Semantik.
CONTOH SKALA THURSTONE:
MINAT TERHADAP PELAJARAN BIOLOGI

No Pernyataan 7 6 5 4 3 2 1
.
1 Saya senang belajar
biologi
2 Pelajaran biologi
bermanfaat
3 Saya berusaha hadir
tiap pelajaran biologi
4 Saya berusaha
memiliki buku mapel
biologi
5 Pelajaran biologi
membosankan
CONTOH MODIFIKASI SKALA LIKERT:
SIKAP TERHADAP PELAJARAN BIOLOGI

No Pernyataan 4 3 2 1
.
1 Pelajaran biologi bermanfaat
2 Pelajaran biologi sulit
3 Semua orang harus belajar
biologi
4 Pelajaran biologi harus
dibuat mudah
5 Sekolah saya
menyenangkan
CONTOH SKALA BEDA
SEMANTIK MATA PELAJARAN
BIOLOGI

A B C D E F G
Menyenangkan Membosankan
Sulit Mudah
Bermanfaat Sia – sia
Menantang Menjemukan
Banyak Sedikit
Sistem penskoran

Sistem penskoran yang digunakan


tergantung pada skala pengukuran
Mencari rerata (mean) dan simpangan
baku skor
Menafsirkan hasilnya untuk
mengetahui minat masing-masing
peserta didik dan minat kelas terhadap
....(misalnya suatu mata pelajaran)
TELAAH INSTRUMEN

Penelaahan instrumen adalah meneliti apakah:


Butir pertanyaan atau pernyataan sesuai dengan
1
indikator

2 Bahasa yang digunakan komunikatif dan


menggunakan tata bahasa yang benar
3 Butir pertanyaan atau pernyataan tidak bias

4 Format instrumen menarik untuk dibaca

5 Pedoman menjawab atau mengisi instrumen jelas

6 Jumlah butir sudah tepat, tidak menjemukan responden


MERAKIT INSTRUMEN

Menentukan format tata letak


instrumen dan urutan pertanyaan

Format instrumen harus dibuat


menarik, sehingga responden
tertarik untuk membaca dan
mengisi instrumen

Format instrumen sebaiknya


tidak terlalu padat
UJI COBA INSTRUMEN
 Setelah dirakit instrumen diujicobakan kepada
responden, sesuai dengan tujuan penilaian.
 pilih sampel yang karakteristiknya mewakili populasi
yang ingin dinilai.
 Sampel yang diperlukan minimal 30 peserta didik,
bisa berasal dari satu sekolah atau lebih.
 Pada saat ujicoba yang perlu dicatat adalah saran-
saran dari responden atas kejelasan pedoman
pengisian instrumen, kejelasan kalimat yang
digunakan, dan waktu yang diperlukan untuk mengisi
instrumen.
ANALISIS HASIL
UJICOBA

Analisis hasil ujicoba meliputi variasi jawaban tiap


butir pertanyaan atau pernyataan

Daya beda minimal 0,30 . Apabila daya beda butir


instrumen > 0,30, maka butir instrumen tergolong
baik.

Indeks reliabilitas minimal 0,70. Apabila indeks


reliabilitas < 0,70, kesalahan pengukuran akan
melebihi batasusahakan agar indeks keandalan
instrumen minimum 0,70.
Perbaikan instrumen

Pelaksanaan pengukuran

Penafsiran hasil pengukuran:


Hasil pengukuran berupa skor atau angka.
Untuk menafsirkan hasil pengukuran
diperlukan suatu kriteria.
Kriteria yang digunakan tergantung pada
skala dan jumlah butir pertanyaan/
pernyataan yang digunakan.
CONTOH PENGKATEGORIAN MINAT SKALA
LIKERT DENGAN 10 BUTIR PERTANYAAN

No. Skor peserta didik Kategori Minat

1. 33 sampai 40 Sangat tinggi

2. 25 sampai 32 Tinggi

3. 18 sampai 24 Rendah

4. 10 sampai 17 Sangat rendah


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai