SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Pengetahuan Alam
Oleh
i
ii
iii
iv
Nama : Lilis Ageti Dwi Setiawati
NIM : 1711260015
Prodi : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
ABSTRAK
Instrumen tes adalah cara yang digunakan atau prosedur yang perlu
ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan instrumen tes yang digunakan pendidik
dalam pembelajaran belum bervariasi serta tes yang dilakukan oleh guru masih
menggunakan soal-soal dari buku paket, untuk itu penelitian ini bertujuan
mengembangkan instrumen tes berbasis STEM untuk mengetahui respons siswa
terhadap instrumen tes berbasis STEM. Jenis penelitian yang digunakan yaitu
Research and Development (R&D). Model pengembangan yang digunakan
adalah model Borg dan Gall yang diadaptasi oleh Sugiyono dengan 8 tahapan
yang terdiri dari analisis kebutuhan, pengumpulan data, desain produk, validasi
desain, revisi desain, uji coba skala kecil, revisi produk dan uji pemakaian. Hasil
pengembangan instrumen tes berbasis STEM untuk mata pelajaran IPA SMP
kelas VII diperoleh nilai dari validasi ahli materi, Assesment dan bahasa sebesar
78.36%, 88.75 % dan 98.67% dengan kategori sangat layak, sedangkan untuk
hasil uji coba pemakaian di dapat hasil rata-rata angket respons siswa sebesar
98.8 % dengan kategori sangat menarik.
v
vi
vii
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT
karena atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengembangan Instrumen Tes Berbasis STEM Untuk
Mengukur Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VII Materi Ekosistem di
SMP 01 Kota Bengkulu”
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari adanya bimbingan,
motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu saya berterima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Sirajuddin. M. M. Ag., MH, Selaku Rektor Insitut Agama Islam
2. Dr. Zubaedi, M. Ag., M. Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Tadris
3. Deni Febrini, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sains dan Sosial
4. Abdul Aziz M, M.Pd.I, selaku Ketua Prodi dan dosen pembimbing 1 yang
ix
x
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 8
D. Spesifikasi Produk ...................................................................................... 9
E. Asumsi Pengembangan ............................................................................ 10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori .......................................................................................... 12
B. Kajian Pustaka ........................................................................................... 36
C. Kerangka Berfikir ..................................................................................... 39
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan ............................................................................... 41
B. Prosedur Pengembangan .......................................................................... 41
C. Subjek Penelitian ...................................................................................... 45
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 45
E. Teknik Analisis Data ................................................................................. 48
xi
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Prototipe Produk ........................................................................ 53
B. Hasil Uji Lapangan ..................................................................................... 60
1. Hasil Uji Lapangan Terbatas .................................................................. 60
2. Hasil Uji Lapangan Lebih Luas ............................................................... 62
C. Analisis Data .............................................................................................. 66
D. Prototipe Hasil Pengembangan ................................................................ 82
BAB V PENUTUP88
A. Kesimpulan ................................................................................................ 93
B. Saran ......................................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
2.1 Mata Pelajaran STEM .....................................................................23
2.2 Indikator Pendekatan STEM ............................................................27
xiii
4.15 Hasil Daya Beda ................................................................................ 81
xiv
DAFTAR GAMBAR
4.1 Validasi Soal pada SPPS ........................................................ 65
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Dokumentasi
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hanya disekolah.
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mendidik.2
1
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2
Wawan Wahyuddin.2016. Pendidikan Sepanjang Hayat Menurut Perspektif Islam (
Kajian Tafsir Tarbawi ). Jurnal Kajian Keislaman.3(2):192
1
2
saat ini banyak hal yang membutuhkan standarisasi pendidikan, mulai dari
karir hingga hubungan dengan seseorang. Oleh karena itu, tidak salah jika
Undang Dasar Tahun 1945 di aliena ke-4, yaitu salah satu tujuan Negara
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
3
Pembukaan Undang-Undang RI Tahun 1945. Ainea ke-4 tentang mencerdaskan kehidupan
bangsa.
4
Rizki Wahyu Yunian Putra, Rully Anggraini.2016. Pengembangan Bahan Ajar Materi
Trigonometri Berbantuan Software iMindMap pada Siswa SMA. Jurnal Pendidikan
Matematika.7(1): 39-40
3
jenjang pendidikan sekolah bisa dianggap benar atau salah. Hal ini
adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.6 Instrumen tes adalah
cara yang dapat dipergunakan atau prosedur yang yang perlu di tempuh
tes. Instrumen tes ini dapat berupa pemberian soal kepada siswa,
menggunakan alat bantu atau media pembelajaran saja, saat ini juga
5
Tri Wahyuningsih. 2012. Pembuatan Instrumen Tes Diagnostik Fisika SMA Kelas XI, Jurnal
Fisika
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik, (Jakarta : Rineka
Cipta,2010), hal.193
4
dasar pada situasi yang siswa hadapi atau temukan dalam kehidupan nyata.
tuntutan bagi masyarakat yang mana era ini adalah perubahan strategis dan
atau mesin, dan data digital. STEM (Science Technology Engineering and
digunakan.9
8
Didit Ardianto, dkk. 2018. What is Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM)
Literacy ?. Advances in Social Science, Education, and Humanities Research. 153
9
Rustaman, pengembagan keterampilan proses sains,( 2005:78)
10
Yuyu Yulianti.2016.Peningkatan keterampilan proses sains siswa sekolah dasar melalui model
pembelajaran berbasis masalah.Vol.2 No.2 edisi juli 2016
6
proses sains siswa disana. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara peneliti
dengan salah satu guru IPA disana, beliau menyatakan bahwa pada saat
soal-soal ujian atau harian yang sama dengan soal-soal yang sebelumnya
kegiatan ini guru tidak ada melatih untuk keterampilan proses sains pada
dan cakupan yang sangat luas. Dari kumpulan soal-soal yang terdapat pada
soal ujian nasioanal (UN), ulangan harian (UH), ujian tengah semester,
ulangan harian , dan beberapa buku paket IPA yang ada di SMP 01 Kota
ada masih kurang. Dimana pada umumnya bahwa soal-soal yang telah
dibuat hanya sampai batas indikator memahami tentang isi materi yang
ada, kita ketahui bahwa indikator dari keterampilan proses sains tidak
hanya tertuju pada memahami saja tetapi lebih untuk melakukan kegiatan
yang turun langsung terhadap materi yang diajarkan atau biasa kita sebut
dengan pengamatan.
11
Observasi awal di SMP Negeri 01 Kota Bengkulu.
7
belajar yang aktif, kreatif dan dapat memotivasi peserta didik untuk
pada pembelajaran IPA disekolah. Maka dari itu peneliti tertarik untuk
01 Kota Bengkulu”
B. Perumusan Masalah
Bengkulu ?
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Siswa
3. Bagi Guru
D. Spesifikasi Produk
Produk yang dihasilkan dari penelitian adalah sebuah instrumen tes
pembelajaran yang ingin dicapai. Instrumen tes ini terdiri dari, sebagai
berikut :
10
dengan soal.
tiap jawaban.
E. Asumsi Pengembangan
Asumsi dalam pengembangan instrumen tes untuk mengukur
siswa.
kehidupan sehari-hari.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Deskripsi Teori
1. Instrumen
a. Instrumen Penelitian
berhasil atau gagal dalam suatu pembelajaran, maka data yang diperoleh
ambil tidak salah. Jika salah mengambil data, maka hasil penilaiannya
13
Eko Putri Widoyoko,Teknik Penyusunan Instrumen penelitian.( yogyakarta : Pustaka pelajar,
2012), hal 51
14
Suharmisi Arikunto, Pengembangan Instrumen Penelitian dan Penilaian Program.( cetakan 1,
yogyakarta desember 20017)
12
13
akan salah dan akibatnya salah pula keputusannya. Oleh karena itu
diperlukan adanya evaluasi melalui tes maupun non tes sehingga dengan
secara menyeluruh sesuai dengan aspek yang diinginkan baik itu pada
aspek tingkah laku dan sikapnya (afektif). Untuk melakukan penilaian dari
harus dimiliki seorang guru atau calon guru. Karena seorang guru atau
ada banyak teknik yang dapat dipilih dan dilakukan oleh guru. Teknik
evaluasi ada dua macam, yaitu teknik tes dan teknik non-tes. Teknik tes
15
Nurdyansyah, Andiek Widodo, Inovasi Teknologi Pembelajaran, (Sidoarjo: Nizamia Learning
Center, 2015), 40.
14
2. Tes
Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu
Agar dapat menghasilkan instrumen tes yang baik, terdapat beberapa tahap
yang harus dilalui dalam mengembangkan tes hasil atau prestasi belajar,
yaitu menyusun spesifikasi tes, menulis soal tes, menelaah soal tes,
melakukan uji coba tes, menganalisis butir soal, memperbaiki tes, merakit
tes, melaksanakan tes, dan menafsirkan tes. Instrumen yang baik dapat
didik.18 Tes dapat juga diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang harus
seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang di kenai tes.19
1. Tes Objektif
16
Arvynda Permatasari, Pengelolaan Evaluasi....., 260
17
Emi Rofiah, Nonoh Siti, Elvin Yuslina. Penyusunan Instrumen Tes Kemampuan berfikir tingkat
tinggi fisika pada siswa SMP. Jurnal pendidikan fisika (2013).vol 1 No. 2 halaman 17
18
Arvynda Permatasari, Pengelolaan Evaluasi Hasil Balajar Peserta Didik Secara Online, Jurnal
Manajemen Pendidikan, Vol. 24 No. 3, 2014
19
Eko Putri Widoyoko,Teknik Penyusunan Instrumen penelitian.( yogyakarta : Pustaka pelajar,
2012), hal 57
15
Tes Objektif adalah tes tertulis yang menuntut siswa memilih jawaban
jenis tes bentuk objektif yaitu: pilihan ganda, bentuk pilihan benar salah,
a. Pilihan ganda
soal dan beberapa pilihan jawaban yang hanya ada satu jawaban yang benar.
Tes pilihan ganda dapat diskor dengan mudah, cepat, dan memiliki
Bentuk tes ini sangat cocok digunakan pada ujian yang berskala besar dan
hasilnya harus segera diumumkan, seperti: ujian akhir sekolah dan ujian
nasional.21 Sebelum menyusun tes pilihan ganda terdapat hal-hal yang harus
antara soal dan jawaban, 2) Penyusunan kalimat tiap soal harus jelas, 3)
satu masalah.22
b. Pilihan Benar-Salah
20
Asrul, Rusydi Ananda, etc., Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Citapustaka Media, 2014), 45
21
Idrus Alwi, Pengaruh Jumlah Alternatif Jawaban Tes Objektif Bentuk Pilihan Ganda terhadap
Reliabilitas Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda, Jurnal Ilmiah Faktor Exacta, Vol. 3 No. 2,
2010
22
Idrus Alwi, Pengaruh Jumlah Alternatif Jawaban Tes Objektif Bentuk Pilihan Ganda terhadap
Reliabilitas Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda, Jurnal Ilmiah Faktor Exacta, Vol. 3 No. 2,
2010
16
kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah. Fungsi bentuk soal benar
antara fakta dengan pendapat. Agar soal dapat berfungsi dengan baik,
maka materi yang ditanyakan sebaiknya homogen dari segi isi. Bentuk
ini dengan melingkari atau menandai pada jawaban yang dianggap benar.
c. Menjodohkan
Tes menjodohkan yaitu bentuk tes yang terdiri atas kumpulan soal dan
berbeda, yaitu kolom pertanyaan sebelah kiri dan kolom jawaban sebelah
sehingga sesuai atau cocok dengan pertanyaan. Bentuk tes ini digunakan
23
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag,
2012), 154.
24
Asrul, Rusydi Ananda, etc., Evaluasi....., 50.
17
Isian Singkat adalah tes yang ditandai dengan adanya jawaban pada
dengan singkat sesuai dengan petunjuk. Cara menyusun tes isian singkat
2. Tes non-objektif
dalam bentuk, teknik, dan gaya yang berbeda satu dengan yang lainnya 27.
25
Zainal Arifin, Evaluasi....., 160
26
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 173
27
Asrul, Rusydi Ananda, etc., Evaluasi....., 42
18
cocok digunakan untuk bidang studi ilmu-ilmu sosial. Bentuk tes uraian
3. Instrumen Tes
instrumen non tes. Instrumen tes ini dapat berupa pemberian soal kepada
tugas yang harus dilaksanakan oleh subjek yang akan dites. Penyusunan
untuk berfikir pada tingkat yang lebih tinggi. Soal-soal yang digunakan
sebagai latihan tersebut dapat berisi pertanyaan yang menguji siswa dalam
menghasilkan suatu tes yang dapat mengukur hasil belajar peserta didik
28
Asrul, Rusydi Ananda, etc., Evaluasi....., 42
29
Elvin Yuslina Ekawati. Jurnal Pendidikan fisika (2013) Vol. 1 No. 2
19
yang valid, sehingga hasil ukurnya dapat mencerminkan secara tepat hasil
belajar atau prestasi belajar yang dicapai oleh masing-masing peserta didik
a. Pengertian STEM
Istilah STEM pertana kali bermula pada tahun 1990-an. Pada waktu
Tujuan dari pendekatan STEM ini adalah agar peserta didik dapat
30
Suharsimin Arikunto (2017). Pengembangan instrumen penelitian dan penilaian program.
( yogyakarta. Pustaka belajar)
20
Skor rata-rata siswa Indonesia pada literasi sains 382 di bawah skor rata-
Mathematics (STEM)32
31
Rikardus Herak , Godelfridus Hadung Lamanepa.2019. Meningkatkan Inovasi Siswa Dalam
Pembelajaran IPA Melalui STEM. Jurnal Bio Education.4(2):10
32
Jaka Afriana, Anna Permanasari, Any Fitriani.2016. Penerapan Project Based Learning
Terintegrasi STEM untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa Ditinjau dari Gender. Jurnal Inovasi
Pendidikan IPA.2(2)
21
kata adalah:
dalamnya.
kebutuhan manusia.
kebutuhan manusia.
33
Syarifah Rahmiza M, Adlim, Mursal.2015. Pengembangan STEM (Science,
Technology, Engineering, and Mathematics) Dalam Meningkatkan Motivasi dan Aktivitas Belajar
Siswa SMA Negeri 1 Beutong Pada Materi Induksi Elektromagnetik. Jurnal Pendidikan Sains
Indonesia.3(1):240
22
merupakan displin ilmu yang berkaitan erat satu sama lain. Sains
34
Jaka Afriana, Anna Permanasari , Any Fitriani.2016. Penerapan Project Based Learning
Terintegrasi STEM untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa Ditinjau dari Gender. Jurnal Inovasi
Pendidikan IPA.2(2):202-212
35
Yulia Pratiwi , Ramli.2019. Analisis Kebutuhan Pengembangan Buku Siswa Berbasis
Pendekatan STEM pada Pembelajaran Fisika dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal
Penelitian Pembelajaran Fisika.5(2):91
23
metode terletak pada tingkat konten STEM yang dapat diterapkan. Tiga
tertanam dalam hal standar evaluasi dan menilai atau tujuan dari
pelajaran.
Mathematic)
36
Muhammad, Lilia, Subhan, Pendidikan STEM dalam enterpreneurial Science Thinking “EsciT”
Satu perkongsian pengalaman dari UKM untu Aceh 2012
25
5) Berfikir logis.
antara lain:37
lainya.
Mathematic)
37
Widya Nessa, Yusuf Hartoni, Cecil Hiltrimatin. Pengembangan Buku Siswa Materi Jarak Pada
Ruang Dimensi Tiga Berbasis STEM Problem-Based Learing di Kelas X . ( Jurnal Eleman, 2017),
h. 3
26
fakta yang alami peserta didik dalam kehidupan. Ada empat aspek STEM
terbuatan dari gabungan sains dan teknik serta alat teknologi yang
menggabungkan keduanya.
38
Fathur Rachim, How To STEAM Your clasroom, h.87-88
27
dua ata lebih bidang ilmu yang termuat dalam STEM agar dapat
tidak hanya berkaitan dengan fakta dan konsep, namum berkaitan juga
Tabel 2.2
Indikator Pendekatan STEM
(Science, Technology, Engineering, and Mathematic)39
Komponen Aspek Indikator
STEM
Sains Aspek kompetensi sains
Pengetahuan konten Memprediksi fenomena
1. Menjelaskan fenomena ilmiah
ilmiah Menerapkan pengetahuan
ilmiah
2. Pengetahuan prosedural Merancang penyelidikan
ilmiah
3. Menafsirkan data dan Menganalisis informasi
bukti ilmiah berdasarkan data/grafik
Menganalisis data dan
menarik kesimpulan
4. Menafsirkan data dan Menganalisis argumen
bukti ilmiah yang dilaksanakan pada
bukti ilmiah
Menganalisis alasan dari
sumber tersedia
Technology- Aspek Technology-Engineering
Engineering
39
Andi Putra Sairi, Pengembangan Buku Saku (E-media) Termodinamika Berorientasi Android,
(jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya) (JIFP), 2018, h.1
28
misalkan guru ingin mengajarkan topik enerhi, maka siswa akan mencari
informasi mengenai energi. Mualai dari apa itu energi, alat-alat kehidupan
40
Afriana jaka, dkk. Penerapa project based learning terintehrasi STEM untuk meningkatkan
literasi sains siswa ditinjau dari gender, (jurnal inovasi pendidika IPA, 2016), h.45-46
29
yang sedang dibahas. Pada tahap selanjutnya, siswa mlaksanakan ide baru
dengan mencari informasi dan produk tentang energi, selanjutnya ide yang
sudah ada diminta untuk mencari dam memikirkan ide baru yang berbeda
pandangan hasil diskusi mengenai ide suatu produk baru yang ingin di
aplikasikan.
Dalam langkah ini, nilai yang dimiliki oleh ide produk yang
penyelidikan ilmiah.
mandiri.
kehadiran.
keterampilan yang perlu di asah oleh guru dalam pembelajaran sains adalah
41
Handika, I Dan Wangid, M. N, (2013). Pengaruh Pembelajaran Masalah Terhadap Penguasaan
Konsep Dan Keterampilan Proses Sains Siswa. Jurnal Primma Edukasi, 1(1)
31
dan nilai.
prinsip. Sains sebagai sikap merupakan sikap-sikap yang harus dimiliki oleh
dekklaratif berupa fakta, konsep, hukum, prinsip, tetapi juga belajar tentang
44
Pandu Haryono. Pengaruh Penggunaan Modul Hasil Penelitian Bentos Pada Pokok Bahasan
Pencemaran Lingkungan Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X SMA Negeri
Mojolaban. (Oktober 2012). Fakultas keguruan da ilmu pendidikan.
33
ilmu.
Tabel 2.3
Keterampilan proses sains dan indikatornya
No Ketermpilan Sub Keterampilan Proses
Proses Sains
1 Mengamati Menggunakan berbagai indera
Mengumpulkan /menggunakan fakta yang
(Observasi) relevan
2 Mengelompokan Mencatat setiap pengamatan secara terpisah
Mencaru perbedaan dan persamaan
(Klasifikasi) Mengontraskan ciri-ciri
Membandingkan
Mencari dasar pengelompokan
45
Tawil, M dan Liliasari. (2014). Keterampilan-Keterampilan Sains dan Implementasiya dalam
Pembelajaran IPA. Makasar : Badan Penerbit Universitas Makasar
34
proses sains yang diukur adalah keterampilan proses sains dasar peserta didik
anak pada waktu itu diuji kemudian anak diminta untuk menuliskan hasil
mereka. Inferensi biasanya akan membuat peserta didik lebih aktif dalam
mempelajari sains dan akan menuntut mereka pada pemahaman yang lebih
lebih dalam dan memiliki sikap yang positif terhadap disiplin ilmu ini.
36
yang belum terjadi berdasarkan suatu kecenderungan atau pola yang sudah
ada, dan didasarkan atas hubungan logis dari pengamatan yang telah
diketahui.
beberapa bentuk yang dapat dimengerti oleh orang lain. Kegiatan ini
B. Kajian Pustaka
instrumen KPS sangat kuat untuk soal pilihan ganda materi optika dan
reliabilitas sedang untuk soal essay materi optika, tekanan, dan getaran
Schoology Pada Materi Fluida Statis SMA Kelas XI, penelitian ini
schoology47.
46
Nurhayati, dkk. 2019. Pengembangan Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains Pada Materi
Fisika Untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Pendidikan. 17 (2)
47
Hairul.2019. Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Dengan Pendekatan
STEM Berbasis Schoology Pada Materi Fluida Statis SMA Kelas XI. Skripsi. Lampung: Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan.
38
Biologi di SMA atau MA” dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa
bahan ajar modul bioteknologi berbasis stem. Tujuan dari peneliti ini
produk, dan uji coba pemakaian. Persamaan dari kedua penelitian ini
48
Luthfiyatul Hasanah ( karya tulis ilmiah 2019) “Pengembangan Modul Bioteknologi Berbasis
STEM Dilengkapi Animasi Flash Untuk Pembelajaran Biologi di SMA atau MA”
39
STEM.49
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran merupakan suatu proses yang penting dalam suatu
masing. Materi pelajaran dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan siswa dan
sekedar menghafal konsep, tetapi lebih kepada bagaimana siswa mengerti dan
49
Clara Aldila ( jurnal penelitian 2017 ) yang berjudul “ Pengembangan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) Berbasis STEM Untuk Menumbuhkan Berfikir Kreatif Siswa Pada Materi
Elastisitas Dan Hukum HOOKE “
40
Akibatnya :
1. Pemikiran siswa masih pada tingat
berfikir rendah
2. Kurangnya kemampuan pemahaman
guru dalam menggunakan instrumen tes
3. Keterampilan sains siswa yang rendah
dan kurang memahami materi
Solusinya :
Pengembangan instrumen tes berbasis
STEM yang efektif guna meningkatkan
keterampilan Proses Sains
Bagan 2.1
Kerangka Berfikir
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Model pengembangan penelitian yang digunakan adalah penelitian
B. Prosedur Pengembangan
50
Prof. Dr. Sugiyono.2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta,CV.h.297
41
42
diikuti tetapi dapat dijadikan sebagai acuan penelitian, oleh karena itu dalam
Uji Coba
Produk Revisi Produk Akhir
Kelompok Assesment
Kecil
2. Mengumpulkan Informasi
semester dan mencari referensi terkait materi ekosistem yang ada di soal-
dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk proses
ekosistem.
beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai
produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai
kekuatannya.
44
dengan pakar dan para ahli lainnya, maka dari itu akan dapat diketahui
berkonsultasi dengan guru IPA Terpadu. Uji coba produk ini untuk
yang dikembangkan.
7. Revisi Produk
produk tersebut. Jika produk sudah benar dan layak selanjutnya akan
Setelah semua langkah dilakukan dan sudah tidak ada revisi lagi
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah produk instrumen tes berbasis STEM
serta subjek uji coba penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP 01 Kota
Bengkulu.
ahli bahasa. Data yang diperoleh dari validator dianalisis dan digunakan
a. Kuisioner/angket
b. Angkat Validasi
mempelajai dan meneliti tentang instrumen tes. Pada uji ahli ini
ciri penilaian yang baik. Uji ahli instrumen tes ini dilakukan oleh
didalam penelitian.
47
bahan ajar.
3) Wawancara
4) Dokumentasi
bentk arsip, surat, RPS yang dibuat guru, gambar dari kegiatan
pada kategori yang telah disediakan oleh peneliti berdasarkan skala likert
Skor Penilaian
5 Sangat Baik (SB)
4 Baik (B)
3 Cukup (C)
2 Kurang (K)
Hasil validasi yang sudah tertera dalam lembar validasi instrumen tes
N= x 100%
Keterangan :
51
Parmin. Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Terpaduu Berwawasan Sains, Lingkungan,
Teknologi Dan Masyarakat, Jurnal Penelitian.Vol.29, No.2, h. 132
49
jumlah validator)
72%≤N<100% Baik B
58%≤N<100% Cukup C
52
Novitasari, N., Ramli, M. & Mardi. Prepration of problem solving learning assesment for senior
higt school students on environment material. Seminar nasional Xll Pendidikan Biologi FKIP UNS
.2015. h. 2019-225
50
SPSS. Teknik yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas ini
masing skor dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari
keseluruhan item. Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka
3. Reliabilitas
sebagai berikut:
53
http://devamelodicu.com/cara-menghitung-uji-validitas-instrumen-skripsi-kuantitatif-
denganspps
51
0,60-0,79 Tinggi
0,40-0,79 Cukup
0,20-0,39 Rendah
4. Tingkat Kesukaran
menjawab benar pada pokok uji atu soal tingkat kesukaran pada
hasil ujian lapangan dilihat dari % percen yang ada pada output
dari:
54
Nurwanah, N., & Ali,.A. (2020). Pengembangan butir soal Higher Order Thingking Skills
materi sistem gerak manusia. Sma Al-Ahyar Volume 2 No 1 Tahun 2020
55
Nurwanah, N., & Ali,.A. (2020). Pengembangan butir soal Higher Order Thingking Skills materi
sistem gerak manusia. Sma Al-Ahyar Volume 2 No 1 Tahun 2020
52
5. Daya Pembeda
rendah yang menjawab benar pada soal yang telah di analisis. Jika soal
karakteristik daya beda yang sangat baik. Daya pembeda dapat dilihat
dari Pt-biserial yang ada pada output program SPSS. Tafsiran indeks
56
Nurwanah, N., & Ali,.A. (2020). Pengembangan butir soal Higher Order Thingking Skills materi
sistem gerak manusia. Sma Al-Ahyar Volume 2 No 1 Tahun 2020
53
BAB lV
DESKRIPSSI DAN ANALISIS DATA
pada mata pelajaran IPA SMP kelas Vll. Pada penelitian ini peneliti
desain, (5) Revisi desain, (6) Uji coba skala kecil, (7) Revisi produk,
(8) Uji coba pemakaian kelompok besar. Pada uji coba pemakaian ini
didasarkan pada pernyataan Borg and Gall (1989) bahwa uji lapangan
orang guru IPA di SMPN 01 Kota Bengkulu dan 23 orang siswa SMPN
dibawah ini:
53
54
Tabel 4.1
Hasil Analisis Kebutuhan Guru
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
lain selain kertas yaitu berupa google formulir, pendidik juga sudah
lebih praktis bagi siswa untuk mengerjakan soal. Sedangkan untuk analisis
kebutuhan siswa terhadap instrumen tes berbasis STEM dapat dilihat pada
tabel berikut :
55
Tabel 4.2
Hasil Analisis Kebutuhan Siswa
Jawaban
Persentase
No Pertanyaan Ya (%)
2. Pengumpulan Data
soal-soal latihan serta pada penilaian harian siswa pada mata pelajaran
sesuai dengan indikator yang ada dan kemudian akan diuji cobakan
57
Tabel 4.3
Kisi-Kisi Soal
No Standar Kompetensi Kopetensi Kelas Materi Indikator No
Dasar Pokok Soal Soal
1 KI: Menghargai dan VII
mengahayati ajaran
agama yang dianutnya
Memahami 11,12
prinsip ,13
teknologi
58
Mengemban 14,15,
gkan solusi 16
untuk
mencapai
tujuan
Merumuskan 17,18
situasi secara
sistematis
Menggunaka 19,20
n konsep,
fakta
prosedur dan
penalaran
4 K4: mengolah, menyaji
dan menalar dalam
ranah konkret
(menggunakan,
mengurai,memodifikasi
dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung,
menggambar dan
mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari
disekolah dan sumber
lain yang sama dalam
sudut pandang/ teori
3. Desain Produk
instrumen tes berbasis STEM ini meliputi dari analisis silabus dan
soal ujian, buku paket, dan internet yang berkaitan dengan materi.
diangkat.
dengan indikator.
telah dibuat.
melakukan uji coba skala kecil, uji coba skala kecil ini dilakukan di
orang responden yang diambil secara acak dari satu kelas yaitu kelas
pada pernyataan Bord and Gall (1989) bahwa untuk uji lapangan
responden sebanyak 10-30 orang. Uji skala kecil ini dilakukan di kelas,
saran atas intrumen yang penelitu ujikan. Berikut hasil dari angket :
61
Tabel 4.4
Hasil Angket ResponUji Skala Kecil
Dari tabel 4.10 diperoleh angket respon uji skala kecil terhadap
uji skala kecil di atas di dapat bahwa rata-rata hasil akhir persentase
siswa ketiga rata-rata nya 84.44% dengan kategori yang sama yaitu
pengulangan kalimat yang sama dengan soal nomor yang lainnya dan
waku yang digunakan agar ditambah lagi supaya lebih efektif dalam
mengerjakan soal.
pada uji coba skala kecil maka tahap selanjutnya yaitu uji coba
pemakian skala besar. Uji coba skala besar melibatkan 30 orang siswa
kelas VII, hasil angket respon dari uji coba skala besar yaitu:
63
Tabel 4.5
Hasil Angket Respon Uji Skala Besar
No Nama kelas Pertanyaan
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Jmlh %
1 Muthia R.R Vll 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71 78.88%
Wianta Vll
4 4 4 4 3 3 4 4 3 5 5 4 5 5 4 5 5 5
2 Rahmadani 76 84.44%
Najwa Vll
5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
3 Raysa Ali 80 88.88%
M. Rakha Vll
Aziz Al 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 Fatta 90 100%
Akbar Vll
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 Rizky 72 80%
Atiqah Vll
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 Zahrah 72 80%
Keyla Vll
4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4
7 Rahma Putri 80 88.88%
M. Kevin Vll
Raditya 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
8 Utama 87 96.66%
Aiayah Vll
Intan 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4
9 Permata 87 96.66%
Amanda Vll
Salsabilah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
10 Arisantia 71 78.88%
Vll 3 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4
11 M. Athallah 80 88.88%
64
Anshori
Ariel Vll
Muhammad 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
12 Ilham 90 100%
Abiyaz Vll
5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4
13 Hardiyah 86 95.55%
Aisyah Vll
4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4
14 Soraya 82 91.11%
Dinda Vll
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
15 Aisyah 90 100%
Fino Vll
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
16 Indrawan 89 98.88%
Gracello Vll
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
17 Fero 88 97.77%
Vll 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
18 Gina Zafira 87 96.66%
Jovan Vll
Alfaro 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 3 5 4 5 5
19 Lubis 80 88.88%
Kevin Vll
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
20 Herdian 90 100%
Muhammad Vll
4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5
21 Afgan 85 94.44%
Lilah Vll
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
22 Aprilia 89 98.88%
Rahma Vll
5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5
23 Julita 85 94.44%
Nayla Rizki Vll
5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5
24 Andra 87 96.66%
Vll 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
25 Rizki 89 98.88%
65
Septian
Sabrina Vll
5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
26 Camelia 88 97.77%
Walidah Vll
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
27 Ikromah 89 98.88%
Vll 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
28 Eca Aldina 90 100%
Zahra Vll
4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5
29 Safira 86 95.55%
Zazkia Vll
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
30 Anatasya 90 100%
Berdasarkan tabel 4.12 penilaian akhir peserta didik pada pengembangan instrumen tes berbasis STEM didapatkan
hasil pada indikator penilaian yaitu penggunaan mendapatkan skor 98.8% dengan kriteria “Sangat Menarik”
66
C. Analisis Data
materi ekosistem bertujuan untuk mengukur hasil dari validasi ahli materi,
bahasa dan assesment. Validasi dilakukan oleh tiga dosen Institut Agama
sebagai berikut:
1) Validasi Materi
oleh salah satu dosen IPA Institut Agama Islam Negeri bengkulu
yaitu Bapak Erik Perdana Putra, M.Pd. Hasil dari validasi materi
Tabel 4.6
Hasil Validasi Materi Dosen IPA IAIN Bengkulu
Komponen Prsentase
No Aspek Perolehan Kriteria
Skor (%)
Kesesuaian materi
75 % Layak
dengan KD
Keakuratan materi Sangat
1. 85%
Layak
Kelayakan isi
Kemutakhiran Materi Sangat
87,5%
Layak
Mendorong
75% Layak
keingintahuan
Teknik penyajian 75 % Layak
Pendukung penyajian Sangat
81,25%
Layak
2. Penyajian
Penyajian pemelajaran 75% Layak
Koherensi dan
75% Layak
keruntutan alur piker
Penilaian Hakikat konstektual Sangat
3. 87 %
Konstektual Layak
67
persentase yang didapat yaitu 78,36% yang artinya termasuk pada kriteria
2) Validasi Bahasa
dosen Bahasa Indonesia Institut Agama Islam Negeri bengkulu oleh Ibu
Tabel 4.7
Hasil Validasi Bahasa Dosen IPA IAIN Bengkulu
beberapa hal yang harus di perbaiki menurut saran dari validator bahasa
untuk revisi produk. Adapun saran dari ahli bahasa yaitu peenambahan
semacam sekilas info di pojok kanan atas produk yang sesuai dengan isi
materi.
3) Validasi Assesment
dilakukan oleh salah satu dosen IPA Institut Agama Islam Negeri
Tabel 4.8
Hasil Validasi Assesment Dosen IPA IAIN Bengkulu
Prsentase
No Komponen Perolehan Skor Kriteria
(%)
1. Komponen Isi 87,5% Sangat Layak
Komponen penilaian
2. 90 % Sangat Layak
Materi
Rata-rata Prsentase 88,75 % Sangat Layak
Sumber : angket validasi assesment instrumen tes berbasis STEM
69
assesment untuk revisi produk. Adapun saran dari ahli assesment yaitu,
26. Dalam teknik analisis butir soal ini langkah yang akan dilakukan
yang ditetapkan.
Tabel 4.9
Hasil validitas butir soal
butir soal terdapat dua kategori yaitu, kategori tidak valid 0,00-0,20 tidak
dipakai dengan total 5 butir soal dengan kriteria “sangat rendah” dan
butir soal.
Tabel 4.10
Kriteria validitas butir soal
Validasi butir soal Kriteria
0,81- 1,00 Sangat Tinggi
57
Zainal Arifin. (2011). Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik
73
2) Analisis Reliabilitas
a)
b)
berikut
Tabel 4.11
Hasil uji reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.924 20
Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
Q01 49.8000 797.733 .724 .917
Q02 51.3000 762.011 .821 .914
Q03 51.8000 764.178 .823 .914
Q04 51.8000 764.178 .823 .914
Q05 50.8000 758.178 .869 .913
Q06 51.3000 762.011 .821 .914
Q07 49.8000 797.733 .724 .917
Q08 50.8000 782.622 .686 .918
Q09 51.8000 764.178 .823 .914
76
Tabel 4.12
Kriteria Reliabilitas
58
Zainal Arifin. (2011). Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik
77
Tabel 4.13
Hasil tingkat kesukaran
“Sedang” 0,70.
79
Tabel 4.14
Kriteria Kesukaran
0,00 – 0, 30 Sukar
O, 71 – 1, 00 Mudah
59
Zainal Arifin. (2011). Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik
80
Tabel 4.15
Hasil daya pembeda
Tabel 4.16
Kriteria Daya Pembeda
0,20 Jelek
Tabel 4.17
Saran dan Perbaikan Validasi Ahli Materi Dosen IPA IAIN
Bengkulu
3. Font yang digunakan diganti yang lebih Font pada produk sudah di perbaiki
menarik
60
Zainal Arifin. (2011). Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik
83
Berdasarkan pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa perbaikan kualitas isi
dengan cover yang kurang menarik sudah diperbaiki sesuai dengan arahan
yang lebih menarik dan tidak membosan kan untuk dibaca. Sedangkan
untuk aspek bahasa dan penulisan soal ahli materi menyarankan untuk
maka kalimat soal sudah benar dan baik. Hasil revisi produk yaitu sebagai
berikut:
Dari hasil validasi ahli bahasa ada beberapa saran dari validator
Tabel 4.18
Saran dan Perbaikan Validasi Ahli Bahasa
Pada tabel 4.18 diatas didapat saran yang diberikan oleh ahli media
tambahkan sekilas info pada produk yang dibuat. Dalam hal ini saran yang
diberikan oleh ahli media sudah peneliti perbaiki dengan baik sesuai
dengan arahan yang diberikan. Perbaikan dan saran dari validator media
sebagai berikut:
86
validator yaitu penambahan sekilas info dan perbaikan penulisan pada soal
c. Revisi Assesment
Tabel 4.19
Pada tabel diatas diketahui bahwa saran perbaikan oleh validator ahli
Sesudah diperbaiki sesuai saran dari validator maka soal yang telah di ubah
E. Pembahasan
untuk itu siswa membutuhkan instrumen tes lain nya untu dapat
yaitu berupa soal essay. Soal-soal yang digunakan dalam penelitian ini
diambil dari soal-soal yang ada dibuku IPA kelas VII yang disesuaikan
sebanyak 20 soal esay yang telah divalidasi oleh ahli materi. Selain itu
ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh intrumen tes ini dalam
keadaan yang sedang terjadi atau bisa dikatakan pembelajaran ini dapat
pembelajaran ini siswa tidak hanya belajar tentang satu materi saja
yang beda.
dengan melibatkan beberapa validator ahli materi, ahli bahasa, dan ahli
Hasil Validasi
98,67%
100,00% 88,75%
90,00% 78,36%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00% Hasil Validasi
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Validasi Validasi Validasi
Materi Assesment Bahasa
“layak”.
“sangat layak”.
komponen isi materi dengan skor 90%. Dari hasil analisis diatas
tersebut valid. Hal ini menurut pendapat Mahmudah (2017) soal tes
61
`Mahmudah, (2017) Analisis Butir Soal Untuk Identifikasi Miskonsepsi Materi Tata Surya.
Similanty Index. Vol. 1 No. 1: 1-8
92
soal nomor 10, 12, 14, 17 dan 20. Dengan kata lain soal tersebut
Melalui tahap validasi maka diperoleh saran dari para ahli yang
desain. Di tahap revisi desain saran yang diperoleh dari ahli materi
nilai untuk jawaban esay nya dan ubah soal ke arah penentuan
teknologinya nya.
e) Tahap berikutnya yaitu uji skala kecil dan uji pemakaian kecil
responden 30 orang.
93
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari pengembangan instrumen tes
desain, uji coba skala kecil, revisi produk dan uji coba pemakaian.
pemberian soal esay yang telah divalidasi oleh beberapa ahli kemudian
Produk divalidasi oleh ahli materi dari dosen dan mendapat persentase
93
94
B. Saran
instrumen tes berbasis STEM pada mata pelajaran ekosistem kelas VII
sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA