2022
i
DAFTAR ISI
ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
permasalahan saat ini sulit dipecahkan tanpa adanya bekal kemampuan dan
Sumber Daya Manusia (SDM) agar mampu ikut serta dalam persaingan global.
1
sains termasuk di dalamnya fisika harus dapat membantu peserta didik dalam
kreatif. Berfikir kreatif adalah cara baru dalam melihat dan mengerjakan
konsep. Namun dalam pembelajaran fisika saat ini, peserta didik cenderung
hapal rumus dalam menyelesaikan soal, dan tidak memahami konsep sehingga
mereka tidak mampu memecahkan masalah nyata yang dijumpai diluar kelas
(Nissa, 2017).
dari buku paket yang disediakan pemerintah. Buku tersebut juga hanya bisa
2
pelajaran. Buku paket yang kurang menarik juga menjadi salah satu penyebab
peserta didik tidak tertarik pada pembelajaran fisika. Selain itu guru juga jarang
LKPD, serta tidak adanya pemetaan materi sehingga peserta didik cenderung
menyelesaikan masalah/ soal (luwes) hal ini mengakibatkan pada hasil belajar
dan keterampilan berpikir kreatif yang belum sesuai dengan yang diharapkan.
lengkap, lebih terampil dalam menangani masalah kehidupan yang nyata dan
3
dibuktikan dengan hasil uji gain sebesar 0,7 dengan kategori tinggi. Hal ini
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Irfana, Yulianti, & Wiyanto,
(2019) berdasarkan uji coba kelompok besar, LKPD berbasis STEM dapat
pretest-posttest.
B. Rumusan Masalah
telah dikembangkan?
telah dikembangkan?
4
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
5
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
2. Manfaat Teoritis
LKPD fisika berbasis STEM ini dapat dijadikan sebagai refleksi untuk
dalam pembelajaran fisika SMA yang interaktif dan dekat dengan lingkungan
peserta didik. Sehingga peserta didik dapat melihat bagaimana konsep Fisika
6
II. KAJIAN PUSTAKA
merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembaran berisi tugas yang di
lembaran yang memuat perintah yang harus dikerjakan oleh peserta didik.
LKPD merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang digunakan sebagai
(Prastowo, 2014).
cetak.
berikut.
a) Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran guru, namun lebih
7
mengaktifkan peserta didik.
yang diberikan.
c) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.
berikut.:
indikator serta kompetensi dasar dan kompetensi inti yang sesuai dengan
berikut :
a. Syarat-syarat Didaktik
8
memenuhi persyaratan didaktik, artinya LKPD harus mengikuti asas- asas
didik.
b. Syarat-syarat Konstruksi
kejelasan yang pada hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat
didik.
9
6) Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada
LKPD.
10) Memiliki tujuan belajar yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber
motivasi.
c. Syarat-syarat Teknis
1) Tulisan
Romawi.
3) Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan huruf biasa
peserta didik.
serasi.
10
B. Pembelajaran Berbasis Science, Technologi, Engineering and
Mathematics (STEM)
ilmu sains, teknologi, teknik, dan matematika serta pemilihan alat yang dipakai
mudah terjangkau (Ramizah, Adlim, & Mursal, 2015, h. 240). STEM merupakan
pmbelajaran antara dua atau lebih dalam komponen STEM atau antara satu
komponen STEM dengan disiplin ilmu lain (Becker & Park, 2011).
boleh di jalankan pada semua tingkatan dosenan mulai dari sekolah dasar sampai
kemampuan mendesain tidak tergantung kepada usia, oleh karena itu STEM
pada empat bidang ilmu pengetahuan yaitu sains, teknologi, Teknik rekayasa sains,
11
secara terintegrasi empat aspek dalam kehidupan untuk mengembangkan
(2019) pembelajaran dengan aspek STEM adalah salah satu pembelajaran dan
strategi yang dipandang sebagai suatu pendekatan yang dapat membuat perubahan
yang signifikan pada abad ke 21. Adapun empat aspek dalam pembelajaran STEM
yaitu;
a. Sains (science)
hukum alam yang terkait dengan fisika, kimia, dan biologi serta perlakuan
atau penerapan fakta, prinsip, konsep, dan konvensi yang terkait dengan
b. Teknologi (technology)
kerja manusia. Banyak teknologi modern adalah produk sains dan teknik,
atau penemuan yang dapat berupa perangkat lunak dan keras sebagai sarana
12
mempermudah pekerjaan manusia untuk kehidupan yang lebih maju.
program.
d. Matematika (mathematics)
antara jumlah, angka dan ruang. Matematika digunakan dalam sains, teknik
dan teknologi.
maka akan membuat pembelajaran tersebut akan menjadi lebih berwarna dan
lebih berkesan dalam ingatan peserta didik dalam jangka waktu yang panjang.
disiapkan untuk menghadapi revolusi industri 4.0 pada abad 21 ini. Pembelajaran
STEM juga dapat membuat peserta didik menghasilkan produk dari sebuah
13
C. Keterampilan Berpikir Kreatif
payung sebagai produk kreatif dari individu yang kreatif, memuat tahapan proses
melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik
dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang
semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya
berbagai cara yang menghasilkan sesuatu yang baru dalam konsep, pengertian,
dan penemuan. Alvino menyatakan bahwa berfikir kreatif adalah cara melihat atau
peluang, menyusun masalah yang baik dan berbeda, mengidentifikasi data yang
relevan dan yang tidak relevan, masalah dan peluang yang produktif;
14
menghasilkan banyak ide (fluency), ide yang berbeda (flexybility) dan produk atau
ide yang baru (originality), memeriksa dan menilai hubungan antara pilihan dan
alternatif, mengubah pola pikir dan kebiasaan lama, menyusun hubungan baru,
lingkungan dan kekreatifan orang lain, bersifat terbuka, berani mengambil resiko,
membangun rasa percaya diri, mengontrol diri, rasa ingin tahu, menyatakan dan
merespon perasaan dan emosi dan mengantisipasi sesuatu yang tidak diketahui.
data yang tidak lengkap, memahami kekreatifan dan sesuatu yang tidak dipahami
multipel, mengatur emosi dan memajukan elaborasi solusi masalah dan rencana.
Berfikir kreatif merupakan suatu kemampuan yang ada pada diri seseorang.
tercermin melalui prilaku seseorang. Ciri-ciri prilaku yang ditemukan pada orang-
tahu), mandiri dalam berfikir dan mempertimbangkan, bersibuk diri terus menerus
dengan kerjanya, intuitif, ulet, dan bersedia menerima pendapat dari otoritas
15
Alvino, Zizaho, and Keisswetter (Sumarmo, 2010) mengidentifikasi
individu yang kreatif sebagi individu yang memiliki rasa percaya diri (self
bukan serta merta ada atau melekat sejak lahir. Namun kemampuan tersebut ada
a. Orisinalitas
diberikan. Orisinalitas yang ditunjukkan oleh sebuah respon yang tidak biasa,
unik dan jarang terjadi. Berfikir tentang masa depan bisa juga memberikan
impian masa depan; (2) pikirkan berapa banyak kabel yang anda gunakan?
16
b. Elaborasi
tertentu. Elaborasi adalah jembatan yang harus dilewati oleh seseorang untuk
menentukan nilai dari ide apapun yang diberikan kepada orang lain di luar
dirinya. Elaborasi ditunjukkan oleh sejumlah tambahan dan detail yang bisa
atau desain.
c. Kelancaran
atau gagasan. Ini merupakan salah satu indikator yang paling kuat dari
d. Fleksibilitas
17
Menurut Guilford aspek keorisinilan dalam berfikir kreatif termasuk pada
orisinilitas sangat tepat ditempatkan sebagai aspek tersendiri dalam berfikir kritis,
hal ini disebabkan karena nilai originalitas bukan hanya kemampuan untuk
4) Bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak daripada anak-anak lainnya.
5) Dapat dengan cepat melihat kesalahan atau kekurangan pada suatu objek atau
situasi.
objek.
18
2) Memberikan macam-macam penafsiran (interpretasi) terhadap suatu gambar,
orang lain.
lain.
baru.
19
1) Mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah
3) Mencoba atau menguji detil-detil untuk melihat arah yang akan ditempuh.
atau melakukan sesuatu dengan konsep berbagai cara untuk melahirkan sesuatu
yang baru baik berupa gagasan atau karya nyata. Menurut Munandar (2001)
D. Kerangka Konsep
belajar yang memberikan informasi secara langsung kepada peserta didik tanpa
memberi kesempatan peserta didik menemukan sendiri konsep fisika melalui kerja
20
Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang peristiwa
dan fenomena alam sehingga pelajaran fisika merupakan salahsatu pelajaran yang
didik kurang bisa memahami konsep fisika dan kesulitan dalam mengaitkan
Perlu adanya pengembangan sumber belajar yang digunakan oleh guru agar
bahan ajar yaitu LKPD sehingga diharapkan LKPD berbasis STEM ini dapat
Pembelajaran Fisika
21
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi Penelitian
C. Desain Penelitian
22
Branch, (2009) menjelaskan ada lima tahapan model pengembangan
ADDIE. Dapat dilihat pada Gambar 3.1 dimana model ADDIE memberi peluang
Hal ini berdampak positif terhadap kualitas produk yang dikembangkan. dampak
produk pada tahap akhir model ini. Dengan demikian tahap kelima pada model ini
pengembangan berupa evaluasi formatif dan evaluasi sumatif (Tegeh, Jempel, &
oleh Branch, berikut adalah langkah-langkah dalam penelitian ini yang harus
pembelajaran fisika. Konsep pada tahap ini adalah analisis kebutuhan untuk
menentukan masalah dan solusi yang tepat serta menentukan kompetensi peserta
didik yang merupakan dasar atau acuan dalam pengembangan LKPD fisika
kebutuhan meliputi:
STEM.
b. Analisis kurikulum, yaitu menganalisis kurikulum yang berlaku di SMA
Negeri 4 Wajo.
kreatif.
yang tercantum dalam silabus mata pelajaran fisika kelas XI MIPA pada
yaitu evaluasi formatif yang digunakan sebagai umpan balik untuk mengadakan
Pada tahap desain adalah tahap perencanaan terhadap LKPD berbasis STEM
pemilihan format, dan perancangan awal LKPD STEM. Adapun tahap desain
b. Pemilihan Format
Pemilihan format penting dilakukan untuk menyesuaikan format LKPD
berbasis STEM adalah adaptasi dari format penyusunan LKPD berbasis STEM
sintaks STEM. Format LKPD berbasis STEM berdasarkan sintaks STEM meliputi
tahap kontak yang dituliskan sebagai bahan bacaan pada LKPD, tahap kuriositi
yang dituliskan sebagai kasus pada LKPD, tahap elaborasi yang dituliskan sebagai
praktikum pada LKPD, tahap pengambilan keputusan yang dituliskan sebagai ayo
menjawab pada LKPD, tahap nexus yang dituliskan sebagai proyek pada LKPD
dan tahap evaluasi yang diambil ketika peserta didik melakukan percobaan dan
Sampul pada LKPD dibuat agar peserta didik tertarik dengan LKPD yang
dikembangkan. Selain itu pada halaman sampul memuat judul LKPD berbasis
STEM, gambar dari penerapan konsep yang berkaitan dengan konsep pada
2) Kata Pengantar
Kata pengantar pada LKPD berisikan ucapan syukur kepada Allah SWT,
3) Daftar Isi
Daftar isi berisi urutan LKPD yang dilengkapi dengan judul LKPD dan
nomor halaman. Hal ini bertujuan untuk memudahkan peserta didik dalam
mencari bagaian-bagian pada LKPD.
Sampul bagian dalam LKPD berisikan judul dari percobaan pada LKPD,
kolom identitas peserta didik dan kompetensi dasar yang digunakan dalam
penyusunan LKPD
5) Bahan Bacaan
Bahan bacaan yang dimaksud pada LKPD adalah bagian dari tahap
kontak pada sintaks STEM yang berisikan peristiwa yang terjadi di sekitar
6) Kasus
Kasus yang dimaksud pada LKPD adalah bagian dari tahap kuriositi pada
didik.
7) Praktikum
elaborasi pada sintaks STEM yang berisikan kegiatan praktikum yang dapat
melalui praktikum.
8) Ayo Menjawab
Ayo menjawab yang dimaksud pada LKPD adalah bagian dari tahap
membuat kesimpulan.
3. Pengembangan (Development)
Tahapan ini merupakan tahapan pembuatan LKPD berbasis STEM yang
yang telah dibuat, validasi produk dilakukan oleh 3 (tiga) validator yang
masukan atau saran. Berdasarkan hasil penilaian dan saran jika dinyatakan tidak
valid maka dilakukan revisi terhadap LKPD awal sehingga diperoleh LKPD
baru dan kemudian dilakukan kembali validasi oleh pakar/ahli sampai LKPD
4. Implementasi (Implementation)
di uji cobakan kepada sejumlah responden. Subjek uji coba dalam penelitian
pengembangan LKPD berbasis STEM yaitu peserta didik kelas IX IPA SMA
digunakan yaitu “Post-test only design”. Dalam desain ini tes dilakukan satu
kali yaitu setelah pemberian perlakuan. Tes yang dilakukan setelah pemberian
perlakuan (O1) disebut post-test. Menurut Arikunto (2017) desain uji coba ini
Keterangan :
5. Evaluasi (Evaluation)
dikembangkan. Setelah LKPD berbasis STEM dinyatakan valid dan layak untuk
D. Instrumen Penelitian
berikut:
1. Lembar Validasi
dan kelayakan LKPD berbasis STEM yang dinilai oleh pakar atau tim ahli.
STEM
terhadap LKPD berbasis STEM yang dinilai oleh pakar atau tim ahli. Informasi
kualitas dan kelayakan tes yang dinilai oleh pakar atau tim ahli. Informasi yang
atau penyusunan tes kemampuan berpikir kreatif yang akan dikerjakan oleh
peserta didik.
berbasis STEM, kemudian melihat pelaksanaan uji coba dan diberikan lembar
penilaian kepada peserta didik dan guru. Selanjutnya peserta didik dan guru
memberikan penilaian berdasarkan pernyataan untuk masing-masing aspek
melihat keefektifan LKPD berbasis STEM yang telah diuji coba pada peserta
Adapun Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
kepada peserta didik dan guru. Selanjutnya peserta didik dan guru
menggunakan skala Likert yang dapat dipilih responden yaitu sangat setuju,
setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Adapun pada
peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 4 Wajo, dimana peserta didik
Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu: 1). Tahap
a. Tahap Persiapan
kompetensi dasar, indikator dan materi yang akan dijadikan isi dari
STEM.
b. Tahap Penyusunan
angket penilain kualitas bahan ajar LKPD berbasis STEM oleh guru
c. Tahap Pengembangan
2) Tahap desain, pada tahap ini peneliti menyusun format LKPD, desain
bahan ajar fisika berbasis STEM oleh ahli kemudian dilakukan revisi
4) Tahap implementasi, pada tahap ini LKPD fisika berbasis STEM yang
telah divalidasi oleh ahli dan dinyatakan valid kemudian dilakukan uji
coba produk yang telah dikembangkan. Pada tahap uji coba terbatas
LKPD fisika berbasis STEM. Uji coba ini bertujuan untuk melihat
5) Tahap evaluasi, pada tahap ini merupakan tahap akhir dimana LKPD
fisika berbasis STEM telah diujicoba dan dilakukan tes kemampuan
Adapun analisis data yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut:
penilaian praktisi dan validasi tes kemampuan berpikir kreatif dianalisis dengan
validitas untuk keseluruhan aspek minimal berada dalam kategori valid. Jika
tidak demikian, maka perlu proses revisi kembali berdasarkan saran dari pakar
orang pakar digunakan koefisien validitas isi (Aiken’s V). Formula Aiken’s V
digunakan untuk menghitung koefisien validitas isi yang didasarkan pada hasil
n = Banyaknya pakar
Syarat uji Aiken, setelah dilakukan perhitungan jika V 0,4 maka indeks
∑
∑
…. (3.2)
Keterangan:
∑A : Total skor yang diperoleh setiap kategori yang dinyatakan dalam angket
angket
Keterangan :
rerata hipotetik :
–
deviasi standar hipotetik :
kreatif. Pemberian skor tiap soal didasarkan pada pedoman penilaian. Setelah
(3.3)
Persentase Kriteria
80<X ≤100 Sangat Baik
60<X≤80 Baik
40<X≤60 Cukup
20<X≤40 Kurang
X≤20 Sangat Kurang
Sumber: (Ariani, Hartono, & Hiltrimartin, 2017)
kemampuan berpikir kreatif peserta didik setelah diuji cobakan LKPD berbasis
STEM. Apabila kemampuan berpikir kreatif peserta didik berada diatas nilai
KBM (75) pada mata pelajaran fisika, maka LKPD berbasis STEM yang telah
dikembangkan dapat dikatakan efektif dan layak untuk digunakan dalam proses
belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Becker, K., & Park, K. (2011). “Effects of integrative approaches among science,
technology, engineering, and mathematics (STEM) subjects on students’
learning: A preliminary meta-analysis. Journal of STEM Education.
Irfana, S., Yulianti, D., & Wiyanto. (2019). Pengembangan Lembar Kerja Peserta
Didik Berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematics untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik. UNNES
Physics Education Journal, 84-89.
Mukti, F., Connie, & Medriati, R. (2018). Pengembangan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kreatif Siswa SMA Sint Carolus Kota Bengkulu . Jurnal
Kumparan Fisika, 57-63.