TRI WIDIYASTUTI
NIM : 2103117937
i
ABSTRAK
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayatnya penulis dapat menyelesaikan Laporan PTK dengan judul “UPAYA
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II TEMATIK TEMA 2
BERMAIN DI LINGKUNGANKU MELALUI MODEL COOPERATIVE
LEARNING DI MI MA’ARIF RAWAAPU KECAMATAN PATIMUAN
KABUPATEN CILACAP”.
Penulisan Laporan PTK ini bertujuan untuk memenuhi sebagian
pengumpulan tugas program pendidikan profesi guru dalam jabatan. Laporan PTK
ini mengkaji tentang penerapan model probing-prompting terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa.
Saya menyadari sepenuhnya dalam penyusunan Laporan PTK ini masih
jauh dari sifat sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan dan kemajuan penulisan Laporan PTK di
masa yang akan datang.
Terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu secara moril dan
materil dalam penyusunan Laporan PTK ini. Semoga Allah membalasnya dengan
imbalan yang tidak ternilai harganya.
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 4
C. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori .................................................................................. 7
B. Kajian Pustaka ................................................................................... 15
C. Hipotesis Tindakan ............................................................................ 16
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 17
B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 17
C. Subjek dan Kolaborator Penelitian .................................................... 18
D. Rancangan Penelitian ........................................................................ 19
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 21
F. Instrumen Penelitian ..........................................................................22
G. Analisis Data ......................................................................................23
H. Indikator Kinerja ................................................................................23
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Siklus I .....................................................................................24
B. Hasil Siklus II .................................................................................... 29
C. Hasil Siklus III ...................................................................................33
D. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................36
BAB V PENUTUP
iv
A. Kesimpulan ........................................................................................43
B. Saran – saran ......................................................................................43
C. Penutup ..............................................................................................44
LAMPIRAN
A. RPP TEMA 2 ST 1 PB 1 (PPL 1)
B. RPP TEMA 2 ST 1 PB 3 (PPL 2)
C. RPP TEMA 2 ST 2 PB 1 (PPL 3)
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Identifikasi Masalah
1. Kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran Tema 2 masih kurang.
2. Siswa ketika diberikan pertanyaan memilih diam saja.
3. Siswa belum bisa menghubungkan keterkaitan masalah yang ada pada
masyarakat dengan teori pada buku tema 2.
4. Memiliki kesulitan untuk melakukan tanya jawab dalam pertanyaan.
5. Siswa masih terbiasa mengobrol.
6. Siswa belum bisa untuk memutuskan.
7. Kurangnya mencermati dan menafsirkan pada diri siswa
C. Rumusan Masalah
Berdasar pada latar belakang, maka rumusan masalahnya pada siswa
MI Ma’arif Rawaapu dalam Pembelajaran Tema 2, yaitu:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran Tema 2 pada model cooperative
learning pada kemampuan berpikir kritis siswa?
5
D. Tujuan Penelitian
Berdasar pada latar belakang dan rumusan masalah, penelitian
bertujuan untuk mengetahui hasil peningkatan kemampuan berpikir kritis
siswa melalui model cooperative learning dalam pembelajaran Tema 2.
Khususnya, tujuan penelitian ini untuk mengetahui:
1. Mendeskripsikan perencanaan penerapan model cooperative learning
pada pembelajaran Tema 2 di kelas II MI Ma’arif Rawaapu.
2. Mengidentifikasi pelaksanaan penerapan model cooperative learning pada
pembelajaran Tema 2 di kelas II MI Ma’arif Rawaapu.
3. Menjelaskan hasil peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam
penerapan model cooperative learning pada pembelajaran Tema 2 di kelas
II MI Ma’arif Rawaapu.
4. Menjelaskan hambatan yang dihadapi oleh siswa maupun guru serta upaya
yang dilakukan pada penerapan model cooperative learning dalam
pembelajaran Tema 2 melalui di kelas II MI Ma’arif Rawaapu.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Dari Segi Teori
a. Secara teoritis, penelitian ini menjelaskan secara detail dan merinci
mengenai penerapan model cooperative learning untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalm pembelajaran
Tema 2 di kelas II MI Ma’arif Rawaapu.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dan
sebagainya) oleh suatu usaha pikiran.1 Sedangkan pengertian belajar
banyak ditemukan oleh para ahli pendidikan sesuai sudut pandang
masing-masing. Sebagai landasan penguraian apa yang dimaksud
dengan belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan definisinya
menurut para ilmuwan, diantaranya sebagai berikut:
Menurut Hilgart dan Bower, sebagaimana dikutip oleh M.
Ngalim Purwanto, mengemukakan “Belajar berhubungan dengan
perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi yang
tertentu yang disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang
dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat
dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan,
kematangan, atau keadaan seseorang (misalnya) kelelahan, pengaruh
obat dan sebagainya”. 2
Belajar menurut Morris L. Bigge seperti dikutip Max Darsono
dkk. adalah perubahan yang menetap dalam diri sesorang yang tidak
dpat diwariskan secara genetis. Selanjutnya Morris menyatakan
bahwa perubahan itu terjadi pada pemahaman (insight), perilaku,
presepsi, motivasi, atau campuran dari semuanya secara sistematis
sebagai akibat pengalaman dalam situasi – situasi tertentu.3
1
Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 3, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), Cet.3,
hlm. 391.
2
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT, Rosdakarya, 1992), hlm. 84
3
Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang: RaSAIL Media
Group, 2009,hlm.9.
7
8
4
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), Cet. 2, hlm. 102.
5
Mimin Haryanti, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:
PT. Gaung Persada Press, 2007), hlm. 115.
6
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), hlm. 35-
39.
9
7
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009), hlm. 30-31.
10
Instrumental
Input
Environment Input
8
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 1996), Cet.
11, hlm. 106.
11
B. Kajian Pustaka
Dalam Kajian pustaka ini peneliti akan mendeskripsikan beberapa
penelitian yang dilakukan terdahulu relevansinya dengan penelitian ini.
Adapun penelitian-penelitian tersebut adalah:
1. Jurnal JKTO Volume 4 No. 9 oleh Dinayanti, berjudul Peningkatan Hasil
Belajar SiswaMelalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN
20 Tolitoli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan Model
Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa
dalam menyelesaikan soal IPA di Kelas 5 SDN 20 Tolitoli. Hal tersebut
dibuktikan dengan kemampuan berpikir kritis yang mengalami
peningkatan dari nilai kondisi awal ketuntasan belajar siswa sebesar 30,4%
(belum tuntas) meningkat menjadi 91,1% (tuntas) pada kondisi akhir.
Jurnal di atas mempunyai kemiripan dengan Penelitian tindakan kelas
yang dilakukan penulis, yaitu model pembelajaran Cooperative Learning
yang mengarah pada peningkatan hasil belajar siswa, namun materi
pembelajaran dan siswa yang akan kita teliti berbeda serta mengarah pada
16
pemikiran kritis, maka cara pembelajaran dan hasil yang didapatkan juga
berbeda.
2.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian pada kajian teori diatas, maka hipotesis tindakan
penelitian ini adalah dengan menggunakan model Pembelajaran Cooperative
Learning dapat meningkatkan hasil belajar Tema 2 siswa kelas II MI Ma’arif
Rawaapu Tahun Pelajaran 2022/2023.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
research). (Basrowi dan Suwandi: 2008, Hal 25) Penelitian tindakan kelas
merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan
yang dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di
kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung
berhubungan dengan tugas guru di lapangan.
Menurut Rochiarti Wiriatmadja penelitian tindakan kelas yang dimaksud
adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan
oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam
pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-
tindakan tersebut.1
1
Rochiarti Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2006), cet. 2 hlm. 12
17
18
2. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian adalah MI Ma’arif Rawaapu Kecamatan Patimuan
Kabupaten Cilacap.
D. Rancangan Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan peneliti adalah prosedur tindakan
kelas Lewin spiral of steps yaitu setiap langkah terdiri atas empat tahap, yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.3 Untuk lebih jelasnya rangkaian
ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:
2
Basrowi, dan Suwandi, op.cit, hlm. 28
3
Mc Taggart dan Kemmis, Model Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Penerbit Ghalisa
Indonesia, 2008)
20
4
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Cet. 4, hlm.
158
5
Ibid,. hlm. 170
22
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen hasil belajar
Untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa dalam
menyelesaikan soal-soal, dianalisis dengan cara menghitung rata-rata nilai
ketuntasan belajar secara klasikal.
2. Data keaktifan peserta didik
Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan siswa dalam mengikuti
proses belajar mengajar, analisis ini dilakukan pada instrumen lembar
observasi dengan menggunakan tehnik deskriptif melalui prosentase.
Dalam penelitian ini ada beberapa aspek yang menjadi bahan
pengamatan peneliti diantaranya:
a. Keaktifan siswa dalam kegiatan berdiskusi
b. Kerjasama antar anggota dalam kelompok
c. Keaktifan dalam berpendapat.
d. Menghargai pendapat
e. Kebenaran jawaban dan ketepatan waktu mengerjakan.
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2006), Cet. 13, hlm : 206
23
G. Analisis Data
Data-data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan,
test atau dengan menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan
analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian
indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan
proses pelaksanaan model Pembelajaran Cooperative Learning dapat
meningkatkan hasil belajar Tema 2 kelas II MI Ma’arif Rawaapu. Adapun
tehnik pengumpulan data yang berbentuk kuantitatif berupa data-data yang
disajikan berdasarkan angka-angka maka analisis yang digunakan yaitu
prosentase dengan rumus sebagai berikut:
Skor yang dicapai
Nilai = X 100 %
Jumlah siswa
H. Indikator Keberhasilan
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian tindakan ini apabila:
1. Meningkatnya hasil belajar yang ditandai rata-rata nilai hasil tes lebih
besar dari KKM 70 sebanyak 90 % dari jumlah siswa.
2. Adanya peningkatan keaktifan belajar siswa pada kategori baik dan baik
sekali yang mencapai 90 %.
43
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian serta pembahasan
dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar tematik tema 2
setelah diterapkannya model pembelajaran Cooperative Learning pada materi
Bahasa Indonesia dan Matematika (Perkalian) kelas II MI Ma’arif Rawaapu
Kecamatan Patimuan Kabupaten Cilacap. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar
dan ketuntasan belajar siswa, dimana pada tahap siklus 1 rata-rata hasil belajar
diperoleh 62 dan ketuntasan kelas diperoleh 27%. Pada siklus 2 rata-rata hasil
belajar mencapai 72 dan ketuntasan kelas mencapai 53%. Hasil tindakan siklus
3 lebih meningkat dengan perolehan rata-rata hasil belajar 85 dan ketuntasan
kelas mencapai 93% yang telah mencapai indikator keberhasilan, sehingga
dicukupkan pada siklus 3.
B. Saran
Mengingat pentingnya model Cooperative Learning untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran tematik tema 2 pada
materi pokok Bahasa Indonesia dan Matematika (Perkalian) kelas II MI
Ma’arif Rawaapu Kecamatan Patimuan Kabupaten Cilacap, maka peneliti
mengharapkan beberapa hal yang berhubungan dengan masalah tersebut diatas
sebagai berikut:
1. Pada Guru
a. Hendaknya dalam kegiatan proses belajar mengajar, pendidik harus
pandai-pandai dan jeli dalam memilih metode pembelajaran yang
inovatif, termasuk penggunaan Model Cooperative Learning agar
materi yang bersifat abstrak dapat tersampaikan secara maksimal.
b. Pelaksanaan pembelajaran dengan Model Model Cooperative
Learning pada mata pelajaran tematik tema 2 pada materi pokok
Bahasa Indonesia dan Matematika (Perkalian) agar dapat dilakukan
43
44
tidak hanya sampai pada selesainya penelitian ini saja, akan tetapi
dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai program untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dan pada mata pelajaran lainnya
yang sesuai.
2. Pihak Sekolah
a. Hendaknya seluruh pihak sekolah mendukung dalam kegiatan
pembelajaran yang berlangsung.
b. Memfasilitasi proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan
prasarana yang dibutuhkan diantaranya media pendidikan
/pembelajaran yang inovatif.
C. Penutup
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan PTK ini dengan harapan semoga bermanfaat bagi siapapun
yang membacanya.
Dalam pembahasan-pembahasan ini, tentunya tidak luput dari
kesalahan dan ketidakmampuan, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan
dan pengetahuan yang penulis dapatkan.
Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis maupun
kepada pembaca yang budiman, Aamiin.
24
BAB IV
DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus 1
Pada refleksi awal melalui observasi dapat ditemukan beberapa
kelebihan dan kekurangan pada kegiatan pembelajaran. Kelebihan-
kelebihan tersebut antara lain :
a. proses pembelajaran telah diselenggarakan secara terstruktur dan
sistematis sesuai dengan rancangan pembelajaran.
b. Guru banyak menyampaikan informasi tentang konsep materi walau
hanya dengan menggunakan metode ceramah dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
Sedangkan beberapa kekurangan dalam proses pembelajaran yang
ditemukan adalah :
a. Guru banyak menghabiskan waktu pembelajaran (sekitar 65-70%)
hanya menjelaskan secara verbal konsep yang abstrak tanpa dibantu
dengan sarana dan atau media penunjang yang memadai;
b. Siswa cenderung bersifat pasif (tidak berani menjawab pertanyaan
guru secara lepas mungkin karena takut salah, kurang antusias
mengikuti pelajaran, merasa kebingungan memahami materi yang
dijelaskan guru.
Selama observasi awal ini juga, siswa belum menunjukkan
perilaku yang diharapkan. Memang, siswa sesekali menjawab pertanyaan
guru dengan mengungkapkan kembali apa yang disampaikan guru, tetapi
sangat abstrak sehingga tidak bisa dipahami sedikitpun oleh siswa lainnya.
Hal ini karena metode pembelajaran ekspositori tidak banyak
memberi kesempatan yang luas bagi siswa untuk memperoleh informasi
yang lebih variatif dan tahan lama retensinya karena kurang menekankan
ketrampilan proses.
24
25
Tabel 4.2
Hasil Belajar Siklus 1
Nilai Rata-rata kelas 62
Nilai Tertinggi 70
Nilai Terendah 50
Prosentase Kelulusan 27
Tabel 4.4
Skor Hasil Belajar Siklus 1
Nilai Rata-rata kelas 72
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 60
Prosentase Kelulusan 53
c. Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung kolaborator
mengawasi jalannya pembelajaran dengan cermat. Pada akhir
pembelajaran pengamat melaporkan pada guru berupa masukan bijak
secara lisan serta tulisan.
Hasil belajar tematik materi pokok Bahasa Indonesia-
Matematika (Perkalian) dan pemecahan masalah pada permasalahan
sehari – hari, mengalami peningkatan pada siklus 3 ini, diperoleh data-
data hasil belajar sebagaimana dideskripsikan secara terinci pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.5
Perolehan Hasil Belajar siklus 3
No Nilai Jumlah Siswa
1 30 – 49 -
2 50- 59 -
3 60 - 69 1
4 70 - 79 4
5 80 - 89 5
6 90 - 100 5
Tabel 4.6
Skor Hasil Belajar Siklus 3
Nilai Rata-rata kelas 85
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 68
Prosentase Kelulusan 93
B. Pembahasan
Penelitian yang dilaksanakan pada kali ini berjudul “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II Tematik Tema 2 Bermain Di
Lingkunganku Melalui Model Cooperative Learning Di MI Ma’arif Rawaapu
Kecamatan Patimuan Kabupaten Cilacap“. Untuk mengukur hasil belajar siswa
adalah menggunakan test setiap akhir siklusnya.
Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang
telah disusun dengan menggunakan Model Cooperative Learning. Pada awal
pembelajaran, peneliti yang sekaligus menjadi guru, menerangkan model
pembelajaran yang akan digunakan berserta langkah-langkah penerapannya.
Peneliti menjelaskan alasan pemilihan metode pembelajaran yang dipakai,
yakni sebagai salah satu upaya untuk memberikan solusi terhadap
permasalahan yang timbul pada pembelajaran matematika. Dengan penerapan
Model Cooperative Learning diharapkan hasil belajar siswa meningkat.
37
Diagram 4.1
Persentase hasil belajar dan ketuntasan belajar di Siklus 1
70
60
50
Rata-Rata Hasil
40 Belajar
30 Ketuntasan
Belajar
20
10
-
Siklus 1
2. Siklus 2
Hasil penerapan Model Cooperative Learning yang pada siklus I
menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar, ketuntasan belajar belum ada
peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan tahap pengamatan
hasil pembelajaran sebelumnya.
Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata
hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari 62 pada siklus 1 menjadi
72 pada siklus 2. Berdasarkan data perolehan ketuntasan belajar siswa
mengalami peningkatan dari 27% pada siklus 1 menjadi 53% pada siklus
2. Perbandingan hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa dalam
pembelajaran antara siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel berikut:
39
Tabel 4.8
Perbandingan Peningkatan Hasil dan Ketuntasan Belajar
Pada Tahap Siklus 1 dan Siklus 2
Hasil Ketuntasan
No Siklus
Belajar Belajar
1 1 62 27 %
2 2 72 53%
80
70
60
50 Rata-Rata
40 Hasil Belajar
30 Ketuntasan
Belajar
20
10
-
Siklus I Siklus 2
40
3. Siklus 3
Setelah perbaikan dari siklus sebelumnya, penerapan Model
Cooperative Learning untuk meningkatkan hasil belajar dan aktifitas
belajar siswa pada pelajaran tematik tema 2 materi pokok Bahasa
Indonesia dan Matematika (Perkalian) dan memecahkan masalah sehari-
hari kelas II MI Ma’arif Rawaapu Kecamatan Patimuan Kabupaten
Cilacap pada siklus 3, menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar dan
ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan jika
dibandingkan dengan siklus 1 dan siklus 2.
Berdasarkan data yang diperoleh setiap siklusnya menunjukkan
bahwa rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari 62 pada
siklus 1 menjadi 72 pada siklus 2 dan menjadi 85 pada siklus 3.
Berdasarkan data perolehan ketuntasan belajar siswa pada tiap siklusnya
mengalami peningkatan dari 27 % pada siklus 1 menjadi 53 % pada siklus
2 dan menjadi 93 % pada siklus 3.
Perbandingan hasil belajar dan ketuntasan belajar antara siklus 1,
siklus 2 dan siklus 3 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9
Perbandingan Peningkatan Hasil dan Ketuntasan Belajar
Pada Tahap Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3
Hasil Ketuntasan
No Siklus
Belajar Belajar
1 1 63 52 %
2 2 72 71%
3 3 80 86 %
100
80
60
Rata-Rata Hasil
Belajar
40
Ketuntasan
20 Belajar
-
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
Diagram 4.4
Persentase Hasil Belajar Tahap Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3
100
80 Rata-Rata Hasil
Belajar siklus 1
60 Rata-rata Hasil
Belajar siklus 2
40
Rata-rata Hasil
20 Belajar siklus 3
-
Siklus 1, siklus 2, Siklus 3
42
Diagram 4.5
Persentase Ketuntasan Belajar Tahap Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3
100
Rata-rata Ketuntasan
80
Belajar siklus 1
60
Rata-rata ketuntasan
40 Belajar siklus 2
20
Rata-rata Ketuntasan
- Belajar siklus 3
Siklus 1, siklus 2, siklus 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. KOMPETENSI INTI
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mendengarkan guru siswa mampu menceritakan isi teks pendek yang dibacakan dengan tepat
2. Dengan teks pendek “ Bermain Perahu Kertas” siswa mampu menemukan hal-hal pokok yang
berkaitan dengan keragaman benda dengan tepat
3. Dengan mengamati contoh yang diberikan guru siswa mampu menunjukkan kalimat matematika yang
berkaitan dengan perkalian dengan benar
4. Dengan berdiskusi, siswa mampu menyatakan perkalian dua bilangan sebagai penjumlahan berulang
dengan benar.
5. Dengan media KoPer siswa mampu menghitung hasil kali dua bilangan dengan hasil
bilangan cacah sampai 100 dengan tepat.
D. MEDIA
1. Teks pendek
2. Media KoPer
E. BAHAN AJAR
- Buku guru tema 2 (Bermain di Lingkunganku). Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2017. Halaman: 5- 10 ,
- LKPD, dan lembar evaluasi
F. METODE
G. PENDEKATAN
Scientific
H. MODEL PEMBELAJARAN
Snawball Drilling
J. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
KEGI-
DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
ATAN
pertanyaan berikut:
- Apa judul buku yang akan kalian baca?
- Kira-kira buku itu menceritakan tentang apa?
- Pernahkah kamu membaca judul seperti ini?
5. Apersepsi:
Guru mengajukan pertanyaan dengan mengaitkan kompetensi
yang akan dipelajari mengenai bermain dilingkungan
rumahku
- Anak-anak pada hari minggu kegiatan apa saja
yang kalian lakukan? Pastinya kalian juga
bermain,bukan?
- Bersama siapa kalian bermain?
5 Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.
Anak-anak dari pertanyaan-pertanyaan yang Ibu ajukan kita
akan mempelajari subtema 1 “Bermain dilingkungan
Rumahku” yang akan membahas tentang teks pendek
“Bermain Perahu Kertas” dan Konsep Perkalian.
6 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. setelah
mempelajari dari subtema tersebut, diharapakan kalian dapat
memahami isi teks pendek “ Bermain Perahu Kertas” dan
Konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang.
1 Kegiatan Pembelajaran 20 menit
Pada awal pembelajaran siswa diarahkan membentuk
lingkaran, kemudian guru mengajak siswa untuk bermain
perahu kertas
2. Ayo Mengamati
Siswa diajak untuk mengamati dari kegiatan bermain perahu
kertas
3 Siswa diarahkan untuk mengajukan pertanyaan
menggunakan kata apa, mengapa, kapan, dan bagaimana.
(Menanya)
4 Siswa lain menjawab pertanyaan yang diajukan dan guru
memberikan penguatan.
5 Ayo Membaca
Siswa menceritakan pengalamannya bermain perahu kertas
KEGIATAN INTI
PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada didalam kolom dengan teliti
2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan keadaan kalian sehari-hari
Dilakukan/muncul
No Perilaku
Ya Tidak
1. Mau menerima pendapat teman
2. Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3. Memberikan pendapat setiap masalah yang diberikan guru
4. Mau bekerja sama dengan teman
5. Bersikap aktif dalam setiap pembelajaran
6. Mau menanggapi teman lain yang melakukan presentasi
7 Mampu menjawab pertanyaan dari guru
8. Bertanggung jawab pada setiap jawaban yang diberikan
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Menguraikan kosakata dan konsep 3.2.3 Menemukan kosakata yang berkaitan
tentang keragaman benda berdasarkan dengan keragaman benda berdasarkan
bentuk dan wujudnya dalam bahasa bentuknya
Indonesia atau bahasa daerah melalui teks 3.2.4 Menjelaskan makna kosakata yang
tulis, lisan, visual, dan/atau eksplorasi berkaitan dengan keragaman benda
lingkungan. berdasarkan bentuknya
4.2 Melaporkan penggunaan kosakata bahasa 4.2.1 Menuliskan hasil pengamatan sederhana
Indonesia yang tepat atau Bahasa daerah tentang keragaman benda di lingkungan
hasil pengamatan tentang keragaman sekitar
benda berdasarkan bentuk dan wujudnya
dalam bentuk teks tulis, lisan, dan visual.
Matematika
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menjelaskan perkalian dan pembagian 3.4.1 Menyatakan kalimat matematika yang
yang melibatkan bilangan cacah dengan berkaitan dengan masalah tentang
hasil kali sampai dengan 100 dalam perkalian
kehidupan sehari-hari serta mengaitkan
perkalian dan pembagian.
4.4 Menyelesaikan masalah perkalian dan 4.4.1 Menghitung hasil kali dua bilangan
pembagian yang melibatkan bilangan menggunakan cara penjumlahan berulang.
cacah dengan hasil kali sampai dengan
100 dalam kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan perkalian dan pembagian
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
.
1. Dengan membaca teks “Benda-benda di Sekitar Kita”, peserta didik dapat menemukan
kosakata yang berkaitan dengan keragaman benda berdasarkan bentuknya dengan teliti.
2. Dengan berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan makna kosakata yang berkaitan
dengan keragaman benda berdasarkan bentuknya dengan percaya diri.
3. Dengan melakukan pengamatan, peserta didik dapat menuliskan hasil pengamatan
sederhana tentang keragaman benda di lingkungan sekitar dengan ejaan yang tepat.
4. Dengan mengamati contoh dan bimbingan guru, peserta didik dapat menyatakan kalimat
matematika yang berkaitan dengan masalah tentang perkalian dengan benar.
5. Dengan mengamati contoh, peserta didik dapat menyatakan perkalian dua bilangan
sebagai penjumlahan berulang dengan benar.
6. Dengan menyatakan perkalian dua bilangan sebagai penjumlahan berulang, peserta didik
dapat menghitung hasil kali dua bilangan dengan hasil bilangan cacah sampai 100
dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Keberagaman benda di lingkungan sekitar berdasarkan bentuknya
2. Perkalian dua bilangan
H. PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
a. Rubrik penilaian sikap KI 1 (spiritual)
Berdoa
Berperilaku Sebelum & Toleransi dalam
Syukur Sesudah beribadah
No. Nama
Kegiatan
Ket. Ket.
Turus Turus Ket. Turus
Predikat Predikat
1.
Dst.
Kolom keterangan diisi predikat dengan ketentuan sebagai berikut:
Berdoa
Toleransi
Berperilaku Sebelum &
Predikat dalam
Syukur Sesudah
beribadah
Kegiatan
SM (Sudah Membudaya) 3 4 4
MT (Mulai Terlihat) 1-2 2-3 2-3
PB (Perlu Bimbingan) 0 0-1 0-1
b. Rubrik penilaian sikap KI 2 (Sosial)
Tangung Jujur
Disiplin Percaya Diri
Jawab
No. Nama
Ket. Ket. Ket. Turus Ket.
Turus Turus Turus
Predikat Predikat Predikat Predikat
1.
Dst.
Kolom keterangan diisi predikat dengan ketentuan sebagai berikut:
Percaya
Predikat Disiplin Tangung Jawab Jujur
Diri
SM (Sudah Membudaya) 7-10 3 5-8 3
MT (Mulai Terlihat) 3-6 2 2-4 2
PB (Perlu Bimbingan) 0-2 0-1 0-1 1
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian : Tes
Instrumen penilaian : Tertulis (isian)
a. Bahasa Indonesia
(KD 3.2) Menjawab pertanyaan tentang pengamatan gambar “kertas”.
Pertanyaan:
Kunci jawaban:
1. Tetap. (skor 20)
2. Kasar. (skor 20)
3. Basah. (skor 20)
4. Halus. (skor 20)
5. Berubah. (skor 20)
c. Matematika
(KD 3.4) Menyelesaikan soal tentang perkalian sebagai penjumlahan berulang.
Pertanyaan:
Kunci jawaban:
1. 2 + 2 + 2 = 3 × 2 = 6 (skor 15)
2. 5 + 5 = 2 × 5 = 10 (skor 15)
3. 1 + 1 + 1 + 1 = 4 × 1 = 4 (skor 15)
4. 4 + 4 + 4 + 4 = 4 × 4 = 16 (skor 15)
5. Kalimat matematika: 6 × 5 = 30 (skor 40)
Penilaian:
Skor maksimal = 100
Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh x 100= ….
Skor maksimal
3. Penilaian Keterampilan
Ayo berlatih
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SBdP
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Mengenal pola irama sederhana melalui 3.2.1 Menentukan tekanan kuat dan lemah pada
lagu anak-anak. lagu anak berbirama dua atau tiga
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Menguraikan kosakata dan konsep 3.2.3 Menemukan kosakata yang berkaitan
tentang keragaman benda berdasarkan dengan keragaman benda berdasarkan
bentuk dan wujudnya dalam bahasa bentuknya
Indonesia atau bahasa daerah melalui teks 3.2.4 Menjelaskan makna kosakata yang
tulis, lisan, visual, dan/atau eksplorasi berkaitan dengan keragaman benda
lingkungan. berdasarkan bentuknya
4.2 Melaporkan penggunaan kosakata bahasa 4.2.1 Menuliskan hasil pengamatan sederhana
Indonesia yang tepat atau Bahasa daerah tentang keragaman benda di lingkungan
hasil pengamatan tentang keragaman sekitar
benda berdasarkan bentuk dan wujudnya
dalam bentuk teks tulis, lisan, dan visual.
Matematika
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menjelaskan perkalian dan pembagian 3.4.1 Menyatakan kalimat matematika yang
yang melibatkan bilangan cacah dengan berkaitan dengan masalah tentang
hasil kali sampai dengan 100 dalam perkalian
kehidupan sehari-hari serta mengaitkan
perkalian dan pembagian.
4.4 Menyelesaikan masalah perkalian dan 4.4.1 Menghitung hasil kali dua bilangan
pembagian yang melibatkan bilangan menggunakan cara penjumlahan berulang.
cacah dengan hasil kali sampai dengan
100 dalam kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan perkalian dan pembagian
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah menyanyikan lagu “Berdayung”, peserta didik dapat menentukan tekanan kuat
dan lemah pada lagu anak berbirama dua atau tiga dengan benar.
2. Dengan bimbingan guru, peserta didik dapat memainkan/menyuarakan tekanan kuat dan
lemah pada lagu anak berbirama dua atau tiga dengan lantang.
3. Dengan membaca teks “Benda-benda di Sekitar Kita”, peserta didik dapat menemukan
kosakata yang berkaitan dengan keragaman benda berdasarkan bentuknya dengan teliti.
4. Dengan berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan makna kosakata yang berkaitan
dengan keragaman benda berdasarkan bentuknya dengan percaya diri.
5. Dengan melakukan pengamatan, peserta didik dapat menuliskan hasil pengamatan
sederhana tentang keragaman benda di lingkungan sekitar dengan ejaan yang tepat.
6. Dengan mengamati contoh dan bimbingan guru, peserta didik dapat menyatakan kalimat
matematika yang berkaitan dengan masalah tentang perkalian dengan benar.
7. Dengan mengamati contoh, peserta didik dapat menyatakan perkalian dua bilangan
sebagai penjumlahan berulang dengan benar.
8. Dengan menyatakan perkalian dua bilangan sebagai penjumlahan berulang, peserta didik
dapat menghitung hasil kali dua bilangan dengan hasil bilangan cacah sampai 100
dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Tekanan kuat dan lemah pada lagu anak.
2. Keberagaman benda di lingkungan sekitar berdasarkan bentuknya
3. Perkalian dua bilangan
H. PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
a. Rubrik penilaian sikap KI 1 (spiritual)
Berdoa
Berperilaku Toleransi dalam
No. Nama Sebelum &
Syukur beribadah
Sesudah
Kegiatan
Ket. Ket.
Turus Turus Ket. Turus
Predikat Predikat
1.
Dst.
Kolom keterangan diisi predikat dengan ketentuan sebagai berikut:
Berdoa
Toleransi
Berperilaku Sebelum &
Predikat dalam
Syukur Sesudah
beribadah
Kegiatan
SM (Sudah Membudaya) 3 4 4
MT (Mulai Terlihat) 1-2 2-3 2-3
PB (Perlu Bimbingan) 0 0-1 0-1
b. Rubrik penilaian sikap KI 2 (Sosial)
Tangung Jujur
Disiplin Percaya Diri
Jawab
No. Nama
Ket. Ket. Ket. Turus Ket.
Turus Turus Turus
Predikat Predikat Predikat Predikat
1.
Dst.
Kolom keterangan diisi predikat dengan ketentuan sebagai berikut:
Percaya
Predikat Disiplin Tangung Jawab Jujur
Diri
SM (Sudah Membudaya) 7-10 3 5-8 3
MT (Mulai Terlihat) 3-6 2 2-4 2
PB (Perlu Bimbingan) 0-2 0-1 0-1 1
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian : Tes
Instrumen penilaian : Tertulis (isian)
a. Bahasa Indonesia
(KD 3.2) Menjawab pertanyaan tentang pengamatan gambar “kertas”.
Pertanyaan:
Kunci jawaban:
1. Tetap. (skor 20)
2. Kasar. (skor 20)
3. Basah. (skor 20)
4. Halus. (skor 20)
5. Berubah. (skor 20)
c. Matematika
(KD 3.4) Menyelesaikan soal tentang perkalian sebagai penjumlahan berulang.
Pertanyaan:
Kunci jawaban:
1. 2 + 2 + 2 = 3 × 2 = 6 (skor 15)
2. 5 + 5 = 2 × 5 = 10 (skor 15)
3. 1 + 1 + 1 + 1 = 4 × 1 = 4 (skor 15)
4. 4 + 4 + 4 + 4 = 4 × 4 = 16 (skor 15)
5. Kalimat matematika: 6 × 5 = 30 (skor 40)
Penilaian:
Skor maksimal = 100
Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh x 100= ….
Skor maksimal
3. Penilaian Keterampilan
a. Menyanyikan lagu anak
Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan
No. Kriteria
4 3 2 1
Hafal seluruh
Hafal seluruh syair lagu, Belum mampu
Penguasaan Hafal sebagian
1. syair lagu, irama, irama menghafal
lagu kecil syair lagu
irama tepat kurang tepat syair lagu
dan sebaliknya
Belum
Kepercayaan Tidak terlihat Terlihat Memerlukan
2. menunjukkan
Diri ragu-ragu raguragu bantuan guru
kepercayaan diri
Format Penilaian:
No. Nama Penguasaan Lagu
4 3 2 1
1.
Dst.