Proposal Skripsi
Oleh:
Anisa Putri
18150009
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini tanpa
suatu halangan apapun. Adapun maksud pembuatan proposal skripsi ini adalah
untuk memenuhi kurikulum S-I Program Studi Pendidikan Ekonomi di STKIP
PGRI Bandar Lampung.
Proposal skripsi ini dapat diselesaikan dengan target yang telah ditentukan
oleh penulis. Hal ini tak lepas dari bantuan segenap pihak yang telah membantu
hingga selesainya proposal skripsi ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis
menghanturkan terima kasih kepada:
1. Bapak Wayan Satria Jaya, M.Si, selaku Kepala Yayasan STKIP PGRI Bandar
Lampung
2. Bapak Nurdin Hidayat, S.Pd., M.Pd, selaku Kaprodi Pendidikan Ekonomi
sekaligus Dosen Pembimbing.
3. Seluruh Dosen dan Staf STKIP PGRI Bandar Lampung.
Penulis berharap proposal skripsi ini dapat diterima oleh calon dosen
pembimbing. Saran dan kritik sangat penulis harapkan untuk perbaikan yang lebih
baik lagi.
ii
DAFTAR ISI
iii
B. Hasil Uji Coba Produk ..........................................................................
C. Revisi Produk ........................................................................................
D. Kajian Produk Akhir .............................................................................
E. Keterbatasan Penelitian .........................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Belajar aktif meliputi berbagai cara untuk membuat siswa aktif sejak
awal melakukan aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan
dalam waktu yang singkat membuat mereka berpikir tentang materi
pelajaran (Silberman,1996:6).
Pembelajaran aktif merupakan suatu bentuk pembelajaran yang
memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran baik
dalam bentuk interaksi sesama siswa maupun siswa dengan pengajar pada
proses pembelajaran aktif tersebut (Machmudah, 2008).
Jadi pembelajaran aktif adalah suatu model pembelajaran yang
membuat siswa menjadi aktif, siswa diajak menyelesaikan masalah dengan
menggunakan pengetahuan yang mereka miliki dan menerapkan apa yang
telah mereka pelajari.
Berdasarkan uraian di atas,maka peneliti tertarik untuk melakukan
suatu penelitian tentang "Pengembangan Lembar Peserta Didik (LKPD)
Berbasis Active learning Tipe Team Quiz Terhadap Hasil Belajar Peserta
Didik Pada Mata Pelajaran Ekonomi Sma N 6 Bandar Lampung".
B. Identifikasi Masalah
Permasalahan penelitian yang penulis ajukan ini dapat diidentifikasi
permasalahannya sebagai berikut:
1. Masih terbatasnya bahan ajar atau perangkat pembelajaran yang
memfasilitasi peserta didik.
2. Penggunaan LKPD yang kurang menarik perhatian siswa terhadap
pembelajaran ekonomi.
C. Pembatasan Masalah
Penulis membuat pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Pengembangan LKPD hanya dilakukan pada siswa kelas XI IPS.
2. Pengembangan LKPD hanya berfokus pada pelajaran Ekonomi.
4
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka
rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengembangan LKPD berbasis active learning tipe Team
Quiz terhadap hasil belajar ekonomi peserta didik pada siswa kelas XI
IPS di SMA Negeri 6 Bandar Lampung?
2. Bagaimana dampak setelah dilakukan pengembangan LKPD berbasis
active learning tipe Team Quiz terhadap hasil belajar ekonomi peserta
didik pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 6 Bandar Lampung?
E. Tujuan Pengembangan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka
peneliti menyimpulkan tujuan pengembangan ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengembangan LKPD berbasis active learning tipe
Team Quiz terhadap hasil belajar ekonomi peserta didik pada siswa
kelas XI IPS di SMA Negeri 6 Bandar Lampung.
2. Untuk mengetahui dampak setelah dilakukan pengembangan LKPD
berbasis active learning tipe Team Quiz terhadap hasil belajar ekonomi
peserta didik pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 6 Bandar
Lampung.
F. Manfaat Pengembangan
Manfaat pengembangan berdasarkan penelitian yang dilakukan,
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi
pembaca khususnya yang berkaitan dengan permasalahan dalam
penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta Didik
1) Mempermudah peserta didik dalam memahami materi yang ada
pada pelajaran Ekonomi;
5
A. Kajian Teori
1. Pengertian Pengembangan
Menurut Nadler (Hardjana,2011:11) Pengembangan adalah
kegiatan- kegiatan belajar yang diadakan dalam jangka waktu tertentu
guna memperbesar kemungkinan untuk meningkatkan kinerja.
Pengembangan lebih difokuskan untuk jangka panjang.
Menurut Hasibuan (2011:68) Pengembangan (Development)
adalah fungsi operasional kedua dari manajemen Personalia,
pengembangan pegawai perlu dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan agar pengembangan dapat dilaksanakan dengan
baik,harus lebih dahulu ditetapkan suatu program pengembangan
pegawai.
Hasibuan (2011:69) Dalam bukunya Manajemen Sumber Daya
Manusia mengatakan bahwa Pengembangan adalah suatu usaha untuk
meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, Konseptual, dan Moral
karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan
dan latihan.
P. Siagiaan (2012:254), menyatakan pengembangan
(development) meliputi kesempatan belajar yang bertujuan untuk lebih
meningkatkan pengetahuan (knowledge) dan keahlian (skill) yang
diperlukan dalam pekerjaan yang sedang dijalani. Pengembangan lebih
difokuskan untuk jangka panjang. Selanjutnya digunakan untuk
mempersiapkan karyawan sesuai dengan pertumbuhan dan perubahan
organisasi.
Sikula (2011:70) dalam Hasibuan mengatakan bahwa
Pengembangan mengacu pada masalah staff dan personel adalah suatu
proses pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang
sistematis dan terorganisasi dengan manajer belajar
6
7
3. Active learning
Pembelajaran aktif atau active learning merupakan suatu aktivitas
pembelajaran yang menuntut keterlibatan mental dan fisik bagi setiap
pembelajar (Silberman 2010: 1). Pembelajaran aktif merupakan suatu
pembelajaran yang menekankan kepada siswa untuk dapat berperan aktif
13
4. Team Quiz
Menurut Mardiyanto (2014: 240), “Team Quiz merupakan salah
satu strategi pembelajaran aktif yang dikembangkan oleh Mel Siberman
dimana siswa dibagi ke dalam tiga tim”.
Menurut Siberman (Mardiyanto, 2014: 240) menyatakan: Setiap
siswa dalam tim bertanggung jawab untuk menyiapkan kuis jawaban dan
tim yang lain menggunakan waktu untuk memeriksa catatannya. Dengan
menerapkan strategi Team Quiz maka guru dapat membantu siswa
menjadi lebih kreatif dalam mengajukan pertanyaan dan menyampaikan
gagasan sehingga hasil belajar siswa akan meningkat, serta dapat
meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang mereka pelajari.
Menurut Sutardi (2013: 74), “dalam tipe Quiz Team ini, masing-
masing anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama atas
keberhasilan kelompoknya dalam memahami materi dan menjawab
soal”. Secara defenisi, metode s merupakan suatu metode dimana
masing-masing kelompok secara bergantian menjadi pemandu kuis
dengan menyiapkan soal kuis jawaban singkat, sementara itu maka
kelompok yang lain memeriksa catatan mereka.
Metode Team Quiz diawali dengan guru menerangkan materi
secara klasikal, lalu siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok besar.
Semua anggota kelompok bersama-sama mempelajari materi tersebut,
saling memberi arahan, saling memberikan pertanyaan dan jawaban
untuk memahami materi tersebut. Setelah selesai materi maka diadakan
suatu pertandingan akademis. Dengan adanya pertandingan akademis ini
maka terciptalah kompetisi antara kelompok, para siswa akan senantiasa
berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi agar dapat memperoleh
nilai yang tinggi dalam pertandingan.
5. Hasil Belajar
Proses pembelajaran yang telah berlangsung pada akhirnya akan
memperoleh pencapaian, pencapaian tersebut berupa hasil belajar.
17
A. Model Pengembangan
Model pengembangan diartikan sebagai proses desain konseptual
dalam upaya peningkatan fungsi dari model yang telah ada sebelumnya,
melalui penambahan komponen pembelajaran yang dianggap dapat
meningkatkan kualitas pencapaian tujuan (Sugiarta, 2007:11).
Pengembangan model dapat diartikan sebagai upaya memperluas untuk
membawa suatu keadaan atau situasi secara berjenjang kepada situasi yang
lebih sempurna atau lebih lengkap maupun keadaan yang lebih baik.
Pengembangan disini artinya diarahkan pada suatu program yang
telah atau sedang dilaksanakan menjadi program yang lebih baik. Hal ini
seiring dengan pendapat yang dikemukakan oleh Adimiharja dan Hikmat,
2001:12 (dalam Sugiarta A.N, 2007:24) bahwa “pengembangan meliputi
kegiatan mengaktifkan sumber, memperluas kesempatan, mengakui
keberhasilan, dan mengintergrasikan kemajuan”.
Pengembangan model baru disusun berdasarkan pengalaman
pelaksanaan program yang baru dilaksanakan, kebutuhan individu atau
kelompok, dan disesuaiakan dengan perkembangan dan perubahan
lingkungan belajar.
Pengembangan bahan ajar LKPD ini menggunakan model
pengembangan yang diadaptasi dari model instruksional ADDIE Model
ADDIE merupakan salah satu model desain pembelajaran yang sistematik.
Model ADDIE merupakan salah satu model desain pembelajaran
yang deskriptif sistematik. Model ini merupakan salah satu model penelitan
pengembangan yang dapat digunakan dalam penelitian berfungsi untuk
membantu menghasilkan suatu produk dan untuk menguji keefektifan
sebuah produk pembelajaran (Wiyani, 2013).
Model ADDIE memiliki lima langkah atau tahapan yang mudah
dipahami dan diimplementasikan untuk mengembangkan produk seperti
21
22
ADDIE
Analyze
Design Evaluation
Development Implementation
23
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan ini secara tidak langsung akan memberi
petunjuk bagaimana langkah procedural yang dilalui mulai dari tahap awal
sampai produk yang sudah bisa digunakan.
1. Analisys (Tahap Analisis)
Sebelum melakukan pengembangan terhadap media pembelajaran atau
bahan ajar ini adalah dengan dilakukannya analisis kebutuhan guna
untuk melihat gambaran kondisi di lapangan yang berkaitan dengan
proses belajar mengajar ekonomi di SMA Negeri 6 Bandar Lampung,
menganalisis kebutuhan ini dapat dilakukan dengan pemberian angket
kepada peserta didik.
2. Design (Tahap Perancangan)
Tahap ini yang dilakukan adalah merancang produk awal yang akan
dikembangkan dari mulai menentukan desain Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) dan menentukan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
yang dapat digunakan setelah dikembangkan.
3. Development (Pengembangan Produk)
Tahap ini merupakan proses dimana segala sesuatu yang dibutuhkan atau
yang akan mendukung semua harus disiapkan.
4. Implementation (Tahap Penerapan)
Setelah LKPD dinyatakan valid, produk tersebut diujicobakan dalam
kegiatan pembelajaran. Uji coba ini dimaksudkan untuk mendapatkan
informasi mengenai LKPD yang dikembangkan dan dilakukan untuk
mengetahui bahan ajar berupa LKPD ekonomi ini mernarik melalui
angket respon peserta didik.
5. Evaluation (Tahap Evaluasi)
Tahap akhir dalam penelitian pengembangan ini adalah mengevaluasi
terhadap lembar kerja peserta didik. Evaluasi merupakan proses untuk
melihat apakah produk yang dibuat dapat digunakan atau tidak. Evaluasi
sangat berperan penting untuk perbaikan produk Lembar Kerja Peserta
Didik yang dikembangkan
24
1. Desain Produk
Berikut adalah sketsa susunan LKPD :
Visual Keterangan
1. Tampilan Cover depan Cover terdiri dari beberapa bagian:
6. Jurusan
2. Kata Pemgamtar Halaman kata pengantar terdiri dari
beberapa bagian:
1. Judul “Pendahuluan”
2. Kompetensi Inti
3. Kompetensi dasar
4. Indikator
5. Halaman
1. Judul
2. Isi
3. Gambar pendukung
4. Halaman
26
1. Judul
2. Isi
3. Halaman
1. Judul Materi
2. Tujuan Pembelajaran
3. Number head together(nht)
4. Kolom identifikasi masalah
5. Kolom Hipotesis
6. Materi
7. Halaman
1. Kegiatan Praktikum
2. Petunjuk praktikum
3. Kolom analisis
4. Halaman
5. Tabel hasil percobaan
6. Kesimpilan
27
1. Contoh soal
2. Langkah number heads together
(nht)
penyelesaian soal
3. Soal evaluasi
4. Butir soal dan ruang
menjawab
5. Halaman
SMA Negeri 6
XI 1 14
Bandar Lampung
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk
memperoleh atau mengumpulkan data dalam rangka memecahkan
masalah penelitian atau menggapai tujuan penelitian.Jenis instrumen
yang digunakan untuk mengukur kevalidan adalah lembar validasi
sedangkan jenis instrumen yang diperlukan untuk mengukur efektifitas
dan kepraktisan LKPD yang dikembangkan adalah angket dan tes hasil
belajar peserta didik yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Lembar Validasi
Data uji kevalidan diperoleh dari lembar validasi. Lembar validasi
LKPD digunakan untuk memperoleh informasi tentang kualitas LKPD
berdasarkan penilain validator. Aspek yang dinilai dalam lembar
30
\
34
3. Butir-Butir Tes
Data uji keefektifan diperoleh dari instrumen penelitian berupa butir-
butir tes, tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui tingkat
penguasaan siswa terhadap materi yang telah di ajarkan.
kelayakan =
kelayakan =