Di Susun Oleh:
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat yang diberikannya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini sebagai
pemenuhan tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran.
Penulis menyucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Sujarwo S.Pd,.M.pd selaku
dosen pengampu, dalam mata kuliah ini, penulis juga mengucapkan banyak terimakasih
kepada rekan-rekan penulis yang telah membantu penulis dalam memberikan
motivasi,semangat dan juga pendapat-pendapat sehingga menambah pengetahuan dan
wawasan penulis dalam menyelesaikan makalah ini.penulis berharap semoga makalah ini
sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan juga dapat bermanfaat bagi pembaca
nantinya terutama bagi penulis,penulis juga berharap tugas ini dapat menambah wawasan
serta pengetahuan agar dalam tugas selanjutnya penulis dapat menyelesaikan nya dengan baik
lagi.
Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam makalah ini.Oleh
karena itu, penulis berharap pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun
agar dapat menyeleaikan tugas berikutnya dengan lebih baik lagi.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Pendekatan Keterampilan Proses...............................................................................................2
B. Pengertian CBSA.......................................................................................................................5
C. Pengertian PAIKEM..................................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................................................8
PENUTUP.............................................................................................................................................8
Kesimpulan........................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran. Pendekatan yang berpusat pada guru
menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction).
Keterampilan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam
tugas dalam suatu pekerjaan. Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang
saling terkait yang bersama-sama mengubah masukan menjadi keluaran.
Belajar adalah perubahan yang relative permanen dalam perilaku sebagai hasil
dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya
interaksi antara stimulus dan respon. Sedangkan mengajar merupakan suatu perbuatan
yang memerlukan tanggung jawab moral yang cukup berat. Berhasilnya pada siswa
sangat bergantung pada pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan tugasnya,
Sebegai calon guru tentunya terdapat upaya untuk meningkatkan keberhasilan
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yakni dengan keterpaduan antara kegiatan
guru dengan kegiatan siswa.
Tugas utama guru adalah menciptakan suasana didalam proses belajar-
mengajar agar terjadi interaksi belajar-mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk
belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Untuk itu guru diharuskan memiliki
kemampuan untuk memiliki interaksi belajar- mengajar yang baik dengan siswanya.
Guru juga harus terampil menggunakan pendekatan keterampilan proses
dengan CBSA, PAIKEM, dalam pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pendekatan keterampilan proses?
2. Apa itu CBSA dan PAIKEM?
3. Bagaimana menciptakan suasana belajar PAKEM (Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui cara yang benar dalam proses pendekatan belajar mengajar.
2. Agar proses pelaksanaan pendekatan proses belajar mengajar berjalan baik.
3. Agar terampil menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan CBSA,
PAIKEM dalam pembelajaran.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Langkah- langkah Pelaksanaan Pendekatan Keterampilan Proses
Menurut Djamarah, (2006: 68) bahwa ada langkah-langkah yang harus dilalui
oleh guru dalam melaksanakan keterampilan proses yaitu pendahuluan atau
pemanasan, dan pelaksanaan proses belajar mengajar atau bagian inti. Uraian dari
kedua langkah tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pendahuluan atau Pemanasan
Pada bagian pendahuluan ini, guru membuat pengulasan atau
pengumpulan bahan yang pernah dialami peserta didik yang ada hubungannya
dengan bahan yang akan diajarkan. Selanjutnya guru menggugah dan
mengarahkan peserta didik dengan mengajukan pertanyaan, pendapat dan saran,
menunjukkan gambar atau benda lain yang berhubungan dengan materi yang akan
diajarkan
3
b. Kemampuan menghitung
c. Kemampuan mengukur
d. Kemampuan mengklasifikasikan
e. Kemampuan menemukan hubungan
f. Kemampuan membuat prediksi
g. Kemampuan melaksanakan meneliti
h. Kemampuan mengumpulkan dan menganalisis data
i. Kemampuan menginterpretasi data
j. Kemampuan menyampaikan hasil.
Cara mengatasi kelemahan ini yaitu dengan cara guru harus semaksimal
mungkin menggunakan waktu yang telah ditetapkan oleh kurikulum sehingga tidak
akan memakan waktu yang lama, guru harus efektif mengatur fasilitas dan alat peraga
yang kurang memadai disekolah. guru harus kreatif dalam proses pembelajaran agar
siswa selalu aktif pada saat pembelajaran berlangsung.
B. Pengertian CBSA
CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) adalah suatu pendekatan dalam
pembelajaran siswa yang menitik beratkan pada keaktifan siswa, yang merupakan inti
4
dari kegiatan belajar mengajar. CBSA disini adalah salah satu sistem pengajaran yang
lebih melibatkan siswa untuk bertindak lebih aktif.
Menurut Dr. Nana Sudjana mengemukakan bahwa “CBSA adalah salah satu
cara belajar mengajar yang menuntut keaktifan dan partisipasi subyek didik seoptimal
mungkin sehingga siswa mampu mengubah tingkah lakunya secara lebih efektif dan
efisien”.
Dan, Drs. A. Misbah Partika memberikan pengertian CBSA yaitu “proses
belajar mengajar yang menggunakan berbagai metode pembelajaran yang
menitikberatkan pada keaktifan dan melibatkan berbagai potensi siswa baik yang
bersifat fisik, mental, emosional maupun intelektual untuk mencapai tujuan
pendidikan yang berhubungan dengan wawasan kognitif, afektif dan psikomotorik
secara optimal”
Ada beberapa contoh dari cara pembelajaran aktif, yang pertama yakni
melibatkan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar yang diharapkan dapat
membantu siswa tetap siaga secara mental untuk terlibat dalam proses pembelajaran.
Yang kedua yakni menggunakan seni, gerakan dan indera dalam proses pembelajaran
karena seni adalah termasuk cara yang ideal untuk mengaktifkan beragam indera,
mendorong rasa kebersamaan siswa, menyediakan sarana ganda untuk menemukan
dan mengekspresikan makna dan membangun rasa percaya diri dan antusiasme
belajar.
Hakekat dari CBSA adalah proses keterlibatan intelektual-emosional siswa
dalam kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan terjadinya:
a. Proses asimilasi/pengalaman kognitif, yaitu: yang memungkinkan
terbentuknya pengetahuan
b. Proses perbuatan/pengalaman langsung, yaitu: yang memungkinkan
terbentuknya keterampilan
c. Proses penghayatan dan internalisasi nilai, yaitu: yang memungkinkan
terbentuknya nilai dan sikap
Walaupun demikian, hakekat CBSA tidak saja terletak pada tingkat
keterlibatan intelektual-emosional, tetapi terutama juga terletak pada diri siswa yang
memiliki potensi, tendensi atau kemungkinan kemungkinan yang menyebabkan siswa
itu selalu aktif dan dinamis. Oleh sebab itu guru diharapkan mempunyai kemampuan
profesional sehingga ia dapat menganalisis situasi instruksional kemudian mampu
merencanakan sistem pengajaran yang efektif dan efisien. Dalam menerapkan konsep
5
CBSA, hakekat CBSA perlu dijabarkan menjadi bagian-bagian kecil yang dapat kita
sebut sebagai prinsip-pninsip CBSA sebagai suatu tingkah laku konkret yang dapat
diamati. Dengan demikian dapat kita lihat tingkah laku siswa yang muncul dalam
suatu kegiatan belajar mengajar.
C. Pengertian PAIKEM
PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan,
dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si
pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima
kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Jika pembelajaran tidak memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan
dengan hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan
generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan
orang lain.
Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam
sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana
belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara
penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time on task”) tinggi. Menurut hasil
penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan
aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak
menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab
pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran
hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya
seperti bermain biasa.
6
pelajari, dan apa yang mereka telah lakukan). Keempat, proses Eksplorasi (siswa mengalami
langsung dengan melibatkan semua indera mereka melalui pengamatan, percobaan,
penyelidikan dan/atau wawancara).
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA