Dosen Pengampuh :
M. Syahrul Rizal, M.Pd
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat ilahi rabbi, yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat, dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul, “Pendekatan, Teknik Pembelajaran dan Keterampilan Dasar Mengajar”
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran dengan baik dan
tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini, dan
terutama kepada Bapak Syahrul Rizal, M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah Belajar dan
Pembelajaran yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan Sesuai dengan bidang studi yang sangat perlu dipelajari.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan
tangan terbuka menerima masukan. saran dan usul guna penyempurnaan makalah
ini. Akhirnya kami selaku penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi seluruh pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan bukan sekedar persoalan teknik pengolahan informasi, bahkan
penerapan "teori belajar di kelas atau menggunakan hasil "ujian prestasi" yang
berpusat pada mata pelajaran. Pendidikan merupakan usaha yang kompleks
untuk menyesuaikan kebudayaan dengan kebutuhan anggotanya dan
menyesuaikan anggotanya dengan cara mereka mengetahui kebutuhan
kebudayaan. Menurut Ki Hajar Dewantoro, pendidikan umumnya berarti daya
upaya untuk memajukan tumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter),
pikiran (intelek). dan tubuh anak keterampilan, dan sikap semua ini biasa
dilakukan setiap orang sejak lahir sapai akhir hayat. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, secara etimologis belajar memiliki artinya "berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu". Sedangkan pembelajaran merupakan suatu uasha sadar
untuk mengelola proses belajar mengajar.
Namun belajar biasa diidentikan kegiatan yang dilakukan dalam sebuah
sekolah maupun sebuah bimbingan belajar. Di dalam Sekolah Dasar mempunyai
tingkatkan-tingkatan berbeda
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan Latar Belakang diatas maka adapun beberapa
susunan Rumusan Masalah sebagai berikut :
1. Apa itu Pendekatan Pembelajaran?
2. Apa itu Teknik Pembelajaran?
3. Apa itu Keterampilan Dasar Mengajar?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan Rumusan masalah diatas maka adapun tujuan penulisan dibuat
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu pendekatan pembelajaran
2. Untuk mengetahui apa itu teknik pembelajaran
3. Untuk mengetahui apa itu keterampilan dasar mengajar
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendekatan Pembelajaran
1. Pengertian pendekatan pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah ide atau prinsip cara memandang
dalam menentukan kegiatan pembelajaran. Pernyataan tersebut senada
dengan Rusman (2018) yang berpendapat bahwa pendekatan pembelajaran
adalah tahap pertama pembentukan suatu ide dalam memandang dan
menentukan objek kajian. Berbeda dengan metode pembelajaran yang
telah menentukan langkah di kelas atau model pembelajaran yang memiliki
kerangka konseptual, pendekatan pembelajaran itu lebih luas lagi. Artinya,
pendekatan merupakan landasan berpikir atau filosofi dalam menentukan
pembelajaran.
2. Pengertian Pendekatan Pembelajaran menurut Para Ahli :
a. Gulo
Pendekatan menurut Gulo (dalam Suprihatingrum, 2013, hlm. 146)
adalah sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang ada
dalam kegiatan belajar-mengajar (pembelajaran). Sudut pandang
tersebut menggambarkan cara berpikir dan sikap seorang pendidik
dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi pada kegiatan
pembelajaran.
b. Sanjaya
Sanjaya (dalam Suprihatiningrum, 2013, hlm. 146) berpendapat
bahwa pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.
c. Wati
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang guru terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat
umum (Wati, 2010, hlm. 7). Pendekatan mewadahi, menginspirasi,
2
3
siswa untuk dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang ada
dalam sumber belajar. Guru tidak akan sesederhana mengatakan bahwa
jawaban dari siswa benar atau salah namun justru lebih mengutamakan
perkembangan daya kritis siswa dalam menyikapi berbagai opsi
jawaban yang ada. Guru terus mendorong siswa untuk menyetujui atau
justru menolak ide seseorang dan saling bertukar pikiran hingga
persetujuan dicapai. Siswa diberdayakan oleh pengetahuannya yang
berada dalam dirnya sendiri dan saling berbagi strategi dan
penyelesaiannya dengan sesama siswa yang disupervisi oleh guru.
f. Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Dalam pendekatan ini siswa didorong untuk memperoleh
pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah
dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak
rutin atau jarang ditemui (masih belum dikuasai). Jika suatu masalah
diberikan kepada siswa dan siswa tersebut dapat langsung mengetahui
cara menyelesaikannya dengan benar, maka persoalan tersebut tidak
dapat dikatakan sebagai masalah. Harus terjadi kesenjangan antara
ekspektasi dan realita.
Menurut Dewey (dalam Sanjaya, 2011, hlm. 217) langkah utama
dalam pendekatan pemecahan masalah adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan masalah.
2) Menganalisis masalah. Pemecahan masalah menekankan pada
pentingnya identifikasi masalah untuk menentukan berbagai
kemungkinan penyelesaiannya, sehingga analisis adalah hal yang
wajib dilakukan.
3) Mengembangkan beberapa hipotesis. Hipotesis adalah alternatif
penyelesaian dari pemecahan masalah.
4) Mengumpulkan data: langkah siswa mencari dan menggambarkan
informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.
5) Menguji beberapa hipotesis. Mengevaluasi kelemahan dan
kelebihan hipotesis.
8
B. Teknik Pembelajaran
lalah sebuah cara yang dilakukan seorang guru dalam
mengimplementasikan metode pembelajaran secara spesifik. contohnya,
penggunaan metode ceramah di sebuah kelas dengan jumlah siswa yang
terbatas tentunya secara teknis harus berbeda dengan penggunaan metode
ceramah di kelas dengan jumlah siswa yang banyak. Teknik Pembelajaran
merupakan cara-cara konkrit yang dipakai saat proses pembelajaran
berlangsung. Seorang guru dapat berganti-ganti teknik pembelajaran meskipun
dalam koridor metode yang sama. Satu metode dapat diaplikasikan melalui
berbagai teknik pembelajaran.
1. Macam-macam teknik pembelajaran
a. Teknik Ceramah
Teknik ceramah adalah memberikan uraian atau penjelasan
kepada sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain
teknik ini adalah sebuah teknik mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada
umumnya mengikuti secara pasif.
b. Teknik Diskusi
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang
dilakukan oleh seorang guru di sekolah, yang dimana di dalam teknik ini
terjadi proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling
tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat juga
semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar. Teknik diskusi
merupakan suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang
11
f. Teknik Inquiry
Inquiry adalah teknik pengajaran guru didepan kelas dimana guru
membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok dan masing-masing kelompok mendapat tugas
tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti,
dan membahas tugasnya didalam kelompok kemudian dibuat laporan
yang tersusun baik dan kemudian didiskusikan secara luas atau melalui
pleno sehingga diperoleh kesimpulan terakhir.
Teknik inquiry merupakan kegiatan pembelajaran yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari
dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara
sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan
sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
g.Teknik Eksperimen dan Demonstrasi
Teknik eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana
seorang siswa diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan
kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan di evaluasi oleh
guru. Teknik demonstrasi merupakan teknik mengajar dimana seorang
instruktur atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.
h. Teknik Karya Wisata
Teknik karya wisata merupakan teknik mengajar yang
dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu
diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu.
i. Teknik Bimbingan / Tutorial
Teknik bimbingan/tutorial adalah suatu proses pengelolaan
pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan yang
diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa baik secara perorangan atau
kelompok kecil siswa. Peran guru sebagi fasilitator, moderator, motivator
dan pembimbing sangat dibutuhkan oleh siswa untuk mendampingi
mereka membahas dan menyelesaikan tugas-tugasnya.
13
akibat, definisi dengan contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui.
Keterampilan menjelaskan adalah suatu keterampilan menyajikan bahan
belajar yang diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu kesatuan
yang berarti, sehingga mudah dipahami para peserta didik.
a. Tujuan keterampilan menjelaskan adalah untuk :
1) Membimbing peserta didik memahami materi yang dipelajari.
2) Melibatkan peserta didik untuk berpikir dengan memecahkan
masalah-masalah.
3) Memberi balikan kepada peserta didik mengenai tingkat
pemahamannya, dan untuk mengatasi kesalahpahaman mereka.
4) Membimbing peserta didik untuk menghayati dan mendapat proses
penalaran, serta menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan
masalah.
3. Keterampilan menggunakan variasi
Variasi dapat berwujud perubahan-perubahan atau perbedaan-
perbedaan yang sengaja dibuat untuk memberikan kesan unik.
Keterampilan menggunakan variasi merupakan keterampilan guru dalam
menggunakan bermacam kemampuan dalam mengajar untuk
memberikan rangsangan kepada peserta didik agar suasanapembelajaran
selalu menarik, sehingga peserta didik bergairah dan antusius dalam
menerima pembelajaran dan aktivitas belajar mengajar dapat berlangsung
secara efektif.tiga komponen variasi mengajar yakni a) variasi gaya
mengajar seperti variasi suara, kontak pandang, pemusatan perhatian,
kesenyapan, mimik dan gerak, dan pergatian posisi dalam kelas, b) variasi
penggunaan media dan bahan ajar, dan c) variasi pola interaksi.
a. Variasi dalam cara mengajar guru, terdiri dari penggunaan variasi suara
(teacher voice), pemusatan perhatian peserta didik (focusing),
kesenyapan atau kebisuan guru (teacher silence), mengadakan kontak
pandang dan gerak (eye contact and movement), variasi gerakan badan
dan mimik, variasi dalam ekspresi wajah guru, dan pergantian posisi
guru dalam kelas dan gerak guru (teachers movement).
16
b. Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran. Media dan alat
pengajaran bila ditinjau dari indera yang digunakan dapat digolongkan
ke dalam tiga bagian, yakni dapat didengar, dilihat, dan diraba. Variasi
penggunaan alat antara lain adalah variasi alat atau bahan yang dapat
dilihat (visual aids), variasi alat atau bahan yang dapat didengar(auditif
aids), variasi alat atau bahan yang dapat diraba (motorik), danvariasi
alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat dan diraba (audio visual
aids).
c. Variasi pola interaksi dan kegiatan peserta didik. Pola interaksi guru
dengan murid dalam kegiatan belajar mengajar sangat beraneka ragam
coraknya. Penggunaan variasi pola interaksi dimaksudkan agar tidak
menimbulkan kebosanan, kejemuan, serta untuk menghidupkan suasana
kelas demi keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan.
4. Keterampilan memberikan penguatan
Memberi penguatan atau reincorcement merupakan tindakan atau
respon terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya
peningkatan kualitas tingkah laku tersebut di saat yang lain.
Tujuan penggunaan keterampilan memberi penguatan :
a. Menimbulkan perhatian peserta didik
b. Membangkitkan motivasi belajar peserta didik
c. Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi
d. Merangsang peserta didik berfikir yang baik
e. Mengembalikan dan mengubah sikap negative peserta dalam belajar
kearah perilaku yang mendukung belajar
5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan
keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai dan dilatihkan bagi
calon guru agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif,
efisien dan menarik. Keterampilan membuka pelajaran merupakan upaya
guru dalam memberikan pengantar/pengarahan mengenai materi yang
17
akan dipelajari peserta didik sehingga peserta didik siap mental dan
tertarik mengikutinya. Sedangkan keterampilan menutup pelajaran
merupakan keterampilan membantu peserta didik dalam menemukan
konsep, prinsip, dalil, hukum atau prosedur dari inti pokok bahasan yang
telah dipelajari. Komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi:
a. menarik perhatian peserta didik,
b. menimbulkan motivasi,
c. memberi acuan melalui berbagai usaha, dan
d. membuat kaitan atau hubungan di antara materi-materi yang akan
dipelajari.
Kegiatan membuka dan menutup pelajaran dilaksanakan pada setiap
awal dan akhir pelajaran. Artinya sebelum guru menjelaskan sebuah
materi terlebih dahulu guru harus dapat mengkondisikan mental dan
menarik perhatian peserta didik pada materi yang akan dipelajari.
Contohnya dengan menimbulkan motivasi dan memberi acuan atau
struktur pelajaran dengan menunjukkan tujuan atau kopetensi dasar secara
indikator hasil belajar, pokok persoalan yang akan dibahas, rencana kerja,
dan pembagian waktu belajar kepada peserta didik. Demikian pula
sebelum mengakhiri pelajaran, terlebih dahulu guru harus menutup
pelajaran, misalnya dengan memberikan rangkuman atau mengadakan
evalusi.
6. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu
berkisar antara 3 - 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk
perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan
memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik
serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan peserta didik
dengan peserta didik. Komponen keterampilan yang digunakan adalah:
keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, keterampilan
mengorganisasi, keterampilan membimbing dan memudahkan belajar dan
keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar
18
mengajar agar mencapai hasil yang baik. Tujuan dari pengelolaan kelas
adalah :
a. mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang memungkinkan peserta
didik mengembangkan kemampuannya secara optimal
b. Menghilangkan berbagai hambatan dan pelanggaran disiplin yang
dapat merintangi terwujudnya interaksi belajar mengajar
c. Mempertahankan keadaan yang stabil dalam suasana kelas, sehingga
bila terjadi gangguan dalam belajar mengajar dapat dikurangi dan
hindari
d. Melayani dan membimbing perbedaan individual peserta didik
c. Pemusatan perhatian
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Pembelajaran di sekolah dasar menuntut guru untuk memahami
karakteristik peserta didik, karena tehnik dan metode yang tepat akan membantu
guru mencapai tujuan pembelajaran, suatu strategi pembelajaran yang
diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan; sedangkan
bagaimana menjalankan strategi itu dapat ditetapkan berbagai metode
pembelajaran, dalam upaya menjalankan metode pembelajaran guru dapat
menentukan teknik yang dianggap relevan dengan metode. Teknik itulah yang
nampak didalam kelas saat guru menjalankan pembelajaran. Guru hebat kaya
akan teknik dan tahu betul bagaimana menentukan rencana pembelajaran.
B. Saran
Untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru
dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam
mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan
menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
Para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan
model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian
(penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menermukan
sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat
memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses
(beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas,
maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan
mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan
kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan
muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang
tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.
23
DAFTAR PUSTAKA
24