Anda di halaman 1dari 12

HAKIKAT DEMOKRASI INDONESIA

(DEMOKRASI PANCASILA)
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu :

Rully Nanda, M.H

Disusun Oleh Kelompok 7:


DHEA JUNIATI RISKA : 2186206049
ELAN NOVITA SARI : 2186206058
ZELVIA EFRIANTI : 2186206198

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil`alamin, Puji syukur kelompok panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan Rahmat serta Hidayahnya, sehingga kelompok dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Hakikat Demokrasi Indonesia (demokrasi Pancasila).
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas yang diberikan oleh Dosen Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam penulisan tugas ini kelompok banyak mengalami
hambatan dan kesulitan. Namun, berkat bimbingan bantuan dan dorongan moril dari berbagai
pihak. Akhirnya tugas ini dapat kelompok selesaikan tepat pada waktunya. Kelompok
mengharapkan semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya.

Bangkinang, 17 April 2023

Kelompok
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i


KATA PENGANTAR .............................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

BAB 2 PEMBAHASAN .......................................................................................... 2


A. Pengertian Demokrasi ............................................................................ 2
B. Ciri, Asas, dan Fungsi Demokrasi Pancasila........................................... 3
C. Implementasi Demokrasi Pancasila di Indonesia.................................... 4

BAB 3 PENUTUP .................................................................................................... 8


A. Kesimpulan ............................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demokrasi saat ini merupakan kata yang senantiasa mengisi pembicaraan
berbagai lapisan masyarakat bahwa sampai masyarakat kelas elit seperti kalangan elit
politik, birokrat pemerintahan, tokoh masyarakat, aktivitas lembaga swadaya masyarakat,
cendikiawan, mahasiswa, kaum profesional lainnya. Pada berbagai kesempatan mulai dari
obrolan warung kopi sampai dalam forum ilmiah seperti seminar, lokakarya,
symprosium, diskusi publik, dan sebagainya. Semasyarakat perbincangan tentang
demokrasi semakin memberi dorongan kuat agar kehidupan bernegara, berbangsa, dan
bermasyarakat menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Wacana tentang demokrasi
seringkali dikaitkan dengan berbagai persoalan. Karena itu demokrasi menjadi alternatife
sistem nilai dalam berbagai lapangan kehidupan manusia baik dalam kehidupan keluarga,
masyarakat, dan Negara.
Demokrasi sepertinya sebuah kata yang sudah tidak asing bagi siapa saja. Oleh
karena itu, untuk mewujudkan salah satu tujuan nasional Indonesia, yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa, ada baiknya kita sebagai calon tenaga pendidik mengetahui hakikat
dari demokrasi ini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi saat ini merupakan kaya yang senantiasa mengisi perbincangan
berbagai lapisan masyarakat mulai dari masyarakat bahwa masyarakat kelas elit seperti
kalangan elit politik, biokrit, pemerintahan, took masyarakat, aktivitas lembaga swadaya
masyarakat, cendekiawan, maha siswa dan kaum professional lainnya.
Secara etimologi demokrasi terdiri dari dua kata yang berasal dari Yunani yaitu:
“demos” yang berarti rakyat atau kekuasaan suatu tempat dan “cratein” yang berarti
kekuasaan atau kedaulatan. Jadi “demos-cratos” (demokrasi) adalah kekuasaan atau
kedaulatan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan rakyat, rakyat yang
berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat. Adapun pengertian demokrasi
dari para ahli yaitu:
1. Josefh A. Schmeter, demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk
mencapai keputusan politik dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk
memutuskan dengan cara perjuangan komperatif atau suara rakyat.
2. Sidney Hook, demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan
pemerintahan yang penting secara laangsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas
yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
3. Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl demokrasi merupakan suatu sistem
pemerintahan dimana pemerintahan diminta tanggung jawab atas tindakan-tindakan
mereka diwilayah publik oleh warga Negara, yang bertindak secara tidak langsung
melalui kompetisi dan kerja sama dengan para wakil mereka yang telah terpilih.

Jadi demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan


persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga Negara.
B. Ciri, Asas, dan Fungsi Demokrasi Pancasila
Idris Israil di dalam baiknya, Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran
kewarganegaraan (2005:52-53), mengungkapkan beberapa ciri-ciri Demokrasi Pancasila
Indonesia, sebagai berikut:
1. Kedaulatan ada di tangan rakyat.
2. Selalu berdasarkan kekeluargaan dan gotong-royong.
3. Cara pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.
4. Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi.
5. Diakui adanya keselarasan antara hak dan kewajiban.
6. Menghargai Hak Asasi Manusia.
7. Ketidaksetujuan pada kebijakan pemerintahan disalurkan melalui wakil-wakil rakyat
yang duduk dalam lembaga tinggi negara yang merupakansalah satu fungsi DPR.
Tidak mendukung adanya demokrasi maupun pemogokan karena menimbulkan
kerugian.
8. Tidak menganut sistem monopartai, atau partai tunggal atau dengan kata lain
memonopoli hak politik warga negara yang bertantangan dengan fungsi partai politik
itu sendiri.
9. Pemilu dilaksanakan secara terbuka dan jujur serta adil merupakan fungsi pemilu yang
selalu dijunjung tinggi di Indonesi.
10. Tidak kenal adanya dikator mayoritas dan tirani minoritas, ini mengandung
makna persamaan warga negara yang memiliki kedudukan yang sama di segala bidang
tanpa terkecuali membedakan apapun.
11. Mendahulukan kepentingan rakat atau kepentingan umum.

Asas bermakna dasar yang menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat.


Demokrasi Pancasila mengandung dua asas yaitu sebagai berikut:
1. Asas Kerakyatan
Asas kerakyatan merupakan asas yang berdasarkan kecintaan kepada rakyat, nasib
dan cita-cita rakyat, serta memiliki jiwa kerakyatan dan menghayati kesadaran senasib
dan secita-cita dengan rakat.
2. Asas Musyawarah
Asas Musyawarah untuk meraih mufakat merupakan asas yang memperhatikan
aspirasi dan kehendak seluruh rakyat dan dilaksanakan melalui forum
permusyawaratan untuk membahas suatu hal dengan adanya kebebasan menyatakan
pendapat dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan bersama.

Tujuan demokrasi adalah untuk menjamin hak rakyat dalam penyelenggaraan


negara. Secara umum, demokrasi pancasila memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Memastikan keterlibatan rakyat dalam penyelanggaraan kehidupan bernegara.
2. Memastikan berdirinya dan berjalannya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Memastikan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan sistem
konstitusional.
4. Memastikan tegaknya hukum yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
5. Memastikan terjadinya hubungan yang serasi dan seimbang antar lembaga negara.
6. Memastikan penyelenggaraan pemerintahan yang bertanggung jawab.

C. Implementasi Demokrasi Pancasila di Indonesia


Konsep demokrasi pancasila digali dari nilai masyarakat asli Indonesia dengan
nilai-nilai yang melekat kepadanya, seperti desa demokrasi, rapat koloktivisme,
musyawarah, mufakat, tolong-menolong dan istilah-istilah yang berkaitan dengan ini.
Tujuannya, memberikan pendasarkan empiris sosiologis tentang konsep demokrasi yang
sesuai dengan sifat kehidupan masyarakat asli Indonesia, bukan sesuatu yang asing yang
berasal dari barat dan dipaksakan pada realitas kehidupan bangsa Indonesia. Adapun
pengimplementasian demokrasi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dirinci dalam
berbagai macam bidang, yaitu:
1. Implementasi Pancasila dalam bidang Politik
Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus mendasar pada dasar
ontologis manusia. Hal ini didasarkan pada kenyataan objektif bahwa manusia adalah
sebagai subjek Negara, oleh karena itu kehidupan politik harus benar-benar
merealisasikan tujuandemi harkat dan martabat manusia.Pengembangan politik negara
terutama dalam proses reformasi dewasa ini harus mendasar pada moralitas
sebagaimana tertuang dalam sila-sila Pancasila dan esensinya, sehingga praktek-
praktek politik yang menghalalkan segala cara harus segera diakhiri.Contoh
konkret :Menghargai kebebasan berpendapat, berorganisasi baik organisasi
kemasyarakatan atau agama, sosial dan politik, Melaksanakan hak pilih dan hak dipilih
dalam pemilu, Menghormati kebebasan berpolitik antar sesama warga.
2. Implementasi Pancasila dalam bidang Ekonomi
Di dalam ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuat yang menang, sehingga
lazimnya pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan jarang
mementingkan moralitas kemanusiaan.Hal ini tidak sesuai dengan Pancasila yang
lebih tertuju kepada ekonomi kerakyatan yangmendasar pada tujuan demi
kesejahteraan rakyat secara luas (Mubyarto, 1999). Pengembangan ekonomi bukan
hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan, demi kesejahteraan
seluruh masyarakat. Maka sistem ekonomi Indonesia mendasar atas kekeluargaan
seluruh bangsa.Contoh konkret :Mewujudkan perekonomian rakyat berdasarkan asas
kekeluargaan dalam bentuk koperasi,Mewujudkan kerja sama antara pengusaha kecil
dan penguasa besar sebagai mitra usaha,Melaksanakan kerja sama yang baik antara
pengusaha bank dan pinjaman awal.
3. Implementasi Pancasila dalam Bidang Sosial Budaya
Dalam pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya hendaknya
didasarkan atas sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh
masyarakat tersebut. Terutama dalam rangka bangsa Indonesia melakukan reformasi
di segala bidang dewasa ini. Sebagai anti-klimaks proses reformasi dewasa ini sering
kita saksikan adanya stagnasi nilai sosial budaya dalam masyarakat sehingga tidak
mengherankan jika di berbagai wilayah Indonesia saat ini terjadi berbagai gejolak
yang sangat memprihatinkan antara lain amuk massa yang cenderung anarkis, bentrok
antara kelompok masyarakat satu dengan yang lainnya yang muaranya adalah masalah
politik. Oleh karena itu dalam pengembangan sosial budaya pada masa reformasi ini
kita harus menjunjung nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai
yaitu nilai Pancasila. Dalam prinsip etika Pancasila pada hakikatnya bersifat
kemanusiaan, artinya nilai-nilai Pancasila mendasar pada nilai yang bersumber pada
harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Contoh konkret:
Memberikan pertolongan kepada masyarakat yang mendapat musibah. Bencana alam,
dan sebagainya. Menumbuhkan rasa solidaritas, kesetiakawanan dan kepedulian sosial
bersama pemerintah dalam memberantas dan mengentaskan kemiskinan.
Melaksanakan hidup gotong royong musyawarah dalam berbagai kegiatan yang
tumbuh di masyarakat.
4. Implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan
Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu masyarakat hukum. Demi
tegaknya hak-hak warga negara maka diperlukan peraturan perundang-undangan
negara, baik dalam rangka mengatur ketertiban warga maupun dalam rangka
melindungi hak-hak warganya. Contoh konkert: melaksanakan piket siskamling
tetangga yang bertikai, mengadakan musyawarah untuk menghindari pencurian dan
penyalahgunaan narkoba.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Demokrasi Pancasila merupakan perwujudan dari sila keempat Pancasila yaitu
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyaratan/perwakilan.
Kemudian, dijiwai oleh sila-sila lainnya, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia. Dengan demikian, pelaksanaan Demokrasi Pancasila mencerminkan nilai-nilai
Pancasila.
Pernyataan yang tetuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1995 tersebut mengisyaratkan bahwa negara Indonesia
menjunjung tinggi nilai-nilai kedulatan rakyat. Selain itu, Indonesia meletakkan dasar
demokrasi sebagai landasan penyelenggaraan negara.
Pada dasarnya nilai demokrasi yang paling hakiki adalah bahwa aspirasi rakyat
menjadi titik sentral dalam kehidupan masyarakat. Demikian halnya dalam demokrasi
Pancasila, aspirasi dan kepentingan rakyat merupakan acuan di dalam hidup dan
kepentingan rakyat adalah merupakan titik sentral dalam berpikir, berbuat, dan bertindak.
Daftar Pustaka

http://buku.paket.ppkn.yudhistria.kelas.xi.com

https://guruppkn.com/ciri-ciri-demokrasi-pancasila

http://lydia14211185.wordpress.com/2013/01/25/demokrasi-pancasila/

I Putu Ari Astawa, Demokrasi Indonesia, Jakarta : Universitas Udayana press, 2017

Nurtjahyo, Hendra, Filsafat Demokrasi, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2006

Tim Penyusun PUSLIT IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pendidikan Kewarganegaraan


Demokrasi, HAM & Masyarakat Madani, Jakarta: IAIN Jakarta Press, 2000

Anda mungkin juga menyukai