Anda di halaman 1dari 22

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR

PANCASILA
SUARA DEMOKRASI

Disusun Oleh Kelompok 4:

1. Salma Maulidah Putri


2. Syearli Pradistia
3. Muhammad Raka Wiryawan
4. Satrio Dimas Pratama
5. Rachell Abigail Anwar
6. Reyvan Lionel
7. Nadya Khariza Fitri
8. Naysilla Oktaviani
9. Nararya Agni Khairunnissa
10. Runako Ivander Sava Abimanyu

SMP YADIKA 2 TEGAL ALUR


KALIDERES, JAKARTA BARAT, DKI JAKARTA
TAHUN AJARAN 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai mata
pelajaran “Pendidikan Kewarganegaraan” dengan judul “Suara
Demokrasi”.

Dengan makalah ini kami berharap siswa/i mampu untuk


memahami makna dari Demokrasi Indonesia. Kami sadar tulisan ini
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.

Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi


yang berguna bagi pembacanya, terutama siswa/i supaya kelak
menjadi pribadi yang berdemokrasi pancasila, karena kita adalah
penerus Bangsa Indonesia.

Penyusun

Jakarta 21 Agustus 2023

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ 2


DAFTAR ISI ...................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 5
1.3 Tujuan .......................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN .................................................................... 7
2.1 Pengertian Demokrasi................................................................... 7
2.2 Jenis-jenis Demokrasi ................................................................... 8
2.3 Ciri-ciri Demokrasi ....................................................................... 9
2.4 Kelebihan Sistem Demokrasi ...................................................... 10
2.5 Kekurangan Sistem Demokrasi ................................................... 12
2.6 Pengertian Pemilu ....................................................................... 14
2.7 Apa saja Azas dalam Pemilu....................................................... 16
2.8 Apa syarat yang dapat menjadi Pemilih dan Pemilu ................... 17
2.9 Pelaksanaan Pemilihan Ketua OSIS di lingkungan Sekolah ........ 17
2.10 Cara memilih Ketua OSIS dan Wakil Ketua OSIS .................... 19
BAB III PENUTUP .......................................................................... 20
3.1 Kesimpulan ................................................................................ 20
3.2 Saran .......................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 22

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan


pada awalnya. Namun, dari semua sistem pemerintahan, yang
bertahan mulai dari era reformasi 1998 sampai saat ini adalah
sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat
beberapa kekurangan dan tantangan disana sini. Sebagian
kelompok merasa merdeka dengan diberlakukannya sistem
domokrasi di Indonesia. Artinya, kebebasan sudah menempati
ruang yang sebebas-bebasnya sehingga setiap orang berhak
menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing-masing.

Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme


sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan
kedaulatan rakyat atau negara yang dijalankan oleh pemerintah.
Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam
pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara
langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan,
pengembangan, dan pembuatan hukum.

Demokrasi mencakup kondisi social, ekonomi, dan budaya


yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara
bebas dan setara.

4
Demokrasi Indonesia di pandang perlu dan sesuai dengan
pribadi bangsa Indonesia. Selain itu yang melatar belakangi
pemakaian sistem Demokrasi di Indonesia. Hal itu bisa kita
temukan dari banyaknya agama yang masuk dan berkembang di
Indonesia. Selain itu banyaknya suku, budaya dan bahasa,
semuanya merupakan karunia Tuhan yang patut kita syukuri.

1.2 Rumusan Masalah

1.1.1 Apakah yang dimaksud dengan Demokrasi?

1.1.2 Apa sajakah Jenis-jenis Demokrasi?

1.1.3 Bagaimana Ciri-ciri Demokrasi?

1.1.4 Apa Kelebihan Sistem Demokrasi?

1.1.5 Apa Kekurangan Sistem Demokrasi?

1.1.6 Pengertian Pemilu?

1.1.7 Apa saja Azas dalam Pemilu?

1.1.8 Apa syarat yang dapat menjadi Pemilih dan Pemilu?

1.1.9 Pelaksanaan Pemilihan Ketua OSIS di lingkungan sekolah?

1.3.0 Cara memilih Ketua OSIS dan Wakil Ketua OSIS?

5
1.3 Tujuan

1.1.10 Dapat mengetahui pengertian Demokrasi

1.1.11 Dapat mengetahui Jenis-jenis Demokrasi

1.1.12 Dapat mengetahui Ciri-ciri Demokrasi

1.1.13 Dapat mengetahui Kelebihan Sistem Demokrasi

1.1.14 Dapat mengetahui Kekurangan Sistem Demokrasi

1.1.15 Dapat mengetahui pengertian Pemilu

1.1.16 Dapat mengetahui apa saja Azas dalam Pemilu

1.1.17 Dapat mengetahui Syarat-syarat yang dapat menjadi Pemilih


dan Pemilu

1.1.18 Dapat mengetahui Pelaksanaan Pemilihan Ketua OSIS di


lingkungan sekolah

1.4.0 Dapat mengetahui cara memilih Ketua OSIS dan Wakil Ketua
OSIS

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang


berarti kekuasaan rakyat. Demokrasi berasal dari kata “Demos”
dan “Kratos”. Demos yang memiliki arti rakyat dan Kratos yang
memiliki arti kekuasaan. Demokrasi adalah pemerintahan rakyat
atau bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya
turut serta memerintah dengan perantara wakilnya. Demokrasi
adalah 'pemilu pengganti' oleh pihak yang tidak kompeten di
mana banyak kesepakatan yang diselewengkan. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Demokrasi adalah gagasan atau
pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan
kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.
Berikut ini adalah pengertian demokrasi menurut beberapa ahli :

 Demokrasi menurut Montesque, kekuasaan negara harus


dibagi dan dilaksanakan oleh tiga lembaga atau institusi yang
berbeda dan terpisah satu sama lainnya, yaitu pertama,
legislatif yang merupakan pemegang kekuasaaan untuk
membuat undang-undang, kedua, eksekutif yang memiliki
kekuasaan dalam melaksanakan undang-undang, dan ketiga
adalah yudikatif, yang memegang kekuasaan untuk mengadili
pelaksanaan undang-undang. Dan masing-masing institusi
tersebut berdiri secara independen tanpa dipengaruhi oleh

7
institusi lainnya.
 Demokrasi menurut Abraham Lincoln yaitu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
 Demokrasi menurut Aristoteles ialah suatu kebebasan atau
prinsip demokrasi ialah kebebasan. Hal ini karena hanya
melalui kebebasanlah setiap warga negara bisa saling berbagi
kekuasaan di dalam negaranya.

2.2 Jenis-jenis Demokrasi

Demokrasi memiliki banyak jenisnya. Berikut beberapa jenis


dari demokrasi :

1. Demokrasi Menurut Cara Aspirasi Rakyat

a. Demokrasi Langsung, merupakan sistem demokrasi yang


memberikan kesempatan kepada seluruh warga negaranya
dalam permusyawaratan saat menentukan arah kebijakan
umum dari negara atau undang-undang.
b. Demokrasi Tidak Langsung, merupakan sistem demokrasi
yang dijalankan menggunakan sistem perwakilan.
2. Demokrasi Berdasarkan Prinsip Ideologi
a. Demokrasi Liberal, merupakan Kebebasan individu yang
lebih ditekankan dan mengabaikan kepentingan umum.
b. Demokrasi Rakyat, merupakan demokrasi yang didasarkan
pada paham sosialisme dan komunisme dan lebih
mengutamakan kepentingan umum atau negara.
c. Demokrasi Pancasila, merupakan demokrasi yang ada di
Indonesia bersumberkan pada nilai- nilai sosial budaya

8
bangsa serta berazaskan musyawarah mufakat dengan
memprioritaskan kepentingan seluruh masyarakat atau
warga negara. Demokrasi pancasila fokus pada kepentingan
dan aspirasi serta hati nurani rakyat. Sampai saat ini
Indonesia menganut demokrasi pancasila yang bersumber
pada falsafah pancasila.

2.3 Ciri-ciri Demokrasi

Ciri yang menggambarkan suatu pemerintahan di dasarkan


oleh sistem demokrasi seperti:
 Pemerintahan didasarkan kehendak dan kepentingan semua
rakyat.

 Ciri konstitusional ialah hal yang berhubungan denag


kepentingan, kehendak atau kemauan atau kekuasaan rakyat
yang dituliskan dalam konstitusi dan undang-undang negara
tersebut.
 Ciri perwakilan yakni dalam mengatur negaranya kedaulatan
rakyat akan diwakilkan oleh beberapa orang yang sudah dipilih
oleh rakyat itu sendiri.
 Ciri pemilihan umum yakni sebuah kegiatan politik yang
dilaksanakan untuk memilih pihak dalam pemerintahan.
 Ciri kepartaian yakni partai akan menjadi media atau sarana
untuk menjadi bagian dalam melaksanakan sistem demokrasi.
 Ciri kekuasaan ialah adanya pembagian dan pemisah
kekuasaan.

9
 Ciri tanggung jawab ialah adanya tanggung jawab dari pihal
yang sudah dipilih untuk ikut dalam pelaksaan suatu sistem
demokrasi.

2.4 Kelebihan Sistem Demokrasi

1. Melindungi Kepentingan Rakyat


Demokrasi merupakan sistem yang melindungi
kepentingan rakyat. Kekuasaan yang sesungguhnya terletak di
tangan orang-orang yang mewakili rakyat banyak. Para wakil
rakyat dipilih dan harus bertanggung jawab kepada rakyat yang
memilihnya. Dengan cara ini, kepentingan sosial, ekonomi dan
politik rakyat menjadi lebih terjamin di bawah demokrasi.
2. Berdasarkan Prinsip Kesehatan
Demokrasi didasarkan pada prinsip kesetaraan. Semua
warga negara memiliki kedudukan sama di mata hukum. Semua
rakyat memiliki hak sosial, politik dan ekonomi yang sama dan
negara tidak boleh membedakan warga negara atas dasar kasta,
agama, jenis kelamin, atau kepemilikan.
3. Stabilitas dan Tanggungjawab dalam Pemerintahan
Demokrasi dikenal sebagai sistem yang stabilitas dan
efisien.Pemerintahan berjalan stabil karena didasarkan pada
dukungan publik. Dalam demokrasi perwakilan, wakil rakyat
mendiskusikan masalah negara secara menyeluruh dan
mengambil keputusan berdasarkan aspirasi rakyat. Di bawah
sistem monarki, elit kerajaan mengambil keputusan sesuai
keinginannya sendiri. Sedangkan di bawah kediktatoran,

10
diktator tidak melibatkan rakyat sama sekali dalam
pengambilan keputusan.
4. Pendidikan Politik kepada Rakyat
Demokrasi bisa berfungsi sebagai sekolah pendidikan
politik bagi rakyat. Rakyat akan ikut terdorong untuk
mengambil bagian dalam urusan negara.

5. Sedikit Peluang Revolusi


Karena demokrasi didasarkan pada kehendak publik,
terdapat kemungkinan kecil terjadi pemberontakan rakyat. Para
wakil dipilih oleh rakyat untuk melakukan urusan negara
dengan dukungan rakyat.
6. Pemerintahan Stabil
Demokrasi didasarkan pada kehendak rakyat sehingga
penyelenggaraan negara berjalan didasarkan atas dukungan
rakyat.Oleh karena itu, demokrasi dianggap lebih stabil
daripada bentuk pemerintahan lain.
7. Membantu Membentuk Rakyat menjadi Warga Negara
yang Baik
Keberhasilan demokrasi terletak pada bertumbuhnya
warga negara yang baik.Demokrasi menciptakan lingkungan
yang tepat untuk pengembangan kepribadian dan
menumbuhkan kebiasaan yang baik. Dalam demokrasi, rakyat
dilatih untuk memahami hak dan kewajiban mereka.
8. Berdasarkan opini publik
Pemerintahan demokrasi didasarkan pada keinginan
publik dan tidak didasarkan pada ketakutan pada penguasa.
Demokrasi berdiri di atas konsensus, bukan pada kekuasaan;

11
dengan warga negara memiliki kesempatan mengambil bagian
aktif dalam pemerintahan.

9. Secara Ekonomi biasanya Tumbuh Lebih Cepat


Kebebasan yang ditawarkan dalam struktur demokrasi
memungkinkan masyarakat umum untuk meraih hasil apa pun
yang mereka inginkan. Meskipun tetap terdapat batasan hukum
untuk mencegah seseorang merugikan orang lain, struktur
pemerintahan ini memberikan kebebasan untuk mencari
peluang kerja, berusaha, sekolah, atau bahkan tempat tinggal.

2.5 Kekurangan Sistem Demokrasi

1. Lebih Menekankan pada Kuantitas daripada Kualitas


Demokrasi tidak didasarkan pada kualitas tetapi pada
kuantitas. Partai mayoritas memiliki wewenang memegang
pemerintahan.
2. Pemerintahan oleh Orang tidak Kompeten
Demokrasi bisa saja dijalankan oleh orang-orang yang tidak
kompeten. Dalam demokrasi, setiap warga negara
diperbolehkan untuk mengambil bagian, sedangkan tidak semua
orang cocok dengan peran itu.
3. Berdasarkan Kesetaraan yang tidak Wajar
Konsep kesetaraan dalam demokrasi dianggap bertentangan
dengan hukum alam. Alam memberi setiap individu dengan
kecerdasan dan kebijaksanaan yang berbeda. Faktanya,
kemampuan tiap orang berbeda. Sebagian orang berani, lainnya
pengecut. Sebagian sehat, yang lain tidak begitu sehat. Sebagian
cerdas, yang lain tidak.

12
4. Pemilih tidak Tertarik pada Pemilu
Pemilih tidak selalu menunaikan hak pilihnya sebagaimana
seharusnya. Umum ditemukan tingkat partisipasi pemilih hanya
berada pada kisaran angka 50 sampai 60 persen saja.

5. Menurunkan Standar Moral

Satu-satunya tujuan kandidat adalah memenangkan


pemilihan. Mereka sering menggunakan politik uang dan
praktik bawah tangan lainnya agar terpilih. Kekuatan otot dan
uang bekerja bahu-membahu untuk memastikan kemenangan
seorang kandidat.

6. Demokrasi adalah Pemerintahan Orang Kaya


Demokrasi modern pada kenyataannya bersifat kapitalistik.
Pemilu dilakukan dengan uang. Para calon kaya membeli suara.
Pada akhirnya, rakyat mendapatkan pemerintahan plutokrasi
yang berbaju demokrasi.

7. Penyalahgunaan Waktu dan Dana Publik


Demokrasi bisa terjerumus pada pemborosan waktu dan
sumber daya. Dibutuhkan banyak waktu dalam perumusan
undang-undang. Banyak uang yang dihabiskan selama pemilu.

13
8. Tidak terjadi Pemerintahan yang Stabil
Ketika tidak ada partai yang manjadi mayoritas mutlak,
pemerintahan koalisi harus dibentuk. Koalisi partai politik
dengan pembagian kekuasaan hanya merupakan perkawinan
semu. Setiap kali terjadi benturan kepentingan, koalisi hancur
dan pemerintahan runtuh. Dengan demikian, pemerintah stabil
di bawah demokrasi bisa sulit dicapai.

9. Kediktatoran Mayoritas
Demokrasi dikritik karena menjadi legitimasi kediktatoran
mayoritas. Mayoritas diharuskan melindungi kepentingan
minoritas tetapi dalam praktiknya tidak selalu demikian.

10. Pengaruh Buruk dari Partai Politik

Partai politik merupakan dasar demokrasi. Partai politik


bertujuan merebut kekuasaan dengan cara yang sah. Namun
terkadang, anggota partai politik lebih mendahulukan
kepentingan partai dibanding kepentingan negara.

2.6 Pengertian Pemilu

Pemilihan umum (disingkat Pemilu) adalah proses


memilih seseorang untuk mengisi jabatan politik di
Indonesia tertentu. Jabatan tersebut beraneka ragam, mulai dari
jabatan presiden/eksekutif, wakil rakyat/Lembaga legislatif di
berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada

14
konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses
mengisi jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau ketua kelas,
walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan.
Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat
secara persuasif (tidak memaksa) dengan melakukan
kegiatan retorika, hubungan publik, komunikasi massa, lobi dan
lain-lain kegiatan. Meskipun agitasi dan propaganda di
Negara demokrasi sangat dikecam, namun dalam kampanye
pemilihan umum, teknik agitasi dan teknik propaganda banyak
juga dipakai oleh para kandidat atau politikus selalu
komunikator politik.

Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu juga disebut


konstituen, dan kepada merekalah para peserta Pemilu
menawarkan janji-janji dan program-programnya pada
masa kampanye. Kampanye di lakukan selama waktu yang
telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara.

Setelah pemungutan suara di lakukan, proses


penghitungan dimulai. Pemenang Pemilu ditentukan oleh aturan
main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah
ditetapkan dan disetujui oleh para peserta, dan di sosialisasikan
ke para pemilih. Pemilu merupakan salah satu bentuk sistem
politik di dunia. Pasalnya, pemilu mempunyai fungsi memberi
legitimasi atas kekuasaan yang ada dan bagi rezim baru. Dalam
pengertiannya, pemilihan umum adalah warga negara
melakukan kegiatan memilih orang atau sekelompok orang
untuk dijadikan pemimpin. Baik pemimpin negara atau

15
pemimpin pemerintahan. Artinya, pemerintahan itu dipilih oleh
rakyat.

2.7 Apa saja Azas dalam Pemilu

Asas pemilihan umum (Pemilu) yang dikenal sebagai Luber


Jurdil menjadi dasar pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) di
Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, asas memiliki
makna dasar dalam berpikir dan berpendapat, dasar cita-cita
organisasi, serta hukum dasar.

Selanjutnya, asas-asas Pemilu dirumuskan secara eksplisit


dalam peraturan perundang-undangan, baik dalam UU maupun
UUD. Menurut Undang-undang pasal 2 No. 7 Tahun 2017
menjelaskan asas pemilu sebagai prinsip langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil, yang dikenal sebagai luber dan jurdil.

Dalam konteks pelaksanaan Pemilu di Indonesia, asas “Luber”


yang merupakan singkatan dari “Langsung, Umum, Bebas, dan
Rahasia” telah ada sejak zaman Orde Baru. Selanjutnya, di era
reformasi, muncul juga asas “Jurdil” yang merupakan singkatan
dari “Jujur dan Adil”.

16
2.8 Apa syarat yang dapat menjadi Pemilih dan Pemilu

Aturan tenant syarat pemilih dalam pemilu telah termuat dalam


pasal 4 PKPU No. 7 Tahun 2022. Berikut ini syarat – syarat yang
harus dipenuhi untuk menjadi Pemilih dalam Pemilu yaitu sebagai
berikut :
 Genap berumur 17 tahun atau lebih pada hari pemungutan
suara, sudah kawin, atau sudah pernah kawin.
 Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
 Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) dibuktikan dengan KTP-el (e-KTP).
 Berdomisili di luar negeri yang dibuktikan dengan KTP-el (e-
KTP), Paspor dan/atau Surat Perjalanan Laksana Paspor.
 Bagi Pemilih belum mempunyai KTP-el (e-KTP) dapat
menggunakan Kartu Keluarga (KK).
 Tidak sedang menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia
(TNI) atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
(Polri).

2.9 Pelaksanaan Pemilihan Ketua OSIS di lingkungan Sekolah

Dikutip dari buku Menangkap Makna dalam Dinamika


Pendidikan, Moh. Kurnia Dipraja (2019:88), terdapat beberapa
langkah dalam tata cara pemilihan ketua OSIS dengan adil dan
benar di lingkungan sekolah. Berikut ini adalah langkahnya:

17
1. Pengajuan Pencalonan Ketua OSIS
Pertama dalam pemilihan ketua OSIS, siswa diarahkan
untuk tampil berani mengajukan diri sebagai calon ketua OSIS.
Misalnya dalam sebuah Latihan Dasar Kepemimpinan OSIS
(LDK OSIS), peserta LDK OSIS mengajukan diri sebagai calon
ketua OSIS.
2. Kampanye Calon Ketua OSIS
Kedua, calon ketua OSIS diberikan kesempatan untuk
berkampanye dalam upaya memperoleh pendukung melalui visi
misi yang dibuat. Proses kampanye ini harus dilakukan tanpa
ada kecurangan.

3. Program Kerja oleh Calon Ketua OSIS

Selanjutnya siswa belajar untuk memberikan dukungan


secara fair dengan menjadi tim sukses salah satu calon.
Berdiskusi membuat program kerja yang akan dilaksanakan
apabila calon yang didukungnya menang.

4. Pemilu Pemilihan Ketua OSIS

Langkah selanjutnya, siswa belajar untuk menggunakan hak


pilihnya dengan memilih ketua OSIS secara langsung, umum,
bebas dan rahasia. Pemilu Ketua OSIS ini dapat
diselenggarakan semirip mungkin dengan pemilihan umum baik
Pilpres maupun Pilkada/Pilgub.

18
5. Pengumuman Ketua OSIS Terpilih

Terakhir, guru atau pembina OSIS maupun ketua OSIS pada


periode sebelumnya dapat memberikan pengumuman ketua
OSIS terpilih. Proses ini juga membiasakan siswa untuk berjiwa
besar dalam menerima kekalahan apabila mereka tidak terpilih
menjadi ketua OSIS.

2.10 Cara memilih Ketua OSIS dan Wakil Ketua OSIS

 Menjaring Nama Kandidat Ketua OSIS

Dalam rapat di jaring nama kandidat Ketua OSIS sebanyak 6


nama yang bukan dari kelas IX. Artinya, kandidat Ketua OSIS
sebaiknya dari siswa kelas VII dan VIII. Penjaringan di lakukan
dengan cara meminta peserta rapat untuk mencalonkan diri. Jika
tidak ada yang mau mencalonkan diri maka selanjutnya meminta
siapa nama kandidat yang perlu di usulkan untuk menjadi peserta
pemilihan Ketua OSIS.

 Menetapkan Nama Kandidat Ketua OSIS

Setelah menjaring nama kandidat, MPK menetapkan nama


kandidat yang ikut pemilihan Ketua OSIS. Setelah menetapkan
nama kandidat, MPK meminta saran kepada Pembina OSIS di
sampaikan kepada kandidat Ketua OSIS yang ikut pemilihan
OSIS.

 Menentukan Jadwal Visi dan Misi


Pengurus MPK menentukan jadwal penyampaian Visi dan Misi.

19
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang


mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang
sama bagi semua warga negara. Prinsip demokrasi dibedakan
menjadi dua yaitu Prinsip Demokrasi Sebagai Sistem Politik dan
Prinsip Non-demokrasi (Kediktatoran).

Demokrasi memiliki banyak jenisnya, yaitu Demokrasi menurut


cara aspirasi rakyat (Demokrasi Langsung, Demokrasi Tidak
Langsung) dan Demokrasi (Berdasarkan Prinsip Ideologi,
Demokrasi Liberal, Demokrasi Rakyat, Demokrasi Pancasila).

Menurut Undang-undang pasal 2 No. 7 Tahun 2017


menjelaskan asas pemilu sebagai prinsip langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil, yang dikenal sebagai luber dan jurdil.

3.2 Saran

Siswa/I perlu meningkatkan pemahaman tentang demokrasi,


khususnya demokrasi yang berlaku di Indonesia. Dengan adanya
pemahaman siswa/i tentang demokrasi hal ini akan menimbulkan
kepercayaan siswa/i tentang demokrasi sehingga akan memberikan
dukungan terhadap hal-hal yang berlaku dalam demokrasi tersebut

20
dan pada akhirnya siswa/i akan memiliki perilaku atau mau untuk
berperilaku sesuai dengan demokrasi sebagaimana semestinya.

21
DAFTAR PUSTAKA

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/5c38d
e8a798f624eab38b1fe6f7e97ff.pdf

https://tirto.id/apa-itu-pemilihan-umum-tujuan-pemilu-berapa-
tahun-sekali-gFmL

https://www.bladjar.com/kelebihan-dan-kekurangan-demokrasi/

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/29/200000069/8-
jenis-demokrasi-di-dunia

https://fahum.umsu.ac.id/asas-pemilihan-umum-pemilu-di-
indonesia/

22

Anda mungkin juga menyukai