Anda di halaman 1dari 3

BAB 6 BERPIKIR KOMPUTASIONAL UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH

A. KONSEP BERPIKIR KOMPUTASIONAL

PENGERTIAN

Kemampuan berpikir yang perlu dikuasai sejak pendidikan dasar adalah “Computational
Thinking“ (CT). CT adalah proses berpikir untuk memformulasikan persoalan dan solusinya,
sehingga solusi tersebut secara efektif dilaksanakan oleh sebuah agen pemroses informasi
("komputer", robot, atau manusia). CT adalah sebuah metoda dan proses berpikir untuk
penyelesaian persoalan dengan menerapkan:
- Dekomposisi dan formulasi persoalan, sedemikian rupa sehingga dapat diselesaikan
dengan cepat dan efisien serta optimal dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu;
- Organisasi dan analisis data secara logis;
- Representasi data melalui abstraksi dalam bentuk model, dan melakukan simulasi;
- Otomasi solusi melalui berpikir algoritmik (langkah-langkah yang terurut);
- Identifikasi, analisis, dan implementasi solusi yang mungkin dengan tujuan langkah dan
sumberdaya yang efisien dan efektif;
- Pengenalan pola persoalan, generalisasi serta mentransfer proses penyelesaian persoalan
ke sekumpulan persoalan sejenis.

CT adalah sebuah cara berpikir untuk memecahkan persoalan, merancang sistem, memahami
perilaku manusia. CT melandasi konsep informatika. Di dunia saat ini dimana komputer ada
di mana-mana untuk membantu berbagai segi kehidupan, CT harus menjadi dasar bagaimana
seseorang berpikir dan memahami dunia dengan persoalan-persoalannya yang semakin
kompleks. CT berarti berpikir untuk menciptakan dan menggunakan beberapa tingkatan
abstraksi, mulai memahami persoalan sehingga mengusulkan pemecahan solusi yang efektif,
efisien, “fair” dan aman. CT berarti memahami konsekuensi dari skala persoalan dan
kompleksitasnya, tak hanya demi efisiensi, tetapi juga untuk alasan ekonomis dan sosial.
Berpikir komputasi adalah teknik pemecahan masalah yang sangat luas wilayah
penerapannya. Tidak mengherankan bahwa memiliki kemampuan tersebut adalah sebuah
keharusan bagi seseorang yang hidup pada abad ke dua puluh satu ini. Seperti juga bermain
musik dan belajar bahasa asing, Computational Thinking melatih otak untuk terbiasa berfikir
secara logis, terstruktur dan kreatif.

Pemikiran Komputasi adalah sistem pemahaman dan pemecahan masalah dengan cara logis
yang dapat dimengerti oleh orang dan komputer. Ini adalah kemampuan untuk
mengintegrasikan kreativitas dan wawasan manusia dengan kekuatan komputasi mesin

Karakteristik berpikir komputasi adalah:

- Mampu memberikan pemecahan masalah menggunakan komputer atau perangkat lain.


- Mampu mengorganisasi dan menganalisa data.
- Mampu melakukan representasi data melalui abstraksi dengan suatu model atau simulasi.
- Mampu melakukan otomatisasi solusi melalui cara berpikir algoritma. dan sumber daya
yang efisien dan efektif.
- Mampu melakukan generalisasi solusi untuk berbagai masalah yang berbeda.

Apapun masalah yang Anda hadapi, beberapa langkah mendasar: identifikasi - tentukan -
periksa - tindakan - lihat – IDEAL :

1. Identifikasi masalahnya
2. Tentukan masalahnya
3. Periksa pilihannya
4. Bertindak dalam sebuah rencana
5. Lihatlah konsekuensinya

a. Mengevaluasi masalah

- Mengklarifikasi sifat suatu masalah


- Merumuskan pertanyaan
- Mengumpulkan informasi secara sistematis
- Mengumpulkan dan mengatur data
- Mengkensor dan meringkas informasi
- Mendefinisikan tujuan yang diinginkan

b. Mengelola masalah
- Menggunakan informasi yang dikumpulkan secara efektif
- Memecah masalah menjadi bagian yang lebih kecil dan lebih mudah diatur
- Menggunakan teknik seperti brainstorming dan pemikiran lateral untuk
mempertimbangkan pilihan
- Menganalisis pilihan ini secara lebih mendalam
- Mengidentifikasi langkah-langkah yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan

c. Pengambilan keputusan
- memutuskan antara pilihan yang mungkin untuk tindakan apa yang harus diambil
- memutuskan informasi lebih lanjut untuk dikumpulkan sebelum mengambil tindakan
- menentukan sumber daya (waktu, pendanaan, staf dll) untuk dialokasikan untuk masalah
ini

d. Menyelesaikan masalah
- Menerapkan tindakan
- Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan lainnya; mendelegasikan tugas
- Meninjau kemajuan

e. Meneliti hasilnya
- Pemantauan hasil tindakan yang dilakukan
- Mengkaji ulang masalah dan proses pemecahan masalah untuk menghindari situasi
serupa di masa depan

Contoh Computational Thinking (CT) :


Bagaimanakah membuat “Browniz” yang lezat sebanyak 100 box dengan efektif dan
efesien ?
Decomposition : Kemampuan memecah data, proses atau masalah (kompleks) menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil atau menjadi tugas-tugas yang mudah dikelola.
Misalnya memecah struktur komponen dasar pembentuk Browniz menjadi Tepung, Telur,
Gula, Mentega, Coklat, Susu, Keju, Backing Powder, Air.

B. MENERAPKAN CARA BERPIKIR KOMPUTASIONAL

Computational Thinking (CT) adalah sebuah kemampuan berpikir untuk menyelesaikan suatu
permasalahan secara menyeluruh, logis, dan teratur. Berpikir komputasi adalah teknik
pemecahan masalah yang sangat luas wilayah penerapannya, bukan hanya untuk
menyelesaikan masalah seputar ilmu komputer saja, melainkan juga untuk menyelesaikan
berbagai masalah di dalam kehidupan sehari-hari.

Cara mengimplementasikan Computational Thinking adalah dengan memahami masalah,


mengumpulkan semua data, lalu mulai mencari solusi sesuai dengan masalah. Dalam
Computational Thinking, ada yang disebut dengan dekomposisi yaitu kita memecah suatu
masalah yang komplek menjadi masalah-masalah yang kecil untuk diselesaikan

Computational Thinking di Kehidupan Sehari-hari


1. Memasak nasi
Contoh yang paling mudah dalam sehari - hari adalah memasak nasi. Memasak
nasi pun juga melibatkan computational thinking. Pertama adalah dekomposisi.
Dalam memasak nasi,tentu kita pecahkan dulu masalah besar menjadi masalah
kecil seperti menyiapkan beras, air, tempat nasi, rice cooker. Kemudian ada
pengenalan pola. Kalau dalam kasus memasak nasi, kita harus bisa mengenali
pola yang ada seperti harus memasak air dulu baru memasak beras atau
menyalakan rice cooker. Metode ketiga adalah abstraksi. Seperti contoh, berapa
banyak beras yang kita butuhkan untuk makan nanti. Dan yang terakhir adalah
algoritma. Contohnya dari sehari - hari dalam memasak nasi. Pertama - tama
memasukkan beras sebanyak yang dibutuhkan, kemudian masukkan air lalu
kemudian menyalakan rice cooker.

Anda mungkin juga menyukai