Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pada saat ini kebutuhan akan kerajinan tangan yang ramah lingkungan sangat
diperlukan, walaupun seiring kemajuan zaman banyak orang meninggalkan produk
handmade yang berasal dari limbah, dan beralih ke produk modern, dengan bahan-
bahan impor, maka dari itu saya menginginkan adanya inovasi produk yang berbahan
dasar limbah, tetapi tetap terkesan indah. Biasanya mereka lebih suka membeli hiasan
yang dibuat oleh suatu pabrik dari pada membeli kerajinan tangan buatan tangan, oleh
karena itu dimanfaatkanlah usaha makanan untuk merubah mindset pelanggan
mengenai kerajinan tangan dari limbah, dari pemikiran inilah saya mempunyai ide
untuk membuat bisnis kerajinan tangan.
B. Identifikasi usaha
Nama usaha : Thisya shop
Pemilik usaha : Titis El-Desya Ramadhani
Alamat usaha : Jl. Merpati Kompleks Perumahan Mahkota Indah
Contak person : 087844364212
C. Ruang lingkup usaha
Ruang lingkup usaha yang saya rintis ini masih ruang lingkup usaha
perumahan kecil, sehingga kami ingin mengembangkan usaha lebih besar lagi, usaha
ini sangat menjanjikan karena banyak yang menginginkan hiasan ramah lingkungan,
dan juga karena dompet koin dari karton susu ini bisa dibeli oleh semua kalangan
dengan harga yang sangat terjangkau.
D. Tujuan usaha
1. Memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Menciptakan peluang usaha baru.
3. Menerapkan kemampuan berwirausaha.
4. Memunculkan bakat untuk berbisnis.
5. Mendapat penghasilan.

1
BAB II
DESKRIPSI USAHA

A. Jenis usaha
Menjual produk kerajinan tangan berbahan dasar limbah berupa dompet koin
dari karton susu dengan bahan yang mudah didapat serta memiliki unsur estetika dan
fungsional karena didesain khusus untuk konsumen.
B. Prospek usaha
Usaha yang saya dirikan ini adalah usaha yang berkelas menengah, karena
orang Indonesia bahkan luar Indonesia tahu dengan produk kerajinan tangan,
sehingga memungkinkan untuk berprospek ke masa depan yang maju, dalam usaha ini
tingkat persaingan mudah diatasi karena wirausahawan ini kreatif dan inovatif
sehingga hasil yang kami peroleh pun bisa maksimal.
C. Analisis persaingan usaha
 Strength ( Kekuatan )
Dompet koin dari karton susu ini sangat indah berbeda dengan yang lainnya,
dan berinovasi terbaru, bukan hanya fungsinya sebagai penyimpan uang
kembalian dengan penampilan yang kecil dan mudah dibawa namun juga
penampilannya yang indah.
 Weakness ( Kelemahan )
Dompet koin dari karton susu ini tidak memiliki musim penjualan, yang
artinya tidak akan ada masanya ketika banyak pembeli untuk mencari produk
kami.
 Opportunity ( Peluang )
Produk ini akan sangat berpeluang masuk dihati para pembelinya, fungsinya
sebagai penyimpan uang kembalian dengan penampilan yang kecil dan mudah
dibawa juga penampilannya yang indah menjadi daya tarik utama pembeli
untuk memilikinya.
 Threatment ( Ancaman )
Dompet koin dari karton susu sangat mudah untuk memasuki pasar, namun
seiring dengan berkembangnya zaman, orang-orang akan memilih untuk
membeli produk prabik yang lebih kuat dan tahan lama yang dapat
menjadikan kerugian.

2
D. Tahapan produksi
1. Alat
a. Gunting.
b. Penggaris.
c. Polpen.
2. Bahan
a. Karton susu bekas yang sudah dibersihkan.
b. Kain perca atau sisa yang tidak dipakai.
c. Kain flanel sisa.
d. Lem “White Glue”, Lem tembak dan Castol.
3. Cara pembuatan
a. Buka lipatan karton susu di bagian bawah dan atas.
b. Gunting bagian atas karton susu yang ada tutupnya.
c. Gunting bagian bawa karton susu.
d. Tandai tengah karton lalu lipat menjadi 2.
e. Lipat samping karton sehingga menjorok kedalam.
f. Lipat lagi menjadi tiga bagian dengan menggunakan penggaris dan pena.
g. Gunting bagian atas sehingga menghasilkan satu sisi saja sebagai tutup
dompet.
h. Buka bagian tengah karton dengan hati-hati.
i. Bentangkan karton.
j. Potong kain dengan lebih besar daripada ukuran karton susu.
k. Lumuri bagian luar karton dengan White Glue.
l. Tempel kain ke bagian luar karton yang telah diberi lem lalu rekatkan.
m. Rapikan bagian sisi-sisi kain, lalu lipat dan tempelkan ke bagian dalam
karton.
n. Lipatlah kembali karton susu dengan pola semula, lem bagian tengah
karton yang tadi di lepas secara hati-hati dengan castol. Rekatkan.
o. Lipat lagi bagian bawah karton keatas dan rekatkan menggunakan castol.
p. Tunggu beberapa saat agar lemnya mengering.
q. Terakhir, hias dengan kain flanel sisa.

3
4. Contoh produk yang sudah jadi

4
BAB III

ASPEK PEMASARAN

A. Tujuan pemasaran
Adalah untuk mengenalkan produk saya kepada masyarakat, sehingga
masyarakat bisa tertarik dengan produk kerajinan tangan yang saya promosikan
sehingga nilai beli bisa lebih tinggi, dan juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen yang makin hari makin meningkat.
B. Konsep pemasaran
1. Produk
Produk yang saya pasarkan adalah jenis kerajinan tangan yang saya desain
dengan inovasi yang berbeda dengan yang lainnya.
2. Tempat
Tempat yang akan saya jadikan pemasaran adalah wilayah Kota Palu dan
wilayah strategis lainnya yakni daerah tengah kota, agar pemasaran bisa laku
lebih cepat.
3. Harga
Harga yang saya tawarkan sangat terjangkau, sesuai dengan harga yang sudah
beredar di pasaran dengan kualitas yang teruji.
4. Promosi
Promosi usaha yang saya lakukan yakni dengan membuat brosur melalui
internet atau jejaring sosial, agar tidak hanya orang dekat saja yang
mengetahui tapi orang jauhpun bisa tahu usaha saya.
5. Distribusi
Distribusi produk saya melalui toko yang menjual berbagai hiasan maupun
disimpan di rumah agar para tamu bisa langsung membelinya di rumah, dan
agar masyarakat cepat tahu tentang produk yang saya pasarkan.

5
BAB IV
ASPEK FINANSIAL
A. Permodalan
Modal pribadi : Rp. 6000
Total modal : Rp. 6000
B. Rencana anggaran biaya (RAB)
Biaya perlengkapan dan peralatan perminggu
1. Castol 1 bungkus =Rp 6. 000
2. White Glue 1 bungkus =Rp.18.000
Jumlah =Rp 24.000
a. Biaya operasional
Biaya transportasi : Rp 10.000 x 3 = Rp 30.000
C. Harga pokok penjualan
Harga pokok = Biaya bahan baku/ jumlah produksi
= Rp. 24 .000/ 4
= Rp. 9.000/ unit
D. Harga jual produk
Harga jual = harga pokok + (50% laba x harga pokok)
= Rp. 6.000 + (50% x Rp. 6000)
= Rp. 10. 500 + Rp.3.000
= Rp. 9.000/ unit
E. Analisa pendapatan
1. Pendapatan kotor perhari
= ( harga jual x jumlah produksi ) – bahan baku
= (Rp 9.000 x 4) – Rp 6.000
= Rp 30.000
2. Pendapatan kotor perbulan
= ( pendapatan kotor perhari x hari kerja ) – biaya operasional
= ( Rp 30.000 x 22 ) – Rp 30.000
= Rp 660.000 – Rp 30.000
= Rp 630.000

6
3. Pendapatan kotor pertahun
= ( pendapatan kotor perbulan x 12 ) – ( peralatan & perlengkapan )
= ( Rp 630.000 x 12 ) - Rp 6.000
= Rp 7.560.000 – Rp 6.000
 = Rp 7.500.000

7
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berwirausaha merupakan peluang mengembangkan usaha sesuai kemampuan
pribadi masing masing, namun seorang wirausaha harus mempunyai kecakapan dalam
melihat analisis SWOT, sehingga dapat mengembangkan usaha dengan baik dan
lancar, tidak menimbulkan kegagalan produksi ditengah jalan, maka seorang
wirausaha harus merencanakan usaha semaksimal mungkin, agar usaha berkembang
dengan cepat seorang wirausaha harus menjalin partner usaha dengan pengusaha lain,
tidak hanya mendirikan usaha sendiri, tapi rintislah usaha bercabang agar
kelangsungan usaha berpotensi meluas.
B. Kritik dan saran
Saya menyarankan pembaca agar :
1. Gunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threatment)
secara matang.
2. Memperhitungkan rencana anggaran biaya yang harus dikeluarkan secara
cermat dan tepat.
3. Bersikap terbuka dan jujur terhadap partner usaha maupun konsumen agar
terjalin kepercayaan dan kerja sama yang baik.
4. Pikirkan matang-matang dalam bertindak dan mengambil keputusan.
5. Pikirkan prospek usaha kita agar tahu bagaimana perkembangan masa depan
bisnis kita selanjutnya, namun jangan sampai terlena terhadap kelangsungan
usaha.

Anda mungkin juga menyukai