Anda di halaman 1dari 71

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan Syukur kehadirat Allh SWT, atas selesainya Modul Ajar
Pengukuran Dalam Kegiatan Ilmiah ini, Modul Ajar ini disusun sebagai modul utama peserta
didik dalam proses pembelajaran secara Luring/ tatap muka di sekolah ataupun xecara Daring.
Modul Ajar ini dibuat dengan menggunakan Bahasa yang mudah dicerna oleh siswa tetapi tidak
menghilangkan substansi dan keilmiahan dari sebuah Modul Ajar.

Mata pelajaran IPA-FISIKA membekali peserta didik dengan seperangkat pengetahuan,


keterampilan, dan sikap sesuai dengan karakter yang ingin dicapai dalam dimensi Profil Pelajar
Pancasila. Lingkup materi mata pelajaran IPA-FISIKA meliputi pemahaman konsep dan
ketrampilan proses sesuai dengan karakteristik mata pelajaran IPA-FISIKA

Melalui modul ajar ini diharapkan, memberikan kontribusi dalam membentuk peserta
didik yang mempunyai kompetensi abad 21 dalam era industry 4.0. Lebih lanjut dengan
memanfaatkan modul ini, akan membiasakan peserta didik bernalar kritis dalam menghadapi
permasalahan, bekerja mandiri, mampu berkolaborasi serta kreatif dalam menemukan solusi
permasalahan kehidupan.
Terima Kasih Tidak Terhingga Kepada pihak-pihak yang tidak dapat di sebutkan satu-
satu, yang paling utama adalah,
1. Kepala SMAN 1 Balongpanggang yang memberikan kesempatan dan mendukung guru-
guru untuk mengembangkan dan menggunakan bahan ajar yang ada.
2. Pengawas Pembina SMAN 1 Balongpanggang sebagai pembimbing utama yang selalu
memberikan pengetahuan dan pengalaman nya dalam penyusunan bahan ajar.
3. Fasilitator/ Pelatih ahli yang dengan sabar membimbing dalam menyelesaikan modul ajar
ini
4. Guru-Guru SMAN 1 Balongpanggang Yang selalu kompak dalam proses pembuatan
modul ajar ini.
Akhirnya, tegur sapa, saran, dan kritik dari kalangan akademisi dan pengguna bahan ajar
ini sangat penulis harapkan demi kemajuan di bidang Pendidikan

Gresik,
Penulis
Tujuan dan Karakteristik Mata Pelajaran

Dengan mempelajari ilmu fisika, peserta didik dapat:

1. Membentuk sikap religius melalui fisika dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam
serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa;
2. Memupuk integritas dan sikap, jujur, adil, bertanggung jawab, menghormati martabat
individu, kelompok, dan komunitas, serta berkebhinekaan global;
3. Memperdalam pemahaman tentang prinsip-prinsip fisis alam semesta yang konsisten
sehingga memiliki kemampuan berfikir kritis dilengkapi dengan keterampilan penalaran
kuantitatif;
4. Memiliki sikap ilmiah, mengembangkan rasa ingin tahu, pengalaman untuk dapat
merumuskan masalah secara kreatif, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan,
merancang dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan
data, serta mengomunikasikan hasil percobaan baik lisan maupun tulisan secara mandiri;
dan
5. Memahami kekuatan dan keterbatasan diri untuk mendukung pembelajaran dan
pengembangan diri, memiliki keinginan dalam mengembangkan pengalaman belajar, dan
menjadi pemelajar sepanjang hayat.
Cara Menggunakan Modul Ajar

1. Modul ajar ini dirancang untuk membantu guru pengajar kelas 10 SMA (Fase E) yang berada di

sekolah penggerak untuk melaksanakan kegiatan di mata IPA-FISIKA

2. Di dalam modul ajar ini ada beberapa aktivitas yang saling berkaitan, dengan beberapa formatif

asesmen sebagai diagnostik asesmendan asesmen sumatif sebagai ujung dari proses pembelajaran.

Disarankan agar modul ajar ini dilakukan pada semester 1, sesuai dari urutan di alur tujuan

pembelajaran.

3. Waktu yang direkomendasikanuntuk pelaksanaan modul ajar ini adalah 5 kali tatap muka dengan

durasi 10 JP. Sebaiknya ada jeda waktu antar aktivitas agar di satu sisi para guru mempunyai waktu

yang cukup untuk melakukan persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi peserta didik.

Selain itu peserta didik juga mempunyai waktu untuk berpikir, melakukan aktivitas refleksi, dan

menjalankan masing-masing aktivitas tersebut dengan baik.


INFORMASI UMUM

Nama Penyusun : Edy Hariyanto, S.Si.

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Balongpanggang

Tahun : 2021-2022

Fase : E

Kelas : X ( Sepuluh )

Alokasi Waktu : 5 pertemuan ( 5 x @ 2 JP )

Kompetensi awal : 1. Peserta didik telah mempelajari Langkah-langkah pada


metode ilmiah
2. Peserta didik telah mempelajari dasar-dasar Pengukuran
3. Peserta didik telah mempelajari dasar-dasar dalam
Langkah-langkah pada metode ilmiah.
4. Peserta didik cenderung mengalami miskonsepsi p a d a
p e m b e l a j a r a n s e b e l u m n y a t e n t a n g pembacaan
skala utama bergeser/tidak mengacu pada nol skala nonius.
5. Peserta didik cenderung mengalami miskonsepsi satuan
jangka sorong dan mikrometer sekrup tidak tepat
6. Peserta didik cenderung mengalami miskonsepsi pada
pembelajaran sebelumnya tentang peran angka nol sebagai
angka penting dan angka tidak penting
7. Peserta didik cenderung mengalami miskonsepsi pada
pembelajaran sebelumnya tentang peran angka nol sebagai
angka penting dan angka tidak aturan pembulatan angka.

Profil Pelajar Pancasila : Beriman Mampu mengidentifikasi masalah lingkungan hidup


dan di tempat ia tinggal dan melakukan langkah-langkah
Bertakwa konkrit yang bisa dilakukan untuk menghindari
Kepada kerusakan lingkungan.
Tuhan Mewujudkan rasa syukur dengan membangun
Yang Maha kesadaran peduli lingkungan alam dengan
Esa menciptakan dan mengimplementasikan solusi dari
permasalahan lingkungan yang ada.
Mandiri Mengemukakan ide pada saat diskusi dan praktikum.
Bertanggung jawab selama proses belajar.
Kreatif Membuat presentasi dari hasil diskusi yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak
Bernalar a. Mencari Informasi yang dapat diperoleh dari
Kritis internet
b. Dapat memilih referensi informasi yang
dapat dipertanggungjawabkan dan dari
sumber-sumber informasi yang terpercaya.
c. Dapat secara bersama kelompok menganlisa
dan mengambil keputusan.
Gotong Siswa bersama kelompok secara sukarela melakukan
Royong kegiatan penyelesaian tugas dapat dikerjakan dan
berjalan lancar, mudah dan ringan. Masingmasing
siswa dapat dengan mudah berkolaborasi, saling
peduli dan berbagi.

Sarana dan Prasarana : 1. Modul ajar


2. Laptop/HP
3. LCD
4. Video
5. Powerpoint
6. LKPD

Target Peserta didik : Reguler/tipikal

Model Pembelajaran : Project based Learning Dengan Pendekatan Cooperatif Learning


KOMPONEN INTI

1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu :
Pertemuan ke-1:
1. Menyebutkan macam-macam alat ukur
2. Mengelompokkan alat ukur berdasarkan besaran-besaran fisis terkait.
3. Membedakan alat ukur yang memiliki besaran yang sama.
4. Menentukan dimensi dari suatu besaran turunan.
Pertemuan ke-2 :
5. Menjelaskan cara mengukur menggunakan alat ukur panjang
6. Melakukan pengukuran dengan alat ukur panjang
Pertemuan ke-3 :

7. Melakukan pengolahan data hasil pengukuran dengan


menggunakanaturan angka penting.
8. Menuliskan hasil pengukuran dengan menggunakan aturan penulisan notasi ilmiah
Pertemuan ke-4 :

9. Menentukan nilai ketidakpastian pada pengukuran berulang.


10. Merancang percobaan untuk menyelidiki suatu kasus terkait pengukuran.

2. PEMAHAMAN BERMAKNA
Memahami langkah-langkah metode ilmiah dan alat ukur sehingga mampu
menggunakannya untuk melakukan pengukuran secara benar dalam kehidupan sehari-hari
dengan menerapkan tingkat ketelitian alat ukur

3. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Mengapa perlu belajar tentang alat ukur dan cara menggunkannya dengan benar ?
2. Mengapa Setiap alat ukur mempunyai skala dan tingkat ketelitian yang berbeda-beda ?
3. Bagaimana cara menuliskan ukuran virus atau ukuran massa bumi agar mudah dibaca ?
4. Mengapa dalam mengukur suatu benda tidak boleh hanya satu kali tetapi harus
dilakukan berulang ?
4. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
A. Persiapan oleh Guru
a. Menyiapkan modul ajar
b. Menyiapkan sumber belajar yang relevan
c. Menyiapkan Instrumen Asesmen dan Penilaian
B. Persiapan oleh Siswa
a. Memahami apa yang dimaksud pembelajaran berbasis projek
b. Menyiapkan Buku dan sumber belajar penunjang pembelajaran
5. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
(Subbab: 1.1. Macam-macam Alat Ukur dan 1.2. Besaran, Satuan, dan Dimensi)
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan ( 2 JP )

Tahapan/
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar Kata Kunci
Langkah

PTM dan Apersepsi


1. Guru mengajak peserta didik
Sumber Belajar • Alat-alat
Daring/asin Utama : ukur
melakukan penilaian diri ( self
kronus ● Buku Siswa
assessment ) dan asesmen diagnostic • Alat ukur
Aktivitas 1.1 panjang
mengenai pemahaman awal tentang
Buku siswa
pengukuran • Besaran,
Aktivitas 1.2
2. Guru mengarahkan peserta didik satuan,
dan materi
mengamati kasus dengan konteks dan
darisubbab
keselamatantransportasi kaitannya dimensi
1.2
dengan pengukuran. • Nilai
Buku Siswa
○ Alternatif pengamatan 1: ketidak-
Aktivitas 1.3
Peserta didik dapat mengamati pastian
Buku Siswa
kasuspembuka yang tersedia di tunggal
Aktivitas 1.4
halaman awal bab Buku Siswa. sekrup
○ Alternatif pengamatan 2: Peserta
• Aturan
didik dapat membaca tautan
penulisan
beritayang diberikan guru Sumber Belajar
hasil
mengenai keselamatan Tambahan :
penguku
transportasi. Sumber bacaan
ran
yang relevan di
3. Guru memberikan kesempatan pada
internet
peserta didik untuk menyampaikan
tentangmacam-
informasi apa yang didapatkan dari
macamalat
berita tersebut atau bertanya
ukur.
mengenai berita tersebut secara
tertulis pada buku latihan peserta Sumber bacaan

didik masing-masing maupun secara yang relevan di

lisan. internet
tentang
4. Guru mengajak peserta didik untuk
Tahapan/
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar Kata Kunci
Langkah

berpikir dalam konteks kasus komponen-


tersebut dengan pertanyaan komponen
berikut. jangka sorong
○ Untuk meminimalisir dan
kecelakaan akibat baut ban mikrometer
patah terulang kembali, sekrup, dan
bagaimana cara memastikan cara membaca
ukuran baut sudah sesuai jangka sorong
dengan murnya? dan
○ Bagaimana cara memastikan mikrometer
bahan material mur dan baut sekrup.
yang digunakan pada ban sudah
benar ?

PTM dan Konstruksi 1. Guru Mengajak peserta didik untuk


Daring/asin Pengetahuan Ajaklah peserta didik diminta
kronus untuk mengamati beberapa
contoh alat-alat ukur yang
digunakan dalam kehidupan
sehari-hari pada Gambar 1.3.
Berikan penjelasan bahwa masih
banyak alat-alat ukur lainnya yang
digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.

2. Guru mengarahkan peserta didik


untuk menyebutkan macam-macam
alat ukur yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari beserta
fungsinya padaAktivitas 1.1.

3. Guru mengarahkan peserta didik


untuk mengkritisi hal-hal apa saja
yang membedakan alat-alat ukur
tersebut dan menyampaikan
Tahapan/
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar Kata Kunci
Langkah

jawabannya secara lisan.

4. Guru mengarahkan peserta didik


untuk melakukan aktivitas kecil
tentang komponen pengukuran
yang tersedia pada Subbab 1.2
Besaran, Satuan, dan Dimensi.

5. Guru memberi kesempatan pada


peserta didik untuk membaca
Subbab 1.2 Besaran, Satuan, dan
Dimensi.

6. Guru mengulang kembali


pertanyaan tentang hal-hal apa
saja yang membedakan alat-alat
ukur tersebut.

7. Guru memberi konfirmasi bahwa


tiap alat ukur memiliki besaran,
satuan, dan dimensi yang berbeda

Daring/ Aplikasi
1. Guru menuntun peserta didik untuk
asinkronus Konsep mengerjakan Aktivitas 1.2
dan bersama-sama dalam kelompok
PTM/sinkro diskusi kecil beranggotakan dua
nus
sampai tiga orang.

2. Guru mengarahkan peserta didik


untuk membuat dan mengisi
tabel soal nomor 1 pada buku
latihan masing-masing terlebih
dahulu. Berikan batasan waktu
pengerjaan yang disesuaikan dengan
kondisi peserta didik di kelas
tersebut.

3. Setelah peserta didik selesai


Tahapan/
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar Kata Kunci
Langkah

mengerjakan, Guru mengarahkan


peserta didik untuk menemukan
alat ukur yang mengukur besaran
dengan dimensi yang sama.
4. Guru mengarahkan peserta didik
untuk menjawab pertanyaan nomor
2.
5. Untuk menjawab pertanyaan nomor
2, Guru meminta peserta didik
untuk menuliskan pendapat pada
buku latihan masing-masing
mengapa ada dua alat ukur berbeda
yang mengukur dimensi yang sama.
Berikan batasan waktu pengerjaan
yang disesuaikan dengan kondisi
peserta didik di kelas tersebut
6. Guru memberikan kesempatan
pada peserta didik untuk
menyampaikan jawaban nomor 2.
Setelah itu, jelaskan bahwa peserta
didik akan bersama-sama mencoba
membandingkan beberapa alat
ukur yang memiliki besaran yang
sama pada pertemuan berikutnya

PTM dan Refleksi 1. Guru mengarahkan peserta didik


Daring/asin Pembelajara menuliskan poin-poin
kronus n pembelajaran yang telahdiperoleh
pada bab ini di buku latihan.

2. Guru meminta perwakilan peserta


didik untuk membacakan apa yang
telahdipelajari pada pertemuan hari
ini
Tahapan/
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar Kata Kunci
Langkah

3. Berikanlah umpan balik kepada


peserta didik.

a. Terdapat dua komponen hasil


pengukuran, yaitu besaran dan
satuan. Besaran merupakan
apa yang sedang diukur,
sedangkan satuan merupakan
ukuran yang menjadi acuan
pengukuran.
b. Pada bidang fisika istilah
besaran yang serumpun
apabila dilihat dari satuannya,
contohnya panjang, lebar,
tinggi, diameter, jarak,
perpindahan, dan sejenisnya
termasuk dalam kategori
satuan panjang. Agar
dimudahkan, besaran-besaran
serumpun tersebut dinyatakan
dalam suatu kode yang disebut
dimensi. Untuk besaran-
besaran yang disebutkan di atas
dikodekan dengan dimensi
panjang, yaitu [L].
c. Dengan menggunakan
menggunakan sistem dimensi,
dapat diketahui bagaimana
suatu besaran turunan disusun
dari besaran pokoknya.
d. Terdapat beberapa alat ukur
yang mengukur besaran dengan
dimensi yang sama.
Tahapan/
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar Kata Kunci
Langkah

PTM dan Tindak 1. Guru meminta peserta didik untuk


Daring/asin Lanjut menandai alat-alat ukur yang
kronus memiliki dimensi yang sama pada
Aktivitas 1.2.

2. Guru menekankan bahwa


pengetahuan yang telah
didapatkan pada pertemuan
pertama akan menjadi dasar
pengetahuan untuk pengerjaan
Aktivitas 1.4.

3. Guru meminta peserta didik


untuk membuat kelompok dan
setiap kelompok harus
menyediakan barang-barang yang
tertera pada Aktivitas 1.4.

PTM dan Penutup 1. Guru mengajak peserta didik


Daring/asin melakukan asesmen dan penilaian diri
kronus tentangmacam-macam alat ukur,
besaran dan satuan
2. Guru Menyampaikan rencana
pembelajaran selanjutnya tentang
besaran, satuan dan dimensi
Pertemuan Kedua
(Subbab: 1.1. Macam-macam Alat Ukur dan 1.2. Besaran, Satuan, dan Dimensi)
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan ( 2 JP )

Tahapan/
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar Kata Kunci
Langkah

PTM dan Apersepsi 1. Guru mengIngatkan kembali Sumber Belajar • Alat-alat


Daring/asin pembahasan nomor 2 Aktivitas Utama : ukur
kronus ● Buku Siswa
1.2 bahwa terdapat beberapa alat • Alat
ukur yang mengukur besaran Aktivitas 1.1 ukur
dengan dimensi. Buku siswa panjang
2. Guru mngarahkan peserta didik Aktivitas 1.2
• Besaran,
untuk membaca pendahuluan dari dan materi
satuan,
Aktivitas 1.3. darisubbab
dan
1.2
3. Guru mengajak peserta didik dimensi
Buku Siswa
untuk berpikir dalam konteks • Nilai
Aktivitas 1.3
kasus tersebutdengan pertanyaan ketidak-
berikut. Buku Siswa
pastian
Aktivitas 1.4
 Terdapat beberapa alat ukur tunggal
panjang yang tersedia, alat sekrup
ukur apa yang paling cocok • Aturan
digunakan mengukur baut dan Sumber Belajar
penulisa
mur? Tambahan :
n hasil
Sumber bacaan
 Bagaimana cara penguku
yang relevan di
mengukurnya? ran
internet tentang
PTM dan Konstruksi 1. Guru mengarahkan peserta didik macam-macam
Daring/asin Pengetahuan b a h w a sebelum memilih alat alat ukur.
kronus ukur mana yang cocok digunakan Sumber bacaan
mengukur baut dan mur, peserta yang relevan di
didik perlu memahami terlebih internet tentang
dahulu informasi mengenai alat komponen-
ukurnya; komponen-komponennya komponen
dan cara menggunakannya. jangka sorong
Tahapan/
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar Kata Kunci
Langkah

2. Guru mengarahkan peserta didik dan mikrometer

untuk mengerjakan Aktivitas 1.3 sekrup, dan cara


membaca jangka
3. Guru memberikan kesempatan
sorong dan
peserta didik untuk mendiskusikan
mikrometer
hasil pekerjaannya pada Aktivitas 1.3
sekrup.
bersama-sama

4. Guru memberikan konfirmasi


jawaban dari proses diskusi.

PTM dan Aplikasi 1. Guru membagi siswa dalam


Daring/asin Konsep beberapa kelompok (menyesuaikan
kronus jumlah jangka sorong dan
mikrometer sekrup yang dimiliki).

2. Guru mengarahkan peserta didik


untuk mengerjakan Aktivitas 1.4.
Berikan batasan waktu pengerjaan
yang disesuaikan dengan kondisi
peserta didik di kelas tersebut.

3. Guru meminta salah satu kelompok


untuk mempresentasikan
pengalaman yang didapatkan dari
pengerjaan Aktivitas 1.4, sementara
kelompok lainnya diminta untuk
memberi tanggapan.

4. Guru memBeri konfirmasi bahwa


ukuran dan bentuk dari objek
yang diukur menjadi dasar
pertimbangan alat ukur mana yang
akan digunakan.
Tahapan/
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar Kata Kunci
Langkah

PTM dan Refleksi 1. Arahkan peserta didik menuliskan


Daring/asin Pembelajaran poin-poin pembelajaran yang telah
kronus diperoleh pada subbab ini di buku
latihan.

2. Mintalah perwakilan peserta didik


untuk membacakan apa yang telah
dipelajari pada pertemuan hari ini.

3. Berikanlah umpan balik kepada


peserta didik :

a. Komponen-komponen dari
jangka sorong dan mikrometer
sekrup.

b. Cara membaca jangka sorong


dan mikrometer sekrup.

PTM dan Tindak Lanjut 1. Minta peserta didik untuk


Daring/asin menyiapkan hasil pengukuran yang
kronus didapatkan dari Aktivitas 1.4 pada
pertemuan berikutnya.

2. Tekankan bahwa hasil pengukuran


tersebut akan digunakan sebagai
contoh aturan penulisan hasil
pengolahan data pada pertemuan
berikutnya.

3. Berikan pekerjaan rumah agar


peserta didik dapat berlatih untuk
membaca alat ukur jangka sorong
dan mikrometer sekrup..

PTM dan Penutup 1. Guru mengajak peserta didik


Daring/asin melakukan asesmen dan penilaian
kronus diri
Tahapan/
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar Kata Kunci
Langkah

2. Guru Menyampaikan rencana


pembelajaran selanjutnya tentang
angka penting dan meminta peserta
didik sebelumnya mempelajari di
rumah
Pertemuan Ketiga
Subbab: 1.3. Aturan Angka Penting dan Notasi Ilmiah
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan ( 2 JP )

Tahapan/
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar Kata Kunci
Langkah

PTM dan Apersepsi 1. Guru mengarahkan peserta didik Sumber Belajar • Aturan
Daring/asin untuk melihat kembali tabel Utama : Angka
kronus jawaban Aktivitas 1.4. Minta Buku Siswa Penting

peserta didik untuk mencatat Aktivitas 1.5 • Operasi


diameter luar tutup botol yang penjuml
mereka ukur dan menghitung luas Sumber Belajar ahan
permukaan tutup botol dengan Tambahan : dan
menggunakan kalkulator. Sumber pengura

2. Guru meminta peserta didik bacaandi ngan

menuliskan hasil hitungan internet angka

kalkulator tanpa melakukan tentang penting

pembulatan hasil hitungan. aturan angka • Operasi


penting, notasi perkalia
3. Guru mengajak peserta didik untuk
ilmiah, dan n dan
berpikir dalam konteks kasus
awalan pembag
tersebut dengan pertanyaan
satuan. ian
berikut.
Sumber angka
 Bagaimana aturan pembulatan
bacaanyang penting
angka hasil pengolahan data
ini? relevan di • Notasi

 Mengapa harus ada aturan internet ilmiah

pembulatan angka hasil tentang dan

pengolahan data? faktor-faktor awalan


penyebab satuan
PTM dan Konstruksi 1. Guru mengarahkan peserta didik kesalahan • Pengu
Daring/asin Pengetahuan untuk membaca materi Subbab 1.3 pengukuran. kuran
kronus terlebih dahulu. tungg
2. Guru menekankan bahwa tidak al
boleh sembarangan dalam
Tahapan/
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar Kata Kunci
Langkah

melakukan pembulatan angka hasil • Nilai


pengolahan data. Serangkaian ketidakp
aturan pembulatan angka hasil astian
pengolahan data tersebut disebut penguku
dengan istilah aturan angka ran
penting.

PTM dan Aplikasi 1. Guru mengarahkan peserta didik


Daring/asin Konsep untuk mengerjakan Aktivitas 1.5
kronus dalam kelompok diskusi kecil
beranggotakan dua sampai tiga
orang. Berikan batasan waktu
pengerjaan yang disesuaikan
dengan kondisi peserta didik di
kelas tersebut.

2. Guru meminta salah beberapa


kelompok untuk
mempresentasikan hasil
pengerjaan Aktivitas 1.5,
sementara kelompok lainnya
diminta untuk memberi tanggapan.

PTM dan Refleksi 1. Guru mengajak peserta didik untuk


Daring/asin Pembelajaran Arahkan peserta didik menuliskan
kronus poin-poin pembelajaran yang telah
diperoleh pada subbab ini di buku
latihan
2. Guru meminta perwakilan peserta
didik untuk membacakan apa yang
telahdipelajari pada pertemuan hari
ini.
3. Guru memberikan umpan balik
kepada peserta didik:
Tahapan/
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar Kata Kunci
Langkah

a. Membedakan angka penting


dan bukan angka penting.

b. Setiap hasil pengukuran


memiliki angka pasti dan satu
angkataksiran.

c. Aturan penjumlahan dan


pengurangan angka penting,
serta aturanperkalian dan
pembagian angka penting

PTM dan Tindak Lanjut 1. Guru memberikan penugasan


Daring/asin Aktivitas 1.6 sebagai pekerjaan
kronus rumah.

2. Guru memberikan pekerjaan rumah


agar peserta didik dapat berlatih
untuk mengolah hasil pengukuran
dengan aturan angka penting.

3. Guru meminta peserta didik untuk


membentuk kelompok dan
membawa tiga jenis baut dengan
bahan yang berbeda.

PTM dan Penutup 1. Guru mengajak peserta didik


Daring/asin melakukan asesmen dan penilaian
kronus diri
2. Guru Menyampaikan rencana
pembelajaran selanjutnya tentang
Ketidakpastian dalam pengukuran
dan meminta peserta didik
sebelumnya mempelajari di rumah
Pertemuan Keempat
Subbab: 1.4. Nilai Ketidakpastian pada Pengukuran Berulang
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan ( 2 JP )

Tahapan/
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar Kata Kunci
Langkah

PTM dan Apersepsi Sumber Belajar • Kesalahan


1. Guru Mengingatkan kembali materi
Daring/asin Utama : pengukura
sebelumnya tentang pengukuran dan
kronus Buku Siswa n
pentingnya aturan angka penting
dalam pengukuran
Aktivitas 1.6 • Pengukura

2. Guru mengajak peserta didik untuk Buku Siswa nberulang

berpikir dalam konteks pengukuran Aktivitas 1.7 • Nilai


dengan pertanyaan : ketidakpas

3. Di dunia ini tidak ada yang tidak Sumber Belajar tian

pasti termasuk dalam pengukuran, Tambahan : pengukura

misalnya benda yang sama diukur n

denga alat berbeda, manakah yang Sumber • Langkah-


benar ( yang sesuai dengan nilai bacaanyang langkah
sebenarnya) ? relevan di pada
 Bagaimana ketika mengukur alat internet metode
yang digunakan sebenarnya tentang massa ilmiah
kurang teliti dan/ atau kurang jenis berbagai • Pengukura
tepat ? bahan. n
 Bagaimana ketika orang yang
melakukan pengukuran ternyata
kurang benar sesuai aturan atau
ternyata orang tersebut
mempunyai “cacat mata” ?

PTM dan Konstruksi 1. Guru mengarahkan peserta didik


Daring/asin Pengetahuan untuk membaca materi Subbab 1.4
kronus terlebih dahulu.

2. Guru menekankan bahwa


pengukuran yang dilakukan
Tahapan/
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar Kata Kunci
Langkah

berulang kali atau menghasilkan


banyak data menjadi salah satu cara
untuk meminimalisir nilai
ketidakpastian.

3. Guru meminta peserta didik untuk


mencermati langkah-langkah
pengolahan data pada kegiatan
pengukuran berulang

PTM dan Aplikasi 1. Tuntun peserta didik untuk


Daring/asin Konsep mengerjakan Aktivitas 1.7 dalam
kronus beberapa kelompok. Jumlah anggota
dan jumlah kelompok menyesuaikan
kondisi ketersediaan alat praktikum
di laboratorium sekolah. Berikan
batasan waktu pengerjaan yang
disesuaikan dengan kondisi peserta
didik di kelas tersebut.

2. Demonstrasikan cara pengambilan


data: volume baut dapat diukur
dengan menggunakan gelas
berukuran yang diisi air, ketika baut
dimasukkan terdapat kenaikan
permukaan air, perubahan volume
tersebut merupakan volume baut;
dan cara mengukur massa baut.
Setelah itu, peserta didik mengisi
pertanyaan-pertanyaan yang
tersedia.

3. Berikan arahan pada peserta didik


dalam membuat laporan praktikum.
Tahapan/
Moda Aktivitas Pembelajaran Sumber Belajar Kata Kunci
Langkah

PTM dan Refleksi 1. Mintalah salah satu kelompok untuk


Daring/asin Pembelajaran mempresentasikan hasil pengerjaan
kronus Aktivitas 1.7, sementara kelompok
lainnya diminta untuk memberi
tanggapan.

2. Berikanlah umpan balik kepada


peserta didik:

• Langkah-langkah metode ilmiah


yang dijalani selama Aktivitas 1.7.

• Penggunaan aturan angka


penting.

• Pengolahan data praktikum.

• Mendapatkan nilai
ketidakpastian untuk
pengukuran berulang.

• Menentukan nilai ketidakpastian


relatif untuk keperluan
pembulatan hasil pengolahan
data.

PTM dan Tindak Lanjut Guru memberikan soal-soal latihan


Daring/asin materi pengukuran agar peserta
kronus didik dapat berlatih tentang materi
pengukuran.

PTM dan Penutup 1. Guru mengajak peserta didik


Daring/asin melakukan asesmen dan penilaian diri
kronus 2. Guru Menyampaikan rencana
pembelajaran selanjutnya yaitu
asesmen formatif tentang pengukuran
dalam kerja ilmiah
Pertemuan Kelima
Akhir Pembelajaran Bab 1 Pengukuran dalam Kegiatan Ilmiah

Tindak Lanjut Pembelajaran

Peserta didik dapat mengerjakan Ayo Refleksi (peserta didik menuliskan pengalaman belajarnya) dan
Ayo Cek Pemahaman dan praktikum pengukuran kimia dan biologi yang ada pada Pengayaan.

Ayo Refleksi

Gali pengalaman-pengalaman menarik yang lalui peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Beri
penekanan dalam pembentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila.

1. Kesalahan pengukuran yang disebutkan pada paragraf ketiga, kalimat ketiga termasuk
dalam kesalahan pengukuran akibat ....
Kesalahan acak
 Kesalahan sistematik
Kesalahan paralaks
Keterbatasan keterampilan pengamat

Alasan: Karatan termasuk dalam kelelahan alat, merupakan kesalahansistematik.

2. Kesalahan pengukuran yang disebutkan pada paragraf ketiga, kalimat pertama


termasuk dalam kesalahan pengukuran akibat....
Kesalahan acak
 Kesalahan sistematik
Kesalahan paralaks
Keterbatasan keterampilan pengamat

Alasan: timbangan yang diakali dapat termasuk dalam kategorikesalahan kalibrasi


karena ketidaksesuaian titik nol.

3. Pada paragraf ketiga, kalimat ketiga disebutkan bahwa kesalahan akibat faktor karatan
menyebabkan keseimbangan berubah melewati batas toleransi selisih sebesar 20 gram
untuk timbangan 5 kilogram, artinya persentase ketidakpastian relatifnya adalah....
0,25 %
 0,40 %
2,50 %
4,00%
Cara pengerjaan: 20/5000 × 100% = 4/1000 × 100% = 0,4 %

4. Seseorang membeli telur sebanyak 5 kg dengan harga per kilogramnya adalah


Rp24.000,00. Telur tersebut ditimbang dengan menggunakan timbangan yang berkarat
seperti yang dijelaskan pada soal nomor 2. Maka kerugian yang ditanggung pembeli
akibat kesalahan pengukurantersebut adalah...
Rp300
 Rp480
Rp3000
Rp4800

Cara pengerjaan : 0,4% × 5 kg × Rp24.000 = Rp480

5. Kalian adalah seorang pedagang sukses. Kalian telah memahami konsep pengukuran
dalam fisika. Bagaimana Kalian harus bersikap terkait pengukuran? Jelaskan alasan
Kalian.

Contoh jawaban: Menerapkan prinsip fisika untuk pengukuran. Dengan menerapkan


prinsip fisika pada pengukuran untuk berdagang saya menjadi pedagang yang jujur dan
amanah

Refleksi untuk Guru

Guru perlu melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan pada
Bab 1 tentang pengukuran. Guru disarankan untuk membuat catatan mengenai hal-hal
yang menjadi kendala selama proses pembelajaran, miskonsepsi yang terjadi, hal-hal yang
perlu dikembangkan kembali dalam proses pembelajaran mengenai Bab 1 tentang
pengukuran, sehingga kendala tersebut dapat teratasi dan kekurangan-kekurangan yang ada
dapat diperbaiki pada pembelajaran selanjutnya
6. ASESMEN
a. Asesmen Diagnostik Kognitif
Jawablah pertanyaan berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan pengukuran, Pengukuran tunggal, dan pengukuran berulang ?
2. Perhatikan Tabel berikut
Waktu pengamatan Tinggi tanaman
1 Hari ke-1 0
2 Hari ke-2 2
3 Hari ke-3 3,4
4 Hari ke-4 5
a. Menurut kamu, garfik apa yang sebaiknya digunakan ( Lingkaran, Batang, Garis) ?
Berikan alasannya
b. Prediksi kamu kira-kira berapa tinggi tanaman pada hari ke-5 ? Berikan alasannya
3. Jelaskan apa yang dimaksud keaneka ragaman hayati? Apakah ada faktor pengaruh
lingkungan yang mempengaruhinya? Jelaskan
4. Sekarang ini sering terjadi bencana (tanah longsor, puting beliung, banjir, dll) Menurut kamu
apakah penyebabnya?
5. Apakah ada peranan manusia dalam peristiwa bencana alam (no.4) tersebut
6. Jelaskan yang dimaksud Respirasi dan fotosintesis ?
7. Tuliskan persamaan reaksi kimia dalam peristiwa respirasi dan fotosintesis tersebut
8. Jika kalian membakar sampah, zat apa sajakah yang dihasilkan? Menurut kamu Apa
pengaruhnya bagi lingkungan dan manusia ?
9. Jika Kendaraan bermotor semakin banyak, zat apa sajakah yang dihasilkan? Menurut kamu
Apa pengaruhnya bagi lingkungan dan manusia ?
10. Menurut kamu, apa penyebab kebakaran hutan ? apakah ada peranan manusia dalam
peristiwa tersebut? Jelaskan

b. Asesmen Non Kognitif : Kondisi Belajar


Beri tanda pilihan yang sesuai
NO PERNYATAAN dengan kondisimu
STS TS S SS TT
1 Suasana hati saat ini sedang
bersemangat mengikuti Proses Belajar
2 Saya sangat termotivasi mengikuti
proses pembelajaran pada hari ini
3 Saya sudah tahu apa yang akan
dipelajari pada hari ini
4 Saya sudah mempunyai rencana
belajar dengan strategi ini
5 Sebelumnya Saya sudah belajar
tentang materi ini
6 Saya terbiasa belajar secara
berkelompok di rumah
7 Saya selalu menyempatkan belajar di
rumah sebelum dipelajari di sekolah
8 Saya tidak ada masalah dan tidak
merasa terganggui pada saat belajar di
rumah
9 Saya Sudah memahami bagaimana
cara belajar dengan strategi ini
10 Saya sudah mempunyai gambaran
harapan apa yang saya peroleh setelah
mempelajari materi ini
Jumlah
Total Skor = (Jml STS x 1 ) + (Jml TS x 2 ) + (Jml S x 3 ) + (Jml SS x 4 ) + (Jml TT x 0
) = …..

c. Asesmen Non Kognitif : Minat dan Kegemaran


1. Ketika mengoperasikan peralatan baru, saya biasanya...
A. Membaca petunjuknya terlebih dahulu
B. Mendengarkan penjelasan dari seseorang yang sudah menggunakan sebelumnya
C. Saya langsung menggunakannya, saya bisa belajar ketika menggunakannya
2. Selama waktu luang, saya paling suka ....
A. Pergi ke perpustakaan
B. Mendengarkan musik dan berbincang-bincang dengan teman saya
C. Berolahraga atau mengerjakan apa saja
3. Ketika mempelajari keterampilan baru, saya paling senang ...
A. Melihat yang dilakukan oleh guru
B. Membicarakannya dengan guru tentang hal yang seharusnya saya lakukan
C. Mencoba sendiri dan mengerjakan sesudahnya
4. Ketika konsentrasi, saya paling suka ...
A. Fokus pada kata-kata atau gambar di depan saya
B. Mendiskusikan masalah dan penyelesaiannya yang mungkin dalam pikiran
C. Banyak bergerak, menggesek-gesekkan pensil, atau menyentuh sesuatu
5. Saya benar-benar suka ...
A. Menonton televisi, fotografi, melihat seni atau orang yang sedang menonton
B. Mendengarkan musik, radio, atau berbincang dengan teman
C. Berolahraga, makan makanan yang enak, atau menari
6. Saya paling mudah mengingat ...
A. Wajah orang
B. Nama orang
C. Apa yang telah dilakukan orang
7. Ketika saya harus memperbaiki ujian, saya umumnya ...
A. Menulis banyak catatan revisi dan diagram
B. Membahas catatan saya, sendiri atau dengan orang lain
C. Membayangkan membuat gerakan atau menciptakan rumus
8. Ketika mengajarkan hal baru pada seseorang, saya cenderung ...
A. Menuliskan instruksi untuk mereka
B. Memberikan penjelasan lisan
C. Memperagakan terlebih dahulu dan kemuadian mempraktikkannya

Jumlah Jawaban A =….. Jawaban B = ….. Jawaban C =…..

 Jika Jawaban A Paling Banyak , maka DOMINAN VISUAL


 Jika Jawaban B Paling Banyak , maka DOMINAN AUDIO
 Jika Jawaban C Paling Banyak , maka DOMINAN KINETETIK

d. ASESMEN FORMATIF

Jenis Bentuk Teknik

Aktivitas 1.1, 1.2, 1.3, 1.5, dan 1.6.Ayo


Tes
Pengetahuan Cek Pemahaman

Non Tes Aktivitas 1.4 dan 1.7

Keterampilan Non Tes Praktikum

Sikap Non tes Observasi

Catatan: Penilaian dalam tabel adalah contoh. Guru dapat memodifikasi


penilaian disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah. Remedial
dapat dilakukan dengan pemberian tugas atau pembelajaran ulang yang
diakhiri dengan tes. Tes remedial yang disusun disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran yang belum tuntas pada masing-masing peserta
didik.
a. Asesmen Formatif Tertulis
o Mengerjakan Aktivitas 1.1 s.d. 1.7
b. Asesmen Formatif Tidak Tertulis
o Penilaian diri
▪ Penilaian Diri ( Setelah mengikuti Proses Belajar )

No Pernyataan STS TS S SS
Suasana hati saat ini sedang bersemangat
1
mengikuti Proses Belajar
Saya sangat termotivasi mengikuti proses
2
pembelajaran dengan metode ini
Saya mudah memahami materi yang
3 disampaikan dengan metode
pembelajaran ini
Materi dan soal yang dibahas sesuai
4 dengan tujuan pembelajaran yang harus
saya capai
Urutan materi yang disampaikan mudah
5
saya pahami
Tugas dan soal yang harus dikerjakan
6
sangat menyulitkan
SARAN :
▪ Penilaian Diri ( Dalam Diskusi Kelompok )

N
Pernyataan STS TS S SS
o
Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan
1
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan
2
kesempatan untuk berbicara.
Selama diskusi saya selalu memaksakan agar ide
3
gagasan saya diterima dalam kelompok
Saya senang jika ide gagasan saya dimanfaatkan/
4
diterima oleh kelompok diskusi
Dalam kelompok saya ada anggota yang dominan
5
ketika diskusi kelompojk
Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil
6
diskusi kelompok.
SARAN :

o Penilaian Unjuk Kerja dalam Praktikum

RUBRIK PENILAIAN KINERJA

Pengukuran : Menggunakan jangka sorong dan mikrometer

No. Aspek yang dinilai Rubrik penilaian


No. Aspek yang dinilai Rubrik penilaian

1 Menyiapkan alat dan 5: Menyiapkan alat dan bahan dengan rapi dan lengkap serta
bahan mengembalikannya dalam keadaan lengkap dan baik
4: Menyiapkan alat dengan rapi dan lengkap serta
mengembalikannya dengan lengkap namun keadaannya
kurang baik
3: Menyiapkan alat dan bahan dengan lengkap dan rapi,
namun tidak mengembalikannya dalam keadaan lengkap
dan baik
2: Menyiapkan alat dan bahan dengan lengkap namun tidak
rapi serta mengembalikannya dalam keadaan tidank
lengakap dan dalam keadaaan kurang baik
1: Tidak menyiapkan alat dan bahan praktikum
2. Mengkalibrasi alat yang 5: Mengkalibrasi dengan baik mikrometer dan jangka
digunakan sorong,tepat,mengecek semua alat lain yang digunakan
4; Mengkalibrasi dengan baik mikrometer dan jangka
sorong,tepat,mengecek sebagian alat yang digunakan
3: Mengkalibrasi mikrometer dan jangka sorong,kurang
tepat,mengecek sebagian alat yang digunakan
2: Mengaklibrasi salah satu dari mikrometer dan jangka
sorong,tidak mengecek alat yang lain
1: tidak mengkalibrasi alat yang digunakan
3 Cara menggunakan 5: Menggunakan Jangka Sorong sesuai urutan semua langkah
Jangka Sorong penggunaan dengan benar dan lancar
4: Menggunakan Jangka Sorong sesuai urutan semua langkah
penggunaan dengan benar tetapi kurang lancar
3: Menggunakan Jangka Sorong dengan benar tetapi tidak sesuai
urutan langkah langkah penggunaan
2: Menggunakan Jangka Sorong dengan kurang benar dan tidak
sesuai urutan atau ada langkah yang tidak dilakukan
1: Belum mampu menggunakan Jangka Sorong secara benar
No. Aspek yang dinilai Rubrik penilaian

4 Cara menggunakan 5: Menggunakan Mikrometer sesuai urutan semua langkah


Mikrometer penggunaan dengan benar dan lancar
4: Menggunakan Mikrometer sesuai urutan semua langkah
penggunaan dengan benar tetapi kurang lancar
3: Menggunakan Mikrometer dengan benar tetapi tidak sesuai
urutan langkah langkah penggunaan
2: Menggunakan Mikrometer dengan kurang benar dan tidak
sesuai urutan atau ada langkah yang tidak dilakukan
1: Belum mampu menggunakan mikrometer secara benar
5 Pengamatan Percobaan/ 5: Pengamatan cermat , tepat, sesuai ketelitian alat dan bebas
Pembacaan alat interpretasi
4: Pengamatan cermat, tidak mengandung interpretasi
namun tidak tepat ( tidak sesuai dengan dasar teori yang
ada) sesuai ketelitian alat
3: Pengamatan cermat, tepat tetapi mengandung interpretasi
dan tidak sesuai ketelitian alat
2: Pengamatan tidak cermat,kurang tepat dan tidak sesuai
ketelitian alat
1: Pengamatan tidak cermat,tidak tepat(salah) dan tidak sesuai
ketelitian alat
6 Pengolahan data hasil 5: Penyajian data dan analisis dalam bentuk tabel yang rapi
percobaan dan terorganisir disertai dengan analisis grafik,lengkap dan
sesuai aturan angka penting
4: Penyajian data dan analisis dalam bentuk tabel yang rapi,
dan terorganisir disertai dengan analisis grafik,lengkap dan
kurang sesuai aturan ngka penting
3: Penyajian data dan analisis dalam bentuk tabel yang
rapi,kurang lengkap, dan terorganisir tanpa diserta
dengan analisis grafik dan kurang sesuai aturan ngka
penting
2: Penyajian data dan analisis dalam bentuk tabel yang kurang
rapi,kurang lengkap dan tanpa disertai analisis grafik dan
kurang sesuai aturan angka penting
No. Aspek yang dinilai Rubrik penilaian

1: Penyajian data dan analisis dalam bentuk tabel yang tidak


rapi, tidak lengkap dan tidak terorganisir , tanpa disertai
dengan analisis grafik

7 Membuat Kesimpulan 5: Kesimpulan sesuai tujuan, singkat ,logis


hasil percobaan 4: Kesimpulan sesuai tujuan,singkat,ada kesimpulan yang tidak
sesuai tujuan
3: Kesimpulan sesuai tujuan,sebagian kesimpulan tidak sesuai
tujuan,terlalu panjang
2: Tidak benar atau tidak sesuai tujuan
1: Tidak membuat menyimpulkan hasil percobaan
-
- Nilai yang diperoleh :
o performance presentasi dan diskusi
▪ Rubrik Penilaian Diskusi Kelompok
No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4 JML
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Nilai yang diperoleh :


e. ASESMEN SUMATIF
a. Asesmen Sumatif Tertulis
 Mengerjakan soal di akhir Semester

1. Perhatikan alat ukur panjang pada tabel di bawah ini, kemudian kerjakan soal yang ada di kolom
sebelahnya

No Alat Ukur Soal dan jawaban


a Jelaskan nama dan fungsi bagian jangka
sorong :
( 2 ) ……………………………………………………………
…………………………………………………………………..
( 4 ) ……………………………………………………………
…………………………………………………………………..

b) Tingkat Ketelitian jangka sorong di samping


adalah :
……………………………………………………………………
…………………………………………………………………..
c) Hasil Pengukuran mikrometer di samping
adalah :
Skala utama :………………………………………
Skala Nonius :………………………………………
Hasil Ukur :………………………………………
……………………………………..
d) Jangka sorong b) dan mikrometer c) Tentukan Luas pelat tersebut berdasarkan
adalah menunjukkan hasil pengukuran aturan angka penting :
panjang dan lebar suatu pelat besi tipis Panjang : ………………………..………..
kecil Lebar : …………………………….…..
Luas : Panjang x Lebar
: …………………………………..
: …………………………………..

2. Perhatikan kumpulan alat ukur yang sejenis pada tabel di bawah ini
ALAT UKUR

(a) (c)

(b) (d)
2. Berdasarkan gambar di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini :
a. Apa nama kumpulan alat ukur di atas? dan digunakan untuk mengukur besaran apa ?
b. Tentukan skala terkecil yang dimiliki alat ukur ( d )
c. Manakah alat yang paling teliti ? berapa tingkat ketelitiannya ?
d. Tentukan hasil yang ditunjukkan oleh alat ukur ( b ) dalam satuan m/s
e. Tuliskan hasil pengukuran oleh alat ukur ( a ) lengkap beserta nilai ralatnya

b. Asesmen Formatif Non Tertulis


 Portofolio
7. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Kalian sudah mencoba melakukan kegiatan pengukuran. Bagaimana pengukuran dapat
bermanfaat pada bidang kimia dan biologi? Cobalah lakukan aktivitas pengukuran yang
dilakukan pada bidang biologi dan kimia berikut:

A. Bagaimana penerapan pengukuran dalam konteks ilmu biologi?

Pengukuran tidak terlepas dari kehidupan kita, termasuk ketika Kalian belajar tentang mahkluk
hidup. Petani lele harus mengukur panjang dan diameter lele yang tepat ketika melakukan
pemanenan agar petani lele tidak rugi karena pembeli lele biasanya pedagang lalapan lele yang
memilih ukuran lele tidak terlalu besar untuk mendapatkan untung yang besar. Begitu pula
petani mutiara yang mengukur diameter mutiara sebagai salah satu pertimbangan harga
mutiara. Semakin lama proses pembentukan mutiara maka semakin besar mutiaranya dan
semakin mahal harganya. ( Aktivitas 1.8 )

B. Bagaimana penerapan pengukuran dalam konteks ilmu kimia?

Pada kerja ilmiah kali ini Kalian akan melakukan pengukuran massa, volume, dan suhu pada
pelarutan garam dapur dalam air. Pengukuran ini dapat digunakan untuk menentukan nilai
kalor pelarutan suatu zat yang mudah larut dalam air yaitu salah satunya garam dapur (NaCl).
Kalor pelarutan merupakan kalor yang diserap atau dilepaskan oleh 1 mol zat ketika larut
dalam pelarutnya (air) yang diukur pada tekanan konstan. Adapun persamaan termokimia
untuk pelarutan 1 mol padatan garam dapur (NaCl) adalah:

1 NaCl (s) + H2O (l) → Na+ (aq) + Cl– (aq) ∆H0S = +3,9 kJ/mol

Sumber: htps://chem.libretexts.org/Bookshelves/Physical_and_heoretical_Chemistry_Textbook_Maps/
Supplemental_Modules_(Physical_and_Theoretical_Chemistry)/Thermodynamics/Energies_and_
Potentials/Enthalpy/Enthalpy_Change_of_Solution

Persamaan ini memberi arti bahwa


1 mol NaCl atau sebanyak 58,5 gram NaCl menyerap kalor sebesar 3,9 KJ.
Nah bagaimana jumlah kalor yang diserap bila massa NaCl semakin banyak atau semakin
sedikit? Pertanyaan ini akan Kalian jawab setelah melakukan aktivitas 1.9

Alat untuk mengukur kalor pelarutan disebut kalorimeter. Penetapan Kalor pelarutan dilakukan
dengan melakukan pengukuran suhu. Hubungan antara kalor dengan suhu dinyatakan oleh
persamaan:
Q = mcΔT
dengan
Q = jumlah kalor yang diberikan (joule)
m = massa benda (g)
Cair = Kalor Jenis Air (4,2 J/g oC
∆T = perubahan suhu (oC)

Mari kita bekerja menggunakan Aktivitas 1.9. Dalam kerja ilmiah kali ini Kalian hanya
mengukur massa garam dapur, volume air, dan suhu saat garam dapur yang berbeda-beda
massanya dilarutkan dalam air.
8. LAMPIRAN
Lembar Kerja Peserta Didik

Aktivitas 1.1
Ayo Amati

Coba Kalian perhatikan Gambar 1.4.

Sumber: (a) Rumushitung.com (2013) (b) Canvasgarment.com/WikiHow (2017) (c) Pexels.com/Alla Eddine Taleb (2020)
(d) Pexels.com/Polina Tankilevitch (2020)
Pexels.com/Willquezada (2020) (f)Kemendikbudristek/Wahyu Noveriyanto (2021) (g) Kemendikbudristek/Wahyu
Noveriyanto (2021) (h) Teknik-otomotif.co.id/
Maryanto (2019) (i) klikhijau.com/Flickr (2018) (j) Pexels.com/Paul Noll (k) Pixabay.com/Emilian Robert Vicol (2010) (l)
Kemendikbudristek/Wahyu Noveriyanto (2021)

Setelah Kalian mengamati Gambar 1.4, buatlah dan isilah tabel pada buku latihan Kalian seperti tabel
berikut ini.
Kunci Jawaban

(a) Neraca O’haus (b) Meteran


Kegunaan: untuk mengukur Kegunaan: untuk mengukur
massa benda/zat. panjang.
(c) Stopwatch (d) Termometer
Kegunaan: untuk mengukurwaktu. Kegunaan: untuk mengukur
suhu tubuh.
(e) Avometer (f) Luxmeter
Kegunaan: untuk mengukur Kegunaan: untuk mengukur
kuat arus dan tegangan listrik intensitas cahaya.
(g) Jangka sorong (h) Speedometer
Kegunaan: untuk mengukur Kegunaan: untuk mengukur
diameter, panjang, dan tebal kelajuan kendaraan bermotor.
benda.
(i) Tensimeter (j) Gelas berukuran
Kegunaan: untuk mengukur Kegunaan: untuk mengukur
tekanan darah. volume bahan masakan.
(k) Mikrometer sekrup (l) Pengukur tekanan ban
Kegunaan: untuk mengukur Kegunaan: untuk mengukur
diameter benda. tekanan udara dalam ban.
Aktivitas 1.2
Ayo Identifikasi

1. Kalian sudah mendapatkan pengetahuan mengenai besaran, satuan, dan dimensi. Perhatikan
kembali Gambar 1.4. Kemudian, isilah tabel berikut ini.

*Isilah dengan pilihan: Besaran Pokok atau Besaran Turunan.

2. Perhatikanlah Gambar 1.3 (a) dan Gambar 1.3 (b). Alat ukur pada kedua gambar tersebut
mengukur besaran yang sama. Lihat pula tabel pada soal nomor 1, terdapat alat ukur yang
memiliki dimensi yang sama. Jelaskan pendapatmu, mengapa harus ada kedua alat ukur
yang berbeda untuk besaran yang sama?

Kunci Jawaban
Besaran Satuan
Jenis Satuan
No Nama AlatUkur yang pada Dimensi
Besaran* dalam SI
Diukur Alat
besaran
(a) NeracaO’haus massa pokok gram kilogram [M]

besaran
(b) Meteran panjang pokok cm m [L]

besaran
(c) Stopwatch waktu pokok sekon sekon [T]

besaran
(d) Termometer suhu pokok Celcius Kelvin [θ]

Kuat arus besaran


listrik pokok ampere ampere [I]
Avometer(pilih
(e) satubesaran) Tegangan besaran [M][L]2
listrik turunan Volt Volt [T]3 [I]
intensitas besaran
(f) Luxmeter cahaya pokok Lux Candela [J]

besaran
(g) Jangkasorong panjang pokok cm m [L]

besaran [L]
(h) Speedometer kelajuan turunan km/jam m/s [T]
Besaran Satuan
Jenis Satuan
No Nama AlatUkur yang pada Dimensi
Besaran* dalam SI
Diukur Alat
besaran [M]
(i) Tensimeter tekanan turunan mmHg Pa [L][T]2
besaran
(j) Gelas berukuran volume turunan mL m3 [L]3

besaran
(k) Mikrometersekrup panjang pokok mm m [L]

besaran [M]
(l) Tire pressuregauge tekanan turunan psi Pa [L][T]2
Aktivitas 1.3
Untuk memilih alat ukur apa yang digunakan dalam kegiatan pengukuran, Kalian perlu
mempertimbangkan besaran apa yang diukur. Pada kasus ini, Kalian harus memilih alat ukur panjang
apa yang cocok digunakan untuk mengukur diameter baut. Sebelum mempertimbangkannya, Kalian
perlu mengetahui cara mengukur menggunakan alat ukur panjang berikut.

A. Jangka Sorong

Carilah informasi mengenai:

1. Komponen-komponen pada jangka sorong

Tuliskanlah nama komponen-komponen jangka sorong beserta fungsinya!

2. Nilai skala terkecil pada alat ukur

Perhatikan kembali Gambar 1.6, pada alat ukur jangka sorong terdapat dua skala. Skala yang
letaknya di atas (komponen nomor 4) disebut skala utama. Skala utama merupakan skala yang
bernilai cm pada alat ukur tersebut. Sementara skala yang letaknya di bawah (komponen
nomor 6) disebut skala nonius. Skala nonius merupakan skala mm.

Kalian sudah mengetahui perbedaan skala utama dan skala nonius, amatilah jangka sorong
pada Gambar 1.6, kemudian tentukanlah nilai skala terkecil dari skala utama dan skala nonius

3. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran

Karena adanya kemungkinan terjadinya ketidaktelitian, maka terdapat nilai yang menyatakan
kemungkinan error dari pengukuran, yaitu nilai ketidakpastian. Nilai ketidakpastian untuk sekali
pengukuran dapat ditentukan dengan cara:

Untuk alat ukur yang memiliki skala nonius, ketidakpastiannya adalah skala terkecil noniusnya.
Tentukanlah nilai ketidakpastian untuk pengukuran tunggal menggunakan jangka sorong.

4. Cara mengukur menggunakan jangka sorong

Tuliskanlah langkah-langkah untuk mengukur benda dan cara membaca hasil pengukuran
jangka sorong.
Membaca pengukuran Perhatikan Gambar 1.7 di samping. Diameter sebuah benda diukur
dengan menggunakan jangka sorong.

5. Menuliskan hasil pengukuran

Cara penulisan hasil pengukuran beserta nilai ketidakpastian dari sebuah pengukuran adalah
sebagai berikut.

x ± ∆x )

Tuliskanlah hasil pengukuran jangka sorong sesuai dengan aturan cara penulisan hasil
pengukuran di atas.

B. Mikrometer Sekrup

Carilah informasi mengenai:


1. Komponen-komponen yang ada pada mikrometer sekrup (lihat Gambar 1.8).
2. Tuliskanlah nama komponen-komponen mikrometer sekrup beserta fungsinya!

2. Nilai skala terkecil pada alat ukur.


Perhatikan kembali Gambar 1.7, pada alat ukur mikrometer sekrup terdapat dua skala.
Skala yang letaknya di kiri dan arah pembacaan skalanya horizontal (komponen nomor 5)
disebut skala utama. Skala utama merupakan skala yang bernilai 1 mm pada alat ukur
tersebut. Sementara di kanan dan arah pembacaan skalanya vertikal (komponen nomor 6)
disebut skala nonius. Skala nonius merupakan skala yang bernilai 0,01 mm.

Kalian sudah mengetahui perbedaan skala utama dan skala nonius, amatilah jangka
sorong pada Gambar 1.6, kemudian tentukanlah nilai skala terkecil dari skala utama dan
skala nonius
3. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran
Karena adanya kemungkinan terjadinya ketidaktelitian, maka terdapat nilai yang
menyatakan kemungkinan error dari pengukuran, yaitu nilai ketidakpastian. Nilai
ketidakpastian untuk sekali pengukuran dapat ditentukan sama seperti jangka sorong.

Tentukanlah nilai ketidakpastian untuk pengukuran tunggal menggunakan mikrometer


sekrup.

4. Cara mengukur menggunakan mikrometer sekrup.


Tuliskanlah langkah-langkah untuk mengukur benda dan cara membaca hasil pengukuran
mikrometer sekrup.

5. Membaca pengukuran.
Diameter benda diukur dengan menggunakan mikrometer sekrup.

6. Menuliskan hasil pengukuran.


Cara penulisan hasil pengukuran beserta nilai ketidakpastian dari sebuah pengukuran
ditunjukkan pada persamaan 1.2.

Tuliskanlah hasil pengukuran mikrometer sekrup sesuai dengan aturan cara penulisan
hasil pengukuran di atas.

Kalian dapat mencoba untuk membandingkan penggunaan alat ukur panjang untuk
mengukur panjang dari beberapa benda yang ada di sekitar Kalian, misalnya botol dan
buku tulis.
Kunci Jawaban
A. Jangka Sorong
(1) Rahang dalam – mengukur tebal dan diameter luar benda.
(2) Rahang luar – mengukur diameter dalam benda.
(3) Pengukur kedalaman (Depth probe) – mengukur kedalaman benda.
(4) Skala utama cm – mengukur skala utama (satuan cm).
(5) Skala utama inci – mengukur skala utama (satuan inci).
(6) Skala nonius inci – mengukur skala nonius (satuan inci).
(7) Skala onius 0,1 mm – mengukur skala nonius (satuan inci).
(8) Pengunci – mengunci alat ukur.
3. NST skala utama 0,1 mm, NST skala nonius 0,01 cm.
4. 0,01 cm.
5. Cara menggunakan jangka sorong
(1) Menjepit benda diantara rahang tetap dan geser.
(2) Mengunci hasil pengukuran.
(3) Menetapkan nol skala nonius sebagai acuan pengukurannya.
(4) Lihat satu ukuran skala utama yang berada tepat pada nol skala
nonius, hasil pembacaan merupakan nilai skala utama.
6. skala nonius yang berimpit/segaris dengan skala utama merupakannilai
skala nonius.
7. menjumlahkan nilai skala utama dengan 0,01 × nilai skala nonius.5. SU
= 2,00 cm, SN = 1 × 0,01 = 0,01 cm, HP = 2,01 cm.
6. Hasil pengukuran = ( 7,25 0,01 ) cm.

B. Mikrometer Sekrup
1. (1) Landasan (Anvil) – sebagai penahan benda.
(2) Poros (Spindle) – menjepit benda yang diukur.
(3) Bingkai (Frame) – penghubung landasan dengan komponen lainnya.
(4) Kunci (Lock) – mengunci poros agar tidak bergeser.
(5) Selubung dalam (Sleeve) – lintasan selubung luar dan tempat skalautama,
dan skala utama – mengukur skala utama.
(6) Skala nonius - mengukur skala nonius.
(7) Selubung luar (Thimble) – tempat skala nonius yang dapat berputardan bergeser
(8) Roda bergerigi (Ratchet) – membatasi pergeseran poros (spindle)berlebih terhadap benda.
2. NST skala utama 0,5 mm, NST skala nonius 0,01 mm. 3. 0,01 mm.
3. Cara menggunakan mikrometer sekrup
Menjepit benda di antara landasan (anvil) dan poros (spindle), sertamenguncinya.
Lihat satu ukuran skala utama yang berada tepat di sampingselubung luar, hasil
pembacaan merupakan nilai skala utama.
skala nonius yang berimpit/segaris dengan skala utama merupakannilai skala
nonius.
4. SU = 7,00 mm, SN = 25 × 0,01 mm, HP = 7,25 mm.
6. Hasil pengukuran = ( 7,25 0,01 ) mm.
Aktivitas 1.4

Ayo Bandingkan

1. Kalian akan mengukur satu benda yang sama, dengan menggunakan tiga alat ukur yang berbeda.
Menurut pendapat Kalian, apakah hasil pengukurannya akan sama atau berbeda? Jelaskanlah
alasannya.
2. Salinlah dan isi tabel dengan hasil pengukuran ketiga alat tersebut pada buku latihan Kalian.

3. Berdasarkan aktivitas yang dilakukan, adakah besaran yang diukur dengan alat ukur yang tidak
sesuai? Besaran apa saja yang diukur dengan alat ukur yang tidak sesuai? Jelaskan mengapa alat
ukurnya tidak sesuai?
4. Berdasarkan hasil perbandingan hasil pengukuran yang Kalian dapatkan, alat ukur apa yang
cocok dan tidak cocok untuk mengukur diameter baut? Seberapa teliti pengukurannya? Jelaskan
alasannya.

Kunci Jawaban

Pengisiannya berdasarkan data pengamatan dan analisis hasilpengamatan.


Aktivitas 1.5
Ayo Cari
1. Terdapat aturan yang disebut sebagai aturan angka penting. Carilah informasi mengenai
apa saja yang dapat dikatakan sebagai angka penting dan yang bukan angka penting,
beserta contohnya.
2. Mengapa jumlah angka penting dari hasil pengukuran perlu diketahui?
3. Dalam pengolahan data, Kalian tentu akan melibatkan operasi matematika seperti
perkalian dan pembagian, serta penjumlahan dan pengurangan. Cobalah untuk mencari
contoh bagaimana perkalian dan pembagian angka penting, serta penjumlahan dan
pengurangan angka penting dioperasikan dalam proses pengolahan data.
4. Jika nilai yang Kalian dapatkan dari hasil pengolahan data sangat kecil atau sangat besar,
bagaimana cara Kalian menuliskannya?

Aktivitas 1.6
Ayo Cari
Kalian telah mengetahui bahwa pada setiap pengukuran tentu ada faktor kesalahan. Mari bersama-sama
mencari apa saja faktor kesalahan tersebut?
Carilah informasi mengenai faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kesalahan pengukuran.
Aktivitas 1.7
Menentukan Massa Jenis Material Baut
Pada Gambar 1.1, Kalian telah membaca ulasan berita mengenai kecelakaan akibat patahnya baut ban
truk. Baut yang dipakaikan pada ban truk yang selalu mengangkut muatan berat, haruslah merupakan
baut yang tidak mudah patah, tidak mudah berkarat, dan tidak mudah memuai.

Ayo Praktekkan
1. Carilah informasi material yang digunakan pada baut ban beserta massa jenisnya
Baut yang bisa direkomendasikan untuk digunakan pada ban truk adalah .................................

Coba amati Gambar 1.11., terdapat beragam baut yang ditampilkan dalam berbagai warna. Warna
tersebut menunjukkan jenis material bautnya. Terdapat macam-macam jenis baut yang memiliki
warna berbeda dalam beragam ukuran. Baut yang berkualitas tentu memiliki nilai ekonomis yang
lebih tinggi dibandingkan baut dengan kualitas biasa, sehingga terdapat kemungkinan untuk adanya
pemalsuan. Kali ini Kalian akan berlatih bagaimana cara mengetahui material baut.
Kalian perlu menyediakan tiga sampel baut berbeda warna dan ukuran. Untuk memastikan jenis
materialnya, Kalian dapat melakukan percobaan sederhana. Ikutilah langkah-langkah berikut ini.
Observasi
2. Amatilah Gambar 1.11. Berdasarkan pengamatan Kalian pada baut, Besaran turunan isika apa yang
dapat digunakan untuk mengetahui jenis baut? Cari tahu persamaan besaran turunan yang dapat
digunakan untuk mengetahui jenis baut tersebut.
3. Untuk mendapatkan besaran isika yang disebutkan pada nomor 1, besaran-besaran apa saja yang
harus diukur?
4. Dengan mempertimbangkan wujud baut tersebut, alat ukur apa yang dapat digunakan untuk
mengukur besaran-besaran yang disebutkan pada nomor 2? Jelaskan bagaimana Kalian
mengukurnya?
(Kalian dapat memilih alat ukur yang ada pada tabel pada Aktivitas 1.2 sebagai referensi)
Klasifikasi
Dalam praktikum ini, Kalian perlu mengetahui hubungan sebab-akibat yang terjadi ketika Kalian
memberikan perlakuan kepada ketiga baut. Hubungan sebab akibat itu biasa disebut dengan
variabel.
5. Apa yang diubah-ubah (variabel bebas) pada praktikum ini?
6. Dalam praktikum, terdapat besaran yang nilainya harus sama ketika pengukuran dilakukan pada
ketiga baut tersebut (variabel kontrol). Besaran apakah itu?
Interpretasi
7. Besaran apa saja yang ikut berubah karena adanya variabel bebas? (Besaran ini kemudian kita sebut
sebagai variabel terikat).
Hipotesis
8. Bagaimana hubungan antara variabel bebas dan variabel bebas tersebut? (dengan hubungan
kesebandingan: berbanding lurus dan berbanding terbalik).
9. Prediksikan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat pada praktikum ini.
Merencanakan Eksperimen
10. Variabel apa saja yang diamati untuk membuktikan hipotesismu?
11. Jika ketiga jenis baut berbeda, tentukanlah variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol
dalam praktikum ini.
Memproses dan Menganalisis Informasi
Sistematika Penulisan Laporan Praktikum
I. Judul Praktikum : ..........................
II. Tujuan Praktikum : ..........................
III. Pendahuluan
Paragraf pertama berisi deskripsi kasus tentang menentukan jenis material baut.
Paragraf kedua berisi penjelasan singkat mengenai massa jenis.
IV. Alat dan Bahan
V. Prosedur Praktikum
VI. Tabel Pengamatan
Buatlah tabel berikut sebanyak tiga tabel untuk tiga jenis baut yang berbeda.

VII. Tabel Pengolahan Data


Buatlah format tabel berikut sebanyak tiga tabel untuk tiga jenis baut yang berbeda. Gunakan
kalkulator saintiik untuk mengolah data.
Jenis Baut : ……………………..
Nilai ketidakpastian pengukuran berulang

Banyaknya data (N) = 5


Nilai ketidakpastian pengukuran berulang

Hasil pengukuran= _______________


VIII. Analisis Data
1. Carilah informasi/tabel nilai massa jenis berbagai macam bahan.
2. Bandingkan dengan nilai massa jenis hasil pengolahan data yang Kalian
dapatkan. Apakah nilai massa jenis hasil pengolahan data sama atau mendekati
atau berbeda jauh dengan nilai massa jenis yang Kalian cari pada tabel?
Jelaskan mengapa demikian?
3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan perbedaan nilai pengukuran dengan
nilai yang sudah ada?
4. Periksalah apakah hipotesis Kalian buat terbukti?
IX. Kesimpulan
Baut mana yang sebaiknya digunakan untuk ban truk?
aktivitas 1.8

Sebelum melakukan percobaan, siapkanlah alat dan bahan sebagai berikut:

1. tiga buah gelas transparan


2. kapas
3. spidol
4. biji kacang hijau atau biji kacang lainnya yang mudah didapat
5. penggaris

Langkah Kerja:

1. Tuliskan huruf A, B dan C pada masing-masing gelas transparan.


2. Letakkan kapas yang dicelupkan ke dalam air pada dasar masing-masing gelas transparan.
3. Letakkan 5 biji kacang di atas kapas pada masing-masing gelas transparan.
4. Letakkanlah gelas transparan A pada ruangan tertutup (tidak terkena sinar matahari), gelas
transparan B di bawah naungan pohon dan gelas transparan C di daerah yang mendapat sinar
matahari sepanjang hari.
5. Ukurlah tinggi pohon setiap hari pada masing-masing gelas transparan selama 1 minggu
dengan menggunakan penggaris, catat hasilnya!
6. Tampilkan dalam bentuk graik hasil pertambahan tinggi tanaman setiap hari! Apa yang dapat
Kalian simpulkan?
Aktivitas 1.9.
Dalam kerja ilmiah kali ini Kalian hanya mengukur massa garam dapur, volume air, dan suhu saat
garam dapur yang berbeda-beda massanya dilarutkan dalam air. Kalian dapat membuat sendiri alat
kalorimeter dengan menggunakan bahan yang ada di sekitar rumah. Ayo Kalian mulai percobaannya.
Alat:
1) Wadah bekas cofee cup atau mie instan dari plastik tebal atau stirofoam beserta tutupnya
2) Termometer larutan
3) Neraca
4) Gelas ukur
5) Sendok plastik
Bahan:
1) Garam dapur
2) Air kran
Cara kerja:
1) Siapkan wadah bekas cofee cup atau mie instan yang masih ada tutupnya. Lubangi bagian
tutupnya sebesar diameter termometer larutan.
2) Pasang termometer larutannya.
3) Ukur volume air sebanyak 500 ml menggunakan gelas ukur lalu masukkan ke dalam
kalorimeter.
4) Ukur suhu awalnya menggunakan termometer larutan yang terpasang pada kalorimeter.
5) Timbang garam dapur sebanyak 5 gram menggunakan neraca lalu masukkan ke dalam
kalorimeter tersebut.
6) Segera tutup kalorimeternya lalu aduk dengan bagian batang termometer. Amati berapa suhu
larutan setelah pengadukan.
7) Hitung berapa kenaikan suhu larutan setelah dan sebelum bereaksi.
8) Lakukan hal yang sama untuk variabel bebas pada massa garam dapur yang berbeda yaitu 10
gram, 15 gram, dan 20 gram dalam jumlah volume air yang sama.
9) Catat kenaikan suhu setelah pelarutan
10) Buatlah graik hubungan massa garam dapur (X) dan kenaikan suhu larutan garam (Y). Graik
dapat dibuat menggunakan kertas milimeter graph atau menggunakan program komputer.
11) Buatlah kesimpulan hasil percobaan yang Kalian peroleh lalu komunikasikan dalam kelas.

LEMBAR HASIL PERCOBAAN


Judul:
Melakukan pengukuran massa, volume air, dan kenaikan suhu pada pelarutan garam dapur.
A.Isilah variabel-variabel yang terkait percobaan ini

B. Tabel Hasil Percobaan Pelarutan garam Dapur


C. Graik hubungan massa garam dapur (X) dan kenaikan suhu larutan garam (Y)

D. Kesimpulan
Ayo Refleksi
Setelah Kalian mempelajari bab pengukuran. Peranan, manfaat, atau pembelajaran apa yang dapat
diambil? Tuliskan pada buku latihan Kalian

Ayo Cek Pemahaman


Jawablah pertanyaan berikut ini.
Bacaan untuk pengerjaan soal nomor 1 sampai dengan 5.
Bacalah cuplikan berita berikut ini.
TEMPO.CO, Bangkalan. Petugas Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Jawa Timur menggelar tera ulang timbangan
di kantor Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jawa
Timur, Selasa, 3 November 2015. Puluhan pedagang di
Pasar Kamal dan pemilik toko kelontong datang
membawa timbangan mereka untuk diservis
Mayoritas timbangan yang dibawa tidak sesuai
dengan standar nasional,” kata Dary, petugas tera dari
Unit Pelaksana Tugas Bidang Kemetrologian Pamekasan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur.

Menurut dia, ada banyak hal yang menyebabkan timbangan pedagang tidak sesuai dengan standar
nasional, di antaranya cara pemakaian yang tidak tepat dan lain-lain. Tentu ada juga yang sengaja diakali.
“Tapi mayoritas yang dibawa ke sini karena faktor alam, yaitu karatan, sehingga keseimbangan berubah
melewati batas toleransi selisih sebesar 20 gram untuk timbangan 5 kilogram,” ujarnya.
Sementara itu, Komarudin, salah satu petugas tera, menyebut ciri-ciri timbangan yang diakali
pedagang. Menurut dia, bila pedagang buah atau pedagang sembako selalu meletakkan batu kiloan di atas
timbangan, patut dicurigai timbangan tersebut telah diakali.
Sementara itu, Sukron, pedagang di Pasar Kamal, meminta tera ulang tidak dilakukan sekali dalam
satu tahun. Sebab, kerusakan timbangan selalu membuat dia tekor. “Kalau bisa, ada petugas tera di tiap
kecamatan. Jadi, kapan pun rusak, timbangan bisa langsung diperbaiki,” ucapnya. Soal biaya tera, Sukron
mengatakan tidak mahal. Untuk timbangan 5 kilogram hanya dikenai biaya Rp6.500 per unit.
Sumber: htps://nasional.tempo.co/read/715491/inilah-cara-mengenali-timbangan-yang-dicurangi-pedagang
Jawablah Berdasarkan bacaan di atas
1. Kesalahan pengukuran yang disebutkan pada paragraf ketiga, kalimat ketiga termasuk dalam
kesalahan pengukuran akibat . .
Kesalahan acak
Kesalahan sistematik
Kesalahan paralaks
Keterbatasan keterampilan pengamat
Alasan: ___________________________________________________________________________
2. Kesalahan pengukuran yang disebutkan pada paragraf ketiga, kalimat pertama termasuk dalam
kesalahan pengukuran akibat..
Kesalahan acak
Kesalahan sistematik
Kesalahan paralaks
Keterbatasan keterampilan pengamat
Alasan: __________________________________________________________________________
3. Pada paragraf ketiga, kalimat ketiga disebutkan bahwa kesalahan akibat faktor karatan menyebabkan
keseimbangan berubah melewati batas toleransi selisih sebesar 20 gram untuk timbangan 5
kilogram, artinya persentase ketidakpastian relatifnya adalah..
0,25%
0,40%
2,50%
4,00%
Cara pengerjaan: __________________________________________________________________
__________________________________________________________________

4. Seseorang membeli telur sebanyak 5 kg dengan harga per kilogramnya adalah Rp24.000,00. Telur
tersebut ditimbang dengan menggunakan timbangan yang berkarat seperti yang dijelaskan pada soal
nomor 2. Maka kerugian yang ditanggung pembeli akibat kesalahan pengukuran tersebut adalah..
Rp300

Rp480
Rp3.000
Rp4.800
Cara pengerjaan: __________________________________________________________________
__________________________________________________________________

5. Kalian adalah seorang pedagang sukses. Kalian telah memahami konsep pengukuran dalam fisika.
Bagaimana Kalian harus bersikap terkait pengukuran? Jelaskan alasan Kalian.

Sikap : __________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Alasan : __________________________________________________________________
__________________________________________________________________
BAHAN BACAAN

Pemanasan Global: Konsep dan Solusi


Kata Kunci Tujuan Pembelajaran
 Besaran Setelah mempelajari Bab ini, Kalian dapat
 Besaran pokok 1. mengklasiikasikan macam-macam alat ukur
 Besaran turunan berdasarkan besaran yang diukur,
 Satuan 2. mengukur dengan menggunakan alat ukur yang
 Dimensi sesuai,
 Angka penting 3. melakukan pengolahan data hasil pengukuran
 Notasi ilmiah dengan menggunakan aturan angka penting,
 Mikrometer sekrup 4. menuliskan hasil pengukuran dengan menggunakan
 Pengukuran tunggal aturan penulisan notasi ilmiah,
 Pengukuran berulang
5. menentukan nilai ketidakpastian pada pengukuran
 Kesalahan pengukuran berulang, dan
 Ketidakpastian pengukuran
6. merancang percobaan untuk menyelidiki suatu kasus
terkait pengukuran.

Pada 8 Desember 2020 silam, sebuah truk mengalami patah baut roda belakang di daerah jalan
lintas Sumatera, Medan (Gambar 1.1). Banyak faktor yang dapat menyebabkan patah baut pada
ban belakang, seperti muatan pada truk melebihi kapasitas maksimum, ukuran mur dan baut tidak
sesuai, penggunaan baut dengan material bahan yang tidak sesuai, dan lain-lain.

Gambar 1.2. Baut roda belakang truk.


Sumber: Pixabay.com/Kalina Parker (2018)

Bagaimana cara memastikan ukuran baut sudah sesuai dengan murnya? Bagaimana cara
memastikan bahan material mur dan baut sudah benar?Kalian akan menelusurinya pada bab ini.
Tuliskanlah pada buku latihan dan tanyakanlah pada guru pertanyaan lainnya yang timbul
pada benak Kalian?
1.1. Macam-macam Alat Ukur

Coba Kalian amati Gambar 1.3. Tentu Kalian tidak asing bukan dengan aktivitas tersebut? Apapun
bidang pekerjaannya, aktivitas yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas
dari kegiatan pengukuran, sehingga penting bagi Kalian untuk dapat memahami tentang prinsip-
prinsip pengukuran.

Gambar 1.3. Kegiatan pengukuran yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
Sumber: (a) Kursrupiah.net/Procal.co (2018) (b) Kursrupiah.net/Susilo Wahid Nugroho (2018) (c) Dekoruma.com/Di Studio (2019)

Kalian pernah melakukan pengukuran dan mengamati orang lain di sekitar Kalian melakukan
pengukuran setiap hari, namun pahamkah Kalian, apa itu pengukuran? Ketika Kalian sedang
mengukur suatu benda yang ukurannya tidak diketahui dengan menggunakan alat ukur, berarti
Kalian sedang membandingkan ukuran suatu benda yang belum diketahui ukurannya dengan alat
yang dianggap sebagai ukuran standar.
Terdapat banyak sekali alat ukur yang dapat Kalian jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Alat ukur
yang tersebut digunakan bergantung dengan apa yang diukur dari benda yang ingin diketahui
ukurannya. Seberapa luas wawasan Kalian mengenai alat ukur dan penggunaannya? Mari uji
wawasan Kalian dengan Aktivitas 1.1.

1.2. Besaran, Satuan, dan Dimensi


Tentu Kalian sudah terbiasa melakukan pengukuran dengan menggunakan penggaris dalam
aktivitas belajar yang Kalian lakukan.
Bacalah hasil pengukuran pada ilustrasi Gambar 1.5. Tuliskanlah hasil pengukurannya!
Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, tuliskanlah dua komponen dari hasil pengukurannya!
Berikut ini merupakan ulasan mengenai komponen hasil pengukuran.
1.2.1. Besaran
“Besar” yang didapatkan dari pengukuran kaitannya adalah dengan besaran. Pada Gambar 1.5,
sesuatu yang diukur itu adalah panjang. Besaran merupakan sesuatu yang akan diukur.
Besaran terdiri atas dua kelompok besaran, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran
pokok merupakan besaran dasar yang satuannya sudah ditetapkan. Besaran turunan merupakan
besaran yang satuannya tersusun dari beberapa satuan besaran pokok.
1.2.2. Sistem Satuan
Satuan merupakan ukuran yang menjadi acuan dari suatu besaran. Terdapat beberapa sistem
satuan yang digunakan di dunia, seperti sistem FPS (feet, pound, sekon), CGS (centimeter, gram,
sekon), dan MKS (meter, kilogram, sekon). Beberapa negara memiliki kebiasaannya masing-masing
dalam penggunaan sistem satuan. Oleh karena itu, masyarakat ilmiah bersama-sama membuat
kesepakatan tentang satu sistem satuan baku yang resmi digunakan secara universal. Satuan
tersebut adalah Satuan Internasional, dalam bahasa aslinya Systeme International D’ Unites, atau
biasa disingkat dengan SI. Kalian dapat melihat beberapa contoh satuan SI dari besaran pokok pada
Tabel 1.1 dan besaran turunan pada Tabel 1.2.
Tabel 1.1. Besaran, Satuan SI, dan Dimensi dari Besaran-Besaran Pokok

Tabel 1.2. Besaran, Satuan SI, dan Dimensi dari Beberapa Besaran Turunan

1.2.3. Dimensi
Dimensi merupakan cara suatu besaran turunan disusun berdasarkan besaran pokoknya. Suatu
besaran turunan dapat dinyatakan dalam susunan beberapa besaran pokok yang dapat diketahui
dengan cara melakukan analisis dimensi. Dimensi dari besaran pokok berupa lambang yang ditulis
dengan kurung siku dan huruf kapital tertentu seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.1.
Bagaimana pengetahuan mengenai konsep besaran, satuan, dan dimensi ini digunakan? Mari
kerjakan Aktivitas 1.2.
Baut dan mur berfungsi untuk menyatukan dua komponen alat secara tidak permanen, sehingga
ketika dua komponen alat perlu dipisahkan, kedua komponen tersebut dapat dipisahkan dengan
mudah tanpa mengalami kerusakan. Biasanya, sebelum dipasangkan pada komponen
alat, baut dan mur ini diukur terlebih dahulu dipastikan
ukurannya sesuai dengan komponen-komponen alatnya
agar komponen alat tidak mengalami kerusakan saat
digunakan. Alat ukur apa yang dapat digunakan
mengukur baut dan mur? Bagaimana cara
mengukurnya? Mari telusuri bersama pada Aktivitas 1.3

1.3. Aturan Angka Penting dan Notasi Ilmiah


Kalian sudah melakukan pengukuran diameter luar tutup botol pada Aktivitas 1.4. Coba
tentukanlah luas permukaan botol dengan menggunakan data diameter luarnya dan nyatakan
hasilnya dalam satuan SI. Kalian diperbolehkan menggunakan kalkulator untuk menghitung luas
permukaan botol. Hasil yang tertera pada kalkulator harus ditulis ulang, dan hasil tersebut tidak
boleh dibulatkan.
Tentukanlah luas permukaan tutup botol yang telah diukur pada
Aktivitas 1.4! (jawaban tidak boleh dibulatkan)

Jika hasil pengukuran diolah dalam persamaan misal contohnya adalah persamaan luas permukaan
baut, maka dihasilkan nilai desimal yang begitu panjang. Untuk itu, terdapat beberapa aturan
pembulatan dan cara penulisan hasil pengolahan data yang disepakati untuk membulatkan hasil
pengolahan, yaitu aturan angka penting.
Contoh kasusnya adalah sebagai berikut. Misalnya mencari luas permukaan tutup botol
berdiameter 3,12 cm diukur dengan jangka sorong.

a. Luas permukaan tutup botol dapat dicari dengan cara:

b. Kemudian, tentukan jumlah angka penting dari hasil pengukuran diameter tutup botol.
c. Setelah itu, lakukan pembulatan nilai luas permukaan tutup botol sampai sejumlah angka
penting, yaitu tiga angka penting.
d. Coba lakukan kembali aturan pembulatan tersebut yang serupa pada luas permukaan tutup
yang telah Kalian hitung sebelumnya. Tuliskan langkah-langkahnya pada buku latihan Kalian.
e. Untuk memudahkan Kalian dalam menuliskan hasil pengolahan data yang angkanya sangat
kecil atau sangat besar, digunakanlah aturan penulisan notasi ilmiah. Contoh kasusnya adalah
sebagai berikut. Nilai luas permukaan tutup botol yang diukur pada contoh sebelumnya
dikonversikan dalam satuan m2, sehingga nilainya dinyatakan sebagai berikut.
f. Hasil tersebut dituliskan dalam aturan notasi ilmiah.

Kalian sudah mengetahui bahwa untuk membulatkan hasil pengolahan data tidak boleh dilakukan
secara sembarangan. Kalian juga sudah mengetahui contoh sederhananya. Untuk uraian aturan
lebih terperinci, lakukanlah Aktivitas 1.5 untuk mengetahui aturan mengolah data dalam kegiatan
ilmiah

1.4. Nilai Ketidakpastian pada Pengukuran Berulang


Pada setiap aktivitas pengukuran, kesalahan pengukuran tidak dapat dihindarkan, apalagi jika
pengukuran hanya dilakukan sekali, peluang ketidaksesuaian antara hasil pengukuran dengan
kondisi sebenarnya semakin besar. Banyak faktor kesalahan yang dapat menyebabkan hasil
pengukuran tidak sesuai dengan kondisi aslinya.
Untuk mengurangi faktor kesalahan pengukuran tersebut, Kalian dapat mengatasinya dengan cara
melakukan pengukuran secara berulang. Pengambilan data untuk pengukuran berulang minimal
dilakukan sebanyak lima kali. Bagaimana cara mengetahui nilai ketidakpastian pengukuran
berulang? Untuk mendapatkan nilai ketidakpastian pengukuran berulang, Kalian dapat
menggunakan persamaan standar deviasi yang dinyatakan sebagai berikut.

Biasanya pengolahan data hasil pengukuran menghasilkan banyak angka di belakang desimal.
Bagaimana aturan membulatkan angka hasil pengolahan data?
Langkah pertama, menentukan nilai ketidakpastian relatifnya dengan cara sebagai berikut.
Langkah kedua, cocokkan persentase ketidakpastian relatif yang didapatkan dengan aturan sebagai
berikut.

Hasil pengolahan data dapat dituliskan dengan cara yang ditunjukkan oleh persamaan 1.2 dengan ̅
merupakan rata-rata nilai besaran yang diukur secara berulang.
Kalian sudah membaca uraian materi mengenai nilai ketidakpastian untuk pengukuran berulang,
perhatikanlah contoh pengolahan data berikut.
Kalian sudah mendapatkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan pengukuran
sampai mengolah data. Mari kita selesaikan kasus yang disajikan oleh berita pada awal bab dengan
melakukan Aktivitas 1.7.
GLOSARIUM

 Besaran adalah segala sesuatu yang memiliki satuan yang dapat diterapkan pengukuran
dan perhitungan dengan dinyatakan dalam angka terhadapnya. Pada dasarnya, besaran
merupakan segala benda atau sesuatu yang dapat diukur. Jadi esuatu dapat dikatakan
sebagai besaran jika memiliki tiga syarat berikut: Dapat diukur atau dihitung, Dapat
dinyatakan dengan angka-angka, atau mempunyai nilai, dan Mempunyai satuan
 Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan lebih dahulu dan tidak
bergantung pada besaran lain. Ada 7 besaran pokok yang ditetapkan,
 Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari beberapa besaran pokok. Contoh
besaran turunan adalah volume sebuah balok adalah panjang x lebar x tinggi.
 Satuan adalah pembanding yang digunakan dalam pengukuran suatu besaran
 Dimensi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian dimensi adalah
ukuran yang berupa panjang, lebar, tinggi, luas, volume, dll. Sedangkan dimensi dalam
fisika adalah cara penulisan besaran yang menunjukkan besaran pokok
penyusunnya. Dimensi dalam pengukuran tidak mempertimbangkan nilai numerik
(kuantitas)
 Angka penting atau significant figures adalah angka hasil pengukuran yang terdiri dari
angka pasti (eksak) dan angka taksiran. Angka pasti diperoleh dari penghitungan skala alat
ukur, sedangkan angka taksiran diperoleh dari setengah skala terkecil. Dalam penulisn
angka penting memiliki sejumlah aturan yang harus dipenuhi.
 Notasi ilmiah adalah cara penulisan nomor yang mengakomodasi nilai-nilai terlalu besar
atau kecil untuk dengan mudah ditulis dalam notasi desimal standar. Notasi ilmiah
memiliki sejumlah sifat yang berguna dan umumnya digunakan dalam kalkulator oleh para
ilmuwan, matematikawan, dokter, dan insinyur.Dalam notasi ilmiah, semua nomor ditulis
seperti ini:

("a dikali 10 pangkat b"), dengan pangkat b sebagai bilangan bulat, dan koefisien a
adalah bilangan riil, disebut significand atau mantissa (istilah "mantissa" dapat menyebabkan
kebingungan karena juga dapat merujuk ke bagian pecahan dari logaritma). Jika nomor itu
negatif, pangkatnya memakai tanda minus (seperti pada notasi desimal biasa)
 Mikrometer sekrup merupakan salah satu alat pengukuran yang biasa digunakan
untuk mengukur bermacam benda berukuran sangat tipis. Alat ukur ini sering
muncul dalam pelajaran fisika.
Alat satu ini akan sangat membantu untuk mengukur benda yang membutuhkan
tingkat ketelitian tinggi, mengingat tingkat ketelitian penggaris hanya mencapai 0,1
cm atau 1 mm. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, mikrometer sekrup adalaah
instrument untuk melakukan pengukuran linier dari suatu dimensi seperti diameter,
ketebalan, dan panjang suatu benda. Skala terkecil dari mikrometer sekrup dapat
mencapai 0,01 mm.
 Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan satu kali saja. Pengukuran
tunggal umumnya dilakukan apabila besaran yang diukurnya tidak berubah-ubah sehingga
hasil diukur dianggap akurat. Contohnya pengukuran tunggal yaitu mengukur pensil.
Pengukuran tunggal juga dilakukan apabila kesempatan untuk melakukan pengukuran
hanya sekali saja sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan pengukuran berulang.
Ketidakpastian pada pengukuran tunggal ditentukan dari setengah skala terkecil dari alat
ukur yang digunakan. Secara matematis, dapat ditulis:

∆x = ½ x skala terkecil

Kekurangan dalam pengukuran tunggal yaitu pengukuran tunggal memberikan hasil yang
kurang teliti dikarenakan hanya melakukan pengukuran sekali saja.
 Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan secara berulang. Biasanya jenis
pengukuran berulang dipakai untuk mengukur sesuatu yang sering kali hasilnya berbeda
apabila diukur pada bagian yang berbeda. Semisal mengukur kelereng. Di dalam
pengukuran berulang, nilai suatu kepastian bisa diperoleh dari simpangan baku nilai rata-
rata yang diperoleh dari pengukuran.
Pada pengukuran berulang nilai x ditentukan dari nilai rata-rata sampel. Misal suatu
besaran fisis yang diukur N kali pada kondisi yang sama, dan diperoleh hasil-hasil
pengukuran X1, X2, X3, . . ., XN, maka nilai rata-ratanya dicari dengan persamaan berikut:

Ketidakpastian ∆x dapat dinyatakan oleh simpangan baku nilai rata-rata sampel.

Banyaknya angka yang dapat dilaporkan dalam percobaan berulang mengikuti aturan
berikut:
a. Ketidakpastian relatif sekitar 10% berhak atas 2 angka.
b. Ketidakpastian relatif sekitar 1% berhak atas 3 angka.
c. Ketidakpastian relatif sekitar 0,1% berhak atas 4 angka.
Kelebihan Pengukuran Berulang: Kelebihan pengukuran berulang jika dibandingkan
pengukuran tunggal yaitu pengukuran berulang hasilnya lebih mendekati niai sebenarnya.
Ketidakpastian dalam pengukuran berulang lebih kecil jika dibandingkan dengan
ketidakpastian pengukuran tunggal.
 Kesalahan pengukuran atau error adalah perbedaan antara nilai sebenarnya dengan nilai
yang terukur.
Kesalahan dalam pengukuran dapat digolongkan menjadi kesalahan umum, kesalahan
sistematis, dan kesalahan acak. Kesalahan umum adalah kesalahan yang disebabkan
keterbatasan pada pengamat saat melakukan pengukuran. Kesalahan sistematik merupakan
kesalahan yang disebabkan oleh alat yang digunakan dan atau lingkungan di sekitar alat
yang memengaruhi kinerja alat. Misalnya, kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol,
kesalahan komponen alat atau kerusakan alat, kesalahan paralaks, perubahan suhu, dan
kelembaban. Kesalahan acak adalah kesalahaan yang terjadi karena adanya
fluktuasifluktuasi halus pada saat melakukan pengukuran. Kesalahan ini dapat disebabkan
karena adanya gerak brown molekul udara, fluktuasi tegangan listrik, landasan bergetar,
bising, dan radiasi.
 Ketidakpastian pengukuran
Kesalahan-kesalahan dalam pengukuran menyebabkan hasil pengukuran tidak bisa
dipastikan sempurna. Dengan kata lain, terdapat suatu ketidakpastian dalam pengukuran.
Dalam penyusunan laporan hasil praktikum fisika, hasil pengukuran yang kalian lakukan
harus dituliskan sebagai:

Keterangan:
x = hasil pengamatan
x൦ = pendekatan terhadap nilai benar.
Δx = nilai ketidakpastian.
Arti dari penulisan tersebut adalah hasil pengukuran (x) yang benar berada di antara x –
Δx dan x + Δx. Penentuan x൦ dan Δx tergantung pada pengukuran tunggal atau
pengukuran ganda atau berulang.
DAFTAR PUSTAKA

 Ayuk Ratna Puspaningsih, A.R dkk, Pengukuran dalam Kegiatan Kerja Ilmiah, KEMENTERIAN
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, 2021

 https://id.wikipedia.org/wiki/Notasi_ilmiah
 https://kuliah.unpatti.ac.id/mod/page/view.php?id=58#:~:text=Error%20atau%20kesalaha
n%20adalah%20perbedaan,suhu%2C%20dan%20lain%2Dlain.
 http://walpaperhd99.blogspot.com/2019/02/pengertian-pengukuran-kesalahan-
ketidakpastian-pengukuran.html
 https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5510988/mengenal-besaran-turunan-dan-
bedanya-dengan-besaran-pokok
 https://www.inews.id/news/nasional/pengertian-besaran-pokok-dan-7-macamnya-dalam-
pelajaran-fisika
 https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/18/174723169/perbedaan-besaran-dan-satuan
 https://www.wardayacollege.com/fisika/pengukuran/pengukuran/angka-penting/
 https://www.suara.com/tekno/2021/09/26/185244/mikrometer-sekrup-pengertian-cara-
menggunakan-dan-cara-membaca
 https://www.temukanpengertian.com/2013/09/pengertian-pengukuran-tunggal.html
 https://www.temukanpengertian.com/2013/09/pengertian-pengukuran-berulang.html

Anda mungkin juga menyukai