Anda di halaman 1dari 15

Karya Ilmiah

Tempat Sampah Bambu Sebagai Upaya Menjaga


Kesehatan Masyarakat Desa Gera

Nama :
Yufensius yosefinus
Kelas
Xll ips 4
SMASK ALVAREZ PAGA
Tahun ajaran 2022/2023
Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa. Atas rahmat dan
berkatnya.. saya bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul tempat
sampah bambu sebagai upaya menjaga kesehatan masyarakat desa gera.
Saya mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan karya ilmiah remaja. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan keluarga yang telah
berkontribusi dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini memberikan penjelasan atas tempat sampah bambu sebagai
upaya menjaga kesehatan masyarakat desa gera.
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar pengesahan
Kata pengantar
Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan penulisan
1.4 Manfaat penulis

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Landasan teori
2.2 porsedur penelitian
2.3 Hasil penelitian
2.3.1 pengaruh Tempat sampah bambu sebagai upaya menjaga
Kesehatan Masyarakat desa gera
2.3.2 Daampak dari sampah bagi masyarakat desa gera
2.3.3 kebijakan pemerintah desa terhadap masalah tersebut

BAB VIII PENUTUP


1.1 kesimpulan
1.2 Saran
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Tempat sampah bambu dapat menjadi salah satu upaya untuk menjaga
kesehatan masyarakat desa gera. Desa gera merupakan salah satu desa yang
mengalami masalah sampah. Sampai yang menumpu dapat menimbulkan
berbagai masalah seperti pencemaran lingkungaan, penyebaran penyakit, dan
menjadi sarang hewan pengganggu. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk
mengatasi permasalahan sampah tersebut. Salah satu solusi yang dilakukan
daerah dengan pemanfaatan tempat sampah bambu. Desa gera merupakan
sebuah desa yang terletak di pedesaan. Masalah lingkungan dan kesehatan
sering kali menjadi perhatian utama. Salah satu masalah yang kerap ditemui di
desa-desa adalah masalah pengelolaan sampah. Sampah yang tidak dikelola
dengan baik dapat menyebabkan sebagai masalah kesehatan. Di antaranya,
sampai menumpuk dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk yang
dapat menyebarkan penyakit seperti demam berdarah dan malaria. Selain itu,
sampai membusuk juga dapat menimbulkan bau yang tidak sedap dan menjadi
sarang bagi tikus dan serangga lain yang juga dapat membawa . untuk
mengatasi masalah ini, salah satu solusi adalah dengan memanfaatkan tempat
sampah bambu. Bambu adalah bahan alami yang mudah didapat dan diramah
lingkungan. Selain itu, bambu juga memiliki kekuatan yang cukup untuk
menahan sampai yang ada di dalamnya. Dengan menggunakan tempat sampah
bambu, sampai dapat terkumpul dengan rapi dan tidak berserakan di sekitar
lingkungan. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan penyebaran penyakit yang
diakibatkan oleh sampah yang tidak dikelola dengan baik. Selain itu,
penggunaan tempat sampah bambu juga dapat menjadi contoh bagi
masyarakat desa gera untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan
pola hidup yang lebih sehat dan bersih.
Oleh karena itu, tempat sampah bambu sebagai upaya menjaga kesehatan
masyarakat desa gera
1.2 rumusan masalah
1. apa saja masalah kesehatan masyarakat yang dapat diatasi dengan
Penggunaan tempat sampah bambu di desa gera?

2. Bagaimana tempat sampah bambu dapat membantu mengurangi


penyebaran penyakit dan mengurangi kotoran di lingkungan?

3. Bagaimana cara mengelola tempat sampah bambu agar tetap bersih dan
tidak menimbulkan bau yang tidak sedap serta memenuhi standar
kebersihan dan kesehatan?

4. Bagaimana masyarakat di desa gera dapat didorong untuk menggunakan


tempat sampah bambu secara konsisten dan membuang sampah dengan
benar?

5. bagaimana kebersihan penggunaan tempat sampah bambu dapat diukur


dan dievaluasi untuk mengatasi efektivitasnya dalam menjaga kesehatan
masyarakat di desa gera?
1.3. Tujuan penelitian
1. untuk mengetahui tempat sampah bambu sebagai upaya menjaga
Kesehatan masyarakat desa gera.

2. Untuk mengetahui dari sampah bagi masyarakat desa gera.

3. Untuk mengetahui kebijakan pemerintah terhadap masalah tersebut

1.3 manfaat penulis

1.Bagi penulis
karya ilmiah ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman serta
kesadaran penulis untuk menjaga melestarikan lingkungan

2.bagi pembaca
Karya ilmiah ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran pembaca
akan dampak dari pola perilakunya terhadap lingkungan sekitarnya.

3.Bagi masyarakat desa gera


dengan adanya karya ilmiah ini diharapkan agar karya ilmiah ini bisa
modifikasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa pola
perilaku setiap hari bisa berdampak buruk bagi kesehatan orang lain
dalam hal ini bagi masyarakat.
BAB I
Pembahasan

2.1 landasan teori


1. Tempat sampah
Secara umum , tempat sampah adalah lokasi yang dirancang untuk
menampung sampah atau limbah yang dihasilkan oleh manusia. Tempat
sampah dapat berupa kotak, tolong, atau kontainer besar, yang biasanya
ditempatkan di sekitar tempat-tempat umum seperti jalan , kerja, dan rumah.

Fungsi utama tempat sampah adalah untuk menyimpan dan menampung


sampah sehingga tidak berserakan di lingkungan. Dengan demikian tempat
sampah juga berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan, kesehatan
masyarakat, dan mencegah kerusakan lingkungan akibat pembuangan sampah
sembarangan.

Selain itu, tempat sampah juga dapat menggunakan sebagai sarana untuk
mendaur ulang sampah dan limbah yang masih dapat diolah kembali menjadi
bahan-bahan baru. Hal ini dapat membantu mengurangi jumlah sampai yang
dibuang ke tempat sampah membuang air dan meminimalkan dampak negatif
terhadap lingkungan
Menurut para ahli tempat sampah bambu sebagai upaya menjaga kesehatan
masyarakat desa gera
a.Dr.jane goodal primatolog dan aktivitas lingkungan ,mengatakan bhawa
tempat sampah sebaiknya ditempatkan di tempat yang strategis dan mudah di
akses untuk meminimalkan penyebaran sampah di lingkungan.
b.dr Emil Salim,matan mentrilingkungan hidup Indonesia menekankan
pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan menyarankan untuk
membangun sistem pengelolaan sampah yang diintegrasi dan efektif seperti
sistem pembangunan sampah terpadu

c..bandana Shiva, aktivitas lingkungan dan alih pertanian, mengatakan bahwa


tempat sampah sebaiknya diatur dengan sistem pengelolaan sampah organik
yang tepat seperti kompos untuk mengurangi jumlah sampah yang harus
dibuang ke tempat sampah pembangunan akhir

d. rajendra k.pacahuri,mantan ketua ipcc(intter panelchange), menyarankan


untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang berbasis pada prinsip 3R
(reduce ,reuse, recycle) dan mengurangi penggunaan bahan-bahan yang sulit
di daur ulang.

e.. David Suzuki, ilmuwan lingkungan dan aktivitas, mengadakan bahwa tempat
sampah sebaiknya ditempatkan jauh dari pemukiman penduduk dan didahului
i dengan sistem pengelolaan sampah yang efektif untuk mencegah dampak
negatif dan kesehatan masyarakat di lingkungan
2.1.1 prosedur penelitian
a.identifikasi masalah: identifikasi masalah adalah tahap awal dari proses
penelitian. Dalam hal ini masalah yang diidentifikasi adalah rendahnya tingkat
kebersihan dan kesehatan lingkungan di desa gera akibat kurangnya sarana
pengelolaan sampah yang memadai.

b. tujuan penelitian: tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan tempat


sampah bambu yang efektif dan efisien untuk menjaga kesehatan masyarakat
desa gera.

c. pustaka: melakukan tinjau pustaka untuk mengetahui teori dan penelitian


terkait pengelolaan sampah bambu. Dalam tahap ini, penelitian dapat mencari
refensi dan jurnal,buku,dan sumber informasi lainnya.

d. penelitian: merancang penelitian dengan pendekatan kualitatif. dalam tahap


ini, penelitian menentukan metode pengumpulan analisis data yang akan
digunakan.

e.data di ambil dengan cara observasi dan wawancara terhadap warga desa
gera.data juga dapat di kumpul mencari pengamatan langsung terhadap
tempat sampah yang ada di desa gera.

f. data: data yang telah di kumpulkan dianalisis untuk mengetahui kelola dan
potensi penggunaan tempat sampah bambu sebagai Serana pengelolaan
sampah yang efektif.

g. sampah bambu: setelah analisis data dilakukan, peneliti pengembangan


desain tempat sampah bambu yang efektif dan efisien berdasarkan hasil
penelitian dan ketersediaan bahan.
h. Implementasi: setelah tempat sampah bambu dibuat peneliti
mengimplementasi penggunaan di desa gereja dan monitor ektifitasnya dalam
mengurangi masalah pengelolaan sampah
i.Evaluasi: setelah beberapa waktu penggunaan ,peneliti mengevaluasi
efektifitas penggunaan tempat sampah bambu dengan membandingkan
kondisi sebelum dan sesudah penggunaannya.

j. Diseminasi hasil: hasil penelitian dapat di sepakati ke warga desa gera dan
pemangku kepentingan lainnya untuk memberikan masukan dan
meningkatkan kesadaran tenteang pentingnya pengelolaan sampah yang baik
dan benar
2.3 Hasil penelitian
1. tempat sampah bambu sebagai upaya menjaga kesehatan
Masyarakat desa gera.

Tempat sampah bambu dapat memiliki pengaruh positif dalam menjaga


kesehatan masyarakat desa gera. berikut adalah beberapa pengaruhnya
a.Mengurangi penyebaran penyakit: dengan adanya tempat sampah yang
tersedia dan teratur, limbah dapat dihindari dari menumpuk di sekitar
permukiman hal ini dapat mengurangi penyebaran penyakit seperti diare,
infeksi saluran pernapasan, dan lain-lain yang dapat disebabkan oleh
keberadaan limbah.

b. pencemaran lingkungan: siapa yang yang dibiarkan berserakan di sekitar


permukiman dapat mencemari lingkungan sekitar. Dengan adanya tempat
sampah bambu, sampai dapat terkumpul di satu tempat dan diolah menjadi
kompos sehingga dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan

c. kebersihan: dengan adanya tempat sampah bambu, masyarakat desa giro


dapat lebih mudah dan teratur dalam membuang sampah mereka titik hal ini
dapat meningkatkan kebersihan di sekitar permukiman dan lingkungan
sekitarnya

d. bau tidak sedap: dengan adanya tempat sampah bambu , sabar tidak lagi
dibiarkan berserakan di sekitar permukiman dan lingkungan sekitarnya. Hal ini
dapat mengurangi bau tidak sedap yang dapat mengganggu kesehatan dan
kenyamanan masyarakat
Dalam rangka menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat penting untuk
memastikan bahwa tempat sampah bambu tersebut teratur dan dijaga
kebersihan secara teratur. Selain itu masyarakat juga perlu diberikan edukasi
mengenai cara membuang sampah yang benar sehingga dapat menjaga
kebersihan dan kesehatan lingkungan secara bersama-sama.

2. Dampak dari sampah bagi masyarakat desa gera

Sampah memiliki dampak negatif bagi masyarakat desa gera. Berikut dampak
yang mungkin terjadi :
a.Pencemaran , sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari
lingkungan desa gera, seperti sungai danau dan ladang. Hal ini dapat
mengancam kesehatan masyarakat desa terutama jika mereka mengandalkan
sumber daya alam tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.

b.kesehatan- timbulan, sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat


menimbulkan bau tak sedap yang dapat memicu gangguan pernapasan dan
penyakit kulit. Selain itu, sampai juga dapat menjadi tempat berkembang biak
bagi serangga kumat tikus dan hewan lainnya yang dapat membawa penyakit.

c.Estetika- timbulan sampah yang menumpuk di sekitar desa gera dapat


merusak estetika kurang menarik dan merusak daya tarik wisata.

d.Dampak sosial kondisi lingkungan yang tidak sehat akibat timbulnya sampai
dapat mempengaruhi hubungan sosial antar warga desa. Misalnya, bila ada
warga yang tidak bertanggung jawab dalam membuang sampah hal ini dapat
memicu konflik dengan warga lainnya.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat desa gerah untuk
mengelola sampah dengan baik seperti dengan memilah sampah organik
dan anorganik, mengurangi penggunaan kantong plastik serta
mengembangkan program pengelolaan sampah yang terintegrasi
dengan baik.

3. Kebijakan pemerintah desa terhadap masalah tersebut


Kebijakan pemerintah desa dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat dapat
meliputi berbagai program dan kegiatan, seperti:
a.Program kesehatan lingkungan:
pemerintah desa dapat mengadakan program untuk meningkatkan
kebersihan lingkungan seperti membersih saluran air, mengelola
sampah dengan benar dan menjaga kebersihan toilet umum. Program ini
bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh
lingkungan yang tidak sehat.

b.Program imunisasi:
pemerintah desa dapat mengadakan program imunisasi untuk
mencegah penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi,
seperti campak, polio, dan hepatitis b. Program ini dapat diadakan
secara rutin dan diinformasi ke seluruh masyarakat desa.

c. kualitas air bersih:


pemerintah desa dapat meningkatkan kualitas air bersih dan
mengadakan program pengelolaan air bersih dan menyediakan air
bersih yang cukup untuk membutuhkan masyarakat. Air bersih yang
tercemar dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare dan
penyakit kulit.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dari data dan fakta yang paling didapatkan penulis dapat menyimpulkan
bahwa pengaruh pola hidup masyarakat desa gera dapat menimbulkan
terjadinya sampah yang berserakan di mana jika masyarakat terus-menerus
membuang sampah sembarangan maka masyarakat desa dapat menimbulkan
penyakit seperti penyakit malaria, demam berdarah

SARAN

Penggunaan diri sendiri dan agar dapat menjaga kelestarian pada sampai yang
berserakan dan dan menimbulkan penyakit.kebijakan dari pemerintah desa di
mana kebijakan antara lain:
a. pengelolaan sampah yang berkelanjutan
b.Menjaga kebersihan lingkungan
c.Penggunaan tempat sampah yang ramah lingkungan
d. kegiatan masyarakat

Daftar pustaka
https ://sampahlaut. Id
https ://reposstory. UBB.ac.id
https ://MMC. Kaitang.go.id
https ://umkastpaulus.ac.id
https ://www.reseatchgate.net
https ://reposirorg.umkatpelaws.ac.id
https ://reset.unisma.ac.id
https ://joernal.umnat.ac.id
https ://proceedings.uninsgd.ac.id
https ://kkn.undip.ac.id

Anda mungkin juga menyukai