Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebuah Negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai macam
permasalahan yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada
negara – negara yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi seperti
Indonesia. Masalah ketenagakerjaan, pengangguran, kenaikan harga (inflasi)
dan kemiskinan di Indonesia sudah menjadi masalah pokok bangsa ini dan
membutuhkan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut agar
tidak menghambat langkah Negara Indonesia untuk menjadi negara yang
lebih
maju.
Meskipun di dunia ini terdapat beraneka ragam sistem ekonomi yang
dianut oleh masing-masing negara, pada hakekatnya persoalan yang dihadapi
oleh setiap sistem ekonomi tersebut adalah sama. Dalam rangka mencapai
kemakmuran ekonomi bagi rakyatnya, setiap sistem ekonomi yang dianut oleh
setiap negara akan menghadapi persoalan ekonomi yang sama.
Untuk mengetahui masalah-masalah ekonomi apa saja yang ada
di berbagai negara dan cara mengatasinya maka perlu adanya analisis
yang di mulai dari hal terkecil.”

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa saja Masalah-masalah Ekonomi yang ada?
2. Bagaimana Cara Mengatasi Masalah Ekonomi Tersebut?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui Masalah-masalah ekonomi
2. Mengetahui cara-cara mengatasi masalah ekonomi
3. Menambah ilmu pengetahuan khususnya di bidang ekonomi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Masalah Ekonomi


Masalah Ekonomi adalah masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari
hari baik masalah dalam jual beli, tawar menawar ataupun ekspor impor. Dalam
kehidupan sekarang terutama di Indonesia terdapat beberapa masalah ekonomi yang
terjadi diantaranya Pengangguran, Kemiskinan, Harga, Profit, Inflasi, Hutang, Sistem
Ekonomi, Ekonomi politik, Kesejahteraan dan Pertumbuhan Ekonomi. Untuk lebih
memahami masalah masalah eonomi tersebut, saya akan menjelaskan satu persatu
masalah ekonomi yang sering terjadi.
Inti dari masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan
manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.

B. Penyebab Masalah Ekonomi di Indonesia


Faktor-Faktor Penyebab Masalah Ekonomi
1. Kemiskinan
Ketidakmampuan dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
2. Kesejahteraan
Merupakan kebalikan dari kemiskinan. Permasalahan ini sangat populer dalam
ekonomi karena sifat manusia yang selalu tidak merasa cukup, ingin menjadi orang kaya,
sejahtera, dan banyak uang. Semua itu terpaku pada sepatah kata: kemakmuran. Ini juga
menjadi problema yang harus segera di selesaikan.
3. Pengangguran
Dari tahun ke tahun jumlah pengangguran semakin banyak, ini dikarenakan
sedikitnya lapangan kerja yang ada.
4. Kelangkaan Bahan Pokok
Semakin tingginya harga kebutuhan pokok dipasaran mengakibatkan bahan pokok
tersebut menjadi langka.

C. Jenis-jenis Masalah Ekonomi di Indonesia


Pokok masalah ekonomi di Indonesia dilihat dari jenis ekonomi klasik ada tiga, yaitu:
produksi, konsumsi dan distribusi.

1. Masalah Produksi
Produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau membuat barang.
Perngertian tersebut merupakan pengertian umum yang kita kenal sehari-hai. Adapun
dalam ilmu ekonomi, prpduksi mencakup semua kegiatan yang bertujuan untuk
menambah nilai guan barang. Kegiatan produksi dilakuakn manusia dengan menempuh
pengubahan bentuk maupun tanpa negubah bentuk. Perbuatan manusia untuk menambah
nilai guna barang tanpa mengubah bentuk disebut produksi jasa. Produksi jasa dibedakan
menjadi dua (2) yaitu produksi jasa yang langsung dapat disunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia dan produksi jasa yang ditujukan untuk meningkatkan nilai guna.

2
Misalnya produksi jasa yang langsung dapat digunakan untuk memjenuhi kebutuhan
manusia antara lain, pendidikan, pengobatan, angkutan penumpang, dan kecantikan.
Sedangkan produksi jasa yang ditujukan untuk meningkatkan nilai guna misalnya
asuransi dan jasa pergudangan. Adapun perbuiatan manusia untuk menambah nilai guna
barang dengan mengubah bentuk atau sifat bahan dasar yang disebut produksi barang.
Produksai barang dibedakan menjadi 2(dua) yaotu produksi barang komsumsi dan
produksi barang modal. Barang komsumsi yang dapat langsung digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Adapun barang modal yaitu barang yang berguna untuk
menghasilkan barang lain untuk mencukupi kebutuhan manusia. Barang modal haruslah
sesuai dan harus melalui serangakaian proses produksi terlebih dahulu sebelum dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Menurut kaum klasik, permasalahan
produksi yang dialami manusia adalah bagaimana usaha untuk mencipatakan barang dan
jasa yang dibutuhakan oleh orang banyak. Kaum klasik hanya menitikberatkan ada
kuantitas benda (barang dan jasa) yang harus diproduksi. Kaum klasik tidak begitu
memperhatikan perbedaan kebutuhan da selera masing- masing individu yang berbeda.

2. Masalah Distribusi
Kaum klasik menyatakan bahwa distribusi dapat dilakuakn secara langsung.
Distribusi yaitu distribusi yang dilakukan tanpa melalui jasa perantara. Dengan kata lain,
produsen dapat langsung menemui konsumen untuk menawarkan barang atau jasa yang
dihasilakn. Selain distribusi secara langsung, kaum klasik juga menyebutkan keberadaan
pasar sebagai salah satu sarana distribusi. Pasar menjadi tempat bertemunya penjual dan
pembeli untuk memeperjaulobelikan barang.

3. Masalah Komsumsi
Kesesuaian antara barang yang diproduksi dengan kebutuhan masyarakat yang
merupakan permasalahan komsumsi. Oleh karena itu, produsen harus memperhatkan
kebutuhan, keinginan, dan kemauan konsumen sebelum menentukan produksi.
Suatu barang menjadi tidak berguna apabila tidak sesuai denagn kebutuhan,
selera, dan daya beli masyarakat. Kegiatan [roduksi dan distribusi harus memperhatikan
ketiga hal tersebut.
Sedangkang apabila dilihat dari permasalahan ekonomi modern terdiri dari
pilihan tentang barang dan jasa apa(what) yang harus diproduksi dan berapa (how many?
how much) jumlah yang diproduksi, bagaiman(how) serta untuk siapa(for whom)
barabng itu di produksi, faktor-faktor produksi yang tersedia harus diolah untuk
disesuaikan dasn harus menghasilkan barang atau jasa yang dibutuhkan sesuai dengan
keinginan. Siapa pihak yang akan membutuhkan atau mengolah faktor-faktor produksi
menjadi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan, serta untuk siapa barang dan jasa
tersebut dihasilkan atau bagaimana barang atau jasa tersebut didistribusikan.

1. Apa dan Berapa yang Diproduksi (What)


Masalah ini menyangkut jenis barang dan jumlah yang akan diproduksi.
karena sumber daya terbatas, masyarakat harus memutuskan barang apa yang akan
diproduksi : apakah kita akan memproduksi makanan, obat-obatan atau mesin-
mesin industri, buku-buku atau video, TV atau mainan anak, dan seterusnya. sangat
tidak mungkin untuk memproduksinya semua jenis benda pemuas kebutuhan
tersebut sejumlah yang diinginkan oleh masyarakat. setelah ditentukan apa yang
akan diproduksi masyarakat harus memutuskan berapa jumlah barang tersebut
harus diproduksi sehingga dapat ditentukan berapa sumber daya yang harus
dialokasikan untuk makanan, berapa untuk obat-obatan, berapa untuk mesin-mesin

3
industri, dan seterusnya. jika kita ingin memproduksi lebih banyak makanan,
artinya sumber daya untuk memproduksi obat- obatan akan berkurang. dan
sebaliknya.
Keputusan mengenai barang apa yang harus diproduksi, harus
dipertimbangkan dengan cermat. dalam pengalokasian dana pembangunan,
terutama dalam memproduksi barang-barang, kita harus mengajukan alasan
mengapa barang itu di produksi. Kita harus dapat menjawab mengapa
pembangunan diarahkan ke sektor pertanian? mengapa bukan ke sektor industri,
misalnya setelah memprioritaskan ke sektor pertanian, selanjutnya harus ditentukan
apakah kita akan memproduksi bahan pangan atau bahan untuk diekspor.
Jika kita sudah diputuskan barang apa yang diproduksi, maka masalah
berikutnya adalah berapa jumlah tergantung pada kondisi ekonomi dan system
ekonomi Negara yang bersangkutan

2. Bagaimana Cara Memproduksinya (How)

Masalah dalam hal ini adalah teknologi dan metode industri apa yang
digunakan untuk memproduksi suatu barang; berapa jumlah tenaga kerja, jenis
mesin apa, serta bahan mentah apa yang akan digunakan. produksi dengan
teknologi pada karya banyak menggunakan tenaga manusia, tetapi jumlah
produksinya terbatas. jika kita digunakan adalah teknologi pada modal maka yang
menjadi masalah adalah dari mana akan diperoleh modalnya

Masalah kedua yang harus ditangani adalah bagaimana mengkombinasikan


faktor-faktor produksi yang ada agar berhasil guna dan berdaya guna. Hal ini
berkaitan dengan masalah metode produksi ini adalah bagaimana melakukan
proses produksi tersebut seefisien mungkin sehingga produksi dapat berjalan
dengan baik dan menghasilkan keuntungan, baik dalam jangka pendek maupun
dalan jangka yang panjang

3. Siapa Pelaku Produksi (Who)

Di Indonesia dikenal tiga elemen [roduksi yaitu pemerintah, swasta, dan


koperasi. Pemerintah meupakan pengatur kegiatan secara menyeluruh. Pemerintah
mengatur kegiatan produksi sebagaiman telah diatur oleh UUD 1945 pasal32 ayat
2. Dengan demikian [ermasalahn mengenai siapa pelaku produksi menyangkut
mana yang memiliki kewenangan untuk melakuakn produksi. Adanya spealisasi
produksi selain untuk memenuhi kebutuhan masyarkat secara merat, juga untuk
menerapkan prinsio efiseinsi dalam mengolah sumber daya serta menghindari
terjadinya monopoli oleh individu atu kelompok.

4. Untuk Siapa Diproduksi (Who)


Permasalahan ini adalah, siapa yang memerlukan barang tersebut dan siapa
saja yang menikmati hasilnya. dengan kata lain, bagaimana cara
pendistribusiaanya. apakah barang-barang yang diproduksi tersebut akan
didistribusikan menurut ukuran pendapatan, kekayaan, atau kelompok tertentu dari
masyarakat.

D. Cara Mengatasi Masalah Ekonomi


Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan

4
berkembang sesuai dengan situasi kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.
Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi
terpusat, sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi campuran. Melaluli sistem ekonomi
ini kita bisa menerapkannya sesuai dengan keadaan ekonomi suatu negara sehingga
masalah ekonomi dapat ditekan.
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara
bersama untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara
yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya. Dalam sistem ini segala
barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri.
Tentunya Anda akan bertanya apa tugas pemerintah dalam sistem ekonomi
tradisional ini?
Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas
memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban
umum. Dengan kata lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa,
bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh
masyarakat.
Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada negara- negara
yang belum maju, dan mulai ditinggalkan.
Ciri-cirinya :
• belum ada pembagian kerja
• tukar menukar dengan system barter
• hasil produksi dan system distribusi terbentuk karena kebiasaan / tradisi
• produksi yang dihasilkan / dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri
• kehidupan masyarakat yang bersifat kekeluargaan diatur secara bersama-sama
• alam merupakan sumber kemakmuran
Kebaikannya/kelebihannya :
• masing-masing individu mempunyai keterikatan, sehingga rasa kekeluargaan
dan kegotong royongan terlihat dan dirasakan oleh anggota masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Keburukan/kelemahannya :
• pola tradisi akan mengakibatkan kurang berkembang pola berfikir masyarakat
• hasil produksi terbatas karena mengandalkan tenaga manusia dan faktor alam
• pengakuan adanya hak milik, kebebasan dan hak asasi manusia berdasarkan
hukum adat.

2. Sistem Ekonomi Terpusat


Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif, segala
kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh
pemerintah secara terpusat. Pelaksanaan dilakukan oleh daerah-daerah
dibawah satu komando dari pusat.
Dengan demikian, masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa
barang diproduksi, semuanya diatur oleh pemerintah secara terpusat.
Kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dibatasi sehingga inisiatif
perorangan tidak dapat berkembang.
Pada umumnya sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada negara-
negara yang menganut paham komunis. Namun karena kurang sesuai dengan
aspirasi rakyat, akhir-akhir ini sudah ditinggalkan.
Ciri-cirinya :
• semua alat dan sumber produksi adalah milik Negara, maka hak milik

5
perseorangan tidak ada
• kebijakan perekonomian diatur oleh pemerintah pusat
 produksi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang paling
mendesak
Kebaikannya :
• pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perekonomian
• pemerintah bebas menentukan barang yang akan diproduksi sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
• pemerintah mengatur distribusi barang produksi mudah melakukan
mengendalian dan pengawasan
• pelaksanaan pembangunan bias lebih cepat
Kelemahannya :
• setiap orang tidak memiliki apa-apa, kecuali barang yang sudah dibagi
• pemerintah dominant mengatur seluruh kegiatan, sehingga potensi,
inisiatif, dan daya kreasi tidak berkembang
• segala apa yang diperintahkan pemerintah harus dilaksanakan

3. Sistem Ekonomi Pasar


Pada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diharapkan dapat
berjalan bebas sesuai dengan mekanisme pasar.
Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga mendorong
masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien. Dengan demikian bagi
produsen memungkinkan memperoleh laba sebesar- besarnya. Jika barang atau
jasa dapat dipasarkan, pada akhirnya produsen
akan menyesuaikan dengan keinginan dan daya beli konsumen.
Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya persaingan
secara bebas. Akibatnya yang kuat bertambah kuat, sedang yang lemah semakin
terdesak tidak berdaya. Untuk mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur
tangan melalui peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu, sehingga
terbentuk sistem ekonomi pasar yang terkendali, bukan ekonomi bebas lagi.
Ciri-cirinya :
• setiap manusia baik sebagai produsen maupun konsumen dianggap sebagai
homo ekonomikus
• pengakuan adanya hak milik pribadi
• pengakuan terhadap kebebasan dan hak-hak asasi manusia secara formal
kedaulatan konsumen dan kebebasan konsumen
• sistem pasar dan persaingan bebas motif mencari laba terpusat pada
kepentingan diri sendiri peranan pemerintah terbatas
Kebaikannya :
• setiap orang diberi kebebasan dan kesempatan untuk berusaha sebaik-baiknya
• setiap orang bebas memiliki alat-alat produksi
• setiap orang bebas memilih bidang usaha yang disukainya
• persaingan dapat menyebabkan adanya dorongan untuk maju
• produksi barang dan jasa didasarkan pada kebutuhan pasar tidak ada paksaan
dari pemerintah
Kelemahannya :
• adanya kebebasan berusaha mengakibatkan yang kuat semakin kuat dan yang
lemah semakin terdesak dan akhirnya pailit atau mati
• menimbulkan monopoloi yang merugikan manusia
• menimbulkan eksploitasi ( penindasan ) tidak adanya pemerataan pendapatan

6
• stabilitas perekonomian tidak terjamin, sering menimbulkan krisis.

4. Sistem Ekonomi Campuran


Sistem ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada negara-
negara berkembang. Dalam sistem ini sektor swasta dan pemerintah sama-
sama diakui. Hal ini berarti di samping sektor swasta, terdapat pula badan
perencana negara yang merencanakan arah dan perkembangan ekonomi.
Sistem ekonomi campuran ini dasarnya merupakan perpaduan antara
sistem ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi pasar.

E. Solusi Permasalahan Ekonomi di Indonesia


Sebagai salah satu negara berkembang, negara Indonesia tak terlepas dari titik
permasalahan. Seperti di bidnag ekonomi yang selalu saja ada permasalahan baru yang
memang harus diselesaikan sebelum nantinya bertambah banyak problematika yang ada.
Dari setiap problem yang ada juga dipengaruhi oleh suatu sebab-sebab tertentu hingga
berakibat pada pada permasalahan bersangkutan. Meskipun begitu, terdapat banyak
usaha sekaligus upaya yang dapat dilakukan. Berbicara pada problematika yang ada di
Indonesia dalam sisi ekonomi memang telah dipengaruhi oleh suatu kasus. Beberapa hal
yang menjadi sebab tersebut antaranya ialah:
 Kasus pengangguran dari tidak diterima di suatu tempat kerja hingga yang
kena PHK atau pemutusan hubungan kerja.
 Pertumbuhan ekonomi yang lambat seperti pada hasil panen yang kurang
optimal, nilai jual dari produk-produk dalam negeri yang kalah dengan
produk luar, konsumsi produk luar yang lebih diminati.
 Besar pasak dari pada tiang atau pemasukan yang diperoleh tak
mencukupi kebutuhan tiap-tiap pihak. Hal ini bisa dikarenakan adanya
upah yang tak sebanding, jumlah keluarga yang banyak hingga lainnya.
 Ada beragam kasus yang menjadi sebab dari perekonomian negara
Indonesia terkendala, sedari kondisi dari pihak individu maupun keluarga
dengan segala background. Dari kasus ini, upaya tindak lanjut perlu
dilakukan. Seperti contohnya dengan cara mengatasi masalah ekonomi di
Indonesia berikut ini:
 Membuka lapangan kerja baru serta memperluas jaringan ketenagakerjaan
hingga nantinya tiap-tiap lowongan pekerjaan bisa diisi dengan segera
atas pihak-pihak yang membutuhkan itu.
 Perlu ada program KB atau keluarga berencana agar lebih mengurangi
jumlah penduduk yang nantinya bisa berefek pada pemenuhan kebutuhan
yang lebih terhandle.
 Adanya batasan untuk konsumsi produk-produk luar dan lebih
menumbuhkan kecintaan terhadap produk dalam negeri. Perihal ini turut
menumbuhkan nilai ekonomi dari pihak bersangkutan.
 Meningkatkan relasi usaha maupun bisnis pada jaringan kerja. Seperti
contohnya dengan membatasi berdirinya gedung-gedung dari tanah
persawahan, yangmana hasil sawah tersebut akan menjadi padi dan tak
perlu membeli beras dari luar. Berlaku pula untuk bidang usaha lainya.
 Membangun hubungan dalam sektor ekonomi dengan negara lain. Seperti
contohnya dengan menjual produk negeri ke luar negeri.
 Usaha dimana perbaikan ekonomi pastinya selalu perlu agar pertumbuhan
yang kian lebih baik lebih terwujud. Secara pastinya dari nilai- nilai

7
finansial yang turut membaik dari satu pihak hingga instansi turut
memberikan pengaruh baik dari perekonomian dalam negeri. Di samping
itu, tindakan pengupayaan perbaikan ekonomi memang harus didukung
secara kompak atau bersama-sama.
Dapat diartikan pula bahwa dalam memenuhi permasalahan dalam sektor
ekonomi turut didukung secara bersama. Yang mana cara mengatasi masalah
ekonomi di Indonesia ini memang harus diterapkan secara publik dengan adanya
arahan hingga program-program yang turut membantu. Sampai pada nantinya
secara sadar dapat mendorong diri untuk memenuhi kebaikan finansial dan
pertumbuhan ekonomi yang semakin lebih baik dari sebelumnya.
Cara lain mengatasi masalah ekonomi adalah melaui peningkatan kualitas
SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif. Peran dan Fungsi
Pemerintah di Bidang Ekonomi untuk mengatasi masalah tersebut ;
1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan
ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.
2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa
publik, seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas
penerangan, dan telepon.
3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi
pendapatan masyarakat.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Inti dari masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan
manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Masalah
ekonomi pasti dihadapi oleh setiap negara.
Masalah ekonomi terdiri dari masalah ekonomi klasik dan masalah ekonomi
modern. Masalah ekonomi klasik terdiri dari masalah produksi, konsumsi dan distribusi.
Permasalahn ekonomi modern terdiri dari pilihan tentang barang dan jasa apa (what)
yang harus diproduksi dan berapa (how many? / how much) jumlah yang diproduksi,
bagaiman (how) serta untuk siapa (for whom) barabng itu di produksi.
Faktor-Faktor Penyebab Masalah Ekonomi antara lain Kemiskinan,
Kesejahteraan Pengangguran, dan Kelangkaan Bahan Pokok.

B. Saran
Untuk mengatasi masalah ekonomi perlu adanya sistem ekonomi yang sesuai
bagi suatu negara. Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh
dan berkembang sesuai dengan situasi kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.
Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi
terpusat, sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi campuran.

9
DAFTAR PUSTAKA

Deliarnov. (1995). Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Utama.


Gregory Stuart. (1982). Comparative Economic System. Boston. Hamid, Edy Suandi. (2005).
Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: UII Press.
Hamid, Edy Suandi. (2004). Sistem Ekonomi, Utang Luar Negeri, dan Politik- Ekonomi.
Yogyakarta: UII Press.Hudiyanto. (2004). Ke luar dari Ayun Pendulum Kapitalisme-
Sosialisme. Yogyakarta: UMY Press.
Hudiyanto. (2001). Ekonomi Indonesia: Sistem dan Kebijakan. Yogyakarta: PPE UMY.
Ma'arif, Syafi'i, Dr Candra Muzaffar dan Kapitalisme 3 K, dalam majalah Prospek, FIS-
UNY, edisi Desember 2004.
Mubyarto. (2000). Membangun Sistem Ekonomi. Yogyakarta: BPFE. Mubyarto. (2002).
Ekonomi Pancasila. Yogyakarta: BPFE.
Mubyarto. (2000). Reformasi Sistem Ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media.

10

Anda mungkin juga menyukai