Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MASALAH EKONOMI DI INDONESIA

Nama : 1. Theresia Stefania Wea


2. Maria Theresia V. Calin
3. Theresia Avila Lobo
4. Lamhot Paulinus Sigha
5. Paskalis Wero
6. Ardina Guru
7. Yohanes Mbete Soi
8. Anton Stevanus Naban
Kelas : IXC

SMP PGRI 03 PAGA


2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami Dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Masalah Ekonomi di Indonesia” dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-
Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas “BPBK”. Makalah ini kami
susun dengan sungguh-sungguh. Banyak rintangan yang kami lewati, baik itu
yang datang dari diri kami sendiri maupun yaang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan
semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan teman-
teman. Amin.

Paga, 17 Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Masalah Ekonomi............................................................... 2
B. Penyebab Masalah Ekonomi di Indonesia............................................ 2
C. Jenis-jenis Masalah Ekonomi di Indonesia........................................... 3
D. Cara Mengatasi Masalah Ekonomi....................................................... 6
E. Solusi Permasalahan Ekonomi di Indonesia......................................... 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.......................................................................................13
B. Saran.................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebuah Negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai macam permasalahan
yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara – negara yang memiliki
jumlah penduduk yang tinggi seperti Indonesia. Masalah ketenagakerjaan, pengangguran,
kenaikan harga (inflasi) dan kemiskinan di Indonesia sudah menjadi masalah pokok bangsa
ini dan membutuhkan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut agar tidak
menghambat langkah Negara Indonesia untuk menjadi negara yang lebih maju.
Meskipun di dunia ini terdapat beraneka ragam sistem ekonomi yang dianut oleh
masing-masing negara, pada hakekatnya persoalan yang dihadapi oleh setiap sistem
ekonomi tersebut adalah sama. Dalam rangka mencapai kemakmuran ekonomi bagi
rakyatnya, setiap sistem ekonomi yang dianut oleh
setiap negara akan menghadapi persoalan ekonomi yang sama.
Untuk mengetahui masalah-masalah ekonomi apa saja yang ada di berbagai negara
dan cara mengatasinya maka perlu adanya analisis yang di mulai dari hal terkescil.
Berdasarkan uraian diatas maka judul makalah ini “Masalah-masalah Ekonomi”

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa saja Masalah-masalah Ekonomi yang ada?
2. Bagaimana Cara Mengatasi Masalah Ekonomi Tersebut?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui Masalah-masalah ekonomi
2. Mengetahui cara-cara mengatasi masalah ekonomi
3. Menambah ilmu pengetahuan khususnya di bidang ekonomi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Masalah Ekonomi


Masalah Ekonomi adalah masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari hari
baik masalah dalam jual beli, tawar menawar ataupun ekspor impor. Dalam kehidupan
sekarang terutama di Indonesia terdapat beberapa masalah ekonomi yang terjadi
diantaranya Pengangguran, Kemiskinan, Harga, Profit, Inflasi, Hutang, Sistem Ekonomi,
Ekonomi politik, Kesejahteraan dan Pertumbuhan Ekonomi. Untuk lebih memahami
masalah masalah eonomi tersebut, saya akan menjelaskan satu persatu masalah ekonomi
yang sering terjadi.
Inti dari masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan
manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.

B. Penyebab Masalah Ekonomi di Indonesia


Faktor-Faktor Penyebab Masalah Ekonomi
1. Kemiskinan
Ketidakmampuan dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
2. Kesejahteraan
Merupakan kebalikan dari kemiskinan. Permasalahan ini sangat populer dalam
ekonomi karena sifat manusia yang selalu tidak merasa cukup, ingin menjadi orang
kaya, sejahtera, dan banyak uang. Semua itu terpaku pada sepatah kata:
kemakmuran. Ini juga menjadi problema yang harus segera di selesaikan.
3. Pengangguran
Dari tahun ke tahun jumlah pengangguran semakin banyak, ini dikarenakan
sedikitnya lapangan kerja yang ada.
4. Kelangkaan Bahan Pokok
Semakin tingginya harga kebutuhan pokok dipasaran mengakibatkan bahan pokok
tersebut menjadi langka.

2
C. Jenis-jenis Masalah Ekonomi di Indonesia
Pokok masalah ekonomi di Indonesia dilihat dari jenis ekonomi klasik ada tiga,
yaitu: produksi, konsumsi dan distribusi.
1. Masalah Produksi
Produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau membuat barang.
Perngertian tersebut merupakan pengertian umum yang kita kenal sehari-hai.
Adapun dalam ilmu ekonomi, prpduksi mencakup semua kegiatan yang bertujuan
untuk menambah nilai guan barang. Kegiatan produksi dilakuakn manusia dengan
menempuh pengubahan bentuk maupun tanpa negubah bentuk. Perbuatan manusia
untuk menambah nilai guna barang tanpa mengubah bentuk disebut produksi jasa.
Produksi jasa dibedakan menjadi dua (2) yaitu produksi jasa yang langsung dapat
disunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan produksi jasa yang ditujukan
untuk meningkatkan nilai guna. Misalnya produksi jasa yang langsung dapat
digunakan untuk memjenuhi kebutuhan manusia antara lain, pendidikan,
pengobatan, angkutan penumpang, dan kecantikan.
Sedangkan produksi jasa yang ditujukan untuk meningkatkan nilai guna
misalnya asuransi dan jasa pergudangan.
Adapun perbuiatan manusia untuk menambah nilai guna barang dengan
mengubah bentuk atau sifat bahan dasar yang disebut produksi barang. Produksai
barang dibedakan menjadi 2(dua) yaotu produksi barang komsumsi dan produksi
barang modal. Barang komsumsi yang dapat langsung digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Adapun barang modal yaitu barang yang berguna untuk
menghasilkan barang lain untuk mencukupi kebutuhan manusia. Barang modal
haruslah sesuai dan harus melalui serangakaian proses produksi terlebih dahulu
sebelum dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Menurut kaum klasik, permasalahan produksi yang dialami manusia adalah
bagaimana usaha untuk mencipatakan barang dan jasa yang dibutuhakan oleh orang
banyak. Kaum klasik hanya menitikberatkan ada kuantitas benda (barang dan jasa)
yang harus diproduksi. Kaum klasik tidak begitu memperhatikan perbedaan
kebutuhan da selera masing- masing individu yang berbeda.

3
2. Masalah Distribusi
Kaum klasik menyatakan bahwa distribusi dapat dilakuakn secara langsung.
Distribusi yaitu distribusi yang dilakukan tanpa melalui jasa perantara. Dengan kata
lain, produsen dapat langsung menemui konsumen untuk menawarkan barang atau
jasa yang dihasilakn. Selain distribusi secara langsung, kaum klasik juga
menyebutkan keberadaan pasar sebagai salah satu sarana distribusi. Pasar menjadi
tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk memeperjaulobelikan barang.
3. Masalah Komsumsi
Kesesuaian antara barang yang diproduksi dengan kebutuhan masyarakat
yang merupakan permasalahan komsumsi. Oleh karena itu, produsen harus
memperhatkan kebutuhan, keinginan, dan kemauan konsumen sebelum
menentukan produksi.
Suatu barang menjadi tidak berguna apabila tidak sesuai denagn kebutuhan,
selera, dan daya beli masyarakat. Kegiatan [roduksi dan distribusi harus
memperhatikan ketiga hal tersebut.
Sedangkang apabila dilihat dari permasalahan ekonomi modern terdiri dari
pilihan tentang barang dan jasa apa(what) yang harus diproduksi dan berapa (how
many?how much) jumlah yang diproduksi, bagaiman(how) serta untuk siapa(for
whom) barabng itu di produksi, faktor-faktor produksi yang tersedia harus diolah
untuk disesuaikan dasn harus menghasilkan barang atau jasa yang dibutuhkan
sesuai dengan keinginan. Siapa pihak yang akan membutuhkan atau mengolah
faktor-faktor produksi menjadi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan, serta
untuk siapa barang dan jasa tersebut dihasilkan atau bagaimana barang atau jasa
tersebut didistribusikan.

1. Apa dan Berapa yang Diproduksi (What)


Masalah ini menyangkut jenis barang dan jumlah yang akan diproduksi.
karena sumber daya terbatas, masyarakat harus memutuskan barang apa yang
akan diproduksi : apakah kita akan memproduksi makanan, obat-obatan atau
mesin-mesin industri, buku-buku atau video, TV atau mainan anak, dan

4
seterusnya. sangat tidak mungkin untuk memproduksinya semua jenis benda
pemuas kebutuhan tersebut sejumlah yang diinginkan oleh masyarakat. setelah
ditentukan apa yang akan diproduksi masyarakat harus memutuskan berapa
jumlah barang tersebut harus diproduksi sehingga dapat ditentukan berapa
sumber daya yang harus dialokasikan untuk makanan, berapa untuk obat-
obatan, berapa untuk mesin-mesin industri, dan seterusnya. jika kita ingin
memproduksi lebih banyak makanan, artinya sumber daya untuk memproduksi
obat- obatan akan berkurang. dan sebaliknya.
Keputusan mengenai barang apa yang harus diproduksi, harus
dipertimbangkan dengan cermat. dalam pengalokasian dana pembangunan,
terutama dalam memproduksi barang-barang, kita harus mengajukan alasan
mengapa barang itu di produksi. Kita harus dapat menjawab mengapa
pembangunan diarahkan ke sektor pertanian? mengapa bukan ke sektor
industri, misalnya setelah memprioritaskan ke sektor pertanian, selanjutnya
harus ditentukan apakah kita akan memproduksi bahan pangan atau bahan
untuk diekspor.
Jika kita sudah diputuskan barang apa yang diproduksi, maka masalah
berikutnya adalah berapa jumlah tergantung pada kondisi ekonomi dan system
ekonomi Negara yang bersangkutan

2. Bagaimana Cara Memproduksinya (How)


Masalah dalam hal ini adalah teknologi dan metode industri apa yang
digunakan untuk memproduksi suatu barang; berapa jumlah tenaga kerja, jenis
mesin apa, serta bahan mentah apa yang akan digunakan. produksi dengan
teknologi pada karya banyak menggunakan tenaga manusia, tetapi jumlah
produksinya terbatas. jika kita digunakan adalah teknologi pada modal maka
yang menjadi masalah adalah dari mana akan diperoleh modalnya.
Masalah kedua yang harus ditangani adalah bagaimana
mengkombinasikan faktor-faktor produksi yang ada agar berhasil guna dan
berdaya guna. Hal ini berkaitan dengan masalah metode produksi ini adalah
bagaimana melakukan proses produksi tersebut seefisien mungkin sehingga

5
produksi dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan, baik dalam
jangka pendek maupun dalan jangka yang panjang.

3. Siapa Pelaku Produksi (Who)


Di Indonesia dikenal tiga elemen [roduksi yaitu pemerintah, swasta,
dan koperasi. Pemerintah meupakan pengatur kegiatan secara menyeluruh.
Pemerintah mengatur kegiatan produksi sebagaiman telah diatur oleh
UUD 1945 pasal32 ayat 2. Dengan demikian [ermasalahn mengenai siapa
pelaku produksi menyangkut mana yang memiliki kewenangan untuk
melakuakn produksi. Adanya spealisasi produksi selain untuk memenuhi
kebutuhan masyarkat secara merat, juga untuk menerapkan prinsio efiseinsi
dalam mengolah sumber daya serta menghindari terjadinya monopoli oleh
individu atu kelompok.

4. Untuk Siapa Diproduksi (Who)


Permasalahan ini adalah, siapa yang memerlukan barang tersebut dan
siapa saja yang menikmati hasilnya. dengan kata lain, bagaimana cara
pendistribusiaanya. apakah barang-barang yang diproduksi tersebut akan
didistribusikan menurut ukuran pendapatan, kekayaan, atau kelompok tertentu
dari masyarakat.

D. Cara Mengatasi Masalah Ekonomi


Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan situasi kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.
Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi
terpusat, sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi campuran. Melaluli sistem ekonomi
ini kita bisa menerapkannya sesuai dengan keadaan ekonomi suatu negara sehingga
masalah ekonomi dapat ditekan.

6
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara
bersama untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa
ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya.
Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi sendiri
oleh masyarakat itu sendiri. Tentunya Anda akan bertanya apa tugas pemerintah
dalam sistem ekonomi tradisional ini?
Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas
memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum.
Dengan kata lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana dan
untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat.
Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada negara- negara yang
belum maju, dan mulai ditinggalkan.
Ciri-cirinya :
• belum ada pembagian kerja
• tukar menukar dengan system barter
• hasil produksi dan system distribusi terbentuk karena kebiasaan / tradisi
• produksi yang dihasilkan / dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri
• kehidupan masyarakat yang bersifat kekeluargaan diatur secara bersama-sama
• alam merupakan sumber kemakmuran.
Kebaikannya/kelebihannya :
• masing-masing individu mempunyai keterikatan, sehingga rasa kekeluargaan
dan kegotong royongan terlihat dan dirasakan oleh anggota masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Keburukan/kelemahannya :
• pola tradisi akan mengakibatkan kurang berkembang pola berfikir masyarakat
• hasil produksi terbatas karena mengandalkan tenaga manusia dan faktor alam
• pengakuan adanya hak milik, kebebasan dan hak asasi manusia berdasarkan
hukum adat.

7
2. Sistem Ekonomi Terpusat
Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif, segala
kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh pemerintah
secara terpusat. Pelaksanaan dilakukan oleh daerah-daerah di
bawah satu komando dari pusat.
Dengan demikian, masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa
barang diproduksi, semuanya diatur oleh pemerintah secara terpusat. Kebebasan
untuk melakukan kegiatan ekonomi dibatasi sehingga inisiatif
perorangan tidak dapat berkembang.
Pada umumnya sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada negara-negara
yang menganut paham komunis. Namun karena kurang sesuai dengan aspirasi
rakyat, akhir-akhir ini sudah ditinggalkan.
Ciri-cirinya :
• semua alat dan sumber produksi adalah milik Negara, maka hak milik
perseorangan tidak ada
• kebijakan perekonomian diatur oleh pemerintah pusat produksi ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat yang paling mendesak
Kebaikannya :
• pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perekonomian
• pemerintah bebas menentukan barang yang akan diproduksi sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
• pemerintah mengatur distribusi barang produksi mudah melakukan
mengendalian dan pengawasan
• pelaksanaan pembangunan bias lebih cepat.
Kelemahannya :
• setiap orang tidak memiliki apa-apa, kecuali barang yang sudah dibagi
• pemerintah dominant mengatur seluruh kegiatan, sehingga potensi, inisiatif, dan
daya kreasi tidak berkembang
• segala apa yang diperintahkan pemerintah harus dilaksanakan

8
3. Sistem Ekonomi Pasar
Pada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diharapkan dapat berjalan
bebas sesuai dengan mekanisme pasar.
Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga mendorong
masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien. Dengan demikian bagi produsen
memungkinkan memperoleh laba sebesar- besarnya. Jika barang atau jasa dapat
dipasarkan, pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan keinginan dan daya
beli konsumen.
Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya persaingan secara
bebas. Akibatnya yang kuat bertambah kuat, sedang yang lemah semakin terdesak
tidak berdaya. Untuk mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan melalui
peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu, sehingga terbentuk sistem
ekonomi pasar yang terkendali, bukan ekonomi bebas lagi.
Ciri-cirinya :
• setiap manusia baik sebagai produsen maupun konsumen dianggap sebagai
homo ekonomikus
• pengakuan adanya hak milik pribadi
• pengakuan terhadap kebebasan dan hak-hak asasi manusia secara formal
kedaulatan konsumen dan kebebasan konsumen
• sistem pasar dan persaingan bebas motif mencari laba terpusat pada
kepentingan diri sendiri peranan pemerintah terbatas
Kebaikannya :
• setiap orang diberi kebebasan dan kesempatan untuk berusaha sebaik-baiknya
• setiap orang bebas memiliki alat-alat produksi
• setiap orang bebas memilih bidang usaha yang disukainya
• persaingan dapat menyebabkan adanya dorongan untuk maju
• produksi barang dan jasa didasarkan pada kebutuhan pasar tidak ada paksaan
dari pemerintah
Kelemahannya :
• adanya kebebasan berusaha mengakibatkan yang kuat semakin kuat dan yang
lemah semakin terdesak dan akhirnya pailit atau mati

9
• menimbulkan monopoloi yang merugikan manusia
• menimbulkan eksploitasi ( penindasan ) tidak adanya pemerataan pendapatan
• stabilitas perekonomian tidak terjamin, sering menimbulkan krisis.

4. Sistem Ekonomi Campuran


Sistem ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada negara- negara
berkembang. Dalam sistem ini sektor swasta dan pemerintah sama- sama diakui.
Hal ini berarti di samping sektor swasta, terdapat pula badan perencana negara
yang merencanakan arah dan perkembangan ekonomi.
Sistem ekonomi campuran ini dasarnya merupakan perpaduan antara sistem
ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi pasar

E. Solusi Permasalahan Ekonomi di Indonesia


Sebagai salah satu negara berkembang, negara Indonesia tak terlepas dari titik
permasalahan. Seperti di bidnag ekonomi yang selalu saja ada permasalahan baru
yang memang harus diselesaikan sebelum nantinya bertambah banyak problematika
yang ada. Dari setiap problem yang ada juga dipengaruhi oleh suatu sebab-sebab
tertentu hingga berakibat pada pada permasalahan bersangkutan. Meskipun begitu,
terdapat banyak usaha sekaligus upaya yang dapat dilakukan. Berbicara pada
problematika yang ada di Indonesia dalam sisi ekonomi memang telah dipengaruhi
oleh suatu kasus. Beberapa hal yang menjadi sebab tersebut antaranya ialah:
 Kasus pengangguran dari tidak diterima di suatu tempat kerja hingga yang
kena PHK atau pemutusan hubungan kerja.
 Pertumbuhan ekonomi yang lambat seperti pada hasil panen yang kurang
optimal, nilai jual dari produk-produk dalam negeri yang kalah dengan
produk luar, konsumsi produk luar yang lebih diminati.
 Besar pasak dari pada tiang atau pemasukan yang diperoleh tak mencukupi
kebutuhan tiap-tiap pihak. Hal ini bisa dikarenakan adanya upah yang tak
sebanding, jumlah keluarga yang banyak hingga lainnya. Ada beragam kasus
yang menjadi sebab dari perekonomian negara Indonesia terkendala, sedari
kondisi dari pihak individu maupun keluarga dengan segala background. Dari

10
kasus ini, upaya tindak lanjut perlu dilakukan. Seperti contohnya dengan cara
mengatasi masalah ekonomi di Indonesia berikut ini:
 Membuka lapangan kerja baru serta memperluas jaringan ketenagakerjaan
hingga nantinya tiap-tiap lowongan pekerjaan bisa diisi dengan segera atas
pihak-pihak yang membutuhkan itu.
 Perlu ada program KB atau keluarga berencana agar lebih mengurangi jumlah
penduduk yang nantinya bisa berefek pada pemenuhan kebutuhan yang lebih
terhandle.
 Adanya batasan untuk konsumsi produk-produk luar dan lebih menumbuhkan
kecintaan terhadap produk dalam negeri. Perihal ini turut menumbuhkan nilai
ekonomi dari pihak bersangkutan.
 Meningkatkan relasi usaha maupun bisnis pada jaringan kerja. Seperti
contohnya dengan membatasi berdirinya gedung-gedung dari tanah
persawahan, yangmana hasil sawah tersebut akan menjadi padi dan tak perlu
membeli beras dari luar. Berlaku pula untuk bidang usaha lainya.
 Membangun hubungan dalam sektor ekonomi dengan negara lain. Seperti
contohnya dengan menjual produk negeri ke luar negeri.
Usaha dimana perbaikan ekonomi pastinya selalu perlu agar
pertumbuhan yang kian lebih baik lebih terwujud. Secara pastinya dari nilai-
nilai finansial yang turut membaik dari satu pihak hingga instansi turut
memberikan pengaruh baik dari perekonomian dalam negeri. Di samping itu,
tindakan pengupayaan perbaikan ekonomi memang harus didukung secara
kompak atau bersama-sama.
Dapat diartikan pula bahwa dalam memenuhi permasalahan dalam sektor
ekonomi turut didukung secara bersama. Yang mana cara mengatasi masalah
ekonomi di Indonesia ini memang harus diterapkan secara publik dengan adanya
arahan hingga program-program yang turut membantu. Sampai pada nantinya
secara sadar dapat mendorong diri untuk memenuhi kebaikan finansial san
pertumbuhan ekonomi yang semakin lebih baik dari sebelumnya. Cara lain
mengatasi masalah ekonomi adalah melaui peningkatan kualitas SDM atau
peningkatan investasi menjadi lebih produktif.

11
Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi untuk mengatasi
masalah tersebut ;
1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan
konomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.
2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa
publik, seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas
penerangan, dan telepon.
3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi
pendapatan masyarakat.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Inti dari masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan
manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Masalah
ekonomi pasti dihadapi oleh setiap negara.
Masalah ekonomi terdiri dari masalah ekonomi klasik dan masalah ekonomi
modern. Masalah ekonomi klasik terdiri dari masalah produksi, konsumsi dan distribusi.
Permasalahn ekonomi modern terdiri dari pilihan tentang barang dan jasa apa (what) yang
harus diproduksi dan berapa (how many? / how much) jumlah yang diproduksi, bagaiman
(how) serta untuk siapa (for whom) barabng itu di produksi.
Faktor-Faktor Penyebab Masalah Ekonomi antara lain Kemiskinan, Kesejahteraan
Pengangguran, dan Kelangkaan Bahan Pokok.

B. Saran
Untuk mengatasi masalah ekonomi perlu adanya sistem ekonomi yang sesuai bagi
suatu negara. Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan situasi kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.
Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi
terpusat, sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi campuran.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sutarno,dkk. 2014. Konomi . jakarta. PT Wangsa Jatra Lestari


Sukirno, Sadono. 2010. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta. PT Raja
Grafindo persada.
Mardiyanto.2010.Ekonomi.Jakarta : Penerbit Yudhistira.
S,Alam.2007. SPM Ekonomi untuk SMA dan MA. Jakarta : Esis,Penerbit
Erlangga
Deliarnov. (1995). Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo
Utama.
Gregory Stuart. (1982). Comparative Economic System. Boston. Hamid, Edy
Suandi. (2005). Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: UII Press.
Hamid, Edy Suandi. (2004). Sistem Ekonomi, Utang Luar Negeri, dan Politik-
Ekonomi. Yogyakarta: UII Press.Hudiyanto. (2004). Ke luar dari Ayun Pendulum
Kapitalisme-Sosialisme. Yogyakarta: UMY Press.
Hudiyanto. (2001). Ekonomi Indonesia: Sistem dan Kebijakan. Yogyakarta: PPE
UMY.
Ma'arif, Syafi'i, Dr Candra Muzaffar dan Kapitalisme 3 K, dalam majalah
Prospek, FIS-UNY, edisi Desember 2004.
Mubyarto. (2000). Membangun Sistem Ekonomi. Yogyakarta: BPFE. Mubyarto.
(2002). Ekonomi Pancasila. Yogyakarta: BPFE.
Mubyarto. (2000). Reformasi Sistem Ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media.

Anda mungkin juga menyukai