HUKUM EKONOMI
Disusun Oleh :
210711010606
Segala puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan
dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Permasalahan
Dalam Bidang Ekonomi”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan
dalam mata kuliah Hukum Ekonomi di Universitas Sam Ratulangi.
Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik
penulisan maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran sangat saya harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini saya menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya khususnya kepada dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini.
M. Zulkifly Zougira
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
Permasalahan dalam ekonomi tidak hanya menyangkut tentang pribadi
seseorang melainkan permasalahan keseluruhan bangsa. Indonesia merupakan negara
yang sistem perekonomiannya berdasarkan pada Pancasila serta UUD tahun 1945,
terutama di Pasal 33. Yang menjelaskan bahwa ekonomi sebagai usaha yang
berdasarkan asas kekeluargaan dengan tujuan menuju pemerataan serta kesejahteraan
seluruh rakyat.
Sebagian penduduk Indonesia bertempat tinggal di daerah pedesaan, dengan
sumber daya alam yang berbeda-beda. Adanya teknologi dan komunikasi yang
semakin berkembang dengan cepat, tidak semua menyebar secara merata. Fakta bahwa
globalisasi mengarah pada perubahan secara terus-menerus, sehingga terjadinya
kesenjangan sosial di mana masyarakat mengalami ketidaksiapan.
Industri adalah proses pada perubahan perekonomian yang awalnya dari
pertanian menjadi industri dalam jasa-jasa serta menjadi salah satu pembangunan.
Perubahan perekonomian menyebabkan adanya transformasi struktural, yang
merupakan proses bergesernya pertumbuhan sektor produksi yang semula
mengandalkan sektor pertanian atau primer menjadi sektor industri atau sekunder.
Kemudian secara langsung berpengaruh pada perubahan sektor produksi ini dalam
perubahan jumlah tenaga kerja serta adanya pergeseran pada sektor lain, seperti pada
sektor industri jasa dan perdagangan.
Industri adalah salah satu cara dalam meningkatkan kualitas hidup,
kesejahteraan masyarakat, pemerataan pembangunan, dan memperluas lapangan
pekerjaan. Pada saat ini industrialisasi telah menjadi unsur utama dalam ideologi
pembangunan nasional di beberapa negara, terutama di berbagai negara-negara yang
masih berkembang. Meski begitu, tujuan utama pembangunan ekonomi bukan hanya
industri saja. Melainkan industri hanya menjadi salah satu strategi untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi agar mencapai tingkat pendapatan yang tertinggi dan
berkelanjutan. Agar meningkatkan kemakmuran ekonomi suatu masyarakat dan
berkembang lebih baik serta adanya perubahan dalam kehidupan sosial ekonomi
masyarakat. Sehingga menciptakan tatanan sosial yang baru.
5
Industri menjadi salah satu variabel dalam perubahan sosial, kehadiran industri
secara cepat atau lambat akan berbeda dan memunculkan masyarakat industri yang
tidak sama dengan agraris atau desa. Arti industri sebagai sebuah usaha dalam
mengelola bahan yang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi atau yang
kurang bernilai menjadi lebih bernilai. Perkembangan industri akan baik apabila
didukung dari modal yang mencukupi, adanya ketersediaan bahan baku, sarana dan
prasarana memadai, fasilitas transfortasi yang terjangkau, pengelolaan yang benar serta
situasi kondisi sosial dan politik yang mendukung.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
c) Konsumsi adalah segala tindakan yang tujuannya menghabiskan atau
mengurangi nilai guna suatu barang. Setiap kebutuhan manusia atau
masyarakat disesak oleh kebutuhan-kebutuhan atau keinginannya dalam
menentukan jenis barang-barang dan jasa yang hendak digunakan atau
dikonsumsi. Kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh 2 faktor:
- Faktor internal, seperti: pendapatan, selera karakter, kepribadian, dan
motivasi.
- Faktor eksternal, seperti: kebudayaan, peradaban, lingkungan, status
sosial, kebijakan pemerintah, dll.
8
c) Untuk siapa hasil produksi ditujukan. Untuk masalah ini, pertimbangan
ditujukan bagaimana caranya agar hasil produksi dapat memenuhi
kebutuhan utama masyarakat serta dengan tingkat harga yang terjangkau
oleh masyarakat yang menjadi pangsa pasarnya.
9
Pengangguran berdampak buruk terhadap perekonomian dan sosial individu yang
mengalaminya. Seorang yang menganggur tidak memiliki pendapat sehingga tidak
bisa memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan keluarga. Hal ini bisa menjadi
tekanan bagi pelakunya dan bisa menimbulkan masalah sosial seperti kejahatan
dan pencurian, bahkan pembunuhan.
4. Inflasi, inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu
perekonomian. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai
berikut:
a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan barang dan jasa;
b. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja;
c. Kenaikan harga barang impor;
d. Penambahan penawaran uang dengan cara mencetak uang baru; dan,
e. Kekacauan politik dan ekonomi seperti yang pernah terjadi di Indonesia
tahun 1998. Akibatnya angka inflasi mencapai 70%.
5. Ketidakseimbangan Neraca Perdagangan dan Pembayaran, neraca pembayaran
adalah suatu ringkasan transaksi yang menunjukkan aliran pembayaran dari
Negara-negara lain ke dalam negeri dan dari dalam negeri ke Negara-negara lain
dalam satu tahun tertentu.
10
Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan
ekonomi baik kegiatan produksi, konsumsi, maupun distribusi diatur oleh swasta.
Dalam sistem ekonomi kapitalis murni seluruh sumber daya yang ada, dimiliki dan
dikuasai oleh anggota masyarakat untuk dikembangkan secara bebas. Dalam hal ini
ditentukan melalui pilihan sukarela atas dasar kepentingan yang rasional dan dibuat di
pasar bebas. Kegiatan perekonomiannya diatur oleh pemerintah pusat.
Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan
ekonomi baik kegiatan produksi, distribusi, maupun konsumsi diatur negara atau pusat.
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang mengkombinasikan
sistem ekonomi kapitalis dengan sistem ekonomi sosial. Dalam sistem ekonomi
campuran persoalan dan organisasi perekonomian dipecahkan dengan cara bekerja
sama antara pemerintah dan swasta.
11
b. Sistem Ekonomi Terpusat, ialah sistem ekonomi di mana pemerintah
memiliki kekuasaan yang dominan pada pengaturan kegiatan ekonomi.
Penguasaan dilakukan melalui pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan
ekonomi yang dikerjakan oleh anggota masyarakat. Sebuah sistem yang
menyediakan kebebasan yang cukup untuk semua orang untuk melakukan
kegiatan ekonomi tetapi dengan intervensi pemerintah. Pemerintah
mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan
masyarakat sebagai tujuan utama yaitu listrik, air, telekomunikasi, energi,
industri berat dan sumber pertanian. Dengan itu royal control / keadaan
pasar dan menjadi peserta utama di pasar menetapkan harga upah. Negara-
negara yang mempraktekkan sistem ini adalah negara-negara Eropa Timur,
Myanmar, Laos dan beberapa negara di Afrika, Rusia, RRC, dan negara-
negara bekas Uni Soviet.
c. Sistem Ekonomi Liberal, ialah sistem ekonomi berdasarkan kebebasan
seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat dalam kegiatan perekonomian
tanpa adanya campur tangan daripada pemerintah. Suatu kondisi dalam
mana pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan
ekonomi. Negara-negara penganut sistem ekonomi liberal antara lain:
Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan
Indonesia yang pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-
an.
d. Sistem Ekonomi Pancasila, ialah sistem ekonomi yang didasari dari jiwa
ideologi Pancasila yang dalamnya terdapat makna demokrasi ekonomi
yaitu kegiatan ekonomi berdasarkan usaha bersama dengan asas
kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat dalam
bimbingan dan pengawasan pemerintah.
e. Sistem Ekonomi Islam, ialah tuntutan sebagai cara hidup yang muslim.
Prinsip-prinsip ekonomi Islam terkandung dalam Al-Qur’an, sunah Nabi,
ulama-ulama dan ahli di bidang ekonomi Islam.
12
f. Sistem Ekonomi Komunis, sistem ini tidak fokus pada kepemilikan properti
pribadi dan sisi langsung ke basis pasar bebas. Semua transfer dan sumber
daya penagihan semua diatur oleh kerajaan/negara. Orang-orang dan
kontrol langsung dibenarkan pribadi sumber daya negara. Alih-alih sumber
daya negara untuk orang-orang yang dibebankan oleh kehendak
kerajaan/negara. Sistem ini telah diadopsi oleh Uni Soviet, RRC, Kuba dan
beberapa negara Afrika. Sistem ini juga telah runtuh di beberapa buah
negara Asia.
g. Sistem Ekonomi Pasar, pada sistem ini kehidupan ekonomi diharapkan
dapat berjalan bebas sesuai dengan mekanisme pasar. Siapa saja bebas
memproduksi barang dan jasa, sehingga mendorong masyarakat untuk
bekerja lebih giat dan efesien. Dengan demikian bagi produsen
memungkinkan memperoleh laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa
dapat dipasarkan, pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan
keinginan dan daya beli konsumen. Salah satu ciri sistem ekonomi pasar
adalah berlakunya persaingan secara bebas. Akibatnya yang kuat
bertambah kuat, sedangkan yang lemah semakin terdesak tidak berdaya.
Untuk mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan melalui
peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu. Sehingga terbentuk
sistem ekonomi pasar yang terkendali, bukan ekonomi bebas lagi.
h. Sistem Ekonomi Campuran, sistem ini pada umumnya ditetapkan pada
negara-negara berkembang. Dalam sistem ini sektor swasta dan pemerintah
sama-sama diakui. Hal ini berarti di samping sektor swasta, terdapat pula
badan perencana negara yang merencanakan arah dan perkembangan
ekonomi. Sistem ekonomi campuran ini dasarnya merupakan perpaduan
antara sistem ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi pasar.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masalah ekonomi dibagi menjadi dua yaitu: 1) Masalah Ekonomi Klasik; dan,
2) Masalah Ekonomi Modern.
Jenis-jenis masalah ekonomi adalah sebagai berikut: 1) Pertumbuhan Ekonomi;
2) Ketidakstabilan Perkembangan Ekonomi; 3) Pengangguran; 4) Inflasi; dan, 5)
Ketidakseimbangan Neraca Perdagangan dan Pembayaran.
Pemecahan masalah ekonomi adalah apa barang yang diproduksi, bagaimana
barang tersebut diproduksi, dan untuk siapa barang tersebut diproduksi. Dalam hal ini
menunjukkan sistem ekonomi yang dianut oleh suatu bangsa atau negara.
Adapun pembagian sistem ekonomi adalah sebagai berikut: 1) Sistem Ekonomi
Tradisional; 2) Sistem Ekonomi Terpusat; 3) Sistem Ekonomi Liberal; 4) Sistem
Ekonomi Pancasila; 5) Sistem Ekonomi Islam; 6) Sistem Ekonomi Komunis; 7) Sistem
Ekonomi Pasar; dan, 8) Sistem Ekonomi Campuran.
14
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono. 2010. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
xv