Anda di halaman 1dari 13

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMERATAAN EKONOMI

MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS

MATA KULIAH: EKONOMI ISLAM II

DOSEN PENGAMPU: IWANDI, M.E

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 8

PUTRI INDRA YANI NIRM: 1214.21.19283

IMAS SUSANTI NIRM: 1214.21.19266

RAUDHATUL JANNAH NIRM: 1214.21.19285

RESA MARIDAWATI NIRM: 1214.21.19286

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
SULTHAN SYARIF HASYIM SIAK SRI INDRAPURA RIAU
TAHUN 1444 H/2023 M
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kehadirat ALLAH SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-NYA,sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ekonomi Islam II
dengan judul: Pertumbuhan Ekonomi Dan Pemerataan Ekonomi.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa,saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna di
karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran sera masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memperikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Hormat Kami

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan ............................................................................1

BAB II Pembahasan
A. Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan Ekonomi ...........................2
B. Upaya Pemerintah Mengentas Kemiskinan ......................................3
C. Peraturan Perlindungan Tenaga Kerja .............................................4
D. Hukum Kontrak Kerja antara Muslim dan Non Muslim .................5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...........................................................................................9
B. Kritik dan Saran ..................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi disertai dengan pemerataan
pendapatan menjadi tujuan setiap daerah. Keberhasilan pembangunan
ekonomi ini terlihat dari meningkatnya konsumsi akibat meningkatnya
pendapatan (Danawati, dkk 2016). Hidayat (2014) mengatakan bahwa
perekonomian dianggap mengalami pertumbuhan apabila seluruh balas jasa
riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih
besar daripada pendapatan riil masyarakat pada tahun sebelumnya.
Pembangunan ekonomi dewasa ini banyak ketergantungan kepada
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi itu sendiri merupakan proses
kenaikan produksi perekonomian suatu negara yang diwujudkan dalam
bentuk kenaikan pendapatan nasional (Huda,2015).
(Rahardja,2018) menjelaskan salah satu indikator terjadinya alokasi
yang efisien secara makro adalah nilai output nasional yang dihasilkan sebuah
perekonomian pada suatu periode tertentu. Jadi salah satu indikator untuk
mengukur pertumbuhan ekonomi adalah naik turunnya besaran pendapatan
nasional atau Gross Domestic Product.

A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan
Ekonomi?
2. Upaya apa yang dilakukan Pemerintah untuk Mengentas Kemiskinan?
3. Peraturan apa yang dilakukan Pemerintah untuk Tenaga Kerja?
4. Bagaiman Hukum kontrak kerja antara Muslim dan Non Muslim?

B. Tujuan
1. Mengetahui Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan Ekonomi
2. Mengetahui upaya Pemerintah untuk Mengentas Kemiskinan
3. Mengetahui peraturan untuk Tenaga Kerja
4. Mengetahui Hukum kontrak kerja antara Muslim dan Non Muslim

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan Ekonomi


1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses dari perubahan kondisi
perekonomian yang terjadi di suatu negara secara berkesinambungan untuk
menuju keadaan yang dinilai lebih baik selama jangka waktu tertentu. Teori
pertumbuhan ekonomi menjelaskan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi atau menentukan pertumbuhan ekonomi dan prosesnya
dalam jangka panjang, penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor itu
berinteraksi satu dengan yang lainya, sehingga dapat menimbulkan
terjadinya proses pertumbuhan.1
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara
1. Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam adalah sebuah faktor yang terbilang penting dan
dimana akan mempengaruhi kemampuan perkembangan ekonomi yang
dimiliki pada sebuah negara.
2. Sumber Daya Manusia
Apabila sebuah daerah memiliki kemampuan dari sumber daya
manusia yang dimana memiliki kualitas tinggi, maka akan memberikan
sebuah kemampuan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi agar
mencapai kesuksesan.
3. Sumber Daya Modal
Apabila sebuah negara memiliki banyak kemampuan modal, maka hal
tersebut juga akan berbanding lurus dengan meningkatkan berbagai
macam kegiatan ekonomi yang ada pada sebuah negara.
4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dengan adanya bantuan dari ilmu pengetahuan dan juga teknologi, hal
tersebut kemudian menjadi sebuah alat yang dimana memiliki
kemampuan daasar dalam melakukan pengolahan terhadap sumber daya
alam yang dimana agar meimiliki kemampuan secara produktif, efektif
dan juga menjadi efisien.
5. Infrastruktur
Apabila sebuah infrastruktur dapat terbangun dengan baik, maka akan
mencapai kemudahan dalam kegiatan pembangunan ekonomi itu sendiri.

6. Keadaan Politik

1
https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/klc1-seri-ekonomi-makro-teori-pertumbuhan-
ekonomi/detail/ diakses 22 Februari 2022 pada pukul 10.17 wib

2
Apabila keadaan politik stabil maka akan menjadi faktor yang dimana
mempermudah pembangunan politk itu sendiri.
7. Sosial Budaya
Dengan banyaknya berabagai macam nilai-nilai dari sosial budaya
yang terdapat pada masyarakat kemudian hal tersebut membuat
perkembangan ekonomi menjadi sebuah hal yang dimana berpengaruh.
8. Sistem Pemerintahan2

2. Pemerataan Ekonomi
Pemerataan ekonomi adalah suatu upaya untuk memberikan
kesempatan bagi warga negara yang memiliki pendapatan minimum,
sendang, pangan dan papan seadil mungkin.3
Contoh kecilnya adalah di negara kita sendiri yang ekonomi nya
belum merata, untuk itu pemerintah memfokuskan pada 4 (empat) program,
yaitu:
a. Legalisasi Lahan Transmigrasi pertanian dan perkebunan
b. Pendidikan dan Pelatihan Vokasi
c. Perumahan untuk Masyarakat Miskin Perkotaan
d. Pasar Ritel Modern dan Pasar Tradisional.4

B. Upaya Pemerintah Mengentas Kemiskinan


Jenis kemiskinan dapat dibedakan berdasarkan pola waktunya yaitu:
1. Persistent poverty, yaitu kemiskinan yang telah kronis atau turun temurun
yang diantaranya merupakan daerah kritis sumber daya alam atau terisolasi;
2. Cyclical poverty, yaitu kemiskinan yang mengikuti pola siklus ekonomi
secara keseluruhan.
3. Seasonal poverty, yaitu kemiskinan musiman seperti sering dijumpai kasus-
kasus nelayan dan petani tanaman pangan.
4. Accidental poverty, yaitu kemiskinan karena bencana alam atau dampak
dari suatu kebijakan.
Strategi memerangi kemiskinan yang dikemukakan oleh Gunnar Adler
Karlsson yang dikutip Andre Bayo Ala (1981) meliputi:
1. Strategi dalam jangka pendek yaitu memindahkan sumberdaya-sumberdaya
kepada kaum miskin dalam jumlah yang memadai. Perbaikan keadaan
kemiskinan dalam jangka pendek diantaranya menciptakan kesempatan
kerja, meningkatkan pendapatan, dan memperbaiki distribusinya.
2
https://brainly.co.id/tugas/2106434 diakses 22 Februari 2023 pada pukul 10.34 wib
3
http://jurnalhamfara.ac.id/index.php/attauzi/article/download/21/16/ diakses 22 Februari 2023
pada pukul 10.43
4
https://www.kominfo.go.id/content/detail/9566/presiden-kebijakan-pemerataan-ekonomi-untuk-
atasi-ketimpangan/0/artikel_gpr diakses 22 februari 2023 pada pukul 11.00 wib

3
2. Strategi jangka panjang dengan menumbuhkan swadaya setempat.
Perbaikan dalam jangka panjang dengan memperbaiki dan memenuhi harkat
hidup secara individual dan sosial yang bermartabat.
Strategi Pengentasan Kemiskinan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
dapat dibagi menjadi dua bagian besar:
1. Melindungi keluarga dan kelompok masyarakat yang mengalami
kemiskinan sementara,
2. Membantu masyarakat yang mengalami kemiskinan kronis dengan
memberdayakan dan mencegah terjadinya kemiskinan baru.
Strategi tersebut selanjutnya dituangkan dalam tiga program yang
langsung diarahkan pada penduduk miskin yaitu:
 Penyediaan kebutuhan pokok
 Pengembangan sistem jaminan sosial
 Pengembangan budaya usaha
Selain itu penduduk miskin mempunyai strategi sendiri untuk
menanggulangi kemiskinannya. Strategi yang ditempuh yaitu dengan pinjam
dari lembaga informal, menambah jam kerja, anggota keluarga ikut bekerja,
merantau atau berhemat.5

C. Peraturan Perlindungan Pemerintah untuk Tenaga kerja


Ketenagakerjaan adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa dan dapat berguna untuk umum
maupun dirinya sendiri. Ketenagakerjaan atau tenaga kerja juga bagian dari
faktor produksi, oleh sebab itu peran tenaga kerja menjadi penting dalam setiap
kegiatan perekonomian negara.
Diperlukannya perlindungan pekerja adalah untuk memperoleh
pekerjaan dan penghidupan yang layak tanpa pemberlakukan pembedaan
terhadap ras, jenis dan kelamin. Pemberlakuan hal yang sama terhadap
penyandang cacat dan kewajiban pemberian hak dan kewajiban yang berwujud
perlindungan hukum terhadap tenaga kerja.
Dalam Undang-Undang No.13 Tahun 2013 tentang ketenagakerjaan
disebutkan bahwa “Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan tenaga kerja baik pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa
kerja”. Peraturan tersebut dilandasi dengan tujuan sebagai berikut:
1. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan
manusiawi.

5
https://djpb.kemenkeu.go.id/kanwil/sulteng/id/data-publikasi/berita-terbaru/2830-memahami-
kembali-strategi-pengentasan-kemiskinan-di-indonesia-sebagai-sumber-penerimaan-negara.html
diakses 22 Februari 2023 pada pukul 11.12 wib

4
2. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja
yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah
3. Memberikan pelindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan
kesejahteraan
4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.
Perlu diketahui secara umum bahwa tenaga kerja dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga kerja yang mempunyai keahlian pada bidang tertentu atau
khusus yang diperoleh dari bidang pendidikan. Sebagai contoh: dosen,
dokter, guru, pengacara, akuntan dan sebagainya.
2. Tenaga Kerja Terlatih
Tenaga kerja yang memiliki keahlian pada bidang tertentu atau khusus
yang diperoleh dari pengalaman dan latihan. Sebagai contoh: supir, tukang
jahit, montir dan sebagainya.
3. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih
Tenaga kerja yang mengandalkan tenaga, tidak memerlukan
pendidikan maupun pelatihan terlebih dahulu. Sebagai contoh: kuli,
pembantu rumah tangga, buruh kasar dan sebagainya.
UU ketenagakerjaan juga mengatur hubungan antara pengusaha
dengan tenaga kerja. Hubungan itu terjadi karena adanya ikatan atau
perjanjian kerja yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak, bersifat
tertulis atau lisan dan dilandasi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Hak dan kewajiban antara pengusaha dan tenaga
kerja juga menjadi perhatian demi menciptakan keamanan dan kenyamanan
saat melakukan aktivitas pekerjaan.6

D. Kontrak kerja antara muslim dan non muslim

َ ِّ ‫َ َ ُ َ ْ َ ُ لا ْ َ ى‬ ‫َ َ ْ َ ْ َْ َ َ ُ ُ ه‬ َّ َ ْ َ ‫َأ َّن َعائ َش َة ـ ى‬


‫خِِ ي ِااخا ِخ ِّ تا‬َِ ً‫ملسو هيلع هللا ىلص وأُو َ ِر رج َ ِِي ُ ِ يب إل‬ ِ ‫ب ملسو هيلع هللا ىلص قالت وإستأج َر رسول‬
‫إَّلل‬ ِّ ‫إلن‬
‫ي‬ ِ ‫رض هللا عنها ـ زوج‬ ِ
َ َ ْ ُ َ َْ َ َ َ َ َ َْ َْ َ َ ُ َ َ َ َ َ ََْ َ َْ َ َ ََ ْ َ ُ َّ ُ ََ َ ْ َ
‫يي كف ِار ق يشِ فًفعا ِؤلي ِه ر ِإحلتي ِهماِ ووإعًإه غار ثور عً ث ِث لي ٍال ُِر ِإحلتي ِهما َُْ ث ٍث‬ ِ ‫ويو عَل ِا‬

Aisyah RA (isteri Nabi SAW) berkata, “Rasulullah SAW dan Abu Bakar
RA pernah mengupah seorang lelaki dari Bani ad-Dil sebagai penunjuk jalan
yang mahir, semasa dia masih memeluk agama orang kafir Quraisy. Baginda dan
6
https://www.dslalawfirm.com/uu-ketenagakerjaan/amp/ diakses 22 Februari 2023 pada pukul
11.24 wib

5
Abu Bakar menyerahkan binatang tunggangan mereka kepadanya dan berjanji
akan menemuinya di Gua Tsaur, setelah tiga malam membawa dua binatang
tunggangan tersebut pada pagi hari ketiga.” [HR Al-Bukhari dan Al-Baghawi]

Imam al-Bukhari (w. 256 H) meriwayatkan hadis ini daripada Yahya bin
Bukari, daripada al-Laits, daripada „Uqail, daripada Ibn Shihab az-Zuhri, daripada
„Urwah bin Az-Zubair, daripada Aisyah Ummul Mukminin RA dalam Shahîh al-
Bukhârî, hadis nombor 2264 dalam bab “Idzâ Ista`jara Ajîran liya‟mala lahu ba‟da
Tsalâtsa Ayyam[in] aw ba‟da Syahrin aw ba‟da Sanat[in] Jâza wa Huma „alâ
Syarthihimâ al -ladzî Isytarathâhu idzâ Ja`a al-Ajalu (Jika seseorang mengupah
pekerja untuk melakukan kerja untuk dirinya sendiri selepas tiga hari atau selepas
satu bulan atau selepas setahun, maka boleh dan kedua-duanya terikat dengan
syarat kedua-duanya. mereka telah mewajibkan jika tempoh masa tersebut telah
tiba)”.

Imam Al-Baghawi ash-Syafi‟i ( 516 H) meriwayatkan hadis ini dalam bab


Syarhu as-Sunnah “Isti`jâru al-Ahrâri (Mengupah Orang Merdeka). Selepas hadis
tersebut, Imam al-Baghawi berkata: di dalamnya terdapat dalil bahawa sesiapa
yang mengupah seorang pekerja untuk melakukan kerja untuk dirinya selepas tiga
hari atau selepas satu tahun, ia adalah boleh dan kedua-duanya terikat dengan
syarat kedua-duanya.

Imam Al-Bukhari juga meriwayatkan hadis ini dalam Shahîh al-Bukhârî,


hadis nombor 2263 dan 3905.Hibbatullah al-Lalika„iy (w. 418 H) meriwayatkan
hadis ini di dalam Syarhu Ushûl al-I‟tiqâd Ahli as-Sunnah wa al-Jamâ‟ah, hadis
no. 1432 dengan redaksi,
ُ ْ َ ُ ِّ ‫َ ْ َ ْ َ َ َّ ي َ ه ه ُ َ َ ْ َ َ ه َ َ َ ُ َ ْ َ ُ لا ْ َ ى‬
‫خِ ث َّو ِِ ْي َُ ِ ى يب َع ِْ ًِ ُْ ِي َع ًِ َه ي ِااخا ِخ ِّ تا إل ِخ ِّ ت‬ ِ ً‫َُل َ إَّلل علي ِه وسلو وأُو ِر رج ِِي ُ ِ يب إل‬ ‫وإستأجر إلن ِ يب‬
َ
َ‫ي ح ْلف ىف آل ْإل َعاص ُْي َوإئِ َو ُي َو َع ََل ايي ُك َّفار ُق َ ْيش َفأِ َن ُاه َف ًَ َف َعا ؤ َل ْيه َرإح َل َت ْيهما‬ َ‫س َخم ى‬
َ َ‫ْإل َماي ُر ْاله ًَ َإخة َق ًْ غم‬
ِ َ ِ ُِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ‫ِ َ ٍ ِي‬ ِ ِ
َ َ َ ْ َ ْ َ َ ِ َ ُِ َ َ َ َ
ِ
َ‫يح َة َل َيال َث َ ٍث َف ْارَت َح َ َو ْإن َط َل َق َِ َع ُه َما َع ِاِ ُر ُْ ُي ف َه ْية‬ ُ َ َ ََ
َ ‫اي َما ُ َرإح َل َت ْيه َما َُب‬‫ووإعًإه غار ثور عً ث ِث لي ٍال فأت‬
ٍ ِ ِ ِ ِ
ِِ ‫اح‬ َّ ‫خَل َف َأ َخ َذ ُه ْو َأ ْس َف َِ َِ هِ َة َو ُي َو َط ُق‬
‫إلس‬ ‫إلً ي‬ ِّ ُ َّ َ
ِ‫وإلً ِلي‬
ِ ِ ِِ ‫ِي‬

“ Nabi SAW dan Abu Bakar pernah mengupah seorang lelaki dari Bani ad-
Dil, kemudian dari Bani Abdu bin „Adiy, sebagai pembimbing yang mahir.
Beliau telah menyertai keluarga al-„Ash bin Wa`il dan beliau masih menganut
agama kafir Quraisy. Kedua-duanya mengamanahkan dan menyerahkan
kepadanya binatang tunggangan mereka dan berjanji untuk (bertemu) di Gua
Tsaur selepas tiga malam. Kemudian dia mendatangi mereka berdua dengan
binatang tunggangan mereka pada pagi hari ketiga. Kemudian mereka berdua
menaiki haiwan itu dan pergi. Bersama-sama mereka berdua, „Amir bin
Fuhairah dan seorang pembimbing dari Bani ad-Dil membawa mereka ke
jalan berhampiran Mekah, iaitu jalan pantai.” [HR Al-Bukhari dan
Hibbatullah Al-Lalika`iy].

6
Hadis di atas menceritakan peristiwa ketika Rasulullah SAW bersama Abu
Bakar RA berhijrah dari Mekah ke Madinah. Peristiwa ini juga dinyatakan dalam
pelbagai kitab sirah seperti Sîrah Ibni Hisyam dan Sîrah Ibni Katsîr dan lain-lain.

Hadis di atas jelas menunjukkan dua perkara:

1. boleh mengupah orang kafir. Sebabnya, penunjuk jalan daripada Bani ad-Dil
yang ada dalam kitab-kitab sirah disebutkan namanya Abdullah bin Arqath
(Arqad, dalam riwayat lain), atau menurut Ibn Hisham namanya Abdullah bin
Uraiqith masih kafir (musyrik).
2. hadis di atas jelas menunjukkan kebolehan akad ijarah dalam bentuk akad
mudhâf, iaitu akad yang pelaksanaannya pada masa akan datang. Dalam hadis
di atas adalah selepas tiga hari. Imam al-Bukhari dan Imam al-Baghawi
dengan jelas menyatakan: tiga hari bukanlah suatu batasan, tetapi dibolehkan
untuk melaksanakan pekerjaan itu selepas tiga hari, satu bulan, satu tahun dan
seterusnya mengikut perjanjian antara majikan (al- musta‟jir) dan pekerja (al-
ajîr).

Berkenaan perkara pertama, ijarah dengan orang bukan Islam, Rasulullah


SAW juga pernah menggunakan khidmat seorang Yahudi sebagai penulis, dan
seorang lagi Yahudi sebagai penterjemah. Khalifah Abu Bakar RA dan Khalifah
Umar bin al-Khatthab RA pernah mengupah seorang Kristian untuk mengira
harta. Khalifah Umar bin al-Khatthab mengupah orang Parsi untuk menulis
Diwan. Para sahabat masih melakukan perkara yang sama. Semua yang berlaku
diketahui oleh para sahabat dan tiada siapa yang menafikannya. Oleh itu, telah ada
kata sepakat para sahabat (ijmak sahabat) tentang kebolehan mengupah atau
menggaji orang kafir.

Begitu juga sebaliknya. Seorang Muslim boleh menjadi pekerja yang


bekerja untuk orang kafir sama ada Ahlulkitab (Yahudi atau Nasrani) atau
musyrik. Dalam hal ini Imam at-Tirmidzi meriwayatkan bahawa Ali bin Abiy
Talib RA pernah bekerja dengan orang Yahudi untuk menyiram tanaman mereka,
dengan setiap baldi sebagai imbalan sebiji kurma. Beliau menceritakan hal ini
kepada Nabi SAW. Baginda juga tidak menafikannya.Seorang Muslim yang
bekerja untuk orang bukan Islam bukanlah satu penghinaan kepada orang Islam.
Ia juga bukan satu bentuk memberi laluan kepada orang kafir untuk menguasai
umat Islam. Sebabnya ia adalah satu bentuk kontrak imbalan.

Kebolehan mengupah/menggaji dan bekerja untuk orang bukan Islam


sudah tentu selama pekerjaan atau manfaatnya itu halal. Jika pekerjaan atau
manfaat itu haram, maka tidak boleh.Kebolehan menggaji orang bukan Islam
adalah sah selagi kesahihan pekerjaan atau aktiviti itu tidak disyaratkan Islam,
iaitu pelakunya tidak perlu wajib beragama Islam. Jika disyaratkan oleh Islam,
maka tidak sah menggaji orang bukan Islam. Sama ada aktiviti tersebut
merangkumi aspek taqarub seperti menjadi imam, mengumandangkan azan,
menunaikan zakat, menunaikan haji, mengajar al-Quran dan hadis, dan

7
sebagainya atau kegiatan yang mengharuskan pelakunya beragama Islam
walaupun bukan taqarub, contohnya aktiviti qada (memutuskan perkara). Selain
daripada aktiviti tersebut, adalah dibenarkan dan sah untuk menggaji orang bukan
Islam untuk berbuat demikian.7

7
https://muslimahhtm.com/2023/02/20/kontrak-kerja-dengan-non-muslim/

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses dari perubahan kondisi
perekonomian yang terjadi di suatu negara secara berkesinambungan untuk
menuju keadaan yang dinilai lebih baik selama jangka waktu tertentu.
Sedangkan, Pemerataan ekonomi adalah suatu upaya untuk memberikan
kesempatan bagi warga negara yang memiliki pendapatan minimum, sendang,
pangan dan papan seadil mungkin.
Strategi Pengentasan Kemiskinan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
dapat dibagi menjadi dua bagian besar:
3. Melindungi keluarga dan kelompok masyarakat yang mengalami
kemiskinan sementara,
4. Membantu masyarakat yang mengalami kemiskinan kronis dengan
memberdayakan dan mencegah terjadinya kemiskinan baru.
Dalam Undang-Undang No.13 Tahun 2013 tentang ketenagakerjaan
disebutkan bahwa “Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan tenaga kerja baik pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa
kerja”.

B. Kritik dan Saran


Demikian makalah ini kami buat dengan segenap kemampuan yang
kami punya. Kritik dan saran dari rekan-rekan sangat kami harapkan.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/klc1-seri-ekonomi-makro-teori-
pertumbuhan-ekonomi/detail/

https://brainly.co.id/tugas/2106434

http://jurnalhamfara.ac.id/index.php/attauzi/article/download/21/16/

https://www.kominfo.go.id/content/detail/9566/presiden-kebijakan-pemerataan-
ekonomi-untuk-atasi-ketimpangan/0/artikel_gpr

https://djpb.kemenkeu.go.id/kanwil/sulteng/id/data-publikasi/berita-terbaru/2830-
memahami-kembali-strategi-pengentasan-kemiskinan-di-indonesia-
sebagai-sumber-penerimaan-negara.html

https://www.dslalawfirm.com/uu-ketenagakerjaan/amp/

https://muslimahhtm.com/2023/02/20/kontrak-kerja-dengan-non-muslim/

10

Anda mungkin juga menyukai