DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 8
Hormat Kami
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan ............................................................................1
BAB II Pembahasan
A. Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan Ekonomi ...........................2
B. Upaya Pemerintah Mengentas Kemiskinan ......................................3
C. Peraturan Perlindungan Tenaga Kerja .............................................4
D. Hukum Kontrak Kerja antara Muslim dan Non Muslim .................5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi disertai dengan pemerataan
pendapatan menjadi tujuan setiap daerah. Keberhasilan pembangunan
ekonomi ini terlihat dari meningkatnya konsumsi akibat meningkatnya
pendapatan (Danawati, dkk 2016). Hidayat (2014) mengatakan bahwa
perekonomian dianggap mengalami pertumbuhan apabila seluruh balas jasa
riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih
besar daripada pendapatan riil masyarakat pada tahun sebelumnya.
Pembangunan ekonomi dewasa ini banyak ketergantungan kepada
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi itu sendiri merupakan proses
kenaikan produksi perekonomian suatu negara yang diwujudkan dalam
bentuk kenaikan pendapatan nasional (Huda,2015).
(Rahardja,2018) menjelaskan salah satu indikator terjadinya alokasi
yang efisien secara makro adalah nilai output nasional yang dihasilkan sebuah
perekonomian pada suatu periode tertentu. Jadi salah satu indikator untuk
mengukur pertumbuhan ekonomi adalah naik turunnya besaran pendapatan
nasional atau Gross Domestic Product.
A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan
Ekonomi?
2. Upaya apa yang dilakukan Pemerintah untuk Mengentas Kemiskinan?
3. Peraturan apa yang dilakukan Pemerintah untuk Tenaga Kerja?
4. Bagaiman Hukum kontrak kerja antara Muslim dan Non Muslim?
B. Tujuan
1. Mengetahui Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan Ekonomi
2. Mengetahui upaya Pemerintah untuk Mengentas Kemiskinan
3. Mengetahui peraturan untuk Tenaga Kerja
4. Mengetahui Hukum kontrak kerja antara Muslim dan Non Muslim
1
BAB II
PEMBAHASAN
6. Keadaan Politik
1
https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/klc1-seri-ekonomi-makro-teori-pertumbuhan-
ekonomi/detail/ diakses 22 Februari 2022 pada pukul 10.17 wib
2
Apabila keadaan politik stabil maka akan menjadi faktor yang dimana
mempermudah pembangunan politk itu sendiri.
7. Sosial Budaya
Dengan banyaknya berabagai macam nilai-nilai dari sosial budaya
yang terdapat pada masyarakat kemudian hal tersebut membuat
perkembangan ekonomi menjadi sebuah hal yang dimana berpengaruh.
8. Sistem Pemerintahan2
2. Pemerataan Ekonomi
Pemerataan ekonomi adalah suatu upaya untuk memberikan
kesempatan bagi warga negara yang memiliki pendapatan minimum,
sendang, pangan dan papan seadil mungkin.3
Contoh kecilnya adalah di negara kita sendiri yang ekonomi nya
belum merata, untuk itu pemerintah memfokuskan pada 4 (empat) program,
yaitu:
a. Legalisasi Lahan Transmigrasi pertanian dan perkebunan
b. Pendidikan dan Pelatihan Vokasi
c. Perumahan untuk Masyarakat Miskin Perkotaan
d. Pasar Ritel Modern dan Pasar Tradisional.4
3
2. Strategi jangka panjang dengan menumbuhkan swadaya setempat.
Perbaikan dalam jangka panjang dengan memperbaiki dan memenuhi harkat
hidup secara individual dan sosial yang bermartabat.
Strategi Pengentasan Kemiskinan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
dapat dibagi menjadi dua bagian besar:
1. Melindungi keluarga dan kelompok masyarakat yang mengalami
kemiskinan sementara,
2. Membantu masyarakat yang mengalami kemiskinan kronis dengan
memberdayakan dan mencegah terjadinya kemiskinan baru.
Strategi tersebut selanjutnya dituangkan dalam tiga program yang
langsung diarahkan pada penduduk miskin yaitu:
Penyediaan kebutuhan pokok
Pengembangan sistem jaminan sosial
Pengembangan budaya usaha
Selain itu penduduk miskin mempunyai strategi sendiri untuk
menanggulangi kemiskinannya. Strategi yang ditempuh yaitu dengan pinjam
dari lembaga informal, menambah jam kerja, anggota keluarga ikut bekerja,
merantau atau berhemat.5
5
https://djpb.kemenkeu.go.id/kanwil/sulteng/id/data-publikasi/berita-terbaru/2830-memahami-
kembali-strategi-pengentasan-kemiskinan-di-indonesia-sebagai-sumber-penerimaan-negara.html
diakses 22 Februari 2023 pada pukul 11.12 wib
4
2. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja
yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah
3. Memberikan pelindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan
kesejahteraan
4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.
Perlu diketahui secara umum bahwa tenaga kerja dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga kerja yang mempunyai keahlian pada bidang tertentu atau
khusus yang diperoleh dari bidang pendidikan. Sebagai contoh: dosen,
dokter, guru, pengacara, akuntan dan sebagainya.
2. Tenaga Kerja Terlatih
Tenaga kerja yang memiliki keahlian pada bidang tertentu atau khusus
yang diperoleh dari pengalaman dan latihan. Sebagai contoh: supir, tukang
jahit, montir dan sebagainya.
3. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih
Tenaga kerja yang mengandalkan tenaga, tidak memerlukan
pendidikan maupun pelatihan terlebih dahulu. Sebagai contoh: kuli,
pembantu rumah tangga, buruh kasar dan sebagainya.
UU ketenagakerjaan juga mengatur hubungan antara pengusaha
dengan tenaga kerja. Hubungan itu terjadi karena adanya ikatan atau
perjanjian kerja yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak, bersifat
tertulis atau lisan dan dilandasi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Hak dan kewajiban antara pengusaha dan tenaga
kerja juga menjadi perhatian demi menciptakan keamanan dan kenyamanan
saat melakukan aktivitas pekerjaan.6
Aisyah RA (isteri Nabi SAW) berkata, “Rasulullah SAW dan Abu Bakar
RA pernah mengupah seorang lelaki dari Bani ad-Dil sebagai penunjuk jalan
yang mahir, semasa dia masih memeluk agama orang kafir Quraisy. Baginda dan
6
https://www.dslalawfirm.com/uu-ketenagakerjaan/amp/ diakses 22 Februari 2023 pada pukul
11.24 wib
5
Abu Bakar menyerahkan binatang tunggangan mereka kepadanya dan berjanji
akan menemuinya di Gua Tsaur, setelah tiga malam membawa dua binatang
tunggangan tersebut pada pagi hari ketiga.” [HR Al-Bukhari dan Al-Baghawi]
Imam al-Bukhari (w. 256 H) meriwayatkan hadis ini daripada Yahya bin
Bukari, daripada al-Laits, daripada „Uqail, daripada Ibn Shihab az-Zuhri, daripada
„Urwah bin Az-Zubair, daripada Aisyah Ummul Mukminin RA dalam Shahîh al-
Bukhârî, hadis nombor 2264 dalam bab “Idzâ Ista`jara Ajîran liya‟mala lahu ba‟da
Tsalâtsa Ayyam[in] aw ba‟da Syahrin aw ba‟da Sanat[in] Jâza wa Huma „alâ
Syarthihimâ al -ladzî Isytarathâhu idzâ Ja`a al-Ajalu (Jika seseorang mengupah
pekerja untuk melakukan kerja untuk dirinya sendiri selepas tiga hari atau selepas
satu bulan atau selepas setahun, maka boleh dan kedua-duanya terikat dengan
syarat kedua-duanya. mereka telah mewajibkan jika tempoh masa tersebut telah
tiba)”.
“ Nabi SAW dan Abu Bakar pernah mengupah seorang lelaki dari Bani ad-
Dil, kemudian dari Bani Abdu bin „Adiy, sebagai pembimbing yang mahir.
Beliau telah menyertai keluarga al-„Ash bin Wa`il dan beliau masih menganut
agama kafir Quraisy. Kedua-duanya mengamanahkan dan menyerahkan
kepadanya binatang tunggangan mereka dan berjanji untuk (bertemu) di Gua
Tsaur selepas tiga malam. Kemudian dia mendatangi mereka berdua dengan
binatang tunggangan mereka pada pagi hari ketiga. Kemudian mereka berdua
menaiki haiwan itu dan pergi. Bersama-sama mereka berdua, „Amir bin
Fuhairah dan seorang pembimbing dari Bani ad-Dil membawa mereka ke
jalan berhampiran Mekah, iaitu jalan pantai.” [HR Al-Bukhari dan
Hibbatullah Al-Lalika`iy].
6
Hadis di atas menceritakan peristiwa ketika Rasulullah SAW bersama Abu
Bakar RA berhijrah dari Mekah ke Madinah. Peristiwa ini juga dinyatakan dalam
pelbagai kitab sirah seperti Sîrah Ibni Hisyam dan Sîrah Ibni Katsîr dan lain-lain.
1. boleh mengupah orang kafir. Sebabnya, penunjuk jalan daripada Bani ad-Dil
yang ada dalam kitab-kitab sirah disebutkan namanya Abdullah bin Arqath
(Arqad, dalam riwayat lain), atau menurut Ibn Hisham namanya Abdullah bin
Uraiqith masih kafir (musyrik).
2. hadis di atas jelas menunjukkan kebolehan akad ijarah dalam bentuk akad
mudhâf, iaitu akad yang pelaksanaannya pada masa akan datang. Dalam hadis
di atas adalah selepas tiga hari. Imam al-Bukhari dan Imam al-Baghawi
dengan jelas menyatakan: tiga hari bukanlah suatu batasan, tetapi dibolehkan
untuk melaksanakan pekerjaan itu selepas tiga hari, satu bulan, satu tahun dan
seterusnya mengikut perjanjian antara majikan (al- musta‟jir) dan pekerja (al-
ajîr).
7
sebagainya atau kegiatan yang mengharuskan pelakunya beragama Islam
walaupun bukan taqarub, contohnya aktiviti qada (memutuskan perkara). Selain
daripada aktiviti tersebut, adalah dibenarkan dan sah untuk menggaji orang bukan
Islam untuk berbuat demikian.7
7
https://muslimahhtm.com/2023/02/20/kontrak-kerja-dengan-non-muslim/
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses dari perubahan kondisi
perekonomian yang terjadi di suatu negara secara berkesinambungan untuk
menuju keadaan yang dinilai lebih baik selama jangka waktu tertentu.
Sedangkan, Pemerataan ekonomi adalah suatu upaya untuk memberikan
kesempatan bagi warga negara yang memiliki pendapatan minimum, sendang,
pangan dan papan seadil mungkin.
Strategi Pengentasan Kemiskinan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
dapat dibagi menjadi dua bagian besar:
3. Melindungi keluarga dan kelompok masyarakat yang mengalami
kemiskinan sementara,
4. Membantu masyarakat yang mengalami kemiskinan kronis dengan
memberdayakan dan mencegah terjadinya kemiskinan baru.
Dalam Undang-Undang No.13 Tahun 2013 tentang ketenagakerjaan
disebutkan bahwa “Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan tenaga kerja baik pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa
kerja”.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/klc1-seri-ekonomi-makro-teori-
pertumbuhan-ekonomi/detail/
https://brainly.co.id/tugas/2106434
http://jurnalhamfara.ac.id/index.php/attauzi/article/download/21/16/
https://www.kominfo.go.id/content/detail/9566/presiden-kebijakan-pemerataan-
ekonomi-untuk-atasi-ketimpangan/0/artikel_gpr
https://djpb.kemenkeu.go.id/kanwil/sulteng/id/data-publikasi/berita-terbaru/2830-
memahami-kembali-strategi-pengentasan-kemiskinan-di-indonesia-
sebagai-sumber-penerimaan-negara.html
https://www.dslalawfirm.com/uu-ketenagakerjaan/amp/
https://muslimahhtm.com/2023/02/20/kontrak-kerja-dengan-non-muslim/
10