“ PERTUMBUHAN EKONOMI ’’
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih kepada STIE PGRI Sukabumi, yang telah memberikan tugas makalah ini
mudah – mudahan dapat bermanfaat bagi semua pihak. Serta kami ucapkan
terimakasih dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan ..........................................................................................................................3
B. Pusat Pertumbuhan......................................................................................................4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
jangka panjang. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu
negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang
meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu mengalami
pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah
barang modal. Teknologi yang digunakan menjadi berkembang. Disamping itu
tenaga kerja bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk, dan pengalaman
kerja dan pendidikan menambah keterampilan mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pertumbuhan ekonomi ?
2. Apa saja ciri-ciri dari pertumbuhan ekonomi ?
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi ?
4. Faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi ?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi pertumbuhan ekonomi
2. Mengetahui ciri ciri dari pertumbuhan ekonomi
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
4. Mengetahui faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi berarti adanya peningkatan kesejahteraan
masyarakat dalam suatu negara secara berkesinambungan dalam waktu yang
relatif lama. Pada awalnya, peningkatan kesejahteraan masyarakat ini dilihat dari
adanya kenaikan pendapatan nasional, akan tetapi kenyataan yang muncul adalah
tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak memberikan jaminan
meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi telah mengakibatkan
bertambah lebarnya kesenjangan ekonomi masyarakat baik antar daerah maupun
didalam suatu daerah (Adissasmita, 2005:10). Oleh karena itu, pembangunan
ekonomi tidak hanya sebatas terjadinya peningkatan pendapatan nasional tetapi
yang lebih penting adalah peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Menurut
Adissasmita (2005), pembangunan tidak hanya pada pemenuhan kebutuhan pokok
saja, tetapi juga adanya suatu kondisi dimana masyarakat lebih berkeadilan, dan
peningkatan sumber daya manusia. Pendapat senada juga dikatakan oleh Todaro
yang menyatakan bahwa “Peningkatan kesejahteraan ini dapat dilihat dari adanya
peningkatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar (sandang, pangan,
dan papan), harga diri, dan kebebasan untuk memilih (Todaro, 2006)”. Menurut
Todaro, pembangunan adalah suatu proses multidimensional yang mencakup
berbagai perubahan dasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan
institusi– institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan
ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan
(Todaro, 2006:22).
B. Pusat Pertumbuhan
4
daripada wilayah belakangnya dikarenakan pada daerah nodal memiliki
keuntungan agglomerasi ekonomi dan distribusi penduduk yang terpusat. Akan
tetapi tidak semua daerah nodal tersebut mengalami pertumbuhan secara merata
tetapi sering terdapat titik-titik yang menjadi pendorong perkembangan kegiatan
daerah nodal yang dinamakan sebagai pusat pertumbuhan. Oleh karena itu, untuk
mempercepat peningkatan pendapatan terdapat suatu keharusan untuk
membangun sebuah atau beberapa pusat kekuatan ekonomi dalam suatu negara
atau daerah(Perroux dalam Adissasmita, 2005:60)
5
Jambi, Sumatra selatan,
III Bengkulu : pusatnya di
Palembang
Lampung, Jakarta, Jawa
2 B JAKARTA barat, Jawa tengah,
IV
Yogyakarta : pusatnya di
Jakarta
Kalimantan barat :
V
pusatnya di Pontianak
Jawa timur, Kalimantan
timur, Kalimantan
3 C SURABAYA VI
selatan : pusatnya di
Balikpapan & Samarinda
NTB, NTT, Sulawesi
selatan, Sulawesi utara :
VII
pusatnya di Ujung
padang
4 D UJUNG PADANG Sulawesi tengah,
Sulawesi utara : pusatnya
IX
di Manado
Maluku, Papua :
X
pusatnya di Sorong
Pembagian wilayah tersebut dapat bermanfaat bagi negara yang besar dan luas
seperti Indonesia. Pembagian itu bermanfaat untuk menjamin tercapainya
pembangunan yang serasi dan seimbang, baik antarsektor di dalam suatu wilayah
pembangunan maupun antarwilayah pembangunan.
Prinsip perwilayahan tersebut di atas dapat juga diterapkan di dalam skala yang
lebih kecil di dalam provinsi-provinsi itu sendiri, dengan cara memperhatikan
6
hubungan yang saling terkait antara kabupaten dan kecamatan dalam satuan
wilayah administrasi yang lebih kecil.
7
Melatih masyarakat untuk mengatur waktu, disiplin, bersikap hemat,
dan menyeleksi mana kebutuhan primer dan sekunder supaya tidak
terpengaruh oleh tuntutan barang dan jasa yang berlebihan.
Akan memotivasi masyarakat untuk saling berlomba memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan kesiapan untuk menghadapi
perubahan sosial budaya. Akibat mobilitas penduduk baik melalui
migrasi maupun pertambahan alami dari berbagai latar belakang
budaya, akan terjadi akulturasi dan asimilasi nilai budaya.
Terbukanya arus informasi dan komunikasi akan mempercepat laju
pertumbuhan daerah tersebut.
Makin banyaknya penduduk yang datang akan berpengaruh terhadap
keadaan lingkungan hidup di sekitarnya antara lain pemukiman,
sanitasi, keamanan, lalu lintas, dan pencemaran.
8
kesuburan tanah, letak dan susunanya, kekayaan alam, mineral, iklim,
sumber air, hingga ke sumber kelautan. Bagi pertumbuhan ekonomi,
ketersediaan sumber daya alam yang melimpah itu sangat baik dalam
menunjang pembangunan. Karena sebagian Negara berkembang itu
bertumpu pada sumber daya alam dalam melaksanakan proses
pembangunan & pertumbuhan ekonomi.
3. Akumulasi modal
Selanjutnya, faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi adalah akumulasi modal. Akumulasi modal sebagai proses
penambahan stok modal fisik buatan manusia berupa peralatan, mesin dan
bangunan. Apabila stok modal naik dalam waktu tertentu, maka disebut
juga akumulasi modal atau pembentukan modal. Modal dibutuhkan
manusia untuk mengolah sumber daya alam dan meningkatkan kualitas
IPTEK. Modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi
perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-
barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
9
4. Tenaga manajerial dan organisasi produksi
Lalu, faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
adalah organisasi produksi dan tenaga manajerial. Baca juga: Senangnya
Pensiunan PTPN II, Uang Pensiun Rp 145 Miliar Sudah Cair Organisasi
produksi sebagai salah satu bagian penting dalam proses pertumbuhan
ekonomi berkaitan erat dengan penggunaan faktor produksi dalam
berbagai kegiatan perekonomian. Organisasi produksi juga dilaksanakan
dan diatur oleh tenaga manajerial dalam berbagai kegiatan sehari-hari.
10
7. Aspek sosial budaya
Berikutnya, faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi adalah aspek sosial budaya dalam kehidupan masyarakat. Ini
meliputi sikap, tingkah laku, pandangan masyarakat, motivasi kerja, atau
kelembagaan masyarakat. Pendidikan dan kebudayaan barat membawa
arah penalaran dan skeptisisme menanamkan semangat baru serta
memunculkan kelas pedagang baru. Baca juga: Sri Mulyani Prediksi
Ekonomi Indonesia hanya Tumbuh 3,7 Persen Sepanjang 2021 Demikian
ulasan mengenai pertumbuhan ekonomi, ciri-ciri dan beberapa faktor
yang mempengaruhinya. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan
yang secara berkesinambungan menuju kondisi yang lebih baik dalam
periode waktu tertentu.
1. Korupsi
Korupsi akan mempersulit pembangunan karena akan membuat
kekacauan dan ketidak efesienan dalam pembelanjaan.
2. Laju inflasi
Inflasi akan berdampak pada menurunnya indeks kepercayaan konsumen
karenamasyarakat cenderung mengurangi belanja karena berhati-hati
terhadap resiko kenaikkanharga tinggi.
3. Tingkat suku bunga
Tingkat suku bungan akan mempengaruhi investasi
4. Kenaikan harga bahan bakar minyak
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mempengaruhi
pertumbuhan ekonominasional karena dampak kebijakan tersebut
menimbulkan "multiplayer effect" menyeluruhterhadap perekonomian.
5. Rendahnya akses kesehatan dan pendidikan
Di Indonesia sendiri, masih banyak kelompok masyarakat yang sulit
mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan yang memadai. Padahal
11
kesehatan dan pendidikan salah satu faktor yang bisa meningkatkan
produktivitas masyarakat. Oleh sebabnya, kelompok ini sangat sulit
untuk bekerja lebih produktif, karena keterbatasan akses tersebut.
Pemerintah sendiri telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk
memberikan fasilitas kesehatan dan pendidikan yang adil bagi semua
orang, salah satunya lewat BPJS Kesehatan dan Bantuan Operasional
Sekolah.
1. Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru
yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber
daya manusia.
2. Pertumbuhan penduduk, yang beberapa tahun selajutnya akan
memperbanyak jumlah angkatan kerja.
3. Kemajuan teknologi
Pembangunan daerah dilaksanakan untuk mencapai tiga tujuan penting,
yaitu mencapai pertumbuhan (growth), pemerataan (equity), dan
keberlanjutan (sustainability).
a) Pertumbuhan (growth), tujuan yang pertama adalah pertumbuhan
ditentukan sampai dimana kelangkaan sumber daya dapat terjadi
atas sumber daya manusia, peralatan, dan sumber daya alam dapat
dialokasikan secara maksimal dan dimanfaatkan untuk
meningkatkan kegiatan produktif.
b) Pemerataan (equity), dalam hal ini mempunyai implikasi dalam
pencapaian pada tujuan yang ketiga, sumber daya dapat
berkelanjutan maka tidak boleh terfokus hanya pada satu daerah
saja sehingga manfaat yang diperoleh dari pertumbuhan dapat
dinikmati semua pihak dengan adanya pemerataan.
c) Berkelanjutan (sustainability), sedangkan tujuan berkelanjutan,
pembangunan daerah harus memenuhi syarat-syarat bahwa
penggunaan sumber daya baik yang ditransaksikan melalui sistem
12
pasar maupun diluar sistem pasar harus tidak melampaui kapasitas
kemampuan produksi.
Pembangunan daerah dan pembangunan sektoral perlu selalu
dilaksanakan dengan selaras, sehingga pembangunan sektoral yang
berlangsung didaerah-daerah, benar-benar dengan potensi dan
prioritas daerah. Untuk keseluruhan pembangunan, daerah juga
benar-benar merupakan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial,
budaya dan pertahanan keamanan didalam mewujudkan tujuan
nasional.
1. Ketidakseimbangan Pendapatan
Dalam keadaan yang ideal, di mana pendapatan dengan mutlak
didistribusikan secara adil, 80 persen populasi terbawah akan menerima
80 persen dari total pendapatan, sedangkan 20 persen populasi teratas
menerima 20 persen total pendapatan. Menurut Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB), susunan pengelompokan penduduk dibagi tiga, yaitu 40
persen populasi terendah, 40 persen populasi sedang, dan 20 persen
populasi teratas. Indikator ketidakseimbangan pendapatan dapat
diterapkan untuk menilai keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu
wilayah.
13
terhadap nilai PDRB akan menurun, sedangkan kontribusi sektor industri
akan meningkat. Sektor industri memiliki peranan sangat penting dalam
pembangunan nasional dan regional, sektor industri dapat menyediakan
lapangan kerja yang luas, memberikan peningkatan pendapatan kepada
masyarakat, menghasilkan devisa yang dihasilkan dari exspor. Oleh
karena itu, perekonomian suatu wilayah harus di orientasikan selain
sektor pertanian, tetapi harus pula diorientasikan kepada sektor industri.
14
melakukan kegiatan usaha misalnya mendapatkan bahan baku, bahan
penolong, suku cadang, listrik, air bersih, dan jasa-jasa seperti jasa
angkutan, pemasaran, perbankan dan lainnya)
15
7. Pengangkutan dan komunikasi
8. Jasa keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan
9. Jasa-jasa lainnya
c) Pendekatan pendapatan
PDRB menurut pendekatan pendapatan adalah jumlah balas
jasa yang diterima oleh faktor yang ikut serta dalam proses produksi
disuatu wilayah dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa
tanah, bunga modal, dan keuntungan. Perhitungan tersebut sebelum
dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam
pengertian PDRB , kecuali faktor pendapatan, termasuk pula
komponen pendapatan ini menurut sektor disebut nilai tambah bruto
(NTB sektoral). Jadi, PDRB yang dimaksud adalah jumlah dari NTB
seluruh sektor lapangan usaha.
Untuk memudahkan pemakaian data, maka hasil perhitungan
PDRB disajikan menurut sektor ekonomi/lapangan usaha yang
dibedakan menjadi dua macam yaitu: PDRB atas dasar harga berlaku
(ADHB) menggambarkan jumlah nilai tambah barang dan jasa yang
dihitung mengguanakan harga berlaku pada tahun berjalan.
16
Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) menggambarkan
jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan
harga pada satu tahun tertentu yang digunakan sebagai tahun dasar.
Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah diperoleh dari kenaikan PDRB
atas dasar harga konstan. Dengan demikian perhitungan berdasarkan
harga konstan maka perkembangan riil dari kuantum produksi sudah
tidak mengandung fluktuasi harga (inflasi/deflasi). Dengan penyajian
ADHK ini pertumbuhan ekonomi rill dapat dihitung.
17
2. Teori Ekonomi Neo-Klasik
Berbeda dengan teori sebelumnya, teori ini lebih memperhatikan hal
lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi selain pertumbuhan
penduduk, seperti kewirausahaan dan investasi. Berikut penjelasannya.
a) Harrod-Domar berpendapat perlunya pembentukan modal
(investasi) sebagai syarat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi
yang mantap/teguh.
b) Schumpeter berpendapat pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan
oleh kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship).
c) Robert Solow berpendapat pengaruh tabungan/modal,
populasi/tenaga kerja, dan teknologi terhadap tingkat output dan
pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi tingkat tabungan, semakin
tinggi pula modal dan output yang dihasilkan.
a) FrederichList
Menurut List, pertumbuhan ekonomi dikelompokkan menurut
kebiasaan masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidupnya
melalui tata cara produksi. Kurang lebih pengelompokan ini terdiri
atas 4, yakni:
18
b) Werner Sombart berpendapat tahapan pertumbuhan ekonomi
terjadi karena masyarakat memiliki susunan organisasi dan ideologi
masyarakat. Menurutnya ada 3 zaman pada penyusunannya yaitu:
1. Zaman Perekonomian Tertutup, yaitu masyarakat masih
terbatas dalam menghasilkan barang dan dilakukan secara
kekeluargaan.
2. Zaman Kerajinan dan Pertukaran, yaitu sudah ada pembagian
kerja dalam masyarakat.
3. Zaman Kapitalis, yaitu ketika sudah ada pemilik modal
19
3. Rumah Tangga Bangsa/Kemasyarakatan, perdagangan antar
kota akan membentuk satu kesatuan masyarakat yang
melakukan pertukaran dagang dalam Negara
4. Rumah Tangga Dunia , yaitu masa dimana perdagangan telah
melewati masa-masa Negara.
Produk Nasional Bruto (PNB) sebagai suatu pendapatan yang diterima oleh
negara dalam satu tahun, dengan berdasarkan kepada perhitungan pendapatan
yang diterima oleh warga negaranya. Artinya pendapatan warga negara
Indonesia di luar negeri juga dihitung ke dalam Gross National
Product (GNP), sedangkan pendapatan warga negara asing yang berada di
Indonesia tidak termasuk dalam Gross National Product (GNP).
20
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
Jika Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP)
dihitung berdasarkan pendapatan suatu negara dari penghasilan yang didapat
oleh warga negaranya dimanapun ia berada, maka Produk Domestik Bruto
(PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) didapat dari pendapatan negara
berdasarkan batas wilayah atau teritorialnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/38019383/MAKALAH_Pertumbuhan_Ekonomi_Ekonom
i_Makro_PENGANTAR_EKONOMI
http://repository.radenintan.ac.id/1204/3/BAB_II_TERBARU.pdf
22