DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………….
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………….
BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………..
A. Pentingnya Pertumbuhan Ekonomi……………………………………………………………………….
B. Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi……………………………………………………………………….
C. Manfaat Pertumbuhan
Ekonomi……………..............................................................................................
BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………………………………….
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………
B. Saran………………………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun tugas makalah ekonomi ini dengan baik serta
tepat waktu. Seperti yang sudah kita ketahui pertumbuhan ekonomi akan kami bahas pada
makalah ini.
Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong menaikkan pengetahuan kita
menjadi lebih luas lagi. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini.
Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dariyati, S.Pd selaku
pengajar mata pelajaran Ekonomi Lintas Minat. Kepada pihak yang sudah turut menolong
dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami ucapkan terima kasih.
Penyusun,
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Banyak Negara berkembang di dunia ini yang sudah berhasil menunjukan pertumbuhan
ekonomi di Negara itu sendiri, tetapi permasalahan dalam Negara itu sendiri pun masih
banyak yang belum terselesaikan, contohnya seperti pengangguran, tingkat kelahiran yang
sangat tinggi, minimnya tenaga ahli, dan sulitnya menemukan pekerjaan. Keadaan ini pun
menjadi sorotan oleh ahli-ahli ekonomi dengan permasalahan "pembangunan bukan lah arti
dari pembangunan"
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi sering kali dikaitkan dengan suatu hal
yang sama oleh beberapa ahli ekonomi, tetapi pada dasar nya dua hal itu berbeda
pengertiannya. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi maka akan ada pembangunan
ekonomi itu sendiri dimana dengan pertumbuhan ekonomi itu sendiri akan memunculkan
pembangunan ekonomi. Perubahan-perubahan pada berbagai sektor ekonomi tersebut akan
mengakibatkan terjadinya pertumbuhan ekonomi, yang ditandai dengan naiknya produksi
nasional, pendapatan nasional, dan pendapatan perkapita. Situasi semacam itu
akan berlangsung secara terus menerus.
B. Rumusan Masalah
C. TUJUAN
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi
suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap
penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun
sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih
tinggi nyata dan kerja meningkat.
Menurut Sadono Sukirno (1996: 33), pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki
definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita
yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan
salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya
pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun
terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan.
Dalam praktek angka, PNB kurang lazim dipakai, yang lebih populer dipakai adalah PDB.
karena angka PDB hanya melihat batas wilayah, terbatas pada negara yang bersangkutan.
Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil per kapita. Produk
Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total sebuah
negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi
selama
periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah negara.
Kenaikan GDP dapat muncul melalui :
Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih banyak .
Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik , tenaga kerja baru cenderung akan
kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama .
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh
kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun
menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal sumber daya
manusia merupakan sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.
3. Kenaikan produktivitas
Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi , maka harus dipahami terlebih
dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto ( PDB ) atau Gross Domestic
Product ( GDP ).
PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu
wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun . ( Di level provinsi di Indonesia biasanya
disebut Produk Domestik Regional Bruto-PDRB).
PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih
spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan kesejahteraan
penduduk di suatu tempat.
Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan jasa,
namun banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :
(1) Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi sering merujuk pada tiga sumber pertumbuhan,
yaitu :
(a) peningkatan tenaga kerja,
(b) peningkatan modal,
(c) peningkatan efisiensi, dimana kedua faktor ini digunakan.
Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang telah tersedia bekerja lebih lama,
atau jika ada tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan persediaan modal dapat meningkat
jika perusahaan mendorong kapasitas produktifnya dengan menambah pabrik dan peralatan
(investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang lebih dapat diperoleh dari jumlah tenaga
kerja dan / atau modal yang sama . Ini sering disebut sebagai Total Factor Productivity
(TFP).
(2) Terjadinya penurunan (downturns) pada ekonomi. Ini menjawab pertanyaan mengapa
output dapat turun atau naik lebih lambat. Secara logika, apapun yang menyebabkan
penurunan pada tenaga kerja, modal, atau TFP akan menyebabkan penurunan pada output
atau setidaknya pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti bencana
alam, penyebaran penyakit berbahaya dan kerusuhan.
Lalu bagaimana PDB diukur ? Caranya, total nilai berbagai macam barang dan jasa
diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak akan mungkin dijumlahkan begitu saja,
misalnya produksi roti, maka proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai uang produksi
barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan dan tahunan oleh Biro
Pusat Statistik (BPS).
Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut dengan PDB nominal
(PDB atas dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke waktu, seiring dengan
perubahan kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya. Jika nilai nominal ini
dihitung dalam harga yang tetap atau dipatok, didapatlah nilai PDB riil (PDB atas dasar
harga konstan). Untuk menghitung nilai riil tersebut dipilihlah satu tahun dasar, misalnya
tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan jasa dihitung berdasarkan harga
masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga barang sudah tetap, PDB
riil dianggap hanya berubah sesuai dengan adanya perubahan kuantitas barang/jasa.
Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output produksi secara riil. Inilah
yang sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut sebagai
"pertumbuhan ekonomi" tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total barang dan jasa
yang diproduksi dalam sebuah perekonomian. Adapun rumus menghitung pertumbuhan
ekonomi adalah sebagai berikut :
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp
420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika
diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007?
Jawab :
g = ( ( 467-420 ) / 420 ) x100 % 11,19 %
A. KESIMPULAN
Pertumbuhan ekonomi disetiap negara pun berbeda beda tergantung dengan pendapatan
perkapita itu sendiri dan tergantung dengan pendapatan penduduknya. Semakin tinggi
pendapatan penduduknya maka akan semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi di Negara
tersebut dan sebaliknya dengan rendah nya pendapatan penduduk itu sendiri maka akan
berdampak pada rendahnya pendapatan nasional pada Negara itu sendiri. Pertumbuhan
ekonomi pada zaman sekarang ini berdampak pada kehidupan penduduk suatu Negara.
Semua berpengaruh pada kesejahteraan rakyat banyak. Oleh karena itu Negara pun terus
memajukan pendapatan nasional mereka dengan menaikkan harga-harga kebutuhan pokok
seperti bahan bakan minyak (BBM) dengan menjadikan pendapatan nasional yang akan
lebih baik dan tingkat perekonomian kita pun semakin baik.
B. SARAN
https://www.academia.edu/6194394/MAKALAH_PERTUMBUHAN_EKONOMI
https://www.google.com/amp/s/nakita.grid.id/amp/023419219/jawaban-soal-lengkap-soal-per
hitungan-pertumbuhan-ekonomi-kelas-xi-sma-ips