Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL INDONESIA

TAHUN 2020 – 2023

DISUSUN OLEH

NAMA : DESYA ANANDA IRWA


NIM : B1A122215
KELAS : E

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas Proposal Mata Kuliah Ekonomi Regional
Dosen Pengampu : Dr. SUPRIADY R., SE., M. SI.

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi adalah hal yang selalu diprioritaskan sebab adanya pertumbuhan ekonomi
mengindikasikan adanya pertambahan pendapatan perkapita. Hal ini dikarenakan pertumbuhan
ekonomi memungkinkan terjadinya pembangunan ekonomi di banyak bidang. Menurut kuznezt
pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan sebuah negara untuk
menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini
tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi dan penyesuaian-penyesuaian kelmbagaan dan ideologis
yang di perlukannya.

Pertumbuhan ekonomi adalah usaha – usaha untuk meningkatkan pendapatan nasional dan tarif
hidup bangsa yang sering kali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan rill per kapita. Tujuan
Pembangunan ekonomi disamping untuk meningkatkan pendapatan nasional rill juga untuk
meningkatkan produktivitas. Pertumbuhan ekonomi ini dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek,
diantaranya, yaitu Infrastruktur, Modal, Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam, Perdagangan,
Dan Kebijakan Pemerintah Pusat Dan Daerah.

Pertumbuhan ekonomi Merupakan salah satu tolak ukur penting dalam menentukan keberhasilan
pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi menggambarkan suatu dampak nyata dari
kebijakan pembangunan yang dilaksanakan. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan suatu dampak
nyata dari kebijakan pembangunan yang dilaksanakan. Pertumbuhan ekonomi berkaitan erat dengan
proses peningkatan barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Perekonomian dikatakan
mengalami pertumbuhan apabila jumlah jasa rill terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada
tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih nyata dan kerja meningkat.
Pertumbuhan ekonomi merupakan tujuan utama dan kunci dari ekonomi makro. Hal ini didasari oleh
3 alasan. Pertama, Penduduk selalu bertambah. Kedua, Kebutuhan ekonomi yang selalu meningkat.
Ketiga, Usaha penciptaan pemerataan ekonomi (economic Stability) melalui retribusi pendapatan
(Income redistribusion).

Pengaruh pertumbuhan ekonomi yang sangat berpengaruh atau signifikan adalah inflasi. Selain
itu, inflasi merupakan salah satu dampak yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Inflasi
merupakan suatu proses meningkatkan harga harga secara umum dan berlangsung lama. Salah satu
contohnya fenomena krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 yang mengakibatkan
dampaknya dirasakan oleh masyarkat Indonesia secara keseluruhan. Perkembangan tingkat inflasi
yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk menentukan baik-buruknya
masalah perekonmian yang dihadapai oleh negara tersebut.

Berdasarkan Latar belakang proposal ini saya tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “
Pertumbuhan Ekonomi Regional Indonesia pada Tahun 2020 – 2023”.
B. Batasan Masalah

Agar penilitian ini terarah dan sampai pada maksud dan tujuan diinginkan, saya akan terlebih
dahulu membatasi permasalahan pertumbuhan ekonomi regional Indonesia pada tahun 2020 hingga
tahun 2023.

C. Rumusan Masalah

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi?


2. Bagaimana kondisi pertumbuhan ekonomi regional Indonesia yang terjadi pada tahun 2020-2023?

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian
• Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pertumbuhan ekonomi.
• Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia dari tahun 2020-2023.

2. Manfaat Penelitian
• Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan koreksi bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan
peningkatan stabilitas ekonomi di Indonesia.

• Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah referensi kepustakaan di Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis dan Jurusan Ekonomi Pembangunan serta bisa menjadi rujukan bagi peneliti-peneliti untuk
kemudian membahas permasalahan terkait.

• Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan kembali,terutama dalam pengimplementasian yang
membahas masalah terkait.
E. Sistematika Penulisan

Agar penelitian ini dapat dipahami, maka saya akan menyajikan secara terstruktur sistematika
penulisan proposal ini. Adapun sistematika penulisan yang saya maksud, adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam Bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah,batasan masalah, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematikan penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai teori terkait pertumbuhan ekonomi yang merupakan hasil
pendefinisian oleh para ahli.

BAB III : KERANGKA PIKIR

Dalam bab ini akan dicantumkan narasi, bagan atau flow chart pertumbuhan ekonomi yang terjadi
pada tahun 2020-2023.

BAB IV : METODE PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai gambaran atau rancangan dari penelitian ini, dan juga akan
mencantumkan metode yang digunakan dalam proposal penelitian ini.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini akan menncantumkan poin kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi mempunyai arti yang sedikit berbeda,
walaupun keduanya sering dianggap sama. Kedua istilah tersebut menjelaskan perkembangan ekonomi
saat ini atau aktual, namun sebenarnya dapat digunakan dalam konteks yang berbeda. Pertumbuhan
digunakan sebagai ekspresi umum yang menggambarkan tingkat pembangunan suatu negara atau
wilayah, diukur sebagai pertumbuhan (% pertumbuhan total output, misalnya 4.444 PDB) dalam
realitas pendapatan nasional. Nilai ini dapat konstan berdasarkan tahun dasar tertentu, terutama untuk
memperhatikan adanya kenaikan harga atau faktor inflasi (Sadono Sukirno, 1995:- 415).

Dalam sejumlah literatur ekonomi, istilah pertumbuhan ekonomi dan pembangunan


ekonomi sering digunakan secara bersamaan. Istilah pertumbuhan ekonomi digunakan untuk
menyatakan perkembangan ekonomi di negara-negara maju, sedangkan istilah pembangunan ekonomi
digunakan untuk menyatakan perkembangan ekonomi di negara-negara berkembang. Pengertian
pertumbuhan ekonomi menurut pendapat para ahli.

Pertumbuhan ekonomi adalah berkembangnya kegiatan perekonomian yang mengakibatkan


bertambahnya barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat sehingga meningkatkan kesejahteraan
masyarakat (Sadono Sukirno, 199 : 79).

Pertumbuhan ekonomi didasarkan pada beberapa faktor pertumbuhan produksi dalam jangka
menengah dan panjang, faktor penentu pertumbuhan adalah lapangan kerja penuh, teknologi tinggi,
akumulasi modal yang cepat dan tabungan sebagai investasi tergantung pada pentingnya pendapatan
masyarakat (Rudiger Dornbusch dan Stanley Fischer , 1996: 603).

Pertumbuhan ekonomi menurut Simon Kuznet (M.L. Jhingan, 1993: 72) adalah kemampuan
suatu negara dalam menyediakan barang-barang ekonomi yang semakin beragam kepada rakyatnya,
kemampuan ini tumbuh seiring dengan kemajuan ekonomi, diperlukan penyesuaian kelembagaan dan
ideologi. Definisi di atas memiliki tiga unsur yang perlu dipahami:

Pertama, pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari terus meningkatnya pasokan
barang. Kedua, kemajuan teknologi merupakan faktor utama pertumbuhan ekonomi yang
menentukan tingkat pertumbuhan pasokan berbagai barang kepada masyarakat. Ketiga, pemanfaatan
teknologi secara luas dan efektif memerlukan penyesuaian di bidang kelembagaan dan ideologi agar
inovasi yang dihasilkan oleh pengetahuan manusia dapat digunakan secara efektif. Lebih lanjut
menurut beberapa ekonom, pengertian pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan nilai PDB, baik
peningkatan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari laju pertumbuhan penduduk. Dalam penggunaan
yang lebih umum, istilah pertumbuhan ekonomi sering digunakan untuk menyatakan kegiatan di
negara maju (Sadono Sukirno, 2000:14).

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses yang berkelanjutan merupakan syarat utama bagi
kelanjutan pembangunan ekonomi. Dengan bertambahnya jumlah penduduk berarti kebutuhan
perekonomian juga terus meningkat sehingga membutuhkan pendapatan yang semakin besar setiap
tahunnya. Hal ini hanya dapat dicapai dengan meningkatkan total output (barang dan jasa) atau produk
domestik bruto (PDB) setiap tahunnya (Tulus Tambunan, 2001: 2).

Pengertian PDB adalah indeks harga yang mengukur tingkat harga barang-barang tertentu
yang diproduksi dalam perekonomian dan dibeli oleh rumah tangga, dunia usaha, pemerintah, dan
luar negeri (Muana Nanga, 2005: 28). PDB juga merupakan nilai barang dan jasa yang diproduksi
dalam suatu negara dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk negara
tersebut dan penduduk/pengusaha negara lain (Sadono Sukirno, 2000: 35).

Pengertian PDB menurut Badan Pusat Statistik adalah jumlah nilai tambah seluruh sektor
perekonomian di suatu daerah/daerah selama jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Ketika kita
berbicara tentang nilai tambah, yang kita maksud adalah selisih antara nilai produksi (output) dan biaya
antara (input perantara). Nilai tambah yang tercipta akan sama dengan kompensasi faktor-faktor
produksi yang terlibat dalam proses produksi.

PDB dapat dihitung dengan dua cara, yaitu atas dasar harga berlaku yang merupakan nilai
tambah barang dan jasa yang dihitung dari harga tahun yang bersangkutan, sedangkan PDB atas dasar
harga konstan menggambarkan harga nilai tambah barang dan jasa berdasarkan harga. pada waktu
tertentu. tahun. tahun (tahun referensi). ) (BPS, 2001).

Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi adalah perubahan tingkat kegiatan perekonomian yang
terjadi dari satu tahun ke tahun berikutnya. Oleh karena itu, untuk mengetahui tingkat pertumbuhan
ekonomi harus membandingkan pendapatan nasional yang diukur dalam PDB dari tahun ke tahun.
Ketika membandingkannya, kita harus mendasarkannya pada perubahan nilai PDB dan pendapatan
nasional.

Rumusan perhitungan pertumbuhaan ekonomi adalah: (Sadono Sukirno, 2002:19).

𝐿𝑃𝐸 = 𝑃𝐷𝐵𝑡 − 𝑃𝐷𝐵𝑡−1 𝑥 100%


𝑃𝐷𝐵𝑡−1
Dimana :

LPE = pertumbuhan ekonomi atas dasar perubahan PDB (%) PDBt = nilai PDB tahun t
PDBt-1 = nilai PDB tahun sebelumnya.

Pengamatan terhadap perubahan beberapa variabel atau indikator ekonomi makro seperti PDB,
dipercaya bisa membantu investor dalam meramalkan apa yang akan terjadi pada perubahan pasar
modal (Eduardus Tendelilin, 2001:216). PDB sebagai sektor indikator ekonomi dapat dimanfaatkan
untuk memberikan gambaran situasi ekonomi suatu wilayah, diantaranya:
- PDB atas dasar harga berlaku nominal menunjukan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan
oleh suatu wilayah. Nilai PDB yang besar menunjukan sumber daya ekonomi yang besar;
- PDB harga berlaku menunjukan pendapatan yang memungkinkan dapat dinikmati oleh penduduk
suatu wilayah;
- PDB atas dasar harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukan laju pertumbuhan ekonomi
secara keseluruhan maupun sektoral dari tahun ke tahun;

Distribusi PDB atas dasar harga berlaku menurut sektor menunjukan struktur perekonomian
yang menggambarkan peranan sektor ekonomi dalam suatu wilayah. Sektor-sektor ekonomi yang
mempunyai peran yang besar menunjukan basis perekonomian yang mendominasi wilayah tersebut;
PDB perkapita atas dasar harga konstan berguna untuk memenuhi pertumbuhan nyata ekonomi
perkapita.

Indikator yang digunakan mengukur pertumbuhan ekonomi di suatu daerah/provinsi adalah


tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Ada beberapa alasan yang mendasari
pemilihan pertumbuhan PDRB dan bukan indikator lainnya seperti misalnya, Produk Nasional Bruto
(PNB) sebagai indikator pertumbuhan. Alasan-alasan tersebut adalah:
PDRB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh aktivitas produksi di dalam
perekonomian dalam suatu daerah/provinsi. Hal ini berarti peningkatan PDRB juga mencerminkan
peningkatan balas jasa kepada faktor produksi yang digunakan dalam aktivitas produksi tersebut.

PDRB dihitung atas dasar konsep aliran (flow concept), yaitu perhitungan PDRB hanya
mencakup nilai produk yang dihasilkan pada satu periode tertentu. Perhitungan ini tidak mencakup
nilai produk yang dihasilkan pada periode sebelumnya. Pemanfaatan konsep guna menghitung PDRB,
memungkinkan kita untuk membandingkan jumlah output yang dihasilkan pada tahun ini dengan tahun
sebelumnya. Batas wilayah perhitungan PDRB adalah suatu provinsi. Hal ini memungkinkan kita
untuk mengukur sejauh mana kebijksanaan- kebijaksanaan ekonomi yang diterapkan pemerintah
daerah mampu mendorong aktivitas perekonomian domestik.

Dalam bukunya The Theory of Economic Development, Schumpeter menyatakan bahwa


pertumbuhan ekonomi tidak akan terjadi secara terus- menerus tetapi mengalami keadaan dimana
adakalanya berkembang dan pada seketika lain mengalami kemunduran. Konjungtur tersebut
disebakan oleh kegiatan para pengusaha (enterpreneur) melakukan inovasi yang seperti ini investasi
akan dilakukan, dan penambahan investasi akan meningkatkan kegiatan ekonomi (sadono Sukirno,
2000:449). Berikut ini adalah teori-teori pertumbuhan yang dikemukakan oleh beberapa pakar
ekonomi:

a. Teori Pertumbuhan Klasik


b. Teori Pertumbuhan Harrod-Domar
c. Teori Pertumbuhan Neo-Klasik
a. Teori Pertumbuhan Klasik

Teori ini muncul di masa revolusi industri (akhir abad ke-18) dan awal permulaan abad ke-19
dimana sistem liberal mendominasi dalam perekonomian.

- Adam Smith

Menurut Smith pertumbuhan bersifat kumulatif, artinya jika ada pasar yang cukup dan
akumulasi kapital, akan ada pembagian kerja dengan produktivitas tenaga kerja menaik. Kenaikan ini
menyebabkan pendapatan nasional naik untuk kemudian memperbesar jumlah penduduk dan
memperluas pasar. Perkembangan berhenti oleh karena sumber alam terbatas jumlahnya, disamping
berlakunya hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang (The Law Of Diminishing Return).
Adam Smith menolak campur tangan pemerintah dalam pengelolaan sistem perekonomian.
Pengelolaan sistem perekonomian hendaknya diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat (para pelaku
ekonomi) dengan mekanisme pasarnya, dimana masyarakat (konsumen dan produsen) dapat
menentukan harga pasar berdasarkan hukum permintaan dan penawaran (hukum ekonomi ppasar)
(Riyadi dan Deddy Supriyadi, 2004:51).

- David Ricardo

Menurut Ricardo masyarakat ekonomi dibagi menjadi tiga golongan yaitu, golongan kapitalis,
golongan buruh, golongan tuan tanah. Sesuai dengan penggolongan di atas maka pendapatan nasional
dibagi menjadi tiga yaitu, upah, sewa dan keuntungan.

- Thomas Robert Malthus

Thomas Robert Malthus berpendapat bahwa, kenaikan jumlah penduduk akan menimbulkan
permintaan, dan hal ini merupakan unsur penting yang perlu diperhatikan. Disamping itu juga, harus
diikuti dengan kemajuan faktor perkembangan lainnya. Untuk mendukung perkembangan ekonomi
dibutuhkan kenaikan kapital untuk investasi, dimana kapital tersebut didapat dari tabungan. Tetapi
investasi ini dihambat oleh kurangnya permintaan efektif yang disebabkan oleh pertambahan
penduduk yang menekan upah. Selain itu pendapat yang diterima dan yang di tabungkan karena tidak
dikonsumsi seluruhnya. Oleh karena itu, Malthus merasa pesimis terhadap pertumbuhan ekonomi.

- Teori Pertumbuhan Horrod-Domar

Menurutnya setiap upaya untuk tinggal landas mengharuskan adanya mobilisasi tabungan dan
luar negeri dengan maksud untuk menciptakan investasi yang cukup, untuk mempercepat pertumbuhan
ekonomi. Teori Harrod-Domar mengingatkan kita bahwa sebagai akibat investasi yang dilakukan
tersebut pada masa berikutnya kapasitas barang-barang modal dalam perekonomian akan bertambah
(Sadono Sukirno, 2000:450). Menurut Harrod-Domar (Sadono Sukirno, 1985:286) pada hakekatnya
investasi berusaha untuk menunjukan syarat yang diperlukan agar terjadi pertumbuhan yang mantap
atau Steady Growth yang dapat di definisikan sebagai pertumbuhan yang akan selalu menciptakan
penggunaan sepenuhnya alat-alat modal yang akan selalu berlaku dalam perekonomian. Inti dari
pertumbuhan Harrod-Domar adalah suatu realisasi jangka antara peningkatan investasi (pembentukan
kapital) dan pertumbuhan ekonomi.
Teori Harrod-Domar memperlihatkan kedua fungsi dari pembentukan modal dalam kegiatan
ekonomi. Dalam teorinya pembentukan modal dipandang sebagai pengeluaran yang akan menambah
kesanggupan suatu perekonomian untuk menghasilkan barang, maupun sebagai pengeluaran akan
menambah permintaan efektif seluruh masyarakat. Artinya apabila pada suatu masa tertentu dilakukan
sejumlah pembentukan modal, maka pada masaberikutnya perekonomian tersebut mempunyai
kesanggupan yang lebih besar untuk menghasilkan barang-barang, disamping itu Harrod-Domar
menganggap pula bahwa pertambahan dalam kesanggupan memproduksi itu tidak secara sendirinya.

Dengan demikian walaupun kapasitas memproduksi bertambah, pendapatan nasional baru akan
bertambah dan pertumbuhan ekonomi akan tercipta, apabila pengeluaran masyarakat mengalami
kenaikan kalau dibandingkan dengan masa sebelumnya. Dalam teori Harrod-Domar menggunakan
beberapa pemisalan berikut:

Pada tahap permulaan perekonomian telah mencapai tingkat kesempatan kerja penuh dan alat-alat
modal yang tersedia dalam masyarakat sepenuhnya dipergunakan; Perekonomian terdiri dari dua
sektor, yaitu sektor rumah tangga dan sektor perusahaan, berarti pemerintahan dan perdagangan luar
negeri tidak termasuk; Besarnya tabungan masyarakat adalah proporsionil dengan pendapatan
nasional, dan keadaan ini berarti bahwa fungsi tabungan dinilai dari titik nol; Kecondongan menabung
batas besarnya tetap, dan begitu juga perbandingan diantara modal dengan jumlah produksi yang lazim
disebut rasio modal produksi (Capital Output ratio) dan perbandingan diantara pertambahan modal
dengan jumlah pertambahan produksi yang lazim disebut rasio pertambahan modal produksi
(Incremental Capital Out Ratio). Pokok penjelasan dari teori tersebut bahwa penanaman modal yang
dilakukan masyarakat dalam waktu tertentu digunakan untuk dua tujuan. Pertama untuk mengganti
alat-alat modal yang tidak dapat digunakan lagi. Kedua untuk memperbesar jumlah alat-alat modal
yang tersedia dalam masyarakat.

b. Teori Pertumbuhan Neo-Klasik

Teori ini menyatakan perlunya teknologi dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi. Unsur
ini diyakini akan berpengaruh terhap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Menurut kaum neo-klasik,
laju pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pertambahan dalam penawaran faktor- faktor produksi dan
tingkat kemajuan teknologi. Pendapat ini sepenuhnya berpangkal pada pemikiran aliran klasik yang
menyatakan bahwa perekonomian akan tetap mengalami tingkat kesempatan kerja penuh dan kapasitas
alat-alat modal akan tetap sepenuhnya digunakan dari masa ke masa. Dalam teori ini, teknologi
dianggap sebagai faktor eksogen yang tersedia untuk dimanfatkan oleh semua negara di dunia. Dalam
perekonomian yang terbuka, semua faktor produksi dapat berpindah secara leluasa dan teknologi dapat
dimanfaatkan oleh setiap negara, maka pertumbuhan ekonomi semua negara di dunia akan konvergen,
yang berarti kesenjangan akan berkurang (Kartasasmita, 1997:12).

c. Teori Pertumbuhan Baru (New Growth Theory)


Teori ini menyatakan kerangka teoritis untuk menganalisis pertumbuhan yang bersifat
endogen, Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil dari dalam sistem ekonomi.Teori ini menganggap
bahwa pertumbuhan ekonomi lebih ditentukan oleh sistem produksi, bukan berasal dari luar sistem.
Kemajuan teknologi merupakan hal yang endogen, pertumbuhan merupakan bagian dari keputusan
pelaku-pelaku ekonomi untuk berinvestasi dalam pengetahuan. Peran modal lebih besar dari sekedar
bagian pendapatan apabila modal yang tumbuh bukan hanya modal fisik saja tapi menyangkut modal
manusia (Romer, 1994).

Akumulasi modal merupakan sumber utama pertumbuhan ekonomi.Definisi modal/kapital


diperluas dengan memasukkan model ilmu pengetahuan dan modal sumber daya manusia. Perubahan
teknologi bukan sesuatu yang berasal dari luar model atau eksogen tapi teknologi merupakan bagian
dari proses pertumbuhan ekonomi. Dalam teori pertumbuhan endogen, peran investasi dalam modal
fisik dan modal manusia turut menentukan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Tabungan dan
investasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan ( Mankiw, 2000).

B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi antara lain adalah sebagai
berikut :
1. Infrastruktur:
Infrastruktur yang memadai dapat mendorong pertumbuhan ekonomi karena mampu memperkuat
konektivitas antar wilayah dan memperlancar pergerakan barang dan jasa . Pembangunan infrastruktur
dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing suatu negara.

2. Akumulasi Modal :
Akumulasi modal yang cepat dapat meningkatkan investasi dan produksi barang dan jasa.

3. Sumber Daya Manusia (SDM):


Sumber daya manusia yang berkualitas dan terdidik dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi
dalam produksi barang dan jasa .

4. Sumber Daya Alam (SDA): Sumber daya alam yang melimpah dapat meningkatkan output dan ekspor
suatu negara , sehingga meningkatkan pendapatan nasional .

5. Personil manajemen dan organisasi produksi :

Personil manajemen mutu dan organisasi produksi yang baik dapat meningkatkan efisiensi produksi
dan kualitas barang dan jasa.

6. Kebijakan pemerintah :
Kebijakan pemerintah yang mendukung investasi dan produksi dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi .

7. Stabilitas dan keamanan politik :


Keamanan dan stabilitas politik dapat mendorong investasi dan produksi, sehingga mendorong
pertumbuhan ekonomi .

8. Perdagangan :
Kondisi pasar global yang baik dapat meningkatkan ekspor dan investasi suatu negara sehingga
mendorong pertumbuhan ekonomi. Negara yang mampu mengoptimalkan faktor - faktor tersebut
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan membawa kesejahteraan yang lebih besar bagi
masyarakatnya .

9. Kebijakan pemerintah pusat dan daerah :


Kebijakan pemerintah yang mendukung investasi dan produksi dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi . Kebijakan yang tepat dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu negara .

Perkembangan faktor - faktor tersebut dapat menunjang pertumbuhan perekonomian


suatu negara . Infrastruktur yang memadai dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah dan
memperlancar pergerakan barang dan jasa, sehingga meningkatkan produktivitas dan daya saing suatu
negara . Akumulasi modal yang cepat dapat meningkatkan investasi dan produksi barang dan jasa,
sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi . Sumber daya manusia yang berkualitas dan terdidik
dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi dalam produksi barang dan jasa, sehingga mendorong
pertumbuhan ekonomi . Pertukaran terbuka dan bebas.
BAB III
KERANGKA PIKIR, NARASI , DAN BAGAN

1. Kerangka Pikir

Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan secara bertahap kondisi perekonomian


suatu negara menjadi lebih baik dalam jangka waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi antara lain sumber daya alam , sumber daya manusia , modal, teknologi,
kebijakan pemerintah, stabilitas politik dan keamanan.

Infrastruktur yang memadai dapat mendorong pertumbuhan ekonomi karena dapat


meningkatkan konektivitas antar wilayah dan memperlancar pergerakan barang dan jasa. Akumulasi
modal yang cepat dapat meningkatkan investasi dan produksi barang dan jasa, sehingga mendorong
pertumbuhan ekonomi . Sumber daya manusia yang berkualitas dan terampil dapat meningkatkan
produktivitas dan inovasi dalam produksi barang dan jasa, sehingga mendorong pertumbuhan
ekonomi.

Keterbukaan dan perdagangan bebas dapat meningkatkan ekspor dan investasi suatu negara
, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Kebijakan pemerintah yang mendukung investasi dan
produksi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan
ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana kondisi perekonomian suatu
negara berubah secara bertahap menjadi lebih baik dalam jangka waktu tertentu . Pertumbuhan
ekonomi dapat diukur dengan peningkatan aktivitas ekonomi relatif terhadap pendapatan nasional.
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, baik dari ukuran populasi , inovasi
sosial , dan lain-lain .

Teori pertumbuhan ekonomi merupakan hasil pengalaman empiris para ekonom sebelumnya
tentang pertumbuhan ekonomi Menurut para ahli, teori pertumbuhan ekonomi terbagi menjadi
empat jenis: klasik, neoklasik, historis , dan modern. Berikut adalah beberapa definisi pertumbuhan
ekonomi menurut para ahli:
• Sukirno :
Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan
barang dan jasa yang diproduksi dalam Masyarakat.

• Ali Ibrahim Hasyim :


Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu
negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.

• Boediono :
Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan Produk Domestik Bruto/Pendapatan Nasional
Bruto tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau kecil.
• Simon Kuznets:
Pertumbuhan ekonomi adalah bagaimana suatu negara mampu meningkatkan output produksi
ekonomi yang dihasilkan dengan penyesuaian ideologi.

Para ahli klasik beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi bertumpu pada peningkatan populasi
yang berdampak pada bertambahnya output dan hasil. Pada saat yang sama , para ahli modern
menekankan pentingnya pembentukan investasi bagi pertumbuhan ekonomi .

2. Pernyataan Narasi :

Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan secara bertahap kondisi perekonomian


suatu negara ke kondisi yang lebih baik dalam jangka waktu tertentu. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi antara lain sumber daya alam, sumber daya manusia, modal,
teknologi, kebijakan pemerintah, stabilitas politik dan keamanan.

Infrastruktur yang memadai dapat mendorong pertumbuhan ekonomi karena dapat


meningkatkan konektivitas antar wilayah dan memperlancar pergerakan barang dan jasa. Akumulasi
modal yang cepat dapat meningkatkan investasi dan produksi barang dan jasa, sehingga mendorong
pertumbuhan ekonomi . Sumber daya manusia yang berkualitas dan terdidik dapat meningkatkan
produktivitas dan inovasi dalam produksi barang dan jasa, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi
.

Keterbukaan dan perdagangan bebas dapat meningkatkan ekspor dan investasi suatu negara,
sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Kebijakan pemerintah yang mendukung investasi dan
produksi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan
ekonomi suatu negara .

Selain hal diatas, ternyata investasi merupakan salah satu faktor penting yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi disuatu negara. itu juga Pada dasarnya hampir semua ahli
ekonomi menekankan arti penting investasi sebagai penentu utama pada pertumbuhan ekonomi.
Investasi atau permodalan merupakan persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat dihasilkan
maupun diproduksi.
Besar kecilnya pendapatan nasional dipengaruhi oleh investasi karena investasi adalah bagian dari
pendapatan nasional, dimana investasi yang dilakukan dengan cara membuka sektor-sektor usaha baru
yang mengakibatkan meningkatnya output dan kesempatan kerja. Jika persediaan modal tersebut
meningkat dalam jangka waktu tertentu maka dapat dikatakan bahwa terjadi pembentukan modal pada
waktu tersebut.Hubungan kenaikan investasi dengan peningkatan pendapatan nasional oleh kynes
disebut multiplier. Dimana hubungan multiplier tersebut menjelaskan hubungan antar investasi dengan
pendapatan nasional dan konsumsi. Jika investasi naik maka pendapatan nasional dan masyarakat
meningkat, dan juga konsumsi meningkat.
Hubungan pertumbuhan ekonomi dengan investasi menurut Samuelson (1995:108), yaitu
kenaikan investasi menyebabkan kenaikan pendapatan nasional, akibatnya akan timbul peningkatan
konsumsi yang pada gilirannya menyebabkan kenaikan berikutnya pada pendapatan.
Proses ini cenderung bersifat kumulatif akibatnya kenaikan tentu pada investasi menyebabkan
kenaikan yang berlipat pada pendapatan melalui kecenderungan untuk mengkonsumsi. Oleh karena
itu investasi merupakan faktor yang paling penting untuk mencapai target pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah.

Diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Luh Irma Dewi Susi S, I Ketut Kirya, Fridayana
Yudiaatmaja (2012), menurutnya investasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Temuan
penelitian ini sejalan dengan teori yang dinyatakan oleh harrod-domar yang menerangkan adanya
korelasi positifantara tingkat investasi dan laju pertumbuhan ekonomi. alasan mengapa harrod-domar
menetapkan investasi sebagai kunci pertumbuhan ekonomi adalah karena investasi memiliki sifat
ganda, hal ini seperti penelitian sebelumnya Jhingan (1990), pertama menciptakan pendapatan dan
kedua memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal. Temuan
peneltian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Oki Mardiana Aji (2005), dengan
hasil bahwa variabel investasi berpengaruh terdadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan penelitian
yang dilakukan Deddy Rustiano (2008), memperoleh hasil bahwa variabel investasi juga berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi.

C. BAGAN / FLOW CHART


Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2020 - 2023
2020 2021 2022 2023
8
5,03 5,17 5,15 4,86
6
4
Persent (%)

2
0
-2
-4
-6
KUARTAL 1 KUARTAL 2 KUARTAL 3 KUARTAL 4
2020 2,97 -5,32 -3,49 -2,19
2021 -0,71 7,07 3,51 5,02
2022 5,07 5,12 5,17 5,15
2023 5,03 5,17 5,15 4,86

Data BPS Tahun 2023 Melalui Postingan CNBC


BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang menganalis data-
data secara kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan kemudian menginterprestasikan hasil analisis tersebut untuk memperoleh
kesimpulan. Jenis penelitian kuantitatif dalam penelitian ini adalah mengolah data mengenai
pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia
B. Konsep Operasional

Pengertian operasional menurut widjono Hs adalah batasan pengertian yang diajadikan


sebagai pedoman untuk melakukan suatu kegiatan ataupun pekerjaan. Pada penelitian ini
konsep operasional bertujuan untuk menjelaskan variable yang digunakan dalam penelitian :
- Variabel Dependen
Data Pertumbuhan Ekonomi yang digunakan adalah informasi umum yang terdapat di
media Indonesia selama periode 2020 sampai dengan 2023. Data diambil secara triwulan
yang didapat dari Bank Indonesia. Nilai Pertumbuhan Ekonomi memiliki satuan desimal
dengan batas maksimal 10. Sehingga memungkinkan bahwa terdapat Petumbuhan dengan
nilai negative. Contoh hitungan dan penerapannya bisa dilihat dibagan.

- Variabel Independen
Data yang digunakan dalam variable independent penelitian ini yaitu data pertumbuhan
ekonomi tahun 2020-2023 di Indonesia. ada beberapa alat pengukur dalam pertumbuhan
ekonomi yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) yang mengukur pendapatan total dalam
perekonomian dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk mengukur besarnya
pertumbuhan ekonomi daerah.

Pertumbuhan ekonomi diukur dengan rumus :

Pertumbuhan Ekonomi = PDRBt –PDRBt-1 x 100%PDRBt-1


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai

C. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif yang merupakan


metode yang digunakan untuk menggambarkan masalah yang terjadi pada masa sekarang
atau yang sedang berlangsung bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang terjadi pada
saat penelitian ini dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

D. Lokasi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi literature (literature review) data inflasi dan
pertumbuhan ekonomi yang dikumpulkan melalui situs resmi bank Indonesia, Badan Pusat
Statistik Yang di Upload situs CNBC.
E. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini yaitu Negara Indonesia dengan priode 2020 sampai dengan
2023. Sedangkan sampel penelitian yang digunakan menggunakan metode sensus. Sensus
adalah cara pengumpulan data apabila seluruh elemen populasi diselidiki satu persatu. Data
yang diperoleh tersebut merupakan hasil penolahan sensus disebut sebagai data yang
sebenarnya (true value) atau sering juga disebut parameter dengan melibatkan data inflasi dan
pertumbuhan ekonomi.

F. Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu data inflasi dan
pertumbuhan ekonomi yang dipublikasi melalui situs resmi Bank Indonesia www.bi.go.id,
www.cnbc.com , dan BPS merupakan data yang diperoleh melalui analisis atau survey.

G. Teknik Pengumpulan Data


a. Observasi
Pengumpulan data dilakukan dengan review terhadap data inflasi dan pertumbuhan
ekonomi, observasi dilakukan melalui situs resmi Bank Indonesia, BPS, Dan CNBC.
b. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
permasalahan yang menjadi fokus penelitian .
c. Studi Pustaka
Yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui artikel-artikel penelitian, buku, dan
penelitian ilmiah lainnya,Serta jurnal referensi yang ada di internet.

H. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan kuantitatif, metode
analisis deskriptif merupakan alat analisis untuk menjelaskan, meringkas, mereduksi,
menyederhanakan, mengorganisasi dan menyajikan data kedalam bentuk yang teratur sehingga
mudah dibaca, dipahami dan disimpulkan (wiyono 2001). Sedangkan analisis kuantitatif adalah
suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui (Kasiram 2008:149). Kemudian
pengujian hipotesis dilakukan dengan model regresi linier sederhana karena terdapat satu
variabel independen dan satu variabel dependen dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Analisis Regresi Linier Sederhana


Analisis regresi linier sederhana adalah metode pendekatan untuk mengeatahui hubungan
antara satu variabel dependen dan satu variabel independen dalam analisis regresi linier
sederhana hubungan antara variabel bersifat linier dimana perubahan pada variabel X akan
diikuti oleh perubahan pada variabel Y secara tetap.
b. Uji Asumsi Data
Uji asumsi data yang digunakan dalam regresi linier sederhana pada penelitian ini anatara
lain :
- UJi Asumsi Klasik
Menurut Basuki (2016:297) mengatakan bahwa uji asumsi klasik yang digunakan
dalam regresi linier dengan ordinary Least Squared (OLS) meliputi uji Linieritas,
Autokorelasi, Heteroskedastitas, Multikolenieritas dan Normalitas. Meskipun begitu
dalam regresi linier sederhana tidak semua uji perlu dillakukan. Uji asumsi klasik yang
sering digunakan pada regresi linier sederhana yaitu uji normalitas, uji
heteroskedastisitas dan uji autokorelasi
- Uji Normalitas

Asumsi normalitas adalah asumsi residual yang berdistribusi normal. Asunmsi ini
harus dipenuhi untuk model regresi linier yang baik. Uji normalitas dilakukan pada
nilai residual model regresi . penyebab terjadinya normalitas sebagai berikut : -
Terdapat data residual dari model regresi yang memiliki nilai data yang berada jauh
dari himpunan data atau data ekstrim (outliers) sehingga penyebaran datanya menjadi
non normal. -Terdapat kondisi alami dari data yang pada dasarnya berdistribusi normal
atau berdistribusi lain.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah Membaca pemaparan analisa, definisi, dan uraian konsep tentang pertumbuhan
ekonomi, kita bisa menyimpulkan bahwa Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi
perekonomian suatu negara secara bertahap ke kondisi yang lebih baik dalam kurun waktu tertentu.
Pertumbuhan ekonomi dapat diukur dengan peningkatan aktivitas perekonomian hingga pendapatan
nasional. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat melalui berbagai sudut pandang, entah itu dari jumlah
penduduk, inovasi masyarakat, dan lain sebagainya. Pertumbuhan Ekonomi juga menjadi tolak ukur
keseahteraan masyarakat setempat.
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi mempunyai arti yang sedikit berbeda,
meskipun keduanya sering dianologikan sama. Keduanya menerangkan mengenai perkembangan
ekonomi yang berlaku atau secara aktual terjadi.Tetapi sebenarnya penggunaan kedua istilah tersebut
dapat dilakukan dalam konteks yang berbeda. Pertumbuhan digunakan sebagai suatu ungkapan yang
umum yang menggambarkan tingkat perkembangan suatu negara atau daerah, yang diukur melalui
pertumbuhan (% pertumbuhan output agregat, seperti: PDB).
Rumusan menghitung pertumbuhaan ekonomi adalah: sebagai berikut :

𝐿𝑃𝐸 = 𝑃𝐷𝐵𝑡 − 𝑃𝐷𝐵𝑡−1 𝑥 100%


𝑃𝐷𝐵𝑡−1
Dimana :
LPE = pertumbuhan ekonomi atas dasar perubahan PDB (%) PDBt = nilai PDB tahun t
PDBt-1 = nilai PDB tahun sebelumnya.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi ada banyak hal, diantaranya yaitu SDA,
SDM, Kebijakan Pemerintah, Perdagangan, infrastruktur, Manajemen Pribadi, Stabilitas Keamanan
Dan Politik,akumulasi modal, Investasi, dan lain-lain.

B. SARAN

1. Disarankan untuk pemerintah Indonesia untuk memperhatikan faktorfaktor yang


mempengaruhi pertumbuhan ekonomi salah satunya inflasi.
2. Bagi peneliti selanjutnya untuk menggunakan variabel lainnya yang tidak diteliti
dalam penelitian ini karena masih banyak variabel yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi. Variabel tersebut adalah Return on Equity dan Return on
Assets.
DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU
Arsyad, Lincolin. 2014. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN.
Boediono. 2016. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE. Dumairy. 2015. Perekonomian
Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Gunawan, A. H. 2014. Anggaran Pemerintah dan Inflasi di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Jhingan, M. 2010. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. .
Mankiw, Gregory, Euston Quah, dan Peter Wilson. 2012. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta:
Salemba Empat.
Mankiw, N. Gregory. 2017. Teori Makro Ekonomi, Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
McEachern, William A. 2014. Ekonomi Makro Pendekatan Kontemporer. Jakarta: Salemba Empat.
Nopirin. 2011. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro & Mikro. Yogyakarta: BPFE.
Pohan, Aulia. 2013. Ekonomi Moneter, Buku II. Yogyakarta: BPFE.
Prasetyo, Eko. 2014. Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta: Beta Offset.
P., dan Manurung, M. 2011. Teori Ekonomi Makro. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Samuelson, Paul A dan Nordhaus, William D. 2014. Makro Ekonomi.
Jakarta: IKAPI.
Samuelson, P. A., dan Nordhaus, W. D. 2012. Ilmu Makro Ekonomi. Jakarta: PT. Media Edukasi.
Smith, A. 2013. Teori Pertumbuhan Ekonomi Perencanaan dan Pembangunan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Sukirno, S. 2012. Makro Ekonomi Modern. Jakarta: Rajawali Grafindo Persada.
Sukirno, S. 2016. Makroekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Sumodiningrat, G. 2012. Ekonomi Produksi. Yogyakarta : Gajahmada University Press.
Suparmoko. 2014. Ekonomi Publik Untuk Keuangan Dan Pembangunan Daerah. Yogyakarta: ANDI.
Todaro, Michael P. dan Stephen C. Smith. 2016. Pembangunan Ekonomi (Edisi Kesembilan, Jilid I).
Jakarta : Erlangga.
Widodo, Tri. 2016. Perencanaan Pembangunan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
B. JURNAL / MAKALAH

Ardiansyah, Herman. 2017. Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. E-


Journal UNESA. 5(3):1-5.

Ghazali, A. 1991. Islamic Thinkers on Economics, Admnistraion and Transactions, (Kuala Lumpur:
Quill Publishers).

Hasan, A.M.S. 1991. Muhammad Sadeq, Ekonomic Development in islam (Malaysia: Pelanduk
Publication)

Nararendra, Satria Kadafi. 2018. Pengaruh Inflasi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Subsidi
BBM, Nilai Investasi, Dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi DIY (Tahun
20002015), Jurnal, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

Rahmawati, Desi. 2019. Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Pendapatan
Perkapita, ZIS (Zakat, Infak, Sedekah) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Tenaga Kerja Sebagai
Variabel Intervening Di Indonesia Tahun 2010-2018, Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Rakhmawati, Rusmarinda. 2016. Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Tenaga Kerja, Dan
Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jawa Tengah, Naskah Publikasi, Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta..

Suparyanti, Pengaruh Economic Freedom dan Pendapatan perkapita terhadap Indeks Pembangunan
Manusia. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti Vol. 22 No. 2 Tahun 2014

Sutawijaya dan Zulfahmi, Pengaruh Faktor – Faktor Ekonomi terhadap Inflasi di Indonesia. Jurnal
Organisasi dan Manajemen. Universitas
Terbuka. Vol. 8 No. 2 Tahun 2012

UNDP dalam Dewi dan Sutrisna. Pengaruh Komponen Indeks Pembangunan Manusia Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi
Bali, E-jurnal EP UNUD Vol. 3 No. 3ss

Ibrahim, Z. (2013). Pengantar Ekonomi Makro Edisi Revisi. Serang: Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Supriyanto, E. (2013). Mewaspadai Arus Balik Dana Asing,
Menghindari Krisis, Jilid Kedua. Jakarta: Info Bank Publishing.
C. WEBSITE
https://cnbc.com
www.bi.go.id
Badan Pusat Statistik Indonesia
https://pu.go.id/berita/pembangunan-infrastruktur-dorong-pertumbuhan-ekonomi
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pertumbuhan-ekonomi/
http://portaluniversitasquality.ac.id:55555/1102/4/BAB%20II.pdf
https://money.kompas.com/read/2022/01/08/080854626/pertumbuhan-ekonomi-pengertian-ciri-dan-
faktor-yang-mempengaruhinya?page=all
https://kppip.go.id/tentang-kppip/perkembangan-pembangunan-infrastruktur-di-indonesia/
http://repository.radenintan.ac.id/1204/3/BAB_II_TERBARU.pdf
https://youtube.com/watch?v=jW0wARwqHpA&t=105
https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/26/184500569/faktor-yang-memengaruhi-
pertumbuhan-ekonomi?page=all
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pertumbuhan-ekonomi/
http://portaluniversitasquality.ac.id:55555/1102/4/BAB%20II.pdf
https://money.kompas.com/read/2022/01/08/080854626/pertumbuhan-ekonomi-pengertian-ciri-dan-
faktor-yang-mempengaruhinya?page=all
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6073440/4-teori-pertumbuhan-ekonomi-menurut-para-ahli
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6073440/4-teori-pertumbuhan-ekonomi-menurut-para-ahli
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2023/02/08/teori-pertumbuhan-ekonomi
http://repository.iainkudus.ac.id/2372/5/05%20BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai