Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PPKN POSITIF
Pertumbuhan Ekonomi Semakin Cepat

Disusun oleh:

Nama : MITTA SUSILAWATI

Kelas :

SMAN 1 TAMBAKREJO
TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT


yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolonganNya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehinggan penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Pertumbuhan Ekonomi Semakin
Cepat”. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membimbing saya dalam menulis makalah ini.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Tujuan Penelitian 3
1.4. Manfaat Penelitian 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi 5
2.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi 5
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi 6
BAB VI PENUTUP
3.1 Kesimpulan 11
3.2 Saran 12
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi
perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang
lebih baik selama periode tertentu. Suatu perekonomian dikatakan mengalami
suatu perubahan akan perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih
tinggi daripada yang dicapai pada masa sebelumnya. Menurut Sukirno (1996: 33),
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu
pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus
menerus dalam jangka panjang.
Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator
keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan
ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun
terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Keberhasilan
pembangunan suatu daerah dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonominya.
Oleh sebab itu, setiap daerah selalu menetapkan target tingkat pertumbuhan
ekonomi yang tinggi didalam perencanaan dan tujuan pembangunan daerahnya.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi
utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi. Indikator penting untuk
mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu
ditunjukkan oleh data Produk Domestik Bruto (PDB). Nilai PDB akan memberi
suatu gambaran bagaimana kemampuan negara dalam mengelola serta
memanfaatkan sumber daya yang ada.
Dari data Indonesia dapat dilihat rata-rata pertumbuhan ekonomi dari
tahun 1998-2014 meningkat. Pada tahun 1998-1999 pertumbuhan ekonomi
Indonesia menurun sebesar 6,65 %. Ini terjadi karena dampak krisis moneter yang
di alami Indonesia. Namun tahun 2000-2004 Indonesia mulai membenahi
ekonomi dan pertumbuhan ekonomi pun mulai membaik. Hingga tahun 2010-
2014 pertumbuhan PDB Indonesia sebesar 5,80 % .
Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai proses kenaikan output perkapita
dalam jangka panjang (Boediono, 1985). Kata “perkapita” menunjukkan ada dua
sisi yang perlu diperhatikan, yaitu sisi output total-nya (GDP) dan sisi jumlah
penduduk. Proses kenaikan output perkapita, harus dianalisa dengan jalan
melihat apa yang terjadi dengan output total disatu pihak, dan jumlah penduduk
dipihak lain. Sehingga menjelaskan apa yang terjadi dengan GDP total dan apa
yang terjadi pada jumlah penduduk. Oleh karena itu, posisi penduduk dalam
pembangunan ekonomi menjadi penting karena pertumbuhan ekonomi sendiri
selalu terkait dengan jumlah penduduk.
Dalam hal kependudukan, Indonesia termasuk negara dengan jumlah dan
pertumbuhan penduduk yang besar. Indonesia juga terdiri atas ribuan pulau,
beragam budaya, ratusan suku, dan ratusan bahasa daerah. Hal ini pula yang
menjadi keunggulan Indonesia dilihat dari segi kependudukannya. Jumlah
keseluruhan penduduk Indonesia pada tahun 2014 sebesar 250 juta jiwa dengan
pertumbuhan penduduk sebesar 1,49% per tahun. Keadaan jumlah penduduk
sebesar itu, tentu memerlukan perhatian yang besar dari pemerintah / negara

1
atau lembaga terkait untuk dapat memenuhi kebutuhan penduduknya, agar
jumlah penduduk yang besar ini dapat berperan sebagai sumber daya
pembangunan di tanah air. Jumlah penduduk di setiap wilayah/provinsi maupun
pulau juga berbeda-beda, demikian juga dengan angka pertumbuhan yang
berbeda pula.
Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam
masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah
pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam
jangka panjang. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara
untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang
meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu mengalami
pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah
barang modal.
Teknologi yang digunakan menjadi berkembang. Disamping itu tenaga
kerja bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk, dan pengalaman kerja
dan pendidikan menambah keterampilan mereka. Pertumbuhan ekonomi
merupakan kunci dari tujuan ekonomi makro. Hal ini didasari oleh tiga alasan.
Pertama, penduduk selalu bertambah. Kedua, selama keinginan dan kebutuhan
selalu tidak terbatas, perekonomian harus selalu mampu memproduksi lebih
banyak barang dan jasa untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut.
Ketiga, usaha menciptakan kemerataan ekonomi (economic stability) melalui
retribusi pendapatan (income redistribution) akan lebih mudah dicapai dalam
periode pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Berdasarkan teori ekonomi, perdagangan (ekspor dan impor) merupakan
salah satu kunci dari pertumbuhan ekonomi suatu negara, disamping konsumsi,
investasi, dan pengeluaran pemerintah. Secara historis, pertumbuhan ekonomi di
negara-negara maju sangat didukung oleh pertumbuhan ekspor sehingga
negaranegara tersebut menguasai pangsa ekspor dunia. Pemerintah Indonesia
menempatkan ekspor sebagai salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi
Indonesia.
Data dari Statistik Indonesia menyebutkan bahwa ekspor barang dan jasa
penyumbang kedua terbesar bagi pertumbuhan ekonomi setelah konsumsi privat
dengan sumbangan antara 8%-15% untuk periode 2004-2007. Setiap tahun
pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekspor dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Untuk tahun 2007, untuk
mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3%, pemerintah mentargetkan
pertumbuhan ekspor non-migas sebesar 13,1%. Pada tahun 2008, dengan target
pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4%, pemerintah mentargetkan pertumbuhan
ekspor sebesar 11,2%.
Agar target ekspor tersebut dapat dievaluasi dan sekaligus untuk
merumuskan upaya antisipasi, identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
ekspor Indonesia merupakan upaya strategis. Faktor tersebut secara garis besar
dapat dibagi menjadi faktor domestik dan faktor pasar internasional. Faktor
domestik antara lain mencakup kapasitas produksi, harga di pasar domestik, dan
berbagai kebijakan domestik. Di sisi lain, faktor yang bersumber dari pasar

2
internasional antara lain mencakup harga di pasar internasional, nilai tukar, dan
sisi permintaan dari negara importir produk Indonesia.
Sisi permintaan negara importir antara lain kondisi pertumbuhan ekonomi,
produk pesaing, serta kebijakan terkait di negara importir. Pertumbuhan ekonomi
harus didukung oleh peningkatan produktifitas dan efisiensi serta sumber daya
manusia yang berkualitas, pembangunan industri terus ditingkatkan dan di
arahkan agar sektor industri menjadi penggerak utama ekonomi yang efisien,
berdaya saing tinggi, mempunyai struktur yang makin kukuh dengan pola
produksi yang berkembang. Dalam suatu pembangunan sudah pasti diharapkan
terjadinya pertumbuhan. Untuk mencapai sasaran tersebut, diperlukan sarana
dan prasarana, terutama dukungan dana yang memadai.
Disinilah peran serta investasi mempunyai cakupan yang cukup penting
karena sesuai dengan fungsinya sebagai penyokong pembangunan dan
pertumbuhan nasional melalui pos penerimaan negara sedangkan tujuannya
adalah untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah
peningkatan kesejahteraan rakyat.
Alur Investasi merupakan pembentukan modal yang mendukung peran
swasta dalam perekonomian yang berasal dari dalam negeri. Harrod Domar
menyatakan, dalam mendukung pertumbuhan ekonomi diperlukan investasi-
investasi baru sebagai stok modal seperti Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) dan asing (PMA). Dengan adanya semakin banyak tabungan yang
kemudian diinvestasikan, maka semakin cepat terjadi pertumbuhan ekonomi.
Akan tetapi secara riil, tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada setiap
tabungan dan investasi tergantung dari tingkat produktivitas investasi tersebut
(Todaro M, 2000).

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dirumuskan
masalah yaitu:
1. Bagaimana pengaruh antara pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh ekspor dan investasi asing langsung terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia?

1.3. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia
2. Untuk mengetahui pengaruh ekspor dan investasi asing langsung terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

1.4. Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat antara lain :
1. Bagi penulis sebagai bahan masukan guna meningkatkan pengembangan diri
dan wawasan penulis dalam penulisan ilmiah

3
2. Bagi pihak lain penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan
tambahan pengetahuan apabila ingin mempelajari masalah dampak
pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesenjangan Sosial


Kesenjangan sosial merupakan bentuk ketidakharmonisan dalam kehidupan
masyarakat dengan munculnya faktor ketimpangan dalam segi ekonomi, unsur
budaya, sosial, dan lain-lain yang berpotensi merusak keteraturan sosial di
masyarakat.
Sementara itu, menurut ahli kesenjangan sosial adalah:
1. William Ogburn berpendapat kesenjangan sosial merupakan perubahan sosial
yang meliputi seluruh unsur masyarakat yang saling berkaitan satu sama lain
dengan kaitan ini munculpembagian struktur sosial dan peran sosial yang
beragam
2. Mochammad Aprianto (2020) berpendapat kesenjangan sosial adalah citra
fakta sosial terhadap ketidakharmonisan atas hak yang dimiliki oleh orang kaya
dan miskin dalam beberapa bidang, seperti kesehatan, pendidikan, dan
pelayanan

2.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi


Dalam perkembangannya hingga saat ini terdapat berbagai teori
pertumbuhan ekonomi. Teori ini sendiri banyak muncul untuk menjelaskan siklus
pertumbuhan sekaligus faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap
suatu peningkatan perekonomian nasional oleh para ahli. Di antara banyaknya
teori yang bermunculan berikut ini beberapa diantaranya:
1. Teori Neoklasik
Teori Neoklasik atau dikenal juga sebagai model pertumbuhan ekonomi Solow-
Swan sebab mulanya diperkenalkan Adam Smith, kemudian dikemukakan
kembali oleh Robert Solow dan T. W. Swan. Teori ini menyatakan terdapat tiga
faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi diantaranya modal,
tenaga kerja, dan perkembangan teknologi.
Teori ini juga meyakini bahwa peningkatan jumlah tenaga kerja dapat
meningkatkan pendapatan per kapita. Namun, tanpa adanya teknologi modern
yang berkembang, peningkatan tersebut tidak akan memberikan dampak
positif terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional.
2. Teori Klasik
Teori Klasik telah berkembang mulai dari abad ke-18 Pencetusnya adalah tokoh
terkemuka bernama Adam Smith yang menyatakan bahwa perekonomian
penduduk dalam suatu negara akan meraih titik tertingginya saat
menggunakan sistem liberal yang terdiri dari dua unsur utama yaitu
pertumbuhan penduduk dan outputnya.
Konsep ini kemudian disanggah oleh David Ricardo yang menyatakan bahwa
pertumbuhan penduduk tidak memberikan pengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi nasional sebaliknya, hanya akan membuat tenaga kerja
produktif bertambah sehingga berdampak pula pada turunnya upah pekerja.
Teori ekonomi klasik lahir sebagai tonggak pertama daam pemikiran ilmu
ekonomi yang digunakan sebagai suatu disiplin ilmu. Teori tersebut muncul
karena adanya kelemahan dan kekurangan dari teori ekonomi sebelumnya

5
yang dapat kamu pelajari pada buku Teori Segitiga Ekonomi oleh Muhammad
Arfah Rahman.
3. Teori Historis
Teori ini dikembangkan oleh sejumlah ahli ekonomi diantaranya Karl Bucher,
Werner Sombart, dan Frederich List dengan pandangannya yang berbeda-
beda, namun sama-sama berpusat pada kegiatan ekonomi masyarakat.
Menurut Karl hubungan antara produsen dan konsumen mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi nasional, hubungan ini sendiri terjadi dalam kota,
kemasyarakatan, tingkatan rumah tangga tertutup, hingga dunia.
Sementara Werner Sombart mengelompokkan peran masyarakat dalam
pertumbuhan ekonomi, dari tahapan perekonomian tertutup, tahapan
pertumbuhan industri, hingga tahapan kapitalis.

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi sebagai proses perubahan kondisi perekonomian
suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik dalam
jangka waktu tertentu. Ketahui apa saja faktor-faktor yang sesungguhnya
berperan penting dalam mempengaruhi suatu pertumbuhan ekonomi:
1. Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber Daya Alam atau sesuatu yang berasal dari alam mencakup
kesuburan tanah, letak dan susunanya, kekayaan alam, mineral, iklim, sumber
air, hingga ke sumber kelautan. Bagi pertumbuhan ekonomi ketersediaan
sumber daya alam yang melimpah sangat baik dalam menunjang
pembangunan.
Sumber daya alam sendiri terbagi lagi menjadi tiga jenis diantaranya
Sumber Daya Alam Hayati (sumber daya yang berasal dari makhluk hidup baik
dari hewan maupun tumbuhan. Contoh sumber daya alam hayati diantaranya
ayam, sapi, sayur, padi, jagung, kapas, kayu, teh, kopi, hingga ikan, Sumber
Daya Alam non Hayati (sumber daya yang bukan berasal dari makhluk hidup.
Contohnya air, sinar matahari, udara, tanah, bahan tambang, minyak
bumi, dan gas alam), sumber daya alam yang dapat atau dipulihkan kembali
(Contoh sumber daya ini diantaranya hewan, tumbuhan, pepohonan, dan ikan,
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (Sumber daya yang bersifat
terbatas sebab terbentuknya oleh proses alamiah dengan jangka waktu yang
lama (Minyak bumi, batu bara, dan gas alam), Terakhir sumber daya alam yang
kekal yang tak akan habis (Contoh sumber daya ini diantaranya air, udara, sinar
matahari, angin, gelombang, pasang surut, dan panas bumi).
2. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia berperan sangat penting dalam pertumbuhan
ekonomi. Sumber daya manusia atau disingkat juga sebagai SDM merupakan
individu produktif yang berperan sebagai penggerak suatu organisasi, baik
dalam perusahaan maupun institusi.
Ia berperan sebagai elemen utama organisasi dibandingkan elemen
lainnya seperti teknologi maupun modal, karena manusialah yang kemudian
akan mengendalikan faktor lainnya tersebut. Sumber Daya Manusia sendiri
tidak semata-mata dihitung berdasarkan jumlahnya namun lebih kepada

6
efisiensinya. Dalam mendorong Sumber Daya Manusia dapat bekerja secara
efisien berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:
 Motivasi Sumber Daya Manusia (SDM) – Perubahan dan perkembangan
tidak akan terjadi tanpa adanya kesadaran dari dari masing-masing pihak.
Oleh karenanya memberikan motivasi pada Sumber Daya Manusia (SDM)
adalah salah satu hal yang wajib dilakukan.
 Sesuaikan Pekerjaan dengan Kemampuan dan Minat Sumber Daya
Manusia (SDM) – Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) akan kurang
produktif jika menerima tugas yang tidak sesuai dengan kemampuan dan
minatnya. Karenanya harus pintar-pintar dalam memilih dan menentukan
posisinya sesuai dengan kemampuan dan ketertarikannya terhadap
sesuatu.
 Program Pelatihan – Memberikan program pelatihan kepada para Sumber
Daya Manusia (SDM) juga akan membantu meningkatkan skillnya.
Program pelatihan harus disusun dengan baik dan harus tepat sasaran
serta sesuai dengan data yang valid. Perpedoman pada data yang valid
kemudian akan menghasilkan output yang optimal.
 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) secara Berkala – Dalam
mengontrol kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) dalam periode yang
ditentukan, diperlukan adanya evaluasi agar mereka mawas diri dan
berusaha memperbaiki dan meningkatkan pekerjaannya untuk
mempertahankan posisi yang dimiliki.
Ekonomi Sumber Daya Manusia juga dapat didefinisikan sebagai ilmu ekonomi
yang diterapkan untuk menganalisis pembentukan dan pemanfaatan sumber
daya manusia yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi yang dapat kamu
pelajari pada buku Ekonomi Sumber Daya Manusia di bawah ini.

3. Akumulasi Modal
Akumulasi modal sebagai persediaan faktor produksi yang dapat
direproduksi. Akumulasi modal sebagai proses penambahan stok modal fisik
buatan manusia berupa peralatan, mesin dan bangunan. Apabila stok modal
naik dalam waktu tertentu, maka disebut juga akumulasi modal atau
pembentukan modal.
Kaitan antara Akumulasi Modal dan pertumbuhan ekonomi sendiri secara
agregat dapat mengukur akumulasi modal dari angka pembentukan modal
bruto (investasi bruto) dikurangi depresiasi yang keduanya berada dalam
cakupan komponen Produk Domestik Bruto (PDB).
Dalam model pertumbuhan ekonomi Harod-Domar meningkatnya tingkat
tabungan memungkinkan lebih banyak investasi yang kemudian berpengaruh
kepada tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dalam jangka
menengah dan pendek.
4. Tenaga Manajerial dan Organisasi Produksi
Organisasi produksi sebagai salah satu bagian penting dalam proses
pertumbuhan ekonomi yang kemudian berkaitan erat dengan penggunaan
faktor produksi dalam berbagai kegiatan perekonomian. Organisasi produksi
juga dilaksanakan dan diatur oleh tenaga manajerial dalam berbagai kegiatan
sehari-hari.

7
5. Teknologi
Perubahan teknologi dianggap sebagai salah satu faktor terpenting dalam
proses pertumbuhan ekonomi, sebab Perubahan dan kemajuan teknologi erat
kaitannya dengan perubahan dalam metode produksi. Ia akan menghilangkan
batas waktu dan ruang yang kemudian memunculkan industri baru yang
memanfaatkan perkembangan teknologi.
Hal Inilah yang kemudian mengakibatkan terjadinya pergerakan ekonomi,
jika semula pertukaran barang dilakukan secara fisik kini pertukaran ini juga
terjadi melalui media teknologi. Pergerakan ekonomi yang terjadi kemudian
secara tidak langsung akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Pada level ekonomi makro, perkembangan teknologi berfungsi dalam
memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi serta mendorong
pembangunan ekonomi ke arah yang lebih baik lagi. Perkembangan teknologi
informasi juga secara tidak langsung akan memperkuat daya saing suatu
negara dalam membangun perekonomiannya.
Perusahaan-perusahaan di dalamnya kemudian dapat meningkatkan
pendapatan nasional yang nantinya dapat digunakan sebagai menunjang
kesejahteraan para penduduknya. Karenanya Perubahan teknologi akan
menaikkan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM), modal, hingga faktor
produksi lainnya.
6. Faktor Politik dan Administrasi Pemerintah
Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambat
besar bagi pembangunan ekonomi suatu negara. Politik yang berada dalam
kondisi yang tidak stabil serta pemerintahan yang korup tentunya akan sangat
menghambat kemajuan ekonomi.
Selain itu Aspek sosial kehidupan masyarakat seperti tingkah laku, sikap,
motivasi kerja, pandangan masyarakat, atau kelembagaan masyarakat, Tertib
hukum dan susunan serta peraturan dan pelaksanaan hukum perundang-
undangan yang keliru juga menjadi faktor penghambat kemajuan ekonomi.
Sehingga tidak mendukung terlaksananya pertumbuhan ekonomi. Karenanya
hukum sudah seharusnya dilaksanakan secara konsekuen dan tertib.
2 Metode Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi
Kesuksesan suatu negara dilihat dari pertumbuhan ekonominya.
Pertumbuhan ekonomi harus berada dalam focus perhatian untuk kemudian
ditingkatkan secara terus menerus karena menjadi indikator keberhasilan
kinerja pemerintah serta jajarannya dalam menciptakan kehidupan yang
sejahtera dan menuju keadaan yang lebih baik serta sejahtera sejahtera dari
waktu ke waktu bagi para rakyatnya.
Indikator pertumbuhan ekonomi sendiri dapat dilihat dari Produk
Domestik Bruto (PDB) sebab pada prinsipnya, pertumbuhan ekonomi dapat
dipahami sebagai pertambahan pendapatan nasional atau pertambahan
output atas barang dan jasa yang diproduksi dalam kurun waktu satu tahun.
Produk Domestik Bruto (PDB) menggambarkan pendapatan riil nasional
yang dihitung dari keseluruhan output suatu jasa dan barang yang diproduksi
oleh suatu negara. Selain itu indikator lainnya adalah pendapatan riil per kapita
yang menunjukkan pendapatan masyarakat suatu negara. Jika mengalami

8
peningkatan secara keseluruhan dari tahun ke tahun, maka dapat dikatakan
bahwa perekonomian di negara tersebut mengalami pertumbuhan positif.
Tak hanya itu kesejahteraan penduduk juga merupakan salah satu
indikator pertumbuhan ekonomi sebab terkait pendapatan riil per kapita. Hal
ini mengindikasikan adanya peningkatan tingkat ekonomi ke arah yang lebih
baik bagi seluruh masyarakatnya. Tersedianya lapangan kerja kemudian akan
mengurangi angka pengangguran serta meningkatkan penyerapan tenaga
secara otomatis, saat hal ini terjadilah pertumbuhan ekonomi dalam suatu
negara terjadi. Artinya, produktivitas meningkat.
Pada dasarnya, pertumbuhan ekonomi dilihat dan diukur dengan cara
membandingkan komponen yang dapat mewakili keadaan ekonomi suatu
negara masa kini dan periode sebelumnya. Ada dua komponen yang kemudian
dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, diantaranya:
1. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
Produk Nasional Bruto (PNB) sebagai suatu pendapatan yang diterima oleh
negara dalam satu tahun, dengan berdasarkan kepada perhitungan
pendapatan yang diterima oleh warga negaranya. Artinya pendapatan
warga negara Indonesia di luar negeri juga dihitung ke dalam Gross National
Product (GNP), sedangkan pendapatan warga negara asing yang berada di
Indonesia tidak termasuk dalam Gross National Product (GNP).
Pendapatan yang termasuk dalam Gross National Product (GNP) juga harus
merupakan produk barang jadi yang dilihat dari harga pasar yang berlaku
pada periode yang akan dihitung. Sedangkan untuk menghitung
pertumbuhan ekonomi menggunakan pendekatan PNB atau Gross National
Product (GNP) adalah dengan cara membandingkan Gross National
Product (GNP) di periode ini dengan Gross National Product (GNP) pada
periode sebelumnya.
Misalnya jika ingin mengetahui persentase pertumbuhan ekonomi di tahun
2021 maka harus mengetahui berapa jumlah Gross National Product (GNP)
yang didapat Indonesia di tahun 2020 dan Gross National Product (GNP)
pada tahun 2019. Berikut ini visualisasi perhitungan pertumbuhan ekonomi
suatu negara berdasarkan PDB atau GNP:
Keterangan:
R : Persentase pertumbuhan ekonomi suatu negara
GNP : GNP suatu negara
GNPy-1: GNP/PNB suatu negara pada tahun sebelumnya
2. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
Jika Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP)
dihitung berdasarkan pendapatan suatu negara dari penghasilan yang
didapat oleh warga negaranya dimanapun ia berada, maka Produk Domestik
Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) didapat dari pendapatan
negara berdasarkan batas wilayah atau teritorialnya.
Jadi semua produksi ekonomi yang dilakukan dan terjadi pada suatu negara,
baik oleh warga negaranya atau warga negara asing, termasuk ke dalam
perhitungan Gross Domestic Product (GDP). Meski demikian pendapatan
yang dihasilkan oleh warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri
tidak termasuk ke hitungan GDP.

9
Rumus menghitung pertumbuhan ekonominya pun hampir sama dengan
menggunakan Gross National Product (GNP) dimana dilihat perbandingan
antara Gross Domestic Product (GDP) di periode tersebut terhadap Gross
Domestic Product (GDP) di periode sebelumnya.
Misalnya ingin mengetahui persentase pertumbuhan ekonomi di tahun
2021, maka perlu memiliki data Gross Domestic Product (GDP) di tahun
2020 dan Gross Domestic Product (GDP) di tahun 2019. Berikut adalah
visualisasi perhitungan pertumbuhan ekonomi berdasarkan Gross National
Product (GNP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara:
Keterangan:
R : Persentase pertumbuhan ekonomi suatu negara
GDP : GDP suatu negara
GDPy-1: GDP/PDB suatu negara pada tahun sebelumnya
Pertumbuhan ekonomi menjadi gambaran sekaligus ukuran penting
mengenai tolak ukur bagaimana kondisi suatu negara, yang kemudian
berhubungan erat dengan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.

10
BAB VI
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan Indikator penting pertumbuhan ekonomi dalam suatu Negara
dapat meningkatkan distribusi pendapatan yang baik semakin merata.
Pertumbuhan ekonomi juga penting untuk mempersiapkan perekonomian
menjalani tahapan kemajuan selanjutnya, kesempatan kerja dan produktifitas
serta distribusi pendapatan. Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan rakyat dikatakan semakin sejahtera jika output perkapita
meningkat. Pentingnya pertumbuhan ekonomi mendorong munculnya teori-teori
pertumbuhan ekonomi. Kemunculan dari teori-teori pertumbuhan ekonomi
dengan demikian mempunyai kelemahan dan kelebihan tersediri. Tujuan yang
dimiliki oleh masingmasing teori untuk memperbaiki perekonomian menjadi lebih
baik. Adapun teoriteori tersebut adalah ,
1. Klasik
Pada teori Klasik ini lebih menekan kepada masyarakat atau rakyat lebih bisa
kreatif dalam mengembangkan perekonomiannya, karena mereka lebih
efesien dan tidak serumit apa yang dikembangkan oleh pemerintah. Teori
klasik tidak mengikut sertakan campur tangan pemerintah. Pemikiran Smith
setiap manusia memiliki dorongan alami dari dalam diri mereka (self interest)
untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik karena pada dasarnya mereka
memiliki sifat tidak pernah puas atas apa yang mereka capai.
Analisa yang dikemukakan Adam Smith dan David Ricardo terhadap teori
pertumbuhan ekonomi Klasik tentu mempunyai kelebihan dan kelemahan
tertentu. Kelebihan teori ini adalah mampu mengatur pasar, distribusi dan
produksi efesien, tidak ada masalah pengangguran serta tidak ada over
produksi. Sedangkan kelemahan nya adalah adanya diskirmnasi antar
masyarakat, persaingan sempurna, tidak ada perkembangan teknologi,
pertumbuhan ekonomi yang gagal.
Munculnya teori pertumbuhan ekonomi memberikan dampak terhadap
perekonomian dunia khusus nya terhadap perekonomian Negara terbelakang.
Para petani, pedagang dan produsen menurut Smith dapat menolong
mengembangkan perekonomian dengan meningkatan produktifitas dalam
bidang masing-masing karena Negara terbelakang tidak ada perekonomian
pasar bebas. Dampak yang diberikan teori ini terhadap pertumbuhan ekonomi
memberikan prospek peningkatan pertumbuhan ekonomi. Prospek teori
ekonomi Klasik merupakan salah satu upaya dan tujuan yang akan dilakukan
oleh teori ekonomi ini. Produksi yang meningkat maka akan mendapatkan
pendapatan ma maka dalam hal ini dapat mengurangi pengangguran serta
over produksi tidak akan timbul serta kesempatan masyarakat akan tercapai.
2. Neo Klasik
Pandangan teori ini rasio modal output (capital output rasio) dapat berubah-
ubah untuk mengahasilkan sejumlah output tertentu, dapat digunakan
kombinasi modal yang digunakan, tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit
dan sebaliknya. Unsur utama dari modal pertumbuhan NeoKlasik adalah
perubahan teknologi. Diasumsikan bahwa teknologi tetap konstan.

11
6.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa dapat diajukan beberapa saran
yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi pengambilan kebijakan, saran
tersebut adalah,
a. Pentingnya pertumbuhan ekonomi di suatu Negara mengharuskan suatu
Negara tersebut mampu menyusun strategi demi meningkatkan pertumbuhan
ekonomi nya dengan menggunakan teori-teori pertumbuhan ekonomi ebagai
landasan dala kemajuan perekonomian nya.
b. Kelebihan dan kekurangan dari setiap teori-teori ekonomi mampu memberikan
upaya sebuah peningkatan perekonomian Negara.
c. Dalam penelitian ini tentu masih banyak kekurangan baik dalam penulisan
maupun isi dari penelitian ini , oleh karena itu penulis bersedia jika ada kritik
dan saran nya agar menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Boediono, 1992, Pengantar Ilmu Ekonomi No. 4: Teori Pertumbuhan Ekonomi, Edisi
Pertama, Yogyakarta: BPFE.
Djojohadikusumo, Sumitro, 1994, Perkembangan Pemikiran Ekonomi: Dasar Teori
Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan, Jakarta: LP3ES.

13

Anda mungkin juga menyukai