Anda di halaman 1dari 18

PAPER

PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

EKONOMI PEMBANGUNAN

Dosen Pengampuh :

Antoni Sitourus,S.E.,MPM.

Disusun Oleh :

Vyranti Dwi Chintani

C1C018053

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BENGKULU
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur tak henti-hentinya kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
“PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PERKEMBANGAN EKONOMI”.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses pembuatan makalah Pembangunan Ekonomi ini. Kami menyadari bahwa
Makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah kami ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Bengkulu,18 Mei 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat
BAB II : PEMBAHASAN
1. Pengertian Pembangunan Ekonomi
2. Teori Pembangunan Ekonomi
3. Kriteria Pengukuran Keberhasilan Pembangunan Ekonomi
4. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pembangunan Ekonomi
5. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
6. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi
7. Faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi
8. Teori Pertumbuhan Ekonomi
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Selama ini banyak negara sedang berkembang telah berhasil menunjukkan laju
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan
pembangunan yang belum terpecahkan, seperti: tingkat pengganguran tetap tinggi,
pembagian pendapatan tambah tidak merata, masih banyak terdapat kemiskinan
absolut, tingkat pendidikan rata-rata masih rendah, pelayanan kesehatan masih
kurang, dan sekelompok kecil penduduk yang sangat kaya cenderung semakin kaya
sedangkan sebagian besar penduduk tetap saja bergelut dengan kemiskinan, yang
terjadi bukan trickle down tapi trickle up. Keadaan ini memprihatinkan, banyak ahli
ekonomi pembangunan yang mulai mempertanyakan arti dari pembangunan.

Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan dua istilah yang


berbeda, sekalipun ada beberapa ahli mengatakan sama. Pertumbuhan ekonomi
merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pembanguanan ekonomi. Jadi akan
ada pertumbuhan ekonomi jika ada pembangunan ekonomi dimana pembangunan
ekonomi itu mengakibatkan perubahan-perubahan pada sektor ekonomi. Pendirian
industri-industri baru dan meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa
perubahan dalam sektor industri dan sektor perdagangan. Sektor pertanian juga akan
berubah melalui pembangunan di bidang sarana dan prasarana, seperti penambahan
ruasa jalan.

B. Rumusan Masalah.
Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini antara lain:
1. Apakah pembangunan ekonomi itu?
2. Siapa sajakah ahli yang mengemukakan teori pembangunan ekonomi?
3. Ada berapa factor yang terjadi pada ukuran keberhasilan pembangunan ekonomi?
4. Faktor apa sajakah yang memengaruhi pembangunan ekonomi suatu negara?
BAB II
PEMBAHASAN

PEMBANGUNAN EKONOMI
1. Pengertian Pembangunan Ekonomi.
Menurut Adam Smith pembangunan ekonomi merupakan proses perpaduan
antara pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi (Suryana, 2000:55). Todaro
(dalam Lepi T. Tarmidi, 1992:11) mengartikan pembangunan sebagai suatu proses
multidimensional yang menyangkut perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial,
sikap masyarakat, kelembagaan nasional maupun percepatan pertumbuhan ekonomi,
pengurangan ketidakmerataan dan penghapusan dari kemiskinan mutlak.
Pembangunan ekonomi menurut Irawan (2002:5) adalah usaha-usaha untuk
meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya
pendapatan riil perkapita.
Prof. Meier (dalam Adisasmita, 2005:205) mendefinisikan pembangunan ekonomi
sebagai proses kenaikan pendapatan riil perkapita dalam suatu jangka waktu yang
panjang. Sadono Sukirno (1985:13) mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai
suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat
meningkat dalam jangka panjang. Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa
pembangunan ekonomi merupakan suatu perubahan yang terjadi secara terus-menerus
melalui serangkaian kombinasi proses demi mencapai sesuatu yang lebih baik yaitu
adanya peningkatan pendapatan perkapita yang terus menerus berlangsung dalam
jangka panjang.
Pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan
pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat
empat unsur penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
a. Pembangunan sebagai suatu proses.
Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwa pembangunan merupakan
suatu tahap yang harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh,
manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa
harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus
menjalani tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan
sejahtera.
b. Pembangunan sebagai perubahan sosial.
Masyarakat sebagai pelaku dalam perubahan sosial dimana secara langsung atau
tidak langsung perubahan sosial akan berdampak pada kelancaran pembangunan atau
bahkan menghambat pembangunan di Indonesia.
c. Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita.
Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus
dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita.
Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua
elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembangunan. Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan
perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.
d. Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang.
Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila
pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti
bahwa pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus. Misalnya,
suatu negara terjadi musibah bencana alam ataupunkekacauan politik, maka
mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran. Namun,
kondisi tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara tersebut
kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.

2. Teori Pembangunan Ekonomi.


Terdapat banyak ahli yang mengemukakan teori pembangunan ekonomi, yaitu sebagai
berikut.
a. Friedrich List (1844)
Friedrich List sebenarnya adalah seorang penganut paham Laissez faire yang
berpendapat bahwa sistem atau paham ini dapat menjamin alokasi sumber daya yang
optimal. Dengan kata-kata lain perkembangan ekonomi hanya terjadi apabila dalam
masyarakat terdapat kebebasan dalam organisasi politik dan kebebasan perorangan.
Menurut Friedrich List perkembangan ekonomi yang sebenarnya tergantung kepada
peranan pemerintah, organisasi swasta dan lingkungan kebudayaan masyarakat yang
bersangkutan.
Friedrich List meneliti tahap-tahap pertumbuhan ekonomi dari segi
perkembangan teknik produksi atau perilaku masyarakat dalam berproduksi. Tahap-
tahap tersebut adalah:
a) Mengembara.
Ini adalah bentuk kegiatan manusia yang paling awal (primitif) dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya (berproduksi). Produk yang dibutuhkan oleh masyarakat pada
tahap ini adalah bahan makanan, yang jelas merupakan suatu kebutuhan yang sangat
mendasar bagi suatu kehidupan. Bila bahan pangan di suatu daerah habis, maka
mereka akan mencari yang lain di tempat yang lain pula dengan membawa serta hewan
yang masih mereka miliki atau belum habis dimakan. Dengan demikian mereka
mempunyai pola hidup mengembara dan dengan tingkat ketergantungan yang sangat
tinggi kepada alam.
b) Beternak.
Dalam perkembangan selanjutnya hewan yang mereka pelihara semakin banyak,
baik karena berkembang biak maupun karena hasil tangkapan baru. Pengalaman dan
kebiasaan ini secara perlahan pada akhirnya menumbuhkan usaha peternakan.

c) Pertanian.
Seiring dengan berjalannya waktu jumlah penduduk kian meningkat dan oleh
karena itu kebutuhannya, khususnya kebutuhan akan bahan pangan juga meningkat,
sehingga diperlukan jumlah bahan pangan yang semakin banyak pula. Dengan
demikian jumlah bahan pangan di suatu lokasi menjadi semakin cepat habis,
dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Oleh karena itu pola hidup mengembara menemukan titik jenuhnya dan
masyarakat tradisional tersebut terdorong untuk memikirkan cara produksi alternatif.
Maka lama-kelamaan mulai dikenal kehidupan bercocok tanam (bertani)
tradisional.Oleh karena pertanian dalam arti luas meliputi pula usaha peternakan, maka
tahap ketiga ini disebut pertanian.
d) Pertanian dan industri rumah tangga (manufaktur).
Dari sisi demand kebutuhan terhadap pangan terus meningkat terutama karena
peningkatan jumlah penduduk. Dari sisi supply lahan pertanian adalah tetap, kalaupun
meningkat maka peningkatannya akan relatif kecil khususnya dibandingkan dengan
peningkatan jumlah penduduk. Maka satu-satunya peluang penting untuk
menyeimbangkan demand dan supply produk pertanian ini adalah dengan memperbaiki
teknologi pertanian sehingga menghemat pemakaian lahan.
e) Pertanian, industri manufaktur dan perdagangan.
Dalam jangka panjang, secara alamiah masyarakat ternyata belajar dari
pengalamannya, sehingga teknologi produksi, baik di sektor pertanian, maupun di
sektor rumah tangga, dari waktu ke waktu terus diperbaiki. Jumlah produk yang
dihasilkan semakin banyak, semakin beragam dan semakin canggih dan dengan cara
yang semakin efisien.
.
B. Karl Bucher (1893)
Karl Bucher mengemukakan analisisnya dengan mengacu kepada evolusi
perekonomian di Jerman. Dia mencoba mensintesakan pendapat List dan Hildebrand
dengan mengatakan bahwa perekonomian tumbuh melalui 3 tahap, yaitu:
1) Produksi untuk memenuhi kebutuhan sendiri (rumah tangga).
Pada tahap ini suatu rumah tangga memproduksi sendiri produk-produk yang
mereka butuhkan, yang dengan demikian tidak terdapat perdagangan seperti yang
banyak dikenal pada saat sekarang.Unit-unit produksi dengan sendirinya juga
merupakan unit-unit konsumsi. Dalam pada itu kebutuhan masyarakat terhadap barang-
barang dan jasa-jasa masih sangat terbatas.Organisasi produksi hanya sekedar untuk
memenuhi kebutuhan hidup yang sangat pokok dengan menggunakan teknologi yang
masih sangat sederhana.
2) Perekonomian kota, dimana perdagangan sudah meluas.
Dalam tahap ini, perdagangan sudah meluas. Sebelumnya memang sudah terjadi
juga perdagangan, tetapi skalanya masih sangat kecil dan mungkin hanya bersifat antar
keluarga di suatu dusun, kampung atau pedesaan, dimana diantara para pelaku satu
sama lain mungkin masih saling mengenal. Pasar (terutama dalam arti fisik) memang
cenderung untuk berada di tempat yang relatif ramai, meskipun berlokasi di daerah
pedesaan. Dengan semakin berkembangnya perdagangan, maka pasar akan semakin
ramai pula, seingga lama-kelamaan berkembang menjadi suatu kawasan yang disebut
kota yang melahirkan perekonomian kota.
3) Perekonomian nasional, dimana kegiatan produksi sudah berorientasi ke pasar
(market oriented) yaitu barang diproduksi untuk dijual ke pasar.
Pada tahap ini produksi dan pertukaran sudah mengalami kemajuan selangkah lagi
dimana hampir semua kegiatan ekonomi perkotaan dan pedesaan di suatu negara
sudah semakin terintegrasi. Begitu pula batas wilayah kekuasaan antara satu negara
dengan negara lainnya sudah semakin jelas.

Teori Perkembangan Ekonomi Menurut W. W. Rostow.


Rostow yang berasal dari Texas University mengajukan lima tahap pertumbuhan
ekonomi, yaitu:
a) Masyarakat Tradisional.
Tahap ini adalah tahap paling awal dari pertumbuhan ekonomi, yang menurut
Rostow mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a) Kebiasaan-kebiasaan lama menentukan organisasi dan metoda produksi.
b) Dampak sains teknologi terhadap kegiatan ekonomi relatif kecil.
c) Masyarakat merasa tidak memerlukan perubahan.
Ketiga karakteristik utama ini satu sama lain saling berkaitan sehingga yang satu sering
merupakan akibat bagi yang lain.
b) Prakondisi untuk Take-off.
Tahap kedua adalah tahap transisi dari tradisional ke take-off. Pada tahap ini
prasyarat-prasyarat untuk take-off dibangun atau tercipta. Di negara-negara Eropa
Barat prasyarat-prasyarat ini diciptakan secara perlahan-lahan, yaitu sekitar akhir abad
XV dan awal abad XVI, yaitu pada waktu abad pertengahan berakhir dan abad modern
dimulai.
c) Periode Take-off.
Menurut Rostow waktu yang diperlukan dalam periode ini berkisar antara 20
sampai dengan 30 tahun.
d) Dorongan menuju kematangan (Drive to Maturity).
Tahap ini memperlihatkan adanya kematangan ekonomi, yaitu suatu periode ketika
masyarakat secara efektif menerapkan teknologi modern terhadap sumber-sumber
ekonomi.
e) Konsumsi tinggi dan besar-besaran (High-mass consumption).

3. Kriteria Pengukuran Keberhasilan Pembangunan Ekonomi.


Terdapat beberapa factor yang terjadi ukuran keberhasilan pembangunan ekonomi,
yaitu sebagai berikut.
a. Pendapatan Nasional
Tingkat pendapatan nasional yang tinggi menandakan kapasitas produksi nasional
yang tinggi. Hal ini berarti jumlah barang dan jasa yang dihasilkanbesar dan tingkat
kesempatan kerja tinggi. Dengan demikian, pembangunan ekonomi dapat dianggap
berhasil.
b. Pendapatan per Kapita
Keberhasilan pembangunan ekonomi dapat juga diukur dengan pendapatan per
kapita. Tinggi-rendahnya pendapatan per kapita dapat menggambarkan sejauh mana
kemampuan penduduk untuk mengonsumsi barang-barang hasil produksi. Pendapatan
per kapita memberikanpetunjuk mengenai kemampuan yang dicapai oleh sebuah
negara dalam memenuhi kebutuhan warganya.
c. Distribusi pendapatan
Distribusi pendapatan yang merata juga merupakan ukuran yang penting. Jika
hanya sebagian kecil penduduk yang berpenghasilan tinggi, sedangkan yang lainnya
berpendapatan rendah, keberhasilan pembangunan belumlah sempurna. Distribusi
pendapatan yang timpang atau tidak merata juga tidak
bermanfaat bila ditinjaudari kemungkinan investasi karena penduduk berpenghasilan
tinggi biasanya konsumtif.
d. Peranan sektor industri dan jasa
Pada umumnya semakin besar kontribusi sektor industri dan jasa, maka akan
semakin maju suatu negara. Atas dasar hal tersebut dapat dikatakan bahwa besarnya
proporsi kontribusi sektor industri dan jasa merupakan salah satu indikasi yang penting
bagi tingkat kemajuan ekonomi.
e. Kesempatan kerja
Apabila suatu negara mampu mempertahankan tingkat kesempatan kerja yang
tinggi (full employment) berarti masyarakat mampu mempercepat laju perkembangan
ekonominya. HaI ini dapat dilihat dari meningkatnya investasi, meningkatnya lapangan
kerja baru, dan berkurangnya pengangguran.
f. Stabilitas ekonomi
Tingkat perekonomian yang stabil meliputi stabilitas tingkat pendapatan dan
kesempatan kerja serta tingkat harga mempengaruhi pasar produk dalam negeri. Suatu
negara dikatakan berhasil di dalam perkembangan ekonominya apabila mampu
menjaga stabilitas ekonominya.
g. Neraca pembayaran luar negeri
Pada umumnya setiap negara menginginkan agar neraca pembayarannya
seimbang sebab jika neraca pembayaran mengalami defisit berpengaruh terhadap
kredibilitas negara tersebut. Apalagi bila neraca pembayaran mengalami surplus.
Kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan kondisi seimbang karena berpengaruh terhadap
kemajuan ekonomi negara tersebut.

4. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pembangunan Ekonomi.


Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi,
namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu
faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.
Faktor ekonomi yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan
keahlian atau kewirausahaan.
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan
tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi
pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku
produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah
bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga
sebagai proses produksi).
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional
melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar
merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas
penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan
mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan
mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting
bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang
modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat,
keadaan politik, kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku.

PERTUMBUHAN EKONOMI

1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan dalam


perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam
masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Pertumbuhan
ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya
pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi
dalam jangka panjang.

Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat


pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh
pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya.Pertumbuhan ekonomi
umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDPriil per kapita. Produk Domestik Bruto
(Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total sebuah negara, yang
merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama
periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah
negara.

2. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi

Manfaat pertumbuhan ekonomi,Antara lain sebagai berikut:

Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil


pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur
tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita
dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga
produktivitasnya.

Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk


perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar
penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga
internasional lainnya. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya
persamaan penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk
dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan modal)

3. Faktor Faktor Yang Menentukan Pertumbuhan Ekonomi

Mengapa suatu ekonomi berkembang dengan cepat tetapi ekonomi lainnya tidak
berkembang ? pertanyaan seperti ini susah untuk menjawabnya, kestabilan politik,
kebijakan ekonomi pemerintah, kekayaan alam yang dimiliki, jumlah dan
kemampuan tenaga kerja, dll adalah beberapa faktor faktor penting yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Beberapa faktor yang telah lama di pandang
oleh beberapa ahli ahli ekonomi sebagai sumber penting yang dapat mewujudkan
pertumbuhanekonomi.
a. Tanah dan kekayaan alam lainnya

Kekayan alam suatu negara meliputi luas dan kesuburan tanah, keadaan
iklim,dan cuaca, jumlh dan jenis hasil hutan dan hasi laut yang dapta
diperoleh,jumlah dan jenis kekayaan barang tambang yang terdapat. Kekayaan
alam akan dapat mempermudah usaha untuk mengembangkan perekonomian suatu
negara, terutama pada masa masa permulaan dri proses pertumbuhan ekonomi. Di
dalam setiap negara dimana pertumbuhan ekonomi baru bermula terapat banyak
hambatan untuk mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi diuar sektor utama
( pertanian dan pertambangan). Yaitu dimana sektor kekayaan alam terdapat
kekurangan modal, kekurangan tenaga ahlidan kekurangan pengetahuan para
pengusaha untuk mengembangkan kegiatan ekponomi modern di satu pihak. Dan
terbatasnya pasar bagi berbagai jenis kegiatan (sebagai akibat dari pendapatan
masyarakat yang sangat rendah ) dilain pihak, membatasi kemungkinan untuk
mengembangkan berbagai jenis kegiatan ekonomi.
b. Sitem sosial dan sikap masyarakat

Sistem sosial dan sikap masyarkat penting perannya dalam mewujudakan


pertumbuhan ekonomi. Di dalam menganalisis mengenai masalah masalah
pembangunan di negara ahli ahli ekonomi telah menunjukan bahwa sistem sosial
dan sikap masyarakat dapat menjadi penghambat yang serius kepada
pembangunan. Adat istiadat yang tradisional dapat menghambat masyarakat untuk
menggunakan cara memproduksi yang modern dan produktivitas yang tinggi.

Oleh karena pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipercepat.


Sikap masyarakat juga dapat menentukan sampai dimana pertumbuhan ekonomi
dapat dicapai. Disebagian masyarakat terdapat sikap masyarakat yang dapat
memberikan dorongan yang besar kepada pertumbuhan ekonomi. Sikap yang
demkian itu antara lain adalah sikap berhemat dengan tujuan untuk mengumpulkan
lebih banyak uang untk investasi, sangat menghargai kerja keras.
Apabila dalam masyarakat terdapat beberapa keadaan dalam sstem sosial dan
sikap masyarakat yang sangat menghambat pertumbuhan ekonomi, pemerintah
haruslah berusaha untuk menghapuskan hambatan hambatan tersebut,
perombakan, juga perubahan dalam sikap masyarakat perlu diciptakan.

4. Teori Teori Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bidang penyelidikan yang sudah lama
dibahas oleh para ahli ekonomi. Pada hakikatnya adalah suat analisis mengenai sebab
sebab dari berlakunya pertumbuhan ekonomi dan faktor faktor yang menentukan
pertumbuhan itu.

 Teori Pertumbuhan klasik

 Teori Schumpeter

 Teori harrod-dommar

 Teori pertumbuhan neo klasik

Teori Pertumbuhan Klasik

Menurut pandangan para ahli ekonomi klasik ada empat faktor yang
mempengaruhi ekonomi, yaitu jumlah penduduk, jumlah stok barang barang modal,
luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang digunakan. Walaupun
menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung kepada banyak faktor. Ahli ahli
ekonomi klasik terutama menitikberatkan perhatiannya kepada pengaruh pertumbuhan
penduduk pertumbuhan ekonomi. Menurut pandangan ahli ekonomi juga, hukum hasil
tambahan yang semakin berkurang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Ini
berarti pertumbuhan ekonomi tidak akan terus menerus berlangsung.

Teri Schumpeter

Teori shumpeter menekankan pentingnya peranan pengusaha didalam


mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori itu ditunjukan bahwa para pengusaha,
merupakan golongan yang akan terus menerus membuat pembaharuan atau inovasi
dalam kegiatan ekonomi.

Didalam mengemukakan teori pertumbuhannya shumpeter memulai analisisnya


dengan memisalkan bahwa perekonomian sedang dalam keadaan tidak berkembang,
tetapi keadaan ini tidak berlangsung lama. Pada saat keadaan tersebut berlaku,
segolongan pengusaha menyadari tentang berbagai kemungkinan untuk mengadakan
inovasi yang menguntungkan. Didorong oleh keinginan mendapatkan keuntungan dari
mengadakan pembaharuan tersebut, mereka akan meminjam modal dan melakukan
penanaman modal (investasi).

Teori Harrod-Dommar

Dalam menganalisis menegenai pertumbuhan ekonomi, teori harrod-dommar


bertujuan untuk menerangkan syarat yang harus dipenuhi supaya suatu perekonomian
dapat mencapai pertumbuhan yang teguhatau steedy growth dalam jangaka panjang.
Analisis harrod-dommar menggunakan pemisalan pemisalan: (i) barang modal telah
mencapai kapasitas penuh (ii) tabungan adalah proposional dengan pendapatan
nasional (iii) rasio modal produksi(capital output ratio) (iv) perekonomian terdiri dua
sektor.

Teori Pertumbuhan Neo Klasik

Sebagai suatu perluasan teori keynes, teori harrod-dommar melihat persoalan


pertumbuhan itu dari segi permintaan. Pertumbuhan ekonomi hanya berlaku apabila
pengeluaran agregat- melalui kenaikan investasi-bertambah secara terus menerus
pada tingkat pertumbuhan yang ditentukan.

Sumbangan terpenting teori pertumbuhan neo klasik bukanlah menunjukan


faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, tetapi dalam sumbangannya
untuk menggunakan teori tersebut untuk mengadakan penyelidikan empiris dalam
menentukan peranan sebenarnya dari berbagai faktor produksi dalam mewujudkan
pertumbuhan ekonomi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut pengertiannya, pembangunan ekonomi merupakan upaya yang dilakukan
oleh suatu negara dengan tujuan mengembangkan kegiatan ekonomi. Keberhasilan
pembangunan suatu negara terletak pada pelaku utama atau subjek dari aktivitas
pembangunan ekonomi itu sendiri. Pelaku utama tersebut yaitu masyarakat.
Keberhasilan pembangunan ekonomi akan berakibat pada kesejahteraan masyarakat di
dalam suatu negara karena dengan adanya pembangunan ekonomi, kekayaan negara
dan masyarakat akan meningkat.

B. Saran
Untuk mendukung keberhasilan suatu pembangunan ekonomi, suatu negara
sebaiknya mengelola dengan baik sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber
daya modal, serta keahlian atau kewirausahaan dan teknologi di negaranya. Sumber
daya manusia sangat menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi melalui jumlah
dan kualitas penduduk. Dengan memiliki modal, sumber-sumber ekonomi yang
potensial dapat diubah menjadi sumber daya ekonomi rill. Dan dengan memiliki
kemampuan mengkoordinasi faktor produksi, pengetahuan, dan teknologi serta
mengombinasikan faktor-faktor produksi sangat membantu usaha peningkatan
produksi.
DAFTAR PUSTAKA

 https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi
 http://agusqrana.blogspot.com/2015/03/makalah-manfaat-ekonomi-pembangunan.html
 http://dwipancaagustini.blogspot.com/2013/06/kebijakan-pembangunan-ekonomi.html
 http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab2perkembangan_
strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ekonomi_indonesia.pdf
 http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2194028-pengertian-pembangunan-ekonomi-
tujuan-pembangunan/

Anda mungkin juga menyukai