Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Pertumbuhan Ekonomi ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah Ekonomi yang berjudul Makalah Pertumbuhan Ekonomi ini.
Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet
yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan
makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan Makalah Pertumbuhan Ekonomi ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah
Pertumbuhan Ekonomi ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Medan , Maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
B. Teori-teori tentang Pertumbuhan Ekonomi
1. Teori Pertumbuhan Austria (Aliran Historis)
2. Teori Klasik
3. Teori Neo Klasik
4. Teori Modern
C. Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi
1. Laju Pertumbuhan Penduduk dan Produk Per Kapita
2. Peningkatan Produktivitas
3. Laju Perubahan Struktural yang Tinggi
4. Urbanisasi
5. Ekspansi Negara Maju
6. Arus Barang, Modal, dan Orang Antarbangsa
D. Strategi Pertumbuhan Ekonomi
1. Industrialisasi Versus Pembangunan Pertanian
2. Strategi Impor Versus Promosi Ekspor
3. Perlunya Disertifikasi
E. Pertumbuhan Ekonomi dan Kenaikan Produktivitas
F. Permintaan Agregatif dan Pertumbuhan Ekonomi

ii
G. Aspek Hubungan Ekonomi Internasional dalam Pertumbuhan Ekonomi
1. Perluasan Perdagangan
2. Aliran Penanaman Modal (Investasi) Asing
3. Bantuan Luar Negeri Berupa Hadiah dan Pinjaman
H. Faktor-faktor Pertumbuhan Ekonomi
1. Faktor Sumber Daya Alam
2. Faktor Sumber Daya Manusia
3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4. Faktor Budaya
I. Faktor-faktor Penghambat Pertumbuhan Ekonomi
1. Korupsi
2. Laju inflasi
3. Tingkat suku bunga
4. Kenaikan harga bahan bakar minyak
5. Situasi keamanan yang tidak kondusif
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian
suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses
kenaikan kapasitas produk suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan nasional. Pertumbuhan ekonomi sering disamaartikan
dengan pembangunan ekonomi, keduanya menekankan pada kenaikan PDB.
Namun, pertumbuhan ekonomi hanya menekankan kenaikan PDB tanpa
membandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk. Contoh: pertumbuhan
ekonomi adalah pertumbuhan sarana seperti jembatan, mesin-mesin, dan sarana
listrik.
Selama ini banyak negara sedang berkembang telah berhasil menunjukkan
laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan
pembangunan yang belum terpecahkan, seperti: tingkat pengangguran tetap
tinggi, pembagian pendapatan tambah tidak merata, masih banyak
terdapat kemiskinan absolut, tingkat pendidikan rata-rata masih rendah,
pelayanan kesehatan masih kurang, dan sekelompok kecil penduduk yang sangat
kaya cenderung semakin kaya sedangkan sebagian besar penduduk tetap saja
bergelut dengan kemiskinan, yang terjadi bukan trickle down tapi trickle up.
Keadaan ini memprihatinkan, banyak ahli ekonomi pembangunan yang mulai
mempertanyakan arti dari pembangunan.
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan dua istilah
yang berbeda, sekalipun ada beberapa ahli mengatakan sama. Pertumbuhan
ekonomi merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pembangunan
ekonomi. Jadi akan ada pertumbuhan ekonomi jika ada pembangunan ekonomi
di mana pembangunan ekonomi itu mengakibatkan perubahan-perubahan pada
sektor ekonomi. Pendirian industri-industri baru dan meningkatnya kegiatan
ekspor dan impor akan membawa perubahan dalam sektor industri dan sektor
perdagangan. Sektor pertanian juga akan berubah melalui pembangunan di
bidang sarana dan prasarana, seperti penambahan ruas jalan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pertumbuhan ekonomi?
2. Bagaimana teori-teori tentang pertumbuhan ekonomi?
3. Apa saja ciri-ciri pertumbuhan ekonomi?
4. Bagaimana strategi pertumbuhan ekonomi?
5. Bagaimana pertumbuhan ekonomi dan kenaikan produktivitas?
6. Bagaimana permintaan agregatif dan pertumbuhan ekonomi?
7. Apa aspek hubungan ekonomi internasional dalam pertumbuhan ekonomi?
8. Apa saja faktor-faktor pertumbuhan ekonomi?
9. Apa saja faktor-faktor penghambat pertumbuhan ekonomi?

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu kondisi di mana terjadi peningkatan
produk domestik bruto dari suatu negara atau daerah. Pengertian lain
pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu
negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses
kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan
indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Cara mengukur pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi
perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang
lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga
sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan
ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara membandingkan, misalnya
untuk ukuran nasional, gross national product (GNP), tahun yang sedang berjalan
dengan tahun sebelumnya.

B. Teori-teori tentang Pertumbuhan Ekonomi


1. Teori Pertumbuhan Austria (Aliran Historis)
a. Friedrich List (1789-1846)
Menurut Friedrich List dalam bukunya “Das Nationals System der Politischen
Ekonomi” (1841), perkembangan ekonomi sebenarnya tergantung pada peranan
pemerintah, organisasi swasta dan lingkungan kebudayaan. Friedrich List
berpendapat bahwa kemajuan perekonomian suatu masyarakat diukur menurut
kemajuan teknik atau cara produksinya”. Menurut Friedrich List, perkembangan
ekonomi dibagi melalui beberapa fase yaitu:
1) Masa berburu atau mengembara
Pada masa ini peradaban masih sangat sederhana, manusia memenuhi
kebutuhan hidupnya tergantung pada alam, mereka hidup secara berkelompok,
dan berpindah-pindah dari suatu daerah ke daerah lainnya, yang dapat
memberikan kehidupan bagi mereka.

3
2) Masa beternak dan bertani
Pada masa ini mereka mulai hidup menetap, bercocok tanam, dan beternak.
Mereka mulai menanam berbagai jenis tumbuhan yang mereka dapatkan dari
tempat lain, dan mulai mencoba memelihara hasil buruannya yang masih hidup,
sehingga tidak sepenuhnya tergantung pada alam.
3) Masa bertani dan kerajinan
Pada masa ini peradaban mulai meningkat sehingga kebutuhan mereka
bertambah, meningkatnya kebutuhan ini mendorong mereka untuk berusaha
memperluas lahan pertanian dan berusaha membuat kerajinan-kerajinan tangan
untuk mengisi waktu senggangnya setelah bertani. Kehidupan masyarakat
berkembang dengan adanya pertanian, industri, dan perdagangan.
4) Masa kerajinan, industri, dan perdagangan
Pada masa ini masyarakat telah berubah, kerajinan yang semula hanya
sebagai sampingan, lambat laun menjadi sebuah kawasan industri kerajinan dan
sudah mulai ditukarkan dengan hasil pertanian di suatu tempat tertentu/pasar.
Pada masa inilah akhirnya timbul perdagangan yang dilakukan oleh para
pedagang.
b. Bruno Hildebrand
Menurut Bruno Hildebrand perkembangan ekonomi bukan didasarkan pada
“cara produksi” tetapi didasarkan pada “cara distribusi. Bruno mengemukakan 3
sistem distribusi yaitu:1) Perekonomian barter.2) Perekonomian uang.3)
Perekonomian kredit.
c. Werner Sombart (1863-1942)
Werner Sombart membagi perkembangan perekonomian menjadi:
1) Zaman perekonomian tertutup
Zaman perekonomian tertutup dibagi menjadi dua macam yaitu
perekonomian desa dan perekonomian feodal dan tuan tanah.
2) Zaman kerajinan dan pertukaran
Zaman ini ditandai adanya pembagian kerja yang masing-masing
mengerjakan pekerjaannya dan sifatnya masih kekeluargaan.
3) Zaman Kapitalis
Zaman Kapitalis dibagi menjadi zaman kapitalis purba, zaman kapitalis
madya, zaman kapitalis raya, dan zaman kapitalis akhir.

4
d. Menurut Karl Bucher (1847-1930)
Menurut Karl Bucher pertumbuhan ekonomi masyarakat dilihat dari
hubungannya antara produsen dan konsumen dalam mendistribusikan hasil
produksinya sampai ke tangan konsumen. Karl Bucher membagi perkembangan
perekonomian ke dalam:
1) Rumah tangga tertutup
Kehidupan masyarakat pada masa ini proses pertukaran belum ada,
masyarakat menghasilkan barang terbatas hanya untuk lingkungannya sendiri
(produksi untuk kebutuhan sendiri).
2) Rumah tangga kota
Pada rumah tangga kota pertukaran sudah meluas, masyarakat mulai
mengenal pertukaran hasil produksi. Hasil produksi kota biasanya dikerjakan
dalam bentuk gilda yaitu suatu ikatan di antara para produsen sejenis, hubungan
antara para pekerja dan pimpinan masih bersifat kekeluargaan, produksinya pun
dikerjakan atas dasar pesanan.
3) Rumah tangga bangsa
Rumah tangga bangsa atau perekonomian nasional di mana peran pedagang
menjadi semakin penting, produksi tidak lagi didasarkan atas pesanan, tetapi
sudah berorientasi untuk mendapatkan keuntungan, di dalam rumah tangga
bangsa sistem gilda sudah hilang.
4) Rumah tangga dunia
Di dalam rumah tangga dunia ruang lingkup pasar mencakup pasar
internasional. Sistem perekonomian tidak terbatas hanya di dalam negeri, tetapi
sudah sampai ke luar negeri.

2. Teori Klasik
a. Adam Smith
Adam Smith selain merupakan ekonom pertama yang banyak menumpahkan
perhatian kepada masalah ekonomi, juga terkenal sebagai pelopor
pembangunan ekonomi dan kebijakan laissez-faire. Pendapat Adam Smith
dituangkan dalam teori yang disebut The Invisible Hands (Teori Tangan-tangan
Gaib). Dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of
Nation (1776), ia mengemukakan tentang proses pertumbuhan ekonomi jangka
panjang secara sistematis. Proses pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith
dibedakan menjadi dua aspek utama pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan
output total dan pertumbuhan penduduk.

5
1) Pertumbuhan output total
Menurut Adam Smith ada tiga unsur pokok sistem produksi yaitu sumber
daya alam yang tersedia (faktor produksi tanah); sumber daya manusia (jumlah
penduduk); dan stok barang modal. Menurut Smith jika sumber daya alam ini
belum digunakan sepenuhnya, maka jumlah penduduk dan persediaan barang
modal yang ada memegang peranan dalam pertumbuhan output. Akan tetapi
jika semua sumber daya alam tersebut telah digunakan secara penuh, maka
pertumbuhan output tersebut akan berhenti. Sumber daya manusia (jumlah
penduduk) akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan tenaga kerja dari
suatu masyarakat, dalam proses pertumbuhan output.
Persediaan barang modal menurut Smith, mempunyai peranan yang sangat
penting dalam proses pertumbuhan output, dan merupakan unsur produksi yang
sangat menentukan tingkat output. Adam Smith adalah penganjur laissez-
faire dan free trade. Menurut Smith, potensi pasar akan dapat dicapai secara
maksimum, jika setiap warga masyarakat diberi kebebasan seluas- luasnya untuk
melakukan kegiatan ekonominya. Namun demikian, jika pasar tidak tumbuh
secepat pertumbuhan modal, maka tingkat keuntungan akan segera merosot dan
akhirnya akan mengurangi gairah para pemilik modal untuk melakukan
akumulasi modal, dan dalam jangka panjang tingkat keuntungan akan menurun
yang akhirnya akan mencapai tingkat keuntungan minimal.
2) Pertumbuhan penduduk
Menurut Adam Smith, jumlah penduduk akan meningkat jika tingkat upah
yang berlaku lebih tinggi dari tingkat upah subsisten (tingkat upah yang pas-
pasan untuk hidup). Jika tingkat subsisten jumlah kelahiran akan meningkat
karena orang-orang akan kawin muda. Sebaliknya jika tingkat upah lebih rendah
dari tingkat upah subsisten, maka jumlah penduduk akan menurun. Menurut
Adam Smith, permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh persediaan barang
modal dan tingkat output masyarakat. Sedangkan permintaan akan tenaga kerja
ditentukan oleh persediaan barang modal dan tingkat output masyarakat. Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa laju pertumbuhan permintaan akan
tenaga kerja ditentukan oleh laju pertumbuhan persediaan barang modal dan
laju pertumbuhan output.
b. David Ricardo (1772-1823)
Proses Pertumbuhan menurut David Ricardo diungkapkan dalam bukunya
yang berjudul The Principles of Political Economy and Taxation (1917). Ciri-ciri

6
perekonomian menurut Ricardo adalah:1) Jumlah tanah terbatas.2) Tenaga kerja
meningkat atau menurun tergantung pada tingkat upah.3) Akumulasi modal
terjadi jika tingkat keuntungan yang diperoleh pemilik modal berada di atas
tingkat keuntungan minimal.4) Sepanjang waktu terjadi kemajuan teknologi.5)
Dominannya sektor pertanian.

3. Teori Neo Klasik


a. Sollow Swan
Robert Sollow dan Trevor Swan dikenal sebagai ekonom yang menjadi
perintis dalam mengembangkan teori Neo-Klasik. Teori pertumbuhan neoklasik
ini berkembang sejak tahun 1950-an. Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi
tergantung pada pertambahan penyediaan faktor-faktor produksi (penduduk,
tenaga kerja, akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi.
b. Keynesian (Harrod-Domar)
Teori Harrod-Domar itu merupakan perluasan dari analisis Keynes mengenai
kegiatan ekonomi secara nasional dan masalah tenaga kerja. Teori ini berusaha
menunjukkan syarat yang dibutuhkan agar perekonomian dapat tumbuh dan
berkembang secara mantap (steady growth). Menurutnya, agar pendapatan
nasional naik perlu dilakukan investasi secara besar-besaran. Alasannya adalah,
investasi yang diperlukan lebih besar daripada pendapatan yang akan diraih.
Misalnya diperlukan kenaikan modal Rp 3,00 untuk menghasilkan (kenaikan)
output total sebesar Rp 1,00. Hubungan antar tambahan investasi dan tambahan
pendapatan tersebut disebut rasio modal-output (Capital Output Ratio, disingkat
COR), yaitu 3 berbanding 1.
c. Schumpeter
Teori Schumpeter dikemukakan pada tahun 1934 dan diterbitkan dalam
bahasa Inggris dengan judul The Theory of Economic Development. Selanjutnya
Schumpeter menggambarkan teorinya tentang proses pembangunan dan faktor
utama yang menentukan pembangunan dalam bukunya Business Cycle yang
diterbitkan pada tahun 1939. Menurut Schumpeter, faktor utama yang
menyebabkan pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah proses inovasi yang
dilakukan oleh para inovator atau wiraswasta (entrepreneur). Menurut
Schumpeter ada lima macam kegiatan yang dimasukkan sebagai inovasi yaitu:1)
Penemuan sumber-sumber bahan mentah baru.2) Memperkenalkan cara
berproduksi baru.3) Memperkenalkan produk baru.4) Pembukaan pasar-pasar
baru.5) Adanya perubahan organisasi industri menuju efisiensi.

7
4. Teori Modern
Menurut teori modern (Walt Whitman Rostow, dalam bukunya “The Stages
of Economic Growht”) tahun 1960, tingkatan pertumbuhan ekonomi sebagai
berikut:

 Masyarakat tradisional (the traditional society) masa kehidupan sangat


sederhana. Produksi hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
 Pra syarat lepas landas (the pre-condition for take off).
 Masa transisi, persiapan menuju kemajuan. Lepas landas (the take off) ada
perubahan sangat pesat: peningkatan investasi, sektor industri berkembang
pesat, tercipta kerangka poleksosbud yang menjamin pertumbuhan ekonomi.
 Dorongan menuju kedewasaan (the drive to maturity), ciri-cirinya, struktur
tenaga kerja mengalami perubahan, kepemimpinan perusahaan bersifat
profesional.
 Masa konsumsi tinggi (the high mass consumption) pada masa ini masyarakat
sudah mulai berubah pada masalah-masalah yang terkait dengan konsumsi
dan kesejahteraan masyarakat, bukan lagi masalah produksi.

C. Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi modern adalah pertanda penting di dalam kehidupan
perekonomian. Prof. Simon Kuznets menunjukkan enam ciri pertumbuhan
ekonomi modern yang muncul dalam analisa yang didasarkan pada produk
nasional dan komponennya, penduduk, tenaga kerja dan sebangsanya. Dari
keenam ciri itu, dua di antaranya yaitu kuantitatif yang berhubungan dengan
pertumbuhan produk nasional dan pertumbuhan penduduk, yang dua
berhubungan dengan peralihan struktural dan dua lagi dengan penyebaran
internasional. Kita akan membahas satu persatu ciri-ciri pertumbuhan ekonomi.
yaitu sebagai berikut:
1. Laju Pertumbuhan Penduduk dan Produk Per Kapita
Pertumbuhan ekonomi modern, yang sebagaimana terungkap dari
pengalaman negara maju sejak akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19, ditandai
dengan laju kenaikan produk per kapita yang tinggi dibarengi dengan laju
pertumbuhan penduduk yang cepat. Laju kenaikan yang luar biasa itu paling

8
sedikit sebesar lima kali untuk penduduk dan paling sedikit sepuluh kali untuk
produksi.
Professor Kuznets menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk di tiga
belas negara tidak termasuk Perancis, pada masa modern yaitu lebih tinggi
daripada masa pra-modern. Kecuali Perancis yang pertumbuhan penduduknya
sebesar 2,5 persen per dasawarsa, laju pertumbuhan penduduk bergerak di
sekitar 6 sampai 7 persen untuk Inggris, Swedia, Jerman Barat, Jepang dan
Belanda, serta 19-24 persen untuk Kanada, Amerika Serikat, dan Australia.
2. Peningkatan Produktivitas
Pertumbuhan ekonomi modern terlihat dari semakin meningkatnya laju
produk per kapita terutama sebagai akibat adanya perbaikan kualitas input yang
meningkatkan suatu efisiensi atau produktivitas per unit input. Hal ini bisa dilihat
dari semakin besarnya masukan sumber tenaga kerja dan modal atau semakin
meningkatnya efisiensi atau kedua-duanya. Kenaikan efisiensi berarti
penggunaan output yang lebih besar untuk setiap unit input. Menurut Kuznets,
laju kenaikan produktivitas ternyata bisa menjelaskan hampir keseluruhan
pertumbuhan produk per kapita di negara maju. Bahkan kendati dengan
beberapa penyesuaian untuk menampung biaya dan input yang tersembunyi,
pertumbuhan produktivita tetap bisa menjelaskan lebih dari separuh
pertumbuhan dalam produk per kapita.
3. Laju Perubahan Struktural yang Tinggi
Perubahan struktural dalam pertumbuhan ekonomi modern mencakup
peralihan dari kegiatan pertanian ke non-pertanian, dari industri ke jasa,
perubahan dalam skala unit-unit produktif, dan peralihan dari perusahaan
perseorangan menjadi perusahaan terhadap hukum serta perubahan status kerja
buruh.
4. Urbanisasi
Pertumbuhan ekonomi modern ditandai pula dengan semakin banyaknya
penduduk negara maju yang berpindah dari daerah pedesaan ke daerah
perkotaan. Inilah yang disebut urbanisasi. Urbanisasi pada umumnya adalah
produk industrialisasi. Skala ekonomi yang muncul dalam usaha non agraris
sebagai hasil perubahan teknologi mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dan
penduduk secara besar-besaran dari pedesaan ke daerah perkotaan. Karena
sarana teknis transportasi, komunikasi dan organisasi berkembang menjadi lebih
efektif, maka terjadilah penyebaran unit-unit skala optimum. Semua proses ini

9
memengaruhi pengelompokan penduduk berdasarkan status sosial dan ekonomi
serta mengubah pola dasar peri kehidupan.
5. Ekspansi Negara Maju
Pertumbuhan negara maju kebanyakan tidak sama. Pada beberapa bangsa,
pertumbuhan ekonomi modern terjadi lebih awal daripada bangsa yang lain. Hal
ini sebagian besar diakibatkan perbedaan latar belakang sejarah dan masa lalu.
Ketika ilmu dan pengetahuan modern mulai berkembang.
6. Arus Barang, Modal, dan Orang Antarbangsa
Arus barang, modal, dan orang antarbangsa kian meningkat sejak kuartal
kedua abad ke-19 sampai Perang Dunia I tetapi mulai mundur pada perang dunia
I dan berlanjut sampai akhir perang dunia II. Tapi demikian sejak awal tahun lima
puluhan terjadilah peningkatan dalam arus barang, modal dan antarbangsa.

D. Strategi Pertumbuhan Ekonomi


1. Industrialisasi Versus Pembangunan Pertanian
Pembangunan pertanian bersifat menggunakan teknologi padat tenaga kerja
dan secara relatif menggunakan sedikit kapital; meskipun dalam investasi pada
pembuatan jalan, saluran dan fasilitas pengairan, dan pengembangan
teknologinya. Kenaikan produktivitas sektor pertanian memungkinkan
perekonomian dengan menggunakan tenaga kerja lebih sedikit menghasilkan
kuantitas output bahan makanan yang sama. Dengan demikian sebagian dari
tenaga kerja dapat dipindahkan ke sektor industri tanpa menurunkan output
sektor pertanian. Di samping itu pembangunan atau kenaikan produktivitas dan
output total sektor pertanian akan menaikkan pendapatan di sektor tersebut.
2. Strategi Impor Versus Promosi Ekspor
Strategi industrialisasi via substitusi impor pada dasarnya dilakukan dengan
membangun industri yang menghasilkan barang-barang yang semula diimpor.
Alternatif kebijakan lain adalah strategi industrialisasi via promosi ekspor.
Kebijakan ini menekankan pada industrialisasi pada sektor-sektor atau kegiatan
produksi dalam negeri yang mempunyai keunggulan komparatif hingga dapat
memproduksinya dengan biaya rendah dan bersaing dengan menjualnya di pasar
internasional. Strategi ini secara relatif lebih sukar dilaksanakan karena menuntut
kerja keras agar bisa bersaing di pasar internasional.
3. Perlunya Disertifikasi
Usaha mengadakan disertifikasi bagi negara-negara pengekspor utama
minyak dan gas bumi merupakan upaya mempertahankan atau menstabilkan
penerimaan devisanya.
10
E. Pertumbuhan Ekonomi dan Kenaikan Produktivitas
Sementara negara-negara miskin berpenduduk padat dan banyak hidup
pada taraf batas hidup dan mengalami kesulitan menaikkannya, beberapa negara
maju seperti Amerika Serikat dan Kanada, negara-negara Eropa Barat, Australia,
Selandia Baru, dan Jepang menikmati taraf hidup tinggi dan terus bertambah.
Pertambahan penduduk berarti pertambahan tenaga kerja serta berlakunya
hukum pertambahan hasil yang berkurang mengakibatkan kenaikan output
semakin kecil, penurunan produk rata-rata serta penurunan taraf hidup.
Sebaliknya kenaikan jumlah barang-barang kapital, kemajuan teknologi, serta
kenaikan kualitas dan keterampilan tenaga kerja cenderung mengimbangi
berlakunya hukum pertambahan hasil yang berkurang. Penyebab rendahnya
pendapatan di negara-negara sedang berkembang adalah berlakunya hukum
penambahan hasil yang semakin berkurang akibat pertambahan penduduk
sangat cepat, sementara tak ada kekuatan yang mendorong pertumbuhan
ekonomi berupa pertambahan kuantitas dan kualitas sumber alam, kapital, dan
kemajuan teknologi.

F. Permintaan Agregatif dan Pertumbuhan Ekonomi


Tingkat PNN kesempatan kerja penuh pada tahun 1998 A sebesar 26 triliun
rupiah dan skedul permintaan agregatifnya adalah C+I+C1 hingga tingkat PNN
kesempatan kerja penuh dapat dicapai karena sama dengan tingkat pendapatan
keseimbangannya. Misalkan terjadi pertumbuhan kapasitas produksi akibat
adanya pertambahan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi hingga tingkat
PNN kesempatan kerja penuh pada tahun berikutnya yaitu pada tahun 1998 B
menjadi 27 triliun rupiah atau kenaikan sebesar kira-kira 4% dalam output riil.
Agar potensi produksi total dapat direalisasikan maka permintaan agregatif
harus naik dengan laju pertumbuhan yang cukup untuk memelihara tingkat
kesempatan kerja penuh. Karenanya permintaan agregatif harus bergeser ke atas
menjadi C+I+C2. Bila tidak atau naik secara lebih kecil maka kenaikan kapasitas
produksi tak dapat direalisasikan dan dimanfaatkan.

G. Aspek Hubungan Ekonomi Internasional dalam Pertumbuhan


Ekonomi
1. Perluasan Perdagangan
Negara-negara maju telah berkembang merupakan sumber atau penyuplai
barang-barang kapital. Di samping itu mereka juga merupakan pasar yang luas
dan cukup besar yang membeli ekspor hasil-hasil pertanian, pertambangan,

11
bahan mentah, ataupun barang-barang manufaktur oleh negara-negara sedang
berkembang. Penurunan harga di pasar dunia akan bahan-bahan mentah produk
pertanian ataupun hasil pertambangan akan sama seperti halnya turunnya harga
minyak bumi ataupun harga tembaga di pasaran internasional.
2. Aliran Penanaman Modal (Investasi) Asing
Aliran kapital atau investasi asing dari luar negeri baik oleh sektor
pemerintah maupun swasta asing dapat merupakan suplemen atau pelengkap
bagi usaha pemecahan lingkaran setan kemiskinan. Penanaman modal asing
banyak bergerak di sektor eksplorasi sumber alam berupa pertambangan,
kehutanan, perikanan, dan juga di sektor manufakturing. Swasta asing yang
melakukan investasi umumnya merupakan perusahaan besar multinasional.
3. Bantuan Luar Negeri Berupa Hadiah dan Pinjaman
Bantuan asing bisa diberikan secara langsung atau melalui lembaga
keuangan internasional. Contoh bantuan langsung berupa hadiah atau pinjaman
yang diberikan oleh US-AID (United State Agency for International Development),
suatu lembaga bantuan luar negeri pemerintah Amerika Serikat, atau dari badan-
badan luar negeri yang serupa dari negara-negara maju telah berkembang
lainnya.

H. Faktor-faktor Pertumbuhan Ekonomi


1. Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam
dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya
alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembangunan ekonomi, apabila
tidak didukung oleh kemampuan sumber daya manusianya dalam mengelola
sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud di antaranya
kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan, dan
kekayaan laut.
2. Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga
dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting
dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung
kepada sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan
memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja
12
yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin
canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian
aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat
pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
4. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan
ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau
pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat
pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan di antaranya sikap
kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang
dapat menghambat proses pembangunan di antaranya sikap anarkis, egois,
boros, KKN, dan sebagainya.

I. Faktor-faktor Penghambat Pertumbuhan Ekonomi


1. Korupsi
Korupsi akan mempersulit pembangunan karena akan membuat kekacauan
dan tidakefisienan dalam pembelanjaan.
2. Laju inflasi
Inflasi akan berdampak pada menurunnya indeks kepercayaan konsumen
karena masyarakat cenderung mengurangi belanja karena berhati-hati terhadap
risiko kenaikan harga tinggi.
3. Tingkat suku bunga
Tingkat suku bunga akan mempengaruhi investasi.
4. Kenaikan harga bahan bakar minyak
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi nasional karena dampak kebijakan tersebut menimbulkan “multiplier
effect” menyeluruh terhadap perekonomian.
5. Situasi keamanan yang tidak kondusif
Ada beberapa pandangan untuk menciptakan kondisi ekonomi yang kokoh
dibutuhkan stabilitas politik dan keamanan. Investor yang pada saat ini dianggap
sebagai salah satu yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara
tidak akan mau menanamkan modalnya (investasi jangka pendek maupun jangka
panjang) jika keamanan tidak stabil.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah permasalahan setiap
negara. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu faktor yang menentukan
pembangunan ekonomi baik dinegara maju maupun dinegara berkembang.
Semakin baik pertumbuhan ekonomi suatu negara maka semakin baik pula
pembangunan ekonomi di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi
merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Terdapat banyak faktor
yang mendorong dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi mempunyai tiga komponen. pertama, pertumbuhan
ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus
persediaan barang; yang kedua, teknologi maju adalah faktor dalam
pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat pertumbuhan kemampuan
dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk; yang ketiga,
penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan adanya suatu
penyesuaian di bidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang
dihasilkan oleh ilmu pengetahuan umat manusia bisa dimanfaatkan secara tepat.
Teknologi modern misalnya, tidak cocok dengan corak/kehidupan desa, pola
keluarga besar, usaha keluarga dan buta huruf.

B. Kesimpulan
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah permasalahan setiap
negara. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu faktor yang menentukan
pembangunan ekonomi baik dinegara maju maupun dinegara berkembang.
Semakin baik pertumbuhan ekonomi suatu negara maka semakin baik pula
pembangunan ekonomi di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi
merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Terdapat banyak faktor
yang mendorong dan menghambat pertumbuhan ekonomi.

14
DAFTAR PUSTAKA
Sumitro, Djoyohadikusumo. 1994. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: PT.
Pustaka LP3ES.

Boediono. 1992. Teori Pertumbuhan Ekonomi, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu


ekonomi, Edisi 1. Jogyakarta: BPFE.

Wold Bank. 2000. The Quality of Growth, Kualitas Pertumbuhan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.

George Soule. 1994. Pemikiran Para Pakar Ekonomi Terkemuka, terjemahan T.


Gilarso. Jogjakarta: Penerbit Kanisius.

15

Anda mungkin juga menyukai