EKONOMI MAKRO
Dosen Pengampu:
NAMA KELOMPOK:
A. Latar Belakang
Selama ini banyak negara sedang berkembang telah berhasil menunjukkan laju
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan
pembangunan yang belum terpecahkan, seperti: tingkat pengangguran tetap tinggi,
pembagian pendapatan tambah tidak merata, masih banyak
terdapat kemiskinan absolut, tingkat pendidikan rata-rata masih rendah, pelayanan
kesehatan masih kurang, dan sekelompok kecil penduduk yang sangat kaya
cenderung semakin kaya sedangkan sebagian besar penduduk tetap saja bergelut
dengan kemiskinan, yang terjadi bukan trickle down tapi trickle up. Keadaan ini
memprihatinkan, banyak ahli ekonomi pembangunan yang mulai mempertanyakan
arti dari pembangunan.
Menurut Friedrich List dalam bukunya “Das Nationals System der Politischen
Ekonomi” (1841), perkembangan ekonomi sebenarnya tergantung pada peranan
pemerintah, organisasi swasta dan lingkungan kebudayaan. Friedrich List
berpendapat bahwa kemajuan perekonomian suatu masyarakat diukur menurut
kemajuan teknik atau cara produksinya”. Menurut Friedrich List, perkembangan
ekonomi dibagi melalui beberapa fase yaitu:
Pada masa ini peradaban masih sangat sederhana, manusia memenuhi kebutuhan
hidupnya tergantung pada alam, mereka hidup secara berkelompok, dan
berpindah-pindah dari suatu daerah ke daerah lainnya, yang dapat memberikan
kehidupan bagi mereka.
Pada masa ini mereka mulai hidup menetap, bercocok tanam, dan beternak.
Mereka mulai menanam berbagai jenis tumbuhan yang mereka dapatkan dari
tempat lain, dan mulai mencoba memelihara hasil buruannya yang masih hidup,
sehingga tidak sepenuhnya tergantung pada alam.
Pada masa ini peradaban mulai meningkat sehingga kebutuhan mereka bertambah,
meningkatnya kebutuhan ini mendorong mereka untuk berusaha memperluas
lahan pertanian dan berusaha membuat kerajinan-kerajinan tangan untuk mengisi
waktu senggangnya setelah bertani. Kehidupan masyarakat berkembang dengan
adanya pertanian, industri, dan perdagangan.
Pada masa ini masyarakat telah berubah, kerajinan yang semula hanya sebagai
sampingan, lambat laun menjadi sebuah kawasan industri kerajinan dan sudah
mulai ditukarkan dengan hasil pertanian di suatu tempat tertentu/pasar. Pada masa
inilah akhirnya timbul perdagangan yang dilakukan oleh para pedagang.
b. Bruno Hildebrand
1) Perekonomian barter.
2) Perekonomian uang.
3) Perekonomian kredit.
3) Zaman Kapitalis
Zaman Kapitalis dibagi menjadi zaman kapitalis purba, zaman kapitalis madya,
zaman kapitalis raya, dan zaman kapitalis akhir.
Kehidupan masyarakat pada masa ini proses pertukaran belum ada, masyarakat
menghasilkan barang terbatas hanya untuk lingkungannya sendiri (produksi untuk
kebutuhan sendiri).
Pada rumah tangga kota pertukaran sudah meluas, masyarakat mulai mengenal
pertukaran hasil produksi. Hasil produksi kota biasanya dikerjakan dalam bentuk
gilda yaitu suatu ikatan di antara para produsen sejenis, hubungan antara para
pekerja dan pimpinan masih bersifat kekeluargaan, produksinya pun dikerjakan
atas dasar pesanan.
Di dalam rumah tangga dunia ruang lingkup pasar mencakup pasar internasional.
Sistem perekonomian tidak terbatas hanya di dalam negeri, tetapi sudah sampai ke
luar negeri.
2. Teori Klasik
a. Adam Smith
Menurut Adam Smith ada tiga unsur pokok sistem produksi yaitu sumber daya
alam yang tersedia (faktor produksi tanah); sumber daya manusia (jumlah
penduduk); dan stok barang modal. Menurut Smith jika sumber daya alam ini
belum digunakan sepenuhnya, maka jumlah penduduk dan persediaan barang
modal yang ada memegang peranan dalam pertumbuhan output. Akan tetapi jika
semua sumber daya alam tersebut telah digunakan secara penuh, maka
pertumbuhan output tersebut akan berhenti. Sumber daya manusia (jumlah
penduduk) akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan tenaga kerja dari suatu
masyarakat, dalam proses pertumbuhan output.
Persediaan barang modal menurut Smith, mempunyai peranan yang sangat penting
dalam proses pertumbuhan output, dan merupakan unsur produksi yang sangat
menentukan tingkat output. Adam Smith adalah penganjur laissez-faire dan free
trade. Menurut Smith, potensi pasar akan dapat dicapai secara maksimum, jika
setiap warga masyarakat diberi kebebasan seluas- luasnya untuk melakukan
kegiatan ekonominya. Namun demikian, jika pasar tidak tumbuh secepat
pertumbuhan modal, maka tingkat keuntungan akan segera merosot dan akhirnya
akan mengurangi gairah para pemilik modal untuk melakukan akumulasi modal,
dan dalam jangka panjang tingkat keuntungan akan menurun yang akhirnya akan
mencapai tingkat keuntungan minimal.
2) Pertumbuhan penduduk
Menurut Adam Smith, jumlah penduduk akan meningkat jika tingkat upah yang
berlaku lebih tinggi dari tingkat upah subsisten (tingkat upah yang pas-pasan
untuk hidup). Jika tingkat subsisten jumlah kelahiran akan meningkat karena
orang-orang akan kawin muda. Sebaliknya jika tingkat upah lebih rendah dari
tingkat upah subsisten, maka jumlah penduduk akan menurun. Menurut Adam
Smith, permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh persediaan barang modal dan
tingkat output masyarakat. Sedangkan permintaan akan tenaga kerja ditentukan
oleh persediaan barang modal dan tingkat output masyarakat. Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa laju pertumbuhan permintaan akan tenaga kerja
ditentukan oleh laju pertumbuhan persediaan barang modal dan laju pertumbuhan
output.
Robert Sollow dan Trevor Swan dikenal sebagai ekonom yang menjadi perintis
dalam mengembangkan teori Neo-Klasik. Teori pertumbuhan neoklasik ini
berkembang sejak tahun 1950-an. Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi
tergantung pada pertambahan penyediaan faktor-faktor produksi (penduduk,
tenaga kerja, akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi.
b. Keynesian (Harrod-Domar)
c. Schumpeter
Teori Schumpeter dikemukakan pada tahun 1934 dan diterbitkan dalam bahasa
Inggris dengan judul The Theory of Economic Development. Selanjutnya
Schumpeter menggambarkan teorinya tentang proses pembangunan dan faktor
utama yang menentukan pembangunan dalam bukunya Business Cycle yang
diterbitkan pada tahun 1939. Menurut Schumpeter, faktor utama yang
menyebabkan pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah proses inovasi yang
dilakukan oleh para inovator atau wiraswasta (entrepreneur). Menurut Schumpeter
ada lima macam kegiatan yang dimasukkan sebagai inovasi yaitu:1) Penemuan
sumber-sumber bahan mentah baru.2) Memperkenalkan cara berproduksi baru.3)
Memperkenalkan produk baru.4) Pembukaan pasar-pasar baru.5) Adanya
perubahan organisasi industri menuju efisiensi.
4. Teori Modern
Menurut teori modern (Walt Whitman Rostow, dalam bukunya “The Stages of
Economic Growht”) tahun 1960, tingkatan pertumbuhan ekonomi sebagai berikut:
2. Peningkatan Produktivitas
Pertumbuhan ekonomi modern terlihat dari semakin meningkatnya laju produk per
kapita terutama sebagai akibat adanya perbaikan kualitas input yang meningkatkan
suatu efisiensi atau produktivitas per unit input. Hal ini bisa dilihat dari semakin
besarnya masukan sumber tenaga kerja dan modal atau semakin meningkatnya
efisiensi atau kedua-duanya. Kenaikan efisiensi berarti penggunaan output yang
lebih besar untuk setiap unit input. Menurut Kuznets, laju kenaikan produktivitas
ternyata bisa menjelaskan hampir keseluruhan pertumbuhan produk per kapita di
negara maju. Bahkan kendati dengan beberapa penyesuaian untuk menampung
biaya dan input yang tersembunyi, pertumbuhan produktivita tetap bisa
menjelaskan lebih dari separuh pertumbuhan dalam produk per kapita.
4. Urbanisasi
Arus barang, modal, dan orang antarbangsa kian meningkat sejak kuartal kedua
abad ke-19 sampai Perang Dunia I tetapi mulai mundur pada perang dunia I dan
berlanjut sampai akhir perang dunia II. Tapi demikian sejak awal tahun lima
puluhan terjadilah peningkatan dalam arus barang, modal dan antarbangsa.
3. Perlunya Disertifikasi
Sementara negara-negara miskin berpenduduk padat dan banyak hidup pada taraf
batas hidup dan mengalami kesulitan menaikkannya, beberapa negara maju seperti
Amerika Serikat dan Kanada, negara-negara Eropa Barat, Australia, Selandia Baru,
dan Jepang menikmati taraf hidup tinggi dan terus bertambah. Pertambahan
penduduk berarti pertambahan tenaga kerja serta berlakunya hukum pertambahan
hasil yang berkurang mengakibatkan kenaikan output semakin kecil, penurunan
produk rata-rata serta penurunan taraf hidup.
Pertumbuhan Ekonomi
1. Perluasan Perdagangan
Aliran kapital atau investasi asing dari luar negeri baik oleh sektor pemerintah
maupun swasta asing dapat merupakan suplemen atau pelengkap bagi usaha
pemecahan lingkaran setan kemiskinan. Penanaman modal asing banyak bergerak
di sektor eksplorasi sumber alam berupa pertambangan, kehutanan, perikanan, dan
juga di sektor manufakturing. Swasta asing yang melakukan investasi umumnya
merupakan perusahaan besar multinasional.
Bantuan asing bisa diberikan secara langsung atau melalui lembaga keuangan
internasional. Contoh bantuan langsung berupa hadiah atau pinjaman yang
diberikan oleh US-AID (United State Agency for International Development),
suatu lembaga bantuan luar negeri pemerintah Amerika Serikat, atau dari
badan-badan luar negeri yang serupa dari negara-negara maju telah berkembang
lainnya.
4. Faktor Budaya
1. Korupsi
Korupsi akan mempersulit pembangunan karena akan membuat kekacauan dan
tidakefisienan dalam pembelanjaan.
2. Laju inflasi
A. Kesimpulan
Wold Bank. 2000. The Quality of Growth, Kualitas Pertumbuhan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.