Disusun oleh:
Kelompok 5
1. Daniel D. (8)
2. Jefriyanto (19)
3. Justin O. (22)
4. Margareta A. (27)
5. Mikael C. (30)
6. Rhea E. (33)
7. Theresa A. (36)
XI MIPA 2
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Selama hampir setengah abad, perhatian utama masyarakat perekonomian dunia tertuju pada
cara-cara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan pendapatan nasional. Paraekonom dan politisi
dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang menganut sistem kapitalis,
sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakandan menomorsatukan pertumbuhan
ekonomi ( economic growth ).
Pada setiap akhir tahun,masing-masing negara selalu mengumpulkan data-data statistiknya
yang berkenaandengan tingkat pertumbuhan GNP relatifnya, dan dengan penuh harap
merekamenantikan munculnya angka-angka pertumbuhan yang membesarkan hati. Pengejaran
pertumbuhan merupakan tema sentral dalam kehidupan ekonomi semua negara di dunia dewasa
ini. Seperti kita telah ketahui, berhasil-tidaknya program-program pembangunan di negara-negara
dunia ketiga sering dinilai berdasarkan tinggi-rendahnya tingkat pertumbuhan output dan
pendapatan nasional. Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolok ukur penilaian
pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita
tidak boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan
sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut.
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu :
Pertumbuhan ekonomi ialah proseskenaikan output per kapita yang terus menerus dalam
jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator
keberhasilan pembangunan. Dengandemikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi
biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang
lain yaitu distribusi pendapatan.
Pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan
mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal,
penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatanketrampilan, penambahan
kemampuan berorganisasi dan manajemen.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana tahapan pertumbuhan ekonomi menurut teori pertumbuhan ekonomi
historis?
1.2.2. Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi menurut teori
pertumbuhan ekonomi klasik?
1.2.3. Bagaimana mekanisme pertumbuhan ekonomi menurut teori pertumbuhan
ekonomi neoklasik?
1.2.4. Apa saja gagasan-gagasan yang dikemukakan dalam teori pertumbuhan ekonomi
modern?
1.2.5. Apakah pengertian dari pertumbuhan ekonomi?
1.2.6. Apakah pengertian dari pembangunan ekonomi?
1.2.7. Apa sajakah perbedaan dan persamaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
ekonomi?
BAB II
ISI
2.1. Pembahasan
2.1.1. Teori pertumbuhan ekonomi historis
a) Frederich List (1789 1846)
Frederich List membagi tahap-tahap pertumbuhan ekonomi yang dialami suatu negara
berdasarkan teknik produksi dan cara-cara masyarakat dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Manusia pada saat itu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sangat menggantungkan
diri pada pemberian alam yang hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Jika
makanan dan binatang disekitarnya telah habis, mereka akan pindah ke tempat lain yang
baru.
Pada masa ini, masyarakat sudah mulai berpikir untuk menetap. Jika mereka mendapat
binatang buruan yang ditangkap hidup-hidup dan kebutuhan daging masih mencukupi,
mereka akan memeliharanya. Jika mereka mendapatkan jenis tumbuhan atau buah-
buahan yang enak rasanya di tempat lain, timbul keinginan untuk menanamnya sehingga
mulailah dikenal sistem bertani.
Pada masa ini mereka lebih senang untuk hidup menetap sambil memelihara tanaman
yang mereka tanam. Sambil bertani, mereka juga membuat kerajinan-kerajinan yang ada
hubungannya dengan pertanian, seperti pandai besi dan kerajinan tangan lainnya yang
dapat mereka kerjakan sambil memanfaatkan waktu senggang setelah bertani.
Tahap IV: Masa kerajinan, industri, dan perdagangan
Pada masa ini, masyarakat memandang bahwa kerajinan bukan lagi hanya sebagai
sampingan untuk memanfaatkan waktu senggang, melainkan merupakan kebutuhan
untuk dijual ke pasar, sehingga industri berkembang dari hanya industri kerajinan tangan
(home industry) kini ditingkatkan menjadi industri besar (pabrik-pabrik). Hasil industri
terus bertambah sehingga hasil industri tersebut bukan saja untuk dijual di dalam negeri
tapi juga keluar negeri (ekspor) sehingga muncullah perdagangan internasional.
Penduduk berhubungan dengan masyarakat lainnya dalam satu kota dan melakukan
pertukaran. Kegiatan sehari-hari mereka tidak hanya bertani tapi juga sudah berdagang.
Mereka menyepakati suatu tempat pertemuan untuk pertukaran kebutuhan yang tidak
dapat mereka penuhi sendiri yang disebut dengan pasar.
Penduduk melakukan pertukaran antarkota dalam satu negara. Dengan demikian, akan
terbentuk satu kesatuan masyarakat yang melakukan pertukaran antarkota dalam satu
negara sehingga ruang lingkup pertukarang sekarang sudah mencakup pasar nasional.
Jika kegiatan ekonomi terus berkembang dan sudah melewati batas negara,
perekonomian ini sudah masuk ke dalam tahap ekonomi rumah tangga dunia. Sistem
pertukaran tidak terbatas hanya di dalam negeri tapi juga untuk diekspor ke luar negeri.
Pada zaman ini belum dikenal adanya kaum kapitalis. Kehidupan masyarakatnya
masih statis. Mereka berusaha hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan hidup
dengan penuh kekeluargaan serta mengandalkan sektor pertanian.
Pada zaman ini, kehidupan masyarakat sudah mulai memikirkan tentang keuntungan
dan keinginan untuk memupuk kekayaan. Ciri-ciri masyarakat pada zaman ini
kehidupannya sudah mulai dinamis, individualis, dan sudah mengenal adanya alat tukar
yang disebut dengan uang.
Pada zaman ini, kehidupan masyarakat sudah mengarah pada mencari keuntungan
setinggi-tingginya (pure profit motive). Setiap usaha yang dilakukan ditujukan untuk
mencari keuntungan..
Pada zaman ini mulai muncul kaum sosialis yang menginginkan kesejahteraan
bersama. Ciri-ciri perekonomian pada zaman ini adalah adanya turut campur tangan
pemerintah dalam perekonomian, usaha ditujukan untuk kepentingan bersama sehingga
hilang peran majikan besar. Dengan demikian, kaum kapitalis mulai terdesak dan terkikis
oleh kaum sosialis.
Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Rotow dibagi menjadi lima tahapan, yang
meliputi:
Pada tahap ini, kehidupan masyarakat masih sangat sederhana, cara-cara produksi
menggunakan peralatan yang tradisional secara turun menurun. Mereka sama sekali
belum mengenal teknologi, dan masih sangat terikat dengan adat istiadat serta tingkat
kemampuan menghasilkan (produktifitas) masih sangat rendah.
Pada tahap ini, perekonomian menunjukkan pertumbuhan yang cepat, ditandai dengan
penemuan-penemuan cara baru di dalam berproduksi, munculnya investasi-investasi baru
yang ditandai peningkatan penanam modal di sektor industri yang berkisar antara 5%
sampai 10% dari pendapatan nasional neto. Kegiatan ekonomi berlangsung secara terus-
menerus dengan hasil yang memuaskan.
Pada masa ini masyarakat sudah selektif di dalam menggunakan teknologi modern,
sehingga penggunaannya berjalan secara efektif dan efisien. Suatu perekonomian yang
mengarah kepada kedewasaan adalah suatu perekonomian yang sudah tidak terpengaruh
lagi oleh keadaan/peristiwa perekonomian yang terjadi di negara lain. Ciri-ciri lain
perekonomian maturity struktur dan keahlian tenaga kerja bergeser menjadi tenaga-
tenaga yang profesional di bidang industri. Pertumbuhan ekonomi berjalan secara
otomatis (self propelling growth). Jika negara menghadapi kesulitan ekonomi maka dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa ikut campur negara lain.
Pada masa ini, pola pikir masyarakat sudah cenderung memikirkan konsumsi. Mereka
akan lebih memikirkan bagaimana mengalokasikan uang yang melimpah daripada
memikirkan sumber penghasilan. Ciri-ciri perekonomian yang sudah mencapai masa
ekonomi tinggi antara lain adalah produksi barang-barang konsumsi dilakukan secara
besar-besaran sehingga melimpah ruah, pendapatan per kapita riil masyarakat sangat
tinggi sehingga masyarakat dapat menikmati kemakmuran yang mereka capai.
(1) Pertumbuhan ekonomi tinggi saat jumlah penduduk masih sedikit, persediaan
barang modal cukup banyak, dan tersedianya lahan tanah yang masih luas.
(2) Pertumbuhan ekonomi tidak berkembang (stationary state) saat produktivitas
penduduk menurun karena berkurangnya kapasitas produksi sehingga kemakmuran
masyarakat dan frekuensi kegiatan ekonomi pun ikut menurun.
Berikut akan diuraikan satu per satu teori pertumbuhan ekonomi menurut para ahli.
1. Pertumbuhan penduduk
Jumlah penduduk akan meningkat jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari
tingkat upah subsisten (tingkat upah yang pas-pasanuntuk hidup). Jika tingkat upah di
atas tingkat subsisten jumlah kelahiran akan meningkat karena orang-orang akan kawin
muda. Sebaliknya jika tingkat upah lebih rendah dari tingkat upah subsisten, maka jumlah
penduduk akan menurun.
Permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh persediaan barang modal dan tingkat
output masyarakat. Sedangkan permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh persediaan
barang modal dan tingkat output masyarakat.
1. Sumber-sumber alam
2. Tenaga kerja (pertumbuhan penduduk)
3. Jumlah persediaan barang modal
Menurut David Ricardo, faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar hingga
mnejadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah
sehingga upah menjadi turun dan hanya akan dapat untuk membiayai tingkat hidup
minimum sehingga perekonomian akan berada pada taraf subsisten (Subsistence level)
sehingga perekonomian apabila sudah mencapai taraf ini akan mengalami kemandegan
yang dikenal dengan Stationary State.
Adapun pendapat para ahli mengenai aliran neo-klasik yaitu sebagai berikut:
Harrord Domar beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif karena
pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal terebut.
Teori yang dikemukakan beliau juga membahas tentang pendapatan nasional dan
kesempatan kerja.
Teori ini pada hakikatnya adalah untuk menunjukkan bahwa agar suatu negara
senantiasa mampu berada pada pertumbuhan ekonomi yang mantap (Steady growth)
diperlukan adanya kesanggupan berproduksi yang selalu bertambah. Untuk mencapai
tujuan ini diperlukan penanaman modal (investasi). Kemampuan masyarakat untuk
berinvestasi akan ditentukan oleh permintaan agregat yang berdaya beli dari masyarakat.
Keinginan berinvestasi dari masyarakat, juga akan ditentukan oleh Marginal Efficiency
of Capital (MEC) atau lebih dikenal dengan Incremental Capital Output Ratio (ICOR),
yaitu perbandingan antara pertambahan satu unit input modal yang dapat menyebabkan
pertambahan output.
Ada empat asumsi yang digunakan oleh teori ini dalam menganalisis faktor-faktor
pendukung pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut.
Investasi yang terjadi pada tahun tertentu akan menyebabkan peningkatan barang
modal pada tahun berikutnya. Agar seluruh penambahan barang modal tersebut
digunakan seluruhnya maka total pengeluaran harus meningkat sebesar penambahan
barang modal tersebut. Kenaikan total pengeluaran menyebabkan kenaikan pendapatan
nasional (PDB). Seperti yang kita ketahui, pertumbuhan ekonomi terjadi karena adanya
peningkatan PDB dari suatu negara atau masyarakat. Oleh karena itu, investasi harus terus
mengalami kenaikan agar tingkat pertumbuhan ekonomi juga ikut mengalami kenaikan.
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi menurut Harrod dan
Domar akan terjadi apabila terjadi peningkatan produksi modal (MEC) dan produktivitas
tenaga kerja.
S
Growth =
COR
Keterangan :
Robert Solow menekankan perhatiannya pada pertumbuhan output yang akan terjadi
atas hasil kerja dua faktor input utama, yaitu modal dan tenaga kerja. Beliau berpendapat
bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada
manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil input maupun output.
Pertumbuhan penduduk yang terjadi dapat berdampak positif dan negatif. Pertambahan
penduduk haruk dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif. Sementara itu faktor
teknologi diasumsikan sebagai faktor yang konstan. Yang termasuk faktor modal adalah
barang-barang modal seperti peralatan, bangunan, mesin, komputer bahan baku, dan
termasuk uang. Untuk menghasilkan sejumlah output diperlukan faktor modal dan tenaga
kerja sehingga bisa dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.
Q = f (C.L)
f = fungsi
Dari persamaan, dapat dibaca bahwa tinggi rendahnya output (Q) merupakan fungsi
dari modal (C) dan tenaga kerja (L).
Dari pernyataan di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa suatu negara disebut
mengalami pertumbuhan apabila ada pertumbuhan output. Pertumbuhan output akan
dihasilkan dengan mengkombinasikan faktor modal (C) dan faktor tenaga kerja (L) serta
teknologi modern. Namun, untuk sementara, faktor teknologi diasumsikan tetap/konstan.
(1) Investasi otonom adalah investasi yang timbul akibat adanya kebutuhan modal
untuk keperluan inovasi.
(2) Investasi terpengaruh adalah investasi yang timbul akibat kenaikan
pendapatan nasional yang mendorong terciptanya investasi baru.
Menurut Schumpeter, ketika tingkat kemajuan ekonomi semakin tinggi maka
kemungkinan untuk melakukan inovasi semakin terbatas. Sulitnya melakukan inovasi
membuat pertumbuhan ekonomi berjalan lambat hingga akhirnya berhenti pada titik
tertentu. Keadaan ini disebut dengan stationary state. Berbeda dengan aliran klasik yang
berpendapat bahwa keadaan stationary state terjadi pada saat tingkat pertumbuhan
ekonomi rendah, Schumpeter berpendapat bahwa keadaan stationary state terjadi pada
saat tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi.
Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam definisi tersebut, yaitu : (1) proses, (2)
output per kapita, dan (3) jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses, bukan
suatu gambaran ekonomi pada suatu saat.
Enam karakteristik yang terjadi dalam proses pertumbuhan pada hampir semua negara
dan dari pendapatnya tersebut di bawah ini terlihat bahwa salah satu faktor yang sangat
penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu perdagangan (ekspor):
Dua variabel ekonomi agregatif : tingginya tingkat pertumbuhan output per kapita dan
populasi dan tingginya tingkat kenaikan produktivitas faktor produksi secara keseluruhan
atau terutama produktivitas tenaga kerja.
Pembangunan adalah tahap yang harus dijalani terhadap semua masyarakat atau
bangsa, jika suatu pembangunan diartikan sebagai proses Pembangunan ekonomi
merupakan suatu proses, artinya pembangunan ekonomi itu berlangsung berlangsung
secara terus-menerus bukan merupakan kegiatan yang sifatnya insidental ( tidak
sengaja)..Contoh kita dari lahir tidak langsung dewasa ,namun untuk menjadi dewasa
harus melalui proses/tahap, begitu juga dengan setiap bangsa harus menjalani
tahapan/proses perkembangan untuk menjadi suatu keadaan yang sejahtera, adil, serta
makmur.
Pembangunan adalah sebuah tindakan aktif yang harus dilaksanakan atau dilakukan
oleh sebuah bangsa atau negara dalam meningkatkan pendapatan perkapita, sebab itu
dibutuhkannya peran dari masyarakat, pemerintah serta semua elemen dalam suatu
negara untuk selalu berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Hal tersebut dilakukan
karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam sebuah
kesejahteraan masyarakat. Dikatakan terjadi pembangunan ekonomi jika terjadi
kenaikan dalam hal pendapatan per kapita, karena kenaikan pendapatan kenaikan per
kapita itu merupakan cerminan terjadinya kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Contoh: dalam sebuah negara terjadi musibah bencana alam, maka mengakibatkan
perekonomian negara mengalami kemunduran. Tetapi, keadaan itu hanyalah bersifat
sementara yang paling penting untuk negara itu kegiatan perekonomian mengalami
rata rata peningkatan dari tahun ke tahun.
b. Pertumbuhan ekonomi hanya melihat kenaikan tanpa melihat akibat atau perbaikan
kondisi yang ada. Jadi, penekanannya hanya pada pertambahan sarana seperti jembatan,
mesin-mesin, dan sarana listrik. Sedangkan, pembangunan ekonomi tidak hanya
menekankan pada pertumbuhan secara fisik, melainkan juga perbaikan kelembagaan,
kondisi ekonomi, sikap, dan struktur yang ada supaya lebih berhasil guna dan berdaya guna.
c. Pertumbuhan ekonomi merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka
panjang, pembangunan ekonomi mrupakan proses perubahan yang terus menerus menuju
perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk per kapita
d. Pertumbuhan ekonomi tidak memperhatikan pertambahan penduduk, pembangunan
ekonomi memperhatikan pembangunan penduduk
e. Pertumbuhan ekonomi belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat,
pembangunan ekonomi dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat
f. Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi,
pembangunan ekonomi pasti disertai pertumbuhan ekonomi
g. Pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi, pembangunan
ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi
h. Pada pertumbuhan ekonomi, setiap input dapat menghasilkan output yang lebih
banyak, pada pembangunan ekonomi, input selain menghasilkan output yang lebih banyak,
juga terjadi perubahan-perubahan, kelembagaan dan pengetahuan teknik
Dalam analogi itu, pertumbuhan ekonomi dapat diukur melalui kenaikan ukurannya
dalam tahun tertentu dibandingkan tahun sebelumnya. Perkembangan ekonomi mencakup
tidak hanya aspek fisik namun juga aspek non fisik yang hanya dapat dirasakan seperti
perbaikan gaya hidup masyarakat, kenaikan pendapatan individu, pertumbuhan teknologi,
infrastruktur dan sebagainya.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Pertumbuhan ekonomi memiliki tahap-tahap sebagaimana dijelaskan teori pertumbuhan
ekonomi historis, dan ada tiga macam, yaitu: 1) berburu dan mengembara, masa berternak
dan bertani, masa bertani dan kerajinan dan masa kerajinan, industri, dan perdagangan. 2)
rumah tangga tertutup, rumah tangga kota, rumah tangga bangsa, dan rumah tangga dunia, 3)
prakapitalisme, zaman kapitalis madya, zaman kapitalis raya, zaman kapitalis akhir, 4)
masyarakat tradisional, persyaratan untuk lepas landas, lepas landas, perekonomian yang
matang/dewasa, masa ekonomi konsentrasi tinggi.
2. Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh faktor-faktor: 1) jumlah penduduk, 2) persediaan
barang-barang modal, 3) luas tanah dan kekayaan alam, 4) penerapan teknologi, menurut teori
pertumbuhan ekonomi klasik.
3. Pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang penting dengan penggunaan modal,
pertumbuhan output, dan inovasi, menurut teori pertumbuhan ekonomi klasik.
4. Pertumbuhan ekonomi yang mengacu pada perkembangan negara-negara maju adalah
pertumbuhan ekonomi modern, yang memiliki ciri-ciri: 1) laju pertumbuhan penduduk dan
produk per kapita, 2) peningkatan produktivitas, 3) laju perubahan struktural yang tinggi, 4)
urbanisasi, 5) ekspansi negara maju, dan 6) arus barang modal dan orang antarbangsa.
5. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses dimana meningkatnya pendapatan tanpa
mengaitkannya dengan tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat pertumbuhan penduduk
umumnya sering dikaitkan dengan pembangunan ekonomi, berbeda dengan pembangunan
ekonomi yang merupakan memperhitungkan adanya pertambahan sebuah penduduk serta
dengan adanya perubahan fundamental dalam struktur ekonomi dalam sebuah negara dan
naiknya pendapatan untuk masyarakat dalam sebuah negara.
DAFTAR PUSTAKA
Jejaring (Internet)
Blog Teknik Planologi. (2017). Pengertian Pertumbuhan Ekonomi secara Lengkap (artikel).
Dalam http://www.radarplanologi.com/2015/12/pengertian-pembangunan-ekonomi-secara-
lengkap.html (diunggah 12 Febuari 2017, diunduh 24 Agustus 2017).
Hawani, Siti. (2014). Pertumbuhan Ekonomi Menurut Teori Ekonomi Neo-Klasik (artikel).
Dalam http://waodesh.blogspot.co.id/2014/05/33-pertumbuhan-ekonomi-menurut-teori.html.
Dalam http://ekonomisajalah.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-dan-ciri-ciri-
pertumbuhan.html.(diunggah 28 Desember 2015, diunduh 25 Agustus 2017).
Kurnia, Jaya.(2015). Teori Ekonomi Modern Kuznets (artikel). Dalam
http://pengayaan.com/teori- pertumbuhan-ekonomi-modern-kuznets/ (diunggah 24 April
2015, diunduh 25 Agustus 2017).
Not Ordinary Blogger .(2015). Perbedaan Pertumbuhan dengan Pembangunan Ekonomi (artikel).
Dalam http://notordinaryblogger.com/perbedaan-pertumbuhan-ekonomi-dan-pembangunan-
ekonomi/ (diunggah 6 Januari 2015, diunduh 24 Agustus 2017).
Buku
Geminanstiti, Kinanti ,dan Nella Nurlita. (2013). Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI.
Yogyakarta : Yrama Widya.
Kosim, dkk. (2013). Ekonomi untuk SMU Kelas 2. Bandung : Grafindo Media Pratama.
S., Alam. (2013). Ekonomi untuk SMA dan MA. Jakarta : Erlangga.
JOB LIST
1. Daniel D. (8)
Mencari pengertian dari pertumbuhan ekonomi secara umum.
2. Jefriyanto (19)
Mencari buku-buku sebagai sumber.
Mencari pengertian, ciri, dan faktor-faktor dari Teori Pertumbuhan Ekonomi
Modern Kuznets.
Mengetik dan menyusun daftar pustaka.
Menyusun latar belakang.
3. Justin O. (22)
Mencari pengertian dan faktor secara lengkap mengenai Teori Pertumbuhan
Ekonomi Klasik.
4. Margareta A. (27)
Mencari buku-buku sebagai sumber.
Mencari pengertian dan faktor lengkap serta pendapat ahli mengenai teori
pertumbuhan ekonomi neo-klasik.
5. Mikael C. (30)
Mencari pengertian lengkap mengenai pembangunan ekonomi.
6. Rhea Elka P. (33)
Mencari buku-buku sebagai sumber.
Mencari pengertian,faktor, pendapat ahli tentang teori pertumbuhan ekonomi
historis.
Menyusun latar belakang.
Menyusun kesimpulan.
Menyusun cover dan format makalah.
Menggabungkan sumber-sumber baik dari jejaring maupun buku.
7. Theresa A. (36)
Menemukan informasi mengenai perbedaan pertumbuhan dengan
pembangunan ekonomi secara lengkap dan cepat.