Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERBEDAAN PERTUMBUHAN

EKONOMI DENGAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Disusun oleh:

Kelompok 5

1. Daniel D. (8)
2. Jefriyanto (19)
3. Justin O. (22)
4. Margareta A. (27)
5. Mikael C. (30)
6. Rhea E. (33)
7. Theresa A. (36)

XI MIPA 2

TAHUN PEMBELAJARAN 2017/2018


YAYASAN XAVERIUS PALEMBANG
SMA XAVERIUS 1 PALEMBANG, Jl. Bangau no.60/1258 Palembang
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Selama hampir setengah abad, perhatian utama masyarakat perekonomian dunia tertuju pada
cara-cara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan pendapatan nasional. Paraekonom dan politisi
dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang menganut sistem kapitalis,
sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakandan menomorsatukan pertumbuhan
ekonomi ( economic growth ).
Pada setiap akhir tahun,masing-masing negara selalu mengumpulkan data-data statistiknya
yang berkenaandengan tingkat pertumbuhan GNP relatifnya, dan dengan penuh harap
merekamenantikan munculnya angka-angka pertumbuhan yang membesarkan hati. Pengejaran
pertumbuhan merupakan tema sentral dalam kehidupan ekonomi semua negara di dunia dewasa
ini. Seperti kita telah ketahui, berhasil-tidaknya program-program pembangunan di negara-negara
dunia ketiga sering dinilai berdasarkan tinggi-rendahnya tingkat pertumbuhan output dan
pendapatan nasional. Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolok ukur penilaian
pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita
tidak boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan
sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut.
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu :
Pertumbuhan ekonomi ialah proseskenaikan output per kapita yang terus menerus dalam
jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator
keberhasilan pembangunan. Dengandemikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi
biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang
lain yaitu distribusi pendapatan.
Pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan
mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal,
penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatanketrampilan, penambahan
kemampuan berorganisasi dan manajemen.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana tahapan pertumbuhan ekonomi menurut teori pertumbuhan ekonomi
historis?
1.2.2. Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi menurut teori
pertumbuhan ekonomi klasik?
1.2.3. Bagaimana mekanisme pertumbuhan ekonomi menurut teori pertumbuhan
ekonomi neoklasik?
1.2.4. Apa saja gagasan-gagasan yang dikemukakan dalam teori pertumbuhan ekonomi
modern?
1.2.5. Apakah pengertian dari pertumbuhan ekonomi?
1.2.6. Apakah pengertian dari pembangunan ekonomi?
1.2.7. Apa sajakah perbedaan dan persamaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
ekonomi?
BAB II

ISI

2.1. Pembahasan
2.1.1. Teori pertumbuhan ekonomi historis
a) Frederich List (1789 1846)

Frederich List membagi tahap-tahap pertumbuhan ekonomi yang dialami suatu negara
berdasarkan teknik produksi dan cara-cara masyarakat dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya.

Tahap I: Masa berburu dan mengembara

Manusia pada saat itu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sangat menggantungkan
diri pada pemberian alam yang hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Jika
makanan dan binatang disekitarnya telah habis, mereka akan pindah ke tempat lain yang
baru.

Tahap II: Masa berternak dan bertani

Pada masa ini, masyarakat sudah mulai berpikir untuk menetap. Jika mereka mendapat
binatang buruan yang ditangkap hidup-hidup dan kebutuhan daging masih mencukupi,
mereka akan memeliharanya. Jika mereka mendapatkan jenis tumbuhan atau buah-
buahan yang enak rasanya di tempat lain, timbul keinginan untuk menanamnya sehingga
mulailah dikenal sistem bertani.

Tahap III: Masa bertani dan kerajinan

Pada masa ini mereka lebih senang untuk hidup menetap sambil memelihara tanaman
yang mereka tanam. Sambil bertani, mereka juga membuat kerajinan-kerajinan yang ada
hubungannya dengan pertanian, seperti pandai besi dan kerajinan tangan lainnya yang
dapat mereka kerjakan sambil memanfaatkan waktu senggang setelah bertani.
Tahap IV: Masa kerajinan, industri, dan perdagangan

Pada masa ini, masyarakat memandang bahwa kerajinan bukan lagi hanya sebagai
sampingan untuk memanfaatkan waktu senggang, melainkan merupakan kebutuhan
untuk dijual ke pasar, sehingga industri berkembang dari hanya industri kerajinan tangan
(home industry) kini ditingkatkan menjadi industri besar (pabrik-pabrik). Hasil industri
terus bertambah sehingga hasil industri tersebut bukan saja untuk dijual di dalam negeri
tapi juga keluar negeri (ekspor) sehingga muncullah perdagangan internasional.

b) Karl Bucher (1847-1930)

Karl Bucher membagi tahap-tahap pertumbuhan ekonomi masyarakat berdasarkan


hubungan antara produsen dan konsumen di dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

1) Rumah tangga tertutup

Mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dari hasil buatan kelompoknya sendiri,


pertukaran antar-kelompok belum terjadi. Mereka memproduksi hanya untuk
kebutuhannya sendiri, tidak untuk dijual.

2) Rumah tangga kota

Penduduk berhubungan dengan masyarakat lainnya dalam satu kota dan melakukan
pertukaran. Kegiatan sehari-hari mereka tidak hanya bertani tapi juga sudah berdagang.
Mereka menyepakati suatu tempat pertemuan untuk pertukaran kebutuhan yang tidak
dapat mereka penuhi sendiri yang disebut dengan pasar.

3) Rumah tangga bangsa

Penduduk melakukan pertukaran antarkota dalam satu negara. Dengan demikian, akan
terbentuk satu kesatuan masyarakat yang melakukan pertukaran antarkota dalam satu
negara sehingga ruang lingkup pertukarang sekarang sudah mencakup pasar nasional.

4) Rumah tangga dunia

Jika kegiatan ekonomi terus berkembang dan sudah melewati batas negara,
perekonomian ini sudah masuk ke dalam tahap ekonomi rumah tangga dunia. Sistem
pertukaran tidak terbatas hanya di dalam negeri tapi juga untuk diekspor ke luar negeri.

c) Werner Sombart (1863-1947)

Werner Sombart membagi tahap pertumbuhan ekonomi menjadi 4 tahapan, yaitu:


1) Prakapitalisme (Vorkapitalismus)

Pada zaman ini belum dikenal adanya kaum kapitalis. Kehidupan masyarakatnya
masih statis. Mereka berusaha hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan hidup
dengan penuh kekeluargaan serta mengandalkan sektor pertanian.

2) Zaman Kapitalis Madya (Fruhkapitalismus)

Pada zaman ini, kehidupan masyarakat sudah mulai memikirkan tentang keuntungan
dan keinginan untuk memupuk kekayaan. Ciri-ciri masyarakat pada zaman ini
kehidupannya sudah mulai dinamis, individualis, dan sudah mengenal adanya alat tukar
yang disebut dengan uang.

3) Zaman Kapitalis Raya (Hochkapitalismus)

Pada zaman ini, kehidupan masyarakat sudah mengarah pada mencari keuntungan
setinggi-tingginya (pure profit motive). Setiap usaha yang dilakukan ditujukan untuk
mencari keuntungan..

4) Zaman Kapitalis Akhir (Spatkapitalismus)

Pada zaman ini mulai muncul kaum sosialis yang menginginkan kesejahteraan
bersama. Ciri-ciri perekonomian pada zaman ini adalah adanya turut campur tangan
pemerintah dalam perekonomian, usaha ditujukan untuk kepentingan bersama sehingga
hilang peran majikan besar. Dengan demikian, kaum kapitalis mulai terdesak dan terkikis
oleh kaum sosialis.

d) Walt Whiteman Rostow (1916-1979)

Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Rotow dibagi menjadi lima tahapan, yang
meliputi:

I. Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)

Pada tahap ini, kehidupan masyarakat masih sangat sederhana, cara-cara produksi
menggunakan peralatan yang tradisional secara turun menurun. Mereka sama sekali
belum mengenal teknologi, dan masih sangat terikat dengan adat istiadat serta tingkat
kemampuan menghasilkan (produktifitas) masih sangat rendah.

II. Persyaratan untuk Lepas Landas (Precondition for Take Off)


Pada masa ini, masyarakat mulai sadar terhadap pentingnya pembaharuan, mereka
mulai mengenal teknologi, menerima inovasi-inovasi baru, melakukan perubahan-
perubahan di dalam cara berproduksi, dan mulai melepaskan adat kebiasaan yang turun
temurun. Akibatnya, perekonomian mulai bergeser dan sektor agraris menjadi sektor
industri dan perdagangan.

III. Lepas Landas (Take Off)

Pada tahap ini, perekonomian menunjukkan pertumbuhan yang cepat, ditandai dengan
penemuan-penemuan cara baru di dalam berproduksi, munculnya investasi-investasi baru
yang ditandai peningkatan penanam modal di sektor industri yang berkisar antara 5%
sampai 10% dari pendapatan nasional neto. Kegiatan ekonomi berlangsung secara terus-
menerus dengan hasil yang memuaskan.

IV. Perekonomian yang Matang/Dewasa (Maturity of Economic)

Pada masa ini masyarakat sudah selektif di dalam menggunakan teknologi modern,
sehingga penggunaannya berjalan secara efektif dan efisien. Suatu perekonomian yang
mengarah kepada kedewasaan adalah suatu perekonomian yang sudah tidak terpengaruh
lagi oleh keadaan/peristiwa perekonomian yang terjadi di negara lain. Ciri-ciri lain
perekonomian maturity struktur dan keahlian tenaga kerja bergeser menjadi tenaga-
tenaga yang profesional di bidang industri. Pertumbuhan ekonomi berjalan secara
otomatis (self propelling growth). Jika negara menghadapi kesulitan ekonomi maka dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa ikut campur negara lain.

V. Masa Ekonomi Konsentrasi Tinggi (High Mass Consumption)

Pada masa ini, pola pikir masyarakat sudah cenderung memikirkan konsumsi. Mereka
akan lebih memikirkan bagaimana mengalokasikan uang yang melimpah daripada
memikirkan sumber penghasilan. Ciri-ciri perekonomian yang sudah mencapai masa
ekonomi tinggi antara lain adalah produksi barang-barang konsumsi dilakukan secara
besar-besaran sehingga melimpah ruah, pendapatan per kapita riil masyarakat sangat
tinggi sehingga masyarakat dapat menikmati kemakmuran yang mereka capai.

2.1.2. Teori pertumbuhan ekonomi klasik


Menurut para ahli ekonomi klasik seperti Adam Smith dan David Ricardo, ada empat
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut.

(1) Jumlah penduduk.


(2) Persediaan barang-barang modal.
(3) Luas tanah dan kekayaan alam.
(4) Penerapan teknologi

Gambaran teori ekonomi klasik.

(1) Pertumbuhan ekonomi tinggi saat jumlah penduduk masih sedikit, persediaan
barang modal cukup banyak, dan tersedianya lahan tanah yang masih luas.
(2) Pertumbuhan ekonomi tidak berkembang (stationary state) saat produktivitas
penduduk menurun karena berkurangnya kapasitas produksi sehingga kemakmuran
masyarakat dan frekuensi kegiatan ekonomi pun ikut menurun.

Berikut akan diuraikan satu per satu teori pertumbuhan ekonomi menurut para ahli.

a) Teori pertumbuhan menurut Adam Smith

Kekuatan yang akan mengatur perekonomian adalah mekanisme harga. Menurut


Adam Smith, suatu negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi tercermin pada
pertumbuhan output yang dihasilkan. Pertumbuhan output yang dihasilkan bergantung
pada pertumbuhan penduduk. Dengan demikian, suatu negara yang mengalami
pertumbuhan ekonomi akan ditandai oleh dua faktor yang saling berkaitan, yaitu:

1. Pertumbuhan penduduk

Jumlah penduduk akan meningkat jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari
tingkat upah subsisten (tingkat upah yang pas-pasanuntuk hidup). Jika tingkat upah di
atas tingkat subsisten jumlah kelahiran akan meningkat karena orang-orang akan kawin
muda. Sebaliknya jika tingkat upah lebih rendah dari tingkat upah subsisten, maka jumlah
penduduk akan menurun.
Permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh persediaan barang modal dan tingkat
output masyarakat. Sedangkan permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh persediaan
barang modal dan tingkat output masyarakat.

2. Pertumbuhan output total


Ada tiga unsur pokok sistem produksi yaitu sumber daya alam yang tersedia (faktor
produksi tanah); sumber daya manusia (jumlah penduduk); dan stok barang modal.
Jika sumber daya alam ini belum digunakan sepenuhnya, maka jumlah penduduk dan
persediaan barang modal yang ada memegang peranan dalam pertumbuhan output. Akan
tetapi jika semua sumber daya alam tersebut telah digunakan secara penuh, maka
pertumbuhan output tersebut akan berhenti.
Sumber daya manusia (jumlah penduduk) akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan
akan tenaga kerja dari suatu masyarakat, dalam proses pertumbuhan output.
Persediaan barang modal menurut Smith, mempunyai peranan yang sangat penting
dalam proses pertumbuhan output, dan merupakan unsur produksi yang sangat
menentukan tingkat output.
Menurut Smith, potensi pasar akan dapat dicapai secara maksimum, jika setiap warga
masyarakat diberi kebebasan seluas-luasnya untuk melakukan kegiatan ekonominya.
Namun demikian, jika pasar tidak tumbuh secepat pertumbuhan modal, maka tingkat
keuntungan akan segera merosot dan akhirnya akan mengurangi gairah para pemilik
modal untuk melakukan akumulasi modal, dan dalam jangka panjang tingkat keuntungan
akan menurun yang akhirnya akan mencapai tingkat keuntungan minimal. Pertumbuhan
penduduk dianggap sebagai faktor pasif, maka sebagai penentu pertumbuhan ekonomi
yang aktif adalah pertumbuhan output. Tinggi rendahnya pertumbuhan output yang akan
dicapai akan dipengaruhi oleh 3 komponen, yaitu:

1. Sumber-sumber alam
2. Tenaga kerja (pertumbuhan penduduk)
3. Jumlah persediaan barang modal

Sumber-sumber alam yang dimiliki suatu negara akan menentukan tingkat


pertumbuhan output karena sumber daya alam akan menentukan batas maksimum output
(apabila sudah mencapai tingkat penggunaan penuh full employment). Penggunaan
sumber daya alam akan mencapai maksimum dalam pencapaian peningkatan output
apabila dikerjakan oleh tenaga kerja yang memiliki tingkat spesialisasi kerja yang baik
dan didukung oleh tersedianya faktor barang modal yang memadai.

b) David Ricardo dan T.R. Malthus

Menurut David Ricardo, faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar hingga
mnejadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah
sehingga upah menjadi turun dan hanya akan dapat untuk membiayai tingkat hidup
minimum sehingga perekonomian akan berada pada taraf subsisten (Subsistence level)
sehingga perekonomian apabila sudah mencapai taraf ini akan mengalami kemandegan
yang dikenal dengan Stationary State.

Ciri-ciri perekonomian menurut Ricardo adalah:


(1) jumlah tanah terbatas;
(2) tenaga kerja meningkat atau menurun tergantung pada tingkat upah;
(3) akumulasi modal terjadi jika tingkat keuntungan yang diperoleh pemilik
modalberada di atas tingkat keuntungan minimal;
(4) sepanjang waktu terjadi kemajuan teknologi; dan
(5) dominannya sektor pertanian.

Teori yang dikemukakan Thomas Robert Malthus menyatakan bahwa: Bahan


makanan (hasil produksi) akan bertambah menurut deret hitung (satu, dua, tiga, dan
seterusnya), sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur (satu, dua, empat,
delapan, enam belas, dan seterusnya), sehingga pada suatu saat perekonomian juga akan
berada pada taraf subsisten atau kemandegan.

Menurut ajaran klasik disimpulkan bahwa:


(1) Perkembangan perekonomian ditentukan oleh empat faktor: yaitu luas tanah,
jumlah penduduk, persediaan barang modal ,dan teknologi;
(2) Besarnya pendapatan nasional ditentukan oleh: upah, sewa dan keuntungan
pengusaha;
(3) Seluruh kegiatan ekonomi berlaku Law of Diminishing Return;
(4) Tanah pertanian dalam kondisi tetap; dan
(5) Keuntungan pengusaha merupakan faktor pembentukan modal.

2.1.3. Teori pertumbuhan ekonomi neoklasik

Neo-Klasik adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan beberapa aliran


pemikiran ilmu ekonomi yang menjabarkan tentang pembentukan harga, produksi dan
distribusi pendapatan melalui mekanisme permintaan dan penawaran pada suatu pasar.

Pendapat neo-klasik mengenai perkembangan ekonomi dapat disimpulkan seperti


berikut ini:
a. Adanya akumulasi kapital merupakan faktor penting dalam perkembangan
ekonomi. Menurut neo-klasik, tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan
tingginya tingkat tabungan. Pada suatu tingkat tertentu, tingkat bunga menentukan
tingginya tingkat investasi.
b. Perkembangan merupakan proses yang harmonis dan kumulatif. Proses
perkembangan meliputi semua faktor yang terlibat tumbuh bersama.
c. Adanya aspek internasional dalam setiap perkembangan. Dengan adanya pasar
yang luas akan memungkinkan produksi sebesar-besarnya sehingga produktivitas
semakin meningkat.
d. Perkembangan merupakan proses yang gradual. Perkembangan merupakan
proses yang bertahap dan berlangsung terus menerus.
e. Aliran neo-klasik merasa optimis terhadap perkembangan ekonomi. Aliran
sebelumnya (aliran klasik) mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi terhambat karena
terbatasnya SDA, sedangkan aliran neo-klasik yakin bahwa manusia mampu mengatasi
keterbatasan tersebut.

Beberapa ciri-ciri teori ekonomi neo-klasik adalah :


a. Perkembangan faktor-faktor produksi dan kemajuan teknologi merupakan
faktor utama yang akan menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi pada suatu masa
tertentu dan perkembangannya dari waktu ke waktu lainnya
b. Pemerintah sudah ikut campur tangan dalam perekonomian negara
c. Sudah diterapkannya sistem pajak dan kemungkinan akan terjadi inflasi
d. Melihat bagaimana setiap faktor produksi dan perkembangan teknologi
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
e. Menganalisis sumbangan dari perkembangan stok modal dan perkembangan
teknologi dalam pembangunan ekonomi

Adapun pendapat para ahli mengenai aliran neo-klasik yaitu sebagai berikut:

(1) Teori pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar

Harrord Domar beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif karena
pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal terebut.
Teori yang dikemukakan beliau juga membahas tentang pendapatan nasional dan
kesempatan kerja.

Teori ini pada hakikatnya adalah untuk menunjukkan bahwa agar suatu negara
senantiasa mampu berada pada pertumbuhan ekonomi yang mantap (Steady growth)
diperlukan adanya kesanggupan berproduksi yang selalu bertambah. Untuk mencapai
tujuan ini diperlukan penanaman modal (investasi). Kemampuan masyarakat untuk
berinvestasi akan ditentukan oleh permintaan agregat yang berdaya beli dari masyarakat.
Keinginan berinvestasi dari masyarakat, juga akan ditentukan oleh Marginal Efficiency
of Capital (MEC) atau lebih dikenal dengan Incremental Capital Output Ratio (ICOR),
yaitu perbandingan antara pertambahan satu unit input modal yang dapat menyebabkan
pertambahan output.

Ada empat asumsi yang digunakan oleh teori ini dalam menganalisis faktor-faktor
pendukung pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut.

(a) Barang modal telah digunakan secara penuh.


(b) Besarnya tabungan proporsional dengan fluktuasi pendapatan nasional.
(c) Perbandingan antara modal dan hasil produksi (capital output ratio) adalah
tetap.
(d) Perekonomian hanya terdiri dari dua sektor (perekonomian tertutup).

Investasi yang terjadi pada tahun tertentu akan menyebabkan peningkatan barang
modal pada tahun berikutnya. Agar seluruh penambahan barang modal tersebut
digunakan seluruhnya maka total pengeluaran harus meningkat sebesar penambahan
barang modal tersebut. Kenaikan total pengeluaran menyebabkan kenaikan pendapatan
nasional (PDB). Seperti yang kita ketahui, pertumbuhan ekonomi terjadi karena adanya
peningkatan PDB dari suatu negara atau masyarakat. Oleh karena itu, investasi harus terus
mengalami kenaikan agar tingkat pertumbuhan ekonomi juga ikut mengalami kenaikan.

Secara singkat dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi menurut Harrod dan
Domar akan terjadi apabila terjadi peningkatan produksi modal (MEC) dan produktivitas
tenaga kerja.

Ini adalah rumus pertumbuhan ekonomi:

S
Growth =
COR

Keterangan :

Growth = Pertumbuhan ekonomi


S = Saving
COR = Capital Output Ratio

(2) Teori pertumbuhan ekonomi Solow

Robert Solow menekankan perhatiannya pada pertumbuhan output yang akan terjadi
atas hasil kerja dua faktor input utama, yaitu modal dan tenaga kerja. Beliau berpendapat
bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada
manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil input maupun output.
Pertumbuhan penduduk yang terjadi dapat berdampak positif dan negatif. Pertambahan
penduduk haruk dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif. Sementara itu faktor
teknologi diasumsikan sebagai faktor yang konstan. Yang termasuk faktor modal adalah
barang-barang modal seperti peralatan, bangunan, mesin, komputer bahan baku, dan
termasuk uang. Untuk menghasilkan sejumlah output diperlukan faktor modal dan tenaga
kerja sehingga bisa dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.

Q = f (C.L)

Q = jumlah output yang dihasilkan

f = fungsi

C = capital (sejumlah input modal)

L = labour (tenaga kerja)

Dari persamaan, dapat dibaca bahwa tinggi rendahnya output (Q) merupakan fungsi
dari modal (C) dan tenaga kerja (L).

Dari pernyataan di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa suatu negara disebut
mengalami pertumbuhan apabila ada pertumbuhan output. Pertumbuhan output akan
dihasilkan dengan mengkombinasikan faktor modal (C) dan faktor tenaga kerja (L) serta
teknologi modern. Namun, untuk sementara, faktor teknologi diasumsikan tetap/konstan.

Berdasarkan teori pertumbuhan neoklasik yang dikembangkan oleh Abramovitz dan


Solow, pertumbuhan ekonomi tergantung pada perkembangan faktor-faktor produksi.
Bisa juga dikatakan bahwa teori ini lebih melihat dari sisi penawaran atau sisi produksi.
Berdasarkan teori ini, ada tiga faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu:
(a) Pertumbuhan modal,
(b) Pertumbuhan penduduk, dan
(c) Pertumbuhan teknologi.

(3) Teori pertumbuhan ekonomi Schumpeter

Peranan pengusaha atau wirausahawan sangat penting dalam memengaruhi


pertumbuhan ekonomi. Pengusaha akan terus-menerus melakukan inovasi untuk
mendapatkan hal-hal baru yang berguna bagi usahanya dan dapat meningkatkan
keuntungan yang diperoleh. Pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh adanya
proses inovasi-inovasi (penemuan-penemuan baru di bidang teknologi produksi) yang
dilakukan oleh para pengusaha. Adapun bentuk inovasi-inovasi yang dilakukan oleh
pengusaha antara lain mencari lokasi pasar yang baru, meningkatkan efektivitas dan
efisiensi proses produksi, dan mencari sumber bahan mentah.

Proses inovasi terdiri dari 3 tahap:

1. Teknologi baru diperkenalkan


2. Inovasi menimbulkan keuntungan yang lebih, dan
3. Proses imitasi inovasi, artinya penemuan baru tersebut akan ditiru oleh
pengusaha-pengusaha lain sehingga seluruh pengusaha akan dapat meningkatkan hasil
produksi baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif

Untuk menjalankan inovasi yang telah ditemukan tentu membutuhkan modal.


Pengusaha akan meminjam modal tersebut untuk keperluan investasi usahanya. Akibat
dari investasi tersebut adalah kenaikan pendapatan nasional yang mendorong peningkatan
konsumsi masyarakat. Karena konsumsi meningkat berarti kapasitas produksi pengusaha
pun ikut meningkat dan menimbulkan investasi baru oleh pengusaha. Ada dua jenis
investasi yang timbul, yaitu sebagai berikut.

(1) Investasi otonom adalah investasi yang timbul akibat adanya kebutuhan modal
untuk keperluan inovasi.
(2) Investasi terpengaruh adalah investasi yang timbul akibat kenaikan
pendapatan nasional yang mendorong terciptanya investasi baru.
Menurut Schumpeter, ketika tingkat kemajuan ekonomi semakin tinggi maka
kemungkinan untuk melakukan inovasi semakin terbatas. Sulitnya melakukan inovasi
membuat pertumbuhan ekonomi berjalan lambat hingga akhirnya berhenti pada titik
tertentu. Keadaan ini disebut dengan stationary state. Berbeda dengan aliran klasik yang
berpendapat bahwa keadaan stationary state terjadi pada saat tingkat pertumbuhan
ekonomi rendah, Schumpeter berpendapat bahwa keadaan stationary state terjadi pada
saat tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi.

2.1.4. Teori pertumbuhan ekonomi modern

a. Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern Kuznets

Menurut Kuznets, pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan kemampuan


jangka panjang suatu negara dalam menyediakan berbagai macam barang-barang
ekonomi dengan jumlah yang banyak kepada penduduknya. Kemampuan ini tumbuh
seiring dengan adanya perkembangan teknologi ,dan penyesuaian kelembagaan dan
ideologi. Simon Kuznets mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi itu dicapai oleh
3 faktor, dan ketiga faktor itu adalah:

1. Peningkatan persedian barang yang stabil (terus menerus)


2. Perkembangan/kemajuan teknologi
3. Penggunaan teknologi secara efisien dan efektif.

Pertumbuhan ekonomi modern merupakan pertanda penting di dalam kehidupan


perekonomian. Prof. Simon Kuznets menunjukkan enam ciri pertumbuhan ekonomi
modern yang muncul dalam analisa yang didasarkan pada produk nasional dan
komponennya, penduduk, tenaga kerja, dan sebangsanya. Dari keenam ciri itu, dua
diantaranya adalah kuantitatif yang berhubungan dengan pertumbuhan produk
nasional dan pertumbuhan penduduk, yang dua berhubungan denga peralihan
struktural dan dua lagi dengan penyebaran internasional. Kita akan membahasnya satu
persatu.

1. Laju Pertumbuhan Penduduk dan Produk Per Kapita


Pertumbuhan ekonomi modern, sebagaimana terungkap dari pengalaman negara
maju sejak akhir tahun ke-18 atau awal abad ke-19, ditandai dengan laju kenaikan
produk per kapita yang tinggi dibarengi dengan laju pertumbuhan penduduk yang
cepat. Laju kenaikan yang luar biasa itu paling sedikit sebesar lima kali untuk
penduduk dan paling sedikit sepuluh kali untuk produksi.
2. Peningkatan Produktivitas
Pertumbuhan ekonomi modern terlihat dari semakin meningkatnya laju produk
per kapita terutama sebagai adanya perbaikan kualitas input yang meningkatkan
efisiensi atau prduktivitas per unit input. Hal ini dapat dilihat dari semakin besarnya
masukan sumber tenaga kerja dan modal atau semakin meningkatkannya efisiensi,
atau kedua-duanya. Kenaikan efisiensi berarti penggunaan output yang lebih besar
untuk setiap unit input. Menurut Kuznets, laju kenaikan produktivitas ternyata dapat
menjelaskan hampir keseluruhan pertumbuhan produk per kapita di negara maju.
Bahkan kendati dengan beberapa penyesuaian untuk menampung biaya dan
input yang tersembunyi, pertumbuhan produktivitas tetap dapat menjelaskan lebih
dari separuh pertumbuhan dalam produk per kapita. Pertumbuhan produk nasional
merupakan akibat dari pertumbuhan penduduk yang luar biasa sehingga memperbesar
pula jumlah tenaga kerja. Pertumbuhan produk nasional itu sebaliknya mempercepat
laju pertumbuhan akumulasi modal dan modal yang dapat diproduksi kembali.
3. Laju Perubahan Struktural yang Tinggi
Perubahan struktural dalam pertumbuhan ekonomi modern mencakup peralihan
dari kegiatan pertanian ke nonpertanian, dari industri ke jasa, perubahan dalam skala
unit-unit produktif, dan peralihan dari perusahaan perseorangan menjadi perusahaan
berbadan hukum serta perubahan status kerja buruh.
4. Urbanisasi
Pertumbuhan ekonomi modern ditandai dengan semakin banyaknya penduduk di
negara maju yang berpindah dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan. Inilah yang
disebut Urbanisasi.
Menurut Professor Kuznets, urbanisasi juga mempengaruhi tingkat dan struktur
pengeluaran konsumen negara melalui tiga cara. Pertama, urbanisasi menghasilkan
pembagian kerja dan spesialisasi yang makin meningkat dan perubahan berbagai
aktivitas dan usaha keluarga atau desa yang tidak berorientasi pasar menjadi usaha
yang berorientasikan pasar. "Banyak pengolahan makanan, penjahitan, pembuatan
pakaian dan bahkan pembuatan atau perbaikan rumah yang suatu saat dikerjakan di
dalam rumah atau atas usaha bersama, kini sebagian besar dikerjakan oleh perusahaan
bisnis di dalam rumah atau atas usaha bersama, kini sebagian besar dikerjakan oleh
perusahaan bisnis di dalam masyarakat modern perkotaan. Kedua, urbanisasi membuat
biaya pemenuhan sejumlah kebutuhan menjadi semakin mahal. Kehidupan kota
menjadi lebih mahal karena faktor kemacetan dan kepadatan. Ini menyebabkan
kesulitan di bidang perumahan, kebersihan, air, angkutan dalam dan antarkota, dan
fasilitas dasar lainnya. Kesemua ini merupakan biaya ekstra bagi kehidupan kota yang
menambah pengeluaran konsumen pada berbagai jenis barang konsumsi. Ketiga,
demonstration-effect kehidupan kota mendorong kelompok urbanis meniru pola
konsumsi orang kota sehingga menyebabkan meningkatnya pengeluaran konsumen.

5. Ekspansi Negara Maju


Ekspansi negara-negara maju yang bermula dari bangsa-bangsa Eropa tidak
lain adalah akibat revolusi teknologi di bidang transportasi dan komunikasi. Hal ini
kemudian melahirkan dominasi politik langsung atas negara-negara jajahan,
pembukaan daerah yang semula tertutup seperti Jepang dan pemecahan daerah seperti
Afrika sub-sahara. Jadi unsur politik atau kekuatan dalam hubungan internasional
merupakan faktor penting dalam penyebaran pertumbuhan ekonomi modern. Ini
berarti "saling ketergantungan semakin meningkat antara bangsa, baik karena semakin
kuatnya potensi untuk saling berhubungan satu sama lain ataupun karena mereka
secara bersama-sama mempergunakan ilmu pengetahuan dan bersifat internasional.
Ketergantungan seperti itu mengakibatkan pendidikan modern di negara maju
menjadi merata sehingga memperbesar kemampuan mereka untuk memanfaatkan dan
menyumbang pada ilmu pengetahuan yang ada. Salah satu unsur penting di sini ialah
penggunaan bahasa yang sama oleh semakin banyak orang sehingga memungkinkan
penggunaan ilmu pengetahuan dan teknik secara bersama-sama
6. Arus Barang Modal dan Orang Antarbangsa
Arus barang, modal, dan orng antarbangsa kian meningkat sejak kuartal kedua abda
ke-19 sampai PD 1 tetapi mulai mundur pada PD I dan berlanjut sampai akhir PD II.
Namun demikian, sejak awal tahun lima puluhan terjadilah peningkatan dalam arus
ini.
Faktor yang menyebabkan migrasi internasional ini dalam hal ini migrasi
antarbenua, adalah mudahnya angkutan antarbenua melalu kapal laut atau melalui
kereta api. Sedang migrasi yang mengalir ke Amerika Serikat tertarik oleh kondisi
ekonomi yang lebih lumayan. Akan tetapi, dalam jangka panjang, dorongan migrasi
tersebut yang penting ialah dampak progresif dislokasi yang dihasilkan oleh
modernisasi pertanian dan industri di Eropa. "Faktor pendorong" ini merupakan sebab
utama migrasi antarbenua dari Eropa ke Amerika Utara dan Selatan, ke koloni-koloni
Eropa di Afrika dan bagian-bagiannya di Osenia.
2.1.5. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses dimana meningkatnya pendapatan tanpa


mengaitkannya dengan tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat pertumbuhan penduduk
umumnya sering dikaitkan dengan pembangunan ekonomi. Atau definisi pertumbuhan
ekonomi yang lainnya adalah bertambahnya pendapatan nasional dalam periode tertentu
misalnya dalam satu tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi menunjukan peningkatan dari
kapasitas produksi maupun jasa dalam kurun waktu tertentu.

Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam definisi tersebut, yaitu : (1) proses, (2)
output per kapita, dan (3) jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses, bukan
suatu gambaran ekonomi pada suatu saat.

Enam karakteristik yang terjadi dalam proses pertumbuhan pada hampir semua negara
dan dari pendapatnya tersebut di bawah ini terlihat bahwa salah satu faktor yang sangat
penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu perdagangan (ekspor):

Dua variabel ekonomi agregatif : tingginya tingkat pertumbuhan output per kapita dan
populasi dan tingginya tingkat kenaikan produktivitas faktor produksi secara keseluruhan
atau terutama produktivitas tenaga kerja.

Dua transformasi struktural : tingginya tingkat transformasi struktur ekonomi dan


tingginya tingkat transformasi sosial dan ideologi.

Dua faktor yang mempengaruhi meluasnya pertumbuhan ekonomi internasional :


kecenderungan negara-negara maju secara ekonomi untuk menjangkau seluruh dunia untuk
mendapatkan pasar (ekspor) dan bahan baku dan pertumbuhan ekonomi ini hanya dinikmati
oleh sepertiga populasi dunia.

Terdapat tiga komponen pokok dalam pertumbuhan ekonomi sebagai berikut.

1. Kenaikan output secara berkesinambungan merupakan perwujudan dari pertumbuhan


ekonomi, sedangkan kemampuan menyediakan berbagai jenis barang itu sendiri
merupakan tanda kematangan ekonomi di suatu negara.
2. Perkembangan teknologi merupakan dasar atau prakondisi bagi berlangsungnya
pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan.
3. Untuk mewujudkan potensi pertumbuhan yang terkandung di dalam teknologi baru,
perlu diadakan serangkaian penyesuaian kelembagaan, sikap, dan ideologi. Inovasi
dalam bidang teknologi harus dibarengi dengan inovasi dalam bidang sosial.

Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian jangka panjang dan


menjadi kenyataan yang selalu dialami oleh suatu bangsa. Ditinjau dari sudut ekonomi,
perkembangan ekonomi menimbukan dua efek penting, yaitu kemakmuran atau taraf
hidup masyarakat meningkat dan penciptaan kesempatan kerja baru karena semakin
bertambahnya jumlah penduduk.

2.1.6. Pengertian Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi merupakan proses sebuah kenaikan pendapatan total serta


pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan sebuah
penduduk serta dengan adanya perubahan fundamental dalam struktur ekonomi dalam
sebuah negara dan naiknya pendapatan untuk masyarakat dalam sebuah negara.

Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, tidak hanya pertambahan suatu


produksi, namun adanya perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada
bermacam sektor ekonomi, sebagai contoh pengetahuan, lembaga, teknik, serta sosial.

Pembangunan ekonomi memiliki 4 sifat penting, yaitu:

1. Pembangunan sebagai suatu proses

Pembangunan adalah tahap yang harus dijalani terhadap semua masyarakat atau
bangsa, jika suatu pembangunan diartikan sebagai proses Pembangunan ekonomi
merupakan suatu proses, artinya pembangunan ekonomi itu berlangsung berlangsung
secara terus-menerus bukan merupakan kegiatan yang sifatnya insidental ( tidak
sengaja)..Contoh kita dari lahir tidak langsung dewasa ,namun untuk menjadi dewasa
harus melalui proses/tahap, begitu juga dengan setiap bangsa harus menjalani
tahapan/proses perkembangan untuk menjadi suatu keadaan yang sejahtera, adil, serta
makmur.

2. Pembangunan sebagai usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita

Pembangunan adalah sebuah tindakan aktif yang harus dilaksanakan atau dilakukan
oleh sebuah bangsa atau negara dalam meningkatkan pendapatan perkapita, sebab itu
dibutuhkannya peran dari masyarakat, pemerintah serta semua elemen dalam suatu
negara untuk selalu berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Hal tersebut dilakukan
karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam sebuah
kesejahteraan masyarakat. Dikatakan terjadi pembangunan ekonomi jika terjadi
kenaikan dalam hal pendapatan per kapita, karena kenaikan pendapatan kenaikan per
kapita itu merupakan cerminan terjadinya kesejahteraan ekonomi masyarakat.

3. Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka


panjang

Perekonomian dapat dikatakan berkembang jika pendapatan perkapita dalam


jangka panjang lebih cenderung meningkat. Pendapatan per kapita secara rata-rata
meningkat dari tahun ke tahun. Namun, hal tersebut bukan berarti bahwa pendaptan
per kapita harus mengalami kenaikan secara terus-menerus, tetapi pada suatu waktu
tertentu dapat turun, namun turunnya tidak terlalu besar.

Contoh: dalam sebuah negara terjadi musibah bencana alam, maka mengakibatkan
perekonomian negara mengalami kemunduran. Tetapi, keadaan itu hanyalah bersifat
sementara yang paling penting untuk negara itu kegiatan perekonomian mengalami
rata rata peningkatan dari tahun ke tahun.

4. Kenaikan pendapatan per kapita diikuti dengan terjadinya perubahan


teknologi atau kelembagaan.

Maksudnya, dikatakan terjadi pembangunan ekonomi bukan saja berarti


peningkatan pendapatan per kapita, namun kenaikan pendapatan per kapita juga harus
diikuti dengan terjadinya perubahan teknologi. Misalnya di sektor pertanian, yang
dulunya pengolahan lahan dengan menggunakan tenaga hewan, sekarang berganti
menggunakan traktor.

Pembangunan Ekonomi merupakan Proses Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pertumbuhan ekonomi atau proses


peningkatan pendapatan per kapita yang disertai dengan proses transformasi dari
suatu perekonomian yang dominan sektor industri, terutama industri manufaktur
dan sektor jasa. Berdasarkan pengertian pembangunan ekonomi tersebut maka
pembangunan ekonomi menjadi proses yang multi dimensional dengan tujuan
peningkatan pendapatan per kapita dalam jangka panjang, pengelolaan sumber
sumber yang ada seperti sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dapat
mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

Banyak orang yang masih belum dapat membedakan pengertian pertumbuhan


ekonomi dan pengertian pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi memiliki pengertian yang berbeda dimana pertumbuhan
ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita yang terus menerus dalam jangka
panjang, dimana pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator
keberhasilan pembangunan.

Pembangunan ekonomi yang baik tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia


(IPM)

Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi adalah dimana


pendapatan per kapita penduduk suatu negara secara riil cenderung naik secara terus
menerus dalam jangka panjang, dengan syarat utama jumlah penduduk yang berada
dalam garis kemiskinan absolut tidak bertambah dan distribusi pendapatan tidak
menjadi timpang. Namun pengertian pembangunan ekonomi tidak boleh hanya
dilihat dari peningkatan pendapatan per kapita melainkan kualitas pembangunan
ekonomi yang baik seyogyanya tercermin melalui Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) yang tinggi.

Pembangunan Ekonomi adalah Perpaduan Antara Pertumbuhan dan Teknologi

Pembangunan ekonomi juga merupakan suatu proses perpaduan antara


pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi. Pembangunan ekonomi daerah
adalah suatu proses yang mencakup pembentukan institusi institusi baru,
pembangunan industri industri alternatif, perbaikan kapasitas kerja yang ada
untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar pasar
baru, alih ilmu pengetahuan dan pengembangan perusahaan perusahaan baru,
dimana kesemuanya ini merupakan tujuan utama yaitu untuk meningkatkan jumlah
dan jenis peluang kerja untuk masyarakat di daerah.
Pembangunan Ekonomi adalah Strategi Pembangunan

Pembangunan ekonomi dapat juga disebut sebagai pembangunan negara ditinjau


dari sudut ruang atau wilayahnya dan dalam konteks ini istilah yang paling tepat
digunakan adalah pembangunan wilayah. Oleh karena itu pembangunan ekonomi
berisi strategi pembangunan daerah yang dimaksudkan sebagai suatu langkah untuk
melengkapi strategi makro dan sektoral dari pembangunan nasional. Pengertian
pembangunan dalam hal ini banyak digunakan para pembuat kebijakan sebagai
usahanya membangun stabilitas perekonomian negara.

2.1.7. Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dengan Pembangunan Ekonomi

Apabila diperhatikan, perbedaan pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi


adalah sebagai berikut.

a. Keduanya menekankan pada kenaikan PDB. Namun, pertumbuhan ekonomi hanya


menekankan kenaikan PDB tanpa membandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk.
Sedangkan dalam pembangunan ekonomi, disebut ada kenaikan jika laju kenaikan PDB
melebihi kenaikan pertumbuhan penduduk.

b. Pertumbuhan ekonomi hanya melihat kenaikan tanpa melihat akibat atau perbaikan
kondisi yang ada. Jadi, penekanannya hanya pada pertambahan sarana seperti jembatan,
mesin-mesin, dan sarana listrik. Sedangkan, pembangunan ekonomi tidak hanya
menekankan pada pertumbuhan secara fisik, melainkan juga perbaikan kelembagaan,
kondisi ekonomi, sikap, dan struktur yang ada supaya lebih berhasil guna dan berdaya guna.
c. Pertumbuhan ekonomi merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka
panjang, pembangunan ekonomi mrupakan proses perubahan yang terus menerus menuju
perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk per kapita
d. Pertumbuhan ekonomi tidak memperhatikan pertambahan penduduk, pembangunan
ekonomi memperhatikan pembangunan penduduk
e. Pertumbuhan ekonomi belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat,
pembangunan ekonomi dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat
f. Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi,
pembangunan ekonomi pasti disertai pertumbuhan ekonomi
g. Pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi, pembangunan
ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi
h. Pada pertumbuhan ekonomi, setiap input dapat menghasilkan output yang lebih
banyak, pada pembangunan ekonomi, input selain menghasilkan output yang lebih banyak,
juga terjadi perubahan-perubahan, kelembagaan dan pengetahuan teknik

Untuk lebih memahami perbedaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan


ekonomi dapat diambil contoh manusia. Makna pertumbuhan manusia dapat diartikan
sederhana sebagai naiknya berat badan, bertambahnya tinggi badan yang nyata secara fisik.
Namun jika kamu berbicara perkembangan manusia maka akan mempertimbangkan semua
aspek mulai dari abstrak sampai fisik. Sebut saja tingkat kedewasaan, perilaku, kebiasaan,
perasaan, kecerdasan dan seterusnya.

Dalam analogi itu, pertumbuhan ekonomi dapat diukur melalui kenaikan ukurannya
dalam tahun tertentu dibandingkan tahun sebelumnya. Perkembangan ekonomi mencakup
tidak hanya aspek fisik namun juga aspek non fisik yang hanya dapat dirasakan seperti
perbaikan gaya hidup masyarakat, kenaikan pendapatan individu, pertumbuhan teknologi,
infrastruktur dan sebagainya.

Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi memiliki persamaan yaitu:

a. Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi


b. Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita
c. Kedua-duanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat
d. Kedua-duanya berdampak pada kesejahteraan rakyat
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Pertumbuhan ekonomi memiliki tahap-tahap sebagaimana dijelaskan teori pertumbuhan
ekonomi historis, dan ada tiga macam, yaitu: 1) berburu dan mengembara, masa berternak
dan bertani, masa bertani dan kerajinan dan masa kerajinan, industri, dan perdagangan. 2)
rumah tangga tertutup, rumah tangga kota, rumah tangga bangsa, dan rumah tangga dunia, 3)
prakapitalisme, zaman kapitalis madya, zaman kapitalis raya, zaman kapitalis akhir, 4)
masyarakat tradisional, persyaratan untuk lepas landas, lepas landas, perekonomian yang
matang/dewasa, masa ekonomi konsentrasi tinggi.
2. Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh faktor-faktor: 1) jumlah penduduk, 2) persediaan
barang-barang modal, 3) luas tanah dan kekayaan alam, 4) penerapan teknologi, menurut teori
pertumbuhan ekonomi klasik.
3. Pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang penting dengan penggunaan modal,
pertumbuhan output, dan inovasi, menurut teori pertumbuhan ekonomi klasik.
4. Pertumbuhan ekonomi yang mengacu pada perkembangan negara-negara maju adalah
pertumbuhan ekonomi modern, yang memiliki ciri-ciri: 1) laju pertumbuhan penduduk dan
produk per kapita, 2) peningkatan produktivitas, 3) laju perubahan struktural yang tinggi, 4)
urbanisasi, 5) ekspansi negara maju, dan 6) arus barang modal dan orang antarbangsa.
5. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses dimana meningkatnya pendapatan tanpa
mengaitkannya dengan tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat pertumbuhan penduduk
umumnya sering dikaitkan dengan pembangunan ekonomi, berbeda dengan pembangunan
ekonomi yang merupakan memperhitungkan adanya pertambahan sebuah penduduk serta
dengan adanya perubahan fundamental dalam struktur ekonomi dalam sebuah negara dan
naiknya pendapatan untuk masyarakat dalam sebuah negara.
DAFTAR PUSTAKA

Jejaring (Internet)

Batha, Liahi. (2011). Pertumbuhan Ekonomi (artikel). Dalam


https://liahibatha.wordpress.com/2011/05/24/pertumbuhan-ekonomi/ (diunggah 24 Mei
2011, diunduh 23 Agustus 2017).

Blog Teknik Planologi. (2017). Pengertian Pertumbuhan Ekonomi secara Lengkap (artikel).
Dalam http://www.radarplanologi.com/2015/12/pengertian-pembangunan-ekonomi-secara-
lengkap.html (diunggah 12 Febuari 2017, diunduh 24 Agustus 2017).

Budianto.(2016). Teori Pertumbuhan Ekonomi (artikel).


Dalamhttp://www.budhii.web.id/2016/01/teori-pertumbuhan-ekonomi-klasik.html.
(Diunggah 21 Desember 2016, diunduh 25 Agustus 2017).
Eidho, Tati. (2009). Pembangunan & Pertumbuhan Ekonomi (artikel). Dalam
https://tatieidho.wordpress.com/2009/11/30/pembangunan-ekonomi-dan-pertumbuhan-
ekonomi/ (diunggah 30 November 2009, diunduh 24 Agustus 2017).

Espada, Leo (2015). Tugas Kampus Ekonomi (artikel). Dalam


http://tugasleoespadamenejemen13unsri.blogspot.co.id/2015/01/makalah-pertumbuhan-
ekonomi.html (diunggah 30 Januari 2015, diunduh 23 Agustus 2017).

Fathoni, Ahmad. (2015). Economic Growth (artikel). Dalam


http://www.zonasiswa.com/2014/12/pertumbuhan-ekonomi-economic-growth.html.
(diunggah 3 April 2015, diunduh 25 Agustuss 2017).

Guru Pendidikan .(2014). Pertumbuhan Ekonomi (artikel). Dalam


www.gurupendidikan.co.id/pertumbuhan-ekonomi-pengertian-ciri-dan-faktor-beserta-
contohnya-secaralengkap/ (diunggah 30 Juni 2014, diunduh 25 Agustus 2017).

Hawani, Siti. (2014). Pertumbuhan Ekonomi Menurut Teori Ekonomi Neo-Klasik (artikel).
Dalam http://waodesh.blogspot.co.id/2014/05/33-pertumbuhan-ekonomi-menurut-teori.html.

(diunggah 31 Mei 2014, diunduh 23 Agustus 2017).

Kabai, Zaenuddin.(2015). Pengertian dan Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi Modern (artikel).

Dalam http://ekonomisajalah.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-dan-ciri-ciri-
pertumbuhan.html.(diunggah 28 Desember 2015, diunduh 25 Agustus 2017).
Kurnia, Jaya.(2015). Teori Ekonomi Modern Kuznets (artikel). Dalam
http://pengayaan.com/teori- pertumbuhan-ekonomi-modern-kuznets/ (diunggah 24 April
2015, diunduh 25 Agustus 2017).

Not Ordinary Blogger .(2015). Perbedaan Pertumbuhan dengan Pembangunan Ekonomi (artikel).
Dalam http://notordinaryblogger.com/perbedaan-pertumbuhan-ekonomi-dan-pembangunan-
ekonomi/ (diunggah 6 Januari 2015, diunduh 24 Agustus 2017).

R,Hafni.(2014).Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi (artikel).


Dalamhttp://www.materisma.com/2014/09/teori-teori-pertumbuhan-ekonomi-aliran.html
.(diunggah 13 September 2014, diunduh 25 Agustus 2017).

Wikipedia. (2004). Pembangunan Ekonomi (artikel). Dalam


https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi (diunggah 20 Agustus 2004, diunduh
24 Agustus 2017).

Buku

Geminanstiti, Kinanti ,dan Nella Nurlita. (2013). Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI.
Yogyakarta : Yrama Widya.

Kosim, dkk. (2013). Ekonomi untuk SMU Kelas 2. Bandung : Grafindo Media Pratama.

S., Alam. (2013). Ekonomi untuk SMA dan MA. Jakarta : Erlangga.
JOB LIST

1. Daniel D. (8)
Mencari pengertian dari pertumbuhan ekonomi secara umum.
2. Jefriyanto (19)
Mencari buku-buku sebagai sumber.
Mencari pengertian, ciri, dan faktor-faktor dari Teori Pertumbuhan Ekonomi
Modern Kuznets.
Mengetik dan menyusun daftar pustaka.
Menyusun latar belakang.
3. Justin O. (22)
Mencari pengertian dan faktor secara lengkap mengenai Teori Pertumbuhan
Ekonomi Klasik.
4. Margareta A. (27)
Mencari buku-buku sebagai sumber.
Mencari pengertian dan faktor lengkap serta pendapat ahli mengenai teori
pertumbuhan ekonomi neo-klasik.
5. Mikael C. (30)
Mencari pengertian lengkap mengenai pembangunan ekonomi.
6. Rhea Elka P. (33)
Mencari buku-buku sebagai sumber.
Mencari pengertian,faktor, pendapat ahli tentang teori pertumbuhan ekonomi
historis.
Menyusun latar belakang.
Menyusun kesimpulan.
Menyusun cover dan format makalah.
Menggabungkan sumber-sumber baik dari jejaring maupun buku.
7. Theresa A. (36)
Menemukan informasi mengenai perbedaan pertumbuhan dengan
pembangunan ekonomi secara lengkap dan cepat.

Anda mungkin juga menyukai