“Sikap yang Perlu Dikembangkan Jujur, Kreatif, dan Cinta Tanah Air
sehingga Kesejahteraan Rakyat dapat Selalu Diutamakan”
MODUL
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN
PEMBANGUNAN EKONOMI
DIMENSI MATERI : PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Faktual Kondisi pertumbuhan ekonomi
(Facts) Kondisi pembangunan ekonomi
Konseptual Teori pertumbuhan ekonomi
(Concepts) Permasalahan pertumbuhan ekonomi dan cara mengatasinya
Perbedaan pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi
Perencanaan pembangunan ekonomi
Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi
Masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang
Prosedural Cara menghitung pertumbuhan ekonomi
(Skill) Kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi
Metakognitif Mengolah informasi/data yang diperoleh dari sumber-sumber terkait serta
membuat hubungannya untuk mendapatkan kesimpulan tentang pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan ekonomi
0
A. PENGERTIAN DAN TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
Ketika melihat berita, dengar orangtua ngobrol sama temannya, atau bahkan
ketika pelajaran ekonomi di sekolah, pasti kamu sering mendengar
istilah “Pertumbuhan Ekonomi”kan? Bingung? Menurutmu apakah manfaat
pertumbuhan ekonomi itu?
Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi jika jumlah
produksi barang dan jasanya meningkat. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi
adalah peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat yang menyebabkan kenaikan
produksi barang dan jasa atau peningkatan pendapatan nasional.
Pertumbuhan ekonomi juga dapat diartikan sebagai proses perubahan
kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju
keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
1
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik.
a. Harrod-Domar
perlunya pembentukan modal (investasi) sebagai syarat untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi yang mantap/teguh (steady growth). Bila
pembentukan modal telah dilakukan, maka perekonomian akan sanggup
memproduksi barang-barang dalam jumlah yang lebih besar.
b. Schumpeter
ketika yang lain menganggap penduduk sebagai aspek sentral dalam proses
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, Schumpeter berpandangan
bahwa pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh kemampuan
kewirausahaan (entrepreneurship), karena mereka berani berinovasi dalam
aktivitas produksi
c. Robert Solow
menurut Solow, dalam jangka panjang tingkat tabungan dapat menentukan
modal dalam proses produksi. Artinya, semakin tinggi tingkat tabungan,
semakin tinggi pula modal dan output yang dihasilkan.
2
3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis.
a. Frederich List
List membagi tahapan pertumbuhan ekonomi menurut kebiasaan masyarakat
dalam menjaga kelangsungan hidupnya melalui tata cara produksi. Dimulai
dari berburu dan mengembara (manusia bergantung pada alam), beternak
dan bertani, pertanian dan kerajinan, hingga kerajinan, industri, dan
perniagaan.
b. Werner Sombart
Tahapan pertumbuhan ekonomi terjadi karena masyarakat memiliki susunan
organisasi dan ideologi masyarakat.
Tahapannya adalah (1) zaman perekonomian tertutup, di mana
masyarakat masih terbatas menghasilkan barang dan melakukannya secara
kekeluargaan, (2) zaman kerajinan dan pertumbuhan, masyarakat mulai
ada pembagian kerja, dan (3) zaman kapitalis, muncul pemilik modal.
d. Karl Bucher
Karl Bucher menguraikan pertumbuhan ekonomi suatu negara berdasarkan
hubungan produsen dengan konsumen. Tahapannya adalah (1) masa
rumah tangga tertutup, masyarakat hanya memenuhi kebutuhan
kelompoknya sendiri, (2) masa rumah tangga kota, muncul hubungan
dagang antar desa dan desa dengan kota, (3) masa rumah tangga
bangsa/kemasyarakatan, perdagangan antar kota akan membentuk satu
kesatuan masyarakat yang melakukan pertukaran dagang dalam negara, dan
(4) masa rumah tangga dunia, masa di mana perdagangan telah melewati
masa-masa negara, seperti saat ini, .
3
4. Teori Pertumbuhan Ekonomi Kuznets.
Terakhir, ada teori menurut Kuznets. Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi
merupakan kenaikan kemampuan jangka panjang suatu negara dalam
menyediakan berbagai jenis barang-barang ekonomi dengan jumlah
yang banyak kepada penduduknya. Lebih lanjut, Kuznets mengemukakan
bahwa pertumbuhan ekonomi dicapai oleh 3 faktor yaitu:
a. Peningkatan persediaan barang yang terus-menerus.
b. Perkembangan teknologi.
c. Penggunaan teknologi secara efektif dan efisien.
Pertumbuhan ekonomi menjadi hal yang penting dalam satu negara karena
dapat melihat apakah negara tersebut telah berhasil memajukan berbagai aspek
kehidupan atau tidak.
4
2. Jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja
Hingga saat ini, khususnya di negara yang sedang berkembang, tenaga kerja
masih merupakan faktor produksi yang dominan. Penduduk yang banyak akan
memperbesar jumlah tenaga kerja. Penambahan tenaga kerja ini memungkinkan suatu
negara itu menambah jumlah produksi. Dengan demikianakan berpengaruh pada
pertumbuhan ekonomi. Apabila tenaga kerja tersebut didukung dengan kualitas
(pendidikan) Tenaga kerja yang lebih baik, maka akan lebih meningkatkan
produktivitas tenaga kerja itu sendiri. Dengan demikian, peningkatan tersebut akan
menambah jumlah barang yang dihasilkan
3. Barang modal
Barang-barang modal adalah berbagai jenis barang yang digunakan untuk
memproduksi output (barang dan jasa). Misalnya: mesin-mesin pabrik, peralatan
pertukangan, dan sebagainya. Penambahan jumlah barang modal dilakukan melalui
investasi, sehingga semakin tinggi investasi maka semakin besar jumlah barang modal.
Se//makin banyak jumlah barang modal, barang dan jasa yang dihasilkannya pun akan
semakin bertambah.
4. Tingkat teknologi
Kemajuan teknologi menimbulkan beberapa dampak positif dalam pertumbuhan
ekonomi yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi menjadi lebih cepat. Kemajuan
teknologi menimbulkan beberapa efek positif dalam pertumbuhan ekonomi. Efek
utamanya adalah:
a. Kemajuan teknologi mempertinggi efisiensi kegiatan produksi sesuatu barang.
b. Kemajuan teknologi menimbulkan penemuan barang-barang baru yang belum
pernah diproduksikan sebelumnya. Kemajuan seperti ini menambah barang dan
jasa yang dapat digunakan masyarakat.
c. Kemajuan teknologi dapat meninggikan mutu barang-barng yang diproduksikan
tanpa meningkatkan harganya.
5
C. CARA MENGUKUR PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi dapat mengindikasi keberhasilan pembangunan ekonomi
dalam kehidupan masyarakat, sehingga penting untuk melakukan penghitungan pada
pertumbuhan ekonomi. Salah satu cara untuk menghitungnya adalah
dengan menghitung nilai uang. Nilai uang akan tercermin pada produk domestik
bruto (PDB).
Untuk menghitung PDB ini, pemerintah perlu mendata seluruh jenis produksi
oleh bisnis di dalam negara yang akan dijual. Banyak banget pasti, yaa… Setelah
mendata seluruh jenis produksi tersebut, dilakukan penghitungan pada
seluruh output ekonomi negara. Output ini mencakup semua barang dan jasa yang
diproduksi oleh bisnis-bisnis yang telah didata tadi.
Penghitungan atau pengukuran pertumbuhan ekonomi tidak dapat dilakukan
setiap saat karena pengumpulan data PDB sangat sulit dilakukan. Sehingga pada
umumnya penghitungannya dilakukan dalam setiap tiga bulan dan tahunan.
Untuk menghitungnya, kamu bisa menggunakan rumus ini:
6
D. PENGERTIAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Setiap negara bekerja keras untuk pembangunan negaranya dan berusaha
mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Untuk mencapai tujuan tersebut salah satu
upaya yang dilakukan dengan memacu pembangunan ekonomi karena salah satu
komponen utama pembangunan adalah kemajuan ekonomi. Keberhasilan
pembangunan ekonomi dapat diukur dengan pertumbuhan ekonomi.
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan
perkapita penduduk suatu negara meningkat secara berkelanjutan dalam jangka
panjang. Lebih lanjut dijelaskan Sukirno bahwa untuk membedakan arti pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan ekonomi dengan menggunakan ungkapan: Pembangunan
ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi ditambah dengan perubahan.
Pembangunan ekonomi adalah usaha dan proses untuk menaikkan dan
mempertahankan kenaikan pendapatan per kapita penduduk suatu negara secara terus
menerus dalam jangka panjang dengan tetap memperlihatkan tingkat pertumbuhan
penduduk disertai adanya perubahan mendasar dalam struktur ekonomi. Dalam proses
pembangunan ekonomi, pemerintah secara sadar dan terencana mengadakan
perubahan-perubahan ke arah peningkatan taraf hidup masyarakat.
Ada 4 poin yang bisa kita jadikan indikator perbedaan antara pembangunan
ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi. Tentunya keempat perbedaan ini mengacu
pada PDB ya, . Apa saja keempat poin tersebut?
8
1. Kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB)
Pembangunan ekonomi itu hanya fokus pada kenaikan PDB. Berbeda
dengan pertumbuhan ekonomi yang tidak menekankan pada PDB. Supaya
lebih jelas, 3 poin berikutnya akan membahas hubungan PDB dengan faktor yang
memengaruhi perbedaan pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi.
2. PDB dan Jumlah Penduduk
Berhubung pembangunan ekonomi itu sangat erat kaitannya dengan inflasi,
maka pembangunan ekonomi selalu memerhatikan persentase kenaikan
PDB dengan kenaikan jumlah penduduk. Nah, kalau pertumbuhan ekonomi
kebalikan dari hal di atas. Pertumbuhan ekonomi tidak memerhatikan persentase
tersebut.
3. PDB dan Kemajuan IPTEK
Kalau kamu yang tinggal di daerah Jakarta, kamu pernah melintasi daerah
yang sedang ada proyek pembangunan seperti ini nggak?
Yups, ada pembangunan
transportasi baru yakni LRT (Light
Rail Transit) dan MRT (Mass Rapid
Transit) yang sedang dibangun di
Jabodebek (Jakarta-Bogor-Depok-
Bekasi). Kira-kira, pembangunan LRT
dan MRT masuk ke dalam
pembangunan ekonomi atau
pertumbuhan ekonomi ya?
Pembangunan LRT dan MRT itu
Pembangunan proyek LRT di Jakarta
termasuk ke dalam pembangunan
(sumber:validnews.co)
ekonomi.
Kenapa? Pembangunan ekonomi itu selalu memerhatikan perubahan dan
kemajuan IPTEK, kalau pertumbuhan ekonomi tidak memerhatikan hubungannya
dengan IPTEK.
Lain halnya, jika yang dijadikan contohnya ialah harga tiket dari LRT dan MRT. Kita
akan bahas di poin terakhir ya.
9
F. PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, menurut Undang-Undang Nomor 25
Th 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, adalah satu kesatuan tata
cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana - rencana pembangunan
dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah.
Rencana pembangunaan nasional dibagi menjadi bebagai jenis yang memiliki hierarki
dan cakupannya masing-masing.
1. Rencana Pembangunan dibagi atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). RPJP memiliki rentang waktu
selama 20 tahun, sedangkan RPJM memiliki rentang waktu yang lebih singkat, yaitu
selama 5 tahun. RPJM merupakan penjabaran dari RPJP, sehingga RPJM wajib
merujuk ke RPJP. RPJP dan RPJM diberlakukan pada tiga level pemerintahan:
Nasional, Provinsi, dan Kota/Kabupaten.
2. Rencana Strategis dibagi atas Rencana Strategis Kementrian Lembaga (Renstra-KL)
dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD). Keduanya
memiliki rentang waktu selama 5 tahun.
10
3. Rencana Kerja memiliki rentang waktu selama 1 tahun. Rencana kerja terbagi atas
dua jenis: Rencana Kerja Kementrian/Lembaga (Renja KL) dan Rencana Kerja Satuan
Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD).
11
1. RENCANA PEMBANGUNAN PEMERINTAH INDONESIA
Pemerintah Indonesia memberikan prioritas tinggi kepada perkembangan
ekonomi dan sosial di seluruh negara Indonesia. Pemerintah telah menetapkan
sejumlah target yang ambisius yang direncanakan tercapai pada tahun 2025.
Target-target ini mencakup:
• masyarakat yang tertib, maju, damai dan berkeadilan sosial
• populasi yang kompetitif dan inovatif
• demokrasi yang adil
• perkembangan sosial dan kesetaraan antara semua orang dan daerah
• menjadi kekuatan ekonomi dan diplomatik yang berpengaruh di skala global
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah Indonesia menyusun tiga rencana
pembangunan yang saling terkait dan bergantung:
a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
B. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
c. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI)
Rencana yang pertama, RPJPN, adalah rencana yang paling penting secara
hirarkis dan mencakup periode 2005 hingga 2025. Untuk meningkatkan efisiensi dan
perencanaan, rencana jangka panjang ini dibagi menjadi empat tahap, setiap tahap
berlangsung selama lima tahun. Keempat tahap itu adalah empat rencana RPJMN yang
berjangka menengah dan sejajar dengan masa jabatan pemerintah. Melalui rencana
jangka menengah ini, pemerintahan yang berbeda diberi kebebasan untuk menentukan
prioritas tersendiri dalam proses pembangunan ekonomi asalkan sejalan dengan
rencana jangka panjang (yaitu RPJPN). Rencana MP3EI diluncurkan pada tahun 2011
dengan tujuan untuk menunjang percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi
Indonesia.
Seksi ini memberikan garis besar ketiga rencana pembangunan pemerintah
tersebut dan yang mencakup peranan penting untuk sektor swasta melalui kemitraan
publik-swasta dengan pemerintah Indonesia.
12
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL
(RPJMN 2015-2019)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2015-2019) adalah
tahap yang ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(atau RPJPN 2005-2025). Rencana ini merupakan asas tunggal untuk kementerian dan
lembaga pemerintah menyangkut perumusan Rencana Strategis mereka. Pemerintah
daerah harus mempertimbangkan rencana ini ketika merumuskan rencana
pengembangan daerah.
13
Barang-barang modal ini meliputi berbagai jenis barang yang digunakan untuk
memproduksi output (barang dan jasa). Misalnya: mesin-mesin pabrik, peralatan
pertukangan, dan sebagainya. Semakin banyak jumlah barang modal, barang dan jasa
yang dihasilkannya pun akan semakin bertambah. Nah, meningkatnya hasil produksi
barang dan jasa menandakan perekonomian mengalami pertumbuhan.
2. Teknologi
14
4. Sumber daya alam
5. Kewirausahaan (entrepreneurship)
15
H. PERMASALAHAN DAN KEBIJAKAN STRATEGI
PEMBANGUNAN EKONOMI DI NEGARA BERKEMBANG
1. PERMASALAHAN NEGARA BERKEMBANG
a. Tingkat kemakmuran relative rendah.
Akibat dari pendapatan yang rendah tersebut, bagian yang cukup besar dari
penduduk di negara berkembang akan menghadapi masalah: a. kekurangan gizi dan
taraf kesehatan yang rendah, b. kemiskinan masih meluas, c. taraf pendidikan
masih rendah.
b. Produktivitas pekerja sangat rendah.
Produktivitas adalah tingkat produksi yang dapat dihasilkan seorang pekerja
pertahun. Hal ini disebabkan faktor-faktor:
1) Sebagian besar negara berkembang berada di sector pertanian tradisional yang
sering menghadapi masalah pengangguran terselubung.
2) Kebanyakan usaha pada sector manufaktur merupakan usaha keluarga dengan
mengguanakan mesin yang masih tradisional dan dan bersifat padat
karya (labour intensive). Usaha yang demikian memiliki produktivitas yang
rendah.
3) Sektor jasa seperti sektor pertanian, menghadapi masalah pengangguran
terselubugn dan menurunkan tingkat produktivitas
4) Diberbagai sektor ekonomi, taraf pendidikan dan kesehatan perja belum
mencapai tahap yang diinginkan dan cenderung mengurangi tingkat
produktivitas.
c. Tingkat pertambahan penduduk sangat tinggi.
Akibat dari pertambahan penduduk yang sangat tinggi ini maka menimbulkan efek
sebagai berikut:
1) Jumlah tanggungan dalam keluarga semakin meningkat.
2) Besarnya tanggungan tanpa pendapatan yang memadai membatasi kemampuan
keluarga menyediakan dana untuk pendidikan anak-anaknya.
3) Pertumbuhan tenaga kerja sangat cepat dan seringkali tidak sebanding dengan
tambahan kesempatan kerja.
d. Kegiatan ekonomi yang bersifat “Dualistis”
Kegiatan ekonomi yang bersifat dualistis adalah ciri-ciri dalam suatu kegiatan
ekonomi tertentu yang menggunakan dua teknologi yang sangat berbeda. Sebagai
contoh, dalam kegiatan pertanian terdapat dua macam kegiatan ayng dilakukan
para petani tradional dan yang dilakukan oleh perkebunan. Petani tradisional
menggunakan teknik-teknik yang besifat tradisional, pada waktu yang sama
perkebunan mengusahakan penanaman karet dengan cara modern dengan
menggunakan teknologi yang maju. Perbedaan ini menyebabkan produktivitas per
factor dalam kedua cara penanaman tersebut sangat berbeda.
16
e. Kegiatan ekonomi tetap terpusat di sector pertanian.
Kegiatan ekonomi masih bertumpu pada sector pertanian maksudnya bahwa
sebagian besar tenaga kerja berada di sector tersebut, dengan begitu bagian
terbesar dari pendapatan nasional berasal dari kegiatan pertanian dan hasil
pertanian merupakan produk ekspor yang utama. Disisi lain pendapatan perkapita di
sector pertanian tidak banyak mengalami perubahan atau bahkan menurun. Kondisi
inilah yang menyebabkan kemiskinan semakin bertambah.
Eits.. tenang . Permasalahan tadi bisa diselesaikan kok dengan kebijakan dan
strategi pembangunan ekonomi namanya. Nah, supaya lebih jelas
lagi berikut kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi yang bisa dilakukan oleh
pemerintah :
17
a. Meningkatkan kualitas pendidikan
18
c. Meningkatkan tabungan dan investasi
Pengembangan ekonomi melalui subsidi bibit unggul dan traktor bagi petani
(Sumber: daunbuah.com)
Agar sektor perekonomian selalu meningkat maka perlu adanya
pengembangan. Contohnya pada sektor pertanian, para petani menggunakan bibit
unggul dan penggunaan mesin yang berteknologi canggih untuk membajak sawah.
Tapikan butuh modal yang tidak sedikit. Nah, disini pemerintah harus ikut campur
untuk memberikan keringanan berupa subsidi bagi petani.
19
e. Menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang pembangunan
(infrastruktur)
20
Ilustrasi Pembangunan Ekonomi (Sumber: koranmu.com)
Di Indonesia perencanaan pembangunan nasionalnya dikoordinasi oleh
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Bappenas (Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional). Oh iya tidak cuma Indonesia lho yang memiliki
perencanan pembangunan ekonomi, tapi semua negara di dunia pasti
memilikinya. Nah, untuk mengukur keberhasilan perencanaan pembangunan ekonomi
terdapat beberapa indikator keberhasilan yang dipakai oleh banyak negara, yaitu:
1. Struktur Ekonomi
Perkembangan ekonomi dapat diukur dari perubahan sektor yang
menyumbang kontribusi terbesar dalam pendapatan nasional. Contohnya,
pergeseran sektor pertanian menjadi sektor industri.
2. Pendapatan per Kapita
Pertumbuhan ekonomi erat kaitannya dengan pendapatan perkapita. Jika
pendapatan perkapita semakin naik, pasti disebabakan oleh perekonomian
yang stabil. Artinya, kesejahteraan masyarakat akan terjamin.
3. Indikator Sosial
Indikator sosial antara lain mencakup indikator tingkat harapan hidup, konsumsi
protein hewani, per kapita, persentase anak-anak yang belajar di sekolah adasar dan
menengah dan kejuruan, jumlah surat kabar, telepon dan radio, dan konsumsi energi
per kapita. Menurut metode ini, tingkat kesejahteraan dari setiap negara ditentukan
oleh beberapa indikator berdasarkan pada tingkat konsumsi atau jumlah persediaan
beberapa jenis barang tertentu yang datanya dapat dengan mudah diperoleh . Data
tersebut adalah:
a. Jumlah konsumsi baja dalam satu tahun (kg).
b. Jumlah konsumsi semen dalam satu tahun dikalikan 10 (ton).
c. Jumlah surat dalam negeri dalam satu tahun.
d. Jumlah persediaan pesawat radio dikalikan 10.
e. Jumlah persediaan telepon dikalikan 10.
f. Jumlah persediaan berbagai jenis kendaraan.
g. Jumlah konsumsi daging dalam satu tahun (kg).
21
4. Indeks Kualitas Hidup
Indeks kualitas hidup adalah indeks non ekonomi untuk mengukur tingkat
kesejahteraan masyarakat. Indeks kualitas hidup merupakan gabungan dari tiga
indikator, yaitu :
a. Kematian bayi (jumlah kematian bayi yang berumur di bawah satu per 1000 yang
lahir per tahun)
b. Angka harapan hidup mulai umur 1 tahun
c. Tingkat buta huruf.
5. Indeks Susenas
Indikator Susenas Inti ini merupakan indikator "campuran" karena terdiri
indikator sosial dan ekonomi. Indikator Susenas Inti ini meliputi aspek-aspek:
a. Pendidikan, dengan indikator: tingkat pendidikan, tingkat melek huruf, dan
tingkat partisipasi pendidikan.
b. Kesehatan, dengan indikator: rata-rata hari sakit dan fasilitas kesehatan yang
tersedia.
c. Perumahan, dengan indikator: sumber air bersih dan listrik, sanitasi, dan kualitas
tempat tinggal.
d. Angkatan Kerja, dengan indikator: partisipasi tenaga kerja, jumlah jam kerja,
sumber penghasilan utama, dan status pekerjaan.
e. Keluarga Berencana dan Fertilitas, dengan indikator: penggunaan ASI, tingkat
imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, dan penggunaan alat
kontrasepsi.
f. Ekonomi, dengan indikator: tingkat konsumsi per kapita.
g. Kriminalitas, dengan indikator: angka kriminalitas per tahun.
h. Perjalanan wisata, dengan indikator: frekuensi perjalanan wisata per tahun. i.
Akses ke media massa, dengan indikator: jumlah surat kabar, jumlah radio, dan
jumlah televisi.
22
DAFTAR PUSTAKA
Supriyanto dan Ali Muhson. BSE Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan.
S, Alam. 2016. Ekonomi untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: PT. Gelora Aksara.
Ismawanto. 2009. BSE Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Indriastuti, dkk. 2009. BSE Ekonomi dan Kehidupan untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta:
Pusat Perbukuan.
23