Anda di halaman 1dari 6

TEORI PERTUMBUHAN

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pengertian pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan yang menyebabkan adanya peningkatan
jumlah produksi barang dan jasa di suatu negara. Arti pertumbuhan sendiri secara umum adalah ungkapan yang
menggambarkan adanya tingkat perkembangan.

Dari sini, bisa dipahami pula bahwa pertumbuhan ekonomi ini digunakan untuk mengukur prestasi yang dicapai
dalam perkembangan suatu perekonomian. Adanya perkembangan ini dapat dilihat dari kenaikan Produk
Domestik Bruto (PDB) suatu negara. Pengertian PDB sendiri adalah jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan
oleh seluruh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun, termasuk pula yang dihasilkan warga negara
asing yang berada di wilayah negara tersebut.

Karenanya, pertumbuhan ekonomi dapat pula diartikan sebagai keadaan perekonomian yang menunjukkan
adanya kenaikan PDB suatu negara bila dibanding dengan tahun sebelumnya.

Berbeda dengan pembangunan ekonomi, perhitungan untuk pertumbuhan ekonomi ini mengabaikan apakah
kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari pertumbuhan penduduk yang ada. Perhitungan perkembangan
ekonomi juga tidak memangdang ada atau tidaknya perubahan dalam struktur perekonomian.

Untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara, maka digunakan data secara kuantitas. Data
pertumbuhan ekonomi ini juga dapat diperbandingan antar satu periode dengan periode yang lainnya.

Untuk bisa mencatat jumlah unit barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat suatu negara dalam periode
tertentu secara riil memang sangat sulit. Kesulitan ini disebabkan adanya perbedaan satuan pengukuran dari
masing -masing barang, serta beragamnya jenis barang dan jasa yang dihasilkan.

Misalnya saja, untuk satuan ukur produksi padi menggunakan satuan kg atau kw atau ton, sementara untuk
menghitung produksi minyak bumi menggunakan satuan volume atau barel.

Pada sektor jasa, produksinya pun juga tidak dapat diukur secara fisik. Misalnya saja pada jasa operator
komunikasi, jasa transportasi, jasa pariwisata, jasa konsultasi, jasa penginapan dan lainnya.

Pada dasarnya, setiap negara tentu ingin mengalami pertumbuhan ekonomi dengan nilai yang positif dari tahun
ke tahun. Hanya saja, seringkali yang terjadi pertumbuhan ekonomi suatu negara secara riil tidak sesuai dengan
potensi pertumbuhan ekonomi yang dimiliki.

Pertumbuhan ekonomi bagi suatu negara memang baik. Akan tetapi, perlu pula diketahui bahwa pertumbuhan
ekonomi yang terlalu tinggi dan pesat pun juga tidak baik, karena bisa mengakibatkan inflasi atau kenaikan harga
barang.

Meskipun, bila yang terjadi adalah kemunduran ekonomi, maka hal ini bisa menyebabkan peningkatan
pengangguran yang artinya kesejahteraan masyarakat pun berkurang. Untuk itu, negara perlu senantiasa menjaga
siklus pertumbuhan ekonomi dapat stabil.

Pendekatan Analitik

Teori Pertumbuhan
Page 1
Pembedaan tradisional adalah antara dua pendekatan berbeda ke ekonomi: ekonomi Keynesian, memusatkan
pada permintaan; dan ekonomi sisi-penyediaan (atau neo-klasik) yang memusatkan pada persediaan. Keduanya
tidak bisa berjalan sendiri, namun ini hanya permasalahan penekanan.

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori pertumbuhan ekonomi ini dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok, yakni teori klasik, teori
neokklasik, teori neokeynes, teori W.W. Rostow, dan teori Karl Bucher.

Teori klasik

Teori pertumbuhan ekonomi aliran klasik ini sudah dikembangkan sejak abad ke-17. Ada dua tokoh yang paling
berpengaruh terhadap pemikiran teori klasik ini, yakni Adam Smith dan David Ricardo.

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi menurut Adam Smith

Adam Smith adalah tokoh klasik yang banyak membahas mengenai teori -toeri ekonomi, termasuk pertumbuhan
ekonomi. Di dalam buknya yang berjudul “An Inquiry into the Nature and Causes Weaklth of Nation” (1776),
Adam Smith menguraikan pendapatnya tentang bagaimana menganalisis pertumbuhan ekonomi melalui dua
faktor, yakni faktor output total dan faktor pertumbuhan penduduk.

Perhitungan output total dilakukan dengan tiga variabel, meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan
persediaan capital atau modal. Sedangkan untuk faktor kedua, yakni pertumbuhan penduduk, digunakan untuk
menentukan luas pasar dan laju pertumbuhan ekonomi.

2. Teori Pertumbuhan Ekonomi menurut David Ricardo

Pemikiran David Ricardo dalam hal pertumbuhan ekonomi yang paling dikenal adalah tentang the law of
diminishing return. Pemikirannya ini tentang bagaimana pertumbuhan penduduk atau tenaga kerja yang mampu
mempengaruhi penurunan produk marginal karena terbatasnya jumlah tanah.

Menurutnya, peningkatan produktivitas tenaga kerja sangat membutuhkan kemajuan tekonologi dan akumulasi
modal yang cukup. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi dapat dicapai.

Teori Neoklasik

Dalam teori neoklasik pertumbuhan ekonomi, dua tokoh yang paling populer adalah Joseph A Schumpeter dan
Robert Solow.

1. Pertumbuhan Ekonomi menurut Joseph A Schumpeter

Menurut Joseph A Schumpeter dalam bukunya yang berjudul “The Theory of Economic Development”, membahas
mengenai peran pengusaha dalam pembangunan. Schumpeter menyimpulkan bahwa proses pertumbuhan
ekonokmi pada dasarnya adalah proses inovasi yang dilakukan oleh para inovator dan wirausahawan.

2. Pertumbuhan Ekonomi menurut Robert Solow.

Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi adalah rangkaian kegiatan yang bersumber pada empat
faktor utama, yakni manusia, akumulasi modal, teknologi modern dan hasil (output).

Teori Pertumbuhan
Page 2
Teori Neokeynes

Dalam teori Neokeynes, dikenal tokoh Roy F. Harrod dan Evsey D Domar. Pandangan kedua tokoh tersebut adalah
tentang adanya pengaruh investasi terhadap permintaan agregat dan pertumbuhan kapasitas produksi. Sebab,
investasi inilah yang kemudian dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Teori neokeynes ini memiliki pandangan bahwa penanaman modal adalah komponen yang sangat utama dalam
proses penentuan suksesnya pertumbuhan ekonomi.

Teori W. W. Rostow

W.W. Rostow banyak membahas mengenai pertumbuhan ekonomi dan Teori Pembangunan. Berbagai
pemikirannya dituangkan dalam salah satu bukunya berjudul “The Stages of Economic, A Non Comunist
Manifesto”. Dalam buku tersebut, Rostow menggunakan pendekatan sejarah untuk menjabarkan proses
perkembangan ekonomi yang terjadi dalam suatu masyarakat.

Aspek ekonomi adalah suatu hal yang vital dalam suatu negara. Ekonomi seringkali menjadi fokus utama bagi
setiap negara dalam penataan pemerintahan. Sebab, aspek ekonomi ini pula yang menjadi tolok ukur utama
kesejahteraan rakyat. Tentunya, kesejahteraan rakyat ini menjadi salah satu tujuan utama dari pencapaian
kepentingan nasional.

Dalam perekonomian suatu negara inilah dikenal konsep pertumbuhan ekonomi. Memahami konsep
pertumbuhan ekonomi ini adalah hal yang penting, di samping pembangunan ekonomi.

Teori Karl Bucher

Seperti Rostow, Karl Bucher juga memiliki pendapat tersendiri mengenai tahapan perkembangan ekonomi yang
berlangsung dalam suatu masyarakat. Tahapan pertumbuhan ekonomi menurut Karl Bucher adalah :

1. Produksi untuk kebutuhan sendiri (rumah tangga tertutup)

2. Perekonomian sebagai bentuk perluasan pertukaran produk di pasar (rumah tangga kota)

3. Perekonomian nasional dengan peran perdagangan yang semakin penting (rumah tangga negara)

4. Kegiatan perdagangan yang telah meluas melintasi batas negara (rumah tangga dunia)

Teori Ekonomi Sektor

Teori pertumbuhan ekonomi sektor (Sector Theory Of Growth), Teori ini dikembangkan berdasarkan hipotesis
Clark Fisher yang mengemukakan bahwa kenaikan pendapatan per kapita akan dibarengi oleh penurunan dalam
proporsi sumber daya yang digunakan dalam sektor pertanian (sektor primer) dan kenaikan dalam sektor industri
manufaktur (sektor sekunder) dan kemudian dalam industri jasa.

(sektor tersier). Laju pertumbuhan dalam sektor yang mengalami perubahan (sector Lift). Dianggap sebagai
determinan utama dari perkembangan suatu wilayah.

Model Pertumbuhan Ekonomi Endogen

Pertumbuhan ekonomi endogen (endogenous economic growth) adalah model ekonomi yang mengoptimalkan
potensi internal negara. Model ini mengutamakan sumber daya manusia dengan kekuatan ilmu pengetahuan,
sumber daya alam, aset teknologi, dan kelembagaan. Pemikiran ini ditekuni secara konsisten sejak 1990-an oleh
Profesor Romer, yang awalnya bergelar sarjana fisika sebelum menjadi ekonom andal.
Teori Pertumbuhan
Page 3
Berdasarkan pada prasyarat model ekonomi endogen, sebenarnya Indonesia mempunyai peluang menjadi negara
adidaya ekonomi. Kita memiliki sumber daya alam, kelembagaan modal sosial, otonomi daerah, aset fisik
(infrastruktur), lembaga penelitian, dan perguruan tinggi. Tapi apakah kekuatan endogen itu sudah dikelola
dengan baik? Inilah pekerjaan rumah semua komponen bangsa agar model pertumbuhan ekonomi endogen ini
bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dampak kesejahteraan dari model pertumbuhan ekonomi endogen ini banyak terbukti di berbagai negara.
Penguatan faktor internal (endogen) akan menarik eksternalitas positif sebagai spillover pertumbuhan. Contohnya
pertumbuhan Cina yang dimulai dengan penguatan faktor dan kelembagaan endogen. Jack Ma juga menggarap
usaha kecil dan menengah di bidang pangan, kerajinan tangan, riset, serta modal manusia yang tekun, rajin,
bekerja keras, dan berkolaborasi. Jadilah Cina raksasa ekonomi dunia yang terus tumbuh.

Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia pernah menikmati kue pembangunan ketika kandungan minyak kita
masih bagus. Dalam hal pangan (beras), kita juga telah mengubah keadaan, dari pengimpor beras menjadi
swasembada. Tapi kita lupa membenahi unsur endogen kelembagaan pemerintah, riset, pendidikan, tata kelola
sumber daya alam, dan pendidikan karakter. Akhirnya, pada 1998 kita harus menanggung krisis multidimensi
akibat korupsi, kolusi, dan nepotisme hingga terjadilah reformasi.

Solusi yang ditawarkan di era Reformasi sepertinya tidak menukik pada esensi persoalan. Penguatan sumber daya
manusia yang berkarakter, berkepribadian, berpengetahuan, dan berketerampilan itu luput dari pembenahan.
Kita terus meloncat ke otonomi daerah dan demokratisasi politik. Maka terjadilah politikus instan, pejabat
karbitan, eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, korupsi marak, dan hoax. Semua itu kontraproduktif bagi
pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.

Demografi adalah faktor endogen yang harus kita benahi secara sungguh-sungguh. Apalagi kita sedang menikmati
bonus demografi yang akan memuncak pada 2045. Kesempatan emas itu harus disiapkan sejak sekarang.

Untuk itu, perlu dibuatkan grand design demografi yang menjabarkan program-program untuk anak usia di
bawah 15 hingga di atas 25 tahun. Merekalah yang akan mengisi pembangunan jangka pendek, menengah, dan
panjang.

Melihat perkembangan dunia yang dicirikan dengan kekuatan bioteknologi dan info-teknologi, intinya manusia
Indonesia harus kuat dengan karakter soft skill dan kompetensi hard skill. Biologi mengindikasikan karakter dan
info-teknologi mengindikasikan kompetensi hard skill.

Karakter itu termasuk komponen endogen ekonomi, yakni manusia pekerja keras, mampu berkolaborasi, jujur,
inovatif, dan saling percaya. Dalam teori kompetensi, faktor soft skill mengisi sekitar 80 persen kesuksesan.
Pendidikan karakter ini menjadi fondasi pembangunan jangka panjang. Institusi pendidikan, dari pendidikan anak
usia dini sampai perguruan tinggi, harus menguasai dan menyuasanakan komponen soft skill ini dalam
intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Komponen hard skill tentu sangat diperlukan untuk menjawab teknikalitas pembangunan sesuai dengan zaman,
sehingga kemampuan belajar dan daya adopsi manusia Indonesia harus tinggi. Mereka harus bisa berselancar
dalam keadaan yang mudah berubah, tidak pasti, kompleks, dan ambigu.

Selain itu, sumber daya alam adalah unsur endogen yang kaya di Indonesia. Misalnya kopi. Hampir seluruh
daratan Indonesia bisa ditanami kopi dan saat ini kopi termasuk komoditas ekonomi kesenangan dunia. Dengan
kekuatan teknologi hulu-hilir dan pemasaran, kita bisa menjadi pusat peradaban kopi. Dengan penataan sumber
daya manusia, aset fisik, kelembagaan, dan lembaga riset, sumber daya alam ini telah menjadi komponen dalam
model ekonomi endogen.

Teori Pertumbuhan
Page 4
Semua itu sudah kita miliki, sehingga tidak mustahil kita menjadi negara maju. Untuk itu, kita harus punya
paradigma politik untuk kesejahteraan, bukan untuk kekuasaan.

FLUKTUASI EKONOMI DAN SIKLUS EKONOMI

1. Siklus Bisnis

Siklus bisnis adalah fluktuasi ekonomi yang melanda produksi nasional, pendapatan,kesempatan kerja, yang
biasanya berlangsung selama 2 sampai 10 tahun, yang di tandai dengan adanya kontraksi dan ekspansi di seluruh
sektor ekonomi. Atau Siklus ekonomi adalah periode yang terulang secara teratur dalam pengembangan sebuah
pasar perekonomian. Keseluruhan trend dari pertumbuhan ekonomi disertai dengan adanya fluktuasi secara
periodik dalam aktivitas perekonomian, yaitu : kemunduran dan perluasan yang terjadi secara silih berganti pada
produksi, investasi, peningkatan dan penurunan pada level pendapatan, ketenagakerjaan, harga-harga, suku
bunga dan rate pada sekuritas.

Siklus aktivitas ekonomi meliputi 4 fase berikut :

 Ekspansi : Setelah mencapai titik terendah pada sebuah siklus ada sebuah fase pemulihan, yang ditandai
dengan adanya pertumbuhan lapangan kerja dan produksi. Banyak ekonom yang mempercayai bahwa
tahapan ini memiliki tingkat inflasi yang rendah hingga perekonomian mulai beroperasi pada kapasitas
penuh atau, dengan kata lain hingga perekonomian mencapai tahapan peak.
 Peak : Sebuah peak, atau puncak dari siklus bisnis, adalah titik tertinggi pada suatu pemulihan
perekonomian. Pada titik ini, pengangguran mencapai titik terendah atau bahkan tidak ada sama sekali
dan perekonomian berjalan dengan muatan maksimal (atau hampir), dimana seluruh modal dan sumber
daya tenaga kerja pada negara tersebut terlibat dalam produksi. Biasanya, meski tidak selalu, selama
terjadinya tahapan peak, tekanan inflasi meningkat.
 Resesi : Resesi adalah suatu periode pengurangan output dan aktivitas bisnis. Sebagai akibat dari pasar
yang mengalami penurunan, yang biasanya ditandai dengan meningkatnya pengangguran.Kebanyakan
ekonom mempercayai bahwa kemerosotan perekonomian atau resesi hanyalah sebuah penurunan dalam
aktivitas bisnis, yang berlangsung setidaknya selama enam bulan.
 Bottom : Bottom pada siklus perekonomian adalah titik terendah pada produksi dan
ketenagakerjaan.Dipercaya bahwa sampainya level/tahapan bottom memprediksikan bahwa akhir dari
resesi pada tahapan pada siklus ini tidaklah lama. Long Cycle adalah siklus perekonomian dengan jangka
waktu lebih dari 10 tahun.

Ada empat tahapan dalam siklus perekonomian:

a. Masa depresi (depession), yaitu suatu periode penurunan permintaan agregat yang cepat yang diikuti
dengan rendahnya tingkat output dan tingkat pengangguran yang tinggi yang secara bertahap mencapai
dasar yang paling rendah
b. Tahap pemulihan (recovery), yaitu peningkatan permintaan agregat yang diikuti dengan peningkatan
output dan penurunan tingkat pengangguran
c. Masa kemakmuran (prosperity), yaitu permintaan agregat yang mencapai dan kemudian melewati taraf
output yang terus menerus (PDB potensial) pada saat puncak siklus telah dicapai, dimana tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh dicapai dan adanya kelebihan permintaan mengakibatkan naiknya
tingkat harga-harga umum (inflasi)
d. Masa resesi (recession), dimana permintaan agregat menurun, yang mengakibatkan penurunan yang kecil
dari output dan tenaga kerja, seperti yang terjadi pada tahap awal, seiring dengan hal ini maka akan
muncul masa depresi

Teori Pertumbuhan
Page 5
2. Fluktuasi Ekonomi

Fluktuasi ekonomi adalah kenaikan dan penurunan aktivitas ekonomi secara relatif dibandingkan dengan tren
pertumbuhan jangka panjang dari ekonomi.

Dalam perkembangan teori tentang fluktuasi ekonomi, dunia ekonomi dihadapkan pada dua pandangan yang
berbeda dalam menjelaskan terjadinya fluktuasi output dan kesempatan kerja jangka pendek

Teori tentang fluktuasi ekonomi yang paling umum saat ini adalah teori Real Business Cycle, teori Business
Cycle Keynesian dan teori Business Cycle Moneter.

 Teori Real Business Cycle

Teori ini menyatakan bahwa pergerakan di sektor riil disebabkan oleh faktor alami di sektor ini sendiri. Seperti
terjadinya technological shock yang membuat produktivitas meningkat yang kemudian berakhir pada
perekonomian yang semakin meningkat. Dengan kata lain, semua fluktuasi di sektor riil seperti pertumbuhan
ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat konsumsi dan investasi merupakan hasil reaksi dari individu-individu
terhadap perubahan dalam perekonomian.

Selama resesi/kemunduran teknologi dan output, insentif untuk bekerja menurun karena teknologi produksi
menurun. Asumsi lain yang juga penting dalam teori ini adalah netralitas uang dalam perekonomian. Hal ini
berlaku juga untuk jangka pendek, dimana kebijakan moneter tidak akan mempengaruhi variabel-variabel riil,
seperti output dan kesempatan kerja.

 Teori Business Cycle Keynesian

Dengan teori ini percaya bahwa upah dan harga bersifat kaku/sulit berubah, sehingga peranan pemerintah dalam
kebijakan fiskal dan moneter sangat diperlukan untuk menstabilkan perekonomian. Karena teori ini dibangun
diatas model permintaan agregat dan penawaran agregat tradisional, maka dalam teori ini dikatakan bahwa
perubahan harga dari biaya sekecil apapun akan memiliki dampak makroekonomi yang besar karena adanya
eksternalitas permintaan agregat.

Teori Keynesian menekankan pada pentingnya ketidakstabilan agregat sebagai penyebab terjadinya fluktuasi
makroekonomi.

 Teori Business Cycle Moneter

Teori business cycle moneter menekankan pada pentingnya guncangan permintaan, khususnya terhadap fluktuasi
ekonomi, tetapi hanya dalam jangka pendek. Dalam business cycle moneter dan keynesian, uang mempengaruhi
output sedangkan teori real business cycle menyatakan bahwa output mempengaruhi uang.

Tiga Faktor Utama Mengenai Fluktuasi Ekonomi :

a. Fluktuasi dalam perekonomian sifatnya tidak teratur dan tidak dapat diramalkan
b. Kebanyakan besaran ekonomi makro berflukturasi bersama-sama
c. Saat hasil produksi turun, tingkat pengangguran naik

Maka dari itu dengan adanya gerakan pasang surutnya kegiatan ekonomi ini, memicu perubahan kurva
permintaan dan penawaran agregat yang berpengaruh terhadap kebutuhan makro ekonomi. Kebijakan stabilisasi
merupakan kebijakan yang penting dalam menjaga keseimbangan yang ada di sektor perekonomian. Sedangkan
Kebijakan stabilisasi digunakan untuk membantu perekonomian pulih dari krisis ekonomi.
Teori Pertumbuhan
Page 6

Anda mungkin juga menyukai