Masa kapitalis
Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum
kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum
kapitalis tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari
laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut:
Tingkat prakapitalis
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
Tingkat kapitalis
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
Karl Butcher (1847-1930)
Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat
tingkatan sebagai berikut:
Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for take
off)
Adam Smith
Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu
pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan
terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang
berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
David Ricardo
Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai
menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah.
Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat
digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan mengalami
kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang
berjudul The Principles of Political and Taxation.
2. Teori Neoklasik
Robert Solow
Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian
kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan
hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat
berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus
dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.
Harrord Domar
Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan
ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga
membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja
4.Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang
dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan
sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap
anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
Professor Kuznets menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk di tiga belas negara tidak
termasuk Perancis, pada masa modern yaitu lebih tinggi daripada masa pra-modern. Kecuali
Perancis yang pertumbuhan penduduknya sebesar 2,5 persen per dasawarsa, laju
pertumbuhan penduduk bergerak di sekitar 6 sampai 7 persen untuk inggris, swedia, jerman
barat, jepang dan Belanda, serta 19-24 persen untuk Kanada, Amerika Serikat, dan Australia.
2. Peningkatan Produktivitas
Pertumbuhan ekonomi modern terlihat dari semakin meningkatnya laju produk per kapita
terutama sebagai akibat adanya perbaikan kualitas input yang meningkatkan suatu efisiensi
atau produktivitas per unit input. Hal ini bisa dilihat dari semakin besarnya masukan sumber
tenaga kerja dan modal atau semakin meningkatnya efisiensi atau kedua-duanya. Kenaikan
efisiensi berarti penggunaan output yang lebih besar untuk setiap unit input. Menurut
Kuznets, laju kenaikan produktivitas ternyata bisa menjelaskan hampir keseluruhan
pertumbuhan produk per kapita di negara maju. Bahkan kendati dengan beberapa
penyesuaian untuk menampung biaya dan input yang tersembunyi, pertumbuhan produktivita
tetap bisa menjelaskan lebih dari separuh pertumbuhan dalam produk per kapita.
4. Urbanisasi
Pertumbuhan ekonomi modern ditandai pula dengan semakin banyaknya penduduk negara
maju yang berpindah dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan. Inilah yang disebut
urbanisasi.
1. Barang Modal
Barang-barang modal ialah berbagai jenis barang yang dipakai untuk memproduksi output
(barang dan jasa). Misalnya: mesin-mesin pabrik, peralatan pertukangan, dan sebagainya.
2. Teknologi
Selain barang-barang modal, teknologi juga berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi.
Kemajuan ekonomi diberbagai negara terutama ditimbulkan oleh kemajuan teknologi.
3. Tenaga Kerja
Hingga saat ini, khususnya di negara yang sedang berkembang, tenaga kerja masih
merupakan faktor produksi yang dominan. Penduduk yang banyak akan memperbesar jumlah
tenaga kerja. Penambahan tenaga kerja ini memungkinkan suatu negara itu menambah jumlah
produksi. Dengan demikian akan berpengaruh pada suatu pertumbuhan ekonomi.
5. Manajemen
Perekonomian dalam suatu negara akan berkembang pesat jika dikelola dengan baik. Sistem
pengelolaan inilah yang dinamakan manajemen. Seperti halnya bangsa Indonesia,
mempunyai potensi sumber daya alam yang beragam dan melimpah serta jumlah penduduk
yang besar, jika potensi yang ada dikelola dengan baik maka bisa mendorong pertumbuhan
ekonomi.
6. Kewirausahaan
Kewirausahaan (entrepreneurship) ialah seseorang yang dapat dan berani untuk mengambil
risiko dalam melakukan suatu usaha guna mendapatkan keuntungan. Peranan wirausahawan
dalam memajukan perekonomian sudah terbukti dari masa ke masa. Wirausahawan dalam
melakukan investasi akan memperluas kesempatan kerja, meningkatkan output nasional, dan
untuk meningkatkan penerimaan negara berupa pajak.
7. Informasi
Salah satu syarat supaya pasar berfungsi sebagai alat alokasi sumber daya ekonomi yang
efisien yaitu adanya informasi yang sempurna dan seimbang. Informasi sangat menunjang
pertumbuhan ekonomi karena pelaku-pelaku ekonomi bisa mengambil keputusan berdasarkan
informasi yang akurat dan cepat.
http://www.gurupendidikan.com/pertumbuhan-ekonomi-pengertian-ciri-dan-faktor-
beserta-contohnya-secara-lengkap/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi
Definisi E-Commerce.
E-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapatmelakukan
Transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara
online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang
dapat menyediakan layanan “get and deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan
marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading
(perdagangan) .
Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce bahwa E-commerce mengacu
pada internet untuk belanja online dan jangkauan lebih sempit. dimana e-commerce adalah
subperangkat dari E-Bisnis. cara pembayarannya: melalui transfer uang secara digital seperti
melalui account paypal atau kartu credit Sedangkan, E-Bisnis mengacu pada internet tapi
jangkauan lebih luas. area bisnisnya terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi
dengan klien atau nasabah melalui e-mail tapi pemasaran atau penjualan di lakukan dengan
internet. dengan begitu dapat memberikan keuntungan berupa keamanan fleksibililtas dan
efisiensi. cara pembayarannya yaitu dengan melaui pembayaran digital secara E-Gold dan
sudah di akui di seluruh dunia dalam melakukan transaksi online.
Pada umumnya pengunjung Website dapat melihat barang atau produk yang dijual
secara online (24 jam sehari) serta dapat melakukan correspondence dengan pihak penjual
atau pemilik website yang dilakukan melalui email.
Dalam prakteknya, berbelanja di web memerlukan koneksi ke internet dan browser
yang mendukung transaksi elektronik yang aman, seperti Microsoft Internet Explorer dan
Netscape Navigator. Microsoft dan Netscape, bekerja sama dengan perusahaan kartu kredit
(Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan internet security (seperti VeriSign),
telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat transaksi melalui web menjadi sangat
aman. Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan jaminan keamanan 100% kepada
pengguna credit cardnya yang menggunakan e-com.
Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :
1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.
2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
3. Secar otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening maupun
nomor kartu kredit).
4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi.
Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan transaksi melalui E-
Commerce bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang biayanya
lebih murah.
2. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat,
pencetakan, report, dan sebagainya.
3. Mengurangi keterlambatan dengan menggunakan transfer elektronik/pembayaran
yang tepat waktu dan dapat langsung dicek.
4. Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif.
Contoh E-Commerce :
1. Classifieds/listing/iklan baris
Ini adalah model bisnis e-commerce paling sederhana yang cocok digunakan di
negara-negara berkembang. Dua kriteria yang biasa diusung model bisnis ini:
Metode transaksi yang paling sering digunakan di situs iklan baris ialah metode cash
on delivery atau COD.
Cara mencari uang: layanan penjual premium, iklan premium, dan komisi dari setiap
transaksi.
Jenis penjual: situs marketplace seperti ini lebih cocok bagi penjual yang lebih serius
dalam berjualan online. Biasanya sang penjual memiliki jumlah stok barang yang cukup
besar dan mungkin sudah memiliki toko fisik.
3. Shopping mall
Model bisnis ini mirip sekali dengan marketplace, tapi penjual yang bisa berjualan
disana haruslah penjual atau brand ternama karena proses verifikasi yang ketat. Satu-satunya
situs online shopping mall yang beroperasi di Indonesia ialah Blibli.
Keuntungan dari memiliki toko online Anda sendiri ialah Anda memiliki kebebasan
penuh disana. Anda dapat merubah jenis tampilan sesuka Anda dan dapat membuat blog
untuk memperkuat SEO toko online Anda.
Bagi Anda yang tertarik untuk membuka sebuah toko online secara mudah, Anda
dapat coba menggunakan Shopify, Jejualan, Pixtem, Jarvis Store, dan Klakat.
Jenis penjual: model bisnis ini cocok bagi mereka yang serius berjualan online dan
siap mengalokasikan sumber daya mereka untuk mengelola situs mereka sendiri.
Membuat toko online di Facebook atau Instagram sangatlah mudah, sederhana, dan
asiknya gratis! Tapi penjual tidak dapat membuat templatenya sendiri.
Di Indonesia, channel BBM pun juga sering digunakan sebagai media jual beli
barang.
Jenis penjual: penjual yang ingin memiliki toko online sendiri tapi tidak ingin repot.
Ada juga beberapa bisnis online yang menggunakan beberapa model bisnis diatas
pada saat bersamaan. Dua contohnya ialah Qoo10 dan Rakuten Belanja Online yang memiliki
toko online B2C mereka sendiri serta marketplace yang memverifikasi penjualnya terlebih
dahulu.