Anda di halaman 1dari 22

REVISI LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 3


(MATERIAL REQUIREMENT PLANNING)

Disusun Oleh :
Nama Anggota / NPM : 1. Felia Stassy Wiratna / 32416771
2. Jackie Anthony / 33416661
3. Rosita / 36416686
4. Sherly Septianti / 37416002
5. Yessica Suvanni / 37416747
Kelompok : 8 (Delapan)
Kelas : 3ID01
Hari / Shift : Selasa / II (Dua)
Nilai :
Paraf Asisten :

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2019
1. Data Penunjang
Data penunjang yang dibutuhkan dalam perhitungan Material Requirement
Planning (MRP) terdiri dari Jadwal Induk Produksi (JIP) produk tanpa warna dan
dengan warna, struktur produk dengan jenis explotion, Bill of Material (BOM)
dengan jenis explotion, serta status persediaan (inventory status). Berikut akan
dijelaskan keempat data penunjang tersebut.
a. Jadwal Induk Produksi (JIP)
Data penunjang pertama yang dibutuhkan yaitu Jadwal Induk Produksi (JIP)
produk tanpa warna dan dengan warna. Jadwal Induk Produksi (JIP) adalah
pernyataan dari produk akhir yang berkaitan dengan kuantitas dan waktu. Data
yang dipakai adalah total dari penjumlahan unit produksi dengan warna dan
tanpa warna. Berikut adalah tabel Jadwal Induk Produksi (JIP) produk tempat
majalah.
Tabel 1 Jadwal Induk Produksi (JIP) Produk Tempat Majalah
Period JIP
Total
e Dengan Warna Tanpa Warna
1 2583 3006 5589
2 2230 2598 4828
3 2343 2739 5082
4 2341 2741 5082
5 2458 2878 5336
6 1756 2056 3812
7 2691 3154 5845
8 2574 3016 5590
9 2458 2878 5336
10 2691 3154 5845
11 2456 2880 5336
12 2339 2744 5083
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui beberapa informasi seperti Jadwal
Induk Produksi (JIP) untuk jenis produk tempat majalah dengan warna dan
jenis produk tempat majalah tanpa warna selama 12 periode. Data Jadwal
Induk Produksi (JIP) digunakan sebagai salah satu input dalam Material
Requirement Planning (MRP) dikarenakan Jadwal Induk Produksi (JIP)
menunjukkan jumlah produk akhir yang akan diproduksi sehingga waktu
persediaan bahan baku harus dapat disesuaikan. Jadwal Induk Produksi (JIP)
dari kedua jenis produk baik untuk dengan warna dan tanpa warna tersebut
kemudian ditotalkan. Hasil perhitungan tersebut kemudian menjadi suatu data
perencanaan Jadwal Induk Produksi (JIP) yang berguna bagi perusahaan dalam
menentukan jumlah kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan untuk memenuhi
jumlah produksinya. Data tersebut kemudian digunakan untuk data Gross
Requirement pada perhitungan Material Requirement Planning (MRP).
b. Struktur Produk
Data penunjang kedua yang dibutuhkan yaitu struktur produk dengan jenis
explotion. Struktur produk adalah suatu susunan atau komponen-kompenen
yang bergabung kedalam suatu produk selama proses manufaktur. Struktur
produk memperlihatkan bahan baku yang dikonversi ke dalam komponen-
komponen fabrikasi kemudian komponen-komponen tersebut bergabung secara
bersama-sama untuk membuat subassemblies, kemudian subassemblies
tersebut bergabung bersama untuk membuat assemblies, dan seterusnya hingga
menjadi produk akhir atau produk jadi. Berikut adalah gambar struktur produk
tempat majalah.
1 1
TEMPAT MAJALAH LEVEL 0

2 1 3 1

PERAKITAN 6 KARDUS LEVEL 1

009 256

4 1 5 500
PERAKITAN 5 PLITUR LEVEL 2

008 100

6 1 7 1 8 10
PERAKITAN 4 PAPAN ALAS PAKU LEVEL 3

006 3280 007 19,5652

9 1 10 1 11 4
PAPAN SEKAT
PERAKITAN 3 PAKU LEVEL 4
DEPAN
005 1942,5 007 19,5652

12 1 13 1 14 4
PERAKITAN 2 PAPAN SEKAT KECIL PAKU LEVEL 5

004 225 007 19,5652

15 1 16 1 17 4
PAPAN SEKAT
PERAKITAN 1 PAKU LEVEL 6
TENGAH KECIL
003 832,5 007 19,5652

18 2 19 2 20 4
PAPAN SEKAT
BELAKANG DAN
PAPAN SAMPING PAKU LEVEL 7
PAPAN SEKAT
TENGAH BESAR
001 2000 002 2312,5 007 19,5652
Gambar 1 Struktur Produk Tempat Majalah
Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui beberapa informasi seperti susunan
hirarki pembentukan suatu produk dari awal proses hingga menjadi suatu
produk jadi. Informasi selanjutnya yang didapat yaitu informasi mengenai
penomoran pada struktur produk yang terdapat pada empat posisi. Posisi pojok
kiri atas merupakan urutan proses yang dialami komponen tersebut. Posisi
pojok kanan atas menunjukkan jumlah unit yang dibutuhkan. Posisi pojok kiri
bawah merupakan nomor komponen. Posisi pojok kanan bawah merupakan
harga komponen per unit. Level tujuh memperlihatkan komponen papan
samping dengan urutan proses 18, jumlah unit sebanyak dua, nomor komponen
001, serta harga komponen sebesar Rp 2.000,- per unit. Struktur produk
digunakan sebagai salah satu input dalam Material Requirement Planning
(MRP) dikarenakan dapat memberikan informasi mengenai komponen-
komponen penyusun suatu produk akhir seperti nomor komponen, harga
komponen, urutan proses atau perakitan perakitan, serta kuantitas komponen
yang dibutuhkan.
c. Bill of Material (BOM)
Data penunjang ketiga yang dibutuhkan yaitu Bill Of Material (BOM) dari
tempat majalah. Bill of Material (BOM) adalah suatu rangkaian struktur semua
komponen yang digunakan untuk memproduksi barang jadi sesuai dengan
Jadwal Induk Produksi (JIP). Bill of Material (BOM) merupakan daftar atau
list dari komponen yang dibutuhkan untuk dirakit, dicampur, dan dibuat
menjadi produk akhir. Bill of Material (BOM) akan menampilkan data jumlah
komponen yang dibutuhkan untuk membuat produk tempat majalah dalam
bentuk tabel. Berikut adalah tabel Bill of Material (BOM) produk tempat
majalah.
Tabel 2 Bill of Material Produk Tempat Majalah
N Harga/Unit Kuantita Total
Level Kode Deskripsi
o (Rp) s (Rp)
1 0 TM Tempat Majalah - 1 -
2 1 PA Papan Alas 3280,0000 1 3280,0000
3 1 KD Kardus 256,0000 1 256,0000
4 2 PSD Papan Sekat Depan 1942,5000 1 1942,5000
5 2 PL Cairan Plitur 100,0000 1 100,0000
6 3 PSK Papan Sekat Kecil 225,0000 1 225,0000
Papan Sekat Tengah
7 4 PSTK 832,5000 1 832,5000
Kecil
Papan Sekat Belakang
8 5 PSB dan Papan Sekat 2312,5000 2 4625,0000
Tengah Besar
9 5 PS Papan Samping 2000,0000 2 4000,0000
10 1, 2, 3, 4 PK Paku 19,5652 26 508,6952
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui beberapa informasi seperti rincian
yang dibutuhkan, dibuat berdasarkan urutan dalam struktur produk. Bill of
Material (BOM) yang digunakan yaitu jenis explotion dimulai dari produk
akhir hingga komponen pada level akhir. Tabel diatas memberikan informasi
mengenai level dari komponen penyusun, kode, deskripsi, harga untuk masing-
masing unit, kuantitas, serta total dari biaya yang diperlukan. Bill of Material
(BOM) digunakan sebagai salah satu input dalam Material Requirement
Planning (MRP) dikarenakan dapat memberikan informasi mengenai
komponen-komponen yang menjadi penyusun produk tempat majalah,
kuantitas dari masing-masing produk, serta masing-masing harga dari
komponen penyusun produk tempat majalah.
d. Status Persediaan
Data penunjang keempat yang dibutuhkan yaitu status persediaan. Status
persediaan menunjukkan informasi-informasi dari setiap komponen penyusun
produk tempat majalah. Informasi-informasi yang dapat diketahui seperti part
number, part name, due date, schedule receipt, lot size, satuan, lead time, on
hand dan quantity. Berdasarkan status persediaan tersebut maka dapat
diketahui jadwal penerimaan komponen dari supplier dilihat berdasarkan due
date serta kuantitas pemesanan. Berikut adalah tabel status persediaan produk
tempat majalah.
Tabel 3 Status Persediaan Produk Tempat Majalah
Part Schedul On-
No. Part Due Lot Lead Quantit
Numbe e Satuan Han
ID Name Date Size Time y
r Receipt d
Tempat
1 - 0 0 LFL Unit 0 0 1
Majalah
Papan
2 001 2 600 30 Unit 1 1500 2
Samping
Papan
Sekat
Belakang
dan
3 002 2,4 200,400 20 Unit 1 1000 2
Papan
Sekat
Tengah
Besar
Papan
Sekat
4 003 5,10 420,350 30 Unit 3 2500 1
Tengah
Kecil
Papan
5 004 Sekat 7 450 15 Unit 3 1500 1
Kecil
Papan
6 005 Sekat 5 750 30 Unit 2 1240 1
Depan
Papan
7 006 4 500 25 Unit 3 1600 1
Alas
8 007 Paku 6 4000 20 Unit 2 2500 26
9 008 Plitur 4 400 20 Unit 3 1800 1
10 009 Kardus 3 3700 30 Unit 4 1200 1
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui beberapa informasi seperti part
number, part name, due date, schedule receipt, lot size¸ satuan yang digunakan,
lead time, on-hand, dan quantity dari masing – masing komponen penyusun
produk tempat majalah. Part number merupakan penomoran yang dilakukan
oleh perusahaan terhadap sebuah komponen. Part number untuk nomor ID dua
yaitu 001. Part name merupakan sebuah penamaan pada suatu komponen. Part
name untuk nomor ID dua yaitu papan samping. Due date merupakan batas
waktu pemesanan komponen antara pihak perusahaan dengan pihak yang
menjual komponen yang digunakan. Due date untuk komponen papan samping
yaitu periode dua yang menunjukkan bahwa batas pemesanan komponen papan
samping ada di periode dua. Schedule receipts merupakan penjadwalan
penerimaan material pada periode tertentu. Schedule receipts untuk komponen
papan samping yaitu sebanyak 600 unit pada periode dua yang menunjukkan
bahwa pada periode dua perusahaan akan menerima komponen papan samping
sebanyak 600 unit. Lot size merupakan jumlah kuantitas pesanan dalam suatu
pesanan. Lot sie untuk komponen papan samping yaitu 30. Satuan merupakan
penjelasan dimensi dari suatu komponen. Satuan untuk komponen papan
samping yaitu memiliki satuan unit. Lead time merupakan waktu yang
dibutuhkan untuk proses produksi dari awal hingga akhir dalam batas kapasitas
tertentu. Lead time untuk komponen papan samping yaitu satu. On hand
merupakan persediaan awal dari setiap periode. On hand untuk komponen
papan samping yaitu sebanyak 1500 unit yang menunjukkan bahwa pada awal
periode perusahaan memiliki simpanan komponen papan samping sebanyak
1500 unit. Quantity merupakan banyaknya unit yang digunakan untuk masing-
masing komponen. Quantity untuk komponen papan samping yang digunakan
dalam proses pembuatan produk tempat majalah yaitu sebanyak dua unit.

2. Perhitungan Material Requirement Planning (MRP)


Material Requirement Planning (MRP) merupakan suatu teknik sistematis
untuk penentuan kuantitas serta waktu dalam proses perencanaan dan
pengendalian item barang (komponen) yang tergantung pada item-item tingkat
(level) yang lebih tinggi (dependent demand). Perhitungan Material Requirement
Planning (MRP) produk tempat majalah disesuaikan dengan struktur produk jenis
explotion.
a. Produk Tempat Majalah
Perhitungan Material Requirement Planning (MRP) yang pertama adalah
produk tempat majalah. Berikut merupakan tabel perhitungan Material
Requirement Planning (MRP) produk tempat majalah.
Tabel 4 Perhitungan Material Requirement Planning (MRP) Produk Tempat Majalah
Part
Lot Size : Lead
Number : - Periode
LFL Time : 0
Part
Name : P
Level : 0 Qty : 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tempat D
Majalah
55 48 50 50 53 38 58 55 53 58 53 50
Gross Requirement 0
89 28 82 82 36 12 45 90 36 45 36 83
Schedule Receipts 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Project on Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
55 48 50 50 53 38 58 55 53 58 53 50
Net Requirement 0
89 28 82 82 36 12 45 90 36 45 36 83
55 48 50 50 53 38 58 55 53 58 53 50
Planned Order Receipts 0
89 28 82 82 36 12 45 90 36 45 36 83
Planned Ending Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
55 48 50 50 53 38 58 55 53 58 53 50
Planned Order Release 0
89 28 82 82 36 12 45 90 36 45 36 83
Tabel diatas menunjukkan perhitungan Material Requirement Planning (MRP)
produk tempat majalah. Berikut merupakan contoh perhitungan Material
Requirement Planning (MRP) produk tempat majalah pada periode satu.
Gross Requirement = Jadwal Induk Produksi x Kuantitas
= 5589 x 1
= 5589
Schedule Receipt = Berdasarkan tabel Schedule Receipt (perhatikan
nilai Schedule Receipt dan Due Date)
SR periode satu =0
POHt = POHt-1 – (GRt – SRt)
= 0 – (5589 – 0)
= -5589
≈0
Net Requirement = GRt – SRt – POHt-1
= 5589 – 0 – 0
= 5589
NR t ) - ( PEIt -1 )
PORt = ((
lot size ) x lot size

= (5589
1
-0
)x 1
= 5589
PEI = PEIt-1 + (PORt – NRt)
= 0 + (5589 – 5589)
=0
Planned Order Release = Berdasarkan nilai Planned Order Receipt yang
telah disesuaikan dengan Lead Time
PORel periode satu = 5589 (disesuaikan dengan PORt dan lead time 0)
Material Requirement Planning (MRP) merupakan suatu teknik sistematis
untuk penentuan kuantitas serta waktu dalam proses perencanaan dan
pengendalian item barang (komponen) yang tergantung pada item-item tingkat
(level) yang lebih tinggi (dependent demand). Tabel diatas menunjukkan
penjadwalan untuk produk tempat majalah. Bagian atas tabel terdapat part
number merupakan keterangan nomor pada part atau nomor produk tempat
majalah itu sendiri. Produk tempat majalah bukan termasuk part atau bagian
dari suatu produk, melainkan produk itu sendiri sehingga part number tidak
diisi. Part name merupakan keterangan nama pada part atau nama produk.
Part name diisi dengan nama produk jadi yaitu tempat majalah. Lot size
merupakan kuantitas pesanan dari item yang memberitahukan Material
Requirement Planning (MRP) jumlah kuantitas yang harus dipesan secara
teknik lot-sizing yang dipakai. Lot size tersebut menggunakan teknik lot size
LFL (Lot For Lot) yaitu teknik yang selalu melakukan perhitungan kembali
(bersifat dinamis) apabila terjadi perubahan pada kebutuhan bersih dan
bertujuan untuk meminimumkan ongkos simpan. Level merupakan informasi
mengenai tingkatan setiap part. Level diisi dengan level nol karena struktur
produk yang digunakan adalah struktur produk explotion yang merupakan
struktur produk dari induk (produk jadi) ke komponen-komponen
penyusunnya. Lead time merupakan jangka waktu yang dibutuhkan sejak
Material Requirement Planning (MRP) menyarankan suatu pesanan hingga
item yang dipesan tersebut siap untuk digunakan. Lead time diisi sebesar nol
yang memiliki arti bahwa jangka waktu hingga item yang dipesan tersebut siap
untuk digunakan yaitu nol karena setiap komponen telah memiliki lead time
untuk akhirnya dapat dirakit secara bersamaan hingga sampai ke tangan
konsumen dengan tepat waktu. Quantity merupakan jumlah atau kuantitas dari
produk. Quantity diisi sebesar satu yang memiliki arti bahwa produk tempat
majalah berjumlah satu. Terdapat 12 periode yang mewakili satuan bulan dan
past due yang telah disiapkan perusahaan pada awal penjadwalan.
Analisis dilakukan pada periode pertama. Gross requirement merupakan total
dari kebutuhan termasuk kebutuhan yang diantisipasi untuk setiap periode
waktu. Gross requirement periode pertama sebesar 5589 didapatkan dari
jadwal induk produksi sebesar 5589 dikalikan dengan kuantitas produk sebesar
satu. Hal tersebut menunjukkan bahwa PT Mitra Pesona mendapatkan
kebutuhan kotor termasuk kebutuhan yang diantisipasi perusahaan sebesar
5589 unit. Schedule receipt merupakan jumlah item yang akan diterima pada
suatu periode tertentu berdasarkan pesanan yang dibuat. Schedule receipt
periode pertama sebesar nol disesuaikan dengan nilai schedule receipt dan nilai
due date. Hal tersebut menunjukkan bahwa PT Mitra Pesona tidak melakukan
penjadwalan pada periode tersebut. Project on hand merupakan kuantitas yang
diharapkan ada dalam inventory pada akhir periode dan tersedia untuk
permintaan dalam periode berikutnya. Project on hand periode pertama sebesar
nol didapatkan dari project on hand periode sebelumnya sebesar nol dikurangi
dengan hasil pengurangan gross requirement periode sekarang sebesar 5589
dengan schedule receipt periode sekarang sebesar nol. Hal tersebut
menunjukkan bahwa tidak ada proses yang berjalan ataupun PT Mitra Pesona
tidak menyiapkan persiapan awal. Net requirement merupakan kekurangan
material yang diproyeksikan untuk periode sekarang sehingga perlu diambil
tindakan kedalam perhitungan planned order receipts agar menutupi
kekurangan material pada periode selanjutnya. Net requirement periode
pertama sebesar 5589 didapatkan dari gross requirement periode sekarang
sebesar 5589 dikurangi dengan schedule receipt periode sekarang sebesar nol
dikurangi dengan project on hand periode sebelumnya sebesar nol. Hal
tersebut menunjukkan bahwa PT Mitra Pesona dapat menentukan kebutuhan
bersih yang harus dijadwalkan pada periode satu sebesar 5589 unit. Planned
order receipt merupakan kuantitas pesanan pengisian kembali (pesanan
pembelian) yang telah direncanakan oleh Material Requirement Planning
(MRP) untuk diterima pada periode tertentu guna memenuhi kebutuhan bersih
(net requirements). Planned order receipt periode pertama sebesar 5589
didapatkan dari net requirement periode sekarang sebesar 5589 dikurangi
dengan planned ending inventory periode sebelumnya sebesar nol kemudian
dibagi dengan lot size sebesar satu, hasil perhitungan tersebut dibulatkan keatas
dan selanjutnya dikalikan dengan lot size sebesar satu. Hal tersebut
menunjukkan bahwa rencana pemesanan PT Mitra Pesona telah sesuai dengan
kebutuhan sebesar 5589 unit. Planned ending inventory merupakan suatu
perencanaan terhadap persediaan pada akhir periode. Planned ending
inventory periode pertama sebesar nol didapatkan dari planned ending
inventory periode sebelumnya sebesar nol ditambah dengan hasil pengurangan
planned order receipt periode sekarang sebesar 5589 dengan net requirement
periode sekarang sebesar 5589. Planned order release merupakan kuantitas
planned order yang ditempatkan atau dikeluarkan pada periode tertentu agar
item yang dipesan tersebut dapat tersedia pada saat dibutuhkan. Planned order
release periode pertama sebesar 5589 disesuaikan dengan nilai planned order
receipt sebesar 5589 dan lead time sebesar nol.

b. Komponen Utama
Perhitungan Material Requirement Planning (MRP) yang kedua adalah
komponen papan samping. Berikut merupakan tabel perhitungan Material
Requirement Planning (MRP) komponen papan samping.
Tabel 5 Perhitungan Material Requirement Planning (MRP) Komponen Papan Samping
Part Lot
Lead
Number : Size : Periode
Time : 1
001 30
Part
Name : Level : P
Qty : 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Papan 5 D
Samping
11 10 10 10 11 11 10 11 10 10
96 76
Gross Requirement 0 17 16 16 67 69 18 67 69 67 16
56 24
8 4 4 2 0 0 2 0 2 6
60
Schedule Receipts 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
1
5
Project on Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
0
10 10 10 11 11 10 11 10 10
96 90 76
Net Requirement 0 16 16 67 69 18 67 69 67 16
78 56 24
4 4 2 0 0 2 0 2 6
10 10 10 11 11 10 11 10 10
96 90 76
Planned Order Receipt 0 17 17 65 70 19 65 70 68 17
90 60 20
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Planned Ending Inventory 0 12 16 22 28 6 2 12 22 0 10 18 22
10 10 10 11 11 10 11 10 10
90 76
Planned Order Release 0 17 17 65 70 19 65 70 68 17 0
60 20
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tabel diatas menunjukkan perhitungan Material Requirement Planning (MRP)
komponen papan samping. Berikut merupakan contoh perhitungan Material
Requirement Planning (MRP) komponen papan samping pada periode dua.
Gross Requirement = Jadwal Induk Produksi x Kuantitas
= 4828 x 2
= 9656
Schedule Receipt = Berdasarkan tabel Schedule Receipt (perhatikan
nilai Schedule Receipt dan Due Date)
SR periode dua = 600
POHt = POHt-1 – (GRt – SRt)
= 0 – (9656 – 600)
= -9056
≈0
Net Requirement = GRt – SRt – POHt-1
= 9656 – 600 – 0
= 9056
( NR t ) - ( PEIt -1 )
PORt = ( lot size ) x lot size

= ( 9056
30
- 12
) x 30
= 9060
PEI = PEIt-1 + (PORt – NRt)
= 12 + (9060 – 9056)
= 12 + 4
= 16
Planned Order Release = Berdasarkan nilai Planned Order Receipt yang
telah disesuaikan dengan Lead Time
PORel periode dua = 10170 (disesuaikan dengan PORt dan lead time 1)
Material Requirement Planning (MRP) merupakan suatu teknik sistematis
untuk penentuan kuantitas serta waktu dalam proses perencanaan dan
pengendalian item barang (komponen) yang tergantung pada item-item tingkat
(level) yang lebih tinggi (dependent demand). Tabel diatas menunjukkan
penjadwalan untuk komponen papan samping. Bagian atas tabel terdapat part
number merupakan keterangan nomor pada part atau nomor komponen papan
samping. Part number diisi dengan 001 karena papan samping merupakan
komponen yang paling banyak mendapatkan perlakuan. Part name merupakan
keterangan nama pada part atau nama produk. Part name diisi dengan papan
samping. Lot size merupakan kuantitas pesanan dari item yang
memberitahukan Material Requirement Planning (MRP) jumlah kuantitas yang
harus dipesan secara teknik lot-sizing yang dipakai. Lot size diisi sebanyak 30
yang memiliki arti bahwa kuantitas pesanan komponen papan samping
sebanyak 30. Level merupakan informasi mengenai tingkatan setiap part.
Level diisi dengan level lima karena struktur produk yang digunakan adalah
struktur produk explotion yang merupakan struktur produk dari induk (produk
jadi) ke komponen-komponen penyusunnya. Lead time merupakan jangka
waktu yang dibutuhkan sejak Material Requirement Planning (MRP)
menyarankan suatu pesanan hingga item yang dipesan tersebut siap untuk
digunakan. Lead time diisi sebesar satu yang memiliki arti bahwa jangka waktu
hingga item yang dipesan tersebut siap untuk digunakan yaitu satu. Quantity
merupakan jumlah atau kuantitas dari part. Quantity diisi sebesar dua yang
memiliki arti bahwa komponen papan samping berjumlah dua. Terdapat 12
periode yang mewakili satuan bulan dan past due yang telah disiapkan
perusahaan pada awal penjadwalan.
Analisis dilakukan pada periode dua. Gross requirement merupakan total dari
kebutuhan termasuk kebutuhan yang diantisipasi untuk setiap periode waktu.
Gross requirement periode dua sebesar 9656 didapatkan dari jadwal induk
produksi sebesar 4828 dikalikan dengan kuantitas sebesar dua. Hal tersebut
menunjukkan bahwa PT Mitra Pesona mendapatkan kebutuhan kotor termasuk
kebutuhan yang diantisipasi perusahaan sebesar 9656 unit. Schedule receipt
merupakan jumlah item yang akan diterima pada suatu periode tertentu
berdasarkan pesanan yang dibuat. Schedule receipt periode dua sebesar 600
disesuaikan dengan nilai schedule receipt dan nilai due date sebesar dua. Hal
tersebut menunjukkan bahwa PT Mitra Pesona melakukan penjadwalan
sebanyak 600 unit pada periode dua. Project on hand merupakan kuantitas
yang diharapkan ada dalam inventory pada akhir periode dan tersedia untuk
permintaan dalam periode berikutnya. Project on hand periode dua sebesar nol
didapatkan dari project on hand periode sebelumnya sebesar nol dikurangi
dengan hasil pengurangan gross requirement periode sekarang sebesar 9656
dengan schedule receipt periode sekarang sebesar 600. Hal tersebut
menunjukkan bahwa tidak ada proses yang berjalan ataupun PT Mitra Pesona
tidak menyiapkan persiapan awal. Net requirement merupakan kekurangan
material yang diproyeksikan untuk periode sekarang sehingga perlu diambil
tindakan kedalam perhitungan planned order receipts agar menutupi
kekurangan material pada periode selanjutnya. Net requirement periode dua
sebesar 9056 didapatkan dari gross requirement periode sekarang sebesar 9656
dikurangi dengan schedule receipt periode sekarang sebesar 600 dikurangi
dengan project on hand periode sebelumnya sebesar nol. Hal tersebut
menunjukkan bahwa PT Mitra Pesona dapat menentukan kebutuhan bersih
yang harus dijadwalkan pada periode dua sebesar 9056 unit. Planned order
receipt merupakan kuantitas pesanan pengisian kembali (pesanan pembelian)
yang telah direncanakan oleh Material Requirement Planning (MRP) untuk
diterima pada periode tertentu guna memenuhi kebutuhan bersih (net
requirements). Planned order receipt periode dua sebesar 9060 didapatkan dari
net requirement periode sekarang sebesar 9056 dikurangi dengan planned
ending inventory periode sebelumnya sebesar 12 kemudian dibagi dengan lot
size sebesar 30, hasil perhitungan tersebut dibulatkan keatas dan selanjutnya
dikalikan dengan lot size sebesar 30. Hal tersebut menunjukkan bahwa rencana
pemesanan PT Mitra Pesona telah sesuai dengan kebutuhan sebesar 9060 unit.
Planned ending inventory merupakan suatu perencanaan terhadap persediaan
pada akhir periode. Planned ending inventory periode dua sebesar 16
didapatkan dari planned ending inventory periode sebelumnya sebesar 12
ditambah dengan hasil pengurangan planned order receipt periode sekarang
sebesar 9060 dengan net requirement periode sekarang sebesar 9056. Planned
order release merupakan kuantitas planned order yang ditempatkan atau
dikeluarkan pada periode tertentu agar item yang dipesan tersebut dapat
tersedia pada saat dibutuhkan. Planned order release periode dua sebesar
10170 disesuaikan dengan nilai planned order receipt sebesar 10170 dan lead
time sebesar satu.
Perhitungan Material Requirement Planning (MRP) yang ketiga adalah
komponen papan sekat belakang dan papan sekat tengah besar. Berikut
merupakan tabel perhitungan Material Requirement Planning (MRP)
komponen papan sekat belakang dan papan sekat tengah besar.
Tabel 6 Perhitungan Material Requirement Planning (MRP) Komponen Papan Sekat
Belakang dan Papan Sekat Tengah Besar
Part Number :
Lot Size : Lead Time :
002 Periode
20 1
Part Name :
Papan Sekat
Belakang Level : 5 Qty : 2 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
dan Papan Sekat
Tengah Besar
1117 1016 1016 1067 1169 1118 1067 1169 1067 1016
Gross Requirement 0 9656 7624
8 4 4 2 0 0 2 0 2 6
Schedule Receipts 0 0 200 0 400 0 0 0 0 0 0 0 0
100
Project on Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
1017 1016 1067 1169 1118 1067 1169 1067 1016
Net Requirement 0 9456 9764 7624
8 4 2 0 0 2 0 2 6
1018 1016 1066 1170 1118 1066 1170 1068 1016
Planned Order Receipt 0 9460 9780 7620
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Planned Ending Inventory 0 2 6 2 18 6 2 12 12 0 10 18 12
1016 1066 1170 1118 1066 1170 1068 1016
Planned Order Release 0 9460 9780 7620 0
0 0 0 0 0 0 0 0
Perhitungan Material Requirement Planning (MRP) yang keempat adalah
komponen papan sekat tengah kecil. Berikut merupakan tabel perhitungan
Material Requirement Planning (MRP) komponen papan sekat tengah kecil.
Tabel 7 Perhitungan Material Requirement Planning (MRP) Komponen Papan Sekat
Tengah Kecil
Part Number : 003
Lot Size : 30 Lead Time : 3 Periode
Part Name :
Papan Sekat
Level : 4 Qty : 1 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tengah Kecil

482 508 381 559 584


Gross Requirement 0 5589 5082 5336 5845 5336 5336 5083
8 2 2 0 5
Schedule Receipts 0 0 0 0 0 420 0 0 0 0 350 0 0
250
Project on Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
482 508 381 559 549
Net Requirement 0 3089 5082 4916 5845 5336 5336 5083
8 2 2 0 5
483 507 381 558 549
Planned Order Receipt 0 3090 5100 4920 5850 5340 5340 5100
0 0 0 0 0
Planned Ending Inventory 0 1 3 21 9 13 11 16 6 10 5 9 26
492 585 534 534
Planned Order Release 0 5070 3810 5580 5490 5100 0 0 0
0 0 0 0
Perhitungan Material Requirement Planning (MRP) yang kelima adalah
komponen papan sekat kecil. Berikut merupakan tabel perhitungan Material
Requirement Planning (MRP) komponen papan sekat kecil.
Tabel 8 Perhitungan Material Requirement Planning (MRP) Komponen Papan Sekat
Kecil
Part Number : 004 Lot Size : 15 Lead Time : 3 Periode
Part Name :
Level : 3 Qty : 1 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Papan Sekat Kecil
Gross Requirement 0 5589 4828 5082 5082 5336 3812 5845 5590 5336 5845 5336 5083
Schedule Receipts 0 0 0 0 0 0 0 450 0 0 0 0 0
Project on Hand 1500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Net Requirement 0 4089 4828 5082 5082 5336 3812 5395 5590 5336 5845 5336 5083
Planned Order Receipt 0 4095 4830 5085 5085 5325 3810 5400 5595 5325 5850 5340 5085
Planned Ending Inventory 0 6 8 11 14 3 1 6 11 0 5 9 11
Planned Order Release 0 5085 5325 3810 5400 5595 5325 5850 5340 5085 0 0 0
Perhitungan Material Requirement Planning (MRP) yang keenam adalah
komponen papan sekat depan. Berikut merupakan tabel perhitungan Material
Requirement Planning (MRP) komponen papan sekat depan.
Tabel 9 Perhitungan Material Requirement Planning (MRP) Komponen Papan Sekat
Depan
Part Number : 005 Lot Size : 30 Lead Time : 2 Periode
Part Name :
Papan Sekat Level : 2 Qty : 1 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Depan
Gross Requirement 0 5589 482 5082 5082 5336 3812 5845 5590 5336 5845 5336 5083
8
Schedule Receipts 0 0 0 0 0 750 0 0 0 0 0 0 0
Project on Hand 1240 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
482
Net Requirement 0 4349 5082 5082 4586 3812 5845 5590 5336 5845 5336 5083
8
483
Planned Order Receipt 0 4350 5100 5070 4590 3810 5850 5580 5340 5850 5340 5070
0
Planned Ending Inventory 0 1 3 21 9 13 11 16 6 10 15 19 6
507
Planned Order Release 0 5100 4590 3810 5850 5580 5340 5850 5340 5070 0 0
0
Perhitungan Material Requirement Planning (MRP) yang ketujuh adalah
komponen papan alas. Berikut merupakan tabel perhitungan Material
Requirement Planning (MRP) komponen papan alas.
Tabel 10 Perhitungan Material Requirement Planning (MRP) Komponen Papan Alas
Part Number : 006 Lot Size : 25 Lead Time : 3 Periode
Part Name :
Level : 1 Qty : 1 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Papan Alas
Gross Requirement 0 5589 4828 5082 5082 5336 3812 5845 5590 5336 5845 5336 5083
Schedule Receipts 0 0 0 0 500 0 0 0 0 0 0 0 0
Project on Hand 1600 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Net Requirement 0 3989 4828 5082 4582 5336 3812 5845 5590 5336 5845 5336 5083
Planned Order Receipt 0 4000 4825 5075 4600 5325 3825 5825 5600 5325 5850 5350 5075
Planned Ending Inventory 0 11 8 1 19 8 21 1 11 0 5 19 11
Planned Order Release 0 4600 5325 3825 5825 5600 5325 5850 5350 5075 0 0 0

c. Komponen Tambahan
Perhitungan Material Requirement Planning (MRP) yang kedelapan adalah
komponen tambahan paku. Berikut merupakan tabel perhitungan Material
Requirement Planning (MRP) komponen tambahan paku.
Tabel 11 Perhitungan Material Requirement Planning (MRP) Komponen Tambahan
Paku
Part Number : Lot Size : Lead Time :
Periode
007 20 2
Part Name : Paku Level : 10 Qty : 26 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
13213 14534
Gross Requirement 0 145314 125528 132132 138736 99112 151970 138736 151970 5336 5083
2 0
Schedule Receipts 0 0 0 0 0 0 4000 0 0 0 0 0 0
Project on Hand 2500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13213 14534
Net Requirement 0 142814 125528 132132 138736 95112 151970 138736 151970 5336 5083
2 0
13212 14534
Planned Order Receipts 0 142820 125540 132140 138740 95100 151980 138720 151980 5340 5080
0 0
Planned Ending Inventory 0 6 18 6 14 18 6 16 16 0 10 14 11
13874 15198
Planned Order Release 0 132120 132140 95100 151980 145340 138720 5340 5080 0 0
0 0
Perhitungan Material Requirement Planning (MRP) yang kesembilan adalah
komponen tambahan plitur. Berikut merupakan tabel perhitungan Material
Requirement Planning (MRP) komponen tambahan plitur.
Tabel 12 Perhitungan Material Requirement Planning (MRP) Komponen Tambahan
Plitur
Part Number : 008 Lot Size : 20 Lead Time : 3 Periode
Part Name : Plitur Level : 2 Qty : 1 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gross Requirement 0 2583 2230 2343 2341 2458 1756 2691 2574 2458 2691 2456 2339
Schedule Receipts 0 0 0 0 400 0 0 0 0 0 0 0 0
Project on Hand 1800 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Net Requirement 0 783 2230 2343 1941 2458 1756 2691 2574 2458 2691 2456 2339
Planned Order Receipts 0 800 2220 2340 1940 2460 1760 2700 2560 2460 2700 2460 2320
Planned Ending Inventory 0 17 7 4 3 5 9 18 4 6 15 19 0
Planned Order Release 0 1940 2460 1760 2700 2560 2460 2700 2460 2320 0 0 0
Tabel diatas menunjukkan perhitungan Material Requirement Planning (MRP)
komponen tambahan plitur. Berikut merupakan contoh perhitungan Material
Requirement Planning (MRP) komponen tambahan plitur pada periode empat.
Gross Requirement = Jadwal Induk Produksi x Kuantitas
= 2341 x 1
= 2341
Schedule Receipt = Berdasarkan tabel Schedule Receipt (perhatikan
nilai Schedule Receipt dan Due Date)
SR periode empat = 400
POHt = POHt-1 – (GRt – SRt)
= 0 – (2341 – 400)
= -1941
≈0
Net Requirement = GRt – SRt – POHt-1
= 2341 – 400 – 0
= 1941
( NR t ) - ( PEIt -1 )
PORt = ( lot size ) x lot size

= (1941
20
-4
) x 20
= 1940
PEI = PEIt-1 + (PORt – NRt)
= 4 + (1940 – 1941)
=4-1
=3
Planned Order Release = Berdasarkan nilai Planned Order Receipt yang
telah disesuaikan dengan Lead Time
PORel periode empat = 2700 (disesuaikan dengan PORt dan lead time 3)
Material Requirement Planning (MRP) merupakan suatu teknik sistematis
untuk penentuan kuantitas serta waktu dalam proses perencanaan dan
pengendalian item barang (komponen) yang tergantung pada item-item tingkat
(level) yang lebih tinggi (dependent demand). Tabel diatas menunjukkan
penjadwalan untuk komponen tambahan plitur. Bagian atas tabel terdapat part
number merupakan keterangan nomor pada part atau nomor komponen
tambahan plitur. Part number diisi dengan 008. Part name merupakan
keterangan nama pada part atau nama produk. Part name diisi dengan plitur.
Lot size merupakan kuantitas pesanan dari item yang memberitahukan Material
Requirement Planning (MRP) jumlah kuantitas yang harus dipesan secara
teknik lot-sizing yang dipakai. Lot size diisi sebanyak 20 yang memiliki arti
bahwa kuantitas pesanan komponen tambahan plitur sebanyak 20. Level
merupakan informasi mengenai tingkatan setiap part. Level diisi dengan level
dua karena struktur produk yang digunakan adalah struktur produk explotion
yang merupakan struktur produk dari induk (produk jadi) ke komponen-
komponen penyusunnya. Lead time merupakan jangka waktu yang dibutuhkan
sejak Material Requirement Planning (MRP) menyarankan suatu pesanan
hingga item yang dipesan tersebut siap untuk digunakan. Lead time diisi
sebesar tiga yang memiliki arti bahwa jangka waktu hingga item yang dipesan
tersebut siap untuk digunakan yaitu tiga. Quantity merupakan jumlah atau
kuantitas dari part. Quantity diisi sebesar satu yang memiliki arti bahwa
komponen tambahan plitur berjumlah satu. Terdapat 12 periode yang mewakili
satuan bulan dan past due yang telah disiapkan perusahaan pada awal
penjadwalan.
Analisis dilakukan pada periode empat. Gross requirement merupakan total
dari kebutuhan termasuk kebutuhan yang diantisipasi untuk setiap periode
waktu. Gross requirement periode empat sebesar 2341 didapatkan dari jadwal
induk produksi sebesar 2341 dikalikan dengan kuantitas sebesar satu. Hal
tersebut menunjukkan bahwa PT Mitra Pesona mendapatkan kebutuhan kotor
termasuk kebutuhan yang diantisipasi perusahaan sebesar 2341 unit. Schedule
receipt merupakan jumlah item yang akan diterima pada suatu periode tertentu
berdasarkan pesanan yang dibuat. Schedule receipt periode empat sebesar 400
disesuaikan dengan nilai schedule receipt dan nilai due date sebesar empat. Hal
tersebut menunjukkan bahwa PT Mitra Pesona melakukan penjadwalan
sebanyak 400 unit pada periode empat. Project on hand merupakan kuantitas
yang diharapkan ada dalam inventory pada akhir periode dan tersedia untuk
permintaan dalam periode berikutnya. Project on hand periode empat sebesar
nol didapatkan dari project on hand periode sebelumnya sebesar nol dikurangi
dengan hasil pengurangan gross requirement periode sekarang sebesar 2341
dengan schedule receipt periode sekarang sebesar 400. Hal tersebut
menunjukkan bahwa tidak ada proses yang berjalan ataupun PT Mitra Pesona
tidak menyiapkan persiapan awal. Net requirement merupakan kekurangan
material yang diproyeksikan untuk periode sekarang sehingga perlu diambil
tindakan kedalam perhitungan planned order receipts agar menutupi
kekurangan material pada periode selanjutnya. Net requirement periode empat
sebesar 1941 didapatkan dari gross requirement periode sekarang sebesar 2341
dikurangi dengan schedule receipt periode sekarang sebesar 400 dikurangi
dengan project on hand periode sebelumnya sebesar nol. Hal tersebut
menunjukkan bahwa PT Mitra Pesona dapat menentukan kebutuhan bersih
yang harus dijadwalkan pada periode empat sebesar 1941 unit. Planned order
receipt merupakan kuantitas pesanan pengisian kembali (pesanan pembelian)
yang telah direncanakan oleh Material Requirement Planning (MRP) untuk
diterima pada periode tertentu guna memenuhi kebutuhan bersih (net
requirements). Planned order receipt periode empat sebesar 1940 didapatkan
dari net requirement periode sekarang sebesar 1941 dikurangi dengan planned
ending inventory periode sebelumnya sebesar empat kemudian dibagi dengan
lot size sebesar 20, hasil perhitungan tersebut dibulatkan keatas dan selanjutnya
dikalikan dengan lot size sebesar 20. Hal tersebut menunjukkan bahwa rencana
pemesanan PT Mitra Pesona telah sesuai dengan kebutuhan sebesar 1940 unit.
Planned ending inventory merupakan suatu perencanaan terhadap persediaan
pada akhir periode. Planned ending inventory periode empat sebesar tiga
didapatkan dari planned ending inventory periode sebelumnya sebesar empat
ditambah dengan hasil pengurangan planned order receipt periode sekarang
sebesar 1940 dengan net requirement periode sekarang sebesar 1941. Planned
order release merupakan kuantitas planned order yang ditempatkan atau
dikeluarkan pada periode tertentu agar item yang dipesan tersebut dapat
tersedia pada saat dibutuhkan. Planned order release periode empat sebesar
2700 disesuaikan dengan nilai planned order receipt sebesar 2700 dan lead
time sebesar tiga.
Perhitungan Material Requirement Planning (MRP) yang kesepuluh adalah
komponen tambahan kardus. Berikut merupakan tabel perhitungan Material
Requirement Planning (MRP) komponen tambahan kardus.
Tabel 13 Perhitungan Material Requirement Planning (MRP) Komponen Tambahan
Kardus
Part Number : 009 Lot Size : 30 Lead Time : 4 Periode
Part Name :
Level : 1 Qty : 1 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kardus
558 508 508 533 584 559 533 533
Gross Requirement 0 4828 3812 5845 5083
9 2 2 6 5 0 6 6
370
Schedule Receipts 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
120
Project on Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
438 138 508 533 584 559 533 533
Net Requirement 0 4828 3812 5845 5083
9 2 2 6 5 0 6 6
441 138 507 534 585 558 534 534
Planned Order Receipts 0 4830 3810 5850 5070
0 0 0 0 0 0 0 0
Planned Ending Inventory 0 21 23 21 9 13 11 16 6 10 15 19 6
534 585 558 534 534 507
Planned Order Release 0 3810 5850 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0

3. Tabel Rangkuman Planned Order Release (PoRel)


Setiap perhitungan Material Requirement Planning (MRP) untuk produk
tempat majalah, komponen utama, dan komponen tambahan menghasilkan
rangkuman planned order release yang terdiri dari 12 periode. Berikut merupakan
tabel rangkuman Planned Order Release (PoRel).
Tabel 14 Rangkuman Planned Order Release (PoRel)
Kompone Periode Ke
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
 Tempat
5589 4828 5082 5082 5336 3812 5845 5590 5336 5845 5336 5083
Majalah
 Papan 1065 1068
9060 10170 10170 7620 11700 11190 10650 11700 10170 0
Samping 0 0
 Papan
Sekat
Belakang
1066 1068
dan Papan 9460 10160 9780 7620 11700 11180 10660 11700 10160 0
0 0
Sekat
Tengah
Besar
 Papan
Sekat
5070 4920 3810 5850 5580 5340 5490 5340 5100 0 0 0
Tengah
Kecil
 Papan
5085 5325 3810 5400 5595 5325 5850 5340 5085 0 0 0
Sekat Kecil
Tabel 14 Rangkuman Planned Order Release (PoRel) (Lanjutan)
Kompone Periode Ke
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Papan
Sekat 5100 5070 4590 3810 5850 5580 5340 5850 5340 5070 0 0
Depan
 Papan
4600 5325 3825 5825 5600 5325 5850 5350 5075 0 0 0
Alas
13214 13874 9510 14534 13872 15198
Paku 132120 151980 5340 5080 0 0
0 0 0 0 0 0
Plitur 1940 2460 1760 2700 2560 2460 2700 2460 2320 0 0 0
Kardus 5340 3810 5850 5580 5340 5850 5340 5070 0 0 0 0
Rangkuman planned order release merupakan rangkuman yang memuat
kuantitas planned order yang ditempatkan atau dikeluarkan dalam periode tertentu
agar item yang dipesan tersebut akan tersedia saat dibutuhkan. Komponen pada
planned order release terdiri dari produk jadi berupa produk tempat majalah,
komponen utama yang terdiri dari papan samping, papan sekat belakang dan
papan sekat tengah besar, papan sekat tengah kecil, papan sekat kecil, papan sekat
depan, dan papan alas, serta komponen tambahan yang terdiri dari paku, plitur,
dan kardus. Terdapat 12 periode yang mewakili satuan bulan. Planned order
untuk produk jadi berupa tempat majalah pada periode pertama membutuhkan
sebesar 5589 unit. Planned order untuk komponen utama berupa papan samping
pada periode pertama membutuhkan 9060 unit, papan sekat selakang dan papan
sekat tengah besar pada periode pertama membutuhkan 9460 unit, papan sekat
tengah kecil pada periode pertama membutuhkan 5070 unit, papan sekat kecil
pada periode pertama membutuhkan 5085 unit, papan sekat depan pada periode
pertama membutuhkan 5085 unit, dan papan alas pada periode pertama
membutuhkan 4600 unit. Planned order untuk komponen tambahan berupa paku
pada periode pertama membutuhkan 132120 unit, plitur pada periode pertama
membutuhkan 1940 unit, dan kardus membutuhkan pada periode pertama
membutuhkan 5340 unit.

Anda mungkin juga menyukai