Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap perusahaan memiliki cara untuk mengambil keputusan yang tepat
bagi efisiensi kegiatan produksi dalam banyak hal. Begitupun pada perusahaan
yang bergerak pada bidang manufaktur yang melakukan banyak cara untuk
memaksimalkan produksi agar tidak terjadi kerugian yang besar. Oleh karena itu
banyak perusahaan melakukan penelitian untuk memperoleh data yang dapat
diolah. Mendapatkan data yang kecil dan tidak berdistribusi normal menjadi salah
salah satu kendala perusahaan dalam menentukan metode analisis data yang
sesuai. Dalam hal ini juga PT ID Girl belum mengetahui asumsi-asumsi yang
tidak terpenuhi pada data-data yang terdapat di perusahaan sehingga
menggunakan metode nonparametrik sebagai metode pengolahan data yang
didapatkan pada proses produksi perusahaan.
Statistik nonparametrik merupakan alternatif dalam memecahkan
masalah seperti pengujian hipotesis atau pengambilan keputusan apabila
statistik parametrik tidak dapat dipergunakan. Uji urutan bertanda Wilcoxon
digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan nyata antara data
pasangan yang diambil dari sampel atau sampel yang berhubungan.
Sedangkan uji hipotesis independensi dilakukan untuk mengetahui
ketidakbergantungan (kebebasan) suatu pengelompokan hasil penelitian
(sampel) dari populasi terhadap kategori populasi lain.
Menerapkan dua uji tersebut, yaitu uji urutan bertanda Wilcoxon untuk
data sebelum dan sesudah diterapkannya kemasan baru dan uji hipotesis
independensi (Chi-square) pada faktor tipe lipstick dan jenjang usia diharapkan
dapatmeningkatkan keuntungan bagi PT ID Girl melalui keputusan terbaik yang
akan diambil.
1.2 Tujuan Penulisan
Setiap penulisan memiliki tujuan yang ingin dicapai oleh penulisnya,
dalam hal ini PT ID Girl sebagai sebuah perusahaan memiliki tujuan yang
diharapkan dapat terpenuhi seiring penulisan laporan ini berlangsung. Adapun
berikut merupakan tujuan PT ID Girl :
1. Mengetahui hasil uji komparasi sebelum dan sesudah diterapkan kemasan
baru dengan taraf nyata 0,05
2. Mengetahui apakah antara tipe lipstick dan jenjang usia konsumen bersifat
bebas atau tidak saling bebas dengan taraf nyata 0,05
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Statistik Nonparametrik


Kekebanyakan cara pengujian didasarkan pada anggapan bahwa
sampel acak diambil dari populasi normal. Kebanyakan uji tersebut masih
cukup dapat diandalkan bila penyimpangannya dari kenormalan hanya
sedikit, terutama jika ujuran sampelnya besar. Biasanya cara pengujian ini
dinamakan metode parametrik. Nonparametrik atau metode bebas distribusi
yang umumnya tidak menggunakan anggapan pengetahuan apapun tentang
distribusi yang mendasari populasi, keculi distribusnya kontinyu (Walpole,
1995).
Prosedur nonparametrik atau bebas distribusi dewasa ini makin
banyak digunakan oleh penganalisis data. Banyak terapannya dalam sains dan
rekayasa yang datanya disajikan tidak sebagai pada kontinyu tetapi dalam
skala ordinal sehingga menyajikannya dalam bentuk rank (Walpole, 1995).
Statistik nonparametrik merupakan alternatif dalam memecahkan
masalah seperti pengujian hipotesis atau pengambilan keputusan apabila
statistik parametrik tidak dapat dipergunakan (Hasan, 2012).

2.2 Penggunaan Statistik Nonparametrik


Statistik nonparametrik termasuk salah satu bagian dari statistik inferensi
atau statistik induktif dan disebut juga statistik bebas distribusi. Statistik
nonparametrik adalah bagian statistik yang tidak memerlukan asumsi-asumsi
tertentu, misalnya mengenai bentuk distribusi dan hipotesis-hipotesis yang
berkaitan dengan nilai-nilai parameter tertentu. Statistik nonparametrik digunakan
apabila (Hasan, 2012):
1. Sampel yang digunakan mempunyai ukuran yang kecil
2. Data yang digunakan bersifat ordinal, yaitu data-data yang bisa disusun dalam
urutan atau diklasifikasikan rangkingnya
3. Data yang digunakan bersifat nominal,yaitu data-data yang dapat
diklasifikasikan dalam kaegori dan dihitung frekuensinya
4. Bentuk distribusi populasi dan tempat pengambilan sampel tidak diketahui
menyebar secara normal
5. Ingin menyelesaikan masalah statistik secara cepat tanpa menggunakan alat
hitung

2.3 Ranking Data


Untuk dapat melakukan analisis data yang kualitatif, khususnya data
ordinal, langkah yang diperlukan adalah menaikkan peringkat data dimaksud
sehingga menjadi sekurang-kurangnya berskala interval. Perlakuan menaikkan
peringkat data dari skala ordinal menjadi sekurang-kurangnya berskala interval
biasa digunakan metode succesive, diantaranya dengan membuat ranking terhadap
data-data kualitatif dimaksud. Informasi yang bersifat kualitatif tidak dapat
dioperasinya sebagimana halnya data yang berskala kuantitatif dan sebagai salah
satu cara (perlakuan) terhadap kondisi tersebut ranking data dapat dianggap
sebagai salah satu cara termudah agar data yang kita punyai dapat dioperasikan
untuk dianalisis sesuai dengan yang diperlukan. Ada beberapa cara melakukan
ranking data, diantaranya (Supangat, 2008):
1. Goodman dan Kruskal
2. Model Spearman

2.4 Pengujian Hipotesis Statistik Nonparametrik


Pengujian hipotesis statistik nonparametrik pada dasarnya sama dengan
pengujian hipotesis statistik parametrik. Asumsi yang digunakan pada pengujian
hipotesis statistik nonparametrik hanyalah bahwa observasi-observasi independen
dan variabel yang diteliti memiliki kontinuitas. Asumsi bahwa variabel yang
diteliti memiliki kontinuitas yang diperlukan dalam uji parametrik, namun dalam
uji nonparametrik, asumsi tersebut lebih longgar. Langkah-langkah pengujian
statistik nonparametrik ialah sebagai berikut (Hasan, 2012):
1. Menentukan formulasi hipotesis
2. Menentukan taraf nyata dan nilai tabel
3. Menentukan kriteria pengujian
4. Menentukan nilai uji statistik
5. Membuat kesimpulan

2.5 Uji Tanda (Sign Test)


Uji tanda didasarkan pada tanda-tanda positif atau nnegatif dari perbedaan
antara pasangan pengamatan, bukan atas besarnya perbedaan. Uji tanda biasanya
digunakan untuk mengetahui pengaruh sesuatu. Langkah-langkah pengujian
dengan uji tanda ialah sebagai berikut (Hasan, 2012):
1. Menentukan formulasi hipotesis
H0: Probabilitas terjadi tandanya positif dan probabilitas terjadi tanda negatif
adalah sama
H1: Probabilitas terjadi tanda positif dan probabilitas terjadi tanda negatif
adalah berbeda
2. Menentukan taraf nyata (α)
Pengujian dapat berbentuk satu sisi atau dua sisi
3. Menentukan kriteria pengujian
a. Pengujian satu sisi
H0 diterima apabila α ≤ probabilitas hasil sampel
H0 ditolak apabila α > probabilitas hasil sampel
b. Pengujian dua sisi
H0 diterima apabila α ≤ 2 kali probabilitas hasil sampel
H0 ditolak apabila α > 2 kali probabilitas hasil sampel
4. Menentukan nilai uji statistik
Merupakan nilai dari probabilitas hasil sampel.
5. Membuat kesimpulan
Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak
Untuk sampel besar (n ≥ 30), uji statistiknya adalah (Hasan, 2012):
2r-n
CR=
√n
………………….……………(1)
Keterangan: r = jumlah tanda positif
n = jumlah pasangan observasi yang relevan
Langkah-langkah pengujiannya sama dengan langkah-langkah pengujian
sebelumnya, menggunakan distribusi Z (Hasan, 2012).

2.6 Uji Urutan Bertanda Wilcoxon (The Signed Rank Test)


Uji urutan bertanda Wilcoxon pertama kali diperkenalkan oleh Frank
Wilcoxon pada tahun 1945 sebagai penyempurnaan dari uji tanda. Pada uji urutan
bertanda tersebut, disamping memperhatikan tanda perbedaan (positif atau
negatif) juga memperhatikan besarnya beda dan menentukan apakah ada
perbedaan nyata antara data pasangan yang diambil dari sampel atau sampel yang
berhubungan. Langkah-langkah pengujian urutan bertanda Wilcoxon ialah sebagai
berikut (Hasan, 2012):
1. Menentukan formulasi hipotesis
H0 : Jumlah urutan tanda postif dengan jumlah tanda urutan negatif adalah
sama (tidak ada perbedaan nyata antara pasangan tersebut)
H1 : Jumlah urutan tanda postif dengan jumlah tanda urutan negatif adalah
berbeda (ada perbedaan nyata antara pasangan tersebut)
2. Menentukan taraf nyata (α) dengan T tabelnya
Pengujian dapat berbentuk satu sisi atau dia sisi
3. Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima apabila T0 ≥ T
H0 ditolak apabila T0 < T
4. Menentukan nilai uji statistik (nilai T0)
Tahap-tahap pengujian ialah sebagai berikut:
a. Menentukan tanda beda dan besarnya tanda beda antara pasangan data
b. Mengurutkan bedanya tanpa memperhatikan tanda atau jenjang
1) Angka satu untuk beda yang terkecil dan seterusnya
2) Jika terdapat beda yang sama, diambil rata-ratanya
3) Beda nol tidak diperhatikan
c. Memisahkan tanda beda positif dan negatif atau jenjang
d. Menjumlahkan semua angka positif dan angka negatif
e. Nilai terkecil dari nilai absolut hasil penjumlahan merupakan nilai T0, yaitu
nilai uji statistik
5. Membuat kesimpulan
Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak.

2.7 Pengujian Hipotesis Independensi (Test of Independency)


Pengujian hipotesis independensi merupakan pengujian hipotesis
ketidakbergantungan (kebebasan) suatu pengelompokan hasil penelitian (sampel)
dari populasi terhadap kategori populasi lain. Pengujian tersebut menggunakan
tabel kontingensi b x k, b = baris dan k = kolom dengan b ≥ 2 dan k ≥ 2. Langkah-
langkah pengujiannya ialah sebagai berikut (Hasan, 2012):
1. Menentukan formulasi hipotesis
H0: Kategori yang satu bebas dari kategori lainnya
H1: Kategori yang satu tidak bebas dari kategori yang lainnya
2. Menentukan taraf nyata (α) dan nilai X2 tabel
Taraf nyata dan nilai X2 tabel ditentukan dengan db = (b-1) (k-1)

X2∝(b-1)(k-1)
………………………………(2)
3. Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima apabila X20 ≤ X2∝(b-1)(k-1)

H0 ditolak apabila X20 > X2∝(b-1)(k-1)


4. Menentukan nilai uji statistik
b k
(nij -eij )
X20 = ∑ ∑
eij
i=1 j=1
……………………………(3)
ni (nj )
eij =
n
………………………………(4)
5. Membuat kesimpuan
Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak
Khusus untuk pengujian hipotesis independensi dengan tabel kontingensi 2x2,
maka rumusan X20 dapat dicari dengan metode khusus yang tabel kontingensinya
adalah sebagai berikut (Hasan, 2012):
Kategori 1 Kategori 2 Jumlah
Kategori 1 a b a+b
Kategori 2 c d c+d
Jumlah a+c b+d N
Rumus X20 adalah:

n(ad-bc)2
X20 =
(a+b)(a+c)(b+d)(c+d)
……………………...(5)
Langkah-langkah pengujiannya ialah sebagi berikut (Hasan, 2012):
1. Menentukan formulasi hipotesis
H0: Kedua kategori saling bebas
H1: Kedua faktor tidak saling bebas
2. Menentukan taraf nyata (α) dan X2 tabel
Taraf nyata dan X2 tabel ditentukan dengan db =1
X2∝(1) =…
3. Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima apabila X20 ≤ X2∝(1)

H0 ditolak apabila X20 > X2∝(1)


4. Menentukan nilai uji statistik dengan rumus (5)
5. Membuat kesimpulan
Dalam hal apakah H0 diterima atau ditolak
BAB III
PEBAHASAN DAN ANALISIS

3.1. Studi Kasus


Dalam usaha mengembangkan pemahaman mengenai latar belakang
penulisan di atas, dilakukan studi kasus. Studi kasus adalah salah satu metode
penelitian, penelaahan yang menyelidiki suatu gejala dalam latar kehidupan
nyata. Perusahaan ingin mengetahui ada atau tidaknya perbedaan nyata jumlah
pemesanan sebelum dan sesudah merubah kemasan dengan menggunakan Uji
Urutan Bertanda Wilcoxon (The Signed Rank Test). Perusahaan juga ingin
mengetahui apakah jenjang usia konsumen dengan tipe lipstick saling
bergantungan atau tidak dengan menggunakan Uji Kebebasan chi-square. Berikut
merupakanstudi kasus dalam statistik nonparametrik:
1. Studi Kasus Uji Urutan Bertanda Wilcoxon (The Signed Rank Test)
PT ID Girl merupakan perusahaan manufaktur yang berdiri sejak tahun 2017
dan bergerak di bidang kosmetik. PT ID Girl memproduksi lipstick sebagai
salah satu produk yang mendominasi. Perusahaan ingin meningkatan jumlah
pemesanan produk lipstick, maka perusahaan melakukan inovasi dengan
merubah sebelum kemasan baru dengan sesudah kemasan baru. Perubahan
tersebut bertujuan untuk menarik minat konsumen terhadap produk sehingga
jumlah pemesanan bertambah. PT ID Girl melakukan pengamatan untuk
mengetahui apakah terdapat peningkatan jumlah pemesanan sesudah merubah
kemasan, pengamatan dilakukan dengan mengumpulkan data selama 20
minggu. Berikut ini data hasil pengamatan.
Tabel 3.1 Data Hasil Pengamatan Studi Kasus 1
Minggu Sebelum Kemasan Baru Sesudah Kemasan Baru
1 42 49
2 44 42
3 48 46
4 45 52
5 39 45
6 40 40
Tabel 3.1 Data Pengamatan Studi Kasus 1 (Lanjutan)
Minggu Sebelum Kemasan Baru Sesudah Kemasan Baru
7 37 41
8 39 36
9 41 39
10 42 49
11 46 51
12 48 42
13 51 49
14 51 53
15 52 45
16 48 48
17 44 39
18 38 42
19 35 37
20 36 35
Berdasarkan data hasil pemesanan sebelum dan setelah menerapkan kemasan
baru, perusahaan ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan nyata jumlah
pemesanan sebelum dan sesudah kemasan baru dengan taraf nyata sebesar 5%.
2. Studi kasus uji kebebasan chi-square
PT ID Girl merupakan perusahaan manufaktur yang berdiri sejak tahun 2017
dan bergerak di bidang kosmetik. PT ID Girl memproduksi lipstick sebagai
salah satu produk yang mendominasi. Perusahaan memproduksi 5 tipe lipstick,
target konsumen merupakan wanita baik remaja, dewasa hingga lansia.
Perusahaan ingin mengetahui apakah tipe lipstick dan jenjang usia saling
bergantungan atau tidak dengan melakukan pengamatan jumlah pemesanan
berdasarkan tipe lipstick dan jenjang usia konsumen. Berikut ini data hasil
pengamatan.
Tabel 3.2 Data Pengamatan Studi Kasus 2
Tipe Jenjang Usia (Tahun)
Jumlah
Lipstick 12-15 16-19 20-23 24-27 28-31
Shine 28 32 24 18 20 122
Satin 26 34 30 26 22 138
Matte 17 18 23 24 33 115
Sheer 19 26 34 31 20 130
Creamy 36 21 27 29 20 133
Jumlah 126 131 138 128 115 638

Berdasarkan data hasil pengamatan diatas, perusahaan ingin menguji apakah


antara tipe lipstick dengan usia konsumen bersifat bebas atau tidak saling bebas
dengan taraf nyata 5%.
3.2 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan guna mendapatkan hasil yang dapat dianalisa
melalui nilai kuantitatif yang diperhitungkan melalui perhitungan manual dan
pengolahan software. Adapun berikut adalah perhitungan manual dan pengolahan
software.

3.2.1 Perhitungan Manual


Perhitungan data secara manual merupakan salah satu cara untuk
mengetahui perolehan data untuk tujuan yang akan dicapai, pengolahan data ini
lakukan dengan perhitungan manual yang telah memiliki rumus tertentu.
Perhitungan manual yang digunakan adalah dengan metode Wilcoxon dan Chi-
Square. Berikut ini adalah perhitungan manual yang diperoleh:
1. Perhitungan Manual Wilcoxon
Perhitungan Manual Wilcoxon merupakan uji dua varabel berpasangan (two
dependent samples) untuk menentukan perbedaan antara pasangan data.
Berikut adalah langkah-langkah perhitungan manual wilcoxon.
a. Formulasi hipotesis:
Formulasi hipotesis merupakan parameter yang akan menjadi batasan
pernyataan yang akan diuji.
H0 : Sesudah Kemasan baru tidak meningkatkan jumlah pesanan lipstick
H1 : Sesudah Kemasan baru meningkatkan jumlah pesanan lipstick.
b. Taraf nyata (α) dengan nilai T tabel:
Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil
hipotesis yaitu sebesar 5% (α = 0,05), dan juga dipengaruhi banyak data
(n=20) sehingga didapat nilai T0.05 = 52
c. Kriteria pengujian:
Kriteria pengujian adalah pembuatan keputusan dalam menerima atau
menolak hipotesis dengan membandingkannya pada T dari tabel
H0 diterima apabila T0 ≥ 52
H0 ditolak apabila T0< 52
d. Nilai uji statistik:
Tabel 3.3 Tabel Hitung Wilcoxon
JumlahPemesana Y-X TandaJenjang
X Y Jenjang
n (beda) (+) (-)
Minggu ke-1 42 49 7 16.5 16.5
Minggu ke-2 44 42 -2 4.5 4.5
Minggu ke-3 48 46 -2 4.5 4.5
Minggu ke-4 45 52 7 16.5 16.5
Minggu ke-5 39 45 6 13.5 13.5
Minggu ke-6 40 40 0 0
Minggu ke-7 37 41 4 9.5 9.5
Minggu ke-8 39 36 -3 8 8
Minggu ke-9 41 39 -2 4.5 4.5
Minggu ke-10 42 49 7 16.5 16.5
Minggu ke-11 46 51 5 11.5 11.5
Minggu ke-12 48 42 -6 13.5 13.5
Minggu ke-13 51 49 -2 4.5 4.5
Minggu ke-14 51 53 2 4.5 4.5
Minggu ke-15 52 45 -7 16.5 16.5
Minggu ke-16 48 48 0 0
Minggu ke-17 44 39 -5 11.5 11.5
Minggu ke-18 38 42 4 9.5 9.5
Minggu ke-19 35 37 2 4.5 4.5
Minggu ke-20 36 35 -1 1 1
Jumlah 102.5 68.5
Jadi T= 68.5
e. Kesimpulan:
Karena T = 68.5> T0.05 = 52, maka H0 diterima. Jadi, kemasan baru tidak
meningkatkan jumlah pesanan lipstick.
2. Perhitungan Manual Chi-Square
a. Formulasi hipotesis:
Formulasi hipotesis merupakan parameter yang akan menjadi batasan
pernyataan yang akan diuji
H0 : Tipe lipstick bersifat saling bebas dengan jenjang usia konsumen.
H1: Tipe lipstick bersifat tidak saling bebas dengan jenjang usia konsumen.
b. Taraf nyata (α) dengan nilai X2 tabel:
Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan
hasil hipotesis yaitu sebesar 5% (α = 0,05), dan juga dipengaruhi oleh
derajat kebebasan.
db = (5-1)(5-1) = 16
X20.05;16 = 26,296

c. Kriteria Pengujian
Kriteria Pengujian adalah pembuatan keputusan dalam menerima atau
menolak hipotesis dengan membandingkannya pada X2 tabel
H0 diterima apabila X2 ≤ 26,296
H0 ditolak apabila X2 >26,296
d. Nilai uji statistiknya:
122 x 126 131 x 138
e11 = = 24.0940 e23 = = 29.8495 e41 =
638 638
122 x 131 115 x 138
e12 = = 25.0502 e53 = = 28.7680 e42 =
638 638
122 x 138 131 x 128
e13 = = 26.3887 e24 = = 27.6865 e43 =
638 638
122 x 128 115 x 128
e14 = = 24.4765 e54 = = 26.6834 e44 =
638 638
122 x 115 131 x 115
e15 = = 21.9906 e25 = = 24.8746 e45 =
638 638
131 x 126 115 x 115
e21 = = 27.2539 e55 = = 23.9734
638 638
115 x 126 138 x 126
e51 = = 26.2665 e31 = = 22.7116
638 638
131 x 131 138 x 131
e22 = = 28.3354 e32 = = 23.6129
638 638
115 x 131 138 x 138
e52 = = 27.3088 e33 = = 24.8746
638 638
138 x 128
e34 = = 23.0721
638
138 x 115
e35 = = 20.7288
638
Tabel 3.4 Tabel Hitung Chi-Square
nij eij nij- eij (nij- eij)2 (nij- eij)2/e
28 24.0940 3.9060 15.2565 0.6332
32 25.0502 6.9498 48.3003 1.9281
24 26.3887 -2.3887 5.7060 0.2162
18 24.4765 -6.4765 41.9449 1.7137
20 21.9906 -1.9906 3.9625 0.1802
26 27.2539 -1.2539 1.5723 0.0577
34 28.3354 5.6646 32.0874 1.1324
30 29.8495 0.1505 0.0226 0.0008
26 27.6865 -1.6865 2.8444 0.1027
22 24.8746 -2.8746 8.2634 0.3322
17 22.7116 -5.7116 32.6224 1.4364
18 23.6129 -5.6129 31.5041 1.3342
23 24.8746 -1.8746 3.5142 0.1413
24 23.0721 0.9279 0.8610 0.0373
33 20.7288 12.2712 150.5814 7.2643
19 25.6740 -6.6740 44.5420 1.7349
26 26.6928 -0.6928 0.4800 0.0180
34 28.1191 5.8809 34.5847 1.2299
31 26.0815 4.9185 24.1916 0.9275
20 23.4326 -3.4326 11.7828 0.5028
36 26.2665 9.7335 94.7418 3.6070
21. 27.3088 -6.3088 39.8007 1.4574
27 28.7680 -1.7680 3.1259 0.1087
29 26.6834 2.3166 5.3667 0.2011
20 23.9734 -3.9734 15.7875 0.6585
Jumlah 26.9567
Berdasarkan perhitungan manual metode Chi-Square diperoleh Xo2
sebesar 26.9567
e. Kesimpulan
KarenaXo2 = 26.9567>X20.05;16 = 26,296 maka H0 ditolak. Jadi tipe lipstick
bersifat tidak saling bebas dengan jenjang usia konsumen.
3.2.2 Pengolahan Software
Pengolahan Software merupakan salah satu alternatif yang dapat
digunakan untuk mengolah data statistik hingga dihasilkan informasi yang relevan
menjadi lebih cepat dan akurat. Dengan menggunakan pengolahan software ini
dapat menggantikan pengolahan data secara manual yang memiliki beberapa
kelemahan dan salah satunya adalah proses. Pengolahan software mengunakan
SPSS 16.0. Pengolahan terdiri dari dua yaitu untuk pengolahan sample data
Wilcoxon dan pengolahan sample data Chi Square. Berikut pengolahan software :
1. Pengolahan Software Data Wilcoxon
Pengolahan software data Wilcoxon menggunakan SPSS 16.0 memiliki
kemampuan analisis statistik cukup tinggi dalam mengetahui nilai signifikan dari
data. Berikut adalah langkah-langkah menggunakan SPSS 16.0. Langkah pertama
adalah membuka program SPSS 16.0. Tampilan yang akan muncul merupakan
tampilan variabel views. Tampilan tersebut berisikan kolom Name, Type, Width,
Decimals, Label, Values, Missing ,Columns, Align, dan Measure.
Name diisikan variabel sebelum kemasan baru dan sesudah kemasan baru, pada
type dapat memilih numeric dengan decimals 0. Berikut penjelasan pada gambar
dibawah.

Gambar 3.1 Variable View


Langkah selanjutnya, memasukkan data dari sebelum kemasan baru dan sesudah
kemasan baru ke dalam kolom tabel pada data view. Berikut penjelasan pada
gambar.

15
Gambar 3.2Data Sample Sebelum Kemasan Baru dan Sesudah Kemasan Baru
Langkah selanjutnya yaitu memilih (Analyze-Nonparametric Tests – 2 Related
Samples). Berikut penjelasan pada gambar dibawah.

Gambar 3.3 Analyze-NonparametricTests-2 Related Samples


Langkah selanjutnya yaitu setelah muncul kotak Two-Related-Samples Test,
memindahkan variabel sebelum kemasan baru pada Variable1 dan sesudah
kemasan baru pada Variable2 dengan mengklik tanda panah. Berikut penjelasan
pada gambar dibawah.

16
Gambar 3.4 kotak Two-Related-Samples Tests
Output dari langkah berikut pada tabel Ranks dibawah menunjukkan N , Mean
Rank dan Sum of Ranks pada sebelum kemasan baru dan sesudah kemasan baru.
Berikut penjelasan pada gambar dibawah.

Gambar 3.5 output Ranks


Output selanjutnya dari langkah berikut pada tabel Test Statistics menunjukkan Z
dan Asymp.Sig.(2-tailed) sebelum kemasan baru dan sesudah kemasan baru.
Berikut penjelasan pada gambar dibawah.

17
Gambar 3.6 output Test Statistics

2. Pengolahan Software Data Chi Square


Pengolahan software data Chi Square menggunakan SPSS 16.0 memiliki
kemampuan analisis statistik cukup tinggi dalam mengetahui nilai signifikan dari
data. Berikut adalah langkah-langkah menggunakan SPSS 16.0. Langkah pertama
adalah membuka program SPSS 16.0. Tampilan yang akan muncul merupakan
tampilan variabel views. Tampilan tersebut berisikan kolom Name, Type, Width,
Decimals, Label, Values, Missing, Columns, Align, dan Measure.
Name diisikan variabel tipe lipstick, jenjang usia dan jumlah pemesanan. Type
dapat memilih numeric dengan decimals 0.Berikut penjelasan pada gambar
dibawah.

Gambar 3.7 Variable Views


Kolom Values pada tipe lipstick dan jenjang usia berisi dengan variabel kelompok
yang sudah ditentukan. Pengujian data yang dilakukan menggunakan tipe lipstik,
jenjang usia dan jumlah pemesanan sebagai sampel.Pemasukkan data ini penting
untuk mengetahui identitas data saat perhitungan. Berikut tampilan yang akan
muncul merupakan kotak value labels. Tampilan tersebut berisikan Value yang
merupakan nilai yang dijadikan sebagai acuan dalam memberikan urutan data dan
Label yang merupakan keterangan yang digunakan untuk menjelaskan suatu objek
atau apapun. Pada Value diisikan 1 dan Label diisikan Shine sehingga akan
muncul seperti tampilan dibawah yaitu 1 = “Shine”.

18
Gambar 3.8 Value Labels pada Tipe Lipstick
Langkah Selanjutnya yaitu mengisi Value pada variasi warna lipstick. Pada Value
diisikan 1 dan Label diisikan 12-15 sehingga akan muncul seperti tampilan
dibawah yaitu 1 = “12-15”. Berikut penjelasan pada tampilan dibawah.

Gambar 3.9 Value Labels pada Jenjang Usia


Langkah selanjutnya, memasukkan data dari jumlah pemesanan dan tipe lipstik
dan jenjang usia kedalam kolom tabel pada data view. Berikut penjelasan pada
gambar.

19
Gambar 3.10 Data Chi Square
Langkah selanjutnya yaitu memilih Data, lalu memilih Weight Cases hingga
kotak weight cases muncul. Berikut penjelasan pada gambar dibawah.

Gambar 3.11 Data-Weight Cases


Langkah selanjutnya yaitu pada kotak Weight Cases memilih button Weight cases
by sehingga akan muncul kategori Frequenct Variable. Selanjutnya memindahkan
jumlah pemesanan pada kategori tersebut kemudian klik OK. Berikut penjelasan
pada gambar dibawah.

20
Gambar 3.12 Weight Cases
Langkah selanjutnya yaitu memilih Analyze, lalu memilih Descriptives Stastics
kemudian muncul beberapa pilihan dan memilih Crosstabs. Berikut penjelasan
pada gambar dibawah.

Gambar 3.14 Analyze-Descriptive Statistics-Crosstabs


Langkah selanjutnya yaitu pada kotak Crosstabs, memindahkan tipe lipstick pada
kategori Row(s) dan memindahkan jenjang usia pada kategori Column(s).
Selanjutnya dapat memilih Statistics , Cells , Format untuk menentukan ketentuan
yang sudah ditentukanyang akan dijelaskan pada langkah selanjutnya. Berikut
penjelasan pada gambar dibawah.

21
Gambar 3.15 CrossTabs
Langkah selanjutnya, Crosstabs : Statistics memilih atau mencentang Chi Square
untuk uji chi square nya kemudian klik Continue. Berikut penjelasan pada gambar
dibawah.

Gambar 3.16 Crosstabs: Staitstics


Langkah selanjutnya yaitu Crosstabs : Cell Display, pada Counts memilih
Observed dan Expected agar dapat melihat nilai expected setiap cell(kotak) dan

22
pada Noninteger Weights memilih Round cell counts kemudian klik Continue.
Berikut penjelasan pada gambar dibawah.

Gambar 3.17 Crosstabs : Cell Display


Langkah selanjutnya yaitu Crosstabs : Table Format, pada Row Order memilih
Ascending kemudian mengklik Continue. Berikut penjelasan pada gambar
dibawah.

Gambar 3.18 Crosstabs : Table Format


Output dari langkah berikut menjelaskan data yang valid, missing dengan total
nya pada tipe lipstick * jenjang usia. Berikut penjelasan pada gambar dibawah.

23
Gambar 3.19Output Case Processing Summary
Output dari langkah berikut menunjukkan nilai penggunaan tipe lipstick pada
setiap jenjang usia dengan expected count. Berikut penjelasan pada gambar
dibawah.

Gambar 3.20Output Lipstick * Jenjang usiaCrosstabulation


Output dari langkah berikut menunjukkan hasil dari Chi-Square Test yang
menjelaskan Pearson Chi-Square, Likelihood dengan value, df (derajat bebas) dan
Asymp.Sig.(2-sided). Berikut penjelasan pada gambar dibawah.

Gambar 3.21Output Chi-Square Tests

24
3.3. Analisis
Analisis dilakukan pada perhitungan manual dan pengolahan software
guna mendapatkan keputusan yang sesuai berdasarkan proses perhitungan data
yang dilakukan. Analisis juga dilakukan untuk melihat perbedaan antara hasil
perhitungan manual dan pengolahan software yang dijadikan analisis
perbandingan.
3.3.1 Analisis Perhitungan Manual
Analisis perhitungan manual merupakan pembahasan mengenai hasil yang
diperoleh dari perhitungan manual, analisis ini dilakukan bertujuan untuk
memberikan penjelasan mengenai arti dari nilai yang diperoleh, berikut ini
merupakan hasil analisis perhitungan manual Satatistik Nonparametrik:
1. Uji Urutan Bertanda Wilcoxon (The Signed Rank Test)
Analisis perhitungan manual Uji Urutan Bertanda Wilcoxon adalah
pembahasan mengenai hasil dari perhitungan manual dengan menggunakan
pengujian yang memperhatikan tanda dan beda dari data yang di peroleh.
Analisis ini bertujuan untuk menerangkan maksud atau arti dari hasil yang
diperoleh dan mengambil kesimpulan secara menyeluruh mengenai
penerimaan hipotesis yang sebelumnya telah dibuat kriterianya. Pada
perhitungan manual ditentukan terlebih dahulu formulasi hipotesis yang
menjadi batasan yaitu H0: Kemasan baru tidak meningkatkan jumlah pesanan
lipstick dan H1: Kemasan barumeningkatkan jumlah pesanan lipstick., setelah
itu dibutuhkan nilai F tabel yang akan digunakan sebagai kriteria pengujian,
terdapat nilai T tabel yang dibutuhkan untuk dapat menentukan kriteria
pengujian. Mengetahui nilai dari T tabel maka di perlukan nilai n yaitu jumlah
baris dari data yang kemudian mencari nilai dengan menggunakan tabel nilai T
Wilcoxon, berdasarkan nilai taraf nyata yaitu 5% atau 0,05 dan nilai n maka
diperoleh T0,05 = 52.
Pada uji urutan berganda wilcoxon terdapat kriteria pengujian yang
akan menentukan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan
perhitungan manual membandingkan nilai yang T yang diperoleh dari tabel T
Wilcoxon dengan nilai T hitung, kriteria pengujian pada studi kasus satu adalah

25
H0 diterima apabila T0 ≥ 52 dan H0 ditolak apabila T0< 52. Berdasarkan hasil
perhitungan dengan menghitung beda dan mencari jenjang yang dapat dilihat
pada tabel 3.3 diperoleh nilai T = 68,5 lebih besar dari T0.05 = 52, maka H0
diterima yang berarti sesudah kemasan baru tidak meningkatkan jumlah
pesanan pada lipstick.

2. Uji Kebebasan Chi-Square


Analisis perhitungan manual Uji Kebebasan Chi-Square adalah pembahasan
mengenai hasil dari perhitungan manual untuk menerangkan maksud atau arti
dari hasil yang diperoleh dan mengambil kesimpulan secara menyeluruh
mengenai penerimaan hipotesis yang sebelumnya telah dibuat kriterianya. Pada
perhitungan manual ditentukan terlebih dahulu formulasi hipotesis yaitu H0:
Tipe lipstick bersifat saling bebas dengan jenjang usia konsumen dan H1: Tipe
lipstick bersifat tidak saling bebas dengan jenjang usia konsumen, setelah itu
dibutuhkan nilai x2 tabel yang akan digunakan sebagai kriteria pengujian,
terdapat saru nilai x2 tabel yang dibutuhkan untuk dapat mementukan kriteria
pengujian. Mengetahui nilai dari x2 tabel maka di perlukan nilai derajat bebas,
yang kemudian mencari nilai dengan menggunakan tabel nilai kritis chi-
square, berdasarkan nilai taraf nyata sebesar 5% dan nilai derajat bebas maka
diperoleh x20,05;16 = 26,296.
Pada uji kebebasan chi-square terdapat kriteria pengujian yang akan
menentukan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan
perhitungan manual membandingkan x2 nilai yang yang diperoleh dari tabel
nilai kritis chi-square dengan nilai x2 hitung, kriteria pengujian pada studi
kasus dua adalah H0diterima apabila X2 ≤ 26,296 dan H0ditolak apabila X2
>26,296. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai x2 = 26.95666 lebih
2
dari 𝑥0,05;16 = 26,296., maka H0 diterima yang berarti tipe lipstick merupakan
variabel tidak bebas (dependen) terhadap jenjang usia konsumen.

26
3.3.2 Analisis Pengolahan Software
Analisis pengolahan software merupakan pembahasan mengenai hasil
yang diperoleh dari output sofware, analisis ini dilakukan bertujuan untuk
memberikan penjelasan mengenai arti dari nilai yang diperoleh, berikut ini
merupakan hasil analisis pengolahan software.
1. Analisis pengolahan software Wilcoxon
Bedasarkan gambar 3.5 tabel Rank menjelaskan peringkat data dari terkecil
hingga terbesar, pada variabel sebelum kemasan baru dan sesudah kemasan
baru. Pada baris pertama Negative Rank artinya sampel dengan nilai sesudah
kemasan baru lebih rendah dari nilai sebelum kemasan baru ada sebanyak 9
data dapat diartikan juga terdapat penurunan permintaan sebanyak 9 minggu,
dengan Mean Rank atau rata-rata peringkat 7.61 dan Sum Rank atau jumlah
peringkat bernilai 68.50.Pada baris kedua Positive Rank artinya sampel dengan
nilai sesudah kemasan baru lebih besar dari nilai sebelum kemasan baru ada
sebanyak 9 data dapat diartikan terdapat peningkatan permintaan sebanyak
minggu, dengan Mean Rank atau rata-rata peringkat 11.39 dan Sum Rank atau
jumlah peringkat bernilai 102.50. Sedangkan Ties adalah nilai sesudah
kemasan baru sama besarnya dengan sebelum kemasan baru. Simbol N
menunjukkan jumlahnya sebanyak 2data.
Berdasarkan gambar 3.6 Test Statistics Berdasarkan hasil dari perhitungan
Wilcoxon Signed Rank Test, Z yang berarti nilai kritis Z, jika taraf nyata
sebesar 95% atau 0.05 dan menggunakan uji dua sisi. Nilai Z kritis antara -1.96
dan 1.96, dan didapat nilai Z value sebesar -0,745 dengan valueAsymp. Sig (2-
tailed) sebesar 0,457 lebih dari 0,05, sehingga keputusan H0 diterima yang
artinya sesudah kemasan baru tidak meningkatkan jumlah pesanan pada
lipstick.

2. Analisis pengolahan software Chi-square


Berdasarkan gambar 3.19 pada output Case Processing Summary menjabarkan
tentang valid atau tidaknya data yang sudah ada. Pada variabel tipe lipstick*
jenjang usia didapatkan nilai N atau banyak data sebanyak 638 data yang

27
diproses dengan persentase data valid sebesar 100% dan tidak ada data yang
hilang. Berdasarkan gambar 3.20 tipe lipstick * jenjang usia crosstabulation
menjelaskan tentang keterkaitan antara variabel tipe lipstick dengan jenjang
usia. Untuk tipe lipstick shine baris Count yang artinya jumlah pemakaian pada
jenjang usia 12-15 tahun sebanyak 28 orang yang menggunakannya, pada
jenjang usia 16-19 tahun sebanyak 32 orang, pada jenjang 20-23 tahun
sebanyak 24 orang, pada jenjang 24-27 tahun sebanyak 18, dan pada jenjang
usia 28-31 sebanyak 20. Banyak total data tersebut sebanyak 122. Baris
Expected Count yang artinya jumlah yang diharapkan pada pemakaian tipe
lipstick shine pada jenjang usia 12-15 tahun sebanyak 24.1 orang, pada jenjang
usia 16-19 tahun sebanyak 25.1, pada jenjang usia 20-23 tahun sebanyak 26.4,
pada jenjang usia 24-27 sebanyak 24.5, dan pada jenjang usia 28-31 sebanyak
22.0 orang. Dengan total data sebesar 122.0.
Berdasarkan gambar 3.21 Chi-Square Test adalah salah satu jenis uji
komparatif non parametris yang dilakukan pada dua variabel dimana skala data
kedua variabel adalah nominal. Pearson Chi-Square digunakan untuk menguji
independensi dari dua variabel kategori yang bernilai 26.957ª, sedangkan a
pada perpangkatan 26.957 yang artinya dengan perkiraan kurang dari 5 sel
yang terhitung, dan nilai terendah dari nilai perkiraan sebesar 20,73.
Selanjutnya terdapat df atau derajat bebas yaitu suatu nilai pada perhitungan
akhir statistik yang bebas bervariasi bernilai 16. Asymp. Sig. (2-sided) bernilai
0.042 karena Asymp. Sig. (2-sided) bernilai 0.042 < 0.05, maka dapat
disimpulkan bahwa H0 diterima yang artinya tipe lipstick merupakan variabel
tidak bebas (dependen) terhadap jenjang usia konsumen

3.3.3 Analisis Perbandingan


Analisis perbandingan merupakan perbandingan antara perhitungan
manual dengan perhitungan software dari uji Wilcoxon dan uji kebebasan chi
square, yang didalamnya berisi pembanding dari setiap uji

28
1. Uji Urutan Bertanda Wilcoxon
Uji Urutan Bertanda Wilcoxon ini membandingkan peringkat positif, peringkat
negative, N positif dan negative antara perhitungan manual dengan perhitungan
software dari uji Wilcoxon
Tabel 3.4 Perbandingan Wilcoxon perhitungan manual dan software
Studi Kasus Pembanding Manual Software
Peringkat postif 102.5 102.5
Peringkat negatif 68.5 68.5
N positif 9 9
N negatif 9 9
Perhitungan Wilcoxon, sebelum kemasan H0 H0
baru dengan sesudah kemasan baru diterima, T diterima, T
Kesimpulan = 68.5 > = 68.5 >
T0.05 = 52 T0.05 = 52

2. Uji kebebasan Chi-Square


Uji kebebasan Chi-Squareini membandingkan N total, Pearson Chi-Square,
FH (frekuensi harapan) antara perhitungan manual dengan perhitungan
software dari uji kebebasan Chi-Square
Tabel 3.5 perbandingan Chi-square perhitungan manual dan sofware
Studi Kasus Pembanding Manual Software
N Total 638 638
Pearson Chi-
Square 26.9567 26.957
FH 24.094 24.1
Perhitungan Chi-square, tipe lipstick
dengan jenjang usia
H0 ditolak, H0 ditolak,
Kesimpulan
Xo2 = Xo2 =
26.9567 26.9567
>X20.05;16 = >X20.05;16 =
26,296 26,296

29
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan analisa yang dilakukan menggunakkan
statistik nonparametrik antara faktor-faktor produksi terhadap jumlah pesanan
konsumen yaitu menggunakan metode uji urutan bertanda Wilcoxon antara
sebelum dan sesudah adanya kemasan baru terhadap jumlah pesanan dan
menggunakan uji chi-square antara tipe lipstick dan jenjang usia konsumen
terhadap jumlah pemesanan. dapat ditarik kesimpulan yaitu:
1. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji urutan bertanda Wilcoxon
diperoleh T = 68,5 lebih dari T0.05 = 52, maka H0 diterima yang berarti tidak
terdapat komparasi antara sebelum dan sesudah kemasan baru
2. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai x2 =
2
26.9567 lebih dari 𝑥0,05;16 = 26,296, maka H0 diterima yang berarti tipe lipstick
merupakan variabel tidak bebas (dependen) terhadap jenjang usia konsumen

30
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Iqbal. 2012. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensi). Jakarta:


Bumi Aksara.
Supangat, Andi. 2008. Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensif, dan
Nonparametrik. Jakarta: Kencana.
Walpole, Ronald. 1995. Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan.
Bandung: Penerbit ITB.

31
32

Anda mungkin juga menyukai