Anda di halaman 1dari 23

EKONOMI INTERNASIONAL

KELOMPOK 3 :
ROY DISTHA AREZDA (01011381320039)
RINALDO ADITAMA (01011381320054)
SINDY TIFFANY
(011021401123)
M AGUNG PRASETYO (01011381320054)
KGS M SUJAI PRADJA (01011381320059)

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN


PEMBANGUNAN EKONOMI

A. PERTUMBUHAN EKONOMI
1.PengertianPertumbuhanEkonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan
ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Atau secara
singkat pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses kenaikan output per kapita
dalam jangka panjang. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan
pembangunan ekonomi.

2.TeoriPertumbuhanEkonomi
Teori dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi dan
membuat suatu kebijakan. Terdapat beberapa teori yang mengungkapkan tentang konsep pertumbuhan ekonomi, secara
umum teori tersebut sebagai berikut:
1) Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
Teori ini dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
Werner Sombart (1863-1947)
Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:

Masa perekonomian tertutup


Pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Individu atau
masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi pertukaran barang atau jasa. Masa
pererokoniam ini memiliki ciri-ciri:

1. Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri


2. Setiap individu sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen
3. Belum ada pertukaran barang dan jasa

2. Masa kerajinan dan pertukangan


Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara
kuantitatif maupun secara kualitatif akibat perkembangan
peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi
sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan
keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan
pertukaran barang dan jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa
ini belum didasari oleh tujuan untuk mencari keuntungan, namun
semata-mata untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa kerajinan dan
pertukangan memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Meningkatnya kebutuhan manusia
2.
Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian
3.
Timbulnya pertukaran barang dan jasa
4.
Pertukaran belum didasari profit motive
3. Masa kapitalis

Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum
kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum kapitalis
tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner
Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut:
Tingkat prakapitalis
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
1. Kehidupan masyarakat masih statis
2. Bersifat kekeluargaan
3. Bertumpu pada sektor pertanian
4. Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri
5. Hidup secara berkelompok
Tingkat kapitalis
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
1. Kehidupan masyarakat sudah dinamis
2. Bersifat individual
3. Adanya pembagian pekerjaan
4. Terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan
Tingkat kapitalisme raya
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
1. Usahanya semata-mata mencari keuntungan

Tingkat kapitalisme raya


Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
1.
Usahanya semata-mata mencari keuntungan
2.
Munculnya kaum kapitalis yang memiliki alat produksi
3.
Produksi dilakukan secara masal dengan alat modern
4.
Perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli
5.
Dalam masyarakat terdapat dua kelompok yaitu majikan dan buruh
Tingkat kapitalisme akhir
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu :
1.
Munculnya aliran sosialisme
2. Adanya campur tangan pemerintah dalam ekonomi
3.
Mengutamakan kepentingan bersama

Friedrich List (1789-1846)


Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut:
1.
Masa berburu dan pengembaraan
2.
Masa beternak dan bertani
3.
Masa bertani dan kerajinan
4.
Masa kerajinan, industri, perdagangan

Karl Butcher (1847-1930)


Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat tingkatan sebagai berikut:
1.
Masa rumah tangga tertutup
2.
Rumah tangga kota
3.
Rumah tangga bangsa
4.
Rumah tangga dunia


Walt Whiteman Rostow (1916-1979)
W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The Stages of Economic
Growth menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut:
1.
Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
a)
Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas.
b)
Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern
c)
Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai

2.
Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for take off)
a)
Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses transisi.
b)
Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru, baik di bidang
pertanian maupun di bidang industri.

3.
Periode Lepas Landas (The take off)
a)
Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak penghalang-penghaang pada pertumbuhan yang
berkelanjutan.
b)
Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi diperluas
c)
Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat
d) Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih dari jumlah pendapatan nasional.
e)
Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada mengalami ekspansi dengan
cepat.

4. Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)


a) Merupakan perkembangan terus menerus daimana perekonoian tumbuh secara teratur serta
lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi modern.
b) Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari pendapatan nasional dan
investasi ini berlangsung secara cepat.
c) Output dapat melampaui pertamabahn jumlah penduduk
d) Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
e) Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan industri pad masa
take off dengan penerapan teknologi modern.
5. Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)
a) Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading sector) bergerak ke arah
produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa.
b) Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai
tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan pangan.
c) Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.
d) Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi

5.

Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)

a)
Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading sector) bergerak ke arah produksi barangbarang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa.
b)
Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai tingkat konsumsi
yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan pangan.
c)

Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.

d)

Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi

2)

Teori Klasik

Adam Smith

Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan
penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam
Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.

David Ricardo

Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada
suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah
menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian
akan mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul The
Principles of Political and Taxation.
3)

Teori Neoklasik

Robert Solow

Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada
manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk
dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan
penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.

Harrord Domar

Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi
oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan

3.CaraMengukurPertumbuhanEkonomi
Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih dahulu apa
yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP).
PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu wilayah
pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level provinsi di Indonesia biasanya disebut
Produk Domestik Regional Bruto-PDRB). PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka
menjadi PDB per kapita.

Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :


g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin

4.Faktor-FaktorPertumbuhanEkonomi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:
1.FaktorSumberDayaManusia
Cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya
manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk
melaksanakan proses pembangunan.
2.FaktorSumberDayaAlam
Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
3.FaktorIlmuPengetahuandanTeknologi
pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin
canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas
pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju
pertumbuhan perekonomian.

4.FaktorBudaya
Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur,
ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap
anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
5.SumberDayaModal
Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran
pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

5.ManfaatPertumbuhanEkonomi
Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:
1.

Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional.

2. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan
pembangunan nasional atau sektoral dan regional.
3. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan
untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan
modal

B. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
kesepakatan bersama.
2.TeoriPerdaganganInternasional
Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan
kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat
perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.
Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam
perdagangan.
Ada beberapa model perdagangan internasional diantaranya:

Model Adam Smith

Adam Smith mengemukakan teori yang disebut Theory of Absolute Advantage (teori keunggulan mutlak). Menurut teori ini suatu negara
disebut memiliki keunggulan mutlak dibandingkan negara lain apabila negara tersebut dapat memproduksi barang atau jasa yang tidak
dapat diproduksi negara lain. Misalnya Indonesia memproduksi gas alam cair. Jepang tidak mempunyai sumber gas alam, tetapi mampu
memproduksi mobil. Dengan demikian, terjadilah perdagangan barang antara Indonesia dan Jepang.

Model Ricardian

David Ricardo mengajukan teori tentang perdagangan internasional yang disebut Theory of Comparative Advantage (Teori Keunggulan
Komparatif). Menurut David Ricardo keunggulan komparatif suatu negara apabila negara tersebut dapat memproduksi suatu barang atau
jasa dengan efisien dan lebih murah dibandingkan negara lain. Sebagai contoh, Indonesia dan Korea Selatan negara produsen komputer.
Korea Selatan mampu memproduksi komputer dengan harga lebih murah daripada Indonesia. Korea Selatan memiliki keunggulan

komparatif dibandingkan Indonesia dalam memproduksi komputer. Indonesia akan lebih


untung apabila mengimpor komputer dari Korea Selatan.

Model Heckscher-Ohlin

Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan
komparatif. Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh
perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan
mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan
akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif.
Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji
empiris oleh Wassily Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung
untuk mengekspor barang buruh intensif dibanding memiliki kecukupan modal dan
sebagainya.

Faktor Spesifik

Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin ketika modal tidak
bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor
spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori
mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke
barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik
berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk
pengendalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh
dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri
tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola
pedagangan.

Model Gravitasi

Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi
antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton yang juga
memperhitungkan jarak dan ukuran fisik di antara dua benda. Model ini telah terbukti menjadi kuat secara
empiris oleh analisis ekonometri. Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan
perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.

3.Manfaatperdaganganinternasional
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut :
1. Menjalin Persahabatan Antar Negara
2. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
3. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
4. Memperluas pasar dan menambah keuntungan
5. Transfer teknologi modern

4.Faktorpendorong
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di
antaranya sebagai berikut :
1. Faktor Alam/ Potensi Alam
2. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
3. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
4. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi
5. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk
tersebut.
6. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan
jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya
keterbatasan produksi.
7. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
8. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
9. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.

C.PengaruhPertumbuhanEkonomiTerhadap
PerdaganganInternasional
Perdagangan Internasional memiliki peranan strategis dalam
proses pembangunan ekonomi. Melalui perdagangan
internasional membantu meningkatkan kapasitas produksi
suatu negara/kawasan (production possibility frontier).

I.
Dampak positif dari perdagangan internasional antara lain :
Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kuantitas dan kualitas.
Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat,
dan
stabilitas ekonomi nasional.
Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.
Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri, terutamadalam bidang
sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat membantu dalam memproduksi barang
lebih banyak dengan waktu yang singkat.
Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk berkeja.
Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.
II. Dampak negatif dari perdagangan internasional antara lain :
Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual
lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.
Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan semakin rendah dan
bertambahnya pengangguran dalam negeri.

1)AspekEkonomis
Pengaruh ekonomis dari perdagangan luar negeri terhadap perekonomian dalam negeri
digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Pengaruh-pengaruh pada konsumsi (consumption effects)
Ini berarti bahwa karena perdagangan, masyarakat bisa berkonsumsi dalam jumlah yang
lebih besar daripada sebelum ada perdagangan.
Pengaruh utama dari perdagangan terhadap pola konsumsi ada 2 yaitu :
a) Transformasi, yaitu proses pengubahan barang-barang dalam negeri menjadi
barang-barang lain yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
b) Demonstration effects (pengaruh percontohan)
Yaitu pengaruh yang bersifat langsung dari perdagangan terhadap pola dan
kecendrungan berkonsumsi masyarakat.

2)AspekNon-Ekonomis
Aspek ekonomi hanyalah salah satu aspek dari hubungan internasional meskipun mungkin
merupakan aspek yang sangat penting, kalau tidak yang paling penting. Oleh sebab itu bentuk dan
pola hubungan luar negeri yang baik bagi suatu negara tidak bisa ditentukan oleh para ekonom saja.
Kebijaksanaan luar negri yang baik adalah apabila terdapat sinkronisasi (keterkaitan) dan
keseimbangan antara aspek ekonominya dan aspek-aspek lain seperti, aspek kultular, aspek politik
dan aspek militer. Pengaruh pembukaan hubungan luar negeri terhadap kebudayaan terhadap
kehidupan politik dan strategi militer bagi negara adalah sangatlah luas dan komplek. Oleh sebab itu
bukanlah suatu pelanggaran etika propesi apabila ekonom juga ikut berbicara mengenai aspek
ekonomis dari kebijaksanaan luar negri, politik luar negri, dan strategi militer luar negeri

Anda mungkin juga menyukai