Aliran Merkantilisme
Pertumbuhan ekonomi atau perkembangan ekonomi suatu negara menurut kaum Merkantilis
ditentukan oleh peningkatan perdagangan internasional dan penambahan pemasaran hasil
industri serta surplus neraca perdagangan.
Frederich List menguraikan pertumbuhan ekonomi yang dialami suatu negara berdasarkan
cara produksi (teknik produksi) dan mata pencaharian masyarakat. Frederich List membagi
pertumbuhan ekonomi ke dalamtahapan yang bertingkat-tingkat seperti sebuah tangga
sehingga disebut “Stuffen Theorien” (teori tangga).Buku hasil karyanya berjudul Das
Nationale System der Politischen Oekonomie (1840).Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan
ekonomi menurut frederich list adalah sebagai berikut :
1. Masa berburu dan mengembara. Pada masa ini manusia belum memenuhi kebutuhan
hidupnya sangat mengantungkan diri pada pemberian alam dan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sendiri
2. Masa berternak dan bertanam. Pada masa ini manusia sudah mulai berpikir untuk hidup
menetap. Sehingga mereka bermata pencaharian bertanam
3. Masa Bertani dan kerajinan. Pada masa ini manusia sudah hidup menetap sambil
memelihara tanaman yang mereka tanam kerajinan hanya mengajar usaha sampingan.
4. Masa kerajinan, Industri, dan perdagangan. Pada masa ini kerajinan bukan sebagai
usaha sampingan melainkan sebagai kebutuhan untuk di jual ke pasar, sehingga industri
berkembang dari industri kerajinan menjadi industri besar.
b. Teori pertumbuhan ekonomi Karl Bucher (1847 - 1930)
Karl Bucher membagi tahap-tahap pertumbuhan ekonomi masyarakat berdasarkan hubungan
antara produsen dan konsumen dalam memenuhi kebutuhan hidup. Tahap pertumbuhan
ekonomi menurut Karl Bucher dibagi sebagai berikut:
a) Rumah Tangga Tertutup
Kehidupan masyarakat pada tahap ini masih sangat sederhana dan tertutup. Mereka
memenuhi kebutuhan hidup dari hasil buatan kelompoknya sendiri dan pertukaran
antarkelompok belum terjadi. Mereka memproduksi hanya untuk kebutuhannya sendiri, atau
tidak untuk dijual. Dengan kata lain, mereka ialah produsen untuk dirinya sendiri.
b) Rumah Tangga Kota
Bertambahnya jumlah penduduk akan meningkatkan kebutuhan masyarakat secara terus-
menerus sehingga kebutuhan hidup suatu kelompok masyarakat tidak dapat dipenuhi sendiri.
Oleh karena itu, mereka dituntut berhubungan dengan masyarakat lain dalam satu kota. Pada
rumah tangga ini, masyarakat mulai mengenal pertukaran. Kegiatan sehari-hari mereka tidak
hanya bertani, tetapi sudah berdagang. Mereka menyepakati suatu tempat pertemuan untuk
pertukaran kebutuhan yang tidak dapat mereka penuhi sendiri. Tempat pertemuan itu
disebut pasar.
c) Rumah Tangga Bangsa
Rumah tangga kota berkembang terus-menerus sehingga pertukaran yang terjadi
antarpenduduk satu kota tidak dapat saling memenuhi. Hal ini menuntut pertukaran antarkota
dalam satu negara. Dengan demikian, akan terbentuk satu kesatuan masyarakat yang
melakukan pertukaran antarkota dalam satu negara. Pertukaran tersebut menyebabkan ruang
lingkup pertukaran mencakup pasar nasional. Tingkat pertumbuhan perekonomian ini
disebut rumah tangga bangsa.
d) Rumah Tangga Dunia
Jika kegiatan ekonomi tentu berkembang dan sudah melewati batas negara, perekonomian
sudah masuk ke dalam tahap ekonomi rumah tangga dunia.Sistem pertukaran tidak terbatas
hanya di dalam negeri, tetapi ke luar negeri. Ruang lingkup pasar mencakup pasar
internasional.
c. Teori pertumbuhan ekonomi Bruno Hildebrand (1812–1878)
Bruno Hildebrand melihat pertumbuhan ekonomi masyarakat dari perkembangan alat tukar-
menukarnya, yaitu:
1. masa tukar-menukar secara barter
pertukaran ini tentu saja banyak mengalami kesulitan atau hambatan antara lain : (1) Sukar
mencari orang yang memiliki barang yang diinginkan dan juga menginginkan barang yang
dimiliki orang lain, (2) Dasar penentuan nilai tukar sangat subyektif, dan (3) Wilayah atau
daerahnya sangat terbatas.
2. masa tukar-menukar dengan uang
Pada masa ini kehidupan masyarakat sudah mulai berkembang dan untuk pertukaran telah
dikenal adanya mata uang sehingga pertukaran lebih lancer dan lebih luas. Pertukaran tidak
hanya terbatas pada satu Negara saja. Akan tetapi telah meluas dan mencakup antar Negara
yang disebut perdagangan internasional.
3. masa tukar-menukar dengan kredit
Masa pertukaran ini lebih maju karena dengan adanya pertukaran secara kredit dapat
mempercepat dan memperlancar arus barang. Tentu saja system pertukaran ini banyak
mengandung resiko khususnya bagi produsen, yaitu resiko tidak terbayarnya kredit.
d. Teori pertumbuhan ekonomi Werner sombart (1863 - 1947)
Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga
tingkatan:
1. Masa perekonomian tertutup
Pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga
tidak terjadi pertukaran barang atau jasa. Masa pererokoniam ini memiliki ciri-ciri:
Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri
Setiap individu sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen
Belum ada pertukaran barang dan jasa
2. Masa kerajinan sama pertukangan
Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara
kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat
dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan keahlian masing-
masing. Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan jasa. Pertukaran barang
dan jasa pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk mencari keuntungan, namun semata-
mata untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa
ciri-ciri sebagai berikut:
Meningkatnya kebutuhan manusia
Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian
Timbulnya pertukaran barang dan jasa
Pertukaran belum didasari profit motive
3. Masa kapitalis
Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum
kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum
kapitalis tidak lagi hanya sekadar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari
laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut:
Tingkat prakapitalis
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
1. Kehidupan masyarakat masih statis
2. Bersifat kekeluargaan
3. Bertumpu pada sektor pertanian
4. Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri
5. Hidup secara berkelompok
Tingkat kapitalis
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
1. Kehidupan masyarakat sudah dinamis
2. Bersifat individual
3. Adanya pembagian pekerjaan
4. Terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan