Klasik, Neoklasik
Teori historis adalah teori mengenai pertumbuhan ekonomi suatu wilayah yang
menitikberatkan pada aspek kesejarahan serta aspek step-by-step dari pertumbuhan suatu
wilayah. Disini, masyarakat dianggap harus melewati beberapa tahapan terlebih dahulu
sebelum akhirnya bisa sukses menjadi negara maju. Tahap-tahap tersebut antara lain adalah
tahapan tradisional, pre-industrialisasi, industrialisasi, hingga tahapan modern. Ahli-ahli
ekonomi yang berkontribusi banyak pada teori ekonomi historis antara lain adalah W.W
Rostow, Frederich list, Karl Bucher, dan Werner Sombart.
Jumlah penduduk
Ketersediaan kekayaan alam dan modal
Perkembangan teknologi
Disini, para ekonom berasumsi bahwa perkembangan teknologi dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi diatas subsistence level yang sudah ditetapkan dalam ekonomi klasik.
Teori pertumbuhan ekonomi neoklasik ini dipelopori oleh beberapa ahli ekonomi yang
terkenal pada saat itu. Beberapa diantaranya adalah Harrod-Domar, Schumpeter, dan Solow-
Swann. Namun, yang paling sering digunakan adalah teori pertumbuhan milik Solow-Swann.
Fungsi Pertumbuhan dalam Model Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik
Dalam teori pertumbuhan ekonomi neoklasik, akumulasi modal dan bagaimana modal
tersebut dimanfaatkan dianggap sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi. Hubungan
antara modal dengan tenaga kerja juga sangat penting dalam menentukan total produksi
perusahaan. Namun, teori ini menambahkan bahwa teknologi sangat penting karena dapat
meningkatkan produktivitias dari tenaga kerja yang sudah ada. Hal ini dilakukan dengan cara
meningkatkan efisiensi kerjaan.
Fungsi produksi dan pertumbuhan ekonomi berdasarkan model pertumbuhan
neoklasik digambarkan oleh rumus dibawah ini
Y = AF (K, L)