Anda di halaman 1dari 7

BAB 3

TEORI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

URAIAN MATERI
1. Pendahuluan
Suatu teori diperlukan untuk memberikan penjelasan secara sederhana
mengenai gambaran situasi yang sesungguhnya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka
teori ekonomi pembangunan dibuat oleh para ahli dalam rangka menjelaskan
mengenai variabel-variabel apa yang terkait dan berkontribusi terhadap kenaikan
output perkapita dalam jangka panjang disuatu masyarakat atau negara dan bagaimana
variabel-variabel tersebut saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain dalam
suatu proses pembangunan. Jadi, teori berusaha untuk mengungkapkan secara logis
dan sistematis mengenai variabel-variabel yang terkait dengan pembangunan tersebut
bekerja dan bagaimana proses pembangunan itu sendiri dapat terjadi.
Berikut ini beberapa teori ekonomi pembangunan yang pernah ada dan
mempengaruhi pemikiran-pemikiran dalam mengambil kebijakan dan penyusunan
strategi pembangunan khususnya di negara-negara berkembang.

2. Teori Ekonomi Linier


a. Teori Pertumbuhan Adam Smith
Adam Smith membagi tahapan pertumbuhan ekonomi menjadi 5 tahap
pertumbuhan yang berurutan dimulai dari masa perburuan,masa berternak,masa
bercocok tanam, masa perdagangan, dan terakhir adalah tahap perindustrian.
Berdasarkan teori ini pertumbuhan masyarakat dimulai dari masyarakat tradisional
menuju tahap masyarakat modern yang kapitalis. Lewat analisa tersebut Adam
Smith beranggapan bahwa tenaga kerja adalah salah satu unsur yang berperan dalam
kegiatan menghasilkan barang atau produksi. Pembagian kerja secara khusus
menjadi bahasan pokok dalam analisa tersebut dalam rangka meningkatkan output
yang dihasilkan oleh masing-masing pekerja. Teori ini kemudian dikenal sebagai
spesialisasi kerja menurut Adam Smith.

b. Teori Pembangunan Karl Max


Proses perubahan perlembangan masyarakat dikemukakan oleh karl marx pada
karyanya yang mashyur yaitu Das Kapital. Dalam buku tersebut disebutkan tiga
tahap perubahan didalam masyarakat yang dimulai dengan tahap feodalisme yang
masih sangat tradisional, kemudian berubah menjadi kapitalisme, dan pada akhirnya
adalah yang dikenal sebagai sosialisme. Perubahan yang berlangsung secara
bernagsur-angsur di dalam masyarakat tersebut akan berjalan seiring dengan
pembangunan dan kemajuan yang dihasilkan.
c. Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Rostow
Rostow berendapat bahwa setiap negara akan melalui tahap-tahap berikut
sesuai dengan proses pembangunan ekonomij yang sedang berlangsung, yaitu:

1. Masyarakat Tradisional
Masyarakat tradisional digambarkan sebagai masyarakat yang masih
melakukan produksi dengan cara-cara yang tergolong sangat terbelakang,
baik dalam penggunan alat maupun proses produksi yang dikerjakannya.

2. Masyarakat Lepas Landas


Fase ini sangat menetukan perkembangan ekonomi hingga ke fase
berikutnya, karena pada fase ini masyarakat harus menyiapkan diri sendiri
atau dibantu oleh pihak luar untuk meraih suatu titik yang nantinya akan
menjadi penopang untukk bergerak terus secara berkesinambungan.

3. Tahap Lepas Landas


Fase ini berlangsung dengan perubahan yang terjadi pada sektor
investasi yang mengalami peningkatan dan perubahan-perubahan lainnya.
Dengan bertambahnya investasi dapat mendorong perluasan kesempatan
sektor usaha dan industri yang pada akhirnya menambah pendapatan
nasional.

4. Gerak Menuju Kematangan


Fase ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengadopsi dan
mengimplementasikan teknologi-telnologi modern yang ada pada
kebanyak sumber daya yang ada dan tersedia. Pada fase ini industri
permulaan sudah berhasil dilampaui dengan baik.

5. Tahap Konsumsi Tinggi


Kehidupan konsumsi masyarakat pada fase ini mengalami perubahan
disebabkan naiknya pendapatan perkapita sebagian besar
masyarakat,sehingga masyarakat tidak hanya dapat membeli kebutuhan
pokok seperti pakaian, makanan, dan perumahan namun lebih dari semua.

3. Teori Perubahan Struktural


a. Teori Dualisme Sosial Boeke
Tatanan sosial masyarakat maju terdapat di negara-negara barat dan terus
berlangsung sebagai imbas dari perdagangan luar negeri dan sistem penjajahan
yang berlangsung selama berabad-abad. Sistem sosial ini mengakibatkan
perubahan cara berpikir segolongan masyarakat yang lebih maju mengikuti
negara-negara lain yang sudah lebih dulu maju. Sementara di sebagian masyarakat
yang lain tidak mengalami perubahan mendasar dibandingkan keadaan pada masa
sebelumnya. Hal inilah yang mendasari lahirnya teori dualisme sosial di negara-
negara berkembang sebagai akibat pertentangan yang terjadi di masyarakat dalam
penerimaann sistem sosial dari pihak asing atau penjajah yang memiliki nilai-nilai
yang berbeda dengan sistem sosial pribumi yang berkembang di masyarakat
selama bertahun-tahun.

b. Teori Dualisme Ekonomi Arthur Lewis


Teori mengenai dualisme ekonomi pertamkali diperkenalkan oleh arthur lewis
lewat sebuah artikel yang berjudul ‘Pembangunan Ekonomi dalam Penawaran
Tenaga Kerja yang Tidak Terbatas’ yang dimuat dalam majalah inggris The
manchester school pada bulan mei 1954. Teori ini pada intinya membahas
mengenai pembangunan yang terjadi pada daerah pedesaan dan perkotaan serta
proses urbanisasi yang terjadi diantara kedua tempat tersebut. Kemudian dibahas
pula mengenai pola investasi yang ada pada sektor modern termasuk didalamnya
mengenai mekanisme pengupahan, yang kemudian sangat berpengaruh terhadap
urbanisasi yang terjadi.

c. Teori pola pembangunan Hollis Chenery


Menurut Hollis Chenery dalam teorinya terjadi perubahan dalam struktur
ekonomii pada negara-negara sedang berkembang, dimana sebelumnya
mengedepankan sektor pertanian yang masih sederhana atau tradisional beralih ke
sektor industri. Hasil penelitian Chenery menunjukkan bahwa perubahan tatanan
sistem produksi akan berjalan seiring dengan adanya kenaikan pendapatan
perkapita masyaraka, yaitu suatu negara yang sebelumnya mengutamakan sektor
pertanian sebagai sektor pokok dalam menunjang perekonomian, mulai berubah
dengan menjadikan sektor undustri sebagai sektor andalan perekonomian.

d. Teori Akumulasi Modal Harrold Domar


Teori Harrold Domar menekankan bahwa investasi dapat mempengaruhi baik
terhadap permintaan maupun penawaran agregat melalui penambahan pendapatan
dan kapasitas produksi. Pendapatan rill dan output akan tetap mengalami kenaikan
dengan tetap mempertahankan investasi neto. Di sisi lain, tingkat equilibrium pada
pekerjaan penuh harus dipertahankan, maka baik pendapatan nyata maupun output
harus mengalami laju peningkatan yang sama pada saat kapasitas produksi
meningkat. Bila hal tersebut tidak dapat dipenuhi maka akan timbul kelebihan
kapasitas yang akan berpengaruh buruk terhadap perekonomian. Jadi, apabila
perkembangan ekonomi ingin dipertahankan dalam jangka panjang, maka
investasi harus terus diperbesar, agar pertumbuhan ekonomi dapat terus menjamin
penggunaan kapasitas produksi secara penuh atas stol modal yang sedang tumbuh.
Tingkat pertumbuhan pendapatan yang tepat seperti ini dikenal dengan tingkat
pertumbuhan terjamin.

4. Teori Depedensia

Pada dasarnya teori ketergantungan ini bersandar pada asumsi dengan


membagi perekonomian dunia ke dalam dua kelompok yaitu negara-negara maju dan
negara-negara sedang berkembang. Andre Gunder Frank, membagi kelompok negara
menjadi dua yaitu negara-negara metropolis maju untuk negara maju , dan negara
satelit terbelakang untuk negara sedang berkembang. Sedangkan Samir Amin
membagi kelompok negara menjadi dua yaitu negara-negara pusat dan kelompok
negara miskin pinggiran. Menurut Samir Amin pusat dari perekonomian dunia sangat
dipengaruhi oleh negara-negara pusat, sedangkan negara-negara miskin pinggiran
berada disekitar negara-negara pusat tersebut.

5. Teori Neo-klasik Penetang Revolusi


Teori Neo-klasik yang menetang pendekatan revolusioner disebut sebagai
teori penawaran. Berdasarkan teori tersebut adanya ketertinggalan yang dialami oleh
negara-negara miskin atau periferi bukan semata-mata disebabkan oleh adanya
eksploitasi dari negara pusat, tapi lebih disebabkan oleh permasalahan internal dalam
kegiatan perekonomian, korupsi mewabah, rendahnya tingkat investasi, hingga
ketidakmampuan dalam mengelola sumber daya.

6. Teori Schumpter
Inti teori yang dikemukakan oleh Schumpter adalah bahwa sistem ekonomis
kapitalis merupakan sistem yang paling ideal untuk diterapkan dalam usaha mencapai
pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Walaupun pada akhirnya sistem kapitalis juga
tidak mampu untuk terus bertahan dan mengalami kemacetan sesuai teori yang
dikemukakan oleh ekonom klasik. Perkembangan ekonomi menurut Schumpter dapat
berlangsung dengan satu cara yang disebut proses inovasi, dimana seseorang yang
melakukannya disebut inovator yang biasanya adalah pelaku usaha atau
entrepreneur.Entrepreneur disamping mampu manaikkan standar hidup masyarakat
juga dapat memenangkan persaingan dalam merebut kekuasaan monopoli.
BAB 4
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMERATAAN
PEMBANGUNAN

1. Pendahuluan
Pendapatan nasional merupakan tolok ukur dalam mengetahui tingkat
pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Peningkatan pendapatan nasional tentu
akan berbeda dari tahun ke tahun. Dari pertumbuhan ekonomi tersebut dapat
diketahui sejauh mana pencapaian negara tersebut dari kegiatan ekonomi yang
sudah dilakukannya dalam jangka pendek.

2. Pertumbuhan Ekonomi
Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di suatu negara
diantaranya adalah:

a. Akumulasi modal
Akumulasi modal adalah hasil dari bagian pendapatan saat ini yang
ditabung untuk kemudian diinvestasikan sehingga diharapkan dapat
memperbesar output di masa yang akan datang.
b. Pertumbuhan penduduk
Kenaikan jumlah penduduk akan menambah jumlah angkatan kerja
yang merupakan faktor produksi tenaga kerja dan dengan bertambahnya
penduduk berarti memperluas pasar domestik, pertumbuhan penduduk yang
berarti peningkatan angkatan kerja harus diimbangi dengan perubahan dan
perbaikan manajerial, administratif, dan pengelolaan akumulasi modal secara
bijaksana.
c. Kemajuan Teknologi
Kemanjuan teknologi merupakan faktor penting untuk keberhasilan
pertumbuhan ekonomi. Kemajuan teknologi adalah cara-cara baru atau
inovasi-inovasi dalam penggunaan alat-alat yang mendukung produksi, atau
perbaikan dalam cara-cara lama yang digunakan seperti cara membangun
rumah, membuat pakaian, menanam padi. Ketiga macam kriteria kemajuan
teknologi yaitu netral, hemat tenaga kerja, dan hemat modal.
d. Karakteristik Pertumbuhan Ekonomi Modern

1. Untuk mencapai kenaikan output dan pertumbuhan ekonomi yang


diharapkan maka suatu negara harus bisa menjamin ketersediaan barang-
barang ekonomi bagi penduduknya yang merupakan tanda kematangan
ekonomi negara tersebut.
2. Kemajuan teknologi menjadi faktor penting dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi dengan melakukan pemilihan teknologi-teknologi
yang dibutuhkan.
3. Penyesuaian kelembagaan, ideologi, dan sikap harus dilakukan untuk
melengkapi input dan potensi yang ada untuk mencapai output yang
diharapkan.

3. Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan

a. Kemiskinan
Jika ditinjau dari kebijakan umum, kemiskinan pun memiliki banyak aspek
sebagai berikut:
i. Aspek primer berupa miskin akan asset, organisasi sosial politik,
pengetahuan dan keterampilan.
ii. Aspek sekunder berupa miskin akan jaringan sosial, sumber-sumber
keuangan, dan informasi.

b. Ukuran Kemiskinan
Kemiskinan dapat dibedakan menjadi kemiskinan absolut dan
kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengandung pengertian bahwa
pendapatan seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum
seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan dan kesehatan. Sedangkan
kemiskinan relatif mengandung pengertian bahwa pendapatan seseorang dapat
memenuhi kebutuhan minimum tetapi masih dikategorikan miskin bila
dibandingkan dengan kehidupan masyarakat dimana orang tersebut tinggal.

4. Tingkat Investasi dan Tabungan

Investasi merupakan salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi. Pada


sistem perekonomian tertutup, sumber dana investasi didapat dari tabungan
domestik, sedangkan sistem perekonomian terbuka sumber dana investasi
dapat diperoleh melalui pinjaman luar negeri.

5. Pengembangan Sumber Daya Manusia


Pertumbuhan ekonomi di negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi
tertinggi di kawasan asia akan berdampak terhadap dunia pendidikan.
Transformasi dan pertumbuhan yang cukup pesat akan terjadi dibidang
pendidikan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Hal ini terlihat dari
kemampuan kognitif yang dimiliki oleh lulusan sekolah menengah dari negara
HPASEs sudah setara dengan lulusan sekolah negara maju.

6. Distribusi Pendapatan dan Pembangunan Ekonomi


Dari hasil analisis terhadap distribusi pendapatan di beberapa negara,
menunjukkan gambaran mengenai distribusi pendapatan relatif maupun distribusi
pendapatan mutlak. Distribusi pendapatan relatif adalah perbandingan antara
jumlah pendapatan yang diterima oleh berbagai golongan penerima pendapatan
sesuai dengan besarnya pendapatan yang diterima.sedangkan distribusi
pendapatan mutlak adalah presentase jumlah penduduk yang pendapatannya
mencapai suatu tingkat pendapatan tertentu atau kurang dari jumlah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai