Anda di halaman 1dari 5

Ahmad Mutawali 12020118140131

Tahap pembangunan menurut konsep Organski dan Rostow

Teori Pembangunan Organski

Sebelum terjadinya sebuah negara utuh, ada golongan-golongan kecil yang belum tersatukan. Maka
peran pemerintah mulai menyatukan negara-negara bagian tersebut, pemerintah mulai menyatukan suku-
suku kecil tersebut yang tujuannya tidak lain untuk menuju satu kesatuan negara yang utuh. Untuk
menyatukan suatu masyarakat yang luas perlu adanya upaya yang besar dan sungguh-sungguh yang
dilakukan oleh sebuah pemerintahan. Seperti menyatukan pandangan, membuat konstitusi dasar, unifikasi
hukum peraturan perundang-undangan, dll. Namun dalam tahap seperti ini, ada beberapa kendala atau
permasalahan serius yang dihadapi seperti :

1. Stabilitas keamanan yang belum memadai


2. Stabilitas politik yang masih bergemuruh
3. Banyaknya paradigma dan cara berfikir masyarakat tentang tujuan negara sehingga melahirkan
konflik-konflik kecil
Negara-negara yang terbentuk sekarang merupakan hasil dari proses panjang sehingga terbentuk
mejadi suatu negara yang benar-benar diakui secara de facto dan de jure. Proses panjang ini mulai dari
kumpulan masyarakat yang sifatnya kecil, komunal dan hanya ada beberapa orang saja, yang biasanya
mereka hanya tinggal di suatu tempat yang berhubungan langsung dengan mata pencaharian mereka.
Kehidupan yang dulu sifatnya kesukuan, kemudian berkembang menjadi kehidupan yang lebih kompleks
menjadi kerajaan-kerajaan dan dinasti-dinasti yang mengatur kehidupan yang lebih kompeks dan wilayah
yang lebih luas dan kemudian pada tahap perkembangan selanjutnya menjadi ketetapan.

Dalam proses menyatukan keutuhan negara banyak terjadi permasalahan internal seperti konflik
dalam negeri, konflik antar partai politik sehingga stabilitas negara pun bergoyang. Peranan pemerintah
pusat harus kuat dalam menstabilkan negara. Organski tidak memberi anjuran secara detail bagaimana
menyelesaikan masalah-masalah yang sedang muncul, kecuali melakukan modernisasi sesegera mungkin
pada saat problem unifikasi diselesaikan. Organski ’’membiarkan’’ negara-negara yang baru merdeka
untuk menentukan sendiri jalan apa yang terbaik.

Pada tahap unifikasi ini, stabilitas politik dan keamanan suatu negara harus kuat karena pada tahap
pertama ini sangat berpengaruh untuk kelangsungan tahap perkembangan industrialisasi, jika pada tahap
ini terjadi gejolak, maka sulit untuk mewujudkan proses yang selanjutnya. Bagaimana seorang investor
akan menanamkan modalnya jika suatu kondisi negara sedang tidak stabil.

Industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang merubah sistem pencaharian
masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan
di mana masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam
(spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi.

Dalam tahap industrialisasi ini ada beberapa permasalahan yang dapat dikemukakakan, yaitu :
1. Urbanisasi, Terpusatnya tenaga kerja pada pabrik – pabrik di suatu daerah, sehingga daerah tersebut
berkembang menjadi kota besar.
2. Eksploitasi tenaga kerja, Pekerja harus meninggalkan keluarga agar bisa bekerja di mana industri
itu berada
3. Lingkungan hidup, Industrialisasi menimbulkan banyak masalah penyakit. Mulai polusi udara, air,
dan suara, masalah kemiskinan, alat alat berbahaya, kekurangan gizi.

Proses industrialisasi bisa dipahami melalui konsep pembangunan, karena arti pembangunan dan
industrialisasi seringkali dianggap sama. Konsep pembangunan bersifat dinamik. Yang merupakan
langkah awal menuju modernisasi sistem politik yang berorientasi pada interaksi antara negara dan
masyarakat. Pembangunan ekonomi yang dilakukan guna meningkakan kesejahteraan masyarakat suatu
negara, cepat akan mendorong negara tersebut mengembangkan sistem politiknya sebagai sebagai sebuah
kebutuhan mengamankan aset-aset ekonomi.

Jika terjadi permasalahan antara investor dan buruh kerja, perlu adanya usaha musyawarah agar
menghasilkan keputusan yang sifatnya win win solution bagi kedua belah pihak, dan jika tidak ditemukan
kesepakatan akan permasalahan tersebut, maka dalam tahap ini akan tetap lebih diutamakan kepentingan
investor. karena memiliki tujuan untuk mendapatkan margin yang tinggi guna pengusaha atau investor
tersebut menanamkan modalnya di Indonesia. urbanisasi pun bisa menjadi hambatan bagi perkembangan
industri karena masyarakat primitif akan pidah ke tempat di mana industri-industri itu menjamur. Dalam
tahap mini pun ada permasalahan serius yakni, akibat proses industrialisasi yang tentunya melahirkan
industri-industri, akan berakibat terhadap pencemaran lingkungan setempat. Pemerintah harus
memperhatikan kondisi tersebut. Mulai dari pembangunan awal industri dengan analisis dampak
lingkungannya.

Ada beberapa permasalahan ,mengenai negara kesejahteraan yakni :

1. Dalam mencapai welfare state di suatu negara mencakup daya politik warga negara, sejauhmana
warga negara dan partai politik memiliki imajinasi dan cita-cita yang mampu mengatasi kebijakan
yang domina selama ini.

2. Erat kaitannya dalam mengemborkan walfare staat dari suatu negara, namun proses ini terkadang
masih jauh dari harapan dan janji-janji kesejahteraan

Tahapan Perkembangan Politik Organski

Dalam The Stages of Political Development, Organski mengemukakan empat tahapan pembangunan
politik,4 secara singkat dapat disimpulkan antara lain:

1. Tahap Unifikasi Primitif (Political of Primitive Unification)


Pada tahap ini pemerintahan di negara-negara masih berkosentrasi pada fokus menyatukan suku-suku
bangsa yang berserakan secara nasional, baik akibat kolonialisme maupun pasca imperialisme dan
kolonialisme. Demokrasi dan pemerintahan belum efisien dan ancaman separatisme masih kuat.
2. Tahap Politik Industrialisasi (Politics of Industrialization)
Pada tahap ini pemerintahan berfungsi untuk mendorong tumbuhnya industri dan modernisasi ekonomi
yang dilakukan salah satu dari tiga tipe ideologis di dalam negara: borjuis, stalinis, dan fasis. Di sini
mulai terjadi peralihan kekuasan dari elite tradisional ke manajer industri, pemupukan modal untuk
industri, dan migrasi penduduk dari desa (pinggiran) ke perkotaan.

3. Tahap Politik Kesejahteraan (National Social Welfare)


Pada tahap ini industrialisasi bergerak secara nasional dan fungsi pemerintah adalah melindungi industri,
menciptakan iklim usaha dan menyejahterahkan rakyat berdasarkan pertumbuhan ekonomi yang berhasil
dipacu.

4. Tahap Politik Kemakmuran (Politics of Abundance)


Pada tahap ini negara telah bergerak ke arah otomatisasi, dimana industri berjalan karena penggunaan
teknologi canggih yang dapat menggantikan tenaga manusia. Negara kembali dituntut untuk melindungi
rakyatnya dari ketergantungan dan kemungkinan besar terjadinya ledakan pengangguran, meski pun
kemampuan negara sangat besar. Tidak ada negara yang benar-benar berada pada tahap ini, kecuali AS
dan beberapa negara Eropa Barat yang berada pada pintu gerbang tahap Kemakmuran ini.

Teori pembangunan Rostow


Rostow menggolongkannya berdasarkan pada ciri-ciri perubahan keadaan ekonomi, politik, dan
sosial yang terjadi. Menurut rostow pembangunan ekonomi atau tranformasi suatu masyarakat tradisional
menuju masayarakat modern merupakan suatu proses yang multidimensional. Dimana perubahan ini
bukan hanya bertumpu pada perubahan ekonomi dari agraris ke industri saja, melainkan juga perubahan
pada sosial, budaya, politik, ekonomi bahkan agama.

1. Masyarakat Tradisonal (The Traditional Society)


Tahap tradisional adalah suatu masyarakat yang strukturnya berkembang didalam fungsi produksi
yang terbatas, dalam artian masyarakat masih menggunakan cara-cara produksi yang relatif masih primitif
dan cara hidup masyarakat yang masih dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dicetuskan oleh pemikir yang
tidak rasional, tetapi oleh kebiasaan yang dilakukan scara terus menerus.
Dalam segi politik masayarakat tradisional umunya tuan tanahlah yang memiliki otoritas tertinggi hal
itu tidak lain karena pemilik tanah merupakan stratifikasi tertinggi dalam masayarakat tradisonal. Kalau
dilihat sistem ilmu pengetahuan dalam masyarakat ini cenderung menyelsaikan persoalan dengan cara-car
yang kurang rasional dan masih menggunakan cara berpikir budayawi dari tadisi turun temuurun.

2. Prasyarat untuk Lepas Landas (The Procondition for Take Off)


Tahap prasyarat lepas landas ini adalah masa transisi dimana ketika suatu masyarakat telah
mempersiapkan dirinya, atau dipersiapkan dari luar untuk mencpai pertumbuhan yang mempunyai
kekuatan untu terus berkembang. Tahap prasyarat lepas landas ini dibagi menjadi tipe oleh Rostow. Yang
pertama adalah tahap yang dilakukan dengan mengubah masyarakat tradisional yang ada
Pembangunan: Perubahan yang Bersifat Multidimensi
perubahan dalam masayarakat, misalnya saja cara penggunaan tabungan dengan sebaik baiknya.
Karena jika ditelaah secara multidimensi maka akan terjadi hubungan yang kompleks, misalnya tabungan
akan mempercepat pembangunan melalui investasi dan tentunya akan terciptanya sarana dan prasarana
umum, peningkatan kualitas pendidika dan penemuan-penemuan baru dalam bidang teknogi dan sosial.
Perombakan Struktur Ekonomi
Struktur ekonomi ini sangat penting bagi pembangunan ekonomi suatu negara, sehingga kemajuan
dalam bidang pertanian, pertambangan, dan sebagainya harus diiringi dengan penananaman modal.
Sehingga di negara pra landas ini untuk berkembang maka dibutuhkan sistem pertanian, pertambangan
yang matang dan kemudian seiring perkembangannaya yang memerlukan pengolahan bahan mentah
maka akan didirikan pabrik yang mengolah bahan-bahan tersebut.
Peran Sektor Pertanian
Kemajuan pertanian ini diperlukan untuk menjamin ketersediaan bahan makanan bagi penduduk
yang bertambah; dan agar penduduk kota yang banayak akibatindustrialisasi itu dapat memperoleh bahan
makanan yang cukup. Selain itu sektor pertanian yang surplus akan diekspor sebagai modal unutk
membeli alat-alat produksi yang mendukung industrialisasi.
Peran Sektor Prasarana
Rostow berpendapat bahwa pada tahap transisi ini memerlukan banyak modal yang digunakan untuk
membangun sarana dan prasaranan (infrastruktur). Parasaranan mempunyai tiga ciri kusus diantaranaya,
masa antara pembangunan dan pemetikan hasil pembangunan sangat panjang, pembangunan memerlukan
biaya yang besar, dan manfaatnya akan dirasakan oleh seluruh masayarakat.
Ciri Kepemimipinan
Rostow menganalisis bahwa dalam tahap ini pemerintahan dalam masayarakat akan lebih teratur dan
suatu golongan elit harus tercipta guna untuk mencapai masayarakat industri. Rostow juga menambahkan
bahwa masyarakat dunia transisi ini kan berkembang jika mendapat tekanan dari negara-negara maju,
karena sangat sulit sekali berkembang jika hanya dipengaruhi secara internal saja.

3. Lepas Landas (The Take Off)


Dalam tahap lepas landas merupakan berlangsungnya perubahan yang besar dan drastis dalam
masayarakat misalnya, revolusi politik, revolusi ekonomi ataupun perkembangan inovasi-inovasi
teknologi dan autput produksi. Adapun ciri-ciri tahap lepas landas adalah sebagai berikut:
Terwujudnya kenaikan dalam penanaman modal yang produktif dari lebih kurang 5% menjadi 10%
dari produk nasional bruto
Terjadi peningkatan satu atau beberapa sektor industri dengan tingkat laju perkembangan yang
tinggi.
Adanya platform politik, sosial, dan intitusional baru yang akan menjamin berlangsungnya, segala
tuntutan perluasan sektor modern dan potensi ekonomi ekstern.
The Inner Structure of the take off
Selanjutnya Rostow menganalisis the inner structure of the take off, yaitu perubahan-perubahan lain
yang mengikuti kenaikan tingkat penanaman modal, yang terjadi dalam masa lepas landas. Perubahan
yang terpenting dalam penanaman modal adalah kenaikan tingkat dana yang dipinjamkan, dan kenaikan
itu berasal dari dua sumber. Pertama, adanay aliran pendaoatan termasuk perubahan dalam distribusi
pendapatan dan impor modal.Sedankan sumber kedua adalah penanaman kembali keuntungan-
keuntungan yang diperoleh dari sektor-sektor yang sudah menagalami perkembangan yang pesat.
Peran Leadeing Sector
Diberbagai perkembangan ekonomi negara umumnya dipicu oleh sektor primer yang merupakan
sektor utama munculnya industrialisasi, hal ini dikarenakan hasil yang diproduksinya menghasilkan biaya
yang besar bagi pembangunan suatu negara. Jenis-jenis industri primer ini disetiap negara tidaklah sama,
misalnya di Inggris yang dipicu oleh kain katun, di swedia dipicu oleh industri kayu, di denmark
peternakan, di jepang industri sutra dan sebagainya.

4. Gerakan Kearah Kedewasaan (The Drive to Maturity)


Gerakan Kearah kedewasaan ini disebut juga masa sesudah lepas landas, dimasa ini masayarakat
sudah mulai efektif menggunakan teknologi modrn pada sebagian besar faktor produksi dan kekayaan
alamnya. Dalam tahap ini sektor pelopor baru akan menggantikan pelopor lama yang akan mengalami
kemunduran. Sektor primer dalam tahap ini ditentukan oleh teknologi, kekayaan alam dan juga kebijakan
pemerintah.

5. Masa Konsumsi Tinggi (The Age of High Massconsumption).


Tahap terakhir dari teori pertumbahan ekonomi rostow ini adalah tahap konsumsi tinggi, yaitu
dimana perhatian masyarakat lebih menakankan kepada masalah-masalah konsumsi dan kesejahteraan,
dan bukan lagi pada produksi sehingga coraknya lebih konsumtif. Dalam tahap ini terdapat tiga tujuan
utama masyarakat yang diperebutkan dalam memperoleh sumberdaya yang tersedia dan dukungan politik,
yaitu: Memperbesar kekuasaan dan pengaruh negara keluar, Menciptakan welfare state, Mempertinggi
tingkat konsumsi masayarakat diatas konsumsi keperluan utama.

Anda mungkin juga menyukai