Anda di halaman 1dari 3

Merujuk pada Teori Organski tentang tahap-tahap pembangunan politik, berdasarkan pengalaman

Barat pembangunan politik semestinya melalui beberapa tahap sebagai berikut: 1. Tahap konsolidasi
(politik unifikasi primitif). 2. Tahap industrialisasi. 3. Tahap jaminan kesejahteraan (social safety). 4.
Tahap kemakmuran.  Faktanya teori barat ini tidak mampu menjawab pembangunan politik di negara-
negara berkembang.

Analisislah, mengapa hal tersebut dapat terjadi, faktor apa saja yang tidak diperhitungkan oleh negara
Barat dalam menganalisis pembangunan politik di negara berkembang!

1. Politik Unifikasi Primitif (Political of Primitive Unification)


Politik unufikasi primitif adalah politik mengenai kelahiran dan masa kanak-kanak bangsa.
Pada tahap ini, (juga tahap-tahap lainnya), tujuan dan kepentingan penguasa yang memerintah
begitu banyak,yaitu ingin meningkatkan harga diri, kekuasaan nasional dan juga berbicara
mengenai perkembangan ekonomi. Tetapi fungsi utama pemerintah yakni menciptakan
persatuan nasional.Tahap unifikasi primitif mencakup banyak landasan dan aneka ragam
pengalaman yang sangat luas. Beberapa generalisasi dapat ditarik dari pengalaman-
pengalaman itu yakni :
a. Politik kolonial, di sini unifikasi primitif terjadi meskipun belum lengkap, di mana negara
berada di bawah dominasi kolonial suatu kekuasaan asing.
b. Politik negara-negara yang sedang berkembang yang biasanya bekas jajahan yang baru saja
merdeka melanjutkan unifikasi primitif mereka di bawah pemerintahannya sendiri.
c. Politik negara-negara yang telah lama berdiri tetapi perekonomiannya tetap belum
berkembang dan masih belum bersatu penuh. Secara singkat dapat dikemukakan bahwa
fungsi utama dalam tahap pertama pembangunan politik (politik unifikasi primitif) adalah
mempersatukan rakyat yang belum terikat kuat. Berbagai kasus yang diamati Organski
menunjukkan bahwa di negara-negara dinasti, di negara jajahan, di kalangan bangsa belum
berkembang, seluruhnya merupakan suatu periode ”nation building”.
2. Politik Industrialisasi (Politics of Industrialization)
Dengan datangnya industrialisasi maka bentuk dan tugas bangsa berubah. Di sini terjadi masa
transisi di mana suatu kelas baru mengambil kekuasaan, membangun ekonomi baru dan
rakyat akhirnya menjadi suatu bangsa.Dalam sejarah bangsa-bangsa sedang berkembang,
mereka telah dituntun melalui masa transisi yang sulit oleh 3 (tiga) tipe pemerintahan yang
berbeda yaitu : Borjuis (demokrasi barat), Stalinis(pemerintahan komunis) dan fasis.Fungsi
utama pemerintahan dalam tahap kedua pembangunan politik ini adalah mengizinkan
danmembantu modernisasi ekonomi. Ketiga tipe pemerintahan tersebut telah melakukan
fungsi ini;Pertama, ketiga tipe pemerintahan tersebut memungkinkan suatu peralihan
kekuasaan politik dari tangan elite tradisional ke manajer industri yang ingin
memodernisasikan ekonomi. Kedua, ketiga bentuk pemerintahan tersebut mengizinkan dan
membantu akumulasi modal, yang mutlak diperlukan bagi perkembangan industri. Ketiga,
semua tipe pemerintahan tersebut telah mendorong terjadinya perpindahan penduduk dari
desa ke kota (urbanisasi).
3. Politik Kesejahteraan Nasional (National Social Welfare)
Politik kesejahteraan bangsa (nasional) merupakan politik bangsa-bangsa industri
sepenuhnya,telah tumbuh usaha-usaha timbal balik antara rakyat dengan pemerintah, tetapi
dalam tahap ini kerjasama itu semakin sempurna bentuk dan wujudnya. Kekuasaan negara
tergantung kepada kemampuan rakyat biasa untuk bekerja dan berjuang, dan rakyat bersama-
sama dengan penguasa-penguasa industri tergantung pula kepada pemerintah nasional untuk
melindungi mereka terhadap kerugian akibat depresi dan dari kehancuran perang.Fungsi
pokok pemerintah berbeda dengan fungsi periode sebelumnya. Dalam tahap kedua merupakan
tugas pemerintah untuk melindungi modal yang berasal dari rakyat dan tuntutan-tuntutan
mereka untuk memperoleh taraf kehidupan yang lebih tinggi. Sedangkan dalam tahap ketiga
ini merupakan tugas pemerintah untuk melindungi rakyat dari kesulitan-kesulitan dalam
kehidupan industri. Juga menjaga supaya ekonomi berjalan lancar, memberikan tingkat hidup
yang layak dan membantu mereka yang tidak mampu.
4. Politik Berkelimpahan (politics of abundance)
Tahap keempat dari pembangunan politik, Organski menyebutnya “politics of abundance”
diterjemahkan sebagai politik berkelimpahan. Pada tahap ini dimulai suatu revolusi industri
yang baru, yaitu revolusi otomatisasi. Konsekuensi yang akan terjadi ialah hancurnya revolusi
industri yang pertama, dan diperlukan suatu bentuk dan fungsi politik baru guna
memperlancar semua hasil yang akan timbul.Masa transisi yang dihadapi akan sangat sulit.
Sebab, begitu otomatisasi berkembang dan menghasilkan dislokasi sosial, maka kepentingan
yang berpengaruh akan memblokir atau setidaknya mengawasi meluasnya otomatisasi. Tetapi
bila orang mampu melihat ke depan dan membayangkan suatu masyarakat yang akan
mengalami otomatisasi penuh, maka kemungkinannya luas dan probabilitasnya tinggi
sehingga masyarakat dalam politik berkelimpahan memiliki ciri-ciri yaitu :
a. Adanya pemusatan ekonomi, disini penggunaan mesin yang super canggih dan bermanfaat
dalam merencanakan produksi guna menjaga efisiensi kerja yang akan menguntungkan
pertumbuhan monopoli raksasa.
b. Adanya pemusatan kekuasaan politik, dengan terjadinya pemusatan ekonomi secara besar-
besaran hampir dapat dipastikan akan menjurus ke arah pengaturan secara ketat oleh
pemerintah dalam kehidupan ekonomi.Selanjutnya dikemukakan bahwa pada abad ini fungsi
utama pemerintah adalah memberikan dasar pada pengaturan dan pengorganisasian kembali
struktur sosial yang baru, dalam rangka menciptakan kemungkinan damainya masyarakat
dalam tahap otomatisasi, serta menciptakan kemungkinan dilahirkannya suatu masyarakat
yang adil dan makmur secara politis dan ekonomis dapat dipertanggungjawabkan. Analisis
terhadap politik tahap keempat ini didasarkan pada empat asumsi tentang ekonomi, sebagai
berikut :
a. Akan adanya produktivitas yang sangat meningkat dalam ekonomi pada masa damai.
b. Akan adanya peningkatan efisiensi dalam perlengkapan perang.
c. Akan ada kelimpahan ekonomi.
d. Akan terdapat angkatan kerja yang lebih sedikit.
Negara-negara yang terbentuk sekarang merupakan hasil dari proses panjang sehingga
terbentuk mejadi suatu negara yang benar-benar diakui secara de facto dan de jure. Proses
panjang ini hampir ditempuh oleh semua bangsa dan negara yang mulai dari kumpulan
masyarakat yang sifatnya kecil, komunal dan hanya ada beberapa orang saja, yang biasanya
mereka hanya tinggal di suatu tempat yang berhubungan langsung dengan mata pencaharian
mereka. Di mana kehidupan mereka sudah merupakan gambaran miatur sebuah negara,
komunal-komunal ini dipimpin oleh kepala yang kalau dalam suatu suku maka dia akan
dipimpin oleh kepala suku yang akhirnya kehidupan manusia akan berkembang seiring
dengan bertambahnya jumlahnya manusia dan semakin kompleknya permasalahan kehidupan
manusia yang akhirnya melahirkan kesepakatan-kesepakatan baru diantara mereka tentang
kehidupan mereka.
Kehidupan yang dulu sifatnya kesukuan, kemudian berkembang menjadi kehidupan yang
lebih kompleks menjadi kerajaan-kerajaan dan dinasti-dinasti yang mengatur kehidupan yang
lebih kompeks dan wilayah yang lebih luas dan kemudian pada tahap perkembangan
selanjutnya ada yang tetap menjadi menjadi negara kerajaan dan dinasti dan tetap memegang
aturan-aturan yang sifatnya memegang tradisi kalaupun dalam lingkungan yang terbatas
seperti kerajaan Inggris dan Dinasti di jepang dan Cina..

Anda mungkin juga menyukai