Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : IRMINA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042993244

Kode/Nama Mata Kuliah : IPEM4208 /Sistem Pemerintahan Desa

Kode/Nama UPBJJ : 47/PONTIANAK

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
NO SOAL
Sistem perencanaan pembangunan perdesaan merupakan subsistem dari sistem
1.
perencanaan pembangunan secara nasional. Perencanaan pembangunan nasional
disahkan dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional. Pada skala nasional, perencanaan
pembangunan masih dilaksanakan dengan pola top-down, sesuai dengan jenjang
pemerintahan. Sedangkan pada tingkat daerah mulai diusahakan konsep
pembangunan dengan pola partisipatif (bottom up). Pola bawah atas dibangun
dengan menerapkan perencanaan dengan melibatkan segenap elemen masyarakat
sesuai dengan konsep musyawarah pembangunan (Musrenbang).
Dari pernyataan tersebut Anda harus bisa memperjelas mekanisme pelaksanaan
musrenbang di tingkat desa pada tahap pelaksanaan pembangunan desa dengan
menggunakan tabel! Silakan perjelas!

JAWABAN :

No Tahapan Pelaksanaan Keterangan


1. Pendaftaran Peserta BPD selaku penyelenggara
membuat daftar peserta dan
membentuk panitia penyelenggara
Musrenbang di tingkat desa.
2. Pemaparan Camat atas prioritas Camat memaparkan program-
kegiatan pembangunan di kecamatan program kegiatan yang kecamatan
yang bersangkutan. yang berada diwilayah desa untuk
di masukkan kedalam
perencanaan.
3. Pemaparan Camat atas hasil evaluasi Camat memaparkan kegiatan-
pembangunan tahun sebelumnya, kegiatan kecamatan yang berada di
dengan memuat jumlah usulan yang desa bersangkutan pada tahun
dihasilkan pada forum sejenis di tahun sebelumnya apakah sudah
sebelumnya. terlaksana atau belum.
4. Pemaparan Kepala Desa /Lurah atas Pencermatan RPJMDes untuk
prioritas program/kegiatan untuk melihat kegiatan yang di utamakan
tahun berikutnya. Pemaparan ini mana yang akan dimasukkan ke
bersumber dari dokumen Rencana dalam perencanaan dan mana yang
Pembangunan Jangka Menegah (RPJM) akan dimasukkan kedalam
desa/kelurahan oleh Kepala perencananan
Desa/Lurah. Kecamatan/Kabupaten.
5. Penjelasan Kepala Desa tentang Kepala Desa menjelaskan jumlah
informasi perkiraan jumlah Alokasi ADD yang akan diterima tahun
Dana Desa. berikutnya berdasarkan ADD tahun
berjalan.
6. Pemaparan masalah utama yang Aspirasi dari peserta musyawarah
dihadapi oleh masayarkat yang hadir tentang kebutuhan
desa/kelurahan oleh beberapa setiap kelompok atau instansi.
perwakilan dari masyarakat, seperti
misalnya ketua kelompok tani, komite
sekolah, kepala dusun, dan lain-lain.
7. Pemisahan kegiatan berdasarkan : Pencermatan pagu anggaran di
a. Kegiatan yang akan diselesaikan Desa kemudian memisahkan mana
sendiri ditingkat desa/kelurahan, kegiatan yang sesuai dengan skala
dan kewenangan desa dan skala
b. Kegiatan yang akan menjadi kewenangan kabupaten. Kemudian
tanggung jawab Satuan Kerjakegaiatan yang diselesaikan di desa
Perangkat Daerah yang akan dituangkan kedalam rencana kerja
dibahas dalam musrenbang pemerintah desa (RKPDes)
Tahunan Kecamatan. sedangkan kegiatan yang menjadi
tanggung jawab daerah
dimasukkan kedalam DU RKP dan
dibawa pada Musrenbang
Kecamatan.
8. Perumusan para peserta tentag Membuat kelompok sesuai bidang
prioritas untuk menyeleksi usulan untuk memilah-milah kegiatan
kegiatan sebagai cara mengatasi berdasarakan bidang.
masalah oleh peserta.
9. Penetapan prioritas kegiatan Setelah prioritas dikelompokkan
pembangunan tahun yang akan sesuai sesuai bidang, kemudian prioritas
dengan potensi serta permasalahan di kegiatan tersebut dituangkan
desa/kelurahan. didalam matrik perencanaan di
dalam Dokumen RKPDes.
10. Penetapan daftar nama 3-5 orang Setelah prioritas pilah sesuai
(masyarakat) delegasi dari peserta kewenangan desa dan tanggung
Musrenbang desa/kelurahan untuk jawab kabupaten, Kepala Desa
menghadiri Musrenbang kecamatan. bersama peserta rapat 3-5 orang
Dalam Komposisi delegasi tersebut menghadiri musrenbang
terdapat perwakilan perempuan. Kecamatan dan membawa Prioritas
Kegiatan yang sudah dituangkan
kedalam DU RKP untuk di
sampaikan pada saat musyawarah.

2. Dalam pembinaan pemerintahan desa di samping kedudukan pemerintahan desa


dalam sistem pemerintahan Negara, penguatan otonomi desa dipandang sebagai
satu upaya yang harus dilakukan pemerintah, begitu juga halnya dengan
kewenangan yang tegas dan jelas yang harus dimiliki oleh pemerintahan desa,
kewenangan ini yang diperlukan untuk mengembangkan organisasi pemerintahan
desa dan juga untuk membentuk urusan-urusan dalam struktur organisasi
pemerintahan desa.

Silakan Anda analisis perbedaan dan persamaan dengan menggunakan tabel terkait
otonomi desa dengan otonomi daerah menurut UU No. 5 Tahun 1979 tentang
Pemerintahan Desa dan menurut UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah!

JAWABAN :
No Persamaan dan Perbedaan Otonomi Desa dan Otonomi Daerah menurut UU
No. 5 Tahun 1979 dan menurut UU No. 32 Tahun 2004

Perbedaan Persamaan

1. - Otonomi desa bukan berasal dari - Otonomi daerah adalah


pemberian pemerintah dan bukan kewenangan daerah otonom untuk
sebagai akibat dari pelaksanaan mengatur dan mengurus
asas desentralisasi, tetapi diperoleh kepentingan masyarakat setempat
secara tradisional. menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat
- Otonomi daerah adalah pemberian
sesuai dengan peraturan
dari pemerintah dan sebagai akibat
perundangan-undangan.
dari pelaksanaan asas
desentralisasi (sebagai - Otonomi desa adalah wewenang
pendistribusian kewenangan dari dan kewajiban desa untuk
pemerintah diatasnya). Otonomi mengatur dan mengurus rumah
daerah diperoleh secara formal dan tangganya sendiri sesuai dengan
pelaksanaanya nya dengan peraturan perundangan yang
peraturan perundang-undangan. berlaku.

(dari pemaparan diatas pada


dasarnya otonomi daerah dan
otonomi desa adalah sama, yaitu
dalam hal penyelenggaraan yang
dibatasi oleh perundang-undangan
yang berlaku)

3. Pengawasan yang dilakukan oleh inspektorat kabupaten/kota atas penyelenggaraan


pemerintahan desa ini hakikatnya merupakan pengawasan atas penyelenggaraan
pemerintahan desa yang dilakukan oleh bupati/ walikota, hal ini sejalan dengan
kedudukan inspektorat kabupaten/kota sebagai perangkat daerah yang salah satu
bidang tugasnya adalah mengawasi penyelenggaraan pemerintahan desa, tujuan
jelas untuk menjamin agar pemerintahan desa berjalan secara efisien dan efektif
sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Analisislah dengan menggunakan tabel terkait persamaan dan perbedaan peran


pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dilakukan oleh Inspektorat
dengan BPKP!

JAWABAN :

- Inspektorat Daerah sebagai Aparat Pengawasan Internal Pemerintah berperan


sebagai Quality Assurance yaitu menjamin bahwa suatu kegiatan dapat berjalan
secara efisien, efektif dan sesuai dengan aturannya dalam mencapai tujuan
organisasi. Titik berat pelaksanaan tugas “pengawasan dan pemeriksaan” adalah
melakukan tindakan preventif yaitu mencegah terjadinya kesalahan kesalahan
dalam pelaksanaan program dan kegiatan oleh Satuan Kerja Pemerintah Daerah
(SKPD) serta memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah terjadi untuk
dijadikan pelajaran agar kesalahan-kesalahan tersebut tidak terulang kembali di
masa yang akan datang.

- BPKP merupakan aparat pengawas intern pemerintah yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden. Berdasarkan Perpres tersebut, BPKP
mempunyai tugas utama menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Untuk
menyelenggarakan tugasdan fungsi di daerah, BPKP membentuk Kantor
Perwakilan BPKP disetiap Provinsi.

Tabel Persamaan dan perbedaan Inspektorat dan BPKP

No Inspektorat dan BPKP

Persamaan Perbedaan

1. - BPKP melaksanakan pengawasan - BPKP merupakan aparat pengawas


intern terhadap akuntabilitas intern pemerintah yang berada di
keuangan negara dan/atau daerah bawah dan bertanggung jawab
atas kegiatan yang bersifat lintas kepada Presiden.
sektoral
- Inspektorat Pemerintah
- Inspektorat melaksanaan Kabupaten/Kota yang berada
pengawasan internal terhadap dibawah dan bertanggung jawab
kinerja dan keuangan melalui kepada Bupati/Walikota.
audit, reviu, evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lainnya

2. BPKP dan Inspektorat sama-sama - BPKP melaksanakan sosialisasi,


lebih banyak melakukan pembimbingan, dan konsultansi
pengawasan pada proses penyelenggaraan sistem
penyelenggaraan. pengendalian intern kepada instansi
pemerintah pusat, pemerintah
daerah, dan badan-badan yang di
dalamnya terdapat kepentingan
keuangan atau kepentingan lain
dari Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah

- Inspektorat melaksanaan
pengawasan untuk tujuan tertentu
atas penugasan dari Bupati
dan/atau Gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat

3. BPKP dan Inspektorat sama-sama


melakukan audit, review, evaluasi,
pemantauan, dan pengawasan
lainnya pada kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan
pertanggungjawaban akuntabilitas
penerimaan dan pengeluaran
keuangan negara/daerah serta
nasional dan/atau kegiatan lain
yang seluruh atau sebagian
keuangannya dibiayai oleh anggaran
Negara.

Anda mungkin juga menyukai