TUGAS 1
(Sumber: Abstrak pada Journal of Government & Civil Society, Vol 1, No 2 (2017),
diakses pada tanggl 04 Agustus 2020 dari
http://jurnal.umt.ac.id/index.php/jgs/article/view/440)
1. Dinasti politik seperti pada artikel tersebut di atas tidak bisa dihindari. Menurut
Anda, bagaimana seharusnya partai politik dikembangkan? Kaitkan jawaban Anda
dengan fungsi-fungsi partai politik.
JAWABAN :
Fungsi partai politik adalah sebagai sarana komunikasi politik, Sosialisasi Politik,
Rekrutmen Politik, dan Pengatur Konflik.
Dalam setiap sistem politik, baik yang masih tradisional ataupun yang sudah
maju modern, baik yang nondemokratis ataupun demokratis, terdapat
mekanisme untuk mengisi peran-peran dalam strukturnya. Dalam negara
nondemokratis, peran-peran tersebut ditentukan oleh penguasan tanpa
melibatkan ralyat. Sebaliknya, dalam negara demokratis, peran-peran tersebut
ditentukan dengan melibatkan peran serta masyarakat, melalui partai-pertai
politik dalam pemilihan umum yang telah ditentukan di masing-masing negara.
Partai melakukan seleksi kepemimpinan, baik ditingkat nasional, regional,
ataupun dalam partai politik itu sendiri. Tanpa rekrutmen atau seleksi elit, akan
terjadi political decay atau pembusukan politik seperti yang terjadi di negara-
negara nondemokratis.
Konflik merupakan suatu kondisi yang tak dapat dihindarkan da;am masyarakat
manapun, terlebih lagi bila masyarakat bersifat plural atau keberagaman
(diversity) daris egi etnik, ras, agama, bahasa, daerah, adat istiadat seperti yang
dikemukakan oleh Clifford Geertz. Begitu pula perbedaan sosial ekonomi
ataupun ideologi dapat memicu konflik. Dalam negara demokrasi, keberagaman
ataupun pluralitas harus ditolerir. Akan tetapi, di sisi yang lain, perbedaan juga
mengandung potensi konflik. Di sinilah peran partai diperlukan untuk
mengatasinya. Partai dapat menumbuhkan pengertian pada para anggotanya
ataupun masyarakat untuk melakukan konsensus agar konflik tidak melahirkan
instabilitas politik. Dengan melakukan berbagai fungsi tersebut, partai politik
merupakan organisasi politik yang sangat penting di negara-negara demokratis,
melalu partai politik, warga negara dapat melakukan partisipasi politik untuk
menentukan dan mempengaruhi pembuatan kebijakan politik melalui wakil-
wakilnya di lembaga legislatif.
JAWABAN :
Civil society dapat dipahami sebagai suatu konsep bagi suatu tatanan masyarakar
dalam suatu lingkup interaksinya dengan negara, dan instrumen sosial lainnya,
seperti kebudayaan, nilai-nilai yang dianut dalam masysrakat, dan ekonomi. Istilah
Civil Society sendiri memiliki padanan kata yang digunakan secara berbeda dalam
bahasa Indonesia.
Dari berbagai perspektif teoritik yang dikemukakan oleh para sarjana dapat
disimpulkan bahwa civil society merupakan suatu ruang publik, individu-individu
yang tergabung dalam asosiasi-asosiasi di luar lembaga resmi/Negara, memiliki sifat
terbuka, mandiri, sukarela, keswasembadaan, keswadayaan, otonom dari Negara,
memiliki dan memperjuangkan keinginan publik secara bersama. Meskipun
demikian, civil society terikat pada tatanan legal atau seperangkat nilai, dan
mematuhi norma hukum yang berlaku dan disepakati.
Berdasarkan sudut perspektif civil society diatas dinasti politik dikhawatirkan dapat
menghambat fase transisi demokrasi menuju konsolidasi demokrasi karena dinasti
politik yang memiliki sifat tertutup tidak sesuai dengan sudut perspektif tersebut.
Sehingga keinginan publik tidak dapat diperjuangkan karena Partai politik tersebut
sudah memiliki calon sendiri yang ada sangkut paut dengan petahana.
Dari hal-hal tersebut konsolidasi demokrasi jelas akan terhambat karena tidak ada
nya keterbukaan dan tidak adanya perjuangan atas keinginan publik.
3. Praktik dinasti politik ditengarai melemahkan fungsi checks and balances. Menurut
Anda apakah fungsi checks dan balances bisa diperankan oleh kelompok-kelompok
kepentingan. Beri 1 (satu) contoh kelompok kepentingan yang Anda ketahui saat
kini dan uraikan jawaban Anda!
JAWABAN :