Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FUNGSI DAN PERAN


PARTAI POLITIK

Dosen :

Bapak John Sinartha Wolo

Di buat oleh :

Rais Prabowo Harahap

( 160216071 )

TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SURABAYA 2016


1
PENGERTIAN PARTAI POLITIK

Menurut UU No.2 Tahun 2008 tentang partai politik, Partai Politik adalah organisasi yang
bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas
dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik
anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Secara umum Parpol adalah suatu organisasi yang disusun secara rapi dan stabil yang dibentuk
oleh sekelompok orang secara sukarela dan mempunyai kesamaan kehendak, cita-cita, dan
persamaan ideologi tertentu dan berusaha untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan melalui
pemilihan umum untuk mewujudkan alternatif kebijakan atau program-program yang telah
mereka susun.
A. Menurut Miriam Budiardjo : partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisis yang
anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Tujuan
kelompok ini adalah memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik
melalui cara yang konstitusional untuk melaksanakan kebijaksanaan yang mereka miliki.
B. Menurut Carl J . Freidrich partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir
secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap
pemerintahan bagi pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini memberikan
kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat idiil maupun materiil.
C. Menurut R.H. Soltau partai politik adalah sekelompok warga yang sedikit banyak
terorganisir, yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan yang dengan
memanfaatkan kekuasaannya untuk memilih, bertujuan menguasai pemerintahan dan
melaksanakan kebijaksanaan umum mereka.

2
D. Menurut Sigmund Neuman partai politik adalah dari aktivis-aktivis politik yang berusaha
untuk menguasai pemerintah serta merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan dengan
suatu golongan-golongan atau golongan-golongan lain yang mempunyai pandangan
berbeda. Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Partai Politik adalah
kumpulan orang yang memiliki cita-cita yang sam, terorganisir dan memiliki tujuan yang
sama untuk meraih kekuasaan politik dalam pemerintahan Negara. Partai politik berbeda
dengan movement (gerakan). Movement merupakan kelompok yang memiliki aktivitas
melakukan perubahan dengan cara-cara politik, terbatas, fundamental dan bersifat
ideologis terhadap lembaga politik sedangkan partai politik merupakan lembaga yang
aktivitas nya bertujuan untuk meraih kekuasaan politik.

TUJUAN PARTAI POLITIK


Tujuan parpol adalah untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan guna melaksanakan
/mewujudkan program-program yang telah mereka susun sesuai dengan ideologi tertentu.
Tujuan yang diharapkan dalam mendirikan dan mengembangkan partai politik adalah

A. Untuk menjadi wadah aktualisasi diri bagi warga Negara yang memiliki kesadaran yang
tinggi untuk ikut serta dalam partsipasi politik.
B. Untuk menjadi wadah agregasi kepentingan masyarakat
C. Untuk menjadi sarana dalam upaya meraih dan mempertahankan kekuasaan politik.
D. Untuk menjadi wadah berhimpun bagi masyarakat atau kelompok yang memiliki ideology
dan kepnetingan yang sama.

FUNGSI PARTAI POLITIK

Fungsi parpol sebagai sarana:

a. Parpol sebagai saran komunikasi politik

Komunikai politik adalah proses penyampaian informasi politikdari pemerintah kepada

masayarakatdan sebaliknya dari masyarakat kepada pemerintah. Parpol disini berfungsi untuk

menyerap, menghimpun (mengolah, dan menyalurkan aspirasi politik masyarakat dalam

merumuskan an menetapakan suatu kebijakan.

Contoh: misal dilingkungan sekolah, OSIS itu ibarat Parpol. Jika ada aspirasi ataupun masalah

yang dituntut siswa, misanya perbaikan fasilitas sekolah. Pada saat itu terjadi interaksi antara

siswa dan OSIS menmbahas mengenai kurangnya fasilitas sekolah. Selanjutnya OSIS

3
menyampaikan aspirasi/tuntutan siswa tadi kepada pihak sekolah. Interkasi antara

siswa(masyarakat), OSIS (parpol) dan pihak sekolah (pemerintah), merupakan suatu komunikasi.

OSIS sebgai suatu sarana komunikasi antara pihak siswa dan pihak sekolah. Dalam kehidupan

politik suatu negara contoh tadi dapat diibaratkan para siswa itu masyarakat, OSIS itu Parpol, dan

pehak sekolah itu Pemerintah.

b. Parpol sebagai sarana sosialisasi politik

Sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik mengenai suatu

fenomena politik yang sedang dialami suatu negara. Proses ini disampaikan melalui pendidikan

politik. Sosialisai yang dilakukan oleh parpol kepada masyarakat berupa pengenalan program-

program dari partai tersebut. Dengan demikian , diharapkan pada masyarakat dapat memilih

parpol tersebut pada pemilihan umum.

Contoh: penyampaian program politik parpol pada acara kampanye menjelang pemilu. Hal

tersebut merupakan salah satu fungsi papol sebagai sarana sarana sosialisasi politik.

c. Parpol sebagai sarana rekrutmen politik

Rekrutmen politik adalah proses seleksi dan pengangkatan seseorang atau kelompok untuk

melaksanakan sejumlah peran dalam istem politik ataupun pemerintahan. Atau dapat dikatakan

proses seleksi dan pengangkatan seseorang atau kelompok untuk menduduki suatu jabatan

ataupun beberapa jabatan politik ataupun mewakili parpol itu dalam suatu bidang. Rekrutmen

politik gunanya untuk mencari otang yang berbakat aatupun berkompeten untuk aktif dalam

kegiatan politik.

Contoh: misal seperti pada contoh komuikasi politik tadi, dilingkungan sekolah. OSIS akan

mengganti ketua dan anggotanya karena masa jabatannya sudah habis. Nah proses OSIS tersubut

dalam mencari ketua dan anggota OSIS baru merupakan suatu proses rekrutmen. Entah itu

melalui penujukan dan penyeleksian ataupun melalui pemilihan. Sama hal nya dengan Papol,

parpol akan mencari, menyeleksi, dan mengangkat suatu anggota baru untuk menduduki suatu

jabatan partai atau di pemerintahan, ataupun untuk mewakili dalam pemilu.

4
d. Parpol sebagai saran pengatur konflik

Pengatur konflik adalah mengendalikan suatu konflik (dalam hal ini adanya perbedaan

pendapat atau pertikaian fisik) mengenai suatu kebijakan yang dilakukan pemerintah.

Pengendalian konflik ini dilakuakan dengan cara dialog, menampung dan selanjutnya membawa

permasalahan tersebut kepada badan perwakilan rakyat(DPR/DPRD/Camat)untuk mendapatkan

keputusan politik mengenai permasalahan tadi.

Contoh: di dalam masyarakat terjadi masalah mengenai naiknya harga BBM yang dilakukan

oleh pemerintah. Banyak terjadi demo menentang kebijakan tersebut. Dalam kasus ini parpol

sebagai salah satu perwakilan dalam masyarakat di badan pewakilan rakyat (DPR/DPRD),

mengadakan dialog bersama masyarakat mengenai kenaikan harga BBM tersebut. Parpol dalam

hal ini berfungsi sebagai mengendalikan konflik dengan cara menyampaikan kepada pemerintah

guna mendapatkan suatu putusan yang bijak mengenai kenaikan harga BBM tersebut.

PERAN PARTAI POLITIK

Posisi dan peranan partai politik dalam proses interaksi antara Negara dengan rakyat dalam
wujud kebijakan public, disadari telah menjadi idealitas terjauh dari identitas partai modern.
Sebab bila partai politik tidak dapat beranjak dari fungsi kontroversionalnya yang sebatas
perebutan kekuasaan semata, maka dalam konteks dinamika social yang ada, hal tersebut tidak
lagi menemukan signifikansi yang tinggi. Masyarakat modern adalah mereka yang memandang
politik tidak lagi sebatas ikatan ideologis dan keyakinan semata. Masyarakat modern lebih
melihat politik sebagai aktualisasi diri dan kepentingan mereka yang akan diwujudkan dalam
bentuk kebijakan public. (Howlett dan Ramesh, 1998: 122)
Dalam hal ini apa yang disebut dengan partisipasi masyarakat menjadi satu kunci dalam
mengidentifikasi kualitas kiprah dari lembaga-lembaga social politik yang hidup di masyarakat.
Masyarakat modern yang semakin cerdas dan makin cukup akses informasinya tidak lagi dapat
dipandang sebagai entitas bisu yang hanya untuk dikuantifikasi oleh kekuasaan. Masyarakat
modern adalah mereka yang mengerti betul arti partisipasi mereka dalam proses politik Negara.
Pergeseran dinamika social dari masyarakat konvensional monarkis ke masyarakat modern
seperti inilah yang membuat perubahan signifikan atas keberadaan partai politik tersebut.

5
DAFTAR PUSTAKA

http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/07/pengertian-tujuan-dan-fungsi-
partai.html#ixzz4OSqltAzZ

http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/07/pengertian-tujuan-dan-fungsi-
partai.html#ixzz4OSrNT0tG

http://firmantrg.blogspot.co.id/2013/04/peranan-partai-politik-dalam-penguatan.html

Anda mungkin juga menyukai