Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

Pengantar Ilmu Politik


“Empat Fungsi Utama Partai Politik”
Oleh: Nissa Auwliya L. / 031168713
S1 Ilmu Komunikasi

1. Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Sosialisasi Politik

Dalam fungsi ini, partai politik dituntut untuk bisa memperkenalkan budaya
politk itu sendiri. Tak hanya itu, partai politik juga harus bisa sebagai pengingat atau
pemberi pendidikan politik bagi masyarakat Indonesia khususnya di daerahnya
masing-masing agar bisa menumbuhkan sikap sadar masyarakat sebagai anggota
warga negara dan merupakan partisipasi politik. Maka dari itu, diharapkan masyarakat
bisa berperan aktif dalam perkembangan politik di Indonesia.

Tak hanya itu, partai politik hams mampu menumbuhkan kepercayaan kepada
masyarakat bahwa partai politik dalam kegiatannya benar-benar memperjuangkan
kepentingan masyarakat pada umumnya bukan hanya semata-mata kepentingan partai
atau golongannya.

Akan tetapi, ternyata fungsi ini sangat minim terjadi dan bahkan tidak ada.
Sebagai contoh, dalam tahapan kampanye partai politik masih berpikiran kovensional
dimana kampanye hanya dijadikan ajang unjuk kekuatan daripada sarana untuk
menyampaikan wacana politik dalam rangka melakukan pendidikan dan sosialisasi
politik bagi masyarakat umum. Kondisi ini menunjukkan adanya kemacetan partai
politik terkait dengan penerapan fungsi sosialisasi dan pendidikan politik dan juga
berakibat masih banyaknya masyarakat yang belum paham bagaimana berperilaku
berbangsa dan bernegara yang baik dan benar.

2. Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Komunikasi Politik

Fungsi komunikasi ini sendiri bisa kita kenal sebagai penyambung lidah antar
masyarakat dan wakil rakyat. Maksudnya adalah, partai politik dituntut untuk bisa
menampung segala aspirasi yang diutarakan oleh masyarakat untuk mengurangi
kesimpangsiuran informasi yang beredar di kehidupan bermasyarakat.
Salah satunya yaitu, masyarakat bisa menyampaikan apapun yang mereka
ingin sampaikan seperti usulan demi kemajuan negara. Dengan demikian, tuntutan
dan kepentingan masyarakat yang disampaikan kepada pemerintah oleh partai politik
dijadikan kebijaksanaan umum. Itulah sebabnya partai politik dipandang sebagai
media perantara antara rakyat dengan pemerintah atau dengan kata lain partai politik
sebagai sarana komunikasi politik antara pihak yang memerintah dan pihak yang
diperintah.
Berdasarkan yang telah saya baca di salah satu jurnal, pendapat dan aspirasi
seseorang ataupun kelompok akan hilang tanpa jejak apabila aspirasi maupun
kehendak tersebut tidak ditampung dan digabungkan dengan pendapat dan kehendap
orang lain yang serupa. Maka dari itu, semua suara itu ditambung oleh partai politik
melalui fungsi ini. Proses ini dinamakan ”penggabungan kepentingan” (interest
agregation) kemudian setelah proses penggabungan, pendapat dan aspirasi ini diolah
dan dirumuskan dalam bentuk yang teratur, proses ini dinamakan ”perumusan
kepentingan” (interest articulation). Seluruh kegiatan tersebut dilakukan oleh partai
politik yang selanjutnya merumuskannya sebagai usulan kebijaksanaan. Usul
kebijaksanaan ini kemudian dimasukkan ke dalam program partai untuk
diperjuangkan dan disampaikan kepeda pemerintah agar dijadikan kebijaksanaan
umum (public policy) sehingga dengan demikian tuntutan dan kepentingan
masyarakat disampaikan kepada pemerintah melalui partai politik.

3. Fungsi Partai Politik sebagai Sarana Rekruitmen Politik

Dalam hal ini yang dimaksud adalah yaitu partai politik mengajak masyarakat
langsung untuk ikut serta dan berpartisipasi langsung di bangku politik. Masyarakat
yang dimaksud disini ialah masyarakat yang ingin membenahi kehidupan politik
secara baik dan tentunya harus pandai dalam hal politik, organisasi, kepemimpinan,
dan kelebihan lainnya yang mampu menunjang kemajuan negara.

Contoh yang sering saya temui adalah seperti adanya tren artis yang direkrut
oleh partai politik dengan dalih agar masyarakat tetap mencintai partai. Hal ini
menimbulkan pertanyaan, bukankah seharusnya jabatan-jabatan publik dipegang oleh
orang-orang yang benar-benar mengerti tentang politik sehingga ketika memperoleh
kursi jabatan tersebut dapat menggunakannya dengan baik sedangkan tingkat
pengetahuan politik dari artis-artis yang berkompetisi untuk mendapatkan jabatan-
jabatan tersebut itu seberapa besar?

Tetap saja faktor utama adalah partai politk sengaja melakukannya guna
mendulang suara pemilih lebih besar dengan menjual kepopuleran dari artis-artis
tersebut yang notabene lebih akrab dimata masyarakat daripada kader-kader partai
politik. Akan tetapi, kejenuhan masyarakat terhadap kader-kader partai yang
berperilaku kotor juga dapat menjadi alasan memilih artis-artis sebagai wakil mereka
dengan harapan mungkin kinerja mereka akan lebih baik.

4. Fungsi Partai Politik sebagai Pengelola Konflik

Dalam suatu negara seperti di Indonesia yang memiliki partai politik dengan
jumlah yang lumayan banyak, maka tak jarang kita temui beberapa konflik yang
selalu menjadi perbincangan. Tak hanya itu, mungkin kerap kali permasalahan tsb
justru lahir dari dalam pihak. Sebenarnya, hal itu adalah hal yang wajar didalam
perbedaan. Namun, bukankan akan tidak mustahil akan mengakibatkan terganggunya
kestabilan serta keamanan dalam suatu pemerintahan? Maka dari itu, sangat
dibutuhkan adanya fungsi ini.
Peranan partai politik sangat diharapkan, guna mengurangi atau mengatasi
pertentangan-pertentangan tersebut. Adapun caranya adalah membuat aturan
permainan atau mengajak pihak-pihak yang bertentangan untuk kembali kepada
aturan-aturan permainan yapg sudah ada. Maksudnya adalah agar semua pihak dapat
menyadari bahwa konflik hanya dapat diselesaikan dengan musyawarah untuk
mufakat dan tidak dengan perselisihan yang berlarut-larut.

Sebagai contoh, dalam tahapan kampanye ketika terjadi konflik terbuka antar
partai politik yang kemudian juga turut menimbulkan konflik antar kelompok
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai