Tugas II

Hubungan Masyarakat

1. Kedudukan, peranan dan tugas Public Relations dalam sebuah organisasi

(perusahaan/pemerintahan), jelas sangatlah penting. Sehingga pelaksanaan aktivitasnya
harus dikemas seefektivas mungkin. Dan ini di antaranya bisa diraih dengan cara
mempersiapkan dan mengaplikasikan program kerja Public Relations dengan baik dan tepat.
Dalam bukunya Effective Public Relations, M. Cultip & Allen H Center menyebutkan, program
kerja Public relations melalui proses empat tahapan atau langkah-langkah pokok, yakni, :

a. Research Listening (penelitian dan mendengarkan).

Dalam tahapan ini public relations officer mempelajari opini, sikap. Dan reaksi publik
terkait terhadap kebijakan atau produk organisasi. Dalam tahap ini ditetapkan suatu
fakta dan informasi yang berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi, yakni
What’s our problem?
b. Palnning Decission (perencanaan pengambilan keputusan).
Memberikan sikap, opini, ide, dan reaksi yang berkaitan dengan kebijaksanaan.
Dilakukan pula penetapan program, kerja organisasi yang sejalan dengan kepentingan
atau keinginan-keinginan pihak berkepentingan.
c. Communications – Actions (mengkomunikasikan dan melaksanakan).
Menjelaskan dan sekaligus menfasirkan informasi mengenai langkah-langkah yang akan
dilakukan, diharapkan bisa mempengaruhi pihak-pihak tertentu yang penting dan
berpotensi mendukung program organisasi.
d. Evaluation (mengevaluasi).
Mengadakan penilaian evaluasi terhadap program dan hasil kerja aktivitas public
relations.

Keempat tahapan tersebut, satu sama lain berkaitan sangat erat. Artinya guna mendapatkan
hasil maksimal, semua tahapan harus senantiasa dilalui/dilaksanakan dengan baik. Setiap
tahap dalam program kerja public relations yang efektif.

2. Tidak memutus Humas sebagai corong pemerintah dihadapan masyarakat, semakin

memperjelas Kinerja buruk Humas dihadapan masyarakat dan organisasinya. Seharusnya
dengan menjalankan fungsi manajemen komunikasi yang baik, Humas diharapkan
membangun ruang publik yang menyediakan saluran komunikasi proses dan perimbangan
antara pemerintah dengan publik dan sebaliknya. Akan tetapi, realitanya Humas pemerintah
belum bisa melakukan banyak atau belum bisa menjalankan tugas dan fungsinya dengan
baik. Belum maksimalnya kerja Humas ini disebabkan oleh karena adanya berbagai macam
pertentangan yang ada, seperti halnya pertentangan dalam pola koordinasi, perlapisan,
kompetensi SDM, infrastruktur, terbatasnya akses / kewenangan Humas, dan masih
kekurangan komitmen dari pimpinan atas.

3. Oleh karena itu, bidang kehumasan tidak dapat dilihat sebelah mata. Bidang Humas masih
sangat dibutuhkan dalam menyediakan sumber informasi bagi masyarakat. Pemerintah yang
memanfaatkan bidang ini harus dipindahkan karena tak mengumpulkan persetujuan dan
menyebarkan informasi. Keberadaan bidang komunikasi dan hubungan masyarakat bukan
hanya perlu untuk membina hubungan dengan pihak luar. Namun, ini sangat penting untuk
memberikan informasi ke dalam, baik untuk pimpinan maupun sesama pegawai Humas.
Sikap terbuka terhadap kritik dari masyarakat, termasuk dialog terbuka, melakukan
komunikasi persuasif, dan melibatkan masyarakat dalam kegiatan Humas merupakan
"adalah suatu keharusan". Kata kunci dari hubungan dua Arah ini adalah informasi dan
komunikasi. Humas memiliki peran vital dalam menyediakan informasi yang benar dan tepat
waktu untuk masyarakat, termasuk pers. Informasi adalah kekuatan, maka siapa yang
mengumpulkan informasi akan berada dalam garis terdepan. Dan sudah menerima Humas
menjadi garda paling depan untuk menjembatani komunikasi antara pemerintah dengan
masyarakat. Jangan sampai khawatir masyarakat terhadap pemerintah lebih buruk karena
masyarakat bingung Kemana Informasi yang benar dan valid. Maka perbaikan peran
kehumasan adalah sebuah keniscayaan. Humas harus tetap dipertahankan. Harus diputar.
Salah satunya adalah dengan cara menjalin kerja sama dan koordinasi yang baik dengan
bagian-bagian lain dari suatu lingkungan pemerintahan dalam hal penyediaan informasi yang
akurat.