Anda di halaman 1dari 5

Inisiasi 5 belum d print

GOOD GOVERNANCE dalam KOMUNIKASI PEMERINTAHAN

Good governance yang bergerak dan berputar pada tiga domain dalam penyelenggaraan
pemerintahan yang baik, yang mencakup :
Domain Pemerintahan : berperan sebagai regulator, yaitu sebagai pembuat kebijakan,
pengendalian dan pengawasan
Domain masyarakat : berperan sebagai objek sekaligus subjek dari sektor pemerintah maupun
sektor swasta.
Domain swasta : berperan sebagai penggerak aktivitas ekonomi,
secara aplikatif belum terwujud dalam penyelenggaraan pemerintahan. Oleh karena itu perlu
dimiliki semangat perubahan dari semua pihak khususnya dalam mengkomunikasikan
program-program kerja yang akan dan sedang dilaksanakan secara bersama-sama ataupun
secara sektoral di masing-masing domain tersebut.

Perspektif Good Governance dalam Komunikasi Pemerintahan

Nuansa good governance harus diciptakan sedemikian rupa sehingga kategori serba baik
(good) dapat tercipta secara konsisten dan berkesinambungan.
UNDP mengemukakan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tata pemerintahan yang
baik yaitu :
Mengikut sertakan semua masyarakat
Transparan dan bertanggung jawab
Efektif dan adil
Menjamin adanya supremasi hukum
Menjamin bahwa prioritas2 politik, sosial dan ekonomi didasarkan pada konsensus
masyarakat.
Memperhatikan kepentingan mereka yang lebih miskin dan lemah dalam proses pengambilan
keputusan menyangkut alokasi sumber daya pembangunan.

Optimalisasi Good Governance dalam Komunikasi Pemerintahan

Optimalisasi penerapan good governance dalam komunikasi pemerintahan, secara pragmatis


dapat dikombinasikan dari berbagai unsur komunikasi yang titik tekannya dapat bervariasi
pada setiap domain dimaksud mencakup unsur - unsur :
Komunikator (dalam konteks ini adalah pemerintah), yakni sebagai pemberi inspirasi bagi
kegiatan-kegiatan inovatif dan bersifat temporer.
Komunikan (dalam konteks ini, bisa masyarakat, bisa juga swasta), mampu menangkap
makna dengan mengartikulasikan berbagai aspirasi dan kepentingan publik serta
mengintegrasikan atau menginkorporasikannya kedalam berbagai kebijakan dan keputusan
pemerintah
Pesan, dalam konteks ini adalah  kemampuan mengemas pesan yang bermoral dan beretika
agar dalam penyampaiannya tidak ada pihak yang merasa tersinggung
Media, yakni berbagai instrumen yang digunakan menjabarkan, meneruskan pesan ke
berbagai pihak sehingga makna pesan aslinya tidak berubah karena penyadapan,
pengurangan, penambahan
Feed back, atau umpan balik : adalah informasi apa yang akan timbul ketika kondisi tertentu
diciptakan.
Kapita Selekta Good Governance dalam Komunikasi Pemerintahan

Kapita selekta adalah istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan lika-liku atau seluk
beluk suatu bidang kajian yang dianggap bermasalah dalam perjalanan atau prosesnya.
Masalah good governance, kita pahami sebagai alternatif bentuk penyelenggaraan
pemerintahan yang transparan dalam arti kata pemerintahan yang transparan/terbuka terhadap
semua persoalan bangsa dan masyarakatnya. Dengan demikian harus ada kemauan dari pihak
pemerintah untuk lebih terbuka, lebih demokratis, lebih komunikatif dan lebih persuasif
dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Kapita selekta dibidang hukum terlihat dengan adanya pejabat publik yang diperiksa maupun
yang telah dijatuhi hukuman karena korupsi atau berbagai dakwaan lainnya. Sedangkan
dibidang Komunikasi pemerintahan, terlihat dari banyaknya kesempatan yang diberikan
kepada masyarakat untuk mengakses informasi terbaru dari pemerintahan.

Selamat belajar, semoga sukses

Inisiasi 4
INISIASI 4

KELEMBAGAAN DAN FORUM KOMUNIKASI PEMERINTAHAN

Kedudukan Kelembagaan Forum Komunikasi Pemerintahan

Kelembagaan forum komunikasi pemerintahan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
organisasi pemerintahan, karena itu struktur organisasinyapun bersifat formal, alokasi
kekuasaan dibedakan secara horisontal ( ditandai dengan pembagian dan pemisahan
kekuasaan ) dan vertikal ( dikenal dengan istilah delegasi, dekonsentrasi, desentralisasi dan
devolusi).
Karena keberadaan pemerintah adalah untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada
masyarakat maka struktur dan fungsi kelembagaan forum komunikasi pemerintah ini sangat
urgen sifatnya untuk menjembatani kepentingan antara pemerintah dan yang diperintah
(masyarakat), namun karena pengaruh kekuasaan yang lebih menonjol maka yang muncul ke
permukaan adalah peran dan fungsi yang tidak utuh dan bahkan terkesan tidak komunikatif
dengan pihak luar organisasi.
Lalu, dimana saja kedudukan dan bagaimana posisi kelembagaan forum komunikasi
pemerintahan itu ? Secara formal, forum komunikasi pemerintahan terdapat pada setiap  level
pemerintahan yang kita kenal mulai dari tingkat pusat, yaitu departemen komunikasi dan
informasi, di tingkat propinsi dinamakan biro humas, ditingkat kabko disebut bagian humas
dan ditingkat kecamatan dikenal dengan juru penerangan yang bidang tugasnya mencakup
hingga ke RT dan RW.

Peran Kelembagaan Forum Komunikasi Pemerintahan

Melalui  peran humas, kelembagaan forum komunikasi pemerintahan akan mengakomodir


semua kepentingan, kebutuhan dan kehendak dari masyarakat melalui chanel informasi dan
komunikasi yang intensif, memberi bantuan kepada masyarakat dalam bentuk penyuluhan,
penerangan maupun dalam bentuk sosialisasi penyampaian program dan rencana program
guna mendapatkan masukan maupun pengecekan data yang diperoleh.
Efektivitas pelaksanaan peran pemerintahan sangat bergantung pada tingkat keberdayaan
aparatur pemerintah dalam mensinergikan konteks pelaksanaan dan kondisi lingkungan yang
dampaknya dapat diukur dari : ketercapaian berbagai program kerja yang telah ditetapkan,
serta meningkatnya kemampuan lembaga pemerintah daerah dalam hal menyusun rencana
kerja, memobilisasi sumber daya dan pelaksanaan serta meningkatkan produktivitas,
pendapatan, pelayanan sesuai harapan masyarakat. Peran aktif masyarakat juga tidak kalah
penting dalam mendukung terealisirnya berbagai kepentingan inspirasi dan aspirasi dari
masyarakat.

Fungsi Kelembagaan Forum Komunikasi Pemerintahan

Pemerintah memiliki 2 fungsi utama, yaitu fungsi primer dan sekunder. Fungsi primer
pemerintahan mencakup pelayanan dasar yakni : pemerintah menjalankan fungsi sebagai
provider (penyedia) jasa publik yang dalam operasionalisasinya tidak untuk mencari
keuntungan sebagaimana yang dilakukan oleh lembaga privat. Dengan kata lain, fungsi
primer pemerintah tidak boleh diprivatisasikan termasuk didalamnya jasa, hankam, layanan
sipil dan layanan birokrasi.
Fungsi sekunder kelembagaan forum komunikasi pemerintah adalah sebagai provider
(penyedia) terhadap kebutuhan dan tuntutan yang diperintah akan barang dan jasa yang tidak
mampu mereka penuhi sendiri karena masih lemah dan tidak berdaya termasuk didalamnya
penyediaan sarana dan prasarana. Fungsi sekunder ini juga disebut sebagai fungsi
pemberdayaan.
Ke 2 fungsi ini saling menunjang dan saling bersentuhan bahkan berhubungan secara positif,
artinya, semakin berdaya masyarakat semakin meningkat fungsi primer pemerintah. Oleh
karena itu pemerintah harus mampu memberdayakan masyarakat dengan meningkatkan
informasi dan komunikasi secara intensif kepada seluruh lapisan masyarakat yang kita kenal
dengan era transparansi.

Ksp. Kedudukan , peran dan fungsi kelembagaan forum komunikasi pemerintahan adalah
merupakan sub sistem dari sistem pemerintahan yakni menyelenggarakan pelayanan kepada
masyarakat, pemberdayaan dan pembangunan.

*****

Nama : ARY INDAH PUSPITA SARI


UNIVERSITAS TERBUKA NIM : 021920245
Program Studi : ILMU PEMERINTAHAN
MK : KOMUNIKASI PEMERINTAHAN
TUGAS 1
1. Didalam komunikasi pemerintahan banyak kalangan aparatur yang menggunkan
jaringan komunikasi pribadi dikenal dengan “ selentingan “. Didalam istilah
komunikasi pemerintahan “selentingan “ dapat digambarkan sebagai metode
penyampaian laporan rahasia dari orang ke orang yang tidak dapat diperoleh melalui
saluran biasa ( Stein, 1967). Komunikasi informal ini cenderung mengandung laporan
rahasia tentang orang-orang dan peristiwa yang tidak akan sampai melalui saluran
perusahaan yang formal.

Kelebihan dari istilah Selentingan


Selentingan uumnya bebas dari kendala-kendala organisasi dan posisi
selentingan merupakan media penyebaran informasi yang cepat
Tingkat dari rincian pesan yang disampaikan oleh selentingan adalah cermat
Para atasan dapat memahami dan membantu agar selentingan dapat bermanfaat
dan memberi andil positif kepada organisasi yang merupakan hal penting.
 Dapat mengendalikan dan menjaga komunikasi formal agar tetap terbuka yang
memberi kesempatan berlangsungnya komunikasi ke atas, ke bawah, horizontal
dan lintas saluran yang terusterang , cermat dan sensistive.
 selentingan dijadikan alternative kedua dalam komunikasi organisasi ( antara
pegawai dan atasan )

Kekurangan dari istilah Selentingan


 Informasi yang diberikan biasanya tidak legkap
Selentingan cenderung memperngaruhi organisasi
Para peserta dalam pengguna selentingan cenderung menjalankan satu dari tiga
peranan yaitu penghubung, penyendiri, atau pengakhir ( dead-enders) dimana
mereka biasanya tidak melanjutkan informasi.
 Orang lebih cenderung bernggapan bahwa selentingan kurang cermat daripada yang
sebenarnya, karena kesalahn-kesalahan lebih dramatic dan akibatna lebih berkesan
dalam ingatan daripada kecermatan rutin biasanya bagian – bagian yang kurang
cermat lebih penting.

2. Dengan berfikir secara sistematis, logis dan rasional komunikasi secara efektif dapat
dicapai. Indikator pemerintah dapat dikatakan telah berkomunikasi secara logis yaitu
a. Adanya komunikasi yang baik antara pemerintah dan penduduk
b. Dapat memilah komunikasi yang dianggap penting dan kurang penting
c. Mampu menyeleksi fakta dan bukti kejadian dalam berkomunikasi agar tidak
terjadi kesimpangsiuran dan salah pengertian
d. Mampu mengungkapkan mana yang perlu diungkapkan secara transparan dalam
berkomunikasi
3. Menurut pendapat saya pelayanan yang diberikan aparatur pemerintahan saat ini
dalam hubungannya dimensi agama adalah dalam hal yang berkaitan dengan agama
tentu sangat berhubungan erat dengan adanya etika dalam pelayanan. Pemerintah
yang memiliki fungsi bertanggungjawab pada masyarakat dalam hal baik dan buruk,
benar dan salah . Tentunya tidak bertentangan dengan ajaran agama dimana kebijakan
yang diambil harus lebih transparan , dan tegas pada seluruh lapisan masyarakat agar
tidak terjadi rasa ketidakpercayaan masyarakat pada aparatur pemerintahan. Yang
mana saat ini etika dalam dimensi beragama hanya dijadikan sebagai teori belaka
namun pelaksanaannya secara nyata masih belum dilakukan dalam kehidupan sehari-
hari. Persyaratan dan ketentuan yang mereka buat akan tetapi mereka pula yang
melanggar janji dan sumpah untuk memberikan pelayanan dengan sepenuh hati.
Tentu hal ini sudah melanggar norma- norma dalam diemnsi agama yang harus lebi
transparan.

Terima kasih,,,

Anda mungkin juga menyukai