Anda di halaman 1dari 8

Dosen : Michael Lega, S.IP., M.I.P.

Mata Kuliah : Komunikasi Pemerintahan


Tugas : Makalah
Nama : 1.Muhammad Farhan Pratama Putra (H1A119106)
2. ZAINUL ARIFIN (H1A119095)
3. Rio Purnama Putra (H1A119096)

Etika Komunikasi Dalam Pemerintahan

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JAMBI
2021
Kata Pengantar

Puji syukur saya ucapkan pada tuhan yang maha esa,karena telah mengsanggupkan saya
untuk menyelesaikan ini karya tulis untuk pemenuhan tugas Ujian Tengah Semerter mata kuliah
Komunikasi Pemerintahan. Peningkatan pemahaman mahasiswa dalam etika komunikasi dalam
pemerintahan , hal inimenjadi alasan kami membuat karya tulis ini,bukan hanya sebagai pemenuhan
tugas Ujian Tengah Semester akan tetapi sebagai materi untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah
mengenai etika komunikasi dalam pemerintahan yang berkaitan dengan ilmu-ilmu yang mengkaji
suatu kebijakan dalam pemerintah dalam menghadapi suatu masalah.

 Sangat berterima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung saya dalam
penyusunan karya ilmiah ini.Dan juga saya berterima kasih kepada dosen pembibing mata kuliah
Komunikasi Pemerintahan yang memberikan kesempatan kepada saya untuk menyusun tugas Ujian
Tengah Semester dan memberikan kesempatan saya untuk menulis materi yang saat telah saya buat
yang bersumber dari artikel , dan jurnal.

Saya selaku penulis merasa bahwa karya tulis ini tidaklah sempurna melainkan penuh
kekurangan.Saya selaku penulis ingin meminta maaf mewakili kelompaok saya apabila ada kesalahan
dan berkata-kata ataupun penulisan yang salah.Sekian dari saya,terima kasih dan selamat membaca.

Penulis

Muhammad Farhan Pratama Putra


RINGKASAN

Etika komunikasi dalam pemerintahan merupakan kajian yang patut dilakukan dalam
rangka menciptakan Good Goverment negara yang memiliki etika komunikasi dalam
menyelenggarakan pemerintah. Sejauh ini aparat birokrasi belum menjalankan tugas dan
fungsinya secara maksimal dalam melayani hak-hak sipil para warga negara dan masyarakat
umum terutama dalam hal berkomunikasi dengan para warga negara dan masyarakat umum
tersebut selama proses penyelenggaraan pelayanan berlangsung.
DAFTAR ISI
Kata Penghantar
RINGKASAN   
DAFTAR ISI   
BAB.1 PENDAHULUAN   
1.1 Latar Belakang Permasalahan   
1.2 Faktor – Faktor Menarik   
1.3 Rumusan Masalah   
BAB 2. Pembahasan
BAB 3. Kesimpulan Dan Saran
DAFTAR PUSTAKA   
LAMPIRAN   
BAB.1 PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Pelayanan sipil dan publik yang profesional adalah pelayanan yang dicirikan adanya
akuntabilitas dan responsibilitas dari pemberi layanan yaitu aparatur pemerintah
( Widodo : 2001 ). Hal ini juga penting dilakukan secara beretika. Etika birokrasi harus
menempatkan kepentingan sipil dan publik diatas kepentingan pribadi, kelompok dan
organisasinya. Etika lebih diarahkan pada pilihan kebijakan yang mengutamakan
kepentingan sipil dan publik secara luas. Selain itu pelayanan harus dilakuka secara adil
tanpa membeda-bedakan berdasar status sosial dan ekonomi, suku, etnis, agama,
partai dan lain-lain. Latar belakang pengguna layanan tidak boleh dijadikan sebagai
pertimbangan dalam memberikan pelayanan.

Yang menjadikan masalah dalam komunikasi dalam pemerintahan adalah


kurangnyak pemahaman konsepsi pengelolaan penyelenggaraan program pemerintah
yang sedang berusaha mengarah pada reformasi diharapkan mampu menciptakan
pengelolaan yang amanah melalui keterbukaan ( openess ) yaitu pemberian informasi
secara terbuka, terhadap saran dan kritik yang dianggap perlu sebagai partisipasi
masyarakat untuk perbaikan. Permasalahan yang masih terjadi hingga saat ini adalah
sulitnya menentukan bagaimana bentuk keterbukaan ( openess ) yang tepat terkait proses
penyelenggaraannya, hal ini di karenakan kurangnya pemahaman yang tepat untuk
pelayanan dengan mengedepankan etika dan komunikasi yang tepat sehingga
penyampain informasi dapat dilakukan secara terbuka, benar, akurat dan tidak berbelit-
belit. Seringkali kita menjumpai miscommunication antara sipil dan publik dengan aparat
birokrat selam proses penyelenggaraan pelayanan hanya karena persoalan kecil yang
sebenarnya dapat dikomunikasi secara benar dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan etika berkomunikasi.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan Latar belakang tersebut maka kita dapat memuatkan rumusan masalah diatas,yaitu
sebagai berikut.

1. Apa itu etika komunikasi dalam pemerintahan?


2. Apa hubungan komunikasi pemerintah dengan pelayanan publik?
3. Bagaimana penerapah etika komunikasi dalam pemerintahan

3. Tujuan dan Manfaat


Diseling latar belakang dan rumusan masalah.Tujuan dan manfaat juga harus ada.Adapun tujuan
dan manfaat ialah sebagai berikut.

1. Menambahkan pemahaman mengenai etika komunikasi dalam pemerintahan


2. Membuka wawasan mengenai kenyataan yang ada ditengah masyarakat atau realitas
sosial.
3. Menjadi bahan kajian mengenai etika komunikasi dalam pemerintahan
BAB II PEMBAHASAN

Etika Komunikasi Dalam Pemerintahan

Etika komunikasi dalam reformasi pelayanan sipil dan publik merupakan kajian yang
patut dilakukan dalam rangka menciptakan para aparatur negara yang memiliki etika
komunikasi dalam menyelenggarakan reformasi pelayanan sipil dan publik. Sejauh ini aparat
birokrasi belum menjalankan tugas dan fungsinya secara maksimal dalam melayani hak-hak
sipil para warga negara dan masyarakat umum terutama dalam hal berkomunikasi dengan
para warga negara dan masyarakat umum tersebut selama proses penyelenggaraan pelayanan
berlangsung.

Secara teoritis, tujuan pelayanan sipil dan publik adalah untuk memberikan kepuasan
kepada warga negara dan masyarakat. Agar pelayanan yang diberikan berkualitas maka
dibutuhkan gerak yang aktif dari setiap aparat seperti melakukan gerakan komunikasi yang
beretika serta melakukan gerakan nyata dalam memenuhi minimal tiga indikator pelayanan
sipil dan publik yaitu, reliability yang ditandai dengan pemberian pelayanan yang tepat dan
benar; responsiveness yang ditandai dengan keinginan melayani konsumen dengan cepat;
assurance yang ditandai dengan tingkat perhatian terhadap etika dan moral dalam
memberikan pelayanan ( Lenvine : 1990 ). Indikator tersebut dimainkan oleh aparat birokrat
sayangnya dengan menggunakan etika berkomunikasi yang baik agar tercapai kualitas
pelayanan yang baik.

Etika komunikasi dalam pemerintah dan pelayanan publik adalah sesuatu yang tidak
dapat di pisahkan dan dirasakan penting untuk diketahui karena proses komunikasi
pemerintah dengan masyarakat atau sebaliknya. Peters dan Waterman, Dricker dan Deming,
menempatkan pentingya mendengarkan pelanggan atau pengguna. Mereka memberi nasehat
kepada para manajer untuk mempertemukan karyawan mereka secara langsung dengan
pelanggan. Hewlett Packard meminta para pelanggan untuk membuat presentasi yang
menggambarkan kebutuhan mereka ( Osbone : 1993 ). Maksud dari mendengarkan adalah
tidak hanya fokus pada sekelompok golongan warga negara dan masyarakat tertentu saja
namun harus merata tanpa membedakan. Karena tugas aparat birokrasi memanglah demikian
adanya. Yaitu
senantiasa menjadikan pelayanan yang responsiveness, hal ini merupakan kegiatan yang
dilakukan antara sipil dan publik dengan aparat birokrat selama penyelenggaraan pelayanan.
Proses komunikasi ini merupakan salah satu bagian penting yang selama ini masih dianggap
kurang berpengaruh terhadap keberhasilan dalam pelaksanaan pelayanan

Pengertian Etika

Etika didefinisikan sebagai usaha yang sistematis dengan menggunakan rasio untuk
menafsirkan pengalaman moral individual, dan sosial, sehingga dapat menetapkan aturan
untuk mengendalikan perilaku manusia serta nilai-nilai yang berbobot untuk dapat dijadikan
sasaran dalam hidup. Etika berasal dari bahasa yunani yaitu “ethos” yang berarti karakter,
watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu
atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah
dilakukan. Lalu masih terkait dengan etika yaitu, etiket adalah suatu sikap seperti sopan
santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antara kelompok manusia yang beradab
dalam pergaulan.
Aristoteles memberikan istilah Ethica yang meliputi dua pengertian yaitu etika
meliputi Ketersediaan dan Kumpulan peraturan, dalam bahasa Latin dikenal dengan
“Mores”yang artinya kesusilaan, tingkat salah satu perbuatan (lahir, tingkah laku). Lalu
“Mores” berkembang menjadi “Moralitas” yang artinya kesediaan jiwa akan kesusilaan
( Wijaya :1997). Terkait dengan topik pelayanan sipil dan publik maka moralitas ini dapat
kita
hubungkan dengan moralitas aparat birokrat dalam melakukan pelayanan. Moral dapat terjadi
bila dikaitkan dengan masyarakat, tidak ada moral bila tidak ada masyarakat dan syogyanya
tidak ada masyarakat tanpa moral ( Wijaya : 1985 ). Etika adalah instrumen dalam
masyarakat untuk menuntun tindakan ( perilaku ) agar mampu menjalankan fungsi dengan
baik dan dapat lebih bermoral ( Haryanto : 2002 ).Artinya etika dapat dipahami sebagai
norma dan aturan yang mengatur perilaku seseorang dalam bertindak dan memainkan
perannya sesuai dengan aturan main yang ada dalam masyarakat agar dapat dikatakann
tindakannya bermoral ( Syafhendri, Jurnal Ilmu-ilmu Sosial : 2008 ). Berdasarkan pendapat-
pendapat diatas terkait dengan pengertian etika maka dapat diartikan bahwa etika terkait
dengan moralitas. Moralitas itu sendiri dikaitkan dengan masyarakat, tidak ada moral jika
tidak ada masyarakat dan tidak ada masyarakat tanpa moral.Di dalam moralitas terdapat nilai-
nilai normative yang kemudian dapat dilanjutkan sebagai etika

Pengertian Komunikasi

Komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari bahasa Latin
communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti
“membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) paling sering disebut
sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya. Komunikasi
menyarankan bahwa suatu pikiran, makna atau pesan dianut secara sama. Komunikasi adalah
interkasi antara dua makhluk hidup atau lebih, sehingga peserta komunikasi ini mungkin
termasuk hewan, tanaman atau bahkan jin. Komunikasi didefinisikan secara luas sebagai
berbagi pengalaman. Komunikasi adalah Upaya untuk membuat pendapat/ide, menyatakan
perasaan, agar diketahui atau dipahami oleh orang lain dan Kemampuan untuk
menyampaikan informasi/pesan dari Komunikator ke Komunikan melalui saluran/media
dengan harapan mendapatkan umpan balik. Unsur-unsur yang ada dalam Komunikasi adalah
Komunikator, Pesan, Channel/Media, Komunikan dan Respon/Feedback. (Mulyana, 2015).

Etika Komunikasi

Komunikasi tidak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari sebagai makhluk
sosial, semua gerak gerik serta tingkah laku kita adalah komunikasi. Di dalam berkomunikasi
di kehidupan sehari-hari terdapat etika yang harus kita pahami untuk terjalinnya komunikasi
yang harmonis. Seperti yang telah kita bahas sebelumnya bahwa etika adalah nilai atau norma
yang merupakan hasil dari kesepakatan manusia yang dijadikan pandangan dan pedoman
dalam bertingkah laku, maka dari itu etika komunikasi adalah hal yang penting untuk
dipahami dan diketahui didalam menjalani kehidupan kita sebagai makhluk bersosial.

Etika juga sering disamakan dengan moralitas. Namun yang membedakan etika dan
moralitas adalah nilai-nilai perilaku orang atau masyarakat yang dapat ditemukan dalam
kehidupan nyata manusia sehari-hari. Sedangkan etika mencakup persoalan-persoalan tentang
hakikat kewajiban moral, prinsipprinsip moral dasar apa yang harus manusia ikuti dan apa
yang baik bagi manusia. Komunikasi merupakan sarana untuk terjalinnya hubungan antar
seseorang dengan orang lain. Tetapi kadang kala ketika kita sedang berkomunikasi tidak
memperhatikan etika komunikasi dengan baik.

Etika komunikasi adalah hal yang sangat penting baik secara langsung maupun secara
tidak langsung. Namun, di dalam berkomunikasi tersebut ada hal yang menjadi sorotan yaitu
kurangnya etika komunikasi seperti tata krama sehingga terkadang menimbulkan
permasalahan. Maka dari itu etika komunikasi yang baik sangat penting dipahami dan
diterapkan untuk membina hubungan yang harmonis di dalam kehidupan. Etika komunikasi
yang baik akan menciptakan hubungan yang baik dan harmonis antar manusia. Sebaliknya
tanpa adanya pengetahuan etika komunikasi maka akan terjadinya kesalahpahaman yang
menimbulkan perselisihan dan pertengkaran yang dapat memecahbelahkan kehidupan
manusia. Etika komunikasi sangat berpengaruh didalam kehidupan manusia yang merupakan
panduan bagi manusia dalam berkomunikasi atau bertingkah laku di kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya yang perlu juga diketahui adalah tentang Teknik Komunikasi Yang Baik,
yaitu : Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan, Gunakan
bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara, Menatap mata lawan bicara dengan
lembut, Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum, Gunakan gerakan
tubuh / gesture yang sopan dan wajar, Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan
bicara, Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon, Tidak mudah terpancing

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN 

Daftar Pustaka

Anjani, Sari. Irwansyah. 2020. Peranan Influencer Dalam Mengkomunikasikan Pesan Di Media Sosial
Instagram: The Role Of Social Media Influencers In Communicating Messages Using Instagram. Jurnal
Ilmiah Vol. 16 No. 2

Pustaka Website

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjmha-
y18vvAhUMqksFHe0CAYMQFjACegQIBxAD&url=http%3A%2F%2Fejournal.stainkepri.ac.id
%2Findex.php%2Ftanjak%2Farticle%2Fdownload%2F152%2F97%2F&usg=AOvVaw2W--CL6j-
JnhCZx5VYsWzQ

Anda mungkin juga menyukai