Anda di halaman 1dari 3

UTS KOMUNIKASI PEMERINTAHAN B.IPM.

6
Nama : Ajeng Putri Ayu Winaryati
NIM : 205120607111032
Review Literatur “Peran Komunikasi Masyarakat terhadap Pemerintah untuk
Mewujudkan Pelayanan Publik yang Berkualitas”
Penulis : Muhammad Amer Mushaf, Lia Fauziah, Ummu Aiman, Aulia Sholichah Iman,
Nurchotimah.
Muhammad Amer Mushaf, dkk. (2022) dalam artikelnya yang berjudul Peran Komunikasi
Masyarakat terhadap Pemerintah untuk Mewujudkan Pelayanan Publik yang Berkualitas,
menjelaskan tentang bagaimana komunikasi yang baik dan efektif antara masyarakat dengan
pemerintah berperan penting dalam tercapainya pelayanan publik yang berkualitas. Penelitian ini
menggunakan metode kajian pustaka dan analisis data untuk menentukan kesimpulan dari
pembahasan. Beberapa teori dan pokok-pokok penting bahasan dalam jurnal penelitian ini antara
lain:
1. Komponen Komunikasi menurut Laswell
Dalam artikel tersebut, peneliti menuliskan tentang kesejahteraan yang merata yang dapat
dicapai dengan peningkatan pelayanan publik. Peningkatan kualitas layanan publik dapat
dicapai dengan adanya keberhasilan komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah.
Komunikasi menurut Laswell (2016, dalam Abidin) memiliki makna sebuah proses yang
menjelaskan mengenai siapa, apa yang dikatakan, melalui saluran apa, ditujukan kepada
siapa, efek atau hasil yang ditimbulkan seperti apa? Jika ditelaah lebih lanjut teori
komponen komunikasi yang digunakan dalam artikel penelitian ini, maka ditemukan
unsur-unsur sebagai berikut:
a. Siapa? (Who?)
Komponen komunikasi siapa yang dimaksud di sini ialah pengirim pesan atau juga
bisa disebut sebagai komunikator, dimana ia merupakan pihak yang mengirimkan
pesan kepada pihak penerima pesan (Komunikan). Komunikator dalam penelitian ini
tidak hanya mengawali sebuah komunikasi, tetapi juga berperan untuk mempengaruhi
agar komunikan (Penerima pesan) dapat berperilaku sesuai yang diinginkan oleh
komunikator (Effendy, 2011). Sender yang terdapat dalam penelitian ini ialah pihak
masyarakat yang menyampaikan gagasan kepada pihak pemerintah (Komunikan).
Komunikasi masyarakat dianggap sebagai suatu hal yang esensial dalam penelitian
ini, guna meningkatkan kepercayaan masyarakat dan meningkatkan kualitas
pelayanan publik oleh pemerintah. Dimana untuk mencapainya, pemerintah perlu
untuk mengetahui aspirasi-aspirasi dan keluhan yang disampaikan oleh masyarakat.
b. Mengatakan apa? (Say What?)
Komponen ini merupakan pesan atau informasi yang dikirim kepada penerima, baik
berbentuk verbal maupun non verbal (Shannon & Weaver, 1949). Dalam penelitian
ini, pesan bersifat verbal yang disampaikan masyarakat dapat berupa gagasan,
aspirasi keluh-kesah, kritik saran. Dalam bentuk non-verbal, pesan yang disampaikan
oleh masyarakat merupakan bentuk penyampaian yang lebih dari sekedar kata-kata,
seperti ekspresi, intonasi, dan pandangan mata. Hal tersebut guna menunjang
kesukesan pertukaran informasi agar tercapainya tujuan komunikasi masyarakat dan
tidak adanya kekeliruan dalam unsur-unsur pelayanan publik.
c. Melalui saluran apa? (In which medium?)
Saluran komunikasi merupakan sarana yang digunakan untuk penyampaian pesan.
Saluran komunikasi yang terdapat dalam penelitian ini ialah masyarakat sebagai
manusia. Saluran komunikasi dalam penelitian ini dapat dilaksanakan dalam dua
bentuk yaitu formal dan informal. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan beberapa
masalah dan hambatan dalam saluran komunikasi yang menuntun kepada terjadinya
miskomunikasi antar masyarakat maupun antara masyarakat dengan pemerintah.
d. Ditujukan kepada siapa? (To whom?)
Pihak penerima pesan (Komunikan) adalah orang yang menjadi sasaran pengiriman
pesan dan memiliki hak untuk menginterpretasikan isi pesan yang diterimanya. Pihak
penerima pesan bisa bersifat individu ataupun kelompok. Dalam penelitian ini, pihak
penerima pesan ialah pemerintah. Pemerintah berperan sebagai pihak yang menerima
pesan dalam bentuk verbal maupun non-verbal yang disampaikan oleh masyarakat,
kemudian diinterpretasikan dan meninjau segala permasalahan serta gagasan yang
disampaikan oleh masyarakat.
e. Efek atau hasil yang ditimbulkan seperti apa? (With What Effect?)
Dampak yang dihasilkan dengan berhasilnya komunikasi masyarakat dengan
pemerintah antara lain ialah terciptanya perbaikan layanan publik, sehingga terdapat
peningkatan kualitas layanan publik secara efektif. Hal tersebut juga berdampak pada
peningkatan tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Namun, jika yang
terjadi malah sebaliknya, atau tidak tersampaikannya pesan secara benar maka akan
berakibat pada hilangnya kepercayaan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan
publik.
2. Blockages dalam Komunikasi Pemerintahan (Simon, Smithburg & Thomson, 2016)
Dalam penelitian ini disebutkan bahwa terdapat beberapa kendala yang dialami dalam
proses komunikasi masyarakat sehingga menghambat proses peningkatan kualitas
pelayanan publik. Permasalahan tersebut antara lain disebabkan oleh adanya:
a. Frame of Reference dan juga perbedaan status yang berimbas pada perbedaan
pemikiran antara masyarakat dengan pemerintah.
b. Jarak Geografis juga menjadi penghalang dalam proses komunikasi masyarakat guna
meningkatkan pelayanan publik. Penulis menilai bahwa terdapat jarak yang cukup
jauh dalam proses komunikasi masyarakat.
c. Ketidaksediaan pemerintah menerima informasi dinilai dari tidak responsifnya
pemerintah terkait aspirasi masyarakat dan disebutkan oleh penulis bahwa pemimpin
bangsa biasanya memandang rendah komunikator masyarakat dan dianggap tidak
penting, sehingga timbul ketidaksediaan untuk menerima informasi dari komunikator
masyarakat.
d. Perbatasan Komunikasi. Menurut penulis dalam penelitian ini terdapat keterbatasan
bagi kalangan bahwa dan kalangan atas dalam proses komunikasi masyarakat.
Sayangnya, hal tersebut juga tidak didukung oleh adanya forum yang memadai guna
menyampaikan aspirasi.
e. Rintangan-rintangan yang ada tersebut mengakibatkan tidak terwujudnya kerjasama
antara pemerintah dengan masyarakat sehingga sulit untuk dapat mencapai tujuan
yang sama.
3. Teori Komunikasi Menurut Littlejohn (1989, dalam Abidin)
Penulis berpendapat bahwa komunikasi yang efektif tidak hanya ditentukan oleh
kemampuan berkomunikasi, namun juga oleh komunikator. Hal tersebut agar dapat
merubah sikap, pandangan, dan perilaku dari komunikan. Beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh komunikator mengacu pada dua kelompok teori komunikasi menurut
littlejohn, khususnya pada teori umum. Teori komunikasi yang tergolong teori umum di
antaranya ialah teori behavioral and cognitive, dan teori konvensional dan interaksional.
Menurut penulis beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh komunikator agar dapat
terwujud hasil yang diinginkan antaranya, etos komunikator yaitu karakter, intelegensi,
niat baik yang dipersepsikan oleh komunikator dalam menyampaikan pesannya atau bisa
disebut dengan kredibilitas yang dimiliki oleh komunikator. Kedua, adalah sikap dari
komunikator yang harus diterapkan dalam kegiatan komunikasi di antaranya ialah,
resepsif atau menerima pandangan dari lawan bicara, dan selektif. Hal-hal tersebut,
menurut peneliti, sangat esensial dalam proses komunikasi masyarakat, sehingga pihak
pemerintah sebagai komunikan dapat bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
masyarakat sebagai komunikator dalam hal peningkatan kualitas pelayanan publik.
Kritik terhadap pembahasan masalah pada artikel jurnal
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini ialah permasalahan yang terjadi dalam proses
komunikasi masyarakat. Permasalahan tersebut menghambat suksesnya peningkatan kualitas
pelayanan publik oleh pemerintah. Pada penelitian ini, peneliti menonjolkan bagaimana
masyarakat sebagai komunikator berperan penting sebagai penentu efektifitas berlangsungnya
komunikasi untuk menyalurkan aspirasi agar pelaksanaan peningkatan kualitas pelayanan publik
dapat terwujud. Menurut saya, dalam hal komunikasi masyarakat, pemerintah juga memiliki
peranan yang esensial dan sayangnya hal ini jarang dikemukakan oleh penulis. Pemerintah
sebagai pihak komunikan memiliki wewenang untuk menyediakan forum dan wadah bagi pihak
komunikator agar dapat berkeluh kesah. Perbaikan kualitas pemerintahan juga perlu dilakukan,
dimana sempat disebutkan oleh penulis bahwa pemerintah bahkan bisa bersikap menghiraukan
pihak komunikator masyarakat dan menganggap rendah karena mereka dari kalangan kelas
bawah. Hal tersebut, seharusnya, bukan hanya menjadi evaluasi bagi pihak komunikator saja
tetapi juga bagi pihak komunikan. Pemerintah di negara demokratis seharusnya dapat
menjalankan fungsi komunikasi dalam meningkatkan kinerja birokrasi publik menurut Robbins
(2002, dalam Abiddin) secara optimal untuk menghilangkan hambatan-hambatan di sisi
pemerintahan, yang mana fungsi tersebut bertujuan untuk membangun pemahaman Bersama
guna meningkatkan kepercayaan masyarakat dan dalam hal ini dapat meningkatkan kualitas
pelayanan publik juga.

Anda mungkin juga menyukai