OLEH:
1
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Om Awignhamastu Namah Sidham
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
karena atas asung kertha wara nugraha-Nyalah, kajian ilmiah yang berjudul
“Media Baru Dalam Komunikasi Politik” dapat penulis selesaikan guna
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media dan Religi.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
terdapat kelemahan-kelemahan dan kekurangan karena terbatasnya kemampuan
dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan guna penyempurnaan makalah ini.
Lebih jauh harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
dengan demikian tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Om Santih Santih Santih Om
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
1982. Keppres itu telah membawa penyeragaman nama dari ilmu yang
Rohim, 2009:8)
melainkan dalam suatu konteks yang terdiri dari aspek bersifat fisik, aspek
3
untuk mengkalsifikasikan komunikasi berdasarkan konteksnya atau tingkatan
adalah jumlah peserta yang terlibat dalam komunikasi (Syaiful Rohim, 2009:17).
merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia,
baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan
segala aspek kehidupan, sehingga setiap perubahan penting yang terjadi pada
kehidupan manusia dan masyarakat tidak terkecuali pada pranata dan lembaganya.
Proses komunikasi dapat dilakukan secara bertatap muka atau dilakukan dengan
pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas oleh
jenis kegiatan komunikasi ini dapat mengikat semua warganya melalui suatu
1989: 9).
yakni berkaitan dengan kekuasaan politik negara, pemerintahan dan juga aktivitas
1993. 11) .
4
Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis melihat bahwa komunikasi
politik terjadi didalam ruang lingkup negara yang didalamnya terdapat lembaga
Media Baru Dalam Komunikasi Politik. Yang dalam penulisan ini lebih
dalam komuniasi politik serta peran media sosial dalam membangun kekuatan
politik.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai
berikut:
5
hakikat komunikasi politik, peran media baru dalam komuniasi politik serta peran
dengan:
Adapun hasil yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai
berikut:
Adapun manfaat praktis yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah
untuk memberikan sebuah informasi yang akurat dan dapat menambah wawasan
mengenai hakikat komunikasi politik, peran media baru dalam komuniasi politik
Adapun manfaat teoretis yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah
sebagai berikut:
6
mengenai hakikat komunikasi politik, peran media baru dalam
politik .
3. Bagi penulis lain: sebagai bahan referensi untuk penulis lain yang ingin
yang berbeda.
7
BAB II
PEMBAHASAN
para sarjana komunikasi dan sarjana politik, tetapi juga bagi politisi aktif
bersangkut dengan fungsi suatu sistem politik”. Ini menjadi sebuah tantangan
keberhasilan para pelaku politik, partai politik, koalisi partai dan tim sukses dalam
terhadap hasil pemilu dan hubungan antara opini publik dengan upaya politisi dan
organisasi media untuk membentuk agenda tertentu. Maka peran media menjadi
8
Karena menurut De Vreese (2006) penelitian komunikasi politik bertujuan
untuk mengkaji interaksi dan perubahan dalam hubungan antara politik , media ,
memiliki kekuasaan dengan rakyat (yang dikuasai) merupakan hal penting dalam
sistem politik .
satu teknologi informasi itu adalah media sosial yang telah menjadi trend
dengan memanfaatkan media massa baik tradisional maupun media baru (sosial
komunikasi politik. Paling tidak kita sependapat dengan Laswell (1963) yang
merumuskan formula bahwa politik adalah siapa memperoleh apa, kapan dan
9
bagaimana caranya ( who gets whata, when, how) Artinya siapa yang melakukan
aktivitas politik dengan maksud mencapai bersama pada waktu tertentu dengan
Isi pesan (konten) dalam komunikasi politik berada pada struktur formal
dan mengalir berdasarkan jenjang struktur kekuasaan sampai pada sasaran. Media
komunikasi politik memiliki arti yang cukup penting, karena media komunikasi
menjadi pusat perhatian penguasa sebagai alat untuk mendapat legitimasi rakyat
baru dalam komunikasi politik adalah sebagai media baru ataupun jalur baru yang
sangat efektif digunakan oleh para elite politik untuk berkomunikasi dalam
kegiatan politiknya. Dikatakn paling efektif karena media baru kini sudah mampu
tertentu dan tidak mampu mengapai ke semua golongan , berbeda dengan media
2.3 Pembentuk Efek Media Baru Dalam Komuniasi Politik Serta Peran
efek. Efek tersebut muncul dari seseorang yang menerima pesan komunikasi baik
10
secara sengaja maupun tidak disengaja. Dalam sejumnlah penelitian efek
Ramli, 2016:15)
lebih tertarik kepada apa yang dilakukan media kepada kita daripada apa yang kita
lakukan pada media massa. Contohnya, kita ingin mengetahui untuk apa kita
membaca surat kabar, mendengar radio, atau menonton televisi. Tetapi kita seakan
tidak mau tahu bagaimana surat kabar, radio, atau televisi dapat menambah
Komunikasi Politik di Era Media Baru, efek dari media baru dalam komunikasi
politik dalam membangun kekuatan politik adalah bersumber dari kekuatan rakyat
umum mulai terasa hampa. Di balik keramaian massa dengan berbagai atribut ,
terassa sepi makna . Diskusi dan perdebatan terasa berpindah ruang ke media
sosial.
Didalam media sosial tidak berlaku one man vote, tetapi satu orang bisa memiliki
11
2. Opini Mainstream versus Media Sosial
Dunia politik tidak terlepas dari opini mainstream, yaitu citra di media
baru sekarang ini, opini maistram tidak bisa diterima begitu saja, karena jaringan
media sosial sekarang lebih memiliki kekuatan yang terbukti dapat menggerakan
banyak orang. Kita dapat melihat contoh riil dari kegiatan aksi bela 212 di Jakarta.
Gerakan ini tidak lagi dijaring melalui medida mainstream atau hasil-
hasil survey, melainkan sudah dapat dibangun melalui WA, Fb, Twiter dan media
sosial lainnya. Sehingga jargon kali ini berbedadengan jargon tahun sebelumnya,
yaitu barang siapa yang dapat menguasai lembaga mainstream dan lembaga
survey maka ia akan menjadi juara dunia. Jargon kekiniann siapa yang dapat
kuasai media sosial maka dialah yang dapat menguasai dunia (Yusrin Ahmad
komunikasi politik adalah salah satu hal yang perlu dipelajari oleh para pegiat
komunikasi politik. Pembentuk efek yang kita maksud adalah akibat-akibat yang
terjadi pada komunikan ataupun tidak yang dapat diakibatkan karena isi pesan
yang melalui media massa. Efek komunikasi politik disebabkan oleh kekuatan
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kopmunikasi massa.
tujuan bersama.
2. Peran media baru dalam komunikasi politik adalah sebagai media baru
ataupun jalur baru yang sangat efektif digunakan oleh para elite politik
13
Daftar Pustaka
14