Anda di halaman 1dari 15

KOMUNIKASI POLITIK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah


Komunikasi Pembangunan
Dosen Pengampu:
Irianto Nasution, S.Sos, M.SI

Disusun Oleh:
Kelompok 12
Siti Aminah : 0603202046
Ella Paradita : 0603201009
Fikri Aziz Chan : 0603202016

FAKULTAS ILMU SOSIAL


PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATERA UTARA
TA 2023/2024

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan Rahmat dan
hidayah-nya, Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Komunikasi Politik ” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Irianto Nasution,

S.Sos, M.SI, pada mata kuliah Komunikasi Pembangunan. Selain itu,


makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang “ pengertian dan
sejarah jurnalismes investigasi” bagi para pembaca dan juga bagi penulisnya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Irianto Nasution, S.Sos, M.SI,
selaku dosen bidang studi mata kuliah jurnalisme investigasi. Yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna dan oleh
karena itu,kritik dan saran yang diberikan akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah yang kami buat ini.

Medan, Senin 11 Desember 20023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I...................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...............................................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................2

C. Tujuan..........................................................................................................2

BAB II.................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.................................................................................................................3

A. Pengertian Komunikasi Politik..................................................................3

B. Fungsi Komunikasi Politik.........................................................................4

C. Hubungan media massa dan komunikasi politik.....................................5

D. Peranan media massa dalam komunikasi politik.....................................7

E. Bentuk Komunikasi Politik........................................................................8

BAB III..............................................................................................................................10

PENUTUP.........................................................................................................................10

A. Kesimpulan................................................................................................10

B. Saran..........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan unsur terpenting dalam politik. Komunikasi dan
politik adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Hubungan komunikasi
dan politik dianggap sangat erat dan istimewa sebab berada dalam area politik.
Metode Komunikasi politik menduduki fungsi yang fundamental. Pendekatan
komunikasi mampu memberikan pandangan yang Jauh terkait dengan perilaku
politik. Komunikasi politik ini Merupakan salah satu taktik dalam membangun
citra politik. Citra politik ini berkaitan erat dengan pendapat, sebab pendapat ini
akan muncul melalui adanya citra politik. Komunikasi seringkali dikaitkan dengan
penyampaian pesan baik verbal maupun non verbal. Komunikasi politik adalah
penyampaian ide atau pesan yang berkaitan dengan politik dari komunikator
kepada komunikan dengan tujuan agar memiliki pemahaman yang sama.1
Komunikasi politik dapat mempengaruhi masyarakat dan juga pemerintah
dalam sebuah sistem politik komunikasi memiliki kedudukan yang sangat penting
dalam menentukan demokratisasi yaitu adanya saling mempengaruhi dalam
perebutan kekuasaan, mempertahakan kekuasaan maupun memperluas kekuasaan
yang dilakukan oleh elit politik yang posisinya sebagai komunikator. Komunikasi
politik ini tidak dapat dipisahkan dengan dinamika politik saat komunikasi itu
berlangsung. Komunikasi politik merupakan fenomena yang cukup menarik untuk
dikaji dalam sistem politik, sebab pihak pemegang kekuasaan yaitu eksekutif dan
legislative memiliki ewenangan untuk mengelola kebijakan-kebijakan yang
berasal dari aspirasi masyarakat yang nantinya akan diperjuangkan untuk menjadi
kebijakan publik. Komunikasi ini berkaitan dengan perencanaan dan juga
pelaksanaan.2
Komunikasi menjadi faktor utama yang sangat menentukan dalam proses
politik yang dilakukan oleh elit kuasa yang kedudukannya sebagai komunikator.
1
K Muchtar, „Komunikasi Politik dan Pembentukan Citra Partai. Jurnal Online UPN
Veteran Yogyakarta‟, Jurnal Online UPN Veteran Yogyakarta. Jurnal Online UPN Veteran
Yogyakarta, 14.2 (2016), 137–47
http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/komunikasi/article/view/2127/1865.
2
Zikri Fachrul Nurhadi, „Kajian Tentang Efektivitas Pesan dalam Komunikasi‟, 1, 2017, 90–
91 <journal.uniga.ac.id/index.php/JK/article/view/235/295.>.
Komunikasi antara elit kuasa dengan masyarakat sangatlah penting dalam sistem
politik. Komunikasi politik dianggap sebagai faktor penunjang dalam proses
pembangunan masyarakat, hingga akhirnya masyarakat menganggap memiliki
hubungan atau berinteraksi dengan elit kuasa, hal inilah menjadikan komunikasi
politik menjadi suatu keharusan yang tidak bisa ditinggalkan. 3 Selain itu
komunikasi politik juga erat kaitannya dengan partisipasi politik yaitu
keikutsertaan semua pihak baik komunikator maupun komunikan dalam
merumuskan kebijakan. Komunikasi politik didefinisikan sebagai proses
penyampaian pesan penting yang berasal dari politikus kepada khalayak umum
ataupun sebaliknya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar terciptanya peraturan
ataupun kebijakan yang dijadikan sebagai sarana untuk memperoleh kesepakatan
bersama.4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi politik ?
2. Apa fungsi komunikasi politik?
3. Bagaimana hubungan media massa dengan komunikasi politik?
4. Apa peran komunikasi massa dengan komunikasi politik?
5. Apa saja bentuk komunikasi politik?
C. Tujuan
1. Menjelaskan Pengertian Komunikasi Politik
2. Menjelaskan Fungsi Komunikasi Politik
3. Menjelaskan Hubungan Media Massa denfan Komunikasi Politik
4. Menjelaskan Peran Komunikasi Massa dengan Komunikasi Politik
5. Untuk mengetahui apa saja bentuk komunikasi politik

BAB II
PEMBAHASAN

3
Carlos Del Valle Rojas, “Political Communication,” The Routledge Handbook to the Political
Economy and Governance of the Americas, 2020, 458–62,
https://doi.org/10.4324/9781351138444-45.
4
Aa Bambang, “Demokrasi, Komunikasi Politik Indonesia Dan Globalisasi,” Jurnal Studi
Komunikasi Dan Media 19, no. 2 (2015): 303–16.

2
A. Pengertian Komunikasi Politik
Komunikasi politik adalah proses penyampaian pesan politik dari elit politik
kepada masyarakat secara timbal balik agar pesan-pesan politik yang disampaikan
memperoleh respons yang diharapkan seperti terjadinya proses pengambilan
keputusan politik secara demokratis, transparan dan tanggung gugat
(akuntabiIitas).5
Menurut Suwarno (1997) memahami pengertian komunikasi politik dalam arti
sempit dan luas merupakan titik tolak untuk membedakan gejala komunikasi
politik dengan gejala lainnya. Komunikasi politik dalam arti sempit adalah setiap
penyampaian pesan, baik dalam bentuk lambang tertulis ataupun tidak tertulis,
dalam bentuk katakata terucapkan, atau dalam bentuk isyarat yang dapat
mempengaruhi secara langsung kedudukan seseorang yang ada dalam puncak
suatu struktur kekuasaan dalam suatu sistem.
Dalam arti di atas seakan akan komunikasi politik hanya terjadi pada keadaan
konflik yang sudah sangat gawat, sehingga perlu ada pergantian pemimpin
puncak. Memakai definisi demikian, nampaknya akan banyak mengabaikan
fenomena komunikasi politik yang Lebih bersifat umum. Sehingga diperlukan
definisi yang Lebih luas. Dalam hal ini, mengemukakan definisi, komunikasi
politik bersifat umum sebagai berikut : setiap jenis penyampaian pesan pesan
politik dari suatu sumber kepada sejurnlah penerima, baik dalam bentuk kata -kata
terucapkan atau dalam bentuk tertulis ataupun dalam bentuk lambang – lambang.
Menurut Suwardi ( 1997) batasan ini lebih mendekati kepada pengertian
inforrnasi politik, yaitu setiap bentuk pesan politik yang tujuan penyampaiannya
tergantung kepada penggunaannya. Demikian juga nilai suatu nilai informasi itu
biasanya ditentukan pula dan bagaimana orang lain menilai informasi itu sendiri.
Jadi dengan demikian informasi juga dapat menghasilkan atau digunakan untuk
tujuan tujuan politik. Hal ini dapat diartikan bahwa tidak semua informasi
mempunyai nilai politik.6
B. Fungsi Komunikasi Politik
Komunikasi politik menurut McNair memiliki lima fungsi dasar, yaitu:
5
B. Aly, “Komunikasi Pembangunan dengan Aksentuasi Komunikasi Politik”, Jurnal
Komunikasi Pembangunan vol.08, No. 2 (2010) 1693-3699.
6
H Bachruddin Ali Akhmad, Komunikasi Politik (Yogyakarta: ASWAJA PRESSINDO, 2011), hlm.
1

3
a. Memberikan informasi kepada masyarakat apa yang terjadi di sekitarnya.
Di sini media komunikasi memiliki fungsi pengamatan dan fungsi
monitoring apa yang terjadi dalam masyarakat.
b. Mendidik masyarakat terhadap arti dan signifikansi fakta yang ada.
Disini para jurnalis diharapkan melihat fakta yang ada sehingga berusaha
membuat liputan yang objektif (objective reporting) yang bisa mendidik
masyarakat luas atas realitas fakta tersebut.
c. Menyediakan diri sebagai platform untuk menampung masalah-masalah
politik sehingga bisa menjadi wacana dalam membentuk public opinion,
dan mengembalikan hasil opini itu kepada masyarakat. Dengan cara
demikian, bisa memberi arti dan nilai pada usaha penegakan demokrasi.
d. Membuat publikasi yang ditujukan kepada pemerintah dan institusi
politik. Disini media bisa berfungsi sebagai anjing penjaga (watchdog)
dalam membantu terciptanya good governance yang transparan dan
akuntabel.
e. Dalam masyarakat yang demokratis, media politik berfungsi sebagai
saluran pembela yang bisa membantu agar kebijakan dan program-
program institusi politik dapat disalurkan kepada media massa.
Almond berpendapat bahawa komunikasi politik adalah salah satu dari tujuh
fungsi yang dijalankan oleh setiap sistem politik. Yaitu:
1) Komunikasi politik;
2) Sosialisasi dan rekrutmen politik;
3) Artikulasi kepentingan;
4) Agregasi kepentingan;
5) Pembuatan aturan;
6) Aplikasi aturan;
7) Pengadilan atas pelaksanaan aturan (rule Adjudication).
C. Hubungan media massa dan komunikasi politik.
Hubungan antara media dan politik adalah hubungan yang saling
membutuhkan. Para pelaku politik membutuhkan media untuk mempublikasikan
kebaikan partai politiknya atau bahkan menggunakannya sebagai tempat

4
mengkampanyekan partai politiknya. Namun yang akan dibahas di sini adalah
sejauh mana peran media turut andil dalam politik.
Media massa, baik cetak maupun elektronik, merupakan media informasi bagi
masyarakat yang berguna sebagai sarana pemberi informasi kepada masyarakat,
saat ini bukan hanya dimanfaatkan sebagai media untuk menyampaikan informasi
terkini tentang kejadian yang terjadi di masyarakat, namun juga digunakan
sebagai sarana komunikasi politik.Para Pelaku politik menggunakan Media Massa
sebagai sarana untuk menyampaikan visi misi dari suatu partai politik atau para
calon pemimpin yang sedang berkampanye. Para pelaku politik tersebut
cenderung untuk menunjukkan citra yang baik dari partai politik atau individu
pelaku politik.

Iklan Politik
Iklan awalnya hadir dalam industri jasa dan bisnis, baik menyangkut
penjualan barang dan jasa maupun penguatan opini dan image. Pada masa kini,
iklan benar-benar menjadi daya tarik masyarakat Indonesia dan diperbincangkan
dengan hangat terutama di masa-masa Pemilu 1999.
Iklan politik memang bukanlah sesuatu yang baru. Iklan politik hadir
dalam setiap lima tahun sekali ketika dilaksanakan pemilihan umum para wakil
rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat. Hanya perbedaannya terletak
pada iklan politik yang muncul selama kampanye Pemilu 1999 jauh lebih meriah.
Kebebasan informasi yang ditandai dengan munculnya era Reformasi membuat
bermacam-macam media, baik media cetak maupun media eletronik menjadi
sarana efektif untuk berkampanye. Bahkan dikatakan Setiyono, jauh lebih efektif
dibandingkan dengan pengerahan massa, meskipun model lama tersebut masih
tetap digunakan selama kampanye Pemilu.
Iklan politik yang digunakan oleh pelaku politik dapat mempengaruhi
pilihan calon pemilih karena calon pemilih dapat lebih banyak mengetahui visi
misi dari calon wakil rakyat. Hal tersebut lebih menguntungkan para pelaku
politik dibandingkan pada saat kampanye yang dilakukan hanya berupa pamflen
dan baliho di pinggir jalan.

5
Pelaku Politik yang Memiliki Media Massa
Hubungan antara politik dan media juga terlihat pada pemilik media yang
memanfaatkan media massa yang dia miliki untuk mempromosikan partai politik,
yang juga partai politik yang pemilik media tersebut miliki.Ada beberapa
pemimpin partai politik yang memiliki media massa swasta di Indonesia.
Pemimpin Partai Politik tersebut salah satu nya adalah Surya Paloh. Surya Paloh
adalah pemilik dari Media Group, yang juga adalah Ketua Umum Partai Nasional
Demokrat. Hal tersebut sangat menguntungkan bagi Partai Nasional Demokrat
karena mereka dapat mengontrol berita yang disampaikan kepada public, apakah
berita tersebut dapat menguntungkan bagi partai nya atau tidak.
Sebagian besar berita yang disajikan oleh Metro TV (stasiun Televisi milik
Media Group) cenderung menunjukkan kekurangan dari pemerintah, baik itu
kebijakan yang cenderung menyusahkan rakyat maupun kelemahan-kelemahan
dari Presiden saat ini, yan notabene adalah lawan politik nya.
Berita-berita yang menunjukkan keburukan dari Presiden maupun lawan
politik dari Surya Paloh atau Partai Nasional Demokrat tersebut dapat
mempengaruhi penilaian publik terhadap kinerja dan kualitas kerja lawan politik
nya. Dan pemberitaan yang menunjukkan kebaikkan dari partai Nasional
Demokrat dapat memberikan penilaian yang baik terhadap public, dan tentu saja
akan menguntungkannya.
Hal tersebut akan berdampak pada saat Partai Nasional Demokrat terjun
dalam pemilihan umum. Pemilih yang menjadi pemirsa dari Metro TV akan
cenderung memilih calon dari Partai Nasional Demokrat karena pemilih tersebut
telah disuguhi berita-berita yang dapat mempengaruhi pilihannya menjadi
memilih Partai Nasional Demokrat (meskipun hal tersebut belum bisa dipastikan).
Hubungan antara media dan politik sangat terlihat pada saat ini melalui media
massa cetak maupun elektronik. Hubungan yang paling jelas terlihat adalah pada
saat menjelang pemilu, iklan politik memenuhi media massa cetak maupun
elektronik. Hampir di seluruh stasiun televisi, iklan politik ditayangkan di antara
iklan-iklan produk barang atau jasa sehari-hari. Kampanye dengan menggunakan
iklan politik di media massa, terutama televisi, dapat lebih menguntungkan para
calon wakil rakyat dibandingkan kampanye dengan menggunakan pamphlet dan

6
baliho yang disebar di pinggir jalan, karena calon pemilih dapat mengetahui lebih
banyak tentang visi misi dari para calon wakil rakyat.
Hubungan antara media dan politik juga terlihat pada pemilik media massa
yang memanfaatkan media massa nya untuk mempromosikan partai politik
miliknya. Cara mempromosikan partai politik tersebut bukan hanya dengan iklan
politik, namun juga memanfaatkan pemberitaan yang ada di dalam media massa
tersebut. Pemberitaan tersebut dapat dimanfaatkan dengan memberikan berita
tentang keburukan dari lawan politik nya, dan memberikan berita yang berisi
kebaikan dari partai politiknya.
D. Peranan media massa dalam komunikasi politik
Media massa merupakan salah satu unsur dalam komunikasi politik, yang
memiliki fungsi klasiknya yaitu menjadi wacana pembentuk pendapat umum
melalui berita, komentar, dan artikel yang dimuat dalam surat kabar serta
wawancara yang dilakukan dalam media TV dan Radio sehingga dapat
menimbulan berbagai tafsiran dan pendapat yang berbeda dari kalangan publik
Dalam menjelang perhelatan politik tahun 20014, yang mana merupakan tahun
penentu siapa yang terbaik, maka para politisi dituntut harus benar- benar
mempersiapkan diri, serta amunisinya untuk siap bertarung dalam pemilu, semua
itu tidak terlepas dari peran media massa.
Peran media memang menjadikan para politisi sebagai pembuat berita. Melalui
media mereka mengenal wajah dan latarbelakang calon yang diekspos oleh media.
Sekarang pun sudah mulai terasa peran media dalam menyongsong pesta
demokrasi 2014, yang mana masyarakat dibombardir informasi politik melalui
berbagai macam media promosi, mulai TV, Radio, surat kabar, dan sebagainya.
Robecca (1974) menemukan bahwa liputan yang dilakukan terus menerus oleh
media cukup akurat untuk meningkatkan pengetahuan pemilih terhadap
calon.seorang pemilih yang mengetahui banyak tentang calon besar kemungkinan
akan memilihnya dari pada calon yang mereka tidak ketahui. Para pemilih
umumnya mengakui lebih banyak tahu tentang calon yang mereka idolakan
melalui media. Oleh karna itu jika dua ribu tahun yang lalu orang Yunani
mengatakan bahwa keberhasilan seorang pemimpin sangat ditentukan oleh
karakter dan etos, sekarang harus ditambah dengan kemampuan untuk menguasai

7
media komunikasi. Artinya seorang politisi jika ingin memenangkan pemilu harus
berhubungan dengan media.Tanpa media politisi tidak berdaya sebab jika media
memunculkan gambaran yang salah tentang seorang kandidat , ia juga
memunculkan gambaran yang salah pada kalyak.
Mengenai peran media dalam demokrasi, media sering terseret untuk memihak
salah satu calon. Oleh karna itu Faktor yang diharapkan oleh public adalah upaya
media untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Hal ini melalui
sosialisasi program para kandidat dalam rangka meningkatkan partisipasi
masyarakat untuk menggunakan hak pilih dan idealismenya untuk memilih
pemimpin yang benar – benar ideal untuk bangsa ini.

E. Bentuk Komunikasi Politik

1. Pesan yang Jelas dan Menarik


Pesan politik harus disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan
menarik minat masyarakat agar dapat dipahami dan diterima dengan baik.
2. Penggunaan Media yang Tepat
Pemilihan media yang sesuai dengan target audiens, seperti televisi, radio,
atau media sosial, dapat meningkatkan efektivitas komunikasi politik.
3. Interaksi dan Partisipasi Publik
Komunikasi politik yang efektif juga melibatkan interaksi dua arah dengan
masyarakat dan memberikan ruang partisipasi dalam pengambilan
keputusan politik.

Menurut Suwardi (1997) studi - studi yang termasuk komunikasi politik antara
lain meliputi, sebagai berikut, yaitu7:
1. Propaganda
2. Pendapat umum
3. Retorika
4. Sistem pers, tennasuk didalamnya mengenai hubungan antara pers
pemerintah - masyarakat
5. Komunikasi silang budaya.
7
Ibid; hal 111

8
Sementara itu pandangan berbeda dari Nasution ( 1990) antara lain meliputi,
sebagai berikut, yaitu:
1. Analisis retorik
2. Analisis propaganda
3. Riset Perubahan mental
4. Studi pemberian Suara
5. Studi hubungan pemerintah dengan media pemberitaan
6. Analisis sistem dan fungsional (komunikasi politik)
7. Perubahan teknologis (dalam kaitannya dengan komunikasi politik).

Berbeda dengan kedua pendapat di atas, Nimmo (1993) membedakan bentuk


komunikasi politik atas 2 kelompok besar, yaitu8:
1. Pembicaraan politik, yang terdiri dari:
a. Lambang
b. Bahasa
c. Opini publik
2. Persuasi politik, yang terdiri dari:
a. Propaganda
b. Periklanan
c. Retorika

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa komunikasi politik memiliki
peran krusial dalam membentuk opini publik dan memengaruhi keputusan politik.
Analisis terhadap strategi komunikasi politik dari berbagai pihak menunjukkan

8
Ibid; hal 12

9
bahwa pesan yang disampaikan, pemilihan media, dan gaya komunikasi
memainkan peran penting dalam membangun citra dan mendapatkan dukungan.
Implikasi dari temuan ini menyoroti perlunya pemahaman mendalam terhadap
dinamika komunikasi politik untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
proses demokrasi.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas. Kami hanyalah manusia biasa yang
tak luput dari kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga
dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

10
DAFTAR PUSTAKA

Akhmad H Bachruddin Ali, 2011, Komunikasi Politik (Yogyakarta: ASWAJA


PRESSINDO.)
Aly B, 2010, “Komunikasi Pembangunan dengan Aksentuasi Komunikasi
Politik”, Jurnal Komunikasi Pembangunan, vol.08, No. 2
Muchtar, 2016, Komunikasi Politik dan Pembentukan Citra Partai. Jurnal Online
UPN Veteran Yogyakarta‟, Jurnal Online UPN Veteran Yogyakarta.
Jurnal Online UPN Veteran Yogyakarta, 14.2, 137–47
http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/komunikasi/article/view/2127/1865 .
Nurhadi Zikri Fachru, 2017, ”Kajian Tentang Efektivitas Pesan dalam
Komunikasi‟, 1, 90–91
Rojas Carlos Del Valle, 2020, “Political Communication,” The Routledge
Handbook to the Political Economy and Governance of the Americas,
458–62,
https://doi.org/10.4324/9781351138444-45.
Bambang Aa, 2015, “Demokrasi, Komunikasi Politik Indonesia Dan
Globalisasi,” Jurnal Studi Komunikasi Dan Media 19, no. 2: 303–16.

11
12

Anda mungkin juga menyukai