Anda di halaman 1dari 9

Komunikasi Politik

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Komunikasi Politik
Dosen Pengampu Nasrul Efendi, S.Kom.I, M.Sos.I

Disusun Oleh :
Kelompok 1

Faiz Ahmad Muthi [ 2041010283 ]


Irfan Alfian [2041010277]
Meira Wulandari Yusuf [2041010279]

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja & Puji syukur atas rahmat & ridho Allah SWT,
karena tanpa Rahmat & RidhoNya, kami tidak dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Komunikasi Politik ini dengan baik dan selesai tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung
pada penyusunan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan
makalah ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun pihak lain. Demi
tercapainya makalah yang sempurna.

Bandar Lampung, 19 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan aktivitas yang tidak terpisahkan dari berbagai bidang aktivitas
yang kita geluti sehari-hari. Termasuk dalam aktifitas politik baik dalam peran yang kecil
atau besar, komunikasi memainkan peranan yang sangat penting dan dominan bahkan.
Komunikasi adalah hubungan antar manusia dalamrangka mencapai saling pengertian
(mutual understanding ).

Dengan demikian, komunikasi sebagai proses politik, dapat diartikan sebagai gejala-
gejala yang menyangkut pembentukan kesepakatan. Misalnya kesepakatan menyangkut
bagaimana pembagian sumberdaya kekuasaan atau bagaimana kesepakatan tersebut dibuat.
Tentu saja komunikasi politik bukanlahsebuah proses yang sederhana, banyak substansi
masalah yang memerlukan pembahasan yang mendalam.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Komunikasi Politik?

2. Bagaimana historitas kajian Komunikasi Politik?

3. Bagaimana signifikan Komunikasi Politik?

4. Bagaimana komunikasi politik di ranah kajian Komunikasi?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi politik

2. Untuk mengetahui historitas kajian komunikasi politik

3. Untuk mengetahui signifikan komunikasi politik

4. Untuk mengetahui komunikasi politik di ranah kajian komunikasi


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Politik

Komunikasi Politik adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik


dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan
kebijakan pemerintah. Dengan pengertian ini, sebagai sebuah ilmu terapan,
komunikasi politik bukanlah hal yang baru. Komunikasi politik juga bisa dipahami
sebagai komunikasi antara "yang memerintah" dan "yang diperintah".

Pengertian komunikasi politik menurut para ahli :

 McNair (2003)

Menurut McNair, Komunikasi politik bukan hanya sebagai komunikasi dari


aktor politik kepada pemilih dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi
juga komunikasi yang ditujukan kepada para politisi oleh pemilih dan kolumnis surat
kabar, serta komunikasi tentang aktor politik dan aktivitas mereka, sebagaimana
terdapat pada berita, editorial, dan bentuk diskusi politik media lainnya.

 Nimmo (2005:9)

Menurut Nimmo, Komunikasi politik adalah kegiatan komunikasi yang


dianggap komunikasi politik berdasarkan konsekuensi-konsekuensinya (aktual
maupun potensial) yang mengatur perbuatan manusia di dalam kondisi-kondisi
konflik.

 Cangara (2009:32)

Menurut Cangara, Komunikasi politik adalah satu bidang atau disiplin yang
menelaah perilaku dan kegiatan komunikasi yang bersifat politik mempunyai akibat
politik, atau berpengaruh terhadap perilaku politik.

 Surbakti (2010:152)

Menurut Surbakti, Komunikasi politik adalah proses penyampaian informasi


mengenai politik dari pemerintah kepada masyarakat dan dari masyarakat kepada
pemerintah. Gabriel Almond (1960) Komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang
selalu ada dalam setiap sistem politik.

Komunikasi politik terdiri dari berbagai unsur, antara lain:

a) Komunikator Politik

Komunikator politik adalah mereka yang dapat memberi informasi tentang


halhal yang mengandung makna mengenai politik. misalnya presiden, menteri,
anggota DPR, politisi, dan kelompok-kelompok penekan dalam masyarakat yang bisa
mempengaruhi jalannya pemerintahan.

b) Pesan Politik

Pesan politik ialah pernyataan yang disampaikan, baik secara tertulis maupun
tidak tertulis, baik secara verbal maupun nonverbal, tersembunyi maupun terang-
terangan, baik yang disadari maupun tidak disadari yang isinya mengandung politik.
Misalnya pidato politik, pernyataan politik, buku, brosur dan berita surat kabar
mengenai politik, dll.

c) Saluran atau Media Politik

Saluran atau media politik ialah alat atau sarana yang digunakan oleh para
komunikator dalam menyampaikan pesan-pesan politiknya. Misalnya media cetak,
media elektronik, media online, sosialisasi, komunikasi kelompok yang dilakukan
partai, organisasi masyarakat, dsb.

d) Sasaran atau Target Politik

Sasaran adalah anggota masyarakat yang diharapkan dapat memberikan


dukungan dalam bentuk pemberian suara kepada partai atau kandidat dalam
Pemilihan Umum. Mereka adalah pengusaha, pegawai negeri, buruh, pemuda,
perempuan, mahasiswa, dan semacamnya.

e) Pengaruh atau efek Komunikasi Politik

Efek komunikasi politik yang diharapkan adalah terciptanya pemahaman


terhadap sistem pemerintahan dan partai-partai politik, keaktifan masyarakat dalam
partisipasi politik, dimana nantinya akan berdampak pada pemberian suara dalam
Pemilihan Umum.

Pendekatan komunikasi politik:

1. Pendekatan proses. Menurut pendekatan ini bahwa keseluruhan yang ada di dunia ini
meeupakan hasil suatu proses. Spengler dan Toynbee mengemukakan bahwa realitas
sosial merupakan suatu siklus yang mempunyai pola-pola ulangan untuk jatuh bangunnya
peradaban. Pendekatan ini dapat dikatakan untuk memahami sosialisasi politik dan
kebijkan publik.

2. Pendekatan agenda setting. Pendekatan ini dikembangkan oleh Maxwell C.


McCombs, seorang profesor peneliti surat kabar juga sebagai direktur pusat penelitian
komunikasi Universitas Syracuse USA, dan Donald L. Shaw, seorang profesor jurnalistik
dari universitas North Carolina. Pendekatan agenda setting dimulai dengan asumsi media
massa menyaring berita, artikel, atau tulisan yang akan disiarkan. Seleksi ini dilakukan
oleh mereka yang disebut sebagai gatekeeper, yaitu mereka para wartawan, pimpinan
redaksi, dan penyunting gambar. Dari gatekeeper inilah yang menentukan berita apa yang
harus dimuat dan apa yang harus disembunyikan.
B. Historitas Kajian Komunikasi Politik

Komunikasi politik sudah ada sejak makhluk ada di alam semesta ini. Sejarah
telah mencatat eksistensi bentuk bentuk pemerintahan, mulai dari yang berbentuk
kerajaan, pemerintahan otoriter, sampai dengan bentuk pemerintahan yang
demokratis. Manusia yang hidup berkelompok akan memunculkan pemimpin diantara
mereka, berkuasa adalah sebuah kepentingan untuk dapat menerapkan keinginan atau
kehendak dari seseorang yang mempunyai gagasan atau bisa dikatakan sebuah ambisi.
Sudah menjadi sesuatu yang natural bahwa manusia dengan latar belakang yang
berbeda akan mempunyai pendapat yang berbeda terhadap suatu objek yang
difahaminya (persepsi). Perbedaan pendapat dapat berujung dengan adanya konflik.
Konflik inilah yang menjadikan manusia selalu berseteru dan bahkan akan
memperjuangkan keinginannya. Maka dalam rangka mempengaruhi agar
mendapatkan dukungan publik, munculkan teknik-teknik bagaimana memprovokasi
atau lebih dikenal dengan propaganda. Fenomena inilah yang akhirnya memunculkan
suatu kajian dibidang ilmu komunikasi politik.

Sejarah mencatat sejak penguasa-penguasa dahulu, dalam keperluan sistem


politik suatu kerajaan atau negara dibangunlah struktur komunikasi khusus untuk
menjaga kedaulatannya. Dalam rangka memelihara sumber (resources), bahkan biaya
yang dikeluarkan juga cukup besar bagi lancarnya arus komunikasi dengan
membangun infrastruktur di daerah kekuasaannya. Contoh di zaman Jengis Khan,
kerajaannya mempunyai suatu sistem pengiriman surat (kurir) yang menghubungkan
seluruh wilayah kerajaan dengan kecepatan yang mengagumkan. Kerajaan
Mesopotamia (Mesir Kuno) mempertautkan arus komunikasi di wilayahnya melalui
armada perahu yang melayari sepanjang sungai Nil. Dan di era sekarang, kita dapat
melihat sendiri betapa setiap negara melengkapi diri dengan perangkat komunikasi
satelit yang mampu memantau, mengirim informasi dengan cepat. Demikian pula
perkembangan media massa dan media baru yang dapat dijadikan untuk kepentingan
penyeberluasan informasi keseluruh wilayah atau teritorialnya.

Studi mengenai komunikasi politik sudah ada sejak masa yunani kuno,
menurut Pool (1965), studi-studi politik dapat dimasukkan ke dalam bibliografi
mengenai komunikasi.17 Di antara studi tersebut dari yang klasik sampai yang
modern dapat dilihat dalam bagan dibawah ini.

Tabel 1.2: Pengelompokan berdasarkan Kajian Oral dan Tulisan

Tokoh Buku (Karya) Bahasan

Plato Gorgias (5 SM) Masalah moralitas dalam propaganda: seni


manipulatif atau teknik persuasi politik yang bersifat
transaksional dengan menggunakan lambang untuk
mengidentifikasi pembicara dengan pendengar
melalui pidato, persuader dan yang dipersuasi saling
bekerja sama dalam merumuskan nilai, kepercayaan
dan pengharapan mereka.
Aristoteles Rethoric (5 SM) Teknik persuasi melalui karakter (ethos) etika
pembicara, emosional (pathos) dan argumen
(logos).

John Stuart Mill System of Logic (1946) Menganalisis struktur suatu argumentasi yang
persuasif.

Hal ini seperti dikatakan oleh Deutsch dan Risselbach (1965) yang menekankan
sumbangan sibernatika dan analisis isi. Mereka mengemukakan bahwa:

“persoalan penting yang dihadapi oleh para teoritis sejak Aristoteles hingga
Montesquieu adalah sampai seberapa jauh keadaan manusia mempunyai kesamaan dalam
politik dan sampai dimana keadaan tersebut dibentuk oleh semangat zaman dan negara, atau
oleh orang?”

Selanjutnya Deutsch dan Risselbach mengajukan sebuah argument bahwa:


“…..pendekatan utama untuk menjawab pertanyaan diatas adalah melalui studi komunikasi.
Teori komunikasi dan pengendalian kadangkala disebut juga sibernatika, yaitu teori
penyetiran atau memberi komando yang tumbuh pada akhir tahun 40-an dan dimasa tahun
50-an dalam sains dan teknologi. Beberapa implikasi intelektualnya disuarakan lewat karya-
karya Shannon, Wiener, Von Neumann, Ashby, Miller, Cherry, Simon Newell dan lain-
lain….”

Menurut mereka berdua, beberapa pengertian dari tubuh ilmu komunikasi telah ditarik
ke dalam teori pemerintahan dan politik. Konfigurasi teoritik yang umum dari saluran-saluran
komunikasi dalam masyarakat, Bahasa dan kebudayaan sebagai kebiasaan komunikasi
komplementer, tentang media massa, pengendalian dan isi pesannya. Daya ingat yang
dimiliki seseorang dalam hal mekanisme penyaringan yang tidak terlihat yang mempengaruhi
persepsi selektif, transmisi, dan daya simpan informasi pada populasi yang besar dan kecil
kelompok kecil atau di dalam pikiran seseorang individu, semuanya telah diambil dan
dipelajari. Lebih jauh dikatakan pula, bahwa teori komunikasi memungkinkan kita untuk
melihat soal yang pelik seperti masalah kesadaran dan kemauan politik menjadi suatu proses
yang dapat diamati.

(Tabel)

Signifikasi Komunikasi Politik

Komunikasi Politik di Ranah Kajian Komunikasi

Komunikasi Politik sebagai ranah Kajian Ilmu Politik dan Ilmu Komunikasi

Di dalam kajian Komunikasi Politik menghasilkan dua kajian ilmu yaitu Ilmu


Politik dan Ilmu Komunikasi. Para ilmuwan atau pakar politik berpendapat
bahwa Komunikasi Politik sebagai pembahasan yang menekankan pada sistem politiknya
dengan ditinjau dari proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan otoratitatif. Sedangkan
menurut ilmuwan atau pakar komunikasi, Komunikasi Politik ini meliputi unsur-unsur untuk
merumuskan suatu komunikasi politik yang efektif.

Istilah Komunikasi Politik sendiri telah populer sejak tahun 1960-an, namun studi-


studi tentang komunikasi yang memuat unsur politik suda ada sejak lama. Seperti sudi
propaganda perang dunia yang dilakukan Harold Lasswell pada tahun 1927 contohnya. Pada
hakikatnya, Komunikasi Politik merupakan studi multidisipliner yang melibatkan beberapa
cabang ilmu komunikasi dan politik.

Hal ini dapat ditinjau dari kajian Komunikasi Politik yang pada umumnya membahas
hubungan antara proses komunikasi dan politik yang berlangsung dalam dunia politik.
Namun, kesulitan dalam ilmu multidisipliner biasanya ditemukan pada keseimbangan
penekanan ataupun perspektif dan penguasaan metodologi lintas ilmu.

Daftar Pustaka

^Henry Subaktio and Rachmah Ida. 2012. Komunikasi politik, media, dan
demokrasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Dan Nimmo. Komunikasi Politik. Rosda, Bandung, 1982.

Gabriel Almond The Politics of the Development Areas, 1960.

Gabriel Almond and G Bingham Powell, Comparative Politics: A Developmental


Approach. New Delhi, Oxford & IBH Publishing Company, 1976.

Mochtar Pabottinggi, “Komunikasi Politik dan Transformasi Ilmu Politik”


dalam Indonesia dan Komunikasi Politik, Maswadi Rauf dan Mappa Nasrun (eds).
Jakarta, Gramedia, 1993.

Jack Plano dkk., Kamus Analisis Politik, Rajawali Jakarta 1989.

Anda mungkin juga menyukai