Anda di halaman 1dari 5

UTS Komunikasi Politik

Fajar Baihaqi Faiz - 1218040019

1. A.
Komunikasi Politik memiliki banyak definisi yang dikemukan oleh para ahli, diantaranya adalah
sebagai berikut :
 Menurut Pippa Noris, komunikasi politik adalah kontak yang terjadi antara politisi, media
massa, dan publik dalam proses pertukaran informasi. Dimana dalam proses ini
melibatkan arus informasi dari lembaga pemerintah ke masyarakat, menghubungkan
aktor politik secara horizontal, dan begitu juga sebaliknya bergerak dari opini publik ke
arah pengambilan keputusan politik (Noris, 2004).
 Menurut Doris Graber, komunikasi politik adalah pertukaran pesan antara aktor politik,
seperti pemilih, partai politik, dan media massa, yang bertujuan untuk mempengaruhi
opini publik dan pengambilan keputusan politik, atau secara garis besar, segala bentuk
konstruksi, pengiriman, penerimaan, dan pemrosesan pesan yang berpotensi memiliki
dampak langsung atau tidak langsung yang signifikan terhadap politik (Hasan, 2016).
 Menurut Brian McNair, komunikasi politik adalah segala bentuk komunikasi yang terkait
dengan proses politik, termasuk komunikasi antara pemerintah dan warga negara,
komunikasi dalam kampanye politik, serta komunikasi politik di media massa (McNair,
2017).
B.
Dari ketiga definisi Komunikasi Politik menunjukan bahwasanya, Komunikasi politik ini sendiri
merupakan hal yang kompleks maka dari itu munculah beberapa pengertian yang berbeda, begitu
pula dengan karakteristiknya. Ketiga definisi diatas yang dijadikan dasar dalam penentuan
karakteristik Komunikasi politik muncullah beberapa karakteristik, Pertama, komunikasi politik
selalu berorientasi pada nilai-nilai atau mencapai tujuan tertentu memalui interaksi antara publik,
media massa, dan politisi. Kedua, komunikasi politik memiliki tujuan dan juga efek sosial,
tujuan dari terjalin komunikasi antara komunikator dengan penerima pesan yang kemudian
berdampak pada opini politik sehingga dapat mempersuasi hingga taraf mempengaruhi
pengambilan kebijakan pada perencanaan masa depan (Shahreza, 2018).
.
UTS Komunikasi Politik
Fajar Baihaqi Faiz - 1218040019

2. Paradigma interaksional, dalam komunikasi politik mengacu pada adanya interaksi manusiawi
antara individu yang saling berkomunikasi. Komunikasi yang terjadi adalah komunikasi dua arah
antara komunikator dan komunikan. Sebagai contoh paradigma ini seringkali digunakan dalam
konteks fungsi dan wewenang Dewan yang harus melakukan komunikasi dua arah dalam
mewakili rakyat.
Paradigma pragmatis, berfokus pada perilaku atau tindakan. Dimana tindakan komunikator
(praktis ataupun kontekstual) menjadi bentuk komunikasi dalam sistem sosial. Contohnya
paradigma ini digunakan dalam praktik komunikasi politik seperti pemilihan pimpinan DPR RI,
dimana tindakan dan perilaku komunikator (anggota DPR RI) memiliki peran penting (Fadillah
& Farihanto, 2017).
3. Interaksi antara elemen-elemen dalam proses terjadinya dinamika komunikasi politik, Dimana
Elit atau elemen Political Organizatio menggunakan media sebagai alat untuk menyampaikan
program-program politiknya (pesan politik, biasanya dalam bentuk bentuk berita atau liputan,
editorial, dll) untuk disampaikan kepada Publik sebagai elemen Citizen atau warga negara. Di
sisi yang berbeda, media sebagai yang menjembatani 2 elemen ini juga memfasilitasi arus
interasksi sebaliknya, dari Citizen ke Political Organizatio yang biasanya berbentuk opini atau
suara, dengan Media sebagai gatekeeper untuk memobilisasi opini. Dinamika yang sering terjadi
terutama di Indonesia adalah bagaimana Media sebagai elemen yang mengisi tempat yang
strategis sebagai jembatan antara kedua elemen lainnya seringkali menjadi subjek politik dengan
berbagai macam kepentingan pihak tertentu tanpa memperdulikan otensitas dan substansi
didalam liputan yang ada, dari sini tentunya dapat berefek pada opini publik , dimana Publik
sendiri hanya dijadikan sebagai objek penerima semata (Kementerian Komunikasi dan
Informatika, 2013).
4. Sistem politik ialah suatu konsep yang menggambarkan struktur, proses, dan interaksi dalam
sebuah tatanan politik dalam suatu negara. Dalam teori sistem, sistem politik merupakan suatu
sistem yang kompleks, dimana didalamnya terdiri dari berbagai elemen seperti lembaga politik,
partai politik, pemilihan, hingga kebijakan publik. Sistem politik beririsan langsung tentunya
dengan masyarakat, ekonomi, dan budaya, dari sistem politik pula lah kemudian menghasilkan
keputusan politik (Easton, 1965).
UTS Komunikasi Politik
Fajar Baihaqi Faiz - 1218040019

Budaya politik mengacu pada nilai-nilai, keyakinan, norma, dan sikap yang membentuk
bagaimana perilaku masyarakat dalam urusan politik. Budaya politik menjadi cover bagaimana
cara masyarakat memandang dan berinteraksi dengan sistem politik yang mereka jalankan.
(Almond & Verba, 2015).
Komunikasi politik merupakan proses pertukaran pesan dan informasi yang terjadi dalam
konteks politik. Komunikasi politik melibatkan komunikasi antara pemimpin politik, partai
politik, dan masyarakat. Tujuan komunikasi politik adalah untuk mempengaruhi pandangan,
sikap, dan perilaku politik masyarakat. Komunikasi politik dapat dilakukan melalui media massa,
kampanye politik, retorika politik, dan interaksi langsung antara pemimpin politik dan
masyarakat (Cangara, 2011).
5. Sebelumnya dijelaskan terlebih dahulu apa itu dramaturgi. Dramaturgi dalam lingkup sosiologi
adalah anggapan bahwasanya interaksi sosial yang ada merupakan sebuah pertunjukan atau
teater dimana seorang individu berperan sebagai aktor yang berusaha memainkan peran tertentu.
Dari kacamata dramaturgi dalam konteks citra politik, citra politik dibentuk dan dipertahankan
oleh para politisi, hadirnya dramaturgi dapat digunakan untuk memahami bagaimana para politisi
melakukannya. Citra politik ini dapat dibentuk dengan berbagai tindakan simbolik (gimmick),
contohnya seperti pidato, penampilan di depan umum, dan tindakan politik lainnya yang dapat
dilihat publik. Citra politik yang ada jika diamati dari perspektif dramaturgi dapat dilihat sebagai
suatu pertunjukan dimana politisi bermain peran tertentu guna mempengaruhi/membangun opini
publik dan mendapatkan dukungan politik. Untuk memperkuat citra politisi melalui tindakan
simbolik, seperti ucapan, bahasa tubuh, dan, penampilan(Goffman, 2002).
6. A.
Pesan Politik adalah muatan (content) politik yang menentukan pemaknaan(reaction)
penerima/komunikan terhadap proses komunikasi yang terjadi. Berikut beberap jenis dari pesan
politik (Wahid, 2016):
 Retorika adalah pesan politik yang juga diartikan sebagai sebuah bentuk komunikasi dua
arah, maka masing masing dari elemen komunikasi didalamnya adalah sebagai objek
sekaligus subjek pesan.
UTS Komunikasi Politik
Fajar Baihaqi Faiz - 1218040019

 Iklan Politik adalah jenis pesan politik yang tujuannya berfokus pada memperkenalkan
sesuatu (yang berhubungan denga politik) agar Citizen terpersuasi untuk
mengonsumsi/memilih.
 Propaganda adalah bentuk pesan komunikasi politik yang paling ekstrem karena
melibatkan penyebaran pesan secara berkelanjutan/terus-menerus hingga terciptanya
opini publik yang baru dan kuat.
B.
Dalam teori triangel of meaning dari Ogden dan Richards, proses penafsiran pesan politik
melibatkan tiga unsur utama. Pertama, simbol digunakan dalam pesan politik untuk mewakili
pemikiran atau gagasan yang perlu disampaikan. Simbol-simbol ini dapat berupa kata-kata,
gambar atau tanda. Kedua, pemikiran mengacu pada konsep atau makna yang terkait dengan
simbol pesan politik. Penerima pesan menafsirkan dan memahami simbol berdasarkan
pengetahuan, nilai, pengalaman dan konteks sosial mereka. Pada akhirnya, tujuan nyata menjadi
fokus pesan politik. Topiknya bisa politik, peristiwa politik atau topik tertentu yang ingin Anda
sampaikan. Penerima pesan menginterpretasikan pesan politik dengan mengasosiasikan simbol
dengan pikiran, yang kemudian dikaitkan dengan objek dunia nyata yang bermakna. Proses ini
melibatkan interpretasi subjektif dan konstruksi makna oleh penerima pesan. Dengan demikian,
teori makna segitiga Ogden dan Richards menggambarkan proses pemahaman dan pemberian
makna yang kompleks terhadap pesan-pesan politik (Ogden & Richards, 1923). 
UTS Komunikasi Politik
Fajar Baihaqi Faiz - 1218040019

Referensi
Almond, G., & Verba, S. (2015). The civic culture: Political attitudes and democracy in five
nations. Princeton university press.
Cangara, H. (2011). Komunikasi politik konsep, teori dan strategi.
Easton, D. (1965). A systems analysis of political life. Gramedia Pustaka Utama.
Fadillah, D., & Farihanto, M. N. (2017). Komunikasi Politik Antar Koalisi Parlemen di DPR RI.
5(1).
Goffman, E. (2002). The Presentation of Self in Everyday Life 1959. Garden City.
Hasan, K. (2016). Definisi Komunikasi Politik. Unimal.
Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2013). Dinamika Komunikasi Politik Menjelang
Pemilu 2014. 11(2), 182.
McNair, B. (2017). An Introduction to Political Communication (5th ed.). Taylor & Francis
Group.
Noris, P. (2004). Political Communications. In Encyclopedia of the Social Sciences. Harvard
University.
Ogden, C. K., & Richards, I. A. (1923). The meaning of meaning: A study of the influence of
language upon thought and of the science of symbolism.
Shahreza, M. (2018). Pengertian Komunikasi Politik.
Wahid, U. (2016). Komunikasi Politik : Teori, Konsep dan Aplikasi Pada Era Media Baru.
Simbiosa Rekatama Media.

Anda mungkin juga menyukai